17
BAB 1` TINJAUAN TEORI A. Pengertian 1. Keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat di atas rentang normalnya.(nic noc.2007) 2. Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,80C peroral atau 38,80C perrektal karena factor eksternal (Carpenito, 1995) 3. Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh inti akibat kehilangan mekanisme termorgulasi.(ensiklopedia keperawatan) B. Patofisiologi Dengan adanya peningkatan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal untuk menaikkan suhu tubuh. Tubuh berespon dengan menggigil dan peningkatan metabolisme basal.Demam timbul sebagai respon terhadap pembentukkan interleukin-1, yang disebut pirogen endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neurofil aktif, makrofag, dan sel- sel yang mengalami cedera. Interleukin- 1 tampakanya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin, yang merangsang hipotalamus. C. Etiologi Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu . zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen . zat pirogen ini dapat berupa protein , pecahan protein , dan zat lain . terutama

askep hipertermi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vicky

Citation preview

Page 1: askep hipertermi

BAB 1`

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

1.     Keadaan suhu tubuh seseorang yang meningkat di atas rentang normalnya.(nic noc.2007)

2.     Keadaan dimana seorang individu mengalami peningkatan suhu tubuh di atas 37,80C

peroral atau 38,80C perrektal karena factor eksternal (Carpenito, 1995)

3.     Hipertermi adalah peningkatan suhu tubuh inti akibat kehilangan mekanisme termorgulasi.

(ensiklopedia keperawatan)

B. Patofisiologi

Dengan adanya peningkatan titik patokan tersebut, maka hipotalamus mengirim sinyal

untuk menaikkan suhu tubuh. Tubuh berespon dengan menggigil dan peningkatan metabolisme

basal.Demam timbul sebagai respon terhadap pembentukkan interleukin-1, yang disebut pirogen

endogen. Interleukin-1 dibebaskan oleh neurofil aktif, makrofag, dan sel- sel yang mengalami

cedera. Interleukin-1 tampakanya menyebabkan panas dengan menghasilkan prostaglandin, yang

merangsang hipotalamus.

C. Etiologi

Hipertermi dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang

mempengaruhi pusat pengaturan suhu . zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap

pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen . zat pirogen ini dapat

berupa protein , pecahan protein , dan zat lain . terutama toksin polisakarida , yang dilepas oleh

bakteri toksik / pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan

demam selama keadaan sakit .

Faktor penyebabnya :

Dehidrasi

Penyakit atau trauma

Ketidakmampuan atau menurunnya kemampuan untuk berkeringat

Pakian yang tidak layak

Kcepatan metabolism meningkat

Pengobatan/anesthesia

Terpajan pada lingkungan yang panas(jangka panjang)

Page 2: askep hipertermi

Aktivitas yang berlebihan.

D.   Manifestasi Klinis atau tanda dan gejala

Subjektif

·       Mual

Objektif

·       Kulit memerah

·       Suhu tubuh meningkat

·       Kejang/konvulsi

·       (kulit) hangat bila disentuh

·       Takikardia

Fase – fase terjadinya hipertermi

Fase I : awal

Peningkatan denyut jantung .

Peningkatan laju dan kedalaman pernapasan .

Menggigil akibat tegangan dan kontraksi obat .

Kulit pucat dan dingin karena vasokonstriksi .

Merasakan sensasi dingin .

Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokonstriksi .

Rambut kulit berdiri .

Pengeluaran keringat berlebih .

Peningkatan suhu tubuh .

Fase II : proses demam

Proses menggigil lenyap .

Kulit terasa hangat / panas .

Merasa tidak panas / dingin .

Peningkatan nadi & laju pernapasan .

Peningkatan rasa haus .

Dehidrasi ringan sampai berat .

Page 3: askep hipertermi

Mengantuk , delirium / kejang akibat iritasi sel saraf .

Lesi mulut herpetik .

Kehilangan nafsu makan .

Kelemahan , keletihan dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein .

Fase III : pemulihan

Kulit tampak merah dan hangat .

Berkeringat .

Menggigil ringan .

Kemungkinan mengalami dehidrasi .

 

Page 4: askep hipertermi

BAB II

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a.       Identitas : umur untuk menentukan jumlah cairan yang diperlukan

b.      Riwayat kesehatan

a) Keluhan utama (keluhan yang dirasakan pasien saat pengkajian) : panas.

b) Riwayat kesehatan sekarang (riwayat penyakit yang diderita pasien saat masuk rumah

sakit): sejak kapan timbul demam, sifat demam, gejala lain yang menyertai demam

(misalnya: mual, muntah, nafsu makn, eliminasi, nyeri otot dan sendi dll), apakah

menggigil, gelisah.

c)  Riwayat kesehatan yang lalu (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang pernah

diderita oleh pasien).

d)      Riwayat kesehatan keluarga (riwayat penyakit yang sama atau penyakit lain yang

pernah diderita oleh anggota keluarga yang lain baik bersifat genetik atau tidak).

