Upload
ervan-putra
View
40
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN PEDAHULUAN ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
A. KONSEP KELUARGA
I. Pengertian
Keluarga adalah dua orang atau lebih dari dua individu yang bergabung
karena hubungan darah, hubungan perkawinan dan peningkatan dari
mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu dengan yang
lain dengan dalam peran masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan (Nasrul Effendi, 1998)
Keluarga adalah sautu ikatan / persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama / seorang
laki-laki / seorang wanita yang sudah sendiri dengan / tanpa anak baik
anaknya sendiri / adopsi dan tinggal dalam seluruh rumah tangga
(savekti)
Menurut UU No. 10 th 1992 (Tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera) adalah unti terkecil dari masyarakat
yang terdiri dari suamu / istri / suami istri dan anak / ayah dan anak / istri
dan anaknya
II. Tipe Keluarga
Secara Tradisional
- Keluarga inti (Nuclear Family)
Yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak sendiri atau
adopsi
- Keluarga besar (Extended Family)
Yaitu keluarga inti ditambah nenek adik dan sebagainya
Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualis
- Keluarga bentukan kembali (Dyadic Family)
- Orang tua tinggal (Single Parent Family)
Yaitu pria atau wanita yang hidup dengan anak-anaknya tanpa
adanya ikatan perkawinan
- The Unmarried Teenage Mother
Yaitu ibu dengan anak tanpa perkawinan
- The Single Adult Living
Yaitu orang dewasa laki-laki / perempuan yang tinggal sendiri tanpa
pernah menikah
- The Non Married Heterosexual Cohabiting Family
Yaitu keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya
- Gas and Lesbian Family
Yaitu keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
III. Fungsi Keluarga
Secara umum menurut Friedman 1998
1. Fungsi efektif (The Affective Function)
- Mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
berhubungan dengan orang lain untuk pertumbuhan
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi
(Socialization and Social Placement Function)
- Mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan social
sebelum meninggalkan rumah untuk berhubunagn dengan orang lain
3. Fungsi Reproduksi (The Reproductive Function)
- Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga
4. Fungsi Ekonomi (The Economy Function)
- Untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat
untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5. Fungsi Perawatan / Pemeliharaan (TheHealth Care Function)
- Untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas tinggi
6. Fungsi Pendidikan
- Keluarga mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar terhadap
pendidikan anak-anak untuk menghadapi kehidupan dewasanya
IV. 5 Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan
1. Mengenal masalah kesehatan
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
5. Memanfaatkan fasilitas disekitar bagi keluarga
V. Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangannya
1. Keluarga baru menikah
- Membina hubungan intim yang memuaskan
- Membina hubungan keluarga lain dan kelompok social
2. Keluarga dengan anak baru tahu
- Mempersiapkan menjadi orang tua
- Adaptasi denagn pembahan adanya anggota keluarga, interaksi
keluarga hubungan sexual dan kegiatan di luar rumah
- Memopertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasangannya
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah
- Memenuhi kebutuhan anggota keluarga antara
Kebutuhan
Privasi
Rasa aman
4. Keluarga denan anak usia sekolah
- Membuat anak untuk bersosialisasi
- Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
- Merencanakan kegiatan dan aktivitas untuk menstimulasi tumbuh
kembang anak
5. Keluarga dengan anak remaja
- Memberikan kebebasan yang seimbang dan bertanggung jawab
- Mempertahankan komunikasi antara anak dan orang tua
- Mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan kleluarga
untuk memenuhi kebutuhan tumbang angora keluarga
6. Keluarga mulai melepas anak dewasa
- Memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga
besar
- Membentuk anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
- Penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah
7. Keluarga usia pertengahan
- Mempertahankan klesehatan individu dan pasangan ‘
- Meningkatkan keakraban pasangan
- Memperahankan hubungan yang serasi dan memuaskan dengan anak-
anaknya dan sebayanya
8. Keluarga usia tua / lansia
- Mempertahankan suasana kehidupan rumah tangga yang saling
menyenangkan pasangannya
- Adaptasi dengan perubahan yang terjadi kehilangan pasangan,
