Upload
findi-issa
View
642
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 1/29
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
PRE DAN POST OPERASI HERNIA
DI RUANG PRABU KRESNA
RSUD KOTA SEMARANG
DISUSUN OLEH:
1. Nurul Azkanuddin
2. Piengkan Hapsari
3. Findi Isak Sutrisno
4. Pipit Devis Ernasari
5. Rahmanda Senjaya
PRODI SI KEPERAWATAN FALKUTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2011/2012
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 2/29
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLOH SWT yang telah melimpahkan rahmat danhidayatnya sehingga penyusun tugas ini dapat menyelesaikan dengan baik, penyusunan tugas
ini berguna untuk memenuhi salah satu makalah PRAKTEK KLINIK KOMPREHENSIF I
Semua ini tidak lepas dari bantuan dan motivasi dari berbagai pihak oleh karena itu
perkenankanlah penyusun menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Amin Samiasih,Skep, Msi, Med sebagai pembimbing akademik PKK I
2. Bpk. Didik yulianto.Skep selaku kepala ruang prabu kresna RSUD Kota Semarang
3. Orang tua kami masing-masing yang selalu menyertai do’a dan nasehatnya.
4. Teman-teman seperjuangan yang saling memberikan semangat dalam
menyelesaikan tugas ini.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini, yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Penyusun menyadari bahwa penyusun tugas ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun selalu penyusun harapkan demi
kesempurnaan ini yang nantinya akan memberi manfaat kepada banyak pihak.
Semarang, 19 Desember 2011
Penulis
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 3/29
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................................................... iiDAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I : KONSEP DASAR
A. Pendahuluan ...............................................................………………………………. 1
B. Latar Belakang .........................................................................................… ……............ 1
C. Tujuan ....................................................................................…… ……............ 1
BAB II Tinjauan Teori ............................................................................................................. 3
A. Pengertian ...................................................................................................................... 3
B. Etiologi …………………………………………………………………………... 3
C. Klasifikasi ....................................................................................................................... 3
D. Patofisiologi ....................................................................................................................... 4
E. Manifestasi Klinik............................................................................................................. 5
F. Penatalaksanaan.................................................................................................................. 7
G. Konsep Kebutuhan Dasar Aman dan Nyaman
1. Pengkajian Fokus.......................................................................................................... 8
2. Pathways Keperawatan................................................................................................. 9
3. Diagnosa Keperawatan................................................................................................. 11
4. Fokus Intervensi Dan Rasional.................................................................................... 12
BAB III Penutup
1. Pengkajian Fokus.................…………………..............................................
2. Pathway keperawatan................................................................ .................
3. Diagnosa Keperawatan ...............................................................................
4. Fokus intervensi dan Rasional ...................................................................
BAB IV Penutup
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 4/29
1. Simpulan .................................................................................................................
2. Saran.......................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Insiden hernia pada populasi umum adalah 1%, dan pada bayi prematur 5%. Laki-
laki paling sering terkena (85% kasus). Setengah dari kasus-kasus hernia inguinalis
selama kanak-kanak terjadi pada bayi di bawah 6 bulan. Hernia pada sisi kanan lebih
sering daripada sisi kiri (2: 1). 25% pasien menderita hernia bilateral. Sedangkan
insiden tertinggi adalah pada masa bayi 9 lebih dari 50%), selebihnya terdapat padaanak-anak yang berusia kurang dari 5 tahun.
Oleh karena itu perlu kiranya mengetahui bagaimana penyakit tersebut sehingga
dapat diputuskan tindakan secara tepat, apalagi insiden yang terjadi pada anak-anak,
maka sangat diperlukan suatu tindakan secara dini dan tepat.
B. Tujuan
1. Tujuan UmumMemberikan asuhan keperawatan kepada klien Hernia
2. Tujuan Khusus
a. Untuk dapat memahami pengertian Hernia
b. Untuk dapat memahami Anatomi Fisiologi Hernia
c. Untuk dapat mengerti Etiologi Hernia
d. Untuk dapat mengerti Klasifikasi Hernia
e. Untuk dapat memahami Patofisiologi Hernia.
f. Untuk dapat memahami Manifestasi klinik Hernia.
g. Untuk dapat memahami Penatalaksaan Hernia
h. Untuk dapat memahami Asuhan keperawatan Hernia
i. Untuk dapat memahami alur jalannya penyakit Hernia
j. Untuk dapat memahami Diagnosa keperawatan Hernia
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 5/29
k. Untuk dapat mamahami Intervensi dan Rasional Hernia
l. Untuk dapat memahami konsep dasar kebutuhan aman dan nyaman pasien
Hernia
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 6/29
BAB II
Tinjauan Teori
A. PENGERTIAN
Hernia adalah menonjolnya suatu organ atau struktur organ dan tempatnya
yang normal malalui sebuah defek kongenital atau yang didapat. (Long, 1996 :
246).
Hernia adalah suatu keadaan menonjolnya isi usus suatu rongga melalui
lubang (Oswari, 2000 : 216).
Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati
dinding rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina,
2001 : 253).
