18
 ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN PATOLOGIS DENGAN DISTOSIA BAHU TERHADAP Ny. T

asbid distosisa bahu

Embed Size (px)

Citation preview

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 1/18

 

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINANPATOLOGIS DENGAN DISTOSIA BAHU

TERHADAP Ny. T

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 2/18

 

DISTOSIA BAHU

Pengertian

Menurut buku acuan Nasional Pelayanan Maternal dan Neonatal, 2005,

setelah kelahiran kepala, akan terjadi putaran paksi luar yang menyebabkan kepala

 berada pada sumbu normal dengan tulang belakang bahu pada umumnya akan

 berada pada sumbu miring (oblique) di bawah ramus pubis. Dorongan pada saat

ibu mengedan akan meyebabkan bahu depan (anterior) berada di bawah pubis,

 bila bahu gagal untuk mengadakan putaran menyesuaikan dengan sumbu miring

dan tetap berada pada posisi anteroposterior, pada bayi yang besar akan terjadi

 benturan bahu depan terhadap simfisis.

Distosia bahu ialah kelahiran kepala janin dengan bahu anterior macet

diatas sacral promontory walaupun jarang terjadi dan karena itu tidak bisa lewat

masuk ke dalam panggul, atau bahu tersebut bisa lewat promontorium, tetapi

mendapat halangan dari tulang sakrum.

Distosia bahu terutama disebabkan oleh deformitos panggul, kegagalan

 bahu untuk “melipat” ke dalam panggul (misal : pada makrosomia) disebabkan

oleh fase aktif dan persalinan kala II yang pendek pada multipara sehingga

 penurunan kepala yang terlalu cepat menyebabkan bahu tidak melipat pada saat

melalui jalan lahir atau kepala telah melalui pintu tengah panggul setelah

mengalami pemanjangan kala II sebelah bahu berhasil melipat masuk ke dalam

 panggul.

Penilaian Klinik (Menurut sinopsis Obstetri Jilid I, 1998) :

1. Kepala janin telah lahir namun masih erat berada di vulva

2. Dagu tertarik dan menekan perineum

3. Tanda kepala kura-kura yaitu penarikan kembali kepala terhadap perineum

sehingga tampak masuk kembali ke dalam vagina.

4. Penarikan kepala tidak berhasil melahirkan bahu yang terperangkap di

 belakang symphisis.

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 3/18

 

Faktor-faktor yang harus diantisipasi dengan kemungkinan distosia bahu :

a. Ibu dengan diabetes

 b. Riwayat obstetri/persalinan dengan bayi besar 

c. Ibu dengan obesitas

d. Postdates

e. Janin besar karena macrossomia

f. Riwayat obstetri dengan persalinan lama / persalinan sulit

g. Cephalopelvic disproportion

Penatalaksanaan Distosia Bahu (Menurut buku asuhan persalinan normal,

2004) :

1. Pakai sarung tangan DTT atau steril

2. Lakukan episiotomi secukupnya

3. Lakukan manuver Mc Robert

a. Dengan posisi ibu berbaring pada punggunnya, minta ibu untuk 

menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya, minta dua

asisten (boleh suami atau anggota keluarganya) untuk membantu ibu.

 b. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah

(kearah anus ibu) untuk menggerakkan bahu anterior di bawah symphisis

 pubis.

Catatan : Hindari tekanan yang berlebihan pada bagian kepala bayi karena

mungkin akan melukainya.

c. Secara bersamaan minta salah satu asisten untuk memberikan

sedikit tekanan supra pubis ke arah bawah dengan lembut.

Catatan : Jangan lakukan dorongan pada pubis, karena akan

mempengaruhi bahu lebih jauh dan bisa menyebabkan ruptur 

uteri

4. Jika bahu tetaap tidak lahir :

a. Masukkan satu tangan ke dalam vaginaa dan lakkan penekanan

 pada bahu anterior, ke arah sternum bayi, untuk memutar bahu bayi dan

mengurangi diameter bahu.

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 4/18

 

  b. Jika perlu, lakukan penekanan pada bahu posterior ke arah

sternum.

5. Jika bahu masih tetap tidak lahir :

a. Masukkan satu tangan ke dalam vagina dan pegang tulang lengah

atas yang berada pada posisi posterior 

 b. Fleksikan lengan bayi di bagian siku dan letakkan lengan tersebut

melintang di dada bayi.