kekuatan fisik dan penghasilan keluarga
- Mempertahankan keakraban pasangan dan saling menasehati
B. KONSEP ASKEP OSTEOORTRITIS
1. Definisi
a. Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan kepada keluarga, untuk membantu
menyeklesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan
mengupayakan proses keperawataan
b. Osteoartritis adalah merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan
sendi yang berkembang lambat dari berhubungan dengan usia lanjut
Yang ditandai dengan : nyeri, deformitas, pembesaran sendi dan
hambatan gerak pada sendi-sendi tangan dan sendi-sendi besar yang
menaggung beban
2. Etiologi
Penyakit ini tidak diketahui dengan pasti, ada beberapa fakta resiko yang
diketahui berhubungan dengan penyakit ini, yaitu :
1. Usia lebih dari 40 tahun
2. Jenis kelamin, wanita lebih serring
3. Suku bangsa
4. Genetik
5. Keganasan dari penyakit matabolik
6. Cedera sendi, pekerja dan olah raga
7. Kelainan pertumbuhan
8. Kepadatan tulang dan lain-lain
3. Patofisiologi
Adanya peningkatan aktifitas sehari-hari yang merusak mikro mulekul
matriks tulang rawan sendi (proteoglikal hologen) terjadi kerusakan local
tulang sendi secara progresif dari pertumbuhan tulang baru pada dasar sendi
tulang rawan sendi serta tepi sendi (osteofit) osteofit sebagai suatu proses
perbaikan untuk membentuk kembali persendian, sehingga di pandang sebagai
kegagalan sendi yang komplet.
Patofisiologi
4. Manifestasi klinis
Nyeri pada sendi yang terkena
Kaku pada pagi hari
Pembesaran sendi
Krepitasi tulang
5. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan lab, darah tepi, imunologi dan cairan sendi umumnya tidak
ada kelainan, kecuali osteoartritis yang disertai peradangan.
Pada pemeriksaan radiology di dapatkan penyempitan rongga sendi disertai
sklenosis tepi persendian.
Degeneratif Persendian
Kerusakan tulang rawan sendi
Peradangan sendi
Nyeri persendian
Gangguan rasa nyaman (Nyeri)
Penurunan fungsi pada persendianPerubahan bentuk sendi / deformitas pada sendi
Kekakuan pada sendi
Resti InjuriGangguan mobilitas fisik
Resti terjadi kekakuan pada sendi s/d ketidaktahuan
keluarga dalam melatih gerak aktif dan pasif exersive
Resti terjadi nyeri ulang s/d ketidakmamupan individu dan
keluarga dalam mengeal masalah/ penyebab terjadinya
nyeri
6. Tatalaksana Medis
Diberikan (OAINS) obat anti inflamasi non steroid
Ex: Asetaminofen 2,6 – 4 gr/hari
Fisioterapi dengan perawatan panas dan dingin
Tindakan operasi bila terjadi kerusakan sendi yang hebat
7. Tatalaksana Keperawtaan
Berikan penjelasan pada klien tentang masalah yang dihadapi oleh klien
Melatih mobilitas fisik
Positif exersive dan aktif exersive
Berikan kompres hangat unut menurunkan rasa nyeri
Mengajarkan teknik relaksasi dan distruksi di saat nyeri timbul
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tindakan lanjutan
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Pengkajian
I. Data Umum
Osteoartritis merupakan suatu penyakit kerusakan tulang rawan sendi yagn
berhubugnan dengan factor degeneratif
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Menjelaskan tentang tahap-tahap perkembangan keluarga saat ini dan
mengkaji tentang adanya riwayat penyakit. Dikaji juga tentang bagaimana
keluarga bisa mengenal amsalah kesehatan dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada di daerah tersebut
III. Pengkajian lingkungan
Yan gperlu dikaji tentang karakteristik dari kebersihan lingkungan sekitar
yang digunakan sehari-hari dan keadaan lingkungan , fasilitas social atau
dukungan dari masyarakat serta kebiasaan hidup sehat untuk keperluan
kesehatan
IV. Struktur keluarga
Dikaji tentang bagaimana pada pola struktur keluarga peran dan nilai norma
yang dianut keluarga yang berhubuyngan dengan kesehatan
V. Fungsi keluarga
Fungsi efektif, sosialisasi, peranan kesehatan diantaranya kemampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan. Merawat dan memanfaatkan
fasilitas pelayanan keshatan yang ada
VI. Stress dan koping kleuarga
Di kaji tentang kemampuan keluarga terhadap situasi stress dan bagaiman
keluarga menggunakan koping bila menghindari permasalahan
B. Diagnosis
Merupakan hasil dari analisa data dan hasil pengkajian keluarga diagnosa
keluarga di dalamnya termasuk masalah, data diangkat berdasarkan pada masalah
Ex: pada struktur keluarga, struktur lingkungan dan masalah koping keluarga
Diagnosa yag muncul sesuai dengan patofisiologi adalah :
Resti terjadi kekakuan pada sendi s/d kurangnya pengetahuan individu dan
keluarga dalam latihan gerak aktif dan pasif exersive
Resti injuri s/d keadaan lingkungan dan perubahan gaya jalan.
