Askep Gangguan Pendengaran.unlocked

Embed Size (px)

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LANSIA NY. S

DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN( PRESBIAKUSIS )

BAB IKONSEP DASAR

A. DEFINISI Presbiakusis adalah ketulian setelah beberapa waktu akibat mekanisme penuaan dalam telinga dalam.

B. ETIOLOGI Proses degenerasi tulang-tulang pendengaran bagian dalam Faktor intrinsik seperti genetik

C. PATOFISIOLOGI Presbiakusis sensori. Pada bentuk ini mula-mula hilang adalah patologi sel-sel rambut. Hal ini kemudian akan menyebabkan gangguan neuron-neuron kokhlea. Biasanya melibatkan hilangnya sel-sel rambut pada gelang basal kokhlea dan menyebabkan ketulian nada tinggi. Neuro presbiakusis yang terganggu yaitu neuron-neuron kokhlea. Pada kasus ini yang mengalami gangguan adalah pengertian terhadap kata-kata. Presbiakusis ceria: proses degenerasi yang dapat menyebabkan tuli sedang hingga berat, dalam hal ini stria vaskularis tampak berdegenerasi dan menciut. Kokhlea konduktif: populasi sel-sel rambut dan neuron yang normal tanpa adanya kerusakan stria vaskularis, namun ketulian diduga berkaitan dengan keterbatasan gerak membrana basilaris.

D. GAMBARAN KLINISMengalami gangguan pendengaran pada saat berkomunikasi

Pusing yang disebabkan oleh gangguan vestibular ditandai oleh mual, sensasi berputar dan penglihatan kabur.

E. PENATALAKSANAANPemberian alat bantu pendengaran.

BAB IIASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN PRESBIAKUSIS

I. PENGKAJIAN

RM: 100940127

A. Wawancara

Tgl. Pengkajian: 10-03-04

1. Data Umum

Tempat: Bangsal Mawar

Panti Werdha

a. Identitas Klien

Bili-bili

Nama:Ny. S.

Umur:70 tahun

Jenis kelamin:perempuan

Agama:Islam

Suku:Bugis

Status perkawinan:janda

Pendidikan Terakhir:SR

Pekerjaan:

Alamat:Jl. Wahidin Sudirohusodo II

Tanggal masuk:9 Oktober 2003

Golongan darah:O

b. Penanggung Jawab/Pengantar

Nama: Tn. A.

Umur:28 tahun

Jenis kelamin:Laki-laki

Pendidikan Terakhir:Sarjana Pertanian

Pekerjaan:PNS

Alamat:Jl. Wahidin Sudirohusodo II Telp. 880991

Hubungan dengan klien:Anak kandung

Riwayat Kesehatan Sekarang Keluhan utama klien: klien susah mendengar pesan atau rangsangan suara

Riwayat penyakit sekarang

Saat sekarang keluarga klien mengatakan susah mendengar pesan/rangsangan berupa suara. Ketika berbicara dengan orang lain klien tidak mengerti terhadap pembicaraan. Untuk lebih mengerti, klien sering meminta untuk mengulangi pembicaraan. Yang paling suka dilakukan klien adalah duduk menyendiri. Keluarga klien mengatakan lebih senang menyendiri dan dengan kesendiriannya itu klien mengekspresikan kesepian dan keluarga klien mengatakan bahwa klien sering menarik diri dari lingkungan dan tidak mau tampil bersama anggota keluarga. Untuk mengisi kebosanannya, keluarga klien mengatakan bahwa klien lebih banyak tidur dan tidak mau melakukan aktivitas apapun. Komunikasi dengan klien sebagian besar berjalan melalui pesan-pesan tertulis.

Riwayat Kesehatan Masa Lalu

Menurut keluarga klien, klien tidak pernah mengalami penyakit akut maupun kronis, kecuali sakit ringan seperti demam, flu, batuk-batuk ringan. Gangguan pendengaran mulai dirasakan klien pada umur 50 tahun tapi hal tersebut belum terlalu mengganggu bagi klien. Klien tidak pernah mengalami cedera kepala dan tidak mengalami alergi terhadap berbagai makanan dan minuman. Klien sering terpajan dengan suara bising karena bertempat tinggal di kawasan industri.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak ada keluarga yang menderita penyakit pada sistem pendengaran.

