25
ARTIKEL ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN UKM DI KOTA PADANG (STUDI KASUS PROGRAM KEMITRAAN PT. SEMEN PADANG) OLEH : NURUL WIDYA SISKA USMAN NURUL WIDYA SISKA USMAN NURUL WIDYA SISKA USMAN NURUL WIDYA SISKA USMAN Bp. Bp. Bp. Bp. 1021206032 1021206032 1021206032 1021206032 MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2011

Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

ARTIKEL

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN

DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN UKM DI KOTA PADANG

(STUDI KASUS PROGRAM KEMITRAAN PT. SEMEN PADANG)

OLEH :

NURUL WIDYA SISKA USMANNURUL WIDYA SISKA USMANNURUL WIDYA SISKA USMANNURUL WIDYA SISKA USMAN

Bp. Bp. Bp. Bp. 1021206032102120603210212060321021206032

MAGISTER PERENCANAAN PEMBANGUNAN

PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2011

Page 2: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN UKM DI KOTA PADANG

(STUDI KASUS PROGRAM KEMITRAAN PT. SEMEN PADANG)

Ringkasan

Dalam perekonomian Indonesia dunia usaha memegang peranan yang penting dalam

meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan

bagian dari dunia usaha yang memegang peranan yang penting dalam meningkatkan

kesempatan kerja, pemerataan pendapatan dan akselerasi perekonomian di pedesaan.

Keberadaan UKM dalam perekonomian Indonesia menempati posisi yang kurang

menguntungkan dalam sektor perekonomian berkenaan dengan masalah pendanaan dari UKM

tersebut. Tidak cukupnya dana yang tersedia membuat UKM kesulitan untuk mengembangkan

usahanya.

Menjawab permasalahan tersebut, Kementrian Negara BUMN berusaha

mengembangkan UKM dengan membuat ketentuan pelaksanaan Program Kemitraan (PK)

untuk setiap BUMN yang ada di Indonesia. Penyisihan laba BUMN yang persentasenya telah

diatur diharapkan dapat membantu UKM dalam mengembangkan usahanya. Proram kemitraan

memberikan pinjaman modal yang disertai dengan pembinaan pada UKM yang menjadi mitra

binaannya. Pembinan mencakup tentang manajemen pengelolaan usaha, pelatihan pemasaran

dan pembinaan motivasi.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2011,

bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan program kemitraan dalam memberdayakan UKM di

Kota Padang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor internal berupa kekuatan dan

kelemahan, serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman dari program kemitraan. Faktor

internal dan eksternal ini kemudian dimasukkan kedalam matrik SWOT sehingga dihasilkan

strategi pengembangan program kemitraan. Disamping menghasilkan strategi pengembangan

Page 3: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

program kemitraan, penulis juga membadingkan kebijakan pemberdayaan UKM oleh

pemerintah Kota Padang dengan Program Kemitraan PT. Semen Padang. Dari pembandingan

ini ada beberapa masukan yang diberikan pada masing-masing instansi.

Berdasarkan analisis faktor internal dan eksternal dari program kemitraan, dapat dilihat

bahwa program kemitraan CSR PT. Semen Padang memberikan dampak positif pada

pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi mitra binaannya, dengan total

skor faktor internal sebesar 3,35 dan faktor eksternal sebesar 3,40. Program Kemitraan ini

sangat pantas untuk dikembangkan dalam pemberdayaan UKM di Kota Padang. Pengelolaan

Program Kemitraan sudah berjalan sesuai dengan maksud dan tujuannya, yaitu untuk

memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah dalam meningkatkan usahanya. Oleh karena itu

diharapkan pelaksanaan program kemitraan yang dilaksanakan oleh CSR PT. Semen Padang

dapat berjalan semakin baik dalam memberdayakan Usaha Kecil dan Menengah.

Page 4: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

1

I. PENDAHULUAN

Usaha-usaha pembangunan yang sedang giat dilaksanakan oleh negara-negara sedang

berkembang (Developing Countries) di dunia, pada umumnya berorientasi pada cara

memperbaiki serta mengangkat tingkat hidup masyarakat. Pembangunan ekonomi merupakan

jawaban bagi keberhasilan suatu negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang yang sedang berusaha meningkatkan

perekonomian nasional guna meningkatkan kesejahteraan masyakatnya.

Dalam perekonomian Indonesia dunia usaha merupakan bagian yang sangat penting

dalam meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang

merupakan bagian dari dunia usaha, memegang peranan yang sangat penting dalam sistem

perekonomian Indonesia. Oleh karena dalam perekonomian nasional UKM dapat memberikan

kontribusi dalam peningkatan perekonomian seperti peningkatan kesempatan kerja,

pemerataan pendapatan, akselerasi perekonomian di pedesaan, peningkatan ekspor non migas

dan peningkatan di sektor perekonomian lainnya.

