19
ARTIKEL ILMIAH PENENTUAN BLACK SPOT BERDASARKAN ANGKA EKIVALEN KECELAKAAN DAN PENYUSUNAN DATABASE BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN LOMBOK BARAT Determination of Black Spot Based on Accident Equivalent Numbers and Database Development Based on Geographic Information System in West Lombok Regency Disusun oleh : BAYU HANDIKA SAPUTRA F1A 013 036 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MATARAM 2018

ARTIKEL ILMIAH PENENTUAN BLACK SPOT BERDASARKAN …eprints.unram.ac.id/11547/1/Artikel Ilmiah (Bayu Handika Saputra).pdfgeografis (Modul Pelatihan Quantum GIS Tingkat Dasar). 2.7 Google

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • ARTIKEL ILMIAH

    PENENTUAN BLACK SPOT BERDASARKAN

    ANGKA EKIVALEN KECELAKAAN DAN PENYUSUNAN

    DATABASE BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

    DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

    Determination of Black Spot Based on

    Accident Equivalent Numbers and Database Development Based on

    Geographic Information System in West Lombok Regency

    Disusun oleh :

    BAYU HANDIKA SAPUTRA

    F1A 013 036

    JURUSAN TEKNIK SIPIL

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS MATARAM

    2018

  • 1

    PENENTUAN BLACK SPOT BERDASARKAN ANGKA EKIVALEN KECELAKAAN DAN PENYUSUNAN DATABASE BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

    DI KABUPATEN LOMBOK BARAT

    Bayu Handika Saputra1, Rohani2, Hasyim3 1Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

    2Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas Mataram

    Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

    ABSTRAK

    Kecelakaan lalu lintas adalah sesuatu yang bersifat acak dan tentunya ingin selalu

    dihindari oleh setiap penggunan jalan, namun terkadang kecelakaan lalu lintas ini terjadi

    karena prasarana jalan yang buruk atau kelalaian dari pengguna jalan itu sendiri. Dari data

    Kecelakaan Lalu Lintas di Provinsi Nusa Tenggara Barat, untuk wilayah Lombok Barat

    selama empat tahun terakhir terjadi penurunan dan peningkatan jumlah peristiwa

    kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian analisis

    lokasi rawan kecelakaan dan penyusunan database berbasis Sistem Informasi Geografis.

    Langkah awal dengan pencarian data sekunder di Polres Lombok Barat berupa data

    kecelakaan 3 tahun terakhir yang terjadi di ruas jalan Lombok Barat. Data tersebut

    selanjutnya di analisis menggunakan metode pembobotan dengan parameter AEK, BKA,

    dan UCL sehingga tersusunnya program database lokasi rawan kecelakaan berbasis

    Sistem Informasi Geografis.

    Dari hasil analisis dan penyusunan database, maka didapatkan black spot pada ruas

    jalan di Kabupaten Lombok Barat selama 3 tahun terakhir terletak pada ruas jalan TGH

    Ibrahim Alkhalidi, Jalan Raya Senggigi, Jalan Yos Sudarso, Jalan Baypass BIL, yang

    didominasi tipe tabrak depan-depan, dengan jenis kendaraan terlibat adalah motor dan

    korban mengalami luka ringan. Dengan ditentukannya black spot ini, diharapkan dapat

    menjadikan informasi dalam pengambilan keputusan bagi pemegang kebijakan untuk

    mengurangi jumlah kecelakaan.

    Kata kunci: Kecelakaan, black spot, database, sistem informasi

    geografis.

  • 2

    1. PENDAHULUAN

    Lombok Barat merupakan salah satu kabupaten yang berada di Nusa Tenggara Barat, yang secara geografis terletak pada posisi 08° 24’ 33,82” - 08° 55’ 19” Lintang Selatan dan 115° 49,2’ 04” - 116° 20’ 15,62” Bujur Timur, dengan luas wilayah sebesar 1.053,92 km2 atau 5,23% dari luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (BPS Lombok Barat, 2016). Dari data sensus penduduk tahun 2000 dan 2010 jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Barat adalah 492.299 dan 599.986 orang dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,49 % (BPS Lombok Barat, 2016).

    Sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Lombok Barat tiap tahunnya menyebabkan kebutuhan akan transportasi juga semakin meningkat, aktivitas kegiatan transportasi di Kabupaten Lombok Barat juga akan semakin meningkat, secara tidak langsung akan memperbesar resiko tumbuhnya permasalahan lalu lintas, seperti kecelakaan.

    Berdasarkan data Perkembangan Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas dan Korban Di Provinsi Nusa Tenggara Barat, selama kurun waktu 2011 s/d 2015, terdapat sekitar 2.269 orang yang meninggal dunia karena kecelakaan lalu lintas, dan 2.936 orang mengalami luka berat, serta 7.965 orang mengalami luka ringan (BPS NTB 2016). Dengan kondisi tersebut, maka pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat harus segera menyikapi hal tersebut, karena jumlah tersebut bisa saja menjadi lebih meningkat lagi jika tidak ditangani dengan efektif. Selain itu juga perlu penyuluhan kepada masyarakat akan tata tertib berlalu lintas oleh pihak berwajib guna menekan angka kecelakaan tiap tahunnya.

    2. DASAR TEORI 2.1 Kecelakaan Lalu Lintas

    Berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 1993 pasal 93 ayat 1, kecelakaan lalulintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya, yang mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.