Riwayat Psikososial dan Spiritual

Pola koping: klien mengekspresikan perasaan sedih, murung Aktivitas sosial: klien tidak mau mengikuti kegiatan sehari-hari di masyarakat dan lebih senang tinggal di rumah. Kegiatan keagamaan: keluarga klien mengatakan bahwa klien taat beribadah. Hubungan dengan keluarga: kurang baik karena klien mudah tersinggung dan curiga.

Kebutuhan Dasar Pola makan:

Keluarga klien mengatakan bahwa klien makan 3 kali sehari dengan komposisi empat sehat tapi dalam porsi yang sedang. Makanan pantang sesuai dengan kaidah agama klien. Pola minum

Klien paling suka minum teh serta klien minum kira-kira 6 7 gelas sehari. Pola eliminasi Eliminasi BAK

Tidak ada hambatan dalam buang air kecil. Klien BAK sekitar 4 5 kali sehari serta keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak pernah mengeluh BAK. Eliminasi BAB

Keluarga klien mengatakan bahwa BAB klien lancar 1 kali sehari serta tidak dijumpai adanya kelainan. Pola tidur

Klien mengatakan bahwa tidur dan istirahat tidak terganggu bahkan sebagian besar waktu klien digunakan untuk tidur atau istirahat. Aktivitas sehari-hari

Keluarga klien mengatakan bahwa klien tidak bekerja dan hanya melakukan aktivitas sehari-hari di rumah. Klien sulit mengikuti perintah untuk melakukan aktivitas di rumah seperti berolahraga ringan.

Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum a. Kesadaran: compos mentis

b. TD: mmHGc. SB: 37 0Cd. Pernafasan: 20x/ me. BB: 50 Kgf. TB: 152 cm

2. Pengkajian Sistem Pendengaran Daun telinga

Inspeksi: Daun telinga simetris kiri dan kanan Posisi telinga normal yaitu sebanding dengan titik puncak penempatan pada lipatan luar mata. Tidak terdapat lagi Auditorius eksternal tidak bengkak.

Palpasi:Tidak terdapat nyeri raba Tidak ada pembengkakan

C. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan otoskopik

Menggunakan alat otoskop untuk memeriksa meatus akustikus eksternus dan membrana timpani dengan cara inspeksi: Hasil: Serumen berwarna kuning, konsistensi kental. Dinding liang telinga berwarna merah muda

Tes ketajaman pendengaran Tes penyaringan sederhana

Hasil: Klien tidak mendengar secara jelas angka-angka yang disebutkan Klien tidak mendengar secara jelas detak jarum jam pada jarak 12 inchi. Uji rinne

Hasil: klien tidak mendengarkan adanya getaran garpu tala dan tidak jelas mendengar adanya bunyi dan saat bunyi menghilang.

Pengelompokan Data Data Subjektif

Keluarga klien mengatakan bahwa: Klien susah menerima/mendengar pesan Klien susah mendengar rangsang berupa suara Klien tidak mengerti terhadap pembicaraan orang Klien senang menyendiri Klien menarik diri dari lingkungan Klien tidak mau kumpul bersama keluarga Klien sulit mengikuti perintah untuk melakukan aktivitas di rumah Klien tidak mau mengikuti kegiatan sehari-hari di masyarakat Klien mudah tersinggung dan curiga

Data Objektif Lambat berespon terhadap rangsang suara Klien nampak bingung jika diajak bicara Klien meminta untuk mengulangi pembicaraan/pesan Komunikasi sebagian besar berjalan melalui pesan-pesan tertulis Klien suka duduk menyendiri Klien mengekspresikan perasaan kesepian

Klien menarik diri lingkungan Klien lebih banyak tidur Klien nampak gelisah atau bosan karena tidak aktif Sebagian besar waktu klien digunakan untuk istirahat Klien tidak mendengar suara jelas angka-angka yang disebutkan Klien tidak mendengar secara jelas detak jarum pada jarak 1 2 nchi. Klien tidak mendengarkan adanya getaran garpu tala dan tidak jelas mendengar adanya bunyi dan saat bunyi menghilang. Klien mengekspresikan perasaan sedih, murung Klien tidak komunikatif.