C. Intervensi
Kemungkinan hasil individu akan :
1. Menggambarkan pola hidup sehat dan meningkatkan kesehatan
2. Menggambarkan, memperlihatkan perilaku hidup sehat yang di pakai untuk
mengatasi kondisi
3. Menggetahui tanda dan gejala yang memerlukan tindakan lanjutan
Intervensi
1. Kaji pengetahuan tentang pencegahan pasien
Diet yang sehat
Kontrol berat badan
Hindari penyalahgunaan obat
Pola gerakan aktif dan psif exersive
Penatalaksanaan stress
Berbagai hidup sehat
2. Tentukan pengetahuan yang diperlukan untuk mengatasi kondisi, penyebab
dan pengobatan
Obat yang harus dikonsumsi
Diet
Gerakan aktif dan psif exersive (latihan)
Factor resiko
Tanda dan gejala komplikasi
Penatalaksanaan tindak lanjut
3. Kaji apakah obat-obat du rumah yang dibutuhkan tersedia (peralatan)
4. Tentukan rujukan apakah diperlukan Ex: pelayanan social, kesehatan rumah
Diagnosa II
Resti injuri s/d keadaan lingkungan dan perubahan gaya jalan
Kemungkinan hasil
Tidak terjadi injuri
Mekanisme koping yang positif
Diagnosa III
Gangguan rasa nyaman nyeri
Kemungkinan hasil
Rasa nyaman tidak terganggu dan nyeri berkurang / hilang
Individu akan lebih rileks dan tidak mengatakan nyeri
Klien mampu beraktifitas sehari-hari
PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn “S”
2. Alamat : Sidoleh mojopilang Rt 03/Rw 01
3. Pekerjaan : Penggrajin kayu
4. Pendidikan kepala keluarga : SD
5. Komposisi keluarga
No Nama J.K Hub Dengan Kel Usia Pendidikan Keterangan
1 Tn “S” L Suami 50 SD Sakit
2 Ny “R” P Istri 46 SD Sehat
3 Sdr “I” L Anak 30 SD Sehat
4 Ny “S” P Anak 18 SMP Anak angkat
Gonegram
Keterangan :
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Klien
: Menikah
: Dalam satu rumah
: Anak angkat
50 46
35 32 1829
Tn”S”
50
6. Tipe keluarga
Keluarga Tn “S” termasuk pada tipe keluarga inti (Nuklear family)
7. Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
8. Agama Islam
9. Status social ekonomi keluarga
Penghasilan keluarga Tn “S” ± 350.000 / bulan yang diperoleh dari hasil
kerja Tn”S” saat sehat. Usaha Ny”R” membuat tahu lontong dengan
pendapatan perhari atau perbulan tidak bisa dipastikan, menurut pengakuan
keluarga, penghasilan yang ada hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
dalam sehai-hari.
10. Aktivitas dan rekreasi keluarga
Bermain di sekitar rumah dan menonton TV bersama keluarga pada sore hari
II. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga dengan anak usia remaja dan dewasa
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
13. Riwayat keluarga inti
Pak “S” tidak mempunyai penyakit keturunan yang menular, dia pernah
kecelakaan ditabrak truk dan pahanya terpelintir dan membuatnya kesangkal
putung dan saat ini kalau berjalan seolah-olah alas kaki tidak sama
(pincang)
14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Dari keluarga Tn “S” dan Ny “R” tidak ada yang memiliki penyakit yang
diturunkan dan penyakit yang menular
III. Lingkungan
15. Karakteristik tanah
Luas tanah yang ditempati P : 11M2 dari luas 210 M2 terdiri dari 3 (tiga)
kamar tidur, dapur, kamar mandi, dan ruang tamu.