    Korban kecelakaan lalulintas sebagaimana yang dimaksud dalam ayat (1) disebutkan dalam pasal 93 ayat (2), dapat berupa : a. Korban mati b. Korban luka berat c. Korban luka ringan

    2.2 Jenis dan Bentuk Kecelakaan Kecelakaan lalu lintas dapat terjadi dalam berbagai macam jenis dan bentuk, adapun jenis dan bentuk kecelakaan lalu lintas yang dapat terjadi meliputi : a. Tabrak depan – depan (Head-on

    Collision) b. Tabrak Samping-samping (Run off

    Road Collision) c. Tabrak depan – belakang (Rear- end

    Collision) d. Tabrak depan - samping (Side

    Collision) e. Terguling (Rollover )

    2.3 Jenis Faktor Penyebab Kecelakaan

    Terjadinya kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh faktor-faktor tertentu. Secara umum ada tiga faktor utama penyebab terjadinya kecelakaan, yaitu faktor pengguna jalan (manusia), faktor kendaraan, dan faktor lingkungan jalan. 2.4 Pembobotan Titik Rawan

    Kecelakaan Metode pembobotan yang

    digunakan adalah pembobotan tingkat kecelakaan yang berdasarkan Pd T 09

  • 3

    Tahun 2004 B tentang Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas. Dalam metode pembobotan lokasi rawan kecelakaan ini menggunakan tiga parameter yaitu Angka Ekivalen Kecelakaan (AEK), Batas Atas Kontrol (BKA), dan Upper Control Limit (UCL). Semakin tinggi nilai bobot lokasi kecelakaan, maka semakin parah luka korban dan semakin besar juga kerugian materi yang diterima akibat dari kecelakaan lalu lintas. Formula matematik untuk menghitung nilai AEK, seperti dapat ditunjukkan dalam persamaan diawah ini :

    AEK = 12MD + 3LB + 3LR + 1K

    Dengan :

    MD = jumlah korban Meninggal Dunia (jiwa)

    LB = jumlah korban luka berat (orang)

    LR = jumlah korban luka ringan (orang)

    K = jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas dengan kerugian material (kejadian)

    Sedangkan untuk perhitungan BKA dapat menggunakan persamaan berikut:

    BKA = C + 3 √𝐶

    Dengan :

    C = Rata-rata angka kecelakaan AEK

    Dan untuk perhitungan UCL dapat meggunakan persamaan berikut :

    UCL= 𝜆 + 2,576𝑥 √[(𝜆

    𝑚) + ((

    0,829

    𝑚) + (

    1

    2𝑥 𝑚))]

    Dengan :

    = Rata-rata angka kecelakaan AEK

    m = Angka kecelakaan ruas yang ditinjau (AEK)

    Ruas jalan dengan nilai kecelakaan yang berada di atas UCL atau BKA didefinisikan sebagai lokasi rawan kecelakaan

    2.5 Basis Data (Database) Data adalah sekumpulan informasi

    yang diperoleh dari suatu pengamatan, dapat berupa angka, lambang atau sifat, yang teratur dan mewakili/merepresentasikan sebuah objek atau benda. Sedangkan yang dimaksud dengan basis data atau database adalah gabungan dari beberapa data yang diolah dan terorganisasi dari data-data yang saling berhubungan sedemikian rupa sehingga dapat mudah disimpan, dimanipulasi, serta dipanggil oleh penggunanya. 2.6 Sistem Informasi Geografis

    Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System / GIS) yang selanjutnya akan disebut SIG merupakan sistem informasi berbasis komputer yang digunakan untuk mengolah dan menyimpan data atau informasi geografis (Aronoff, 1989). Secara umum SIG adalah suatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, sumberdaya manusia dan data yang bekerja bersama secara efektif untuk memasukan, menyimpan,memperbaiki,memperbaharui,mengelola,memanipulasi,mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu informasi berbasis geografis (Modul Pelatihan Quantum GIS Tingkat Dasar). 2.7 Google Earth Pro

    Google Earth merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan dibuat oleh Keyhole, Inc. Google Earth dalam

  • 4

    penelitian ini digunakan untuk mengambil gambar keadaan daerah dan ruas jalan lengkap dengan koordinat sebelum dilakukan penggambaran atau dijitasi, agar hasil dijitasi sesuai dengan keadaan aslinya.

    3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian

    Langkah-langkah untuk menganalisis data pada penelitian ini dapat dilihat dalam diagram alir sebagai berikut.

    Gambar 3.1 Diagram Alir Kegiatan

    3.2 Lokasi Penelitian Penelitian akan dilakukan di ruas

    jalan Kabupaten Lombok Barat yang teridentifikasi pada data kecelakaan lalu lintas tahun 2015 sampai 2017 yang diperoleh dari polres lombok barat.

    3.3 Data Primer Data primer yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah data yang diperoleh dari survey langsung ke lapangan yaitu dengan cara melakukan pengamatan langsung ke ruas jalan yang teridentifikasi sebagai titik rawan kecelakaan (black spot) untuk mengetahui kondisi ruas jalan dan mendokumentasikan berupa foto-foto dengan kamera digital.

    3.4 Data Sekunder Data sekunder yang digunakan

    adalah data yang diperoleh dari instansi terkait yaitu Polres Lombok Barat. Data tersebut meliputi data kecelakaan lalu lintas tahun 2015-2017 yang berupa catatan harian yang berisikan data umum kecelakaan seperti waktu dan tempat kejadian kecelakaan, karakteristik korban, tipe-tipe kecelakaan, serta nama dan fungsi jalan tempat terjadinya kecelakaan.