Keberadaan UKM dalam perekonomian Indonesia menempati posisi yang kurang

menguntungkan dalam sektor perekonomian berkenaan dengan masalah pendanaan dari UKM

tersebut. Tidak cukupnya dana yang tersedia membuat UKM kesulitan untuk mengembangkan

usahanya, apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Berdasarkan survey Biro Pusat

Statistik (BPS) ada tiga jenis kesulitan yang harus dihadapi Usaha Kecil dan Menengah dalam

menjalankan usahanya, yaitu :

1. Ketersediaan bahan baku

Hal ini terjadi karena pasokan bahan baku berkurang dan harga bahan baku bisa naik

cukup tinggi.

Page 5: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

2

2. Masalah permodalan.

Untuk memulai usahanya, ataupun dalam mengembangkan usahanya UKM mendapatkan

modal melalui perorangan, atau meminjam dari keluarga atau teman sendiri, ataupun

meminjam pada lembaga keuangan.

3. Masalah Pemasaran

Kesulitan pemasaran terhadap produk yang dihasilkan disebabkan oleh :

a. Permintaan terhadap hasil produksi yang menurun.

b. Ketidakmampuan UKM menjual barang hasil produksinya sesuai dengan harga

pasar.

c. Ketidakmampuan bersaing dengan kompetitor lainnya.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh kelompok usaha kecil merupakan kesulitan

yang bersifat sangat mendasar, dan akan selalu dihadapi apabila kondisi internal dan eksternal

usaha tersebut tidak mendukung.

Dalam hal permodalan UKM, untuk saat sekarang ini tidak lagi program pemerintah

saja, ataupun pembiayaan melalui lembaga keuangan. Salah satu sumber pembiayaan yang

dapat digunakan oleh UKM adalah melalui program kemitraan yang dikelola oleh Badan

Usaha Milik Negara (BUMN), dan dananya bersumber pada keuntungan (laba) yang diperoleh

oleh BUMN itu sendiri. Pembiayaan yang dilaksanakan melalui program kemitraan oleh

BUMN ini diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang

Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Program kemitraan yang dilaksanakan ini merupakan salah satu cara untuk memberikan

peluang bagi UKM mengembangkan usahanya. Kerja sama antara Usaha Kecil dan Menengah

dengan BUMN merupakan salah satu cara untuk memberdayakan usaha kecil dengan tujuan

meningkatkan produksi, memperluas kesempatan kerja, mengakses sumber permodalan,

Page 6: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

3

menyerap pengetahuan dan teknologi serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Dalam konsep ini kemitraan adalah suatu pembinaan strategis yang dapat memberikan peluang

kepada usaha kecil, sehingga dapat menjadi salah satu penggerak pembangunan ekonomi yang

tangguh, mandiri dan memiliki daya saing.

Pengembangan UKM di kota Padang diarahkan kepada perluasan kesempatan kerja dan

kesempatan berusaha, peningkatan yang lebih merata serta penanggulangan kemiskinan. Hal

ini tidaklah tanggung jawab dari pemerintah semata, tapi juga merupakan tanggung jawab

masyarakat. Kepedulian organisasi masyarakat ataupun perusahaan-perusahaan dalam

menanggulangi masalah ini juga sangat dibutuhkan.

Page 7: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

4

I. TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Program Kemitraan

Program Kemitraan yang dilaksanakan BUMN terhadap Usaha Kecil dan Menengah,

adalah suatu bentuk tanggung jawab dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kepada

masyarakat. Pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program

Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, yang menjelaskan

Program Kemitraan, yaitu :

“ Program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh

dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.”

Program Kemitraan ini bertujuan meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi

tangguh dan mandiri melalui dukungan terhadap modal, serta pelatihan Sumber Daya Manusia

yang profesional dan terampil agar dapat mendukung pemasaran dan kelanjutan usaha di masa

depan.

II.2 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Ada beberapa pengertian mengenai Usaha Kecil dan Menengah yang dapat

didefinisikan sebagai berikut :

1. Menurut Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Pengusaha kecil atau Usaha Kecil (termasuk usaha mikro) sebagai suatu badan usaha

milik Warga Negara Indonesia, baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki

kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan sebanyak-banyaknya Rp 200 juta.

Page 8: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

5

2. Biro Pusat Statistik mendefinisikan skala usaha kecil dan menengah berdasarkan

jumlah tenaga kerja

Dimana Industri kecil (IK) adalah Perusahaan / usaha industri pengolahan (baik yang

berbadan hukum ataupun tidak) yang mempunyai pekerja 5-19 orang termasuk pemilik

usaha / pengusaha, dan industri yang mempunyai pekerja antara 1-4 orang. Sedangkan

usaha menengah merupakan usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang.

3. Menurut Komisi Untuk Perkembangan Ekonomi (Commitee For Economic

Development) – CED.

Mengemukakan usaha kecil sebagai berikut :

1. Manajemen berdiri sendiri, manajer adalah pemilik

2. Modal disediakan oleh pemilik atau sekelompok kecil

3. Daerah operasi bersifat lokal

4. Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil

Pada Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang program

kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan program bina lingkungan, yang menyatakan dalam

program kemitraan, Usaha Kecil dan Menengah yang menerima bantuan disebut dengan mitra

binaan.

