27
ASKEP DIARE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh sangat di perlukan untuk memelihara kesehatan dan fungsi tubuh. Keseimbangan adalah menjaga distribusi air dan elektrolit yang masuk dan keluar di dalam tubuh, ketidakseimbangan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yang berhubungan dengan beberapa penyakit. Oleh karena itu, perawat harus waspada terhadap beberapa macam perbedaan dari klien, meliputi penilian dan koreksi pada ketidakseimbangan dan keseimbangan cairan dan elektrolit. Penyebab dari diare adalah kebanyakan akibat terjadi infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare. Penyebab utama pada anak adalah kepada bakteri, virus, parasit, protozoa, adapula yang disebabkan karena faktor malabsorbsi dan faktor makanan. Karena diare merupakan penyakit umum yang dapat diderita oleh manusia, terutama oleh anak-anak. Maka penulis menyusun studi kasus ini "Diare" yang bertujuan supaya dapat menambah dan meningkatkan pengetahuan penulis. Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan bentuk tinja yang encer atau cair B. Ruang Lingkup

ASKEP DIARE

Embed Size (px)

DESCRIPTION

diare

Citation preview

Page 1: ASKEP DIARE

ASKEP DIARE

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh sangat di perlukan

untuk memelihara kesehatan dan fungsi tubuh. Keseimbangan adalah

menjaga distribusi air dan elektrolit yang masuk dan keluar di dalam

tubuh, ketidakseimbangan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor yang

berhubungan dengan beberapa penyakit. Oleh karena itu, perawat harus

waspada terhadap beberapa macam perbedaan dari klien, meliputi

penilian dan koreksi pada ketidakseimbangan dan keseimbangan cairan

dan elektrolit.

Penyebab dari  diare adalah kebanyakan akibat terjadi infeksi

saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare. Penyebab

utama pada anak adalah kepada bakteri, virus, parasit, protozoa, adapula

yang disebabkan karena faktor malabsorbsi dan faktor makanan.

Karena diare merupakan penyakit umum yang dapat diderita oleh

manusia, terutama oleh anak-anak. Maka penulis menyusun studi kasus

ini  "Diare" yang bertujuan supaya dapat menambah dan meningkatkan

pengetahuan penulis.

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan

yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan

bentuk tinja yang encer atau cair

B.     Ruang Lingkup

Pada penulisan studi kasusu ini penulis melakukan Asuhan

Keperawatan kepada Tn. B dengan diagnosa medis "Diare" di Rumah

Sakit Tentara Ciremai.

Page 2: ASKEP DIARE

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ada dua:

1.      Tujuan Umum

Yaitu memperoleh pengalaman secara nyata dalam memberikan Asuhan

Keperawatan pada klien diare secara komprehensif. Meliputi: aspek

biologi, psikologi, sosial dan spiritual dengan pendekatan proses

perawatan.

2.      Tujuan Khusus

        Dapat melakukan pengkajian dan menganalisa data untuk menegakkan

diagnosa keperawatan.

        Dapat menyusun rencana Asuhan Keperawatan

        Dapat melaksanakan tindakan Asuhan Keperawatan berdasarkan

perencanaan yang telah disusun

        Dapat melakukan evaluasi Asuhan Keperawatan

D.    Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode

observasi langsung ke pasien dengan cara wawancara serta studi pustaka

untuk memperkuat teori yang di dapat.

E.     Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan makalah ini, yaitu:

BAB I          :   Pendahuluan, meliputi latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode

penulisan dan sistematika penulisan. 

BAB II         :   Tujuan Teoritis, meliputi konsep dasar, asuhan keperawatan

BAB III        :   Studi Kasus, meliputi  pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

BAB IV       :   Penutup, meliputi kesimpulan dan saran

Daftar Pustaka

Page 3: ASKEP DIARE

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A.    Konsep Dasar

1.      Definisi

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan

yang terjadi karena frekuensi satu kali atau lebih buang air besar dengan

bentuk tinja yang encer atau cair (Suriadi, S.Kp dan Rita Yuliani, S.Kp,

2001). Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang

lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml/jam tinja) dengan tinja

berbentuk cairan atau setengah cairan (setengah padat), dapat pula

disertai frekuensi yang meningkat (Arief Mansjoer, 2001).