Hernia Ingunalis Lateral adalah hernia yang melalui alunus ingunalis
intermus/lateralis menyelusuri kanalis ingunalis dan keluar dari rongga perut
melalui analus ingunalis ekserna/medilis (Mansjoer A, 2000).
B. KLASIFIKASI
1.Hernia ke ducible / reversibleDimana jaringan yang keluar mudah dikembalikan ke dalam rongga abdomen.
2.. Hernia irreducible
Dimana jaringan yang keluar tidak dapat dikembalikan dengan mudah ke dalam
rongga abdomen karena adanya perlekatan pada kantung.
3.Hernia strangulata
Leher kantong yang bekerja sebagai penahan menyumbat aliran darah, lumen
usus tersumbat dan usus sendiri akan menjadi gangrene dalam waktu beberapa
jam.
4.Hernia insisional
Kantung hernia memasuki celah bekas sayatan operasi. Biasanya luka yang
pernah terkena infeksi.
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 7/29
5. Hernia inguinalis
Kantung hernia memasuki celah inguinalis. Hernia ini mengikuti funikulus
spermatikus atau ligamentum teres uteri. Hernia dapat dimulai pada cincin
inguinalis yang lemah (direct) tanda-tandanya ada benjolan pada region
inguinalis.
C. ANATOMI FISIOLOGI
Saluran gantrointestinal ( gastointestinal tractus), juga disebut saluran digestik
(digestive tract ) adalah sebuah saluran berotot yang memanjang mulai dari mulut
sampa ke anus. Pada prinsipnya fungsi utama sistem gastrointestinal (GI) adalah
mensuplai nutrisi ke sel-sel tubuh yang diperoleh melalui proses Ingestion yang
terjadi pada saat mulai intake makanan masuk kedalam mulut, Digestion dimana
peristiwa mencerna makanan dimulai dalam lambung dan usus halus dan
Absorption yang terjadi terutama dalam usus halus dan juga dalam usus besar.
Proses eliminasi adalah pengeluaran sisa-sisa hasil pencernaan.
Sistem GI (Digestive System) terdiri dari saluran GI dan organ beserta
kelenjar yang terkati dengan pencernaan yaitu mulut, esofagus, lambung, usus
halus, usus besar, rektum dan anus. Sedangkan organ-organ yang berhubungan
adalah hati, pankreas, dan kandung empedu.Faktor psikologis atau emosi seperti stress dan kecemasan akan
mempengaruhi fungsi-fungsi GI. Stress dapat dimeanifestasikan sebagai anoreksia,
nyeri epigastrium dan abdomen, atau diare. Faktor fisik yang dapat mempengaruhi
fungsi-fungsi GI seperti intake diet, mengkonsumsi minuman/makanan yang
beralkohol atau caffeine, merokok, kelemahan. Beberapa gangguan organik yang
mempengaruhi misalnya penyakit peptic ulcer, ulceratisi colitis yang dapat
menyebabkan gangguan GI.
Struktur dan Fungsi Sistem GI
Saluran GI merupakan tabung sepanjang 9 meter yang berentang mulai dari
mulut sampai ke anus. Pada umumnya saluran ini terdiri dari 4 lapisan yaitu mulai
dari dalam lapisan mukosa, submukosa, otot dan serosa.
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 8/29
Saluran GI diaktifkan oleh sistem saraf otonom yaitu saraf parasimpatis,
sedang saraf simpatis bersifat menghambat sistem GI. Misalnya adanya peristaltik
yang meningkat karena perangsangan /stimulasi saraf parasimpatis dan terjadi
penurunan akibat stimulasi saraf simpatis.
Sistem GI dan organ yang terkait (organ asesoris) rata-rata memperoleh
cardiac output sebanyak 25 % sampai dengan 30 %. Sirkulasi dalam sistem GI
terutama pada aliran darah vena dimana Sistem GI mengalirkan darah vena melalui
vena portal. Bagian atas sistem GI menerima darah dari arteri splanikus. Usus halus
menerima darah dari cabang arteri hepatik dan arteri mesenterika superior. Usus
besar menerima darah terutama dari arteri mesenterika superior dan inferior.
Dua jenis gerakan saluran GI yaitu mencampur dan mengaduk. Gerakan ini
menyebabkan teriadinya segmentasi dan peristaltik. Sekresi dari sistem GI yang
terdiri dari enzim dan hormon untuk mendukung pencernaan, dan mukus akan
memberikan perlindungan dan melunakkan, juga air dan elektrolit.
Organ abdominal dibungkus oleh peritoneum. Terdapat 2 lapisan yaitu
peritoneum parieteal yang merupakan dinding dari rongga peritoneum dan
peritoneum visceral yang membungkus organ abdomen. Berikut ini akan diuraikan
sistem pencernaan tersebut sebagai berikut:
a. M u l u t
Rongga mulut dibentuk oleh pipi, langit-langit keras, dan langit-langit lembut.
Lidah pada bagian dasar rongga mulut. Bibir merupakan jaringan penutup yang
terdapat pada bagian depan mulut yang berfungsi membuka/menutup mulut.