Jika bahu masih tetap tidak lahir setelah melakukan manuver-manuver di atas,

minta ibu untuk berganti posisi merangka. Coba ganti kelahiran bayi tersebut

dalam posisi ini dengan cara melakukan tarikan perlaharan pada bahu anterior ke

arah atas dengan hati-hati. Segera setelah lahir bahu anterior, lahirkan bahu

 posterior dengan tarikan perlahan ke arah bagian bawah dengan hati-hati.

Catatan : Mematahkan tulang selangka bayi hanya dilakukan bila semua cara

lainnya mengalami kegagalan.

DISTOSIA BAHUKALA II

Distosia Bahu

Kepala kura-kuraa

Bahu tidak dapat berotasi

Persalinan normal

Putaran paksi luar 

Ekpulsi

Pengeluaran bahu

anterior 

Pengeluaran bahu

 posterior 

Bayi lahir Episiotomi

Manuver 

Corkssrew Wood

Manuver melahirkan

 bahu belakang

Dekontaminasi

Pencegah infeksi

Pasca Persalinan

Perawatan Pasca Persalinan

Perawatan Pasca Persalinan

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 5/18

 

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINANDENGAN KASUS DISTOSIA BAHU TERHADAP Ny. T

DI RB RS YUKUM MEDICAL TAHUN 2007

I. Data Subjektif  

Pada tanggal 02 November 2007 Pukul 13.00 WIB

1. Identitas Nama Istri : Ny. Tia Nama Suami : Tn. Kurniawan

Umur : 28 th Umur : 31 th

Agama : Islam Agama : Islam

Suku : Jawa Suku : Jawa

Pendidikan : S1 Pendidikan : SMA

Pekerjaan : PNS Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Perumahan Wayhalim Alamat :

2. Keluhan Utama

Ibu mengatakan hamil anak kedua usia kehamilan 38 minggu, mengeluh

mulas dan nyeri dipinggang dan ibu mengatakan sudah mengeluarkan air-

air sejak tanggal 02 November 2007 pukul 05.00 WIB.

3. Pergerakan Janin dalam 24 jam terakhir

Ibu mengatakan masih merasakan gerakan janin, gerakan aktif sebanyak 

20 kali dalam 24 jam.

4. Makan dan minum terakhir

Ibu makan terakhir tanggal 01 November 2007 pukul 20.00 WIB

Ibu sering minum dan minum terakhir 1 gelas air putih

Perumahan Wayhalim

  No.23 Bandar Lampung No.23 Bandar Lampung

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 6/18

 

5. Eliminasi

BAB terakhir 1 x pada 02 November 2007 pukul 06.00 WIB

BAK terakhir 1 x pada 02 November 2007 pukul 12.00 WIB

6. Istirahat

Ibu mengatakan tidur malam selama 8 jam, tidur siang 1-2 jam sehari

7. Psikologi

Ibu mengatakan merasa cemas menghadapi persalinannya

II. Data Objektif  

1. Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis

2. Tanda-tanda vital

TD : 120/80 mmHg Temp : 370 C

RR : 21 x/menit Nadi : 81 x/menit

3. Inspeksi

a. Rambut : Bersih, tidak mudah dicabut, warna hitam dan tidak ada

ketombe

  b. Muka : Bersih, tidak ada odema dan tidak ada cloasma

gravidarum

c. Mata : Kanan dan kiri s imetris, conjungtiva merah muda dan

sklera tidak ikterik 

d. Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret dan fungsi

 penciumaan baik.

e. Mulut : Bersih, tidak ada caries dan tidak ada stomatitis.

f. Telinga : Bersih, tidak ada serumen dan fungsi pendengaran baik 

g. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena

 jugularis

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 7/18

 

h. Mamae : Simetris, tidak ada benjolan yang abnormal, terdapat

hyperpigmentasi pada aerola mamae dan kolostrum

sudah keluar 

i. Perut : Pembesaran perut sesuai kehamilan, terdapat linca nigra

dan striae gravidarum serta tidak ada luka bekas operasi

 j. Punggung dan pinggang : Terdapat tanda michalaes yang simetris

k. Genetalia :

Inspeksi : Pada vulva dan vagina tidak ada varises maupun

oedema, tidak ada luka dan cedera juga peradangan pada

 perineum tidak ada bekas luka.

l. Ekstremitas atas dan bawah :

Atas : Simetris, keadaannya bersih, tidak ada cacat dan

 berfungsi dengan baik 

Bawah : Simetris, keadaannya besih, terdapat oedema dan

 berfungsi dengan baik.

