40
KATA PENGANTAR . Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA karna berkat dan rahmatNYAlah kami dapat menyelesaikan makalah seminar keperawatan jiwa ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Kepada Klien Halusinasi Pendengaran di Ruang Murai Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu” Dalam penyusunan makalah ini masiih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu kami mengharapkan mamsukan atau sanggahan yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini kami tujukan kepada: 1. Bapak dr.H.Mucthar, selaku kepala RSJKO Bengkulu yang telah membarikan izin kepada kami untuk praktek disini. 2. Bapak Adriansyah ssos,MM selaku kepala prodi D III keperawatan UNRAS Argamakmur. 3. Bapak Danirul Sanadi dan Astan Fahliwi selaku CI pembimbing RSJKO Bengkulu. 4. Bapak Edwin Junaidi dan Ibu Koryani selaku dosen pembimbing dari pendidikan. 5. Serta teman-teman seperjuangan yang mendukung dalam penyusunan makalah ini. Sebagai harapan akhir kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penyusun.

askep halusinasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MN

Citation preview

Page 1: askep halusinasi

KATA PENGANTAR

.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA karna berkat dan rahmatNYAlah kami dapat menyelesaikan makalah seminar keperawatan jiwa ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Kepada Klien Halusinasi Pendengaran di Ruang Murai Rumah Sakit Jiwa Soeprapto Bengkulu” Dalam penyusunan makalah ini masiih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu kami mengharapkan mamsukan atau sanggahan yang sifatnya membangun dalam penyempurnaan makalah ini. Dan juga kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini kami tujukan kepada:

1. Bapak dr.H.Mucthar, selaku kepala RSJKO Bengkulu yang telah membarikan izin kepada kami untuk praktek disini.

2. Bapak Adriansyah ssos,MM selaku kepala prodi D III keperawatan UNRAS Argamakmur.

3. Bapak Danirul Sanadi dan Astan Fahliwi selaku CI pembimbing RSJKO Bengkulu.

4. Bapak Edwin Junaidi dan Ibu Koryani selaku dosen pembimbing dari pendidikan.

5. Serta teman-teman seperjuangan yang mendukung dalam penyusunan makalah ini.

Sebagai harapan akhir kami, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca umumnya dan khususnya kepada penyusun.

Penyusun

Kelompok I

Page 2: askep halusinasi

Asuhan keperawatan klien pada Tn.S dengan gangguan halusinasi

DISUSUN OLEH :KELOMPOK I RUANG MURAI

LISNAWATI JUMIARTA SIANTURISEPTIANI

AGUSTINAZAKIA SOSIANA

KHERYAYULIESTI EKA FITRI

KIKI EFYANIYANTORI

D III KEPERAWATAN UNIVERSITAS RATU SAMBANARGAMAKMUR

2008

Page 3: askep halusinasi

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangJiwa yang sehat adalah keadaan di mana struktur kepribadian

individu relatif stabil dan berinteraksi dengan lingkungan serta mampu menyanggah atau menahan stress yang berasal dari lingkungan dengan kapasitas (marmor jeanetta,1980:519)

Sedangkan gangguan jiwa adalah sindrom perilaku atau psikologik seseorang yang secara teknik cukup bermakna dan secara khas berkaitan dengan segala sesuatu tentang penderitaan) ;distress dan hendaya(impairment/distability) didalam suatu atau lebih fungsi yang penting dari manusia negatif ( RTA ) ( Realiti Testing Ability )

Adapun proses pertama yang menyebabkan terjadinya halusinasi adalah terjadinya stressor baik stressor jangka panjang maupun pendek,namun mekanisme koping yang dimiliki oleh setiap individu umumnya dapat menghilangkan halusinasi.contoh mengungkapkan secara verbal yang dengan mempertimbangkan kebutuhan orang lain,namun ada penderitaan gangguan jiwa,halusinasi ini disebabkan oleh karena klien menggunakan mekanisme maladaptif.B. Tujuan1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan perubahan persepsi sensori ; halusinasi pendegaran di rumah sakit jiwa Bengkulu.