Fungsi mulut adalah :
1. Mengunyah
2. Sekresi saliva dari kelenjar parotis, sublingual, dan submandibularis
3. Menelan yang merupakan aktifitas refleks gerakan makanan dalam
mulut melalui faring kedalan esofagus. Makanan ini berupa bolus.
b. Esofagus
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 9/29
Esofasgus merupakan saluran berotot yang terletak dibagian belakang
trakhea dan laring. Dibagian bawah dari esofagus terdapat sphincter yang befungsi
mencegah aliran balik isi lambung ke esofagus.
Fungsi esofagus adalah adalah Menerima bolus dari faring dan menyalurkan
kedalam lambung.
c. Lambung
Lambung terletak di bagian kuadran kiri atas dari abdomen dan mempunyai
kapasitas kira-kira 1500 mL. Terdapat 3 bagian utama yaitu fundus, badan dan
antrum. Pylorus adalah bagian kecil dari antrum
Fungsi lambung adalah :
1. Mencerna makanan secara mekanikal.
2. Sekresi, yaitu kelenjar dalam mukosa lambung mensekresi 1500 – 3000 mL gastric juice
(cairan lambung) per hari. Komponene utamanya yaitu mukus, HCL (hydrochloric acid),
pensinogen, dan air. Hormon gastrik yang disekresi langsung masuk kedalam aliran
darah.
3. Mencerna makanan secara kimiawi yaitu dimana pertama kali protein dirobah menjadi
polipeptida
4. Absorpsi, secara minimal terjadi dalam lambung yaitu absorpsi air, alkohol, glukosa, dan
beberapa obat.
5. Pencegahan, banyak mikroorganisme dapat dihancurkan dalam lambung oleh HCL.
6. Mengontrol aliran chyme (makanan yang sudah dicerna dalam lambung) kedalam
duodenum. Pada saat chyme siap masuk kedalam duodenum, akan terjadi peristaltik
yang lambat yang berjalan dari fundus ke pylorus.
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 10/29
d. Usus Halus
Panjangnya kira-kira 6 meter dengan diameter 2.5 cm. Berentang dari
sphincter pylorus ke katup ileocecal. Usus halus dibagi dalam duodenum, jejenum,
dan ileum. Duodenum panjangnya 25 cm, jejenum 2.5 m dan ileum 3.5 m.Bagian mukosa dan submukosa yang disebut villi yang dapat meningkatkan
area permukaan usus guna memungkinkan absorpsi maksimal. Setiap villus
dikelilingi oleh jaringan kapiler dan pembuluh limfe yang disebut Lacteal. Lacteal
akan mengabsorpsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.jaringan kapiler
akan mengabsorpsi nutrisi yang lain dan air.
Fungsi usus halus adalah :
1. Sekresi mukus. Sel-sel goblet dan kelenjar mukosa duodenum akan mensekresi
mukus guna melindungi mukosa usus.
2. Mensekresi enzim. Sel-sel mikrovilli (brush border cell) mensekresi sucrase,
maltase, lactase dan enterokinase yang bekerja pada disakarida guna membentuk
monosakarida yaitu peptidase yang bekerja pada polipeptida, dan enterokinase yang
mengaktifkan trypsinogen dari pankreas.
3. Mensekresi hormon. Sel-sel endokrin mensekresi cholecystokinin, secretin, dan
enterogastrone yang mengontrol sekresi empedu, pancreatic juice, dan gastric juice.
4. Mencerna secara kimiawi. Enzim dari pankreas dan empedu dari hati masuk
kedalam duodenum. Pencernaan secara kimiawi terutama terjadi dalam jejenum yang
siap untuk diabsorpsi kedalam kapiler darah dan lacteal dari villi. Karbohidrat oleh enzim
amilase (berasal dari saliva dan pankreas) menjadi disakarida (sukrosa, maltosa dan
laktosa), yang oleh sucrase, maltase dan lactase menjadi monosakarida (fruktosa,
glucosa, dan galaktosa). Protein, oleh enzim pepsin (dari lambung) dan trypsin (dari
pankreas) menjadi peptida, yang oleh peptidase (dari usus halus) menjadi asam
amino.Lemak, oleh empedu diemulsikan, dan selanjutnya oleh lipase menjadi
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 11/29
monogliserida dan asalm lemak bebas.
5. Absorpsi. Nutrisi dan air akan bergerak dari lumen usu kedalam kapiler darah dan
lacteal dari villi.
6. Aktifitas motorik. Mencampur, kontraksi dan peristaltik. Gerakan mencampur
disebabkan oleh kontraksi serabut otot sirkuler pada usus menyebabkan chyme kontak
dengan villi untuk diabsorpsi. Peristaltik akan mendorong chyme melalui saluran dengan
rata-rata 1 – 2 cm per menit. Chyme tinggal dalam usus halus selama 3-10 jam, dan zat
sisa akan bergerak kedalam usus besar.