II.3 Pengertian Pemberdayaan UKM

Tujuan utama dari pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya

kelompok lemah yang berada dalam ketidakberdayaan. Sebagai tujuan dari pemberdayaan

UKM adalah untuk memperkuat usaha UKM agar menjadi tangguh dan mandiri, sehingga

dapat menghadapi perdagangan bebas yang bertujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan

perekonomian Indonesia.

Page 9: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

6

II. METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana penelitian bertujuan

untuk mengungkap dan memahami sesuatu di balik fenomena yang baru diketahui atau baru

sedikit diketahui. Populasi penelitian ini adalah UKM yang menjadi mitra binaan PT. Semen

Padang dan berada di Kota Padang. Sampel penelitian ini ada 8 (delapan) mitra binaan yang

dibagi atas 2 (dua) kategori, yaitu kategori mitra binaan yang berhasil (4 mitra binaan) dan

kategori mitra binaan yang kurang berhasil dengan (4 mitra binaan). Pengkategorian ini

didasarkan pada pembagian yang dilakukan oleh CSR PT. Semen Padang dengan melihat

kelancaran pengembalian pinjaman oleh mitra binaan.

Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dapat primer dan data

skunder. Pengumpulan data primer dilakukan melalui indepth interview dengan mitra binaan

yang menjadi sampel penelitian, pimpinan dari CSR PT. Semen Padang dan perangkat daerah

di Dinas koperasi dan UKM Kota Padang. Data skunder dikumpulkan melalui studi

dokumentasi dari buku-buku dan publikasi instansi terkait. Penilaian keberhasilan terhadap

pembinaan UKM didasarkan pada indikator yang dikemukakan oleh para ahli, berikut :

Tabel Penilaian Terhadap Mitra Binaan

NO INDIKATOR PARAMETER CATATAN

1. Peningkatan Modal Pertumbuhan modal sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan Trisulo (1992)

2. Peningkatan Omzet Pertumbuhan omzet sebelum dan sesudah menjadi mitra binaa Trisulo (1992)

3. Peningkatan keuntungan Pertumbuhan keuntungan sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan Trisulo (1992)

4. Peningkatan tenaga kerja Pertumbuhan tenaga kerja sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan Trisulo (1992)

5. Peningkatan kemampuan dalam aspek manajemen

Kemampuan mitra binaan dalam perencanaan usaha, administrasi perusahaan dan manajemen keuangan

Suhardi(1992)

6. Peningkatan kemampuan dalam tekhnik produksi

Kemampuan dalam hal tekhnik produksi, desain produk dan penganeka ragaman produk

Suhardi(1992)

7. Peningkatan pemasaran Bertambah luasnya daerah pemasaran Suhardi(1992)

Page 10: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

7

IV. PEMBAHASAN

Program kemitraan usaha antara Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan BUMN

merupakan wahana yang strategis dalam mempercepat proses pemerataan hasil pembangunan.

Dengan adanya pinjaman modal dari BUMN pada UKM, diharapkan mampu membuat UKM

yang menjadi mitra binaannya berkembang dan bisa tetap terus bertahan menghadapi gejolak

perekonomian globalisasi pada saat ini.

Kegiatan program penyaluran dana oleh PT. Semen Padang terhadap mitra binaaannya

meliputi 3 (tiga) cara, yaitu :

1. Penyaluran dana pinjaman biasa

Kegiatan program kemitraan berupa pemberian pinjaman biasa yang diberikan kepada

mitra binaan yang memenuhi ketentuan yang berlaku.

2. Penyaluran dana pinjaman khusus

Kegiatan program kemitraan yang menyalurkan dana pinjaman yang timbul karena mitra

binaan mendapatkan order (pesanan) dari rekanannya. Tetapi mitra binaan mengalami

kekurangan modal untuk melaksanakan atau menerima order tersebut.

3. Penyaluran dana hibah

Kegiatan program kemitraan yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan atau

produkstifitas mitra binaan baik berupa pelatihan magang, pendidikan, pemasaran ataupun

promosi.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pimpinan CSR PT. Semen Padang, pemberian

pinjaman modal usaha ini membebankan biaya administrasi rata-rata 6% pertahun pada mitra

binannya, hal ini juga sesuai dengan pasal 12 (dua belas) ayat 2 (dua) Peraturan Menteri

Negara BUMN No. PER – 05 / MBU / 2007 yang berbunyi :

Page 11: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

8

“Besarnya jasa administrasi pinjaman dana Program Kemitraan per tahun

sebesar 6% (enampersen) dari limit pinjaman atau ditetapkan lain oleh

Menteri”.