2. Tujuan khususa.mampu mengkaji pada klien Tn.S dengan perubahan persepsi sensori

kemudian meganalisa data dan merumuskan masalah keperawatan untuk memenuhi prioritas masalah .

b.mampu menyusun masalah tindakan keperawatan pada klien Tn.S dengan perubahan sensori ;halusinasi pendengaran.

c.dapat menilai hasil tindakan yang di tetapkan terhadap klien Tn.S dengan perubahan persepsi sensori;halusinasi pendengaran.

d.dapat mengindentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek padkasus Tn.S dengan perubahan persepsi sensori;halusunasi pendengaran.

e.mampa melaksanakan implementasi keperawatan pada Tn.S dengan perubahan sensori ; halusinasi pendengaran.

Page 4: askep halusinasi

f.dapat membantu proses keperawatan pada Tn.S dengan perubahan persepsi sensori

g.sebagai bahan masukan bagi mahasiswa/ institusi pendidikan dan rumah sakit dalam memberikan asuhan keperawatan pada Tn.S dengan perubahan persepsi sensori; halusinasi pendengaran

C.Ruang Lingkup

Dalam ruang lingkup ini, kelompok hanya membahas pada klien Tn.S dengan asuhan keperawatan resiko menciderai diri sendiri dan orang lain, perubahan persepsi sensori; halusinasi pendengaran dan gangguaan harga diri rendah yang merupakan percobaan pada pohon masalah utama yang ditemukan pada Tn.S.

D.Sistematika PenulisanBab I Pendahuluan : Terdiri dari latar belakang, tujuan

umum, tujuan khusus, ruang lingkup dan sistematika penulisan.

Bab II : a. konsep teori masalah utamaBerisikan tentang penyusunan teori-teori medis, ilmu keperawatan yang berhubungan dengan perubahan persepsi sensori yang dimiliki pengertian tentang respon, penyebab, gejala dan komplikaksi.

b. konsep keperawatan berisikan tentang uraian pengkajian

data dasar, pohon masalah ( teori ) masalah keperawatan ( teori ), analisa data, diagnosa keperawatan.

Bab III : Dalam bab ini berisikan pengkajian pada klien, pohon masalah pada klien, masalah keperawatan klien, analisa data pada klien, diagnosa keperawatan pada klien dan strategi pelaksanaan tindakan pada klien, evaluasi keperawatan pada klien.

Bab IV : Bab ini berisikan tentang perbandinngan antara teori medis dan teori keperawatan dengan praktek pelaksanaan tindakan keperawatan pada

Page 5: askep halusinasi

klien sehingga dapat ditemukan kesenjangan antara teori dengan masalah yang nyata pada klien.

Bab V : Yang mencakup kesimpulan dan saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis setelah melakukan asuhan keperawatan pada klien perubahan persepsi sensori , baik itu untuk penulis, institusi Rumah Sakit Jiwa Ketergantungan Obat Bengkulu.

Page 6: askep halusinasi

BAB IILANDASAN TEORI

I.Masalah utama Halusinasi

II.Proses Terjadinya Masalah

A. Pengertian- halusinasi adalah tanggapan / persepsi panca indra tanpa

rangsangan dari ( external ), dapat berupa halusinasi dengar, penciuman, raba, penglihatan, dan pengecapan. ( Maramis, 1998 ).

- Halusinasi merupakan pengindraan tanpa rangsangan external dimana pasien merasakan halusinasi suatu yang amat nyata untuk saat tertentu. ( Lubis, 1993 ).

B. Gambaran klinis dan Diagnosa1. Halusinasi berhubungan dengan salah satu panca indra tertentu

yang khas seperti :- halusinasi pendengaran ( audiotorik )- halusinasi penglihatan ( visual )- halusinasi perabaan ( taktil )- halusinasi pengecapan ( gustatorik )- halusinasi penciuman ( olpaktorik )Lamanya situasi saat terjadinya, arti halusinasi sering terjadi dalam beberapa indra secara multipel dan sering berhubungan dengan gangguan waham dan penilaian yang salah.

2. Halusinasi merupakan gejala psikotrik- halusinasi visual, olfaktorik dan gustatorik paling sering

ditemukan pada gangguan organik. ( Epilepsi temporalis )- halusinasi taktil berupa kutu yang diatas / dibawah kulit sering

dijumpai pada intoksikasi, kokain, putus alkohol dan hipnotika, sedatif. Halusinasi yang dapat timbul pada saat pasien tidur ( hipnogokik ) / saat terbangun dari tidur ( hipnoporapik )dianggap tidak patologik.

