Upload
shihoshin
View
128
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ASAM KARBOKSILAT DAN DERIVATNYA
Sifat Keasaman Asam Karboksilat
Asam (menurut Bronsted Lowry) senyawa yang dapat memberikan/mendonorkan ion hidrogen yang bermuatan positif, H+.
Kuat asam: istilah yang menjelaskan sejauh mana ionisasi suatu asam Bronsted dalam air, makin besar ionisasinya, makin banyak ion H+ yang terbentuk, maka makin kuat asam tersebut. Dinyatakan Ka atau pKa. Semakin besar Ka atau semakin kecil nilai pKa, maka semakin kuat tingkat keasamannya.
Dibanding dengan HCl dan HNO3 (pKa sekitar 1 atau lebih) asam karboksilat adalah asam lemah (pKa yang khas adalah sekitar 5)
Reaksi suatu asam karboksilat dengan air, akan menghasilkan H3O+ dan anion karboksilat COO-
KapKa
aRCOOH
OHRCOO
log
][
][.][ 3
K
C
O
OHRH2O C
O
ORH3O
Asam karboksilat lebih bersifat asam daripada alkohol atau fenol, terutama karena stabilisasi resonansi anion karboksilatnya, RCO2
-
pKa -7 4.76 9,89 16
C
O
OHH3C
Asam asetat Fenol Etanol
OH
H Cl H3C-CH2O H
Asam Klorida
Naiknya Keasaman
Ion etoksida:
tidak ada stabilisasi
resonansi
Ion fenoksida
penyumbang
utama
Ion asetat
terdapat stabilisasi
resonansi
CCH
H H
H H
OH
H2O
CCH
H H
H H
O
Etanol Ion Etoksida
CCH
H H
OH
O
H2OH3O
CCH
H H
O
O
CCH
H H
O
O
Asam asetat
O O O O
Pengaruh Substituen Terhadap Keasaman Asam Karboksilat
STRUKTUR Ka pKaH – Cl 107 -7F3CCOOH 0,59 0,23Cl3CCOOH 0,23 0,64Cl2CHCOOH 5,5 x 10-2 1,26FCH2COOH 2,6 x 10-3 2,59ClCH2COOH 1,4 x 10-3 2,85BrCH2COOH 1,3 x 10-3 2,89ICH2COOH 7,5 x 10-4 3,12HCOOH 1,77 x 10-4 3,75
STRUKTUR Ka pKaHOCH2COOH 1,5 x 10-4 3,83ClCH2CH2COOH 1,04 x 10-4 3,98C6H5COOH 6,46 x 10-5 4,19H2C=CHCOOH 5,6 x 10-5 4,25C6H5CH2COOH 4,9 x 10-5 4,31CH3COOH 1,8 x 10-5 4,72CH3CH2COOH 1,34 x 10-5 4,87CH3CH2 OH (etanol) 10-16 16
Lanjutan....
8
Reaksi suatu asam karboksilat bersifat reversibel. Faktor-faktor yang menstabilkan anion karboksilat dibanding asam karboksilatnya akan menggeser kesetimbangan ke arah sisi H3O+ dan anion karboksilat sehingga menambah kuat asam dan sebaliknya.
Contoh:
CH3COOH ClCH2COOH
asam asetat asam kloroasetat
pKa 4,75 2,81
Sebagai asam, asam kloroasetat jauh lebih kuat bila dibandingkan dengan asam asetat. Keasaman yang diperbesar ini timbul dari efek induktif Cl yang elektronegatif itu.
Dalam asam karboksilat yang tak terionkan, Cl (yang termasuk gugus EWG/Electron Withdrawing Group) menarik elektron, sehingga mengurangi kerapatan elektron atom C yang di dekatnya, akibatnya terdapat muatan positif yang saling berdekatan.
Dengan adanya atom Cl, maka muatan negatif gugus karboksilat sebagian tersebar oleh muatan + didekatnya.
C
O
OH3C HCl
C
O
CH2Cl O
10
Efek suatu gugus elektronegatif di dekat gugus karboksilat adalah dengan memperkuat asam dan mendestabikan anionnya, relatif dengan yang lain.
Kurang stabil bila lebih stabil
dibandingkan CH3COOH dibandingkan CH3COO_
ClCH2C
O
OH H2O ClCH2C
O
O H3O
pKa 4,76 3,83 -0,23
pKa 4,52 4,05 2,86
C
O
OHCH3
C
O
OHH2C
OH
C
O
OHCF3
Naiknya Keasaman
ClCH2CH2CH2COH
O
H3CCHCH2COH
OCl
H3CCH2CHCOH
OCl
Naiknya Keasaman
12
Substituen yang merupakan penarik elektron (EWG, Electron Withdrawing Group) akan menaikkan keasaman asam karboksilat, karena EWG secara induktif akan lebih menstabilkan ion karboksilat.
EWG memudahkan ionisasi sehingga menaikkan tingkat keasaman. Makin banyak jumlah EWG, makin kuat keasaman
Makin jauh EWG dari gugus karboksil, efek induksi semakin lemah, sehingga keasamannya juga makin lemah.
Kuat Asam dari Asam Benzoat Tersubstitusi
Mungkin diharapkan bahwa stabilisasi-resonansi oleh awan pi aromatik memainkan peranan besar dalam hal kuat asam relatif dari asam benzoat dan asam-asam benzoat tersubstitusi.
Namun ternyata tidak demikian. Muatan negatif ion karboksilat terbagi oleh kedua atom oksigen karboksilat, tetapi muatan ini tidak dapat didelokalikasikan secara efektif oleh cincin aromatik.
Cincin benzena tidak mengambil bagian dalam stabilisasi-resonansi dari gugus karboksilat, substituent pada cincin benzena mempengaruhi keasaman terutama dengan efek induktifnya.
Alasan mengapa substituent elektronegatif (Gugus EWG) menaikkan kuat asam adalah adanya destabilisasi asamnya dan stabilisasi anionnya.
Suatu substituent alkil yang melepas-elektron (Gugus EDG) yakni yang berposisi –m atau –p terhadap gugus karboksil, mengurangi kuat asam (dari) sebuah asam dengan melepaskan elektron, dimana substituent itu menstabilkan asam yang tak terionkan dan mendestabilkan anionnya.
An electron-donating (activating) group such as methoxy decreases acidity by destabilizing the carboxylate anion and an electronwithdrawing (deactivating) group such as nitro increases acidity by stabilizing the carboxylate anion.