Berdasarkan hasil penelitian penulis ke lapangan, biaya administrasi yang dibebankan

kepada mitra binaan tidak selalu 6%, akan tetapi juga ada yang dibawah 6% dan ada yang

tidak dikenakan biaya administrasi sama sekali. Setelah penulis mengkonfirmasi ke pihak

CSR PT. Semen Padang, hal ini disebabkan pada waktu ke lapangan akan dilihat terlebih

dahulu oleh tim pemeriksa kondisi usaha UKM yang akan dibantu, setelah itu baru diputuskan

oleh Kepala Bidang PUKK berapa biaya administrasi yang akan dibebankan pada UKM

tersebut. Kemudian diajukan pada Kepala Biro CSR PT. Semen Padang. Apabila telah

diputuskan maka, barulah diketahui berapa besar biaya administrasi yang ditetapkan untuk

UKM yang mengajukan permohonan pinjaman. Hal ini menunjukkan bahwa CSR PT. Semen

Padang berusaha melaksanakan tanggung jawab sosial, dengan memberikan pinjaman pada

UKM.

Disamping memberikan pinjaman modal CSR PT. Semen Padang juga memberikan

pelatihan dan pembinaan pada mitra binaannya. Pelatihan tersebut mencakup pelatihan

manajemen produksi, pelatihan pemasaran dan pembinaan motivasi.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan,

serta faktor eksternal berupa peluang dan ancaman dari program kemitraan. Faktor internal dan

eksternal ini kemudian dimasukkan kedalam matrik SWOT sehingga dihasilkan strategi

pengembangan program kemitraan.

Page 12: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

9

V. IMPLIKASI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Program Kemitraan PT. Semen Padang memberikan dampak positif terhadap

pengembangan usaha mitra binaannya. Pinjaman modal yang diberikan pada mitra binaan

memberikan kesempatan pada mitra binaan untuk menambah modal usahanya.

Mitra binaan yang berhasil mengembangkan usahanya mengalami peningkatan pada

pemasaran hasil usaha dan pengembangan tekhnik produksinya. Hal ini tentu saja tidak

terlepas dari peningkatan modal dan keuntungan yang diperoleh setelah menerima pinjaman

dari CSR PT. Semen Padang, oleh karena pinjaman modal memberikan kemudahan pada mitra

binaan untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengembangkan tekhnik produksinya.

Mitra binaan yang tidak berhasil mengembangkan usahanya disebabkan oleh aspek

manajemen usaha yang kurang baik, perluasan pemasaran hasil usaha yang tidak meningkat,

serta tidak adanya pengembangan tekhnik produksi terhadap desain produknya. Hal ini

disebabkan oleh kurangnya kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan

mengembangkan usahanya.

Faktor internal dan eksternal yang telah diketahui, kemudian dimasukkan ke dalam

matrik SWOT, yang bertujuan agar ditemukan strategi pengembangan dari Program Kemitraan

agar menjadi lebih baik kedepannya. Strategi yang dihasilkan oleh matrik SWOT tersebut

dapat dilihat berikut ini :

Page 13: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

10

Matrik Analisa SWOT Strategi Pengembangan Program Kemitraan PT. Semen Padang

IFAS

EFAS

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness) 1. Adanya dukungan dana yang

diberikan oleh PT. Semen Padang

2. Adanya pelatihan dan pembinaan yang diberikan pada mitra binaan sebelum menerima pinjaman modal

3. Prosedur pengurusan yang mudah

4. PT. Semen Padang memiliki website resmi

1. Pembinaan dan pelatihan yang belum dilaksanakan secara teratur.

2. Belum melaksanakan workshop pengembangan teknis produksi terhadap semua usaha

3. Kurangnya minat mitra binaan untuk mengikuti workshop

4. Hasil produksi mitra binaan belum berkembang secara dinamis

Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO

1. Banyaknya Usaha Kecil dan Menegah di Kota Padang.

2. Tingginya keinginan UKM untuk menjadi mitra binaan PT. Semen Padang.

3. Adanya permintaan konsumen terhadap hasil produksi UKM.

4. Perkembangan dunia usaha yang bersifat dinamis

v Memberikan dukungan dana yang lebih besar

v Mempromosikan hasil usaha mitra binaan di Website resmi PT. Semen Padang

v Pembinaan/pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus dari CSR PT. Semen Padang, yang dilaksanakan secara terjadwal

v Mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi ataupun instansi pemerintah terkait dalam melaksanakan pelatihan

v Pengembangan teknologi untuk desain produk

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

1. Persaingan dengan produk hasil usaha daerah lain

2. Krisis global

v Meningkatkan pelatihan dan pembinaan usaha terhadap mitra binaan

v Peningkatan mutu produk hasil usaha mitra binaan

Dari tabel matrik diatas dapat dilihat bahwa ada beberapa strategi yang dapat dilakukan

dalam upaya mengembangkan program kemitraan CSR PT. Semen Padang. Strategi tersebut

diperoleh berdasarkan analisa internal dan eksternal dari program kemitraan. Dari strategi

Page 14: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

11

eksternal dan internal tersebut, dapat disusun 4 (empat) strategi utama, yaitu : SO, ST, WO dan