Tipe bangunan rumah adalah rumah gedung lantai plester yang sudah rusak,
jendela kamar dengan ukuran L. 75x1,2 m, sinar matahari cukup, sumber air
yang digunakan adalah pompa milik sendiri, WC belum ada, saat BAB
keluarga ke tetangga sebelah, kebiasaan masak menggunakan kayu bakar
Denah Rumah
16. Karaktreistik tetangga dan komunitas RW
Tetangga sangat baik dan selalu memperhatikan keadaan kesehatan pk “S”
yang mengalami penyakit degeneratif dan selalu menganjurkan kepada pak
“S” untuk berobat ke Puskesmas
17. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ini pernah pindah rumah dari sebelah barat rumah yang ditempati
rumah saat ini
18. Kumpulan keluarga dengan masyarakat
Keluarga aktif mengikuti tahlil bulanan yang diadakan di RT/RW sete,pat.
Ibu dan anak selalu mengikuti acara tahlil yang diadakan oleh masyarakat
B
S
T
U
Dapur Air Pompa
KM
Kamar
Kamar
Kamar
Ruang Tamu
Gudang
19. Sistem pendukung keluarga
Yang merawat pak “S” saat sakit adalah istri dan kedua anaknya dan apabila
merasa sakit / ngak enak badan pak “S” langsung berobat di puskesmas
dengan menggunakan sepeda pancal dengan jarak 2,5 Km
IV. Struktur Keluarga
20. Pola komunikasi, keluarga sangat baik dengan menggunkaan bahasa jawa,
dan apabila ada masalah keluarga dalam menyelesaikan masalah selalu di
musyawarahkan
21. Struktur kesehatan keluarga
Di dalam keluarga orang yang berpengaruh adalah kepala keluarga yaitu Tn
“S”
22. Struktur peran
Pk “S” merasa tetap sebagai kepala keluarganya yang harus tetap
bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarganya, meskipun Ny “R”
sebagai istri dan ibu sebagai anak-anaknya. Kedua anaknya selalu
memperhatikan ayahnya dan disaat seperti sakit ia tetap membantu selalu
mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh ayahnya
23. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma dari keluarga ini menyesuaikan dengan nilai agama yang
dianut dan norma yang berlaku dilingkungannnya, melihat keadaan pak “S”
yang sakit keluarga tetap percaya bahwa yang diderita oleh keluarga
penyakit tua, merasa yakin itu semua adalah takdir dari ALLAH SWT
V. Fungsi Keluarga
24. Fungsi afektif
Dalam keluarga pak “S” dikembangkan sikap saling menghargai pada
anggota keluarga yang lebih tua Ex: anak menghargai orang tua, dan anak
yang usianya lebih muda menghargai yang usianya yang lebih tua dan saling
menghormati dan menghargai diantara sesama di keluarga Tn “S” rukun dan
baik dan saling menghargai dan mencintai antar anggota keluarga dan
tetangga sebelahnya
25. Fungsi social
Keluarga selalu mengajarkan dan menekankan bagaimana berperilaku
sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya di dalam kehidupan sehari-hari
di rumah dan di lingkungan tinggalnya
26. Fungsi peranan kesehatan
Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya sebesar mungkin untuk
mencari bantuan pelayanan kesehatan bila ada anggota keluarganya yang
sakit.