Halusinasi merupakan gejala beberapa gangguan psikiatrik, seperti- schizopremia- gangguan schizopeniform- psikosis reaktif sejenak

gangguan schizoid

Page 7: askep halusinasi

- maniak- depresi psikotik- gangguan psikotik yang disengaja

C. Tingkat Intensitas halusinasi / fase-fase halusinasi1. Tahap I : Menenangkan ( ansietas tingkat sedang )

- Bersifat menyenangkan - Karakteristik

- Mengalami keadaan emosi seperti ansietas, kesepian, merasa b

Ersalah dan takut.- Individu tahu bahwa pikiran / sensori tersebut dapat

dikendalikan bila ansietasnya bisa diatasi.- Perilaku yang teramati

- Tertawa yang tidak sesuai - Menggerakkan bibir tanpa bersuara- Gerakan amat cepat dan respon verbal lambat- Diam dan dipenuhi dengan hal yang mengasyikkan

2. Tahap II : Menyalahkan ( ansietas tingkat berat )- Bersifat menjijikkan- Karakteristik

- pengalaman sensori menjijikkan dan menakutkan - kehilangan kendali dan menjauhkan diri dari sumber yang

dipersepsikan- sering merasa malu karena pengalaman sensorinya dan

menarik diri dari orang lain ( non psikotik )- Perilaku yang teramati

- peningkatan sistem syaraf otonom yang menunjukkan ansietas - penyempitan kemampuan kosentrasi- dapat kehilangan kemampuan untuk membedakan antara

halusinasi dan realita.3. Tahap III : Mengendalikan ( tingkat berat )

- karakteristik : - halusinasi lebih menonjol

- klien menjadi terbiasa dan tidak berdaya pada halusinasinya- Perilaku yang teramati

- halusinasinya memberi kesenangan dan rasa aman sementara.4. Tahap IV : menaklukan ( tingkat panik )

- Sifat : Halusinasi menjadi lebih rumit terkait dengan delusi.- Karakteristik

Page 8: askep halusinasi

- Halusinasi dapat berlangsung beberapa jam / hari jika tidak - Perilaku yang teramati perilaku menyerang / teror seperti panik potensial melakukan bunuh diri / membunuh kegiatan fisik yang merefleksikan isi halusinasi seperti amuk,

dan menarik diri Tidak mampu berespon pada petunjuk yang kompleks Tidak dapat berespon terhadap lebih dari satu orang

D. Jenis halusinasi 1. Halusinasi pendengaran

Klien mendengar suara dan bunyi berhubungan dengan stimulasi nyata dan orang lain tidak mendengar

2. Halusinasi penglihatan Klien melihat gambar yang nyata / samar-samar tanpa stimulasi yang nyata dan orang lain tidak melihat

3. Halusinasi pengecapan Klien merasa mengecap rasa di mulut tapi tidak ada sumbernya

4. Halusinasi raba Klien dapat merasa ada yang merayap pada kulitnya padahal tidak ada

5. Halusinasi penciumanKlien merasa mencium sesuatu bau berhubungan dengan stimulasi nyata dan orang lain tidak menciumnya

E. Rentan respon neurobiologik

Adaptif Mal adaptif

Gambar : 1.2 Rentang respon neurobiologik

F. Faktor predisposisi

Pikiran logis Persepsi akurat Emosi konsisten

dengan pengalaman

Perilaku cocok Hubungan sosial Dinamis

Kadang-kadang proses pikiran terganggu

Emosi labil Perilaku tidak

biasa Menarik diri

Gabungan proses pikir / waham

Halusinasi / ilusi

Perilaku yang tidak terorganisasi

Isolasi sosial

Page 9: askep halusinasi

Faktor predisposisi1. perkembangan sosial

pengalaman mempengaruhi perkembangan seseorang. Contoh kebanyakan walaupun bagian dari individu sangat sulit untuk mengontrol emosinya.dan itu semua menggambarkan dirinya.