Stimulasi oleh sistem simpatis akan menghambat motilitas dan aktifitas sekresi
usus halus. Sistem parasimpatis terutama saraf vagus(N X) akan meningkatkan tonus otot
intestinal, motilitas, dan proses pencernaan.
e. Hati
Adalah organ terbesar yang terdapat dalam rongga abdomen, yang pada orang
dewasa kira-kira seberat 1,37 kg. Letaknya pada hipokondria kanan dan area
hipogastik. Unit fungsional dari hati disebut lobulus yang mengandung hepatosit
(sel hati) yang ada disekitar vena sentral hati. Kapiler (sinusoid) berlokasi diantara
hepatosit dan bersama dengan sel Kuffer yang mempunyai fungsi pagosit
(mengeluarkan bakteri dan toksin dari tubuh). Saluran empedu interlobaris
membentuk kapiler empedu (canaliculi). Sel hepatik akan mensekresi empedu
kedalam canaliculi.
Sistem sirlulasi portal (enterohepatic) membawa darah yang berasal dari
lambung, usus, limfa, dan pankreas. Darah masuk kedalam hati melalui vena
portal..
Fungsi :
Menghasilkan , menyimpan dan mentransfortasi serta ekresi sejumlah substan/zat
yang diperlukan dalam :
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 12/29
1. Metabolisme karbohidrat yaitu mengkonversi glucose menjadi glycogen
(glygenesis),
2. Metabolisma protein yaitu sintesa asam amino nonessential, sintesa plasma
protein, sintesa faktor-faktor pembekuan, dan mem urea dari NH3
3. Metabolisme lemak yaitu mensintesa lipoprotein, memecahkan triglyserida
menjadi asam lemak dan gliserol, membentuk ketone bodies, mensintesa asam
lemak dari asam amino dan glucose, mensintesa dan memecahkan sholesterol.
4. Detoksifikasi : menginaktivasi obata-obatan dan zat lainnya serta
mengekresi zat-zat yang tidak diperlukan
5. Memproduksi empedu : membentuk empedu yang mengandung garam
empedu, pigmen empedu dan cholesterol (empedu dihasilkan setiap hari sekitar 1
liter).
6. Menyimpan : Glucose dalam bentuk glycogen, vitamin yang larut dalam
lemak (A,D,E,K) dan yang larut dalam air (B1, B2, Cobvalamin, Vit C), asam
lemak, mineral –mineral, asam amino dalam bentuk albumin dan ( globulin.
7. Sistem pagosit (sel kuffer) : memecahkan eritrosit yang sudah tua, eritrosit,
bakteri, dan partikel lainnya, memecahkan hemoglobil dari eritrosit kedalam
bilirubin dan biliverdin.
f. Usus Besar
Usus besar dimulai dari katup ileocecal ke anus dan rata-rata panjangnya 1,5
m. Usus halkus terbagi kedalam cecum, colon, dan rectum. Vermiform appendix
berada pada bagian distal dari cecum. Colon terbagi menjadi colon ascending,
colon transversal, colon descending, dan bagian sigmoid. Bagian akhir dari usus
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 13/29
besar adalah rectum dan anus. Sphincter internal dan eksternal pada anus berfungsi
untuk mengontrol pembukaan anus.
Fungsi utama usus besar adalah :
1.Sebagai aktifitas motorik. Gerakan mengayun dan peristaltik akan menggerakkan
zat sisa menuju kebagian distal.
2.Sekresi. Pada umunya memproduksi mukus yang melindungi mukosas akan tidak
mengalami injury, melunakkan feces yang memungkinkan bergerak dengan lancar
kearah pelepasan dan menghambat pengaruh pembentukan keasaman oleh bakteri.
3.Absorpsi air, garam, dan chlorida. Colon mempunyai kemampuan mengabsorpsi 90
% air dan garam dan mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
4.Mensintesa vitamin. Bakteri pada uisus halus akan mensintesa vitamin K, thiamin,
riboflavin, vitamin B12, dan folic acid.
5.Membentuk feces. Feces terdiri dari ¾ air dan ¼ massa padat. Massa padat
termasuk sisa makanan dan sel yang mati. Pigmen empedu memberikan warna pada
feces. Dan menstimulasi gerakan isi usus kearah pelepasan.
6.Defekasi. Yaitu aktifitas mengeluarkan feces dari dalam tubuh keluar. Pada saat
feces dan gas berada dalam rektum, tekanan dalam rektum meningkat, menyebabkan
terjadinya refleks defekasi.
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 14/29
D. ETIOLOGI
Penyebab penyakit hernia dapat diakibatkan beberapa hal seperti :
1. Kongenital
Kelemahan pada otot merupakan salah satu factor resiko yang berhubungan
dengan factor peningkatan tekanan intra abdomen. Kelemahan otot tidak dapat
dicegah dengan cara olah raga atau latihan-latihan
2. Obesitas
Obesitas salah satu penyebab peningkatan tekanan intra abdomen karena
banyaknya lemak yang tersumbat dan perlahan-lahan mendorong peritoneum.
Hal ini dapat dicegah dengan pengontrolanberat badan.
3. Ibu Hamil
Pada ibu hamil tekanan intra abdomen meningkat terutama pada daerah rahim
dan sekitarnya.
4. Mengedan
Mengedan dapat menyebabkan peningkatan tekanan intra abdomen.
