28
TUGAS : KMB I DOSEN : YATABA,S.kep,Ns HERPEX SIMPLEKS DAN HERPEX ZOOSTER OLEH: KELOMPOK III ANDI ARAS HERY FANTRI WIJAYA.S SAIDIN VEVIANTI MAVIKA SARI NURJAYA WD.HERLIANTI AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

TUGAS : KMB I

DOSEN : YATABA,S.kep,Ns

HERPEX SIMPLEKS DAN HERPEX ZOOSTER

OLEH:KELOMPOK III

ANDI ARAS

HERY FANTRI WIJAYA.S

SAIDIN

VEVIANTI MAVIKA SARI

NURJAYA

WD.HERLIANTI

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

Page 2: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

TAHUN 2012

KATA PENGATAR

“Syukur Alhamdulillah” ungkapan yang patutu dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, kasih sayang dan pertolongan – Nya sehingga makalah yang berjudul “ASKEP PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN SISITEM INTEGUMEN AKIBAT VIRUS Herpes Zoster Dan Herpes Simpleks” ini dapat terselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Shalawat dan Taslim kepada Rasulullah SAW, keluarga, dan pengikutnya hingga hari kiamat.

Adalah penting bagi manasiswa memahami serta menginterprestaikan suatu asuhan keperawatan sehingga nanti dilapangan dalam hal mempraktekan segala tindakan yang berhubungan dengna penyakit ini dapat melakukannya dengan baik. Oleh karena itu, penyusun merasa perlu penyajian makalah yang dapat mendukung salah satu indikator pembelajaran Etika Keperawatan itu sendiri.

Dengan segala kerendahan hati, penyusun menyampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurang sehingga diperlukan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini. Namun terlepas dari kekurangan yang ada, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para penggunanya “Mahasiswa AKPER PEMKAB MUNA”.

Raha, September 2012

Penyusun

Page 3: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

DAFTAR ISIKata pengantar...................................................................................................................iDaftar isi............................................................................................................................iiBab I Pendahuluan.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1B. Tujuan....................................................................................................................1

Bab II Pembahasan.............................................................................................................2A. Pengertian...............................................................................................................2B. Etiologi....................................................................................................................C. Patofisiologi.............................................................................................................D. Tanda dan Gejala.....................................................................................................E. Komplikasi................................................................................................................F. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................................G. Penatalaksanaan Medik..............................................................................................H. Konsep Keperawatan..................................................................................................

Bab III Penutup..................................................................................................................A. Kesimpulan...............................................................................................................B. Saran..........................................................................................................................

Daftar Pustaka

Page 4: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

BAB IPENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANGBanyak diantara kita kalau sedang mengidap suatu penyakit seperti halnya

dengan herpes zoster tidak menghiraukannya. Nanti setelah dianggap besar, disaat inilah barulah diambil suatu tindakan. Pada hal jenis penyakit ini sangat berbahaya. Herpes zoster ini sendiri disebabkan oleh infeksi virus varisela zoster yang dapat menyerang kulit dan mukosa.Infeksi ini merupakan reaksi virus yang terjadi setelah infeksi primer. Sedangkan Herpes Simpleks disebabkan oleh virus Herpes Simpleks tipe I dan tipe Iiyang ditandai adanya fesikel yang berkelpmpok diatas kulit yang sembab dan merah.

Di dalam makalah kami ini kami akan membahas lebih lanjut dan lebih terperinci mengenai “Herpes Zoster & Heps Zoster”.

B. TUJUAN1. Agar mahasiswa dapat memahami dan mengetahui penyakit Herpes zoster &

Herpes Simpleks2. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan menginterprestasikan suatu tindakan untuk

menangani penyakit herpes zoster dan herpes simpleks ini sendiri

C. TINJAUAN PUSTAKA

Teknik penulisan makalah ini adalah tinjauan pustaka dengan mengambil

literatur – literatur atau teori – teori melalui buku – buku yang berkaitan dan informasi

melalui layanan internet.

Page 5: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

BAB IIPEMBAHASAN

1. Herpes Zoster

A. PengertianHerpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi firus varizela

zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi firus yang terjadi setelah infeksi primer.