    3.5 Analisis Data Data kecelakaan lalu lintas yang

    diperoleh dari Polres Lombok Barat dengan rentan waktu 3 tahun dianalisis

  • 5

    untuk memperoleh nilai kecelakaan lalu lintas pada ruas jalan di Kabupaten

    Lombok Barat sehingga didapat daerah-daerah rawan kecelakaan (Black Spot).

    Gambar 3.2 Diagram Penentuan Kecelakaan

    3.6 Karakteristik Kecelakaan Karakteristik kecelakaan di

    Kabupaten Lombok Barat meliputi tipe kecelakaan, faktor penyebab kecelakaan, jenis kelamin pelaku / korban kecelakaan dan lokasi kecelakaan. Karakteristik kecelakaan ini akan diolah dalam bentuk table dan diagram batang untuk mempermudah dalam pembacaan. 3.7 Penyusunan Program Database

    Berbasis SIG Setelah selesai melakukan

    pengolahan data, selanjutnya dilakukan penyusunan data spasial berbasis SIG. Adapun langkah penyusunannya meliputi pembuatan database ms. excel, pengambilan foto udara, pembentukan Shapefile (.shp), penggambaran peta dengan format shapefile (.shp), input data koordinat kedalam ArcGis.

    4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Basis Data

    Basis data dalam identifikasi ini adalah data kecelakaan lalu lintas yang selanjutnya diolah untuk mendapatkan

    sebagian dari identifkasi kecelakaan lalu lintas untuk ruas jalan yang dipetakan. Data identifikasi kecelakaan lalu lintas yang telah didapatkan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk informasi.

    4.2 Mempersiapkan Data Penelitian Input data kecelakaan lalu lintas

    merupakan proses awal sebelum melakukan tahap penentuan black spot dengan memindahkan catatan laporan kecelakaan lalu lintas di buku kepolisian ke dalam formulir tabel yang selanjutnya data tersebut dianalisis, dengan tabel formulir isian yang dibuat di worksheet Microsoft Excel 2013. Setelah diinput, data kecelakaan lalu lintas tersebut direkapitulasi berdasarkan lokasi ruas jalan pertahunnya (2015, 2016, 2017). Setelah dilakukan rekapitulasi baru dapat dilakukan perhitungan parameter dan penentuan lokasi rawan kecelakaannya (balck spot). Urutan pelaksanaan input data dan

    rekapitulasi data adalah sebagai berikut: a. Membuat tabel yang terdiri dari atas

    8 kolom dan jumlah baris

  • 6

    menyesuaikan sebanyak ruas jalan yang terlibat kecelakaan lalu lintas dikarenakan setiap tahunnya memiliki jumlah yang berbeda-beda.

    b. Adapun kolom 1 berisikan nomor urut ruas jalan yang terlibat kecelakaan lalu lintas.

    c. Kolom 2 berisikan nama ruas jalan tempat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Pengelompokkannya disusun berdasarkan nama ruas jalan.

    d. Kolom 3 berisikan total laka atau jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas dalam periode satu tahun di ruas jalan tersebut.

    e. Kolom 4 berisikan kelas kecelakaan berupa meninggal dunia (MD), yang dimana merupakan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia dalam periode satu tahun diruas jalan tersebut.

    f. Kolom 5 berisikan kelas kecelakaan berupa luka berat (LB), yang dimana merupakan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka berat dalam periode satu tahun diruas jalan tersebut.

    g. Kolom 6 berisikan kelas kecelakaan berupa luka ringan (LR), yang dimana merupakan jumlah korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka ringan dalam periode satu tahun diruas jalan tersebut.

    h. Kolom 7 dan 8 berisikan kelas kecelakaan berupa berapakali terdapat kerugian material dan jumlah kerugian material dalam bentuk rupiah (Rp.) yang terjadi di ruas jalan yang mengalami kecelakaan lalu lintas.

    4.3 Analisis Perhitungan Parameter

    Kecelakaan 4.3.1 Nilai Angka Ekivalen Kecelakaan

    (AEK)

    Dengan persamaan yang kita miliki, nilai AEK dapat ditentukan. Sebagai contoh perhitungan kecelakaan yang terjadi pada Jalan TGH Ibrahim Alkhalidi selama tahun 2015 yang mengakibatkan 3 orang meninggal dunia, 2 orang mengalami luka berat, 13 orang luka ringan, dan terdapat 13 kali kerugian materi dengan total kerugian sebesar Rp. 14.500.000. sehingga nilai AEK dapat dihitung sebagai berikut :

    AEK = 12MD + 3LB + 3LR + 1K AEK = (12x3) + (3x2) + (3x13) + (1x13) AEK = 91 (Jalan TGH Ibrahim Alkhalidi)

    Setelah didapatkan nilai AEK, selanjutnya dilakukan pemeringkatan untuk semua ruas jalan selama tahun 2015 ini dengan rumusan di mc. Excel, sehingga didaptkan bahwa Jalan TGH Ibrahim Alkhalidi ini menempati peringkat 3 sebagai ruas jalan yang memiliki nilai AEK tertinggi dan sebagai ruas jalan yang memiliki tingkat kecelakaan tinggi. Untuk nilai AEK berikutnya dapat dilihat pada tabel.