2.      Etiologi

a)      Faktor infeksi

1)      Bakteri enteropathogenic eschericia coli, saleuonella, strigela, yersinia,

enterocouhea.

2)      Virus; enterovirus – enehoviruses, adenovirus, human retrovirua seperti

agent rotarirus.

3)      Jamur, candida enteritis

4)      Parasit, giardia clambia, crytosporidium

5)      Protozoa

b)     Bukan faktor infeksi

1.      Alergi makanan; susu, protein

2.      Gangguan metabolik atau malabsorpsi

3.      Iritasi pada saluran pencernaan

4.      Obat-obatan; antibiotik

5.      Penyakit usus, confus alceratif

6.      Eurosional atau stress

7.      Obstruksi usus

c)      Penyakit infeksi: otitis media, infeksi saluran nafas atas

Page 4: ASKEP DIARE

Patofisiologi

                        a.      Meningkatnya mobilitas dan cepatnya pengosongan pada

infestinal merupakan akibat dari gangguan absorpsi dan ekresi cairan dan

elektrolit yang berlebihan.

                        b.      Cairan, sodium, potasium dan bikarbonat berpindah dari rongga

ekstraselular ke dalam tinja, sehingga mengakibatkan dehidrasi dan

tempat terjadi asidosis metabolik.

                         c.      Transport aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap

elektrolit ke dalam usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami

iritasi dan meningkatkan sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme

yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan

area permukaan intestinal, perubahan kapasitas intestinal dan terjadi

gangguan absorbsi cairan dan elektrolit

                       d.      Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk

mengabsorbsi cairan elektrolit dari bahan-bahan makanan.

                        e.      Meningkatnya mobilitas intestinal dapat mengakibatkan

gangguan absorbsi intestinal.

Menurunnya pemasukan/hilangnya cairan

akibat muntah, diare, demam

Tiba-tiba, dengan cepat cairan ekstraseluler hilang

Ketidakseimbangan elektrolit

Hilangnya cairan dalam intraseluler

Disfungsi seluler

Syok hiporolemik

Kematian

Page 5: ASKEP DIARE

3.      Manifestasi Klinis

a.      Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.

b.      Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, tangan kulit jelek, ubun-ubun dan

mata cekung, membran mukosa kering

c.       Keram abdorminal

d.     Demam

e.      Mual dan muntah

f.        Anoreksia

g.      Lemah

h.      Pucat

i.        Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan pernafasan cepat

j.        Menurun atau tidak ada pengeluaran urine

k.      Kekurangan cairan menyebabkan pasien merasa haus, lidah kering,

tulang pipi menonjol, turgor kulit menurun serta suara serak.

4.      Klasifikasi

a.      Diare Akut

Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat

dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

b.      Diare kronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 3 minggu.

Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak

ditetapkan batas waktu 2 minggu.

5.      Pemeriksaan Diagnostik

a.      Riwayat alergi pada obat-obat atau makanan

b.      Kultur tinja

c.       Pemeriksaan elektrolit, BUN, creatinin dan glukosa

d.     Pemeriksaan tinja; PH, leukosit, glukosa dan adanya darah

6.      Penatalaksanaan

a.      Penanganan fokus pada penyebab

b.      Pemberian cairan dan elektrolit, onal seperti oralit atau terapi perenteral.

c.       Pada bayi pemberian ASI diteruskan jika penyebab bukan dari ASI.

7.      Komplikasi

Page 6: ASKEP DIARE

                        a.      Dehidrasi

                        b.      Hipokelami

                         c.      Hipokalsemi

                       d.      Cardiae dysrhytimias akibat hipokalemi dan hipokalsemi

                        e.      Hiponatremi

                          f.      Syok hipovolemik

                        g.      Asidosis

B.     Proses Keperawatan

1.      Pengkajian

a.      Pengkajian riwayat diare

b.      Pengkajian status hidrasi: ubun-ubun, furgor kulit, mata, membran

mukosa mulut.

c.       Kaji tinja: jumlah., warna, bau, konsistensi dan waktu buang air besar.

d.     Kaji intake dan output

e.      Kaji berat badan

f.        Kaji tingkat aktivitas anak

g.      Kaji tanda-tanda vital

2.      Diagnosa Keperawatan

a.      Kurangnya volume cairan berhubungan dengan seringnya buang air

besar dan encer.

b.      Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan seringnya buang

air besar.

c.       Resiko infeksi pada orang lain berhubungan dengan terinfeksi human

diare atau kurangnya pengetahuan tentang pencegahan penyebaran

penyakit.

d.     Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

menurunnya intake dan menurunnya absorpsi makanan dan cairan.