4. Palpasi

1. Leopold 1 : TFU pertengahan pusat dan px, pada fundus teraba 1

 bagian yang lunak, tidak melenting dan kurang bundar 

yang berarti bokong

2. Leopold 2 : Pada perut bagian sebelah kiri teraba ada tahanan yang

lebar yang berarti bokong dan sebelah kanan teraba

 bagian-bagian yang kecil-kecil yang berarti ekstremitas

3. Leopold 3 : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, dan melenting

yang berarti kepala

4. Leopold 4 : Bagian yang terbawah janin sudah masuk PAP

(divergen)

Mc. Donald : 38 cm (pada pemeriksaan Leopold 1)

TJB : (TFU – 11) x 155

: (38 – 11) x 155

: 4.185 gram

5. Auskultasi

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 8/18

 

DJJ terdengar 143 x/menit, puctum maximum dibawah pusat sebelah kiri

6. Perkusi

Reflek patela ada (+)

7. Pemeriksaan pada pukul 13.00 WIB

a. Vulva : Tidak ada oedemaa, tidak ada varises

 b. Introitus vagina : Teraba rugei, tidak terdapat benjolan

c. Portio : Lunak  

d. Serviks : Tebal, pembukaan 2 cm

e. Ketuban : Utuh

f. Presentasi : Kepala, UUK kiri depan

g. Penurunan : Hodge I (+), 4/5

h. Perineum : Elastis/tidak kaku

i. His : Ada

 j. Frekuensi : 3 x 10 menit

k. Lamanya : < 20 detik  

8. Pengawasan Kala I

Tanggal Waktu

Pemeriksaan Dalam

DJJ

Kondisi Ibu

Pemb.

Servik 

s

Penurunan

Kepala

Ketuban/

PenyusupanKontraksi TD Pols RR Temp

Obat/cairan

yang

diberikan

02-11-07 13.00 2 cm 4/5 (+)/ 0143

x/mnt

Kekuatan

sedang 3x

dalam 10menit

lamanya <

20 detik 

120/70

80 21 370 C -

02-11-07 17.00 4 cm 4/5 (+)/ 0 140 x

Kekuatan

sedang 3x

dalam 10

menit

lamanya 20-40 detik 

120/

7082 20 370 C -

III. Analisa

1. Diagnosa

Ibu G2P1A0 hamil 38 minggu, janin hidup, tunggal, intrauterine,

memanjang, presentasi kepala, inpartu kala I fase laten

Dasar : 1. Ibu mengatakan hamil anak kedua

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 9/18

 

2. Leopold 1 : TFU pertengahan pusat dan px, pada fundus

teraba bokong

3. Leopold 2 : Punggun kiri

4. Leopold 3 : Bagian bawah teraba kepala

5. Leopold 4 : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP

6. DJJ ada, frekuensi 143 x/menit

7. Pemeriksaan dalam : Pembukaan 2 cm, ketuban : utuh,

 penurunan kepala : hodge I

2. Masalah

 Nyeri adanya his

Dasar : Ibu mengatakan merasa mules dan nyeri pada pinggang semakin

sering

3. Kebutuhan

1. Dukungan psikologis pada ibu untuk menghadapi persalinan

2. Pengawasan kala I dengan partograf 

IV. Perencanaan kala I

1. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan

a. Beritahukan keadaan umum ibu : TD : 120/70 mmHg, Pols : 80

x/menit, RR : 20 x/menit, Temp : 370 C, keadaan umum ibu baik 

 b. Beritahukan hasil PD : Pembukaan serviks : 4 cm, penurunan kepala :

4/5, Ketubahan : utuh (+), molase : tidak ada

2. Libatkan keluarga dalam memberikan dukungan psikologis pada ibu

a. Anjurkan keluarga untuk selalu memberikan semangat dan dukungan

 pada ibu

3. Lakukan pengawasan kala I dengan partograf  

a. Catat setiap hasil temuaan dan asuhan pada partograf  

4. Siapkan ruang bersalin dan alat pertolongan persalinan

a. Siapkan ruang bersalin yang sejuk, bersih dan nyaman

 b. Siapkan alat pertolongan persalinan : partus set, heating, dll dalam

kondisi steril

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 10/18

 

5. Siapkan alat pertolongan pada bayi baru lahir 

a. Siapkan alat resusitasi dalam kondisi steril

 b. Siapkan peralatan bayi : pakaian bayi. Bedong, kaos kaki, dan sarung

tangan bayi.

