24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.Anak adalah seseorang yang belum mencapaiusia 21 tahun dan belum pernah kawin (menikah) (UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak). Menurut Hurlock (1980) saat ini yang disebut anak bukan lagi yang berumur 21 tahun tetapi berumur 18 tahun, dan masa dewasa dini dimulai umur 18 tahun. Kelompok-kelompok usia anak terdiri dari 3 kelompok yaitu : 1. Usia prasekolah : 2 – 5 tahun 2. Usia sekolah : 6 – 12 tahun 3. Usia remaja : 13 - 18 tahun B. Tujuan ● Tujuan Umum Agar mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan pada anak usia sekolah. ● Tujuan Khusus 1. Agar mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada keluarga dengan anak usia sekolah. 2. Agar mahasiswa mampu mengangkat diagnosa keperawan pada keluarga dengan anak usia sekolah.

askep anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep anak

Citation preview

Page 1: askep anak

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Anak merupakan individu tersendiri yang bertumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.Anak adalah seseorang yang belum mencapaiusia 21 tahun dan belum pernah kawin (menikah) (UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak).Menurut Hurlock (1980) saat ini yang disebut anak bukan lagi yang berumur 21 tahun tetapi berumur 18 tahun, dan masa dewasa dini dimulai umur 18 tahun.

Kelompok-kelompok usia anak terdiri dari 3 kelompok yaitu :1. Usia prasekolah : 2 – 5 tahun2. Usia sekolah : 6 – 12 tahun3. Usia remaja : 13 - 18 tahun

B. Tujuan● Tujuan Umum

Agar mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan pada anak usia sekolah.

● Tujuan Khusus1. Agar mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada

keluarga dengan anak usia sekolah.2. Agar mahasiswa mampu mengangkat diagnosa keperawan

pada keluarga dengan anak usia sekolah.3. Agar mahasiswa mampu melakukan intervensi pada keluarga

dan anak usia sekolah.4. Agar mahasiswa mampu melaksanakan implementasi pada

keluarga dan anak usia sekolah.5. Agar mahasiswa mampu melakukan evaluasi pada keluarga

dan anak usia sekolah

Page 2: askep anak

BAB IIPEMBAHASAN

A. DefinisiAnak usia sekolah disebut sebagai masa akhir anak-anak sejak usia 6 tahun dengan ciri-ciri sebagai berikut :1. Label yang digunakan oleh orang tua

a. Usia yang menyulitkan karena anak tidak mau lagi menuruti perintah dan lebih dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada orang tua ataupun anggota keluarga lainnya.

b. Usia tidak rapi karena anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan.

c. Usia bertengkar karena banyak terjadi pertengkaran antar keluarga dan membuat suasana rumah yang tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga.

2. Label yang digunakan pendidik/gurua. Usia sekolah dasar : anak diharapkan memperoleh dasar-

dasar pengetahuan yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan mempelajari perbagai ketrampilan penting tertentu baik kurikuler maupu ekstrakurikuler

b. Periode kritis dalam berprestasi : anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses, atau sangat sukses yang cenderung menetap sampai dewasa.

3. Label yang digunakan oleh ahli psikologia. Usia berkelompok : perhatian utama anak tertuju pada

keinginan diterima oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok.

b. Usia penyesuaian diri : anak ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui oleh kelompok dalam penampilan, berbicara dan berperilaku.

c. Usia kreatif :suatu masa yang akan menentukan apakah anak akan menjadi konformis (pencipta karya baru) atau tidak.

d. Usia bermain : suatu masa yang mempunyai keinginan bermain yang sangat besar karena adanya minat dan kegiatan untuk bermain.