WT yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Strategi SO (Strenght Opportunities)

v Memberikan dukungan dana yang lebih besar

Pada penelitian ini ada 2 (dua) mitra binaan yang tidak lagi mampu menjalankan

usahanya, hal ini disebabkan oleh faktor eksternal yang menyebabkan usaha mereka

gagal untuk dilanjutkan, yaitu karena krisis global dan wabah penyakit ayam. Oleh

karena itu PT. Semen Padang sebaiknya meningkatkan jumlah dana yang diberikan

agar mitra binaan dapat lebih memperluas pemasaran hasil usahanya. Peningkatan

jumlah modal akan membuat mitra binaan memiliki keuangan yang cukup untuk

mempertahankan usahanya.

v Mempromosikan hasil usaha mitra binaan di Website resmi PT. Semen Padang

PT. Semen Padang memiliki website resmi yang berisikan program, kegiatan serta

informasi tentang PT. Semen Padang. Selama ini website PT. Semen Padang tidak

digunakan sebagai ajang mempromosikan hasil usaha mitra binaan. Alangkah

baiknya website ini dapat digunakan sebagai fasilitas mitra binaan untuk

mengiklankan atau mempromosikan produk hasil usahanya.

2. Strategi ST (Strength Threats)

v Meningkatkan pembinaan terhadap mitra binaan

Pembinaan yang diberikan oleh CSR PT. Semen Padang sampai saat ini hanyalah

sebatas memberikan modal dan pelatihan pengembangan usaha pada waktu mitra

binaan menerima pinjaman. Mitra binaan yang bergerak dalam pembuatan bahan

bangunan telah beberapa kali mendapatkan workshop pengembangan tekhnik desain

produksi dari PT. Semen Padang. Sebaiknya CSR PT. Semen Padang juga

Page 15: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

12

memberikan pembinaan berupa workshop terhadap mitra binaan yang bergerak dalam

bidang usaha lainnya.

3. Strategi WO (Weaknesses Opportunities)

v Pembinaan/pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus dari CSR PT.

Semen Padang, yang dilaksanakan secara terjadwal

Pembinaan dan pelatihan pengembangan usaha yang diberikan oleh CSR PT. Semen

Padang pada waktu penyerahan pinjaman tidak seluruhnya tepat sasaran. Oleh karena

tidak semua pemilik UKM yang akan menerima bantuan yang datang dan mengikuti

pelatihan tersebut. Maka disamping pelatihan yang dilaksanakan secara serentak

terhadap semua UKM yang menjadi mitra binaan, sebaiknya ada juga pelatihan dan

pendampingan langsung pada UKM mitra binaan agar lebih tepat sasaran. Pelatihan

dan pendampingan langsung ini sebaiknya dilakukan secara terjadwal dengan jangka

waktu yang teratur, agar semua mitra binaan dapat menerima pelatihan dan

pendampingan langsung ini.

v Mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan ataupun instansi

pemerintah terkait dalam melaksanakan pelatihan

Pelatihan yang diberikan pada mitra binaan bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan mitra binaan dalam mengelola usahanya. Pelatihan ini dapat

dilaksanakan secara bekerjasama dengan lembaga-lembaga pelatihan dan

ketrampilan, perguruan tinggi, ataupun dengan dinas / intansi pemerintah yang sesuai

dengan pelatihan dan pembinaan yang diberikan. Seperti bekerjasama dengan

perguruan tinggi yang memiliki program pendidikan dan pelatihan kewirausahaan.

Page 16: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

13

v Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dalam pengembangan tekhnik produksi dan

pemasaran

Mitra binaan yang diteliti sebagian besar belum ada pengembangan teknik produksi

dan pemasaran terhadap produk hasil usahanya. Oleh karena itu sebaiknya CSR PT.

Semen Padang memberikan pelatihan dan pembinaan yang memberikan wawasan

pada UKM dalam pengembangan teknik produksinya. Agar pelatihan lebih optimal

sebaiknya perlu dilakukan kerjasama dengan perguruan tinggi, dalam memberikan

pelatihan tekhnik produksi dan pemasaran hasil usaha mitra binaan.

4. Strategi (Weaknesses Threats)

v Peningkatan mutu produk hasil usaha mitra binaan

Pelatihan dan pembinaan dalam pengembangan teknik produksi diharapkan dapat

meningkatkan mutu hasil usaha mitra binaan, sehingga dapat bersaing dengan hasil

produksi daerah lain.

Berdasarkan matrik SWOT dan penyusunan strategi diatas, penulis mencoba

merangkum 2 (dua) strategi utama untuk pengembangan Program Kemitraan CSR PT. Semen

Padang, yaitu :

1. Pembinaan / pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus dari CSR PT. Semen

Padang secara teratur dan terjadwal.

2. Mempromosikan hasil usaha mitra binaan di website resmi PT. Semen Padang

Disamping menghasilkan strategi pengembangan program kemitraan, penulis juga

membadingkan kebijakan pemberdayaan UKM oleh pemerintah Kota Padang dengan Program

Kemitraan PT. Semen Padang. Dari pembandingan ini ada beberapa masukan yang diberikan

pada masing-masing instansi, dapat dilihat sebagai berikut :

Page 17: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

14

Perbandingan Program Kemitraan dengan Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang.