Di saat Tn “S” terasa linu pada sendi pak “S” langsung berangkat ke
puskesmas untuk meminta pengobatan pada dirinya dan begitu juga pada
keluarganya
27. Fungsi reproduksi
Keluarga mengatakan tidak ingin punya anak lagi bu “R” saat ini tidak
mengikuti program KB karena merasa sudah tua, Untuk berhubungan pak
“S” mengatakan ya masih kadang-kadang apabila di rasa sudah enak badan
28. Fungsi ekonomi
Menurut pak S. Penghasilan tiap hari/bulan tidak bisa dipastikan
VI. Stres dan Koping Keluarga
29. Sejak 3 – 6 bulan ini pak “S” sudah merasa sakit pada linu pada
persendiannya dari sakit ini sifatnya buat-buatan saat sakit hanya mampu
bekerja tapi tidak maksimal dan di bantu oleh anaknya untuk meringankan
beban orang tua dalam mencukupi kehidupannya keluarganya sehari-hari
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi / stressor
Keluarga hanya pasrah terhadap kondisi yang dialami saat ini karena
keadaan ini merupakan suatu cobaan yang di alami keluarga Tn “S” dan
berharap pada anak-anak tertuanya untuk membantu keluarganya
31. Strategi koping yang digunakan
Keluarga menerima keadaan ini apa adanya dan tetap berusaha untuk
bekerja membuat anyaman kayu yang selalu ditekuni dan selalu melibatkan
anak tertuanya untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi keluarganya
32. Strategi adaptasi disfungsi
Keluarga dalam menghadapi masalah selalu tenang agar orang dari luar
lingkungan tidak mengetahui bahwa di lingkungan keluarganya ada masalah
VII. Pemeriksan Fisik
Keadaan umum
Anggota keluarga saat ini baik-baik aja tidak ada yang sakit
Pemeriksaan fisik
1. Tn “S”
Rambut hitam dan beruban, wajah tidak pucat, konjungtiva tidak anemis,
hidung dan telinga tidak ada secret. Darah bibir tidak sianosis, tidak ada
pembesaran kelenajr timroid, dan vena jugularis extremitas bawah tidak ada
oedema T : 130/80 mmHg, N :88x/menit, S: 36,50C. kaki kiri terasa nyeri
pada sendi dan kadang-kadang kaku saat bangun tidur
2. Ny “R”
Rambut hitam dan bercampur uban, wajah segar dan tidak pucat, konjugtiva
merah muda, hidung dan telinga simetris tidak ada secret, kebersiahn cukup,
bibir lembab tidak sianosis, ekstremitas atas tidak ada oedema extremitas
bawah pada lutut kadang-kadang linu-linu TTV T: 130/80 mmHg, N:
88x/menit, S: 36,50C
3. Sdr “I”
Rambut hitam, wajah segar tidak pucat, konjugtiva merah muda, hidung dan
telinga simetris, kebersihan cukup, secret tidak ada, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan vena jugularis, kadang-kadang kepala pusing TTV T:
140/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,50C, RR: 20x/menit
4. An “S”
Rambut hitam, wajah segar tidak pucat, konjugtiva merah muda, hidung dan
telinga simetris, kebersihan cukup, secret tidak ada, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan vena jugularis, perut kadang-kadang terasa sakit (gastritis)
TTV T: 120/80 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,50C
ANALISA DATA
No Data Etiologi Masalah
1 DS :
Klien / Tn “S” mengatakan nyeri
timbul dan tidak tahu penyebabnya
dan di saat nyeri timbul Tn “S”
hanya tidur di tempat tidur
DO :
Tn “S” duduk dikursi sambil
memegang lutut yang nyeri, saat
digerakkan kaki terasa sakit
Ketidakmampuan
klien dan keluarga
mengenal
masalahnya
Resti terjadi nyeri
ulang
2 DS :
Klien mengatakan sendi terasa
kaku dan gak bisa digerakkan, dan
lebih kaku disaat bangun pagi
DO :
Kaku dan nyeri di saat mengangkat
kaki kiri dan kanan, klien tidak bisa
gerak aktif
Kukakuan pada
muskuluskeletal
Gangguan
mobilitas fisik
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Dx : Resti terjadi nyeri ulang s/d ketidakmampuan klien dan keluarga dalam
mengenal masalahnya
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Keadaan tersebut bila tidak
diatasi akan menimbulkan