    4.3.2 Nilai Batas Kontrol Atas (BKA) Dengan persamaan BKA, nilai BKA

    dapat ditentukan. Sebagai contoh perhitungan BKA dengan jumlah total angka ekivalen kecelakaan (AEK) selama tahun 2015 adalah 1303 pada 57 lokasi rawan kecelakaan, maka nilai rata-rata (C) dapat dihitung sebagai berikut :

    C = 1303/57 = 22,8596 Dengan nilai rata-rata (C) = 22,8596,

    maka nilai BKA dapat dihitung sebagai berikut :

    BKA = 22,8596 + 3 √22,8596

    = 37,203 = 37

    Jadi, nilai BKA pada ruas jalan di Kabupaten Lombok Barat pada ruas jalan raya senggigi sebesar 37 angka kecelakaan. Nilai BKA untuk semua lokasi rawan kecelakaan di Kabupaten Lombok

  • 7

    Barat sama atau seragam yaitu 37 angka kecelakaan selama tahun 2015. Karena persamaan hanya menggunakan nilai rata-rata dari angka kecelakaan AEK. 4.3.3 Nilai Upper Control Limit (UCL)

    Dengan persamaan UCL, nilai UCL setiap lokasi dapat ditentukan. Sebagai contoh perhitungan, dengan jumlah total angka ekivalen kecelakaan (AEK) selama tahun 2015 adalah 1303 pada 57 lokasi rawan kecelakaan, maka nilai ratarata (𝜆) dapat dihitung sebagai berikut :

    𝜆 = 1303/57 = 22,8596

    Untuk ruas jalan TGH Ibrahim Alkhalidi dengan nilai m = 91 (jumlah AEK), nilai rata-rata (𝜆) = 22,8596, maka dapat dihitung nilai UCL sebagai berikut :

    UCL = 27,13 + 2,576

    𝑥 √[(22,8596

    91) + ((

    0,829

    91) + (

    1

    2𝑥 91))]

    = 40,285 = 40

    Jadi, nilai batas kontrol dengan parameter UCL pada ruas jalan TGH Ibrahim Alkhalidi selama tahun 2015 sebesar 40 angka kecelakaan. Untuk nilai UCL berikutnya dapat dilihat pada tabel.

    Tabel 3.1 Lokasi Rawan Kecelakaan Tahun 2015

    No Nama Jalan Nilai Pembobotan

    Keterangan AEK BKA UCL

    1 JLN TGH IBRAHIM ALKHALIDI 91 37 40 Black Spot

    2 JLN TGH ABDUL KARIM 13 37 30 Tidak 3 JLN DUSUN PESANGGRAHAN 13 37 30 Tidak

    4 JLN PEDIK ANYAR 13 37 30 Tidak 5 JLN RAYA SENGGIGI 135 37 44 Black Spot

    6 JLN UMUM DS KEBON AYU 13 37 30 Tidak 7 JLN DUSUN BAKONG DASAN 19 37 31 Tidak

    8 JLN IMAM BONJOL 66 37 38 Black Spot

    9 JLN GATOT SUBROTO 58 37 37 Black Spot 10 JLN YOS SUDARSO 62 37 37 Black Spot

    11 JLN TUHU MENA 4 37 30 Tidak

    12 JLN UMUM KURIPAN 38 37 34 Black Spot

    13 JLN GUNUNG SASAK 4 37 30 Tidak 14 JLN RAYA SANDIK 4 37 30 Tidak

    15 JLN TGH LOPAN 39 37 34 Black Spot

    16 JLN DUSUN OMBE REROT 13 37 30 Tidak 17 JLN BAY PASS BIL 123 37 43 Black Spot

    18 JLN DUSUN BATU TUMPENG 10 37 30 Tidak 19 JLN DUSUN JELATENG 7 37 30 Tidak

    20 JLN DUSUN BERTONG 32 37 33 Tidak

    21 JLN TGH ISMAIL 4 37 30 Tidak 22 JLN DUSUN PEREMPUNG 13 37 30 Tidak

    23 JLN DUSUN MENDAGI 4 37 30 Tidak 24 JLN DR SOETOMO 27 37 33 Tidak

    25 JLN JENDRAL SUDIRMAN 4 37 30 Tidak 26 JLN RAYA BANGKET BARU 16 37 31 Tidak 27 JLN RAYA DUSUN KAYU PUTIH 31 37 33 Tidak

    28 JLN TGH ABDUL HAFIDS 12 37 30 Tidak 29 JLN UMUM DS KURANJI 4 37 30 Tidak

    30 JLN RAYA SEKOTONG INDAH 32 37 33 Tidak

    31 JLN RAYA LEMBAR 4 37 30 Tidak

    32 JLN UMUM DUSUN KRG TELAGA 7 37 30 Tidak

    33 JLN TGH FAISAL 20 37 31 Tidak

  • 8

    34 JLN RAYA AHMAD YANI 24 37 32 Tidak

    35 JLN DUSUN LABUAN POH 13 37 30 Tidak 36 JLN DUSUN PERUWA 4 37 30 Tidak

    37 JLN DUSUN POH DODOL 4 37 30 Tidak 38 JLN DUSUN GUNUNG ANYAR 37 37 34 Black Spot 39 JLN RAYA DUSUN PUNCANG 4 37 30 Tidak