3.      Analisa Data

Data Fokus Kemungkinan

Penyebab

Masalah

Keperawatan

DS: Bakteri masuk ke dalam Gangguan kese-

Page 7: ASKEP DIARE

    Keluarga kelien

mengatakan klien

BAB mencret

    Keluarga klien

mengatakan klien

BAB > 3 x hari

DO:

    Konsistensi feces cair

    Turgor kulit jelek

    Mata cekung

    Kadar elektrolit

 

intestinal

Iritasi usus

Paristaltik usus

meningkat

Sari makan sulit

diserapi

Sehingga air & garam

mineral terbawa ke

dalam usus

Cairan & elektrolit

terbuang melalui feces

imbangan cairan &

elektrolit

DS:

    Pasien mengatakan

badanya lemas

DO:

    Frekuensi BAB > 3 x

sehari

    Pasien tampak lemah

    Pasien muntah, mual

    Bising usus

meningkat sewaktu

diauskultasi selama

1 menit

Masuknya bakteri

dalam intestinal

Fungsi intestinal

terganggu

Terjadi p paristaltik

usus

Sari makanan banyak

terbuang karena

teransit time absorbsi

berkurang

Sari-sari makanan

terbuang melalui feces

Kebutuhan nutrisi

Gangguan

pemenuhan nutrisi

Page 8: ASKEP DIARE

terganggu

Page 9: ASKEP DIARE

4.      Diagnosa Keperawatan

a.      Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan

diare

b.      Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh

5.      Rencana Tindakan

N

o

DX.

Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan

keseimbangan

cairan dan

elektrolit

ditandai

dengan:

DS:

    Keluarga

kelien

mengatakan

klien BAB

mencret

    Keluarga klien

mengatakan

klien BAB > 3

x hari

DO:

    Konsistensi

feces cair

    Turgor kulit

jelek

    Mata cekung

    Kesiembangan

cairan dan

elektrolit dapat

dipertahankan

dalam batas

normal

    Mencret dapat

berkurang dalam

jangka waktu

1X24 jam

    Konsistensi BAB

lunak

    Turgor kulit baik

    Observasi TTV

    Kaji kebutuhan

cairan

    Pemberian oralit

3x sehari

    Anjurkan banyak

minum

    Untuk menge-

tahui keadaan

umum

    Untuk menge-

tahui tanda-

tanda dehidrasi

    Untuk meng-

ganti cairan

    Agar mencret

berkurang

2. Gangguan

pemenuhan

    Memperbaiki

kebutuhan nutrisi

    Pemberian ASI     Untuk meme-

nuhi nutrisi  

Page 10: ASKEP DIARE

nutrisi ditandai

dengan:

DS:

    Pasien

mengatakan

badanya

lemas

DO:

    Frekuensi BAB

> 3 x sehari

    Pasien tampak

lemah

    Pasien

muntah, mual

dalam keadaan

normal

    Nafsu makan

pasien kembali

normal

    Kebutuhan nutrisi

terpenuhi dalam

waktu 4 hari

    Pemberian susu

500cc/hari

    Observasi TTV

    Untuk memberi

tenaga pada

klien

    Untuk

mengetahui

keadaan umum 

Page 11: ASKEP DIARE

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT: DIARE

DI DESA KARYA MULYA 02/08 – MAJASEM

C I R E B O N

A.    Pengkajian

1.      Identitas Klien

Nama                      :   Ny. M

Jenis kelamin         :   Perempuan

Umur                       :   63 Tahun

Agama                    :   Islam

Suku/bangsa         :   Jawa/Indonesia

Gol. Darah              :   -

Alamat                    :   Karya Mulya 02/08 Majasem -  Cirebon

Tgl. Pengkajian     :   23 Juli 2006

Diagnosa Medis    :   Diare

2.      Identitas Penanggung jawab

Nama                      :   Tn.A

Jenis kelamian       :   Laku-laki

Umur                       :   70 tahun

Agama                    :   Islam

Pekerjaan                :   Petani

Alamat                    :   Karya Mulya 02/08 Majasem -  Cirebon

Hub. Dgn klien      :   Suami

B.     Keluhan utama

Klien mengatakan klien mencret 5 x/hari

Page 12: ASKEP DIARE

C.    Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada tanggal 18 Februari 2008 pasien datang ke Puskesmas

Majasem dengan keluarga klien mengatakan klien panas, lemah, BAB

berlebihan 5 x/hari, kemudian klien di berikan obat oleh pihak

Puskesmas, pada tanggal 18 februari 2008 jam 15.00 wib di lakukan

pengkajian  sampai dengan 23 Februari 2008.