No Program Kemitraan PT. Semen Padang

Kebijakan Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang Masukan / saran

1. Memberikan pelatihan secara serentak pada mitra binaan

Memberikan pelatihan secara serentak pada UKM binaan

Sebaiknya ada pelatihan berupa pendampingan langsung atau khusus terhadap UKM yang dibina.

2. Tidak ada studi banding

Mengadakan studi banding kepada Koperasi dan UKM yang sudah berkembang baik.

Sebaiknya ada kegiatan saling bertukar pengalaman antara mitra binaan yang difasilitasi oleh CSR PT. Semen Padang.

3. Pengajuan bantuan hanya berupa pengisian formulir

Pengajuan bantuan disertai dengan proposal dari UKM

Penyederhanaan pengajuan permohonan bantuan hanya dengan mengisi formulir saja.

4.

Mitra binaan tidak harus memiliki izin usaha dalam mengajukan permohonan bantuan

UKM harus memiliki izin usaha dari Kelurahan sebagai syarat pengajuan permohonan bantuan

Sebaiknya ada izin usaha sebagai syarat pengajuan permohonan bantuan pada Program Kemitraan.

5.

Adanya keringanan untuk mitra binaan yang tidak bisa membayar pinjaman sesuai ketentuan. Dengan memberikan perpanjangan waktu dan penambahan pinjaman.

Mitra binaan harus tetap membayar sesuai dengan ketentuan, kecuali usaha tutup karena bencana, diberi perpanjangan waktu satu tahun.

Penerapan keringanan bagi UKM binaan dinas koperasi Kota Padang yang tidak mampu mengembalikan pinjaman, berupa perpanjangan waktu dan penambahan pinjaman.

6. Tidak ada Lembaga Penjamin Kredit

Tidak ada Lembaga Penjamin Kredit

Bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Kredit.

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diberikan beberapa masukan untuk kebijakan

Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang serta masukan untuk pelaksanaan Program Kemitraan

CSR PT. Semen Padang, yang dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 18: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

15

v Program Kemitraan CSR PT. Semen Padang

1. Pelatihan sebaiknya berupa pendampingan langsung atau khusus terhadap UKM yang

dibina. Hal ini bertujuan agar mitra binaan dapat menambah wawasan dalam

pengembangan usahanya.

2. Sebaiknya ada kegiatan saling tukar pengalaman antar mitra binaan yang difasilitasi

oleh CSR PT. Semen Padang

3. Sebaiknya ada pemberlakuan izin usaha sebagai syarat pengajuan permohonan

bantuan.

v Dinas Koperasi dan UKM Kota Padang

1. Pelatihan sebaiknya berupa pendampingan langsung atau khusus terhadap UKM yang

dibina. Hal ini bertujuan agar mitra binaan dapat menambah wawasan dalam

pengembangan usahanya.

2. Penyederhanaan prosedur pemberian bantuan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kota

Padang.

3. Memberikan kemudahan dan keringanan bagi UKM binaan yang tidak mampu

mengembalikan pinjaman, berupa perpanjangan waktu dan penambahan pinjaman

Disamping masukan untuk masing-masing instansi diatas, diharapkan BUMN selaku

pelaksana Program Kemitraan dapat bekerjasama dengan pemerintah Kota Padang dalam

memberdayakan UKM, hal ini dimaksudkan agar dapat diketahui UKM mana yang belum

atau pun yang sudah mendapat pembinaan. Pelaksanaan kerjasama yang baik dalam

memberdayakan UKM diharapkan dapat menjadi jalan untuk mengentaskan kemiskinan dan

mengurangi pengangguran di Kota Padang.

Page 19: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

16

VI. PENUTUP

6.1 Kesimpulan

1. Pelaksanaan program kemitraan ini bertujuan meningkatkan kemampuan usaha kecil

agar menjadi tangguh dan mandiri melalui dukungan terhadap modal serta pelatihan

Sumber Daya Manusia yang profesional dan terampil agar dapat mendukung

pemasaran dan kelanjutan usaha di masa depan.

2. Berdasarkan dari total skor faktor strategis internal dan eksternal, didapatlah total skor

faktor strategis internal sebesar 3,35 dan faktor strategis eksternal sebesar 3,40. Dengan

demikian dapat dilihat bahwa program kemitraan CSR PT. Semen Padang memberikan

dampak positif pada pemberdayaan UKM yang menjadi mitra binaannya. Program

Kemitraan ini patut untuk dikembangkan di Kota Padang.

3. Program Kemitraan PT. Semen Padang memberikan dampak positif terhadap

perkembangan usaha mitra binaannnya. Permasalahan yang menimbulkan mitra binaan

berhasil atau tidak berhasil adalah manajemen pengelolaan usaha, pemasaran hasil

usaha dan pengembangan teknis produksi yang masih belum dijalankan dengan baik

oleh UKM yang menjadi mitra binaan CSR PT. Semen Padang.

4. Mitra binaan yang masuk kategori berhasil mengalami peningkatan pada pemasaran

produk serta pengembangan tekhnik produksi. Hal ini tentu saja tidak terlepas dari

peningkatan modal dan keuntungan yang diperoleh mitra binaan setelah menerima

pinjaman dari CSR PT. Semen Padang.