B. PerkembanganAkhir Masa Kanak-Kanak

Tugas perkembangan akhir masa kanak-kanak menurut Havigrust :

Page 3: askep anak

o Mempelajari ketrampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permaina umum.

o Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.

o Belajar menyesuaikan diri dengan teman-temannyao Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita yang

tepao Mengembangkan ketrampilan dasar untuk membaca,

menulis dan berhitungo Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan

untuk kehidupan sehari-hario Mengembangkan hati nurani, pengertian moral dan

tingkatan nilaio Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial

dan lembaga-lembaga.o Mencapai kebebasan pribadi

C. Perkembangan Usia Sekolah ( Tugas Mandiri) Masalah Anak

Usia Sekolah

I. Bahaya Fisika. Penyakit

• Penyakit palsu/khayal untuk menghindari tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

• Penyakit yang sering dialami adalah yang berhubungan dengan kebersihan diri.

b. KegemukanBahaya kegemukan yang dapat terjadi :• Anak kesulitan mengikuti kegiatan bermain sehingga

kehilangan kesempatan untuk keberhasilan social.• Teman-temannya sering mengganggu dan mengejek

sehingga anak menjadi rendah diric. Kecelakaan

Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik, kecelakaan sering dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan bahayanya bagi psikologisnya sehingga anak merasa takut dan hal ini dapat berkembang menjadi rasa malu yang akan mempengaruhi hubungan social.

d. Kecanggungan

Page 4: askep anak

Anak mulai membandingkan kemampuannya dengan teman sebaya bila muncul perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk rendah diri.

e. KesederhanaanHal ini sering dilakukan oleh anak-anak dan orang dewasa memandangnya sebagai perilaku kurang menarik sehingga anak menafsirkannya sebagai penolakan yang dapat mempengaruhi konsep diri anak.

II. Bahaya Psikologisa. Bahaya Dalam Berbicara

Ada 4 (empat) bahaya dalam berbicara yang umum terdapat pada anak- anak usia sekolah yaitu :- kosakata yang kurang dari rata-rata menghambat tugas-

tugas di sekolah dan menghambat komunikasi dengan orang lain.

-kesalahan dalam berbicara, cacat dalam berbicara (gagap) akan membuat anak jadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara bila perlu saja.

-anak yang kesulitan berbicara dalam bahasa yang digunakan dilingkungan sekolah akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi dan mudah merasa bahwa ia berbeda.

- pembicaraan yang bersifat egosentris, mengkritik dan merendahkan orang lain, membual akan ditentang oleh temannya.

b. Bahaya EmosiAnak akan dianggap tidak matang bila menunjukan pola-pola emosi yang kurang menyenangkan seperti marah yang berlebihan, cemburu masih sangat kuat sehingga kurang disenangi orang lain

c. Bahaya BermainAnak yang kurang memiliki dukungan sosial akan merasa kekurangan kesempatan untuk mempelajari permainandan olah raga untuk menjadi anggota kelompok, anak dilarang berkhayal, dilarang melakukan kegiatan kreatif dan bermain akan menjadi anak penurut yang kaku.

d. Bahaya Dalam Konsep Diri

Page 5: askep anak

Anak yang mempunyai konsep diri yang ideal biasanya merasa tidak puas terhadap diri sendiri dan tidak puas terhadap perlakuan orang lainbila konsep sosialnya didasarkan pada pelbagai stereotip, anak cenderung berprasangka dan bersikap diskriminatif dalam memperlakukan orang lain. Karena konsepnya berbobot emosi dan cenderung menetap serta terus menerus akan memberikan pengaruh buruk pada penyesuaian sosial anak.

e. Bahaya MoralBahaya umum diakitkan dengan perkembangan sikap moral dan perilaku anak-anak. :1.perkembangan kode moral berdasarkan konsep teman-

teman atau berdasarkan konsep-konsep media massa tentang benar dan salah yang tidak sesuai dengan kode orang dewasa.

2. tidak berhasil mengembangkan suara hati sebagai pengawas perilaku.

3. disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak yakin akan apa yang sebaiknya dilakukan.

4. hukuman fisik merupakan contoh agresivitas anak.5.menganggap dukungan teman terhadap perilaku yang

salah begitu memuaskan sehingga menjadi perilaku kebiasaan.