6. Penuhi kebutuhan fisik ibu

a. Berikan makan dan minum bila ibu merasa haus dan lapar  

 b. Berikan ibu minuman manis untuk penambah tenaga

7. Ajarkan ibu teknik relaksasi dan cara mengedan yang efektif 

a. Ajarkan ibu teknik relaksasi dengan menarik nafas dalam melalui

hidung keluarkan dari mulut

  b. Ajarkan ibu cara mengedan yang efektif yaitu seperti orang BAB

keras

Kala II, pukul 20.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan rasa ingin BAB dan ingin mengedan

2. Ibu mengatakan rasa sakit bertambah sering dan lama menjalar dari

 pinggang ke perut bagian bawah

3. Ibu mengatakan merasa cemas menghadapi persalinannya

O : 1. His 4 x dalam 10, teratur lamanya > 40 detik  

2. DJJ 145 x/menit, teratur 

3. Pengeluaran dari vagina berupa blood slym yang makin banyak 

4. Keadaan kandung kemih kosong

5. Pada inspeksi terlihat vulva membuka, anus mengembang, perineum

menonjol

6. PD, pukul 16.00 WIB dengan hasil :

a. Dinding vagina tidak ada kelainan

 b. Portio tidak teraba

c. Pembukaan serviks 10 cm (lengkap)

d. Ketuban (-)

e. Presentasi kepala UUK kiri depan

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 11/18

 

f. Penurunan bagian terendah di Hodge IV

7. Tanda vital

TD : 120/80 mmHg Pols : 82 x/menit

RR : 22 x/menit Temp : 370 C

A : Diagnosa :

Ibu G2P1A0 hamil 38 minggu, janin hidup tunggal, intrauterine,

memanjang, presentasi kepala, inpartu kala II fase aktif 

Dasar :

1. Ibu mengatakan hamil anak kedua

2. HPHT :

3. Umur kehamilan 38 minggu

4. His 4 x/10 menit, lamanya > 40 detik, teratur 

5. Pada inspeksi tampak : vulva membuka, anus mengembang,

 perineum menonjol

6. Pada periksa dalam : Portio tidak teraba, pembukaan serviks 10

cm, ketuban (-), presentase kepala, UUK kiri

depan, penurunan bagian terendahdi

Hodge IV.

7. DJJ : 145 x/menit, teratur, terdapat 1 puctum maximum

8. Leopold 1 : TFU pertengahan pusat dan px, pada fundus teraba

 bokong

9. Leopold 2 : Punggung kiri

10. Leopold 3 : Bagian bawah teraba kepala

11. Leopold 4 : Bagian terbawah janin sudah masuk PAP (divergen)

Masalah :

Distosia Bahu

Dasar : 1. Kepala bayi telah lahir tetepi tetap berada di vagina

2. Kepala bayi tidak melakukan putaran paksi dalam

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 12/18

 

3. Kepala bayi tersangkut di perineum, seperti masuk 

kembali ke dalam vagina (kepala kura-kura)

Kebutuhan :

1. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu

2. Menjaga kandung kemih tetap kosong

3. Memimpin meneran dan bernafas yang baik selama persalinan

4. Melakukan pertolongan persalinan

Perencanaan

1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini

a. Beritahukan keadaan itu : TD : 120/70 mmHg, Pols : 85 x/menit, RR : 23

x/menit, Temp : 370 C, keadaan umum ibu baik 

 b. Beritahukan hasil PD : pembukaan servik : 10 cm, Penurunan kepala : 1/5,

molase : tidak ada

c. Libatkan keluarga dalam memberiklan dukungan psikologis

2. Pimpin ibu untuk meneran

a. Anjurkan ibu untuk mengedan saat his mulai mereda

  b. Anjurkan ibu untuk mengedan seperti orang BAB keras dan kepala

melihat ke fundus

3. Beritahu itu untuk bernafas yang baik selama persalinan

a. Anjurkan ibu untuk bernafas dengan teknik dog reathing

 b. Saat his hilang, ajurkan ibu untuk menarik nafas dalam dari hidung dan

keluargaan melalui mulut

c. Berikan minum diantara his

4. Siapkan pertolongan persalinan dengan teknik aseptik dan antiseptik 

a. Gunakan alat-alat yang steril serta menggunakan sarung tangan

 b. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

5. Lakukan pertolongan persalinan

a. Tetap pimpin ibu untuk meneran

 b. Terdapat distosia bahu yaitu bahu anterior tertahan pada tulang symphisis

c. Lakukan episiotomi dengan memberikan anastesi lokal

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 13/18

 

d. Lakukan manuver Mc. Robert :