masalah kesehatan
2 Kemungkinan masalah
Dapat di ubah
Penyediaan sarana yang
mudah dan murah di dapat
keluarga
3 Potensi masalah
Untuk dicegah
Masalah dapat dicegah
melalui intervensi dengan
latihan aktif dan pasif
exsersive dan massage ringan
dan kompers hangat
4 Menonjolnya masalah
Masalah yang tidak
dirasakan
Keluarga tidak merasa
adanya ancaman kesehatan
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Dx : Resti terjadi kekauan pada persendian s/b ketidakmampuan klien dalam
melatih gerak aktif dan pasif exersive
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Keadaan tersebut bila tidak
diatasi akan menimbulkan
masalah kesehatan
2 Kemungkinan masalah
Dapat di ubah
Penyediaan sarana yang
mudah dan murah di dapat
keluarga
3 Potensi masalah
Untuk dicegah
Masalah dapat dicegah
melalui latihan aktif dan pasif
exsersive secara berhahap
4 Menonjolnya masalah
Masalah yang tidak
dirasakan
Klien melakukan latihan
gerak aktif fan pasif exersive
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Dx keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Rasional
1 Resti terjadi nyeri
ulang s/d
ketidakmampuan
klien dan keluarga
dalam mengenal
masalahnya
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 3x1jam di
harapkan nyeri
berkurang/hilang
dan keluarga
mengenal masalah
keshatan
-
keluarga
mampu
mengidentifika
si masalah
yang dihadapi
oleh keluarga
-
kekakuan
-
penjelasan
kepada klien dan
keluarga
-
mengenal
masalahnya
-
di saat nyeri
-
pengetahuan
klien
-
keluarga
mengenal
masalah
-
nyeri
2 Resti terjadi
kekauan pada
persendian s/b
ketidakmampuan
klien dalam melatih
gerak aktif dan
pasif exersive
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 2x1jam di
harapkan klien dan
keluarga mampu
melakukan gerak
aktif dan pasif
exersive dan tidak
terjadi kekakuan
pad persentian
-
mampu
melatih gerak
aktif dan pasif
exersive
-
kekakuan pada
persendian Tn
“S”
-
latihan pasif dan
aktif exersive
-
gerak pasif dan
aktif exersive
-
menggerakkan
pada persendian
-
untuk
memberikan
obat sesuai advis
-
untuk mengenal
tanda-tanda
-
berjalan
-
pengetahuan
klien dan
keluarga
-
sakit
-
nyeri
-
masalah lebih
dini
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tgl No Dx Implementasi Evaluasi
030606 1 - Menjelaskan /
mendiskusikan pada klien tentang
permasalahan nyeri yang dihadapi oleh
keluarga dan klien bahwa nyeri itu
timbul karena adanya tanda-tanda
infeksi pada tulang/sendi oleh karena
factor degeneratif
- Mengajarkan /
menganjurkan pada klien untuk nafas
panjang saat nyeri timbul
- Anjurkan
minum obat secara teratur sesuai
program yang diberikan oleh
puskesmas
- Mengajarkan
pada klien untuk kontrol di saat obat
habis / ada keluhan
S :
- Klie
n mengatakan nyeri tentang
masalah nyeri yang
dihadapi oleh factor usia
yang sudah tua
- Klie
n mengerti di saat nyeri
timbul, klien untuk nafas
panjang dan minum obat
secara teratur sesuai
dengan anjuran puskesmas
O :
- Pand
angan satu tujuan saat di
jelaskan
- Kepa
la mengangguk di saat
dijelaskan
030606 2 - Menjelaskan
pada klien sebab terjadinya kekakuan
pada sendi oleh karena
ketidakefektifan dalam latihan gerak
pasif dan aktif exersive
- Mengajarkan
pada klien untuk latihan gerak pasif
atau aktif exersive
- Memberikan
contoh pada klien untuk latihan gerak
pasif atau aktif exersive
- Mengajarkan
pada klien untuk kompres hangat
- Mengingatkan
kembali Tn “S” untuk minum obat
A :
- Mas
alah teratasi sebagian
P :
- R /
dipertaahankan
secara teratur
- Menganjurkan
pada klien untuk kontrol ke puskesmas
setelah obat habis / ada keluhan lain
LEMBAR EVALUASI
No Tanggal Dx Kep Evaluasi
1 030606 1 S :
Klien mengatakan nyeri berkurang dan keluarga mampu
mengenal masalah yang dihadapi oleh klien (nyeri)
O :
K/u: cukup T : 130/80mmHg, N : 88x/menit, S: 36,50C.