B. EtiologiReaktivasi firus varisela zoster

C. PatofisiologiVirus ini berdiam diganglion posterior susunan saraf tepi dan ganglion

kranalis kelainan kulit yang timbul memberikan lokasi yang setingkat dengan daerah persyarafan ganglion tersebut. Kadang firus ini juga menyerang ganglion anterior, bagian motorik kranalis sehingga memberikan gejala – gejala gangguan motorik.

D. Tanda & GejalaDaerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal. Frekuensi penyakt

ini pada pria dan wanita. Sedangkan mengenai umur lebih sering pada orang dewasa.Sebelum tingga gejala kulit terhadap gejala prodromal seperti demam, pusing, malaise, maupun lokal seperti nyeri otot-tulang, gatal, pegal, dan sebagainya. Setelah timbul eritema yang dalam waktu singkat menjadi vesikel yang berkelimpok dengan dasar kulit yang eritema dan edema.

Vesikel ini berisi cairan jernih kemudian menjadi keruh (berwarna abu-abu) dapat menjadi pastala dan krusta. Kadang vesikel mengandung darah yang disebut herpes zoster haemoragik dapat pula timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan ulkus dengan penyembuhan berupa sikatrikas.

E. KomplikasiPada usia lanjut lebih dari 40 tahun kemungkinan terjadi neuralgia pasca

herpetik.

F. Pemerikasaan PenunjangPada pemerikasaan percobaan Tzanck dapat ditemukan sel datia berinti

banyak.

G. Penetalaksanaan medisPada herpes zoster oftalmikus mengingat komplikasinya diberikan antiviral

atau imunostimulator. Obat-obat ini juga dapat diberikan pada penderita dengan defesiensi imunitas.

Page 6: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

Indikasi pemberian kortikosteroid ialah untuk sindrom Ramsay Hunt. Pemberian harus sedini-dininya untuk mencegah terjadinya parasialis. Terapi sering digabungkan dengan obat antiviral untuk mencegah finrosis ganglion.

H. Konsep asuhan Keperawatan

1. PengkajianA. Pengumpulan Data

Sistem pernapasanBersihan jalan napas dan pola napas baik

Sistem kardiovaskulerTekanan darah dan nadi dalam keadaan normal

Sistem pencernaanPola makan baik, nafsu makan kurang baik dan terjadi malaise.

Sistem perkemihanBAK dan BAB dalam keadaan baik dan normal

Sistem integumenAdanya eritema, edema, pustule dan krusta.

Sistem muscoloskeletal- Nyeri otot-tulang- Pegal- Paralitas oto muka

B. Pengelompokan Data 1. Data Subjektif

Biasanya klien mengatakan : Demam Pusing Malaise Nyeri otot-tulang Gatal dan pegal Hipenestesi Stres pada penyakitnya Perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya

2. Data Objektif Eritema, vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang

eritema dan edema. Vesikel berisi cairan jernih kemudian menjadi keruh (berwarnah abu-abu) dapat menjadi pustule dan krusta. Kadang vesikel mengandung darah, dapat pula timbul infeksi sekunder sehingga menimbulkan aleus dengan penyembuhan berupa sikatrik.

Page 7: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

Dapat pula dijumpai pembesaran kelenjar lymve regional. Lokasi penyakit ini adalan unilateral dan bersifat dermafonal sesuai dengan tempat persyarafan.

Paralitas oto muka Klien nampak pusing

C. Analisa Data

Problem Etiologi SymptomGangguan rasa nyaman nyeri

VHSNukles sel

Infeksi primerTimbu vesikel-vesikelEdema kulit yang berat

Nyeri

DS : pusing, nyeri otot, tulang pegalDO : erupsi kulit berupa papul eritema vesikel, pustula,krusta

Gangguan integritas kulit

VHSInfeksi primer

Dermis dan epidermisGingivos stomstis

Gangguan integritas kulit

DS : klien mengatakan gatal-gatalDO :