5. Pengangkatan beban berat mengangkat beban berat sehingga terjadi
peningkatan tekanan abdomen yang mengakibatkan rusaknya integritas dinding
otot perut dan dapat menyebabkan terdorong keluar suatu organ karena defek
dan timbulnya tonjolan pada organE. PATOFISIOLOGI
Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan jaringan
atau ruang luas pada ugamen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma. Tekanan
intra abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau
kegemukan. Mengangkat berat juga menyebabkan peningkatan tekanan, seperti
pada batuk dan cidera traumatik karena tekanan tumpul. Bila dua dari faktor ini ada
bersama dengan kelemahan otot, individu akan mengalami hernia.
Hernia inguinalis , hernia ini terjadi melalui cincin inguinal dan melewati
korda spermatikus melalui kanalis inguinalis. Ini umumya terjadi pada pria dari
pada wanita. Insidennya tinggi pada bayi dan anak kecil. Hernia ini dapat menjadi
sangat besar dan sering turun ke skrotum.Hernia inguinalis , hernia ini melewati
dinding abdomen diarea kelemahan otot, tidak melalui kanal seperti pada hernia
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 15/29
inguinalis dan femoralis indirek. Ini lebih umum pada lansia. Hernia inguinalis
direk secara bertahap terjadi pada area yang lemah ini karena defisiensi kongenital.
Hernia femoralis, hernia femoralis terjadi melalui cincin femoral dan lebih
umum pada wanita dari pada pria. Ini mulai sebagai penyumbat lemak di kanalis
femoralis yang membesar dan secara bertahap menarik peritonium dan hampir tidak
dapat dihindari kandung kemih masuk ke dalam kantung. Ada insiden yang tinggi
dari inkar serata dan strangulasi dengan tipe hernia ini.
Hernia umbilikalis, hernia imbilikalis pada orang dewasa lebih umum pada
wanita dan karena peningkatan tekanan abdominal. Ini biasanya terjadi pada klien
gemuk dan wanita multipara (Ester, 2002 : 53)Hernia umbilicalis terjadi karena
kegagalan orifisium umbilikal untuk menutup (Nettina, 2001 : 253)
Bila tekanan dari cincin hernia (cincin dari jaringan otot yang dilalui oleh
protusi usus) memotong suplai darah ke segmen hernia dari usus, usus menjadi
terstrangulasi. Situasi ini adalah kedaruratan bedah karena kecuali usus terlepas,
usus ini cepat menjadi gangren karena kekurangan supali darah (Ester, 2002 : 55).
Pembedahan sering dilakukan terhadap hernia yang besar atau terdapat resiko
tinggi untuk terjadi inkarserasi. Suatu tindakan herniorrhaphy terdiri atas tindakan
menjepit defek di dalam fascia. Akibat dan keadaan post operatif seperti
peradangan, edema dan perdarahan, sering terjadi pembengkakan skrotum. Setelah perbaikan hernia inguinal indirek. Komplikasi ini sangat menimbulkan rasa nyeri
dan pergerakan apapun akan membuat pasien tidak nyaman, kompres es akan
membantu mengurangi nyeri (Long. 1996 : 246).
F. MANIFESTASI KLINIK
1. Menangis terus
2. Muntah
3. Distensi abdomen
4. Nyeri bila sudah ditemukan komplikasi
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 16/29
5. Benjolan yang hilang timbul di paha yang muncul pada waktu berdiri,
batuk, bersin, atau mengedan dan menghilang setelah berbaring
6. Gelisah, kadang-kadang perut kembung
G. PENATALAKSANAAN
Operatif merupakan satu pengobatan yang rasional, untuk Hernia prinsip dasar
operasi terdiri dari herniotomi dan herniorafi.
1. Konservatif seperti pemberian sedatif. Kompres, posisi tidur Trandelenburg
hanya ditujukan pada hernia kanal.
2. Pembedahan
a. Herniotomi : kantong hernia dibuka dan didorong kedalam rongga
abdomen kantong proximal dijahit, ikat stangulasi, mungkin dipotong,
kantong distal dibiarkan.
b. Herniorafi : setelah heniotomi dilakukan tindakan memperkecil
annulus internus diperkuat dinding belakang kanalis ingunal ini penting
untuk mencegah terjadinya residif.
H. KONSEP KEBUTUHAN DASAR AMAN DAN NYAMAN
Apa saja ?
Factor yang mempengaruhi ?
Cara mengukur ?
Penatalaksanaan ? dan formakologi dan
Farmakologi
I. PENGKAJIAN FOKUS (TERMASUK JUGA PEMERIKSAAN PENUNJANG)
Kasus Pemicu: Hernia
Tn H, 30 tahun, dibawa ke IGD dengan diagnose medis Hernia inginalis sinistra
lalu dirawat di ruang prabu kresna Di RSUD Semarang dengan keluhan yang muncul
terdapat massa di inguinal kiri setelah aktifitas berat dan terasa sangat nyeri di daerah
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 17/29
perut kiri bawah serta mudah kelelahan . Pemeriksaan Fisik : TD 120/80 mmHg , Nadi
68x/menit , RR 16x/menit Suhu 37,6C.