    40 JLN DUSUN PANDANAN 4 37 30 Tidak 41 JLN DUSUN EYAT MAYANG 13 37 30 Tidak

    42 JLN PRAMUKA DUSUN PLULAN 25 37 32 Tidak

    43 JLN RAYA DUSUN PENGANTAP 52 37 36 Black Spot

    44 JLN RAYA MENINTING 10 37 30 Tidak 45 JLN RAYA DUSUN SAYONG APIT AIK 16 37 31 Tidak

    46 JLN DUSUN MEANGGOK 19 37 31 Tidak

    47 JLN LING. BATU ANYAR 25 37 32 Tidak 48 JLN UMUM DSN KONGOK 23 37 32 Tidak

    49 JLN DUSUN BATU SATI 31 37 33 Tidak 50 JLN DUSUN PAOK KAMBUT 4 37 30 Tidak 51 JLN TGH SALEH HAMBALI 3 37 31 Tidak

    52 JLN DUSUN BOKONG 13 37 30 Tidak 53 JLN GELOGOR 4 37 30 Tidak

    54 JLN GN. PENGSONG 7 37 30 Tidak 55 JLN DUSUN KARANG TELAGA 7 37 30 Tidak

    56 JLN DUSUN GRESIK 13 37 30 Tidak 57 JLN PANTAI INDUK 13 37 30 Tidak

    Jumlah 1303 Rata-

    rata

    22,859

    6

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Tabel 3.2 Lokasi Rawan Kecelakaan Tahun 2016

    No Nama Jalan Nilai Pembobotan

    Keterangan AEK BKA UCL

    1 JLN DUSUN MONTONG 26 42 36 Tidak

    2 JLN DUSUN PENGANTAP 16 42 35 Tidak 3 JLN DUSUN KEBON SUNDAK 16 42 35 Tidak

    4 JLN DUSUN BATULAYAR 20 42 35 Tidak 5 JLN RAYA SENGGIGI 218 42 54 Black Spot 6 JLN RAYA DUSUN PANDANAN 13 42 34 Tidak

    7 JLN TGH IBRAHIM ALKHALIDI 88 42 44 Black Spot 8 JLN RAYA DUSUN KRNG KURIPAN UTARA 7 42 34 Tidak

    9 JLN DUSUN PELAMPAT 20 42 35 Tidak

    10 JLN DUSUN BREMI 4 42 34 Tidak 11 JLN RAYA BAYPASS BIL 185 42 51 Black Spot

    12 JLN RAYA TGH ABDUL HAFIDZ 4 42 34 Tidak 13 JLN UMUM RUMAK 20 42 35 Tidak

    14 JLN DUSUN GREPEK 4 42 34 Tidak 15 JLN UMUM KRANDANGAN 4 42 34 Tidak 16 JLN RAYA YOS SUDARSO 57 42 41 Black Spot

    17 JLN RAYA LEMBAR 62 42 41 Black Spot 18 JLN DUSUN REPOK GAPUK 4 42 34 Tidak

    19 JLN DUSUN LENDANG RE 28 42 37 Tidak

    20 JLN LING. KRG. LANGKO 7 42 34 Tidak

    21 JLN RAYA DUSUN TAMBAH ELEH 13 42 34 Tidak 22 JLN RAYA IMAM BONJOL 34 42 38 Tidak

    23 JLN RAYA DUSUN PERESAK 25 42 36 Tidak

    24 JLN DUSUN GELOGOR TENGAH 7 42 34 Tidak 25 JLN RAYA DUSUN TUMPANG SARI 13 42 34 Tidak

  • 9

    26 JLN RAYA SEKOTONG 29 42 37 Tidak

    27 JLN RAYA TGH FAISAL 32 42 37 Tidak 28 JLN UMUM GN.PENGSONG 32 42 37 Tidak

    29 JLN RAYA LEMBAR SEKOTONG 7 42 34 Tidak 30 JLN RAYA DUSUN BAGIE 4 42 34 Tidak 31 JLN RAYA DUSUN BILA KEDIT 3 42 35 Tidak

    32 JLN RAYA DR SOETOMO 29 42 37 Tidak 33 JLN RAYA SANDIK 23 42 36 Tidak

    34 JLN RAYA DUSUN JERNENG 13 42 34 Tidak

    35 JLN RAYA DUSUN JAGARAGA 19 42 35 Tidak

    36 JLN RAYA DUSUN KREPET 13 42 34 Tidak 37 JLN TGH ABDUL KARIM 35 42 38 Tidak

    38 JLN DUSUN LILIN 16 42 35 Tidak

    39 JLN PARIWISATA DUSUN PUNCANG SARI 7 42 34 Tidak 40 JLN TGH. LOPAN 13 42 34 Tidak

    41 JLN UMUM DESA CENDI MANIK 7 42 34 Tidak 42 JLN RAYA SEPI 23 42 36 Tidak 43 JLN UMUM DUSUN EMPOL 16 42 35 Tidak

    44 JLN PLUTO 1 Block C No. 102 BTN BHP 13 42 34 Tidak 45 JL. UMUM DUSUN BONGOR 16 42 35 Tidak

    46 JALAN DUSUN MELASE 13 42 34 Tidak 47 JLN AHMAD YANI 7 42 34 Tidak

    48 JLN RAYA LABUAPI 16 42 35 Tidak

    Jumlah 1281 Rata-rata

    26,688

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Tabel 3.3 Lokasi Rawan Kecelakaan Tahun 2017