Patofisiologi Berdasarkan Penyimpangan KDM

F. Analisa Data

No.DataPenyebabMasalah

LIHAT DI PDF.NYA

Prioritas Masalah Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan degenerasi tulang pendengaran bagian dalam Harga diri rendah berhubungan dengan fungsi pendengaran Kurang aktivitas berhubungan dengan menarik diri dari lingkungan.

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan degenerasi tulang-tulang pendengaran bagian dalam ditandai dengan:

Data Subjektif

Keluarga klien mengatakan bahwa: Klien susah mendengar rangsang berupa suara Klien susah mendengar atau menerima pesan Klien tidak mengerti terhadap pembicaraan orang Klien mudah tersinggung dan curiga

Data Objektif Lambat berespon terhadap rangsang suara Klien nampak bingung jika diajak bicara Klien meminta untuk mengulangi pembicaraan atau pesan Komunikasi sebagian besar berjalan melalui pesan-pesan tertulis dan perantara anggota keluarga Klien tidak mendengar secara jelas angka-angka yang disebutkan Klien tidak mendengar secara jelas detak jarum pada jarak 1 2 inchi. Klien tidak mendengarkan adanya getaran garpu tala dan tidak jelas mendengar adanya bunyi dan saat bunyi menghilang. Klien tidak komunikatif.

Harga diri rendah berhubungan dengan fungsi pendengaran menurun ditandai dengan: Data Subjektif

Keluarga klien mengatakan bahwa: Klien senang menyendiri Klien menarik diri dari lingkungan Klien tidak mau kumpul bersama keluarga

Data Objektif Klien suka duduk menyendiri Klien mengekspresikan perasaan kesepian Klien menarik diri lingkungan Klien mengekspresikan perasaan kesepian

Kurang aktivitas berhubungan dengan menarik diri lingkungan ditandai dengan: Data Subjektif

Keluarga klien mengatakan bahwa: Klien sulit mengikuti perintah untuk melakukan aktivitas di rumah Klien tidak mau mengikuti kegiatan sehari-hari di masyarakat

Data Objektif Klien lebih banyak tidur Klien nampak gelisah atau bosan Sebagian besar waktu klien digunakan untuk istirahat

RENCANA KEPERAWATAN 1. Tujuan Komunikasi verbal klien berjalan dengan baik Kriteria hasil Dalam 1 hari klien dapat:

Menerima pesan melalui metode alternatif Mengerti apa yang diungkapkan Memperlihatkan suatu peningkatan kemampuan untuk berkomunikasi Menggunakan alat bantu dengar dengan cara yang tepat.

Klien dapat menerima keadaan dirinya Kriteria hasil Secara bertahap klien dapat: Mengenal perasaan yang menyebabkan perilaku menarik diri Berhubungan sosial dengan orang lain Mendapat dukungan keluarga mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain. Membina hubungan saling percaya dengan perawat.

Klien dapat melakukan aktivitas tanpa kesulitan Kriteria hasil Secara bertahap klien dapat: Menceritakan perasaan-perasaan bosan Melaporkan adanya peningkatan dalam aktivitas yang menyenangkan Menceritakan metoda koping terhadap perasaan marah atau depresi yang disebabkan oleh kebosanan.

2. Intervensi /Rencana TindakanGangguan komunikasi verbal Tindakan/intervensi Kaji tingkat kemampuan klien dalam penerimaan pesan Periksa apakah ada serumen yang mengganggu pendengaran Bicara dengan pelan dan jelas Gunakan alat tulis pada waktu menyampaikan pesan Beri dan ajarkan klien pada penggunaan alat bantu dengar Pastikan alat bantu dengar berfungsi dengan baik Anjurkan klien untuk menjaga kebersihan telinga.

Harga diri rendah Tindakan/intervensi Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan penyebab klien tidak mau bergaul atau menarik diri Diskusikan bersama klien tentang perilaku menarik diri, tanda-tanda serta penyebab yang mungkin. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaan. Diskusikan tentang keuntungan dari berhubungan dan kerugian dari perilaku menarik diri Dorong dan bantu klien untuk berhubungan dengan orang lain Beri pujian atas keberhasilan yang telah dicapai klien Bina hubungan saling percaya dengan klien Anjurkan anggota keluarga untuk secara rutin dan bergantian mengunjungi klien Beri reinforcement positif atas hal-hal yang telah dicapai oleh keluarga. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip hubungan terapeutik

Kurang aktivitas Tindakan/intervensi Beri motivasi untuk dapat saling berbagi perasaan dan pengalaman Bantu klien untuk mengatasi perasaan marah dari berduka Variasikan rutinitas sehari-hari Libatkan individu dalam merencanakan rutinitas sehari-hari Rencanakan suatu aktivitas sehari-hari Berikan alat bantu dengan dalam melakukan aktivitas

IV. IMPLEMENTASIA. Gangguan Komunikasi VerbalJam 09.00

Mengkaji tingkat kemampuan klien dalam penerima pesan: Klien mengalami kesulitan dalam penerimaan pesan-pesan beberapa kalimat yang diucapkan. Klien hanya dapat mendengar 1 atau 2 kata. Jam 09.05

Memeriksa serumen pada telinga Serumen berwarna kuning, konsistensi kental. Jam 09.10

Berbicara pada klien dengan pelan dan jelas Perawat mengucapkan satu persatu kata dengan pelan serta suara yang jelas agar klien lebih mudah mengerti terhadap apa yang dibicarakan. Jam 09.15

Menggunakan alat tulis pada waktu menyampaikan pesan Alat tulis yang digunakan berupa kertas dan pulpen untuk kata yang susah dimengerti klien jika diucapkan. Penggunaan alat tulis dilakukan secara bergantian dengan ucapan perawat kepada klien. Jam 09.20

Memberikan dan mengajarkan klien penggunaan alat bantu dengar Alat bantu dengar dipasang pada kedua telinga dengan volume suara disesuaikan keadaan dan kemampuan klien. Jam 09.20

Memastikan alat bantu dengar berfungsi dengan baik Perawat memastikan alat bantu dengar tidak rusak dengan cara melakukan test terlebih dahulu dan memastikan baterai terpasang dengan baik. Jam 09.25

Menganjurkan klien untuk menjaga kebersihan telinga. Telinga dibersihkan secara rutin untuk menghindari penumpukan serumen yang dapat menghambat fungsi pendengaranUntuk implementasi diagnosa 2 dan 3 disesuaikan dengan intervensi.

VI. EVALUASIA. Gangguan Komunikasi Verbal: - Klien mengungkapkan dapat menerima melalui media alternatif. Klien mengatakan sudah mengerti tentang apa yang diungkapkan. O : - Klien memperlihatkan suatu peningkatan kemampuan untuk

berkomunikasi Klien menggunakan alat bantu dengar dengan tepat

A : masalah teratasiP : Intervensi dihentikan.

Evaluasi untuk diagnosa 2 dan 3 disesuaikan dengan tujuan Apabila berhasil intervensi dihentikan Apabila tidak berhasil intervensi dilanjutkan.

DAFTAR PUSTAKA

Lynda, J. Capernitu, Diagnosa Keperawatan, EGC, Jakarta, 2001.

Ida Samidah, Pengkajian Keperawatan, Makassar, 2003.

Sri Rukmini, dkk., Teknik Pemeriksaan THT, EGC, Jakarta, 2000.

Purnawan Junadi, dkk., Kapita Selekta Kedokteran, FK-UI, Jakarta, 1997.

Budi Anna Keliat, dkk., Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta, 1999.

Boles, Buku Ajar Penyakit THT, EGC, Jakarta, 1997.