5. Ketidak berhasilan mitra binaan dalam mengembangkan usahanya disebabkan oleh

aspek manajemen terhadap usaha yang kurang baik, perluasan pemasaran hasil usaha

yang tidak bertambah, tidak adanya pengembangan tekhnik produksi, serta kurangnya

Page 20: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

17

kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan

usahanya. Hal ini yang menyebabkan mitra binaan kurang berhasil dalam

mengembangkan usahanya.

6.2 Saran

1. CSR PT. Semen Padang sebaiknya memberikan Pembinaan/pelatihan berupa

pendampingan langsung atau khusus pada mitra binaan dalam menjalankan usahanya,

yang dilaksanakan secara teratur dan terjadwal. Pelatihan tersebut sebaiknya dilakukan

secara bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan dan instansi

pemerintah yang terkait dengan pelatihan tersebut.

2. CSR PT. Semen Padang sebaiknya mempromosikan hasil usaha mitra binaannya di

website resmi PT. Semen Padang.

3. Pengoptimalan pelatihan, pembinaan dan workshop pengembangan teknis produksi

oleh pihak CSR PT. Semen Padang untuk mitra binaannya, akan memberikan dampak

yang positif terhadap perkembangan usaha mitra binaan.

4. Perancangan kebijakan-kebijakan dalam mengembangkan UKM oleh pemerintah Kota

Padang, yang bertujuan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, serta

adanya kerjasama BUMN dengan pemerintah Kota Padang dalam memberdayakan

UKM di Kota Padang.

Page 21: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

17

kemauan dan motivasi dari mitra binaan untuk memajukan dan mengembangkan

usahanya. Hal ini yang menyebabkan mitra binaan kurang berhasil dalam

mengembangkan usahanya.

6.2 Saran

1. CSR PT. Semen Padang sebaiknya memberikan Pembinaan/pelatihan berupa

pendampingan langsung atau khusus pada mitra binaan dalam menjalankan usahanya,

yang dilaksanakan secara teratur dan terjadwal. Pelatihan tersebut sebaiknya dilakukan

secara bekerjasama dengan perguruan tinggi, lembaga pelatihan dan instansi

pemerintah yang terkait dengan pelatihan tersebut.

2. CSR PT. Semen Padang sebaiknya mempromosikan hasil usaha mitra binaannya di

website resmi PT. Semen Padang.

3. Pengoptimalan pelatihan, pembinaan dan workshop pengembangan teknis produksi

oleh pihak CSR PT. Semen Padang untuk mitra binaannya, akan memberikan dampak

yang positif terhadap perkembangan usaha mitra binaan.

4. Perancangan kebijakan-kebijakan dalam mengembangkan UKM oleh pemerintah Kota

Padang, yang bertujuan membantu UKM dalam mengembangkan usahanya, serta

adanya kerjasama BUMN dengan pemerintah Kota Padang dalam memberdayakan

UKM di Kota Padang.

Page 22: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

18

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (edisi revisi V). PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

Basri, Faisal. 2002, Perekonomian Indonesia, Tantangan dan Harapan Kebangkitan

Indonesia. Erlangga. Jakarta

Biro Pusat Statistik. 2008. Padang Dalam Angka.

Dwi Wati, Yuanri. 2009. Kajian Program Penyaluran Kredit Usaha Kecil Melalui Program

Kemitraan (Kasus PT. BNI dengan Lembaga Pendamping IPB). Jurnal MPI Vol 4 No.1

Handoko, T. Hani. 1986. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta

Krishnamurti, B. 2003. Pengembangan Keuangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal

Ekonomi Rakyat, Artikel – Th. II – No. 2 – April 2003.

Lindawati. 2001. Pembiayaan Model Modal Ventura : Strategi Menumbuhkan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) di Sumatera Barat. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.

Miles, M. B; Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis : A sourcebook of New

Methods. California. Sage.

Moleong, Lexy, J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nurmianto, Eko dkk. 2004. Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan Metode AHP DAN

SWOT (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di

Wilayah Karesidenan Madiun. Jurnal Pasca Sarjana Program Studi Teknik Industri

ITS. Surabaya.

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan

BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Peneliti ISBRC (Indonesian Small Bussiness Research Center) – PUPUK Perkumpulan Untuk

Peningkatan Usaha Kecil). 2003. Usaha Kecil Indonesia, Tinjauan Tahun 2002 dan

prospek Tahun 2003. ISBRS-PUPUK, Jakarta.

Prawirokusumo M.Sc, Prof. Dr. Soeharto. 2004. Ekonomi Rakyat, Konsep Kebijakan dan

Strategi. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta.

PSKD – FEUA & Bank Indonesia Padang. 2007. Laporan Penelitian. Padang.

Page 23: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

19

Rangkuty, Freddy. 2003. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

R.R Ariani. 2001. Analisa Tingkat Efisiensi Kemitraan Usaha di Kota Payakumbuh, Tesis S2

PPn Universitas Andalas. Padang.

Syafrizal, Prof. 2009. Teknis Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah. Baduose

Media.