    No Nama Jalan Nilai Pembobotan

    Keterangan AEK BKA UCL

    1 JALAN RAYA SENGGIGI 81 35 38 Black Spot

    2 JALAN TGH LOPAN 67 35 36 Black Spot

    3 JALAN RAYA JENDRAL AHMAD YANI 10 35 28 Tidak 4 JALAN YOS SUDARSO 43 35 33 Black Spot

    5 JALAN DUSUN TANAK ABANG 13 35 29 Tidak 6 JALAN RAYA SANDIK 12 35 28 Tidak 7 JALAN TGH ABDUL KARIM 29 35 31 Tidak

    8 JALAN DUSUN TANJUNG RE 16 35 29 Tidak 9 JALAN R. ABDURAHMAN 10 35 28 Tidak

    10 JALAN TGH IBRAHIM AL-KHALIDY 47 35 34 Black Spot

    11 JALAN DUSUN JERANJANG 13 35 29 Tidak 12 JALAN RAYA KEDIRI 7 35 28 Tidak

    13 JALAN TGH HAFIDZ 4 35 28 Tidak 14 JALAN RAYA BAYPASS BIL 85 35 38 Black Spot

    15 JALAN TGH FAISAL 26 35 31 Tidak 16 JALAN RAYA SEKOTONG 48 35 34 Black Spot 17 JALAN RAYA IMAM BONJOL 14 35 29 Tidak

    18 JALAN RAYA GATOT SUBROTO 4 35 28 Tidak 19 JALAN DUSUN JERNENG 13 35 29 Tidak

    20 JALAN DUSUN TEGAL 7 35 28 Tidak

    21 JALAN RAYA LABUAPI 7 35 28 Tidak

    22 JALAN RAYA PUSUK 25 35 31 Tidak 23 JALAN DUSUN TEMPOS 10 35 28 Tidak

    24 JALAN TGH SALEH HAMBALI 4 35 28 Tidak

    25 JALAN RAYA LEMBAR-SEKOTONG 16 35 29 Tidak 26 JALAN DUSUN PETURUNAN PUNTIK 16 35 29 Tidak

  • 10

    27 JALAN DR SOETOMO 24 35 30 Tidak

    28 JALAN DUSUN PEMANGKET 16 35 29 Tidak 29 JALAN DATU KEDARU 13 35 29 Tidak

    30 JALAN DUSUN MONTONGSARI 4 35 28 Tidak 31 JALAN DUSUN LAWANG KUTA 16 35 29 Tidak 32 JALAN DUSUN MEREMBU 12 35 28 Tidak

    33 JALAN DUSUN PERENDEKAN 16 35 29 Tidak 34 JALAN DUSUN DATAR 16 35 29 Tidak

    35 JALAN DUSUN BANYUMULEK 16 35 29 Tidak

    36 JALAN DUSUN BUWUN MAS 25 35 31 Tidak

    37 JALAN DUSUN NONEN 13 35 29 Tidak 38 JALAN DUSUN TUMPENG 13 35 29 Tidak

    39 JALAN DUSUN MELASE 16 35 29 Tidak

    Jumlah 827 Rata-rata

    21,205

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    4.4 Analisis Tipe Kecelakaan Analisis tipe kecelakaan ini

    menjelaskan macam-macam tipe kecelakaan yang terjadi pada lokasi rawan kecelakaan. Analisis tipe kecelakaan ini bertujuan untuk mengetahui secara detail tipe tabrakan yang mendominasi pada suatu ruas jalan dan analisis ini ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Tabel 4.5 Tipe Kecelakaan Tahun 2015

    No Tipe Kecelakaan Jumlah

    1 Tabrak depan-depan 58

    2 Tabrak depan-belakang 27

    3 Tabrak depan-samping 21

    4 Tabrak samping-samping 5

    5 Tabrak tunggal 20

    6 Tabrak orang 25

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Gambar 4.1 Jumlah Kecelakaan

    Berdasarkan Tipe Kecelakaan Tahun 2015

    Tabel 4.6 Tipe Kecelakaan Tahun 2016 No Tipe Kecelakaan Jumlah

    1 Tabrak depan-depan 50

    2 Tabrak depan-belakang 29

    3 Tabrak depan-samping 20

    4 Tabrak samping-samping 0

    5 Tabrak tunggal 15

    6 Tabrak orang 26

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    58

    27 215

    20 25

    010203040506070

    Jum

    lah

    Kec

    elak

    aan

    Tipe Kecelakaan

    Jumlah Kecelakaan BerdasarkanTipe Kecelakaan Tahun 2015

  • 11

    Gambar 4.2 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Tipe Kecelakaan Tahun

    2016

    Tabel 4.7 Tipe Kecelakaan Tahun 2017 No Tipe Kecelakaan Jumlah

    1 Tabrak depan-depan 20

    2 Tabrak depan-belakang 8

    3 Tabrak depan-samping 13

    4 Tabrak samping-

    samping 0

    5 Tabrak tunggal 4

    6 Tabrak orang 12

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Gambar 4.3 Jumlah Kecelakaan Berdasarkan Tipe Kecelakaan Tahun

    2017

    4.5 Analisis Korban KecelakaanAnalisis korban kecelakaan ini

    menjelaskan tentang akibat apa yang terjadi pada korban kecelakaan. Korban kecelakaan ini dikelompokkan sebagai korban meninggal dunia (MD), luka berat (LB), luka ringan (LR), dan kerugian materi (K).

    Tabel 4.8 Korban Kecelakaan Tahun 2015

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Gambar 4.4 Jumlah Korban Kecelakaan Tahun 2015

    50

    2920

    015

    26

    0102030405060

    Jum

    lah

    Kec

    ela

    kaan

    Tipe Kecelakaan

    Jumlah Kecelakaan BerdasarkanTipe Kecelakaan Tahun 2016

    20

    813

    04

    12

    05

    10152025

    Jum

    lah

    Kec

    ela

    kaan

    Tipe Kecelakaan

    Jumlah Kecelakaan BerdasarkanTipe Kecelakaan Tahun 2017

    67

    15

    144

    145

    50

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    MD LB LK

    Jum

    lah

    Ko

    rban

    Korban Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2015

    Laki-laki Wanita

    No

    Korban

    Kecelakaan

    Jenis

    kecelakaan

    Juml

    ah

    Kerugia

    n Materi

    1 Laki-laki

    MD 67

    Rp. 384.703.