kliem nampak rileks, tidak kesakitan bila jalan dan
aktivitas
A :
Maslaah teratasi sebagian
P :
R / dilanjutkan
2 030606 2 S :
Klien mengatakan mampu melatih gerak aktif dan pasif
exersive, klien mengatakan sudah tidak terjadi kekakuan
pada persendian
O :
K/u:gerakan aktif dan pasif exsersive, tidak ada kekakuan
pada persendian
A :
Masalah teratasi sebagian
P :
R / dilanjutkan
PRE PLANING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN “S”
DENGAN OSTEOARTRITIS
Nama Mahasiswa : Ahmad Nurudin F
NIM : 03 001 042
Pertemuan : Pertama
Hari dan Tanggal : Rabu 31 - 05 - 2006
Waktu : Jam 13.00 WIB
Topik kegiatan : Pengkajian
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian kegiatan yagn
diberikan melalui praktek keparawatan kepada keluarga untuk membantu
menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan menggunakan proses
keperawatan
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mendapatkan data umum dari kesehatan Tn “S” beserta keluarganya
2. Tujuan Khusus
Mengumpulkan data
Menganalisa data
C. Sasaran
Keluarga Tn “S”
D. Setting Tempat
Rumah Tn “S” dan keluarganya
E. Rencana Kegiatan
Berkenalan dengan Tn “S” dan keluarga
Menjelaskan maksud dan tujuan
Pengkajian
Biodata
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Pengkajian lingkungan
Struktur keluarga
Fungsi keluarga
Stres dan koping kleuarga
Pemeriksaan fisik
F. Evaluasi
Mendapatkan data
G. Rencana tindak lanjut
1. Waktu : Jam 11.00 WIB Sabtu 03 – 06 - 2006
2. Tempat : Rumah Tn “S” di Mojopilang
3. Topik : Perawatan masalah dan perencanaan
PRE PLANING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN “S”
DENGAN OSTEOARTRITIS
Nama Mahasiswa : Ahmad Nurudin F
NIM : 03 001 042
Pertemuan : Ke II (dua)
Hari dan Tanggal : Sabtu 03 - 06 - 2006
Waktu : Jam 11.00 WIB
Topik kegiatan : Perumusan Masalah
A. Latar Belakang
Berdasarkan pengkajian pada hari Rabu 31-05-2006 di daaptkan data-data
yang menunjang munculnya masalah kesehatan keluarga Tn “S”. Oleh karena itu
oerlu dilakukan perumusan masalah dari rencana kegiatan / tindakan terhadap
masalah kesehatan keluarga Tn”S” tersebut
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Merumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga
2. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi masalah kesehatan yang muncul pada keluarga Tn “S”
Merumuskan masalah kesehatan dengan melibatkan keluarga Tn “S”
Menentukan rencana tindakan dengan meliabtkan keluarga Tn “S”
C. Sasaran
Keluarga Tn “S”
D. Setting Tempat
Rumah Tn “S” dan keluarganya
E. Rencana Kegiatan
Memberitahu kembali maksud dan tujuan kedatangan mahasiswa
Mengidentifikasi masalah yang ada
Merumuskan masalah
Membuat / menentukan rencana tindakan yang akan dilakukan
F. Evaluasi
Mendapatkan rumusan masalah
Tn “S” dan keluarga menyetujui rencana tindakan yang akan dilakukan
G. Rencana tindak lanjut
1. Waktu : Jam 13.00 WIB Selasa 06 – 06 – 2006
2. Tempat : Rumah Tn “S” di Mojopinang
3. Topik : Implementasi dari rencana yang telah dibuat
PRE PLANING ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN “S”
DENGAN OSTEOARTRITIS
Nama Mahasiswa : Ahmad Nurudin F
NIM : 03 001 042
Pertemuan : Ke III (tiga)
Hari dan Tanggal : Rabu 07 - 06 - 2006
Waktu : Jam 13.00 WIB
Topik kegiatan : Implementasi dan Evaluasi
A. Latar Belakang
Berdasarkan perumusan masalah dan rencana tindakan terhadap Masalah
kesehatan Tn “S” yang telah disepakati pada pertemuan ke II (dua) maka pada
pertemuan ini akan dilaksanakan tindakan keperawatan dengan rumusan masalah
sebagai berikut :