6. tidak sabar terhadap perilaku orang lain yang salah.

f. Bahaya Yang Menyangkut MinatBahaya yang dihubungkan dengan minat masa kanak-kanak :1.tidak berminat terhadap hal-hal yang dianggap penting

oleh teman-teman sebaya.2.mengembangkan sikap yang kurang baik terhadap minat

yang dapat bernilai bagi dirinya, misal kesehatan dan sekolah.

g. Bahaya Hubungan KeluargaKondisi-kondisi yang menyebabkan merosotnya hubungan keluarga :1. Sikap terhadap peran orang tua, orang tua yang kurang

menyukai peran orang tua dan merasa bahwa waktu,

Page 6: askep anak

usaha dan uang dihabiskan oleh anak cenderung mempunyai hubungan yang buruk dengan anak-anaknya

2. Harapan orang tua, kritikan orang tua pada saat anak gagal dalam melaksanakan tugas sekolah dan harapan-harapan orang tua maka orang tua sering mengkritik, memarahi dan bahkan menghukum anak

3. Metode pelatihan anak, disiplin yang otoriter pada keluarga besar dan disiplin lunak pada keluarga kecil yang keduanya menimbulkan pertentangan dirumah dan meyebabkan kebencian pada anak. Disiplin yang demokratis biasanya menghasilkan hubungan keluarga yang baik.

4. Status sosial ekonomi, bila anak merasa benda dan rumah miliknya lebih buruk dari temannya maka anak sering menyalahkan orang tua dan orang tua cenderung membenci hal itu

5. Pekerjaan orang tua, pandangan mengenai pekerjaan ayah mempengaruhi persaan anak dan bila ibu seorang karyawan sikap terhadap ibu diwarnai oleh pandangan teman-temannya mengenai wanita karier dan oleh banyaknya beban yang harus dilakukan di rumah.

6. Perubahan sikap kepada orang tua, bila orang tua tidak sesuai dengan harapan idealnya anak, anak cenderung bersikap kritis dan membandingkan orang tuanya dengan orang tua teman-temannya.

7. Pertentangan antar saudara, anak-anak yang merasa orang tuanya pilih kasih terhadap saudara-saudaranya maka anak akan menentang orang tua dan saudara yang dianggap kesayangan orang tua.

8. Perubahan sikap terhadap sanak keluarga, anak-anak tidak menyukai sikap sanak keluarga yang terlalu memerintah atau terlalu tua dan orang tua akan memarahi anak serta sanak keluarga membenci sikap sianak.

9. Orang tua tiri, anak yang membenci orang tua tiri karena teringat orang tua kandung yang tidak serumah akan memperlihatkan sikap kritis, negativitas dan perilaku yang sulit.

Page 7: askep anak

D. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

1. Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga (sesuai dengan materi askep keluarga).

2. Pengkajian yang berhubungan dengan anak usia sekolaha. Identitas anak.b. Riwayat kehamilan dan persalinan.c. Riwayat kesehatan bayi sampai saat ini.d. Kebiasaan saat ini (pola perilaku dan kegiatan sehari-hari).e. Pertumbuhan dan prekembangannya saat ini (termasuk kemampuan

yang telah dicapai).f. Pemeriksaan fisik.

3. Lengkapi dengan pengkajian focus.

II. Diagnosa dan Intervensi KeperawatanDiagnosa keperawatan yang muncul terdapat dua sifat, yaitu :1. berhubungan dengan anak, dengan tujuan agar anak dapat

tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai usia anak.2. berhubungan dengan keluarga, dengan etiologi berpedoman

pada lima tugas keluarga yang bertujuan agar keluarga memahami dan memfasilitasi perkembangan anak.

Masalah yang dapat digunakan untuk perumusan diagnosa keperawatan yaitu:1. Masalah aktual/risiko.

● Gangguan pemenuhan nutrisi: lebih atau kurang dari kebutuhan tubuh.

● Menarik diri dari lingkungan social.● Ketidakberdayaan mengerjakan tugas sekolah.● Mudah dan Sering marah.● Menurunnya atau berkurangnya minat terhadap tugas

sekolah yang dibebankan.● Berontak/menentang terhadap peraturan keluarga.● Keengganan melakukan kewajiban agama.● Ketidakmampuan berkomunikasi secara verbal.● Gangguan komunikasi verbal.● Gangguan pemenuhan kebersihan diri (akibat banyak

waktu yang digunakan untuk bermain).