    000

    LB 15

    LK 144

    2 Wanita

    MD 14

    LB 5

    LK 50

  • 12

    Tabel 4.9 Korban Kecelakaan Tahun 2016

    Gambar 4.5 Jumlah Korban

    Kecelakaan Tahun 2016

    Tabel 4.10 Korban Kecelakaan Tahun 2017

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Gambar 4.6 Jumlah Korban

    Kecelakaan Tahun 2017

    4.6 Analisis Kendaraan Terlibat Kecelakaan Analisis kendaraan terlibat

    kecelakaan ini menjelaskan tentang kendaraan apa saja yang terlibat pada lokasi rawan kecelakaan saat terjadinya kecelakaan lalu lintas. Analisis kendaraan yang terlibat kecelakaan ini dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu sepeda motor (R2), mobil penumpang (R4), bus (R6), truk biasa (R6), truk tronton (R10), dan pejalan kaki (PJK).

    Tabel 4.11 Tipe Kendaraan Terlibat Tahun 2015

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    65

    12

    146

    16

    1

    38

    0

    20

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    160

    MD LB LK

    Jum

    lah

    Ko

    rban

    Korban Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016

    Laki-laki Wanita

    28

    12

    60

    12

    0

    14

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    MD LB LK

    Jum

    lah

    Ko

    rban

    Korban Kecelakaan Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2017

    Laki-laki Wanita

    No

    Korban Kecelakaan

    Jenis kecelak

    aan

    Jumlah

    Kerugian Materi

    1 Laki -laki

    MD 65

    Rp.

    265.450.

    000

    LB 12

    LK 146

    2 Wanita

    MD 16

    LB 1

    LK 38

    No Tipe Kendaraan Terlibat Jumlah

    1 Sepeda Motor (R2) 215

    2 Mobi l Penumpang (R4) 39

    3 Bus (R6) 0

    4 Truk Biasa (R6) 6

    5 Truk Tronton (R10) 9

    6 PJK 20

    N

    o

    Korban Kecelak

    aan

    Jenis kecelak

    aan

    Juml

    ah

    Kerugian

    Materi

    1 Laki -laki

    MD 28

    Rp.

    239.700.

    000

    LB 12

    LK 60

    2 Wanita

    MD 12

    LB 0

    LK 14

  • 13

    Gambar 4.7 Tipe Kendaraan Terlibat Kecelakaan Tahun 2015

    Tabel 4.12 Tipe Kendaraan Terlibat Tahun 2016

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Gambar 4.8 Tipe Kendaraan Terlibat

    Kecelakaan Tahun 2016

    Tabel 4.13 Tipe Kendaraan Terlibat Tahun 2017

    Sumber : Hasil Analisis, 2018

    Gambar 4.9 Tipe Kendaraan Terlibat

    Kecelakaan Tahun 2017

    4.7 Model Visual Pemetaan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Tampilan yang dihasilkan dari lokasi

    rawan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Lombok Barat terdiri dari beberapa layer yang menyusunnya, dimana setiap layer diwakili oleh theme masing-masing. Theme ini nantinya akan menjadi satu kesatuan sehingga menghasilkan peta digital yang utuh.

    Adapun theme-theme yang membentuk peta lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Lombok Barat tersebut, terdiri dari :

    a. Theme tiap daerah b. Theme nama ruas jalan, c. Theme lokasi rawan kecelakaan d. Theme tambahan

    215

    39

    0 6 920

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    Jum

    lah

    Kor

    ban

    Tipe Kendaraan Terlibat

    Tipe Kendaraan TerlibatTahun 2015

    200

    252

    42

    030

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    Jum

    lah

    Kor

    ban

    Tipe Kendaraan Terlibat

    Tipe Kendaraan TerlibatTahun 2016

    94

    110 5 2

    14

    020406080

    100

    Jum

    lah

    Kor

    ban

    Tipe Kendaraan Terlibat

    Tipe Kendaraan TerlibatTahun 2017

    No Tipe Kendaraan Terlibat Jumlah

    1 Sepeda Motor (R2) 200

    2 Mobi l Penumpang (R4) 25

    3 Bus (R6) 2

    4 Truk Biasa (R6) 42

    5 Truk Tronton (R10) 0

    6 PJK 30

    No Tipe Kendaraan Terlibat Jumlah

    1 Sepeda Motor (R2) 94

    2 Mobi l Penumpang (R4) 11

    3 Bus (R6) 0

    4 Truk Biasa (R6) 5

    5 Truk Tronton (R10) 2

    6 PJK 14

  • 14

    4.8 Hasil Penyusunan Program Database Berbasis SIG

    Pada penyusunan data base lokasi rawan kecelakaan ini terdapat berbagai macam informasi yang dapat ditampilkan. Informasi-informasi yang dapat ditampilkan tersebut adalah :

    a. Informasi Tabel b. Informasi Label c. Informasi Teks d. Informasi dari Ms Excel

    4.9 Lokasi Titik Kecelakaan Lalu Lintas Di Lombok Barat

    Berdasarkan kriteria lokasi rawan kecelakaan lalu lintas yang dikeluarkan oleh Pd T-09-2004-B point c menyebutkan lokasi kejadian berupa persimpangan atau segmen ruas jalan sepanjang 100 – 300 m untuk jalan perkotaan, ruas jalan sepanjang 1 km untuk jalan antar kota. Maka dari hasil penyusunan database dan pemetaan berbasis SIG didapatkan titik rawan (black spot) yang terdapat di beberapa ruas jalan yang dinyatakan sebagai lokasi rawan kecelakaan yang ditunjukkan oleh Gambar 4.11 dan Gambar 4.12.