D.    Riwayat Kesahatan Masa Lalu

Keluarga klien mengatakan belum pernah mengalami yang dialami

sekarang.

E.     Riwayat Kesehatan Keluarga

Dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menular dan

penyakit yang dialami klien saat ini.

F.      Keadaan Umum

1.      Tingkat kesadaran : composmentis

Eye (mata) membuka tidak sepontan    : 5

Verbal                                                          : 4

Motorik                                                       : 6

                                                                      15

2.      Tanda – tanda vital :             

      Suhu          :   37,5oC

      Nadi           :  90

      Respirasi  :   30Xmnt

      TD              :   130/90 mmHg

3.      Penampilan umum : Klien tampak lemah

G.    Pemeriksaan Fisik

a.      Pemeriksaan umum

1.      Kepala            :  Bentuk simetris, rambut Beruban.

Mata                :  Bentuk simetris, cekung, tidak ikterik, funsi penglihatan baik.

Page 13: ASKEP DIARE

Hidung           :  Bentuk simetris, tidak ada lesi, mukosa merah, fungsi penciuman baik

ditandai dengan dapat membedakan bau terasi dengan balsem.

4.      Mulut             : Bibir merah, bentuk simetris, mukosa lembab.

Telinga            :  Bentuk simetris, tidak ada benjolan, fungsi pendengaran baik ditandai

klien masih dapat merespon pertanyaan perawat dengan baik.

Leher               :  Bentuk simetris, tidak ada benjolan, tidak ada pembesaran KGB.

Dada                :  Tidak sesak, paru sonor, vesikuler, tidak terdengan ronci, bunyi

jantung I dan II normal, tidak terdengar bising

Abdomen         :  Bentuk simetris, tidak ada lessi, hepar tidak teraba.

9.      Ektremitas       : 

  Ekstremitas atas

        Tidak ada keluhan

  Ektremitas bawah

        Tidak ada keluhan

10.  Integumen :Warna kulit putih, turgor kulit baik.

H.    Aspek Sosial, Psiko dan spiritual

1.      Konsep Diri

  Body image

Keluarga klien mengatakan menyukai semua anggota kliennya

  Ideal diri

Keluarga klien mengatakan mempunyai keinginan agar klien cepat

sembuh

  Harga diri

Klien

  Peran diri

Selama di rawat di rumah sakit keluarga klien mengatakan kurang

nyaman

  Identitas diri

Selama dikaji klien mampu menjawab pertanyaan dari perawat

2.      Perasaan

Klien tampak lemah, cemas dan takut pada saat perawat mengkaji

3.      Mekanisme pertahanan diri

Page 14: ASKEP DIARE

Setiap klien merasa sakit klien istirahat

b.      Aspek Sosial

1.      Hubungan Sosial

Klien mengatakan bahwa orang yang terdekat dengan klien adalah

suaminya

2.      Intraksi selama pengkajian

Klien sangat kooperatif dengan perawat pada saat pengkajian

c.       Aspek Spiritual

1.      Nilai keyakinan

Klien memandang penyakit yang diderita klien adalah cobaan dan kurang

potensi dari keluarga klien terutama dalam mengatur pola makan.

2.      Kegiatan ibadah

Klien tidak bisa beribadah, selama klien sakit.