S.R, Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Rineka Cipta. Jakarta.

Suharto, Edi Ph.D. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika

Aditama. Bandung.

Sukandarrumidi, M.Sc, PhD. Prof.Ir. 2002. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk

Peneliti Pemula. Gadjahmada University Press. Yogyakarta.

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suryana, M.Si, Drs. 2000. Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan. Salemba

Empat. Jakarta.

Suryana, M.Si, Drs. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Salemba Empat. Jakarta.

Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

Usman, S, dkk. 2004. Keuangan Mikro Untuk Masyarakat Miskin : Pengalaman Nusa

Tenggara Timur. Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta.

Website PKBL BUMN Kementrian Negara BUMN Indonesia. http://pkbl.bumn.go.id

Zulkarnain, MM, Drs. 2001. Membangun Ekonomi Rakyat : Persepsi tentang pemberdayaan

Usaha Kecil dan Koperasi. UNRI Press. Pekanbaru.

Zulnadi, 1999. Evaluasi Kemitraan Bagi Hasil Dalam Investasi Dan Penyempurnaannya.

Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.

Page 24: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

18

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. (edisi revisi V). PT. Rineka

Cipta. Jakarta.

Basri, Faisal. 2002, Perekonomian Indonesia, Tantangan dan Harapan Kebangkitan

Indonesia. Erlangga. Jakarta

Biro Pusat Statistik. 2008. Padang Dalam Angka.

Dwi Wati, Yuanri. 2009. Kajian Program Penyaluran Kredit Usaha Kecil Melalui Program

Kemitraan (Kasus PT. BNI dengan Lembaga Pendamping IPB). Jurnal MPI Vol 4 No.1

Handoko, T. Hani. 1986. Manajemen Edisi 2. BPFE. Yogyakarta

Krishnamurti, B. 2003. Pengembangan Keuangan dan Penanggulangan Kemiskinan. Jurnal

Ekonomi Rakyat, Artikel – Th. II – No. 2 – April 2003.

Lindawati. 2001. Pembiayaan Model Modal Ventura : Strategi Menumbuhkan Usaha Kecil

dan Menengah (UKM) di Sumatera Barat. Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.

Miles, M. B; Huberman, A.M. 1984. Qualitative Data Analysis : A sourcebook of New

Methods. California. Sage.

Moleong, Lexy, J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Nurmianto, Eko dkk. 2004. Perumusan Strategi Kemitraan Menggunakan Metode AHP DAN

SWOT (Studi Kasus pada Kemitraan PT. INKA dengan Industri Kecil Menengah di

Wilayah Karesidenan Madiun. Jurnal Pasca Sarjana Program Studi Teknik Industri

ITS. Surabaya.

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan

BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Peneliti ISBRC (Indonesian Small Bussiness Research Center) – PUPUK Perkumpulan Untuk

Peningkatan Usaha Kecil). 2003. Usaha Kecil Indonesia, Tinjauan Tahun 2002 dan

prospek Tahun 2003. ISBRS-PUPUK, Jakarta.

Prawirokusumo M.Sc, Prof. Dr. Soeharto. 2004. Ekonomi Rakyat, Konsep Kebijakan dan

Strategi. Edisi Pertama. BPFE. Jakarta.

PSKD – FEUA & Bank Indonesia Padang. 2007. Laporan Penelitian. Padang.

Page 25: Artikel-Tesis-Nurul-1021206032-PPn-TM.pdf

19

Rangkuty, Freddy. 2003. Analisis SWOT Tekhnik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta.

R.R Ariani. 2001. Analisa Tingkat Efisiensi Kemitraan Usaha di Kota Payakumbuh, Tesis S2

PPn Universitas Andalas. Padang.

Syafrizal, Prof. 2009. Teknis Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah. Baduose

Media.

S.R, Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. Rineka Cipta. Jakarta.

Suharto, Edi Ph.D. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. PT. Refika

Aditama. Bandung.

Sukandarrumidi, M.Sc, PhD. Prof.Ir. 2002. Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis Untuk

Peneliti Pemula. Gadjahmada University Press. Yogyakarta.

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Mikroekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Suryana, M.Si, Drs. 2000. Ekonomi Pembangunan : Problematika dan Pendekatan. Salemba

Empat. Jakarta.

Suryana, M.Si, Drs. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses.

Salemba Empat. Jakarta.

Undang-Undang No 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93

Usman, S, dkk. 2004. Keuangan Mikro Untuk Masyarakat Miskin : Pengalaman Nusa

Tenggara Timur. Lembaga Penelitian SMERU, Jakarta.

Website PKBL BUMN Kementrian Negara BUMN Indonesia. http://pkbl.bumn.go.id

Zulkarnain, MM, Drs. 2001. Membangun Ekonomi Rakyat : Persepsi tentang pemberdayaan

Usaha Kecil dan Koperasi. UNRI Press. Pekanbaru.

Zulnadi, 1999. Evaluasi Kemitraan Bagi Hasil Dalam Investasi Dan Penyempurnaannya.

Tesis S2 PPn Universitas Andalas. Padang.