1. Dengan posisi ibu berbaring pada punggungnya, minta ibu untuk 

menarik kedua lututnya sejauh mungkin ke arah dadanya. Minta suami

atau anggota keluarga untuk membantu ibu.

2. Tekan kepala bayi secara mantap dan terus-menerus ke arah bawah

(ke arah anus ibu) untuk menggerakkan bahu anterior dibawah

symphisis pubis. Catatan : Jangan lakukan dorongan dengan fundus,

karena bahu akan lebih jauh dari rupture uteri

e. Lahirkan bahu belakang, bahu depan, dan tubuh bayi seluruhnya

6. Bayi lahir spontan pervaginam, tanggal 02-11-07 pukul 20.45 WIB, hidup,

 jenis kelamin perempuan, BB : 4100 gram, PB : 50 cm

Kala III, pukul 20.45 WIB

S : 1. Ibu mengatakan bahwa ia merasa lega dan senang atas kelahiran

 bayinya

2. Ibu mengatakan masih merasa mulas pada perutnya

O : 1. Bayi lahir spontan pervaginam pukul 20.45 WIB

2. Ibu tampak senang dan bahagia

3. Tanda vital :

TD : 120/80 mmHg Temp : 370 C

RR : 20 x/menit Pols : 84 x/menit

4. Plasenta belum lahir 

5. Pada palpasi didapat : uterus teraba bulat dan keras, TFU : sepusat

6. Pada inspeksi terlihat adanya robekan jalan lahir akibat episiotomi

A : Diagnosa :

Ibu P2A0 partus spontan pervaginam, partu kala III

Dasar : 1. Bayi baru lahir spontan pervaginam pukul 20.45 WIB

2. Plasentaa belum lahir 

Kebutuhan : melakukan manajemen aktif kala III

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 14/18

 

P : 1. Periksa fundus dan pastikan tidak ada janin lagi, kandung kemih

kosong dan konstruksi uterus baik 

2. Berikan oksitosin 10 U IM di 1/3 paha bagian luar 

3. Lakukan peregangan tali pusat terkendali pada saat ada kontraksi

4. Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta

5. Melahirkan plasenta : periksa apakah plasenta lengkap dan tangan

kiri melakukan masase dengan 4 jari palmar secara sirkulasi

6. Plasentaa lahir lengkap dan spontan pukul 17.00 WIB

7. Jaga personal hygiene : membersihkan ibu dan mengganti pakaian

ibu.

Perencanaan

. Jelaskan keadaan ibu dan prosedur manajemen aktif kala III

a. Beritahu hasil pemeriksaan : TD : 120 mmHg, RR : 20 x/menit, Temp :

370 C, Pols : 84 x/menit, keadaan umum ibu baik 

. Lakukan manajeman aktif kala III

a. Periksa fundus dan pastikan tidak ada janin lagi, kandung kemih kosong,

dan kontraksi uterus baik 

 b. Beritahu ibu bahwa akan disuntik 10 U IM pada 1/3 paha bagian luar 

c. Lakukan penegangan tali pusat terkendali pada saat ada kontraksi

d. Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta : semburan darah tiba-tiba, tali

 pusat memanjang

e. Lahirkan plasenta

f. Periksa kelengkapan plasenta dan tangan kiri melakukan masase dengan 4

 jari palmer secara sirkuler selama 15 detik 

g. Ajarkan ibu untuk membantu melakukan masase dan beritahu ibu uterus

yang berkontraksi baik.