2.    Pemeriksaan fisik

a.       Keadaan umum : kesadaran, vital sign, status nutrisi

b.      Pemeriksaan persistem

-          Sistem persepsi sensori

-          Sistem persyarafan : kesadaran

-          Sistem pernafasan

-          Sistem kardiovaskuler

-          Sistem gastrointestinal

-          Sistem integumen

-          Sistem perkemihan

3. Pada fungsi kesehatan

a)      Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan

b)      Pola nutrisi dan metabolisme

Page 5: askep hipertermi

c)      Pola eliminasi

d)      Pola aktivitas dan latihan

e)      Pola tidur dan istirahat

f)       Pola kognitif dan perseptual

g)      Pola toleransi dan koping stress

h)      Pola nilai dan keyakinan

i)        Pola hubungan dan peran

4. Pemeriksaan penunjang

a)      laboratorium

b)      foto rontgent

c)      USG

H.    Diagnosa Keperawatan yang sering muncul

1.      Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit

2.      Resiko injury berhubungan dengan infeksi mikroorganisme

3.      Resiko kekurangan  volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan diaporesisi

J. Rencana Keperawatan

Rencana Keperawatan

No

.

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan Kriteria

Hasil (NOC)

Intervensi (NIC)

1. Hipertemia

berhubungan

dengan proses

penyakit.

Batasan

karakeristik :

        kenaikan

Setelah dilakukan

tindakan perawatan

selama …1.X 24 jam,

pasien mengalami

keseimbangan

termoregulasi dengan

kriteria hasil :

Pantau suhu pasien (derajat dan pola); perhatikan menggigil /diaphoresis

Rational -

suhu 38,9

o

Page 6: askep hipertermi

suhu tubuh diatas

rentang normal

        serangan

atau konvulsi

(kejang)

        kulit

kemerahan

        pertambahan

RR

       takikardi

       saat disentuh

tangan terasa

hangat

         Suhu tubuh dalam

rentang normal 35,9 C

– 37,5 C

         Nadi dan RR

dalam rentang normal

         Tidak ada

perubahan warna kulit

         Tidak ada pusing

– 41,1

o

C menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pola demam dapatmembantu dalam diagnosis; mis, kurvademam lanjut berakhir lebih dari 24 jammenunjukkan demam remitten ( bervariasihanya beberapa derajat pada arah tertent

2.

Pantau suhu lingkungan, batasi/tambahan linen tempat tidur,sesuai indikasi

Rasional: suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubahu n t u k m e m p e r t a h a n k a n s u h u m e n d e k a ti n o r m a l

3.

Berikan kompres mandi hangat padalipatan paha dan aksila, hindari penggunaan

Rasional

d a p a t m e m b a n t u m e n g u r a n g i d e m a m . C a t a t a n : p e n g g u n a a n a i r e s / a l c o h o l m u n g k i n m e n y e b a b k a n k e d i n g i n a n , Peningkatan suhu secara actual. Selain itualcohol4.Tingkatkan intake cairan dan nutrisi5.Kolaborasi dengan pemberian

-

Page 7: askep hipertermi

suhu 38,9

o

– 41,1

o

C menunjukkan proses penyakit infeksius akut. Pola demam dapatmembantu dalam diagnosis; mis, kurvademam lanjut berakhir lebih dari 24 jammenunjukkan demam remitten ( bervariasihanya beberapa derajat pada arah tertentu.Menggigil sering mendahului puncak suhu.

-

suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubahuntuk mempertahankan suhu mendekatinormal.

-

dapat membantu mengurangi demam.Catatan : penggunaan air es/alcoholmungkin menyebabkan kedinginan,Peningkatan suhu secara actual. Selain itualcohol dapat mengeringkan kulit.

-

Adanya peningkatan metabolismemenyebabkan kehilangan banyak energi.Untuk itu diperlukan peningkatan intakecairan dan nutrisi

Page 8: askep hipertermi

Mengontrol panas

    Monitor suhu minimal tiap 2 jam

    Monitor suhu basal secara

kontinyu sesui dengan kebutuhan.

    Monitor TD, Nadi, dan RR

    Monitor warna dan suhu kulit

    Monitor penurunan tingkat

kesadaran

    Monitor WBC,Hb, Hct

    Monitor intake dan output

    Berikan anti piretik

    Berikan pengobatan untuk

mengatasi penyebab demam

    Selimuti pasien

    Lakukan Tapid sponge

    Berikan cairan intra vena

    Kompres pasien pada lipat paha,

aksila dan leher

    Tingkatkan sirkulasi udara

    Berikan pengobatan untuk

mencegah terjadinya menggigil

Temperature Regulation

    Monitor tanda- tanda hipertermi

    Tingkatkan intake cairan dan

nutrisi

    Ajarkan pada pasien cara

mencegah keletihan akibat panas

Page 9: askep hipertermi

    Diskusikan tetang pentingnya

pengaturan suhu dan kemungkinan

efek negative dari kedinginan

    Berikan obat antipiretik sesuai

dengan kebutuhan

    Gunakan matras dingin dan

mandi air hangat untuk mengatasi

gangguan suhu tubuh sesuai dengan

kebutuhan

    Lepasakan pakaian yang

berlebihan dan tutupi pasien dengan

hanya selembar pakaian.

Vital Sign Monitoring

  Monitor TD, Nadi, Suhu, dan RR

  Catat adanya fluktuasi tekanan

darah

  Monitor vital sign saat pasien

berdiri, duduk dan berbaring

  Auskultasi TD pada kedua lengan

dan bandingkan

  Monitor TD, Nadi, dan RR

sebelum, selama, dan sesudah

aktivitas

  Monitor kualitas dari nadi

  Monitor frekuensi dan irama

pernapasan

  Monitor suara paru

  Monitor pola pernapasan abnormal

  Monitor suhu, warna dan

kelembaban kulit

  Monitor sianosis perifer

Page 10: askep hipertermi

  Monitor adanya tekanan nadi yang

melebar , bradikardi, peningkatan

sistolik (Chusing Triad)

  Identifikasi penyebab dari

perubahan vital Sign

2. Resiko injury

berhubungan

dengan infeksi

mikroorganisme

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama …x 24 jam,

pasien tidak

mengalami injury.

Risk Injury

Kriteria Hasil :

  Klien terbebas dari

cidera

  Klien mampu

menjelaskan

cara/metode untuk

mencegah injury atau

cedera

  Klien mampu

menjelaskan factor

resiko dari lingkunga

atau perilaku personal

  Mampu memodifikasi

gaya hidup untuk

mencegah injury

  Menggunakan

fasilitas kesehatan

yang ada

  Mampu mengenali

perubahan status

         Sediakan lingkungan yang aman

untuk pasien

         Identifikasi kebutuhan

keamanan pasien sesuai dengan

kondisi fisik dan fungsi kognitif

pasien dan riwayat penyakit

terdahulu pasien

         Menghindari lingkungan yang

berbahaya misalnya memindahkan

perabotan

         Memasang side rail tempat tidur

         Menyediakan tempat tidur yang

nyaman dan bersih

         Meletakan saklar lampu

ditempat yang mudah dijangkau

pasien

         Membatasi pengunjung

         Memberikan penerangan yang

cukup

         Menganjurkan keluarga untuk

menemani pasien

         Mengontrol lingkungan dari

kebisingan

         Memindahkan barang-barang

yang dapat membahayakan

         Berikan penjelasan pada pasien

Page 11: askep hipertermi

kesehatan dan keluarga atau pengunjung

adanya perubahan status kesehatan

dan penyebab penyakit.

3 Resiko kekurangan

volume cairan

dengan faktor

resiko faktor yang

mempengaruhi

kebutuhan cairan

(hipermetabolik)

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama …x 24 jam,

fluid balance dengan

kriteria hasil :

         Mempertahankan

urine output sesuai

dengan usia dan BB,

BJ urine normal, HT

normal

         Tekanan darah,

nadi, suhu tubuh

dalam batas normal

         Tidak ada tanda-

tanda dehidrasi,

elastisitas turgor kulit

baik, membrane

mukosa lembab, tidak

ada rasa haus yang

berlebihan.

Fluid management:

         Pertahankan catatan intake dan

output yang akurat

         Monitor status

dehidrasi( kelembaban membrane

mukosa, nadi adekuat, tekanan

darah ortostatik)

         Monitor vital sign

         Monitor asupan makanan/

cairan dan hitung intake kalori

harian

         Lakukan terapi IV

         Monitor status nutrisi

         Berikan cairan

         Berikan cairan IV pada suhu

ruangan

         Dorong masukan oral

         Berikan penggantian

nasogastrik sesuai output

         Dorong keluarga untuk

membantu pasien makan

         Anjurkan minum kurang lebih

7-8 gelas belimbing perhari

         Kolaborasi dokter jika tanda

cairan berlebih muncul memburuk

         Atur kemungkinan transfusi

 

Page 12: askep hipertermi

I.       Discharge Planning

1. ajarkan keluarga mengenal tanda-tanda kekambuhan dan laporkan dokter atau perawat

2. Instruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai dengan dosis dan waktu

3. Ajarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi

4. Intruksikan untuk kontrol ulang

5. Jelaskan factor penyebab demam dan menghindari factor pencetus.