Page 8: askep anak

● Nyeri (akut/kronis).● Trauma atai cedera pada sistem integumen dan gerak.

2. Potensial atau sejahtera● Meningkatnya kemandirian anak.● Peningkatan daya tahan tubuh.● Hubungan dalam keluarga yang harmonis.● Terpenuhinya kebutuhan anak sesuai tugas

perkembangannya.● Pemeliharaan kesehatan yang optimal.

III. Rencana Asuhan Keperawatan1. Aktual

Perubahan hubungan keluarga yang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anak yang sakit

Tujuan : Hubungan keluarga meningkat menjadi harmonis dengan dukungan yang adekuat.

Intervensi :• Diskusikan tentang tugas keluarga.• Diskusikan bahaya jika hubungan keluarga tidak harmonis

saat anggota keluarga sakit.• Kaji sumber dukungan keluarga yang ada disekitar

keluarga.• Ajarkan anggota keluarga memberikan dukungan terhadap

upaya pertolongan yang telah dilakukan.• Ajarkan cara merawat anak dirumah.• Rujuk ke fasilitas kesehatan yang sesuai kemampuan

keluarga.

2. Risiko/risiko tinggiRisiko tinggi hubungan keluarga tidak harmonis berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah yang terjadi pada anaknya.

Tujuan : ketidakharmonisan keluarga menurun.

Intervensi :

Page 9: askep anak

• Diskusikan faktor penyebab ketidak harmonisan keluarga.• Diskusikan tentang tugas perkembangan keluarga.• Diskusikan tentang tugas perkembangan anak yang harus

dijalani.• Diskusikan cara mengatasi masalah yang terjadi pada anak.• Diskusikan tentang alternatif mengurangi atau

menyelesaikan masalah.• Ajarkan cara mengurangi atau menyelesaikan masalah.• Beri pujian bila keluarga dapat mengenali penyebab atau

mampu membaut alternative.

3. Potensial atau sejahtera Meningkatnya hubungan yang harmonis antar anggota keluarga.

Tujuan : dipertahankanya hubungan yang harmonis.

Intervensi :• Anjurkan untuk mempertahankan pola komunikasi terbuka

pada keluarga.• Diskusikan cara-cara penyelesaian masalah dan beri pujian

atas kemampuannya.• Bantu keluarga mengenali kebutuhan anggota keluarga

(anak usia sekolah).• Diskusikan cara memenuhi kebutuhan anggota keluarga

tanpa menimbulkan masalah.

IV. EvaluasiEvaluasi didasarakan pada tujuan yang hendalk dicapai mengacu pada kriteria hasil yang telah ditetapkan.Perawat selalu memberi kesempatan pada keluarga untuk menilai keberhasilannya kemudian arahkan sesuai dengan tugas perkembangan keluarga dibidang kesehatan.

Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggotakeluarga.

Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :

1. Pengkajian keluarga dan individu didalam keluarga Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :

Page 10: askep anak

a. mengidentifikasi data demografi dan sosio cultural.b. data lingkungan.c. strukturdan fungsi keluarga.d. stress dan strategi koping yang digunakan keluarga.e. perkembangan keluarga sedangkan yang termasuk pada

pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga adalah pengkajian fisik, mental, emosi, sosial dan spiritual.

2. Perumusan diagnosa keperawatan3. Penyusunan perencanaan Perencanaan disusun dengan membuat

prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi keperawatan.

4. Pelaksanaan asuhan keperawatan Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber daya yang ada dikeluarga, masyarakat dan pemerintah.

5. Evaluasi :Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.

A. Tahap PengkajianPengkajian merupakan suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.Sumber informasi dari tahap pengkajian dapat menggunakan metode :a. wawancara keluarga.b. observasi fasilitas rumahc. pemeriksaan fisik dari anggota keluarga d. data sekunder, misal hasil pemeriksaan laboratorium, X-ray, papsmear, dsb.

Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :I. Data Umum, meliputi :

1. Nama kepala keluarga (KK)2. Alamat dan nomor telepon3. Pekerjaan kepala keluarga4. Pendidikan kepala keluarga5. Komposisi keluarga dan genogram (nama anggota keluarga, sex,

hubungan dengan KK, usia, pendidikan, status iminisasi; BCG, Polio I – IV, DPT I – III, Hepatitis I – III dan campak).

6. Tipe keluarga menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.

Page 11: askep anak

7. Suku bangsa Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku bangsa tersebut terkait dengan kesehatan

8. Agama Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat mempengaruhi kesehatan.

9. Status sosial ekonomi keluarg Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga (siapa yang mengatur keuangan ?).

10. Aktifitas rekreasi keluargaRekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi Rekreasi kelurga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga1. Tahap perkembangan keluarga saat ini Tahap perkembangan

keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti Contoh : Keluarga Tn. S mempunyai 4 orang anak, anak pertama berusia 17 tahun dan anak bungsu berusia 7 tahun maka keluarga Tn. S berada pada tahapan perkembangan keluarga dengan usia remaja.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhiMenjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas tersebut belum terpenuhiContoh : Bayi berumur 6 bulan kepala belum bisa tegak, ibu tidak berani mengangkat. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangannya, adaptif atau tidak ?A.

3. XI.Harapan Keluarga Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas kesehatan) untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi.

B. Pengkajian FokusPerawat perlu melakukan pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasari oleh :

Page 12: askep anak

1. Dalam tiap tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga akan berbeda karena ada perubahan anggota keluarga (dapat bertambah atau berkurang).

2. Pada tahap tiap perkembangan, keluarga mempunyai tugas perkembangan keluarga yang harus dilakukan.

3. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbedaa. Keluarga baru menikah Pengkajian data fokus meliputi :

o Kapan pertemuan pasangano Bagaimana hubungan sebelum menikaho Bagaimana pasangan ini memutuskan untuk menikaho Adakah halangan terhadap perkawinan mereka

(sebutkan)o Bagaimana respon anggota keluarga terhadap

perkawinano Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal,

termasuk orientasi keluarga dari kedua orangtuao Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perkawinano Bagaimana hubungan dengan saudara iparo Bagaimana keadaan orangtua masing-masing dan

hubungannya dengan orangtua setelah perkawinano Bagaimana rencana mempunyai anako Berapa lama waktu berkumpul setiap hario Bagaimana rutinitas (secara individu: suami dan istri)

setelah perkawinano Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

b. Keluarga dengan anak baru lahir (sampai usia 30 bulan) Pengkajian data fokus meliputi :

o Bagaimana riwayat kehamilan anak ini.o Bagaimana riwayat persalinan anak ini.o Bagaimana perawatan anak setelah lahir sampai usia dua

minggu.o Bagaimana perawatan anak sampai usia satu tahun.o Adakah orang lain yang serumah setelah anak lahir dan

apa hubungannya.o Siapakan yang mengasuh anak setiap hari.o Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk

berkumpul dengan anak.

Page 13: askep anak

o Siapa yang memberi stimulus dan latihan kepada anak dalam rangka pemenuhan tumbuh kembangnya.

o Bagaimana perkembangan anak dan ketrampilan yang dimiliki anak dicapai pada usia berapa.

o Adakah sarana untuk stimulus tumbuh kembang anak.o Pernahkah anak menderita sakit serius, apa jenisnya,

kapan waktunya, berapa lama, dan dirawat dirumah sakit atau tidak.

o Bagaimana pencapaian perkembangan anak saat ini.o Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini.o Bagaimana harapan keluarga terhadap anak.o Gunakan skala DDST.o Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

c. Keluarga dengan anak prasekolaho Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama

dirumah dan adakah sarana stimulasinya.o Sudahkan anak diikutkan dalam kegiatan play group.o Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk

berkumpul dengan anak setiap hari.o Siapakah orang yang setiap hari bersama anak.o Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini.o Bagaimana harapan keluarga terhadap anak.o Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

d. Keluarga dengan anak sekolaho Bagaimana karakteristik teman bermain.o Bagaimana lingkungan bermain.o Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah.o Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dn

adakah sarana yang dimilikinya.o Bagaimana temperamen anak saat ini.o Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang.o Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak.o Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini.

Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah.o Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama

disekolah.o Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau

dirumah saat bermain.

Page 14: askep anak

o Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini.

Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya.

o Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya.o Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

e. Keluarga dengan anak usia remajao Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di

lingkungan rumah.o Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang.o Bagaimana perilaku anak selama di rumah.o Bagaimana hubungan anak remaja dengan adiknya,

dengan teman sekolah atau bermain.o Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja

dirumah.o Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasiapa yang

pernah diperoleh anak.o Apa kegiatan diluar rumah selain sekolah, berapa kali,

berapa lama dan dimana.o Apa kebiasaan anak dirumah.o Apakah fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan

atau sendiri.o Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk

anak.o Siapa yang menjadi figur bagi anak.o Seberapa besar peran yang menjadi figur bagi anak.o Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

f. Keluarga dengan anak dewasa (mulai lepas)o Bagaimana karakteristik pasangan anaknyao Bagaimana hubungan anak dengan orang tua dan

mertua setelah menikaho Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau

lepas dari orang tuao Bila tidak, anak yang telah menikah tidak tinggal serumah,

dimana tinggalnya dan berapa lama/frekuensi anak bertemu dengan orang tua

Page 15: askep anak

o Bagaimana hubungan antara anak yang telah menikah dengan adiknya

o Bagaimana perasaan orang tua setelah anak menikaho Bagaimana orang tua membentuk jaringan dengan anako Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

g. Keluarga usia bayao Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah.o Bagaimana hubungan anak dengan orang tua.o Adakah orang lain yang tinggal serumah, bagaimana

hubungan keluarga.o Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah anak

tidak lagi serumah.o Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

h. Keluarga lansiaBagaimana perasaan setelah tidak bekerja dan ditinggal

pasangannya.Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah. Bagaimana kunjungan anak ke orang tua, berapa frekuensi

kunjungan anak .Adakah orang yang menemani setiap hari. Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah

dikategorikan usia tua. Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga.

Page 16: askep anak

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri aras kepala

keluarga serta beberaoa orang yangberkumpul dan tinggal dalam satu atap

dalam keadaan saling ketergantungan.adapun pengkajian yang di lakukan

pada keluarga dengan anak usia sekolah meliuputi identitas riwayat tahap

perkembangan keluarga lingkungan , stuktur keluarga , fungsi keluarga,

penyebab masalah keluarga dan koping yang di lakukan keluarga.,

identitas anak riwayat kehamilan sampai kelahiran riwayat kesehatan bayi

sampai saat ini , kebiasaan saat ini (pola prilaku dan kegiatan sehari –hari)

pertumbuhan dan perkembangan saat ini termasuk kemampuan yang telah

di capai dan pemeriksaan fisik. Adapun diagnosa keperawatan yang sering

muncul pada anak usia sekolah adalah bersihan jalan nafas tidak efektif

pada anak berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anak

dengan ISPA.RESIKO TINGGI TERHADAP GANGGUAN

PEMENUHAN NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH

PADA anak berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat

anggota keluarga khususnya pada anak dengan maltunutrisi resiko tinggi

terhadap kekurangan volume cairan pada anak berhubungan dengan

ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluargak hususnya pada

anak dengan diare.

Page 17: askep anak

B. SARAN

Pada kesempatan ini kelompok akan mengemukakan beberapa saran

sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi usaha peningkatan mutu

pelayanan asuhan keperawatan yang akan datang, diantaranya:

- Dalam melakukan askep, perawat mengetahui atau mengerti tentang

rencana keluarga dengan anak usia sekolah, pendokumentasian harus

jelas dan dapat menjalin hubungan yang baik dengan keluarga.

- Untuk perawat diharapkan mampu menciptakan hubungan yang

harmonis dengan keluarga sengga keluarga diharapkan mampu

memahami tentang masalah yang sedang dialami/terjadi pada anak

usia sekolah.