    Gambar 4.11 Peta Titik Kecelakaan Lalu Lintas

    Gambar 4.12 Peta Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas

    5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pengolahan data dan perhitungan batas kontrol dengan parameter BKA dan UCL, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Teridentifikasi selama 3 tahun

    terakhir di ruas jalan Lombok Barat terdapat beberapa lokasi rawan kecelakaan.

    Pada tahun 2015 terdapat 10 ruas lokasi rawan kecelakaan yaitu jalan TGH Ibrahim Alkhalidi, jalan Raya Senggigi, jalan Imam Bonjol, jalan Gatot Subroto, jalan Yos Sudarso, jalan Umum Kuripan, jalan TGH Lopan, jalan Baypass BIL, jalan Dusun Gunung Anyar, dan jalan Raya Dusun Pengantap.

    Pada tahun 2016 terdapat 5 ruas lokasi rawan kecelakaan yaitu jalan Raya Senggigi, jalan TGH Ibrahim Alkhalidi, jalan Raya Baypass BIL, jalan Raya Yos Sudarso, jalan Raya Lembar.

    Pada tahun 2017 terdapat 5 ruas lokasi rawan kecelakaan yaitu jalan Raya Senggigi, jalan Raya Yos Sudarso, jalan TGH Ibrahim

  • 15

    Alkhalidi, jalan Raya Baypass BIL, jalan Raya Sekotong.

    2. Dari hasil penyusunan database dan pemetaan berbasis SIG titik rawan kecelakaan (black spot), didapatkan lokasi dengan kejadian kecelakaan tertinggi adalah pada ruas jalan raya senggigi. Dengan stationing yang teridentifikasi terletak di sta 0+000 – sta 0+300, sta 0+550 – sta 0+850, sta 0+950 – sta 1+200, sta 2+100 – sta 2+400, sta 3+250 – sta 3+300 dan terletak di kecamatan Batulayar.

    3. Karakteristik kecelakaan lalu lintas berdasarkan tipe kecelakaan didominasi tipe tabrak depan-depan. Kemudian berdasarkan korban kecelakaan didominasi oleh korban luka ringan. Dan berdasarkan jenis kendaraan yang terlibat kecelakaan, maka sepeda motor merupakan kendaraan yang paling banyak terlibat kecelakaan.

    4. Tampilan yang dihasilkan dari penyusunan database titik rawan kecelakan lalu lintas di Kabupaten Lombok Barat terdiri dari beberapa layer, yang dimana setiap layer diwakili oleh theme masing-masing. Contohnya theme daerah, theme ruas jalan, dan theme titik-titik rawan kecelakaan.

    5.2 Saran

    1. Pengumpulan data kecelakaan sering tidak lengkap tentang kejadian kecelakaan. Karena pada kenyataannya tidak semua kejadian kecelakaan tercatat di polres yang bersangkutan, untuk itu diperlukann upaya meningkatkan kelengkapan informasi kecelakaan.

    2. Pelaksanaan program peningkatan keselamatan lalu lintas perlu dilakukan dengan kesungguhan seluruh pihak baik pemerintah,

    aparat, swasta, dan masyarakat penggunan jalan.

    3. Untuk daerah rawan kecelakaan perlu dipasang rambu peringatan daerah berbahaya bahwa pada ruas jalan yang bersangkutan sering terjadi kecelakaan lalu lintas. Biasanya ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter sebelum memasuki ruas jalan yang dianggap berbahaya dengan memperhatikan kondisi lalu lintas dan geometrik jalan yang ada.

    4. Perlu dilakukan penyuluhan dan sosialisasi keselamatan dalam berlalu lintas, baik melalui sekolah-sekolah maupun langsung kepada masyarakat, karena kecelakaan lalu lintas ini didominasi oleh faktor manusia yaitu pengemudi selaku pengguna jalan itu sendiri.

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim, 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

    Anonim, 1993. Peraturan Pemerintah

    Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1993 Tentang Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

    Anonim, 2009. Undang-undang Republik

    Indonesia No.22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

    Departemen Permukiman dan Prasarana

    Wilaya, 2004. Pd T-09-2004-B, Tentang Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas.

  • 16

    Gemilang, G. (2013). Jenis-Jenis

    Kecelakaan. Dikunjungi 28 Februari, 2018, dari http://apakatagemilang.blogspot.co.id/2013/12/jenis-jenis-kecelakaan.html.

    Sora, N. (2014). Pengertian Basis Data

    Dan Sistem Basis Data. Dikunjungi 28 Februari 2018, dari http://www.pengertianku.net/2014/06/pengertian-basis-data-dan-sistem-basis.html.

    Rafita, Y. 2016, Identifikasi Lokasi Rawan

    Kecelakaan Lalu Lintas di Kota Bogor dan Penskoran Tingkat Kerawanan Ruas Jalan.

    Raharjo, B. Dkk. 2015. Belajar ArcGIS

    Desktop 10. Kalimantan Selatan : Penerbit Geosiana Press.

    Sari, RR. Dkk. 2017, Penentuan Titik

    Rawan Kecelakaan (Black Spot) Berdasarkan Angka Ekuivalen Kecelakaan pada Ruas Jalan PH. H Mustofa – AH. Nasution Di Kota Bandung.

    Sugiyanto, G. Dkk. 2014, Karakteristik

    Kecelakaan Lalu Lintas dan Lokasi Black Spot di Kab. Cilacap.