2. biologisimplikasi bahwa faktor lingkungan sangat mempengaruhi status emosi seseorang

3. psikologisketidakmampuan seseorang dalam mengatasi emosi

4. stress yang menumpuk.G. Faktor presipitasi

Sosial budaya ( stress, kecemasan, penurunan stabilitas, keluarga, perpisahan dengan orang lain )

Faktor biokimia ( dopamin, norepineprin, kalekolamin, zat halusinogenik )

Faktor psikologi ( kecemasan ekstrim yang memanjang )H. Pengkajian

Fisik Muka merah kadang pucat Ekspresi wajah tegang TD meningkat Nafas Terengah – engah Timbul Gangguan kebutuhan yang mengakibatkan

keadaan fisik menurun Emosi

Ketakutan dan rasa tegang Rasa tidak aman dan nyaman Tidak berdaya menyalahkan diri sendiri atau orang lain Sikap curiga dan bermusuhan Rasa tegang, marah, jengkel, dendam, benci dan sakit hati

Sosial Menarik diri, menghindari orang lain Berbicara sendiri Komunikasi Verbal terganggu Biasa inkoheren dan tidak masuk akal Merusak diri sendiri, orang lain / lingkungan

Intelektual

Page 10: askep halusinasi

Tidak dapat membedakan yang nyata dan tidak nyata

Sulit membuat keputusan Tidak dapat memusatkan perhatian / konsentrasi Berfikir abstrak dan daya ingat yang menurun

Spiritual Menyatakan bisa mendengar suara tuhan. Ia berasal dari planet

lain Akibat dari disosiasi kepribadian maka terjadi gangguan fungsi

mentalI. Masalah keperawatan

Resiko kekerasan, menciderai diri sendiri, orang lain atau lingkungan

Perubahan persepsi sensori, halusinasi pendengaran Isolasi sosial menarik diri Harga diri rendah Koping individu in efektif

J. Pohon masalah

Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

Isolasi sosial ; menarik diri

Harga diri rendah

koping individu inefektif

K. Diagnosa keperawatan 1. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan B/D

perubahan persepsi sensori halusinasi.2. Perubahan persepsi halusinasi B/D isolasi sosial menarik diri 3. isolasi sosial menarik diri B/D dengan harga diri rendah4. harga diri rendah B/D koping individu inefektif

Perubahan persepsi sensori ; Halusinasi

Page 11: askep halusinasi

BAB IIIGAMBARAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.S.DENGAN GANGGUAN HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG MURAI RUMAH SAKIT JIWA KETERGANTUNGAN OBAT SOEPRAPTO

BENGKULUA. PENGKAJIAN

Ruang rawat : Murai Tanggal rawat :Tanggal pengkajian : 28-01-2008

1. IDENTITAS KLIENNama : Tn.SUmur : 38 TahunJenis kelamin : Laki-lakiStatus perkawinan : kawinPekerjaan : Pedagang Agama : Islam IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB

Nama : NY. I .Umur :35 THNPekerjaan : WartawanAlamat :Lingkar barat

II. ALASAN MASUKMenurut data yang didapat dari RSJKO Bengkulu, klien masuk tanggal , diantar oleh keluarganya.Dari data yang didapat bahwa klien suka marah-marah, memukul kaca, suka ngomong sendiri, sudah 2 kali dibawa ke RSJKO Bengkulu. Gejala ini timbul sejak lebih kurang 5 bulan yang lalu, klien perna berobat kedukun,tidak berhasil kemudian klien dibawak kembali keRSJKO bengkulu.sebelum nya klien pernah memukul pamannya gara – gara berebut warisan.Masalah keperawatan :resiko menciderai diri sendiri,orang lain dan lingkungan.

III. klien pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya. Klien sudah pernah masuk dua kali. Yang pertama tahun 2003 yang kedua tahun 2004. sebelum klien diantar ke

Page 12: askep halusinasi

rumah sakit, klien pernah berobat ke dukun atau orang pintar tapi kurang berhasil. Masalah keperawatan : regimen/kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan klien dirumah

IV. Pemeriksaan fisik1. Tanda-tanda vital

TD : 130 / 80 mmHg N : 80 X/M S : 36,5 RR : 24 X/M

2. Ukur TB : 155 CM BB : 53 THN

3. KELUHAN FISIKTerdapat bekas luka dan jahitan dilehernya

V. Psikososial1. Genogram

Keterangan :Klien adalah anak kedua dari 5 bersaudara, memiliki 3 saudara laki-laki dan 2 orang perempuan. Klien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak.1 perempuan dan 1 laki-laki.

2. Konsep diria. gambaran diri

Klien tidak suka dengan lehernya, klien mengatakan minder dengan luka pada lehernya.Mk : Harga diri rendah

b. identitas

Page 13: askep halusinasi

Klien tamat STM, bekerja sebagai wiraswasta, klien sudah menikah dan memiliki 2 orang anak, klien adalah seorang laki-laki berumur 38 tahun. Klien mengaku anak kedua dari 5 bersaudara. Klien merasa puas dengan jenis kelaminnya.

c. peranklien tinggal bersama bibinya,di curup. Sementara istri dan kedua anaknya tinggal dipariaman

d. ideal diriklien berharap agar cepat sembuh dan pulang agar bisa berkumpul kembali bersama keluarganya.

3. Hubungan sosiala. Orang yang berarti bagi klien adalah istri, bibi, dan anak-

anaknya serta keluarganya.b. Klien pernah mengikuti kegiatan kemasyarakatan,yaitu

“pemuda pancasila”c. Klien sulit berhubungan dengan orang lain karena selalu ada

bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk pulang, berbisnis, bersama jin.MK : Kerusakan interaksi sosial

4. Spirituala. Nilai dan kenyakinan

Klien beragama islam dan klien mengatakan percaya kepada Allah SWT.

b. Kegiatan ibadahKlien mengatakan tidak pernah melakukan ibadah.

VI. Status mental1. penampilan

klien berpakaian rapi, rmbut tidak acak-acakan, gigi dan kuku kurang bersih, dan pakaian sering ganti.

2. pembicaraan klien berbicara cepat, klien koopeatif berbicara sesuia dengan apa yang ditanyakan.

3. aktivitas motorikklien tampak bersemangat

4. alam perasaanklien tampak sedih dan sering menyendiri serta suka melamun.

5. afekklien memiliki afek yang datar karna tidak ada perubahan roman.

6. interaksi selama wawancara

Page 14: askep halusinasi

sewaktu diajak bicara kadang respon klien baik, dan kontak mata baik.

7. persepsiklien mendengar suara yang menyuruh untuk pulang, dengan janji kalau dia pulang akan diberi mobil, rumah dan diajak berbisnis.

8. proses pikirklien berbicara berbelit-belit tapi sampai pada tujuan.

9. isi pikirklien mengatakan ada pikiran yang selalu dan muncul waluapun klien sudah berusaha untuk menghilangkannya

10.tingkat kesadarantingkat kesadaran baik

11.memoriklien dapat mengingat dalam jangka waktu yang pendek(klien masuk rumah sakit di antar oleh keluarganya)

12.kemampuan penilianklien hanya mengalami gangguan ringan,karena klien masih bisa membedakan warna – warni membedakan antara laki –laki dan perempuan

13.tingkat kosentrastrasi dan berhitungkadang – kadang klien tidak kosentrasi dan mudah teralih

14.daya tarik diriklien merasa dirinya tidak berharga dan merasa tidak ada yang memperhatikan diri nya

VII. Kebutuhan persiapan pulang1) makan

klien makan 3 x 1, poorsi makan selalu habis2) BAB / BAK

BAB : I X I sehariBAK : 3-4 X sehari

3) MandiMandi : 3 x 1 sehari

4) Berpakaian Klien mampu memilih dan menggunakan pakaian sesuai

kondisi.5) Istirahat dan tidur

Pada siang hari klien tidak bisa tidurTidur malam lamanya 6-8 jam, sekitar pukul 20.00-05.00 wib.

6) Penggunaan obat

Page 15: askep halusinasi

Klien mengatakan obat dimakan 3 x sehari 7) Pemeliharaan kesehatan

Klien kurang mampu memelihara kkesehatan dirinya8) Kegiatan didalam rumah

Klien kurang mampu membersihkan dan menjaga kebersihan rumah.

9) Kegiatan diluar rumahKlien tidak mampu bertransportasi , jika klien pulang diharapkan klien mampu menjadi seorang suami yang baik.

VII. Mekanisme koping Mekanisme koping ,yang dilakukan klien yaitu

melakukan aktivitas sesuai dengan progran ruangan dan bila punya masalah klien menceritakan dengan orang lain dan berusaha menyelesaikan masalah itu.

IX. Masalah psikososial dan lingkungana) Masalah dengan dukungan kelompok, klien belum bisa

berinteraksi dengan orang lain.b) Masalah dengan pekerjaan, klien tidak bekerjac) Masalah berhubungan dengan lingkungan, klien sering

menyendiri dan tidak bergaul dengan lingkungan.d) Masalah dengan pendidikan .

Klien hanya sekolah sampai SMAe) Masalah dengan perumahan

Klien tinggal dengan istri dan kedua anaknyaf) Masalah ekonomi

Klien merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya.

g) Masalah dengan pelayanan kesehatanKlien tidak mengalami masalah dengan pelayanan kesehatan.

X. PengetahuanKlien tidak mengetahui faktor presipitasi, koping, penyakit jiwa, sistem pendukung penyakit, fisik dan obat-obatan

XI. Aspek medik

Diagnosa :

Page 16: askep halusinasi

Therapy medik : - - -

XII. Analisa data

No DATA MASALAH1 S : Klien mengatakan “ Saya mendengarkan

suara yang menyuruh saya untuk pulang dan berdagang lagiO : Klein tampak sedang mendengarkan sesuatu

Perubahan persepsi sensori halusinasi pendengaran

2 S : Klien mengatakan ada Jin yang mendatangi dia dan menyuruh dia untuk membunuh bibiknya dan klien pernah meninju kaca sampai tangannya terluka

O : - kontak mata positif - suara pelan

Resiko menciderai diri sendiri,orang lain dan lingkungan

3 S : Klien mengatakan malas bergaul dengan teman-temannya

O : - Klien diam - Klien suka menyendiri

- Jika ada masalah klien tidak mau bercerita.

Isolasi sosial menarik diri

Page 17: askep halusinasi

B. MASALAH KEPERAWATANa. Perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran.b. Kerusakan interaksi sosial.c. Isolasi Sosial : menarik diri.d. Koping individu Inefektif.e. Resiko menciderai diri sendiri dan orang lain.f. Gangguan konsep diri : HDRg. Kurang kemampuan merawat diri.h. Regiment Therapeutik keluarga inefefktif.i. Gangguan aktifitas motorik.

C. POHON MASALAH DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN1. Pohon masalah

Resiko menciderai diri sendiri/orang lain Dan lingkungan

Isolasi sosial : menarik diri

Harga diri rendah

koping individu inefektif

Perubahan persepsi sensori : halusinasi

Page 18: askep halusinasi

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN. a) Resiko menciderai orang lain berhubungan dengan halusinasi

pendengaran.b) Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan menarik diri.c) Kerusakan interaksi sosial : menarik diri berhubungan dengan

gangguan konsep diri.d) Gangguan konsep diri berhubungan dengan koping individu

inefektif.e) Gangguan aktifitas motorik berhubungan dengan kerusakan

interaksi sosial : menarik diri.

Page 19: askep halusinasi

BAB VPEMBAHASAN

Berdasarkan pelaksanaan asuhan kesehatan pada tuan S dengan masalah utama : perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran selama 4 hari di ruang Murai Rumah Sakit Jiwa Ketergantungan Obat Bengkulu, yang penulis temukan diisi :

A. Pengkajian.Dalam melakukan pengkajian atau pengumpulan data, penulis mendapatkan data tersebut dari klien, status klien dan keluarga klien.

PredisposisiKlien dengan kepribadian yang tertutup atau introvert mudah

tersinggung, suka memendam masalah, tidak mau menceritakan kepada oran lain. Kebiasaan keluarga yang sering memcahkan masalah tanpa musyawarah dan mengambil keputusan sendiri

B. Diagnosa Keperawatan.Diagnosa yang penulis temukan dalam melakukan asuhan

keperawatan terhadap tuan S selama 4 hari di ruang Murai Rumah Sakit Jiwa ketergantungan Obat Bengkulu yaitu : 1. Resiko menciderai diri sendiri, orang lain dan lingkungan

berhubungan dengan halusinasi pendengaran. 2. Perubahan persepsi sensori berhubungan dengan menarik diri.3. Isolasi sosial : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.

C. Perencanaan.Dalam menyusun rencana asuhan keperawatan penulis berdasarkan teori yang ada dan tidak mendapatkan hambatan yang berarti. Dari masalah yang muncul dalam melaksanakan asuhan keperawatan penulis telah menyusun rencana asuhan keperawatan sesuai dengan diagnosa yang ada.

D. Implementasi.

Page 20: askep halusinasi

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan terhadap tuan S sesuai dengan intervensi yang telah disusun, penulis melaksanakannya seoptimal mungkin demi tercapainya tujuan.

E. Evaluasi.Pada tahap evaluasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada tuan S dengan masalah utama perubahan persepsi sensori : halusinasi pendengaran di ruang Murai RSJKO Bengkulu. Hasil evaluai yang ditemukan penulis belum dapat mencapai tujuan yang maksimal. Keadaan ini diakibatkan keterbatasan waktu yang dimiliki penulis dalam melaksanakan asuhan keperawatan terhadap tuan S (selama 4 hari) sedangkan untuk klien dengan gangguan kejiwaan dibutuhkan waktu yang cukup lama dalam penerapan asuhan keperawatan. Namun demikian, klien sudh menemukan kriteria hasil yang diharapkan. Setelah melakukan evaluasi keperawatan kriteria hasil yangsudah dicapai adalah : hubungan saling percaya antara klien dengan perawat sudah terbina, klien dapat mengenali halusinasinya klien juga dapat mengontrol halusinasinya.

Page 21: askep halusinasi

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Dari hasil penerapan asuhan keperawatan hjiwa pada

tuan .S. dengan perubahan persepsi sensori : Halusinasi yang di rawat di rumah sakit jiwa ketergantungan obat Bengkulu penulis dapat menggambarkan sebagai berikut :

1. Dengan melakukan pengkajian yang baik menggunakan langkah-langkah yang digambarkan pada teori maka kelengkapan dan data yang mutlak di perlukan sebelum melakukan asuhan keperawatan jiwa yang dilaksanakan secara komprehensif yang meliputi biopsikososial dan spiritual karena dengan data yang lengkap diharapkan pelaksanaan asuhan perawatan jiwa dapat dilaksanakan secara optimal.pada pengkajian yang dilakukan penulis,kasus yang di temukan dari tinjauan adalah klien sering mendengar suara jin yang menyuruh dia pulang dan kembali berdagang,dan hal itu membuat klien marah dan jengkel,klienpernah ingin membunuh bibikny saat mendengar bisikan,klien sering menyendiri diam, tidak bergaul,jika ada masalah klien tidak mau bercerita, merasa malu dan tidak mau bergabung dengan kelompok atau orang lain. Dari pengkajian di atas maka klien termasuk perubahan persepsi sensori : Halusinasi yang di rawat di rung murai

2. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dari kasus di atas adalah : Resiko menciderai diri sendiri , orng lain dan

lingkungan Perubahan persepsi sensori : halusinasi

pendengaran Gangguan harga diri rendah

B. Saran

Page 22: askep halusinasi

Berdasarkan hasil penerapan hasil asuhan keperawatan jiwa telah dilaksanakan terhadap tuan .S. dengan perubahan persepsi sensori : Halusinasi , kami sedikit dapat memberikan beberapa saran yang dapat di pertimbangkan dan berguna bagi kita semua yaitu :

1. Untuk klien Mampu mengontrol / mengatasi halusinasinya. Klien dapat membina dan mempertahankan

hubungan dengan orang lain Klien dapat mengenal halusinasinya

2. Untuk keluarga Hendaknya keluarga berperan aktif dan memberikan informasi kepada klien untuk menjalankan terapy program kerena dengan menjalankan terapy program dapat mencapai proses penyembuhan yang optimal.maka dari itu keluarga sangat dibutuhakan untuk penyembuhan klien, bagaimanapun klien akan tetap kembali ke keluarga.

Page 23: askep halusinasi

No Dx

Hari / tanggal IMPLEMENTASI Evaluasi

1 28-januari-08 - Selamat pagi pak…?perkenalkan kami 8 orang mahasiswa-mahasiswi D III keperawatan universitas ratu samban bengkulu utara pak… nama saya Zakia, saya septi pak..saya lisna pak..dan saya hesti pak..saya yantori ,saya tina..dan saya thya pak..kalau nama saya kiki pak..kalau boleh tau siapa nama bapak..dan senangnya di panggil apa pak ? bagaimana kabar bapak hari ini ? kami di tugaskan untuk merawat bapak selama 4 hari jika bapak memerlukan bantuan kami siap membantu bapak jadi bapak tidak usah ragu untuk berceriata dangan kami..kalau boleh tau kenapa bapak sampai di bawa kesini ?bagaimana perasaan bapak setelah bercerita dngan kami..?baiklah pak karena waktunya sudah habis,untuk hari ini cukup sampai disini ya pak ?mungkin ada hal- hal yang lain yang belum bapak ceritakan silahkan bapak ingat-angat lagi.. sampaikan dalam pertemuan kita besok..

S : pagi juga suster nama saya sumantok saya senang di panggil mantok..saya di bawa k RSJKO kerena saya sering bicara sendiri..dan memukul kaca..saya juga pernah berniat ingi membunuh bibik saya…saya merasa senang bercerita dengan kalian…

O :-semua pertanyaan perawat di jawab dengan baik

-Respon baik - kontak mata

positip. - Klien

tersenyum

Page 24: askep halusinasi

A : Hubungan saling percaya terjalin dengan baik

P : Pertahankan TUK I lanjutkan ke TuK II

Page 25: askep halusinasi

29-januari-08

30-01-08

Selamat pagi pak…?bagaimana kabarnya hari ini ?apakah bapak masih ingat dengan kami ? oy pak apakah masih ada yang mau bapak ceritakan..ttg hal-hal yang membuat bapak di bawa kasini mungkin sekarang bapak sudah ingat..oy pak sesuai dengan janji kita kemaren hari ini kita akan mengenali halusinasi yang bapak alami….

Selamat pagi pak ? bagaimana kabarny hari ini ? baiklah ini

S : selamat pagi juga..saya masih ingat dengan kalian..klien bercerita kalau dia sering di datangi oleh jin yang menyuruh dia pulang dan berdagang..sura itu membuat saya jengkel dan kesal…Suara itu sering sekali datang bahkan setiap hari

O :-semua pertanyaan di jawab dengan baik

-klien bercerita dengan suara pelan sambil tersenyum..

A : TUK II berhasil

P : Planing di lanjutkan ke TUK III

S : selamat pagi juga…kabar

Page 26: askep halusinasi

31 januari-08

merupakan pertemuan kita yang ke tiga ya pak….sebelumnya saya mau bertanya apakah masih ada halusinasi yang lain yang bapak rasakan selain dari yang bapak ceritakan kemaren..mungkin sekarang bapak sudah ingat…silahkan bapak ceritakan..baiklah pak untuk pertemuan kita hari ini kita akan membahas tentang mengendalikan halusinasi….apa yang bapak lakukan jika bapak mendengar bisikan-bisikan yang bapak sebutkan kemaren? Apa yang bapak lakukan untuk mengatasi bisikan-bisikan itu? Bapak tau cara mengatasinya?

Selamat pagi pak? Bagaimana

saya baik..saya sekarang sudah biasa mendengarkan suara itu, tapi,malahan saya ajak saja berbicara kalau suara itu terus datang membuat saya jengkel juga…karena dia terus menyuruh saya pulang…

O : - semua pertanyaan perawat dijawab dengan baik

- respon baik - ekspresi

wajah biasa.

A : TUK III belum tercapai

P : Planning diteruskan

S : Selamat

Page 27: askep halusinasi

kabar nya hari ini? Baiklah pak sebelumnya saya mau bertanya apakah ada cara-cara yang lain yang bapak lakukan dalam mengatasi halusinasi…mungkin sekarang bapak sudah ingat… Baiklah pak sekarang kita akan memebahas tentang cara-cara memutusi halusinasi..jika suara itu datang bapak tutup telinga sekuat mungkin sampai suara itu hilang…katakan bahwa kamu adalah suara palsu…..Pak ini merupakan pertemuan kita yang terakhir..setelah ini bapak tidak akan bertemu dengan kami lagi..seandainya bapak punya masalah..bapak akan mendapat bantuan dari perawat yang lain….

pagi juga….saya tidak memiliki cara lain selain cara yang saya kasih tahu kemaren…saya benar- benar ingin memutuskan halusinasi saya…

O : klien tampak serius mendengarkan perawat bicara..klien menutup mata,dan telinganya sambil mengatakan “kamu adalah suara palsu..

A : TUK II Tercapai

B : Planning Di lanjutkan…

Page 28: askep halusinasi