1.Demografi
Nama : Tn H
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin: laki-laki
2.Keluhan Utama:
muncul massa di ingunial kiri setelah aktivitas berat dan terasa nyeri
3.Riwayat Kesehatan
a.Riwayat penyakit sekarang :
Muncul massa di ingunial kanan setelah aktivitas berat dan terasa nyeri
b.Riwayat penyakit dahulu :-
c.Riwayat keluarga :
apakah ada keluarga pasien yang mempunyai penyakit ulkus,colitis,kanker
carsinoma dan berhubungan dengan GI
4.Data fokus terkait perubah pola fungsi
a.Pola aktivitas/istirahat
Gejala : - Riwayat pekerjaan yang perlu mengangkat berat, duduk, mengemudi
dan waktu lama b.Pola eliminasi
Gejala : konstipasi dan adanya inkartinensia/retensi urine
c.Pola neurosensori
Gejala : kesemutan, kekakuan, kelemahan dari tangan/kaki
Tanda : penurunan reflek tendon dalam, kelemahan otot, hipotonia. Nyeri
tekan/spasme otot paravertebralis, penurunan persepsi nyeri
d.Pola kenyamanan
Gejala : nyeri seperti tertusuk pisau, yang akan semakin memburuk dengan
adanya batuk, bersin, defekasi, nyeri yang tidak ada hentinya, nyeri yang
menjalar ke kaki, bokong, bahu/lengan, kaku pada leher.
(Doenges, 1999 : 320-321)
e.Pola nutrisi
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 18/29
Asupan diet, Alergi makanan, intoleransi makan,diet khusus, disfagia.
5.Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
a. Bibir dan Rahang: warna, tekstur, lesi,simetris dan pembengkakan
b. Gigi : Krepos, goyah dan berlobang
c. Mukosa ( bagian dari mulut ):Kemerahan, pucat, bercak putih, plak,
ulkus dan pendarahan.
d. Perut ( abdomen): bentuk simetris( penimbunan cairan di rongga
perut) Asimetris ( pembengkakan di rongga perut), gerakan dinding
perut (gerakan peristatiknya)
Auskultasi
a. Suara atau bunyi peristatik usus( suara menghilang pada
usus lumpuh, suara meninggi pada penyumbatan usus dan suara
mengeras pada diare)
b. Gerakan cairan hanya didengar daerah hipogastrium kiri
c. Bisisng pembuluh darah terdengar bila penyumbatan atau
penyempitan sistolik.
Perkusi
a. Pembesaran organ b. udara bebas dalam perut
c. cairan dirongga perut.normal terdengar tympani
Palpasi
a. Tempat nyeri tekan .dimulai dari area yang tidak nyeri.nyeri
menunjukan peradangan baik peritolineum atau organ perut.
b. Bagian perut yang tegang
c. Organ-organ dirongga perut
1) Palpasi lambung ( nyeri tekan, carsinoma atau tumor lambung
dan dilatasi lambung.
2) Palpasi hati( normal :tidak teraba.Bila teraba bagaimana sifatnya
: tajam/tumpul( tepi hepar), permukaan: rata/ benjolan)
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 19/29
3) Palpasi kandung empedu( Normal: tidak teraba. Bila peradangan
dijumpai tanda khas Murphy sign)
4) Palpasi limfa( Normal : tidak teraba.Pada infeksi akut limpa
menjadi besar dengan konsistensi lunak).
5) Palpasi ginjal( Bagaian bawah ginjal kanan dapat teraba pada
orang sehat dengan dinding perutnya lemas.Peradangan ginjal
dapat disangsikan dengan perabaan kandung empedu)
6) Palpasi colon( Pada umumnya tidak teraba, kecuali bila
udara/fases sehingga akan teraba suatu benjolan berbentuk
sosis).
d. Benjolan dalam perut ( posisi, ukuran , konsitensi, bentuk
dan mortilitas)
e. Cairan bebas di rongga perut
f. Palpasi lobang Hernia ( adanya penonjolan diatas dinding
perut, dapat ditentukan apakah karena tumor atau sebagaian isi rongga
abdomen menonjol melalui lubang hernia)
6.Pemeriksaan Penunjang
a. Sinar X abdomen menunjukkan abnormalnya kadar gas dalam usus/
obstruksi usus. b. Hitung darah lengkap dan serum elektrolit dapat menunjukkan
hemokonsentrasi (peningkatan hemotokrit), peningkatan sel darah
putih dan ketidak seimbangan elektrolit.