. Plasenta lahir spontan pukul 21.00 WIB, periksa kelengkapan plasenta

a. Katiledon dan selaput : utuh

 b. Panjang tali pusat : 40 cm

c. Diameter plasenta : 10 cm

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 15/18

 

d. Berat plasenta : 500 gram

e. Tebal plasenta : 3 cm

f. Insersi : marginal

. Jaga personal hygiene

a. Terdapat robekan yang mengenai selaput lendir vagina dan otot perinei

transversalis, tetapi tidak mengenai otot sfingter ani disebut luka

episiotomi tingkat II

 b. Berikan anastesi lokal : 10 ml lidokain

c. Lakukan heating jelujur dan jelujur subkutikuler 

Kala IV, pukul 21.00 WIB

S : 1. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayi perempuannya

2. Ibu mengatakan perutnya masih terasa mulas-mulas

3. Ibu merasa legaa karena plasenta sudah lahir 

O : 1. Pemeriksaan umum

Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis

TD : 120/80 mmHg Pols : 84 x/menit

RR : 21 x/menit Temp : 370 C

2. TFU 1 jari di bawah pusat, kontraksi uterus baik 

3. Jumlah perdadarahan ± 150 cc, konsistensi berupaa darah segar cair 

4. Plasenta lahir lengkap dan spontan pukul 17.00 WIB

A : Diagnosaa :

P2A0 partus spontan, partu kala IV

Dasar : 1. Ibu melahirkan anak kedua

2. Ibu partus spontan pervaginam pukul 16.45 WIB

3. Plasentaa lahir lengkap pukul 17.00 WIB

4. TFU 1 jari di bawah pusat

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 16/18

 

Masalah :

 Nyeri luka akibat luka episiotomi

Dasar : 1. Terdapat luka episiotomi derajat 2

2. Jumlah perdarahan 150 cc

Kebutuhan : 1. Observasi keadaan ibu : keadaan umum, perdarahan,

involusi uterus, dan vital sign

2. Heating perineum dengan heating jelujur dan jelujur 

subkutikuler 

3. Teknik relaksasi untuk mengurangi rasa nyeri

Perencanaan

Observasi keadaan ibu

a. Pantau terus keadaan ibu selama 2 jam postpartum

 b. Pastikan darah yang keluar berasal hanya dari luka episiotomi

2. Lakukan pemeriksaan pada ibu setiap 15 menit pada 1 jam postpartum dan

setiap 30 menit pada jam kedua

a. Periksa tanda vital : TD : 120/80 mmHg, RR : 21 x/menit, Pols : 84

x/menit, Temp : 370 C, keadaan umum ibu baik.

 b. Periksa fundus : TFU : 1 jari bawah pusat, kontraksi uterus : baik 

c. Periksa perdarahan, jumlah darah yang keluar : ± 100 cc

d. Periksa kandung kemih, bila penuh, rangsang untuk berkemih.

Lakukan perawatan luka episiotomi

a. Bersihkan tubuh ibu dan lakukan vulva hygiene untuk menghindari infeksi

 pada luka jahitan.

  b. Ajarkan ibu cara menjaga personal hygiene dan cara merawat luka

episiotomi

4. Ajarkan ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya post partum, seperti

demam, perdarahan berlebihan, perut tidak mulas dan fundus tidak ada

kontraksi.

Beritahu keluarga untuk melapor ke bidan jika ada tanda-tanda bahaya.

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 17/18

 

Ajarkan ibu dan keluargaaa cara pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologis

a. Anjurkan ibu untuk makan dan minum yang cukup memenuhi kebutuhan

nutrisi ibu.

 b. Anjurkan ibu untuk istirahat dan merelaksasikan pikiran

c. Anjurkan keluarga untuk selalu memberikan dukungan dan semangat pada

ibu

Berikan konseling pada ibu cara merawat bayi baru lahir 

Beritahu ibu cara merawat tali pusat

Anjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya

Beritahu ibu untuk tetap menjaga kehangatan tubuh bayi

d. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya BBL : panas tinggi, kejang, biru, susah

untuk bernafas

Beritahu ibu untuk mengimunisasi bayinya ke bidan.

5/12/2018 asbid distosisa bahu - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asbid-distosisa-bahu 18/18

 

DAFTAR PUSTAKA

DepKes RI, 2004,   Asuhan Persalinan Normal , Jaringan Nasional Pelatihan

Klinik Kesehatan Reproduksi : Jakarta

Mochtar R, 1998, Sinopsis Obstetri Jilid I Edisi ke-2, EGC : Jakarta

Saifuddin Abdul B, 2002, Buku   Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan

 Maternal dan Neonatal, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

: Jakarta

, 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

 Neonatal , Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo : Jakarta

Winkjosastro, H, 1999,   Ilmu Kebidanan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo : Jakarta