3. Gangguan rasa nyaman (nyeri ) s/b keadaan factor degeneratif (osteoartritis)
4. Resti terjadi gangguan mobilitas fisik s/b ketidaktahuan keluarga penyebab
klien atau keluarga akan pentingnya latihan pasif dan aktif exersive, untuku
meringankan beban keluarga dan Tn “S” tersebut, maka pada pertemuan ini
akan dilaksanakan tindakan keperawtan / implementasi dan evaluasi
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemandirian keluarga dalam menghadapi msalah yang
dihadapi
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan kemampuan Tn “S” dan keluarga dalam mengatasi masalah
nyeri dan kekakuan yang terjadi / yang dialami oleh Tn “S”
Keluarga mampu melaksanakan tindakan pada Tn “S” di saat terjadi nyeri
dan mengurangi kekakuan pada persendian Tn “S”
C. Sasaran
Keluarga Tn “S”
D. Setting Tempat
Rumah Tn “S” dan keluarganya di Mojopilang
E. Rencana Kegiatan
Memberi tahu kemabli maksud dan tujuan
Menjelaskan tentang masalah nyeri dan kekakuan yang dialami oleh Tn “S”
Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang cara mengurangi nyeri dan
kekakuan yang terjadi pada Tn “S”
Menjelaskan pada klien factor-faktor yang dapat mempengaruhi keadaan klien
Menjelaskan kepada klien agar berobat ke puskesmas secara rutin / apabila
obat habis
Minum obat sesuai dengan program puskesmas
F. Evaluasi
Klien bisa mengerti masalah nyeri dan kaku yang diaami oleh Tn “S”
Klien mengerti cara mengurangi nyeri agar tak terjadi kekakuan pada sendi
Klien atau keluarga memahami factor-faktor yang dapat menghemat keadaan
kesehatan Tn “S”
Klien mengatakan akan kontrol apabila obat habis / ada keluhan
Klien menganggukkan kepala sambil menunjukkan Obat yang di berikan dari
Puskesmas.
KATA PENGANTAR
Dengan memantjatkan puji syukur kahadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan pendahuluan dan asuhan keperawatan keluarga dan pembinaan keluarga di
Desa Sidoleh Mojopilang Kecmatan Kemlagi Mojokerto. Kegiatan ini penulis
lakukan untuk memenuhi mata kuliah keperawatan komunitas tingkat III semester VI.
Berhasilnya kegiatan ini merupakan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak
untuk itu dalam kesempatan ini penulis sampaikan sampaikan terima kasih kepada :
1. Dr Heri Boediono, selaku kepala puskesmas kecamatan Kemlagi kabupaten
Mojokerto sekaligus pembimbing I
2. Dr H. Nurwidji DRS. MHA, selaku direktur Akademi Keperawatan Poltekes
Majapahit Mojokerto
3. Ibu Ika, S.Kep.Ners, selaku pembimbing klinik keperawatan keluarga
4. Seluruh staf puskesmas Kemlagi, rekan-rekan tingkat III semester VI Akper
Poltekes Majapahit Mojokerto, serta pihak yagn telah turut membantu dalam
penyusunan asuhan keperawatan keluarga ini
5. Tn “S” bersama keluarga yang telah sudi menerima penulis untuk melakukan
asuhan keperawatan dirumahnya
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
penyempurnaan laporan ini. Harapan penulis semoga laporan yang masih jauh dari
sempurna ini dapat memberikan sumbangan pada perkembangan bidang ilmu
khususnya kesehatan keluarga yang lebih baik dan lebih berguna bagi pembaca
asuhan keluarga ini.
Mojokerto, Juli 2006
Penulis
LAPORAN PENDAHULUAN DAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
DENGAN OSTEOARTRITIS DI DESA SIDOLEH MOJOPILANG KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO
Laporan Disusun Dalam Rangka Praktek Profesi Keperawatan Keluarga Di Puskesmas Kemlagi Tingkat III Semester VI Tahun 2006
Disusun oleh :
AHMAD NURUDIN FNIM : 03001042
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATANPOLITEKNIK KESEHATAN MAJAPAHIT
MOJOKERTO2006