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 20/29
Pemeriksaan Laborat tanggal 13 – 12 – 2011 jam 12.00
Hematologi
Hasil satuan Nilai normal
Hemoglobin 14.8 g/dl 14 – 18 g/dl
Hematokrit 43.10 8 42 – 52
jml Leokosit 7.4 /ul 4.8 – 10.8
jlm trombosit 245 10^3/ul RNF
masa perdarahan 21 min 30 sec 1 – 3
masa pembekuan 07 min 30 sec 5 – 15
kimia klinik
glukosa darah sewaktu 136 mg/dl 70 - 110
ureum 18.5 mg/dl 15.0- 43.0
creatinin 0.7 mg/dl 07 – 1.1
SGOP 26 u/l <31
SGPT 24 u/l <31
imunologi
HBSAG negatif negatif
b. Pemeriksaan Radiologi
X foto dada : Normal
ECG : Normal
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 21/29
J. PATHWAY KEPERAWATAN
Defek Dinding Abdomen Mengejan saat bab , angkat beban berat /
aktivitas berat
HERNIA
Hernia ingualis lateralis atau skrotalis
Benjolan
Hernioraphy inderekta Direkta
Luka Peningkatan Rongga perut Menuju keanulus
Yang terus menerus ingunalis eksterna
Terputusnya Benjolan Benjolan dilipat paha Timbul benjolan di skrotum
Inkontinutas bertambah besar
Jaringan apabila, batuk isi terjepit Buli buli membentuk
,mengejan kuat dinding media hernia
,bersin stangulata
Gejala mudah kencingTidak ada suplai
Darah
Timbulnya gejala ileus Nyeri yang Takut bergerak
Penurunan perfusi bergerak
Jaringan perifer Perut kembung
Kulit Memerah dan
nekrosis terasa panas
anoreksia
gangren
K. PENGELOMPOKAN DATA
Nyeri
Resiko
infeksi
Nyeri
Intoleransi aktifitas
infeksi
Kerusakan
intergritas kulit
Resiko
kekurangannutrisi
Kerusakan intergritas kulit
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 22/29
Tanggal Data ( Ds dan Do) ttd
13 – 12 -2011 Ds : Nyeri terasa di perut bagian kiri bawah, bertambah jika beraktifitas
mudah lelah berhubungan dengan
kelemahan fisik . pasien mengeluhkanBerat badan menurun .
Do : TTV
KU : Baik TD : 100 / 80 mmhg
N : 82x / menit
RR : 16x / menitsuhu : 36.5 ‘
palpasi perut ada benjolan di
bagian perut kiri bawah .
L. Analisa Data
Data ( Ds dan Do ) Masalah ( p) Etiologi (e)
Ds : Nyeri terasa di
perut bagian kiri bawah , bertambah jika
beraktifitas
Do : Terdapat
penonjolan di perut
bagian kiri bawah
TD : 100 / 80
mmhg
N : 82x / menitRR : 16x / menit
suhu : 36.5
Nyeri Adanya penonjolan di
bagian perut bawah
Ds : Pasien mengatakan
penurunan berat badan
berhubungan napsu
makan berkurang
Resiko penurunan berat
badan , perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Napsu makan berkurang
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 23/29
Do : BB dahulu 65 kg
Sekarang 63 kg
Do : mudah lelah
berhubungan dengan
kelemahan fisik .
Tidak bisa berktifitas
terlalu lama dan berat.
Ds : ekspresi klien tidak
bersemangat , dan
terlihat malas bergerak TD : 100 / 80 mmhg
N : 82x / menit
RR : 16x / menitsuhu : 36.5’
Intoleransi aktivitas Mudah lelah adanya
kelemahan fisik .
M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan insisi pembebedahan .
2. Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan.
3. Intelorensi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik .
N. INTERVENSI DAN RASIONAL
1. Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan insisi pembedahan
Tujuan:
pasien tidak merasa takut, postur tubuh rileks, tidak mengeluh nyeri atau nyeri
berkurang .
INTERVENSI RASIONAL
1. Selidiki keluhan nyeri, perhatikan
lokasi, intensitas (skala 0 – 10) dan
Nyeri insisi bermakna pada pasca operasi
awal, diperberat oleh pergerakan, batuk,
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 24/29
faktor pemberat/penghilang distensi abdomen, mual.
2. Anjurkan pasien untuk melaporkan
nyeri segera saat mulai.
Intervensi diri pada kontrol nyeri
memudahkan pemulihan otot/jaringan
dengan menurunkan tegangan otot dan
memperbaiki sirkulasi
3. Pantau tanda-tanda vital Respon autonemik meliputi perubahan
pada TD, nadi dan pernapasan yang
berhubungan dengan keluhan/penghilang
nyeri. Abnormalitas tanda vital terus
menerus memerlukan evaluasi lanjut.
4. Kaji insisi bedah, perhatikan
edema ; perubahan konter luka
(pembentukan hematoma) atau
inflamasi mengeringnya tepi luka
Perdarahan pada jaringan, bengkak,
inflamasi lokal atau terjadinya infeksi
dapat menyebabkan peningkatan nyeri
insisi.
5. Berikan tindakan kenyamanan,
misal gosokan punggung,
pembebatan insisi selama
perubahan posisi dan latihan
batuk/bernapas, lingkungan
tenang.
Memberikan dukungan relaksasi,
memfokuskan ulang perhatian,
meningkatkan rasa kontrol dan
kemampuan koping.
6. Berikan analgesik sesuai terapi Mengontrol/mengurangi nyeri untuk
meningkatkan istirahat dan meningkatkan
kerjasama dengan aturan terapeutik
2. Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna makanan.
Tujuan:
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 25/29
Menunjukan peningkatan berat badan mencapai tujuan dengan nilai laboratorium
serta tak mengalami tanda malnutrisi dan menunjukan perilaku perubahan pola
hidup meningkatkan atau mempertahankan berat badan normal.