Kulit eritem vesikel

Krusta pustula Paralitas oto

mukaAnsietas Adanya penyakit

Kurang terpapannya informasiKurang pengetahuan

Stress psikologisAnsietas

DS : Klien

mengatakan takut wajahnya cacat

Klien mengatakan stres pada penyaktnya

DO : Tampak

khawatir lesi pada wajahnya

Klien tampak cemas dan takut

Ganggaun konsep

Adanya penyakitAdanya lesi pada wajah

Dapat mengandung rasa malu pasien

DS : pasien engatakan perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya

Page 8: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

Pasien menjadi rendah diriKonsep diri terganggu

DO : Adanya masalah dalam hubungan interpersonal

2. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyeri berhubungan dengan infeksi virus, ditandai dengan

DS : pusing, nyeri otot, tulang pegal

DO : erupsi kuliit berupa papul eritema, vesikel, pustula, krusta.

2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan vesikel yangmudah pecah,

editandai dengan :

DS : -

DO : kulit eritem vesikel, krusta pustula

3. Ansietas berhubungan dengan adanya lesi pada wajah, ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan takut wajahnya cacat

- Klien mengatakan stres pada penyaktnya

DO :

- Tampak khawatir lesi pada wajah

- Klien tampak cemas dan takut

4. Gangguan konsep diri berhubungan dengan adanya penyakit yang ditandai

dengan :

DS : pasien mengatakan perasaan tidak ada harapan dan tidak berdaya

DO :

- penghindaran terhadap kontak sosial

- adanya masalah dalam hubungan interpersonal

Page 9: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

3. Perencanaan

No Tujuan Rencana Intervensi

keperawatanRasional

1 Tujuan :Rasa nyaman terpenuhi setelah tindakan keperawatan Kriteria hasil :

- Rasa nyeri berkurang / hilang

- Klien bisa istrahat dengan cukup

- Ekspresi wajah tenang

Kaji kualitas kuantitas nyeri dan kaji respon klien terhadap nyeri

Ajarkan teknik distrasi dan relaksasi

Libatkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang terapeutik

Kolaborasi pemberian sesuai program

Mengidentifikasi kebutuhan untuk interfensi dan juga tanda-tanda perkembangan/ resolusi komplikasi

Untuk mengurangi rasa nyeri dengan cara mengalihkan pasien terhadap nyeri

Memberi semangat pasien dan mempercepat proses penyembuhan

Untuk menurunkan atau mengurangi nyeri

2 Tujuan:Integritas kulit tubuh kembali dalam waktu 7-10 hariKriteria hasil:

- Tidak ada lesi baru

- Lesi lama mengalami infolusi

Kaji tingkat kerusakan kulit

Jauhkan lesi dari manipulasi dan kontaminasi

Berikan diet TKTP

Mengetahui sejauh mana tingkat keparahan kerusakan kulit

Agar tidak terkontaminasi oleh bakteri yang bersifat patogen yang akan menyebabkan infeksi

Agar tidak terjadi tingkat keparahan dan akan mempercepat proses penyembuhan.

3 Tujuan :Setelah dilakukan tindakan keperawatan cemas akan hilang / berkurangKriteria hasil :

- Pasien merasa

Kaji tingkat kecemasan klien

Jelaskan tentang penyakitnya dan prosedur perawatan

Tingkatkan

Mengetahui sejauh mana pasien takut dengan penyakit yang dideritanya

Diharapkan dapat mengerti dengan keadaan dan

Page 10: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

yakin penyakitnya akan sembuh sempurna

- Lesi tidak ada infeksi sekunder

hubungan terapeutik Libatkan keluarga

untuk memberi dukungan

menambah pengetahuan klien

Membantu pasien mempercepat proses penyembuhan penyakitnya

Pasien akan merasa diperhatikan dan dapat memberi semangat

4 Tujuan :Setelah diberikan tindakan keperawatan pasien mulai meraas percaya diri dan mau berinteraksi dengan orlaKriteria hasil :

- Pasien mulai mengerti tentang penyakitnya

- Pasien mulai berinteraksi dan bersosialisasi dengan baik

Beri penjelasan tentang penyakitnya

Tingkatkan mental pasien dengan memberi contoh kasus yang sama

Libatkan keluarga untuk untuk memberi suport pada pasien

Agar pasien dapat mengerti tentang penyakitnya

Untuk menghilangkan perasaan rendah diri dan membentuk pasien untuk menerima keadaan dirinya

2. Herpes Simpleks

Page 11: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

A. PengertianHerpes simpleks adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks

tipe 1 atau tipe II yang ditandai adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit yang sembab dan merah. Vesikel ini paling sering terdapat disekitar mulut, hidung, daerah genital, dan biokong, walaupun dapat juga terjadi dibagian tubuh lain. Berdasarkan perbedaan imunilogi dan kliks, virus herpes simpleks dapat dibedakan menjadi 2 tipe yaitu :

1. Virus herpes simpleks tipe I2. virus herpes simpleks tipe II

B. Etiologi

Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I dan tipe II. Virus herpes simpleks tipe I berperan dalam kelainan disekitar mulut sedangkan virus simpleks tipe II berperan dalam kelainan disekitar genital. Daerah sering ini sring kacau karena adanya cara hubungan seksual seperti oral-genital, sehingga herpes yang terdapat di daerah genital kadang-kadang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe I sedangkan di daerah muulut dan rongga mulut dapat diakibatkan oleh virus herpes simpleks tipe II.

C. Patofisiologi

Penyakit ini tersebar diseluruh dunia dan menyerang baik priaa dan wanita dengan frekuensi yang tidak berbeda. Infeksi virus herpes simpleks tipe I biasanya dimulai pada usia anak-anak, sedangkan infeksi virus herpes simpleks tipe II biasanya terjadi pada usia dewasa dan berhubungan dengan peningkatan aktivitas seksual.

D. Tanda & Gejala

Gejala herpes simpleks dapat bervariasi dari atu individu ke individu lain. Infeksi pertama berlangsung lebih lama dan lebih berat, kira-kira 3 minggu dan disertai gejala lain seperti demam, lema, nyeri disekitar mulut, tidak mau makan.

E. Pemeriksaan Penunjang

Diagnosi herpes biasanya ditegakkan berdasarkan anmnesis dn penampilan klinis. Diagnosis dapat dibuat diperkuat dengan melakukkan biakan herpes, yang positif pada sekitar 80% penderita. Tes Tsank positif pada 50% - 80% penderita herpes. Pada tes ini bhan dari fesikel diletakkan pada gelas objek dan diwarnai deengan biru toilidin 1%. Dari hapusan yang diambiil dari penderita herpes simpleks dapat terlihat sel-sel raksa yang berinti banyak dan besar.

F. Penatalaksanaan Medis

Untuk mengobati herpes simpleks, dokter memberikan pengobatan antivirus dalam bentuk krim dan pil. Pengobatan ini tidak dapat menyembhkan hepes simpleks, namun dapat mengurangi durasi terja FDA antara lain : Acyclovir, Valacyclovir dan Famcyclovir. Jika seseorang telah mendapat pengobatan untuuk herpes simpleks, maka pasangan seksualnya disarankan untuk diperiksa, dan bila perlu diobati juga walaupun tidak ada gejala. Hal ini akan mengurangi resiko terjadinya komplikasi yang serius pada infeksi herpen simpleks yang tidak terdiagnosis atau mencegah penyebaran infeksi ini ke orang lain.

G. Konsep Askep

Page 12: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

1. Pengkajian

A. Pengumpulan Data

Riwayat kesehatan sekarang

a. Keluhan utama : Nyeri

b. Riwayat kesehatan utama

Yang menyebabkan nyeri adalah adanya vesikel

c. Riwayat kesehatan masa lalu

- Apakah klien pernah menderita penyakiit yang sama ?

- Apakah klien pernah dirawat dirumah sakit ?

- Pakh klien prnah menderita alergi ?

d. Riwayat kesehatan sebelumnya

Apakah ada keeluarga yang menderita penyakit yang sama atau penyakit lain dan keturunan ?

Pola aktivitas sehari – hari

B. Klasifikasi Data

1. Data Ssubjektif

- Rasa nyeri pada daerah mulut

- Sering demam dan menggil

- Leman dan cepat lelah

- Malas makan

- Klien bertanya mengenai penyakit yang dialami

- Mearas kuurang percaya diri

2. Data Objektif

- dinya p Tampak meringis

- Badan terasa hangat

- Nampakm lemah dan letih

- Porsi makan tidak disiapkan

- Nampak tidak ada selera / naafsu makan

Page 13: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

- Berat badan turun

- Tampak gelisah

- Tampak malu dengan keadaannya.

C. Analisa Data

No Problem Etiologi Symptom

1 DS :klien mengatakanmerasa nyeri pada daerah mulutDO :Klien nempak meringis

Infeksi primer

Peradangan

Hipotalamus

Gangguan korteks serebri

Nyeri dipersepsikan

Nyeri

2 DS : - Klien mengatakan

sering demam dan menggil

- Klien mengatakan badannya terasa panas

- Klien mengatakan lemah dan cepat lelah

DO :- Badan klien terasa

hangat- Klien nempak lemah

dan letih

Infeksi primer

Peradangan

Pyrogen endogen

Stimulasi di hipotalamus

Pergeseran set point

Gangguan rasa nyaman dan panas

Gangguan rasa nyaman dan panas

3 DS :Klien mengatakan malas makanDO :

- Porsi makan tidak dihabiskan

- Klien nampak kurang selera/nafsu makan

- Berat badan turun

Peradangan

Timbul kelemahan

Nafsu makan berkurang

Malas makan

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4 DS :

Klien mengatakan merasa kurang percaya diri

Pembentukan vesikel yang berkelpompok

Page 14: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

DO :

Klien tampak malu dengasn penampilannya

kusta

Kerusakan integritas kulit

Gangguan body image

Gangguan body image

5 DS :

Klien bertanya mengenai penyakit yang dialaminya

DO :

Klien tampak gelisah

Kurang informasi

Salah interprestasi

Kurang pengetahuan Kurang pengetahuan

2. Dianosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyeri, berhubungan dengan ulserasi dan gatal ditandai dengan :

DS : klien mengatakan merasa nyeri pada daerah mulut

DO : klien tampak meringis

2. Gangguan rasa nyaman (panas) berhubungan dengan peradangan ditandai dengan :

DS :

- Klien mengatakan sering demam dan menggigil

- Klien mengatakan badannya terasa panas

- Klien mengatakan lemah dan cepat lelah

DO :

- Badan klien terasa hangat

- Klien nampak lemah dan letih

3. Nutrisi kurang dari kebutuhan b/d kurang nafsu makan ditandai dengan :

DS : klien mengatakn malas makan

DO :

- Porsi makan tidak dihabiskan

- Klien nampak kurang selera/nafsu makan

- Berat badan turun

4. Gangguan body image behubungan dengan integrasi kulit ditandai dengan :

DS : Klien bertanya mengenai penyakit yang dialaminya

Page 15: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

DO : Klien tampak gelisah

5. Ansietas berhubunga dengan kurang pengetahuan tentang penyakitnya di tandai dengan :

DS : Klien bertanya mengenai penyakit yang dialaminya

DO : Klien tampak gelisah

3. Rencana Keperawatan

No Tujuan Infeksi Rasional

1 Tupan : setelah diberi tindakan keperawatan selama 3 hari nyeri berkurang

Tupen : setelah diberi tindakan keperawatan selama 1 hari nteri teratasi dengan kriteria :

- Menyatakan tingkat nyeri menurun

- Tidak ad petunjuk non verbal tentang nyeri, ulserasi dan gatal

1. Kajinpeneyab kult terssa gatal dan nyeri yang diarasakan klien

2. Anjurkan kopmpre uilserasi, jangan menggsruj jika kitwsa

3. Alihkan perhatian klien sangan nyeri

4. Kolaborasi pembrian aspirin dan analgeti

1. Memperoleh data dasar dan memudahkan dalam menentukan intervensi lebid lanjut

2. Menghindari terwujudnya lesi yang berulang akibat garukkan yang memburuk ulserasi

3. Mengalihkan perhatian dengan mengajak berdiskusi diharapkan nyeri tidak dipersepsikan

4. Aspirin dan analgetikefektif untuk mengontrol nyeri

2 Tupan : Setelah diberi tindakan keperawatan selama 3 hari suhu tubuh membaik

Tupen : Setelah diberi tindakan keperawatan selam 1 hari suhu tubuh berangsur normal dengan kriteria :

- Tidak ada menggigil atau gemetar

- Klien tampak lebih tenang

- Ekspresi wajah klien cerah

1. Ukur suhu setiap 2 jam

2. Berikan kompres hangat

3. Berikan selimut tiois

4. Atur ventilasi yang cukup

5. Anjurkan minum air sebanyak mungkin

1. Untuk mengetahui perubahan suhu

2. Membuka pori-pori kulit sehingga meningkatkan penguapan

3. Untuk meningkatkan evaporasi panas

4. Menuurunkan panas dengan prinsip radiasi

5. Untuk mengimbangi / mengganti cairan yang keluar akigat evaporasi

Page 16: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

3 Tupan : Setelah diberi tindakan keperawatan selam a 3 hari kebutuhan nutrisi terpenuhi

Tupen : Setelah diberi tindakan keperawatan selama 1 hari kebutuhan nutrisi membaik dengan kriteria :

Nafsu makan kembali normal

1. Kaji pola makan

2. Memberi makananan dalam bentuk yang menarik

1. Mengetahui tingkat nafsu makan klien,makanan yang disuka dan tidak disuka

2. Membantu meningkatkan nafsu makan

4 Tupan : setelah diberi tindakan keperawatan selama body image terpenuuhi

Tupen : setelah diberikan tindakan keperawatan selama 1 hari body image teratasi dengan kritrian:

- Mekanisme koping yang efektif

- Menyatakan penerimaanterhadap situasi diri

1. Observasi gangguan body iamage

2. Dorong pasien untuk bertanya atau mengekspresikan perasaannya

1. Dengan pemahaman yang jelas mengenai penyakitnya klien dapat beradaptasiv dan membantu dalam pelaksanaan perawatannya

2. Dukungan akan membawa klien mengenal dirinya membagi perasaan akan mengurangi gangguan perasaannya serta menunjukkan bahwa pasien menerima pembelajaran

5 Tupan : setelah diberi tindakan keperawatan selam a 3 hari perasaan bingung berkurang.

Tupen : setelah diberi tindakan keperawatan selama 1 hari perasaan klien tampak tenang dengan kriteria :

- Menjawab secara verbal pertanyaan yang diberikan tentang penyakitnya

- Kooperatif dalam terapi & perawatan

- Bebas dari kebingungan

1. Observasi tingkat kecemasan klien

2. Berikan penjelasan kepda klien tentang penyakitnya

1. Sebagai data dasar untuk melanjutkan intervensi selanjutnya

2. Membantu kliien agar dapat memahami penyakitnya.

BAB III

Page 17: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

PENUTUPA. KESIMPULAN

1. Herpes Zoster adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi firus varizela zoster yang menyerang kulit dan mukosa, infeksi ini merupakan reaktivasi firus yang terjadi setelah infeksi primer.

2. Herpes simpleks adalah penyakit seksual yang disebabkan oleh virus herpes simpleks tipe 1 atau tipe II yang ditandai adanya vesikel yang berkelompok diatas kulit yang sembab dan merah.

3. Pengidap penyakit Herpes zoster dan Herpes Simpleks manifestasinya dapat menimbulkan penurunan harga diri atau akan menutup diri dari pergaulan,dan lain sebagainya

B. SARANHerpes zoster & Herpes simpleks merupakan penyakit yang jarang

ditemukan namun penting untuk diketahui oleh seorang perawat. Oleh karena itu, kita sebagai mahasisiwa Akademi Keperawatan harus mengetahui cara menangani dan memberikan asuhan keperawatan pada klien yang menderita penyakit tersebut. Sehungga jika kita menemukan kasus dilapangan, setidaknya kita sudah mengenal penyakit ini.

Page 18: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA

DAFTAR PUSTAKAwww.google.co.idwww.virus-herpes-zoster.blogspot.co.id www.virus-herpes-simpleks.blogspot.co.id

Page 19: Askep herpes zoster AKPER PEMKAB MUNA