N

oJenis aktivitas

Saat sehat/di

rumahSaat sakit/di RS

1. Nutrisi

Frekuensi

Jenis makanan

Pola makanan

10 x 24 jam

ASI, susu

5 x 24 jam

ASI, Susu

2. Minuman

Jenis minum

Jumlah

Kesulitan

ASI, susu

Susu 3 botol/hari

Tidak ada

ASI, susu

Susu 2 botol/hari

Tidak ada

3. Eliminasi

  Eliminasi Faal

Frekuensi

Warna

Konsistensi

1 x/hari

Kuning

Lunak

4 x/hari

kuning, cair

cair

4. Personal hygiene

Mandi

Oral hygin

Cuc rambut

Potong kuku

Ganti baju

3 x/hari

3 x/hari

-

-

3 x/hari

3 x/hari

1 x/hari

-

-

4 x/hari

Page 15: ASKEP DIARE

5. Istirahat/tidur

  Waktu tidur

  Bangun malam hari

Kualitas tidur

Gangguan tidur

17.00 WIB

-

Normal

-

Sering

Tidak normal

ada, keluarnya cairan

I.       Pemeriksaan penunjang

1.      Pemeriksaan diagnostik

a.      Tes darah:         

HB                    : 9,5 g/dl

Leukosit          :  10,300/dl

Trombosit       :  38,6000/l

Limfosit           :  32 %

Monosit           :  0 %

Haemotokrit   :  28,3

b.      Tes urin

Warna              :  Kuning

BD                    :  I,036

pH                    :  6,0

Keton               :  1 mg

Albumin          :  +

Reduksi           :  -

2.      Pemberian Terapi

        Oralit 1\4 bungkus perhari

        Parasetamol 0,5 drof

        Infus Rl 60 tetes per menit

Analisa Data

Data Fokus Kemungkinan

Penyebab

Masalah

Keperawatan

DS:

    Keluarga kelien

mengatakan klien

Bakteri masuk ke dalam

intestinal

Gangguan kese-

imbangan cairan &

Page 16: ASKEP DIARE

BAB mencret 5

x/hari

DO:

    Konsistensi feces cair

    Konsistensi Kulit

jelek

    Mata cekung

Iritasi usus

Paristaltik usus

meningkat

Sari makan sulit diserapi

Sehingga air & garam

mineral terbawa ke

dalam usus

Cairan & elektrolit

terbuang melalui feces

elektrolit

DS:

    Keluarga

mengatakan, Klien

susah makan

    Keluarga klien

mengatakan klien

badanya lemas

DO:

    Pasien tampak lemah

    Pasien muntah

    Bising usus > BAB

menurun

Masuknya bakteri dalam

intestinal

Fungsi intestinal

terganggu

Terjadi p paristaltik usus

Sari makanan banyak

terbuang karena teransit

time absorbsi berkurang

Sari-sari makanan

terbuang melalui feces

Kebutuhan nutrisi

terganggu

Gangguan

pemenuhan nutrisi

Diagnosa Keperawatan

c.       Gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit b.d dehidrasi dan

diare

d.     Gangguan perubahan nutrisi b.d kurang dari kebutuhan tubuh

Page 17: ASKEP DIARE

J.       Rencana Tindakan

No

DX.Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

1. Gangguan

keseimbangan

cairan dan

elektrolit

ditandai

dengan:

DS:

    Keluarga

kelien

mengatakan

klien BAB

mencret 5

x/hari

DO:

    Konsistensi

feces cair

    Konsistensi

Kulit jelek

    Mata cekung

 Tupan:

    Kesiembangan

cairan dan

elektrolit dapat

dipertahankan

dalam batas

normal

Tupen:

    Mencret dapat

berkurang dalam

jangka waktu 1x

24 jam

    Konsistensi BAB

lunak

Konsistensi bab

lunak

 Turgor kulit baik

    Observasi TTV

    Kaji kebutuhan

cairan

    Pemberian oralit

3x sehari

    Anjurkan banyak

minum

    Untuk menge-

tahui keadaan

umum

    Untuk menge-

tahui tanda-

tanda dehidrasi

    Untuk meng-

ganti cairan

    Agar mencret

berkurang

2. Gangguan

pemenuhan

nutrisi ditandai

dengan:

DS:

    Keluarga

mengatakan,

Klien susah

makan

    Keluarga klien

 Tupan:

    Memperbaiki

kebutuhan nutrisi

dalam keadaan

normal

Tupen:

    Nafsu makan

pasien kembali

normal

    Pemberian ASI

    Pemberian susu

    Observasi TTV

     

    Untuk meme-

nuhi nutrisi 

    Untuk memberi

tenaga pada

klien

    Untuk

mengetahui

keadaan

umum 

Page 18: ASKEP DIARE

mengatakan

klien badanya

lemas

DO:

    Pasien tampak

lemah

    Pasien muntah

    Kebutuhan nutrisi

terpenuhi dalam

waktu 4 hari

K.    Pelaksanaan

CATATAN PERAWATAN

No. DP

Hari/Tanggal

JamTindakan Keperawatan

respon

TTD & Nama

perawatDX

I

DX

II

Sabtu

23 Juli 2006

08.00

10.00

T:   Observasi TTV untuk

mengetahui suhu normal

klien

R: Suhu normal 36,5oC

T:   Memberi therapi, oralit

R: Mencret  masih tetap

T:   Memberi  cairan RL

R:  Kebutuhan cairan belum

terpenuhi

DX

I

Senin

25 Juli 2006

08.00T:   Observasi TTV untuk

mengetahui suhu normal

R: Suhu normal 37,1oC

T:   Memberi infus RL

R: Kebutuhan nutrisi belum

terpenuhi

DX

I

Selasa

26 Juli 2006

14.00T:   Mengobservasi TTV untuk

mengetahui suhu normal

klien

Page 19: ASKEP DIARE

R: Suhu normal 36,8oC

T:   Memberi PASI 

R: Kebutuhan nutrisi terpenuhi

sebagian

No. DP

Hari/Tanggal

Jam Evaluasi TTD & Nama

perawatDX 1

DX II

Sabtu

23 Juli 2006

Sabtu

08.0

0

10.0

0

S:   Keluarga klien mengatakan

klien masih mencret 4 x

O: Konsistensi masih cair

A: Masalah belum teratasi

P:   lanjutkan intervensi

      Berikan oralit 2 x/hari

      Mengajurkan banyak minum

S:   Keluarga klien mengatakan

klien masih mencret 3-4

x/hari

O:  Konsistensi BAB masih cair

A:  Masalah Belum teratasi

P:   Lanjutkan intervensi

      Berikan oralit 2 x/hari

      Mengajurkan banyak minum

DX I Senin

25 Juli 2006

08.0

0

11.0

0

S:   Keluarga klien mengatakan

klien masih lemah 

O:  Klien tampak lemah

A:  Masalah belum teratasi

P:   Lanjutkan intervensi

      Observasi TTV

      Anjurkan pemberian ASI

DX I Selasa

26 Juli 2006

14.0

0

S:   Keluarga klien mengatakan

klien masih mencret 2x/hari

O: Konsistensi BAB berkurang  

A: Masalah teratasi sebagian

Page 20: ASKEP DIARE

P:   Intervensi dilanjutkan oleh

perawat ruangan  

Page 21: ASKEP DIARE

BAB II

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dalam menyusun dan mempelajari serta menelaah materi

keseimbangan cairan dan elektrolit serta pengkajian keseimbangan cairan

dan elektrolit secara teori ataupun pelaksanaan ternyata cairan dan

elektrolit tubuh perlu dijaga keseimbangan. Dari kasusu yang ada

ternyata berkurangnya cairan tubuh dapat memberikan dampak yang

negatif misal; kematian,fisiologis tubuh terganggu, turgor kulit jelek dan

mata cekung, dan untuk menanggulangi itu pada dasarnya kita perlu

cepat mengganti cairan tubuh itu dengan oralit dan infusan.

Dalam makalah ini kami memfokuskan pada masalah berkurangnya

cairan tubuh, sedangkan masalah-masalah lain dalam makalah kami ini

sifatnya hanya mendukung terhadap permasalahan yang ada.

Adapun kritik yang membangun kami tambung.

B.     Saran

Dengan dibuatnya study kasus ini diharapkan dapat membantu para

mahasiswa-mahasiswa untuk mengetahui dan memahamai proses Asuhan

Keperawatan Diare serta dapat bermanfaat dalam

Page 22: ASKEP DIARE

DAFTAR PUSTAKA

Markum, A.H 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan. Jilid I. FKMI: Jakarta

Mansjoer  Arief.  2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid I. Media Ausculapius:

Jakarta

Suriadi, S.Kp, dkk. 2001. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Edisi I.             CV.

Sagung Seto: Jakarta

Nursalim. 2001. Proses Dokumentasi Keperawatan Konsep dan Praktek.

Salemba Medika: Jakarta