INTERVENSI RASIONAL
1. Tinjau faktor-faktor individual
yang mempengaruhi kemampuan
untuk mencerna/makan makanan,
misal : status puasa, mual,
ikusperistaltik setelah selang
dilepaskan
Mempengaruhi pilihan intervensi
2. Aukultasi bising usus palpasi
abdomen. Catat pasase flatus
Menentukan kembalinya peristaltik
(biasanya dalam 2 – 4 hari)
3. Identifikasi
kesukaan/ketidaksukaan diet dari
pasien. Anjurkan pilihan makanan
tinggi protein dan vitamin C
Meningkatkan kerjasama pasien dengan
aturan diet, protein/vitamin C adalah
kontributor utama untuk pemeliharaan
jaringan dan perbaikan. Malnutrisi adalah
faktor dalam menurunkan pertahanan
terhadap infeksi4. Berikan cairan IU, misal : albumin.
Lipid, elektrolit
Memperbaiki keseimbangan cairan dan
elektrolit. Inflamasi usus, erosi mukosa,
infeksi.
3. Diagnosa Keperawatan
Intelorensi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik .
Tujuan
Menunjukkan teknik, melakukan perubahan pola hidup untuk menghindariinfeksi ulang atau transmisi ke orang lain.
INTERVENSI RASIONAL
1. Tingkatkan tirah baring/duduk.
Berikan lingkungan tentang :
batasi pengunjung sesuai
Meningkatkan istirahat dan ketenagan :
menyediakan energi yang digunakan untuk
penyembuhan
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 26/29
keperluan
2. Ubah posisi dengan sering.
Berikan perawatan kulit yang baik
Meningkatkan tinggi pernapasan dan
meminimalkan tekanan pada urea tertentu
untuk menurunkan risiko kerusakan
jaringan
3. Tingkatkan aktivitas sesuai
toleransi, bantu melakukan latihan
rentan, gerak sendi pasif/aktif
Tirah baring lama dapat menurunkan
kemampuan. Ini dapat terjadi karena
keterbatasan aktivitas yang mengganggu
periode istirahat
4. Dorong penggunaan teknik
manajemen stres, contoh :
relaksasi progresif, visualisasi,
bimbingan imajinasi. Berikan
aktivitas hiburan yang tepat,
contoh : menonton TV, radio,
membaca
Meningkatkan relaksasi dan penghematan
energi, memusatkan kembali perhatian dan
dapat meningkatkan koping
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hernia adalah penonjolan sebuah organ, jaringan atau struktur melewati dinding
rongga yang secara normal memang berisi bagian-bagian tersebut (Nettina, 2001 :
253).klarifikasi Hernia ke ducible / reversible
Dimana jaringan yang keluar mudah dikembalikan ke dalam rongga abdomen. Hernia
irreducible Dimana jaringan yang keluar tidak dapat dikembalikan dengan mudah ke
dalam rongga abdomen karena adanya perlekatan pada kantung. Hernia strangulata
Leher kantong yang bekerja sebagai penahan menyumbat aliran darah, lumen usus
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 27/29
tersumbat dan usus sendiri akan menjadi gangrene dalam waktu beberapa jam. Hernia
insisional Kantung hernia memasuki celah bekas sayatan operasi. Biasanya luka yang
pernah terkena infeksi
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding usus bersangkutan.Pada hernia abdomen, isi perut
menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo-aponeurotik dinding
perut.
Hernia terdiri atas cimcin, kantong dan isi hernia berdasarkan terjadinya, hernia
dibagi atas hernia bawaan atau kongenital dan hernia dapatkan atau akuisita. Hernia
diberi nama menurut letaknya, misalnya diafragma, inguinal, umbilikal,
femoral.penyebab penyakit kongenital, obesitas, ibu hamil, mengedan, pengangkatan
bedan berat.
Defek pada dinding otot mungkin kongenital karena melemahkan jaringan atau
ruang luas pada ugamen inguinal atau dapat disebabkan oleh trauma. Tekanan intra
abdominal paling umum meningkat sebagai akibat dari kehamilan atau kegemukan.
Mengangkat berat juga menyebabkan peningkatan tekanan, seperti pada batuk dan
cidera traumatik karena tekanan tumpul. Bila dua dari faktor ini ada bersama dengan
kelemahan otot, individu akan mengalami hernia.serta gejal klinisnya Menangis
terus,Muntah, Distensi abdomen, Nyeri bila sudah ditemukan komplikasi ,Benjolanyang hilang timbul di paha yang muncul pada waktu berdiri, batuk, bersin, atau
mengedan dan menghilang setelah berbaring dan Gelisah, kadang-kadang perut
kembung
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 28/29
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, M.E. 1999, Rencana Asuhan Keperawatan, EGC. Jakartahttp://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/02/askep-hernia.html
HTTP://RESTI-AGISTA.BLOGSPOT.COM/2009/10/HERNIA.HTML
HTTP://MUSCULOSKELETALBEDAH.BLOGSPOT.COM/2009/07/ASUHAN-KEPERAWATAN-PADA-PASIEN-DENGAN HERNIA
http://rentalhikari.wordpress.com/2009/11/06/askep-hernia/
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Doenges, Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
McFarland, Gertrude K et al. 1995. Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta : EGC.
5/13/2018 Askep Hernia Tuan Handi 2 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/askep-hernia-tuan-handi-2 29/29
Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC.