17
ASKEP OSTEOMALASIA BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang adalah kalsium. Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium yang terdapat pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada mikroarstektur tulang dan tulang menjadi lunak Akibatnya tulang menjadi kehilangan kepadatan dan kekuatannya, sehingga mudah retak/patah. Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.. Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteomalasia . Kekurangan kalsium dan vitamin D terutama di masa kecil dan remaja saat di mana terjadi pembentukan massa tulang yang maksimal, merupakan penyebab utama osteomalasia Konsumsi kalsium yang rendah atau menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium yang umumnya terjadi pada dewasa , dapat menyebabkan osteomalasia ,selain itu ganguan pada sindroma malabsorbsi usus ,penyakit

ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tsydfbuhjnoijko

Citation preview

Page 1: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

ASKEP OSTEOMALASIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Sebagaimana diketahui salah satu mineral utama penyusun tulang adalah

kalsium. Kurangnya konsumsi kalsium akan mengakibatkan berkurangnya kalsium

yang terdapat pada tulang, sehingga lama kelamaan akan terjadi perubahan pada

mikroarstektur tulang dan tulang menjadi lunak Akibatnya tulang menjadi kehilangan

kepadatan dan kekuatannya, sehingga mudah retak/patah.

Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang

yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar

yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio

antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang..

Banyak faktor yang dapat menyebabkan osteomalasia . Kekurangan kalsium

dan vitamin D terutama di masa kecil dan remaja saat di mana terjadi pembentukan

massa tulang yang maksimal, merupakan penyebab utama osteomalasia Konsumsi

kalsium yang rendah atau menurunnya kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium

yang umumnya terjadi pada dewasa , dapat menyebabkan osteomalasia ,selain itu

ganguan pada sindroma malabsorbsi usus ,penyakit hati ,gagal ginjal kronis dapat

juga menyebab terjadinya osteomalasia

Terjadinya osteomalasia merupakan rangkaian awal terjadinya

osteoporosis .pada saat sekarang ini angka kejadian tersebut sangat meningkat tajam

baik pada anak – anak ,dewasa atau pun orang tua

Berdasarkan hasil penelitian University of Otago, Selandia Baru, bekerja sama

dengan Seameo Tropmed RCCN, Universitas Indonesia dan Universitas Putra

Malaysia, yang dipublikasikan European Journal of Clinical Nutrition tahun 2007,

perempuan Indonesia hanya mengonsumsi 270 miligram kalsium per hari.

Page 2: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

Hal tersebut berarti asupan perempuan Indonesia bahkan kurang dari 50%

rekomendasi kalsium harian yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan kesehatan

tulang.

Asupan yang kurang dari 50% rekomendasi harian tersebut bahkan juga terjadi

di 9 negara Asia, seperti terlihat pada penelitian yang dilakukan Lyengar dan tim pada

2004. Kebutuhan kalsium yang dianjurkan per harinya adalah 1.000-1.200 mg.

Data kepadatan tulang yang dianalisa oleh Pusat Penelitian dan

Pengembangan (Puslitbang) Gizi Bogor pada 2005, ditemukan bahwa 2 dari 5 orang

Indonesia berisiko menderita kerapuhan tulang

Dari jumlah kejadian diatas dan kondisi penyakit yang memerlukan

pendeteksian dan penanganan sejak dini, penulis tertarik untuk menulis makalah “

Asuhan Keperawatan osteomalasia

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran dan mengetahui tentang bagaimana Asuhan

Keperawatan pada klien Osteomalasia

1.2.2 Tujuan Khusus

Diharapkan mahasiswa mampu memberikan gambaran asuhan keperawatan

meliputi :

Mampu memberikan gambaran tentang pengkajian pada klien dengan

Osteomalasia

Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan Osteomalasia

Mampu membuat rencana keparawatan pada klien dengan Osteomalasia

Page 3: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

Mampu menyebutkan faktor pendukung dan penghambat dalam asuhan

keperawatan pada anak dengan Osteomalasi

BAB II

LANDASAN TEORITIS

2.1 Definisi Osteomalasia

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan

oleh kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak

yang disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi

deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena

pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit). .( Smeltzer. 2001:

2339 )

Osteomalasia adalah penyakit pada orang dewasa yang ditandai oleh gagalnya

pendepositan kalsium kedalam tulang yang baru tumbuh. Istilah lain dari osteomalasia

adalah ”soft bone” atau tulang lunak. Penyakit ini mirip dengan rakitis, hanya saja

pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan pada lempeng epifisis (tempat

pertumbuhan tulang pada anak) karena pada orang dewasa sudah tidak lagi dijumpai

lempeng epifisis.( http://www.klikdokter.com/illness/detail/99 )

Osteomalasia ialah perubahan patologik berupa hilangnya mineralisasi tulang

yang disebabkan berkurangnya kadar kalsium fosfat sampai tingkat di bawah kadar

yang diperlukan untuk mineralisasi matriks tulang normal, hasil akhirnya ialah rasio

antara mineral tulang dengan matriks tulang berkurang.

2.2 Etiologi Osteomalasia

Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak mengalami osteomalasia yaitu:

a. Anak kekurangan kalsium dan vitamin D. Anak yang kekurangan kalsium akan

mengalami gangguan pada proses mineralisasi. Demikian juga apabila ia

kekurangan vitamin D. Di dalam tubuh vitamin D berfungsi membantu

penyerapan kalsium di dalam tubuh. Jika kedua unsur ini tidak terpenuhi

Page 4: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

makan tulang-tulang si kecil menjadi lunak dan mudah patah. Proses

mineralisasi adalah proses proses terakhir pembentukan tulang. Jika kebutuhan

kalsium anak tercukupi maka otomatis proses mineralisasi dalam tubuhnya

akan berlangsung dengan baik.

b. Anak menderita gangguan hati seperti sirosis. Hal ini karena organ hatinya tak

mampu memroses vitamin D sehingga fase mineralisasi tidak terjadi.

c. Adanya gangguan fungsi ginjal sehingga proses ekskresi/pembuangan kalsium

akan meningkat. Dengan begitu proses mineralisasi akan terhambat.

d. Pemakaian obat dalam jangka waktu panjang. Pada kasus tertentu, efek

pemakaian obat seperti streroid dalam jangka waktu yang panjang rentan

terhadap penyakit ini.

e. Gangguan malabsorbsi

Penyebab utama osteomalasia yang terjadi setelah masa anak-anak ialah :

Menurunnya penyerapan vitamin D akibat penyakit bilier, penyakit mukosa

usus halus proksimal dan penyakit ileum.

Peningkatan katabolisme vitamin D akibat obat yang me- nyebabkan

peningkatan kerja enzim-enzim oksidase hati.

Gangguan tubulus renalis yang disertai terbuangnya fosfat (acquired), renal

tubular acidosis yang disertai disproteinemia kronik

2.3 Anatomi Fisiologi Tulang

Anatomi system skelet ada 206 tulang dalam tubuh manusia ,yang terbagi

dalam kategori tulang panjang ,tulang pendek ,tulang pipih dan tulang tak

teratur .Bentuk dan kontriksi tulang tertentu ditentukan oleh fungsi dan gaya yang

bekerja padanya .

Page 5: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

Tulang tersusun oleh jaringan tulang kanselus atau kortikal .tulang terdiri atas

batang tulang ( diafisis ) yang terdiri darikortikal . ujung tulang panjang yang disebut

epifisis dan terutama tersusun oleh tulang canselus .plat epifisis memisahkan epifisis

dari diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinal pada anak – anak .ujung

tulang panjang di tutup oleh kartilago artikular pada sendi – sendinya .tulang panjang

disusun untuk menyangga berat badan dan gerakan .tulang pendek terdiri dari tulang

canselus ditutpi selapis tulang kompak ,tulang pipih merupakan tempat penting untuk

hematopoesis ,dan sering memberikan perlindungan bagi organ vital .tulang pipih

tersusun dari tulang calselus diantara 2 tulang kompak .tulang tak tetratur mempunyai

bentuk yang unik ,sesuai dengan fungsinya.secara umum struktur tulang tak teratur

sama dengan tulang pipih .

Tulang tersusun atas sel ,matriks tulang ,protein dan deposit mineral ,sel – sel

nya terdiri atas 3 jenis dasar yaitu Ostoblas ,Osteosit dan Osteosklas .

Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan

matriks tulang .matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar dan

proteiglikan .matrik merupakan kerangka dimana garam – garan mineral anorganik

ditimbun .

Osteosit adalah sel dewasa yang terlibat dalam pemeliharaan fungsi tulang dan

terletak dalam osteon . Osteoklas adalah sel multi nuclear yang berperan dalam

penghancuran , resobsi dan remodeling tulang .osteon merupakan unit fungsional

mikroskopis tulang dewasa .di tengah osteon terdapat kapiler .di keliling kapiler

tersebut merupakan matrik tulng yang disebut lamella .di dalam lamella terdapat

osteosit yang memperoleh nutrisi melaui proses yang berlanjut ke dalam kanalikuli

yang halus .

2.4 Patofisiologi (WOC )

2.5 Manifestasi Klinis Osteomalasia

Umumnya gejala yang memperberat dari osteomalasia adalah :

Page 6: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

nyeri tulang dan kelemahan. Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya

terdapat kelemahan otot, pasien kemudian nampak terhuyung-huyung atau

cara berjalan loyo/lemah.. Nyeri tulang yang dirasakan menyebar, terutama

pada daerah pinggang dan paha

Kemajuan penyakit, kaki terjadi bengkok (karena tinggi badan dan

kerapuhan tulang), vertebra menjadi tertekan, pemendekan batang tubuh

pasien dan kelainan bentuk thoraks (kifosis).

Penurunan berat badan

Anoreksia

Pada anak – anak

Munculnya tonjolan tulang pada sambungan antara tulang iga dan tulang

rawan di bagian dada.

Tulang terasa lunak dan jika disenduh akan merasakan nyeri mengigit

Sakit pada seluruh tulang tubuhnya

Mengalami gangguan motorik karena kurang beraktivitas dan menjadi pasif.

Merasakan sakit saat duduk&mengalami kesulitan bangun dari posisi duduk

ke posisi berdiri.

Mudah Sekali mengalami patah tulang. Terutama di bagian tulang panjang

seperti tulang lengan atau tulang kaki.

2.6 Penatalaksanaan

Page 7: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

Penatalaksanaan medik

Jika penyebabnya kekurangan vitamin D, maka dapat disuntikkan vitamin D

200.000 IU per minggu selama 4-6 minggu, yang kemudian dilanjutkan

dengan 1.600 IU setiap hari atau 200.000 IU setiap 4-6 bulan.

Jika terjadi kekurangan fosfat (hipofosfatemia), maka dapat diobati dengan

mengonsumsi 1,25-dihydroxy vitamin D.

Penatalaksanan non medik

Jika kekurangan kalsium maka yang harus dilakukan adalah memperbanyak

konsumsi unsur kalsium. Agar sel osteoblas (pembentuk tulang) bisa bekerja

lebih keras lagi. Selain mengkonsumsi sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan

teri, daging, yogurt. Konsumsi suplemen kalsium sangatlah disarankan.

Jika kekurangan vitamin D, sangat dianjurkan untuk memperbanyak

konsumsi makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu.

Untuk membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh cobalah sering

berjemur di bawah sinar matahari pagi antara pukul 7 - 9 pagi dan sore pada

pukul 16 - 17.

BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN OSTEOMALASIA

3.1 Pengkajian

a. Biografi Klien

Nama lengkap :

Umur :

Jenis kelamin :

Page 8: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

Alamat :

Pekerjaan :

Agama :

Status :

b. Riwayat Kesehatan

RKS

Pasien mengeluh nyeri tulang

Ekstremitas disertai nyeri tekan

Kelemahan otot

Cara jalan bebek atau pincang

RKD

Kemungkinan klien pernah Malabsorbsi

Kekurangan calsium dalam diet

Klien pernah mengalami gagal ginjal kronik

Klien pernah mengalami gangguan hati

RKK

Orangtua klien pernah mengalami osteomalasia

c. pemeriksaan Fisik

1. Ekstermitas

- Deformitas skelet

Page 9: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

- Deformitas vertebra

- Deformitas lengkungan tulang panjang

- Otot Lemah

d. Data dasar Pengkajian

1. Aktivitas / istirahat

Tanda : keterbatasan fungsi pada bagian yang terkena, nyeri

2. Sirkulasi

Tanda : takikardia ( Respon stress )

3. Neurosensori

Gejala : hilang gerakan

Tanda : Deformitas local, kelemahan

4. Nyeri / Kenyamanan

Gejala : nyeri tekan

f. pemeriksaan diagnostik

Pada foto x – ray umumnya nampak kekurangan mineral dari tulang sangat

nyata. Berdasar dari vertebra mungkin menunjukkan fraktur kompressi dengan

nyeri pada ujung vertebra. Pemeriksaan laboratorium menunjukkan lambatnya

rata-rata serum kalsium dan jumlah fosfor serta kurangnya kenaikan alkaline

phosfat. Ekskresi urine calsium dan creatinin lamba

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan kelemahan

2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan program tindakan

Page 10: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan tungkai melengkung,

jalan bebek, deformitas vertebra

intervensi

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1

2

3.

Nyeri berhubungan dengan kelemahan

Kurang pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan program tindakan

Gangguan konsep diri b/d tungkai melengkung, jalan bebek, deformitas vertebra

rasa nyeri berkurang.

Kriteria hasil :

Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi dengan benar

TTV klien normal

Wajah klien tampak tenang dan tidak meringis

Menunjukkan peningkatan pengetahuan klien

Dan criteria hasil :

Mengetahui proses penyakit dan program tindakan

Menunjukkan keperacayaan diri mengenai kemampuannya

Kriteria hasil:

Meningkatkan tingkat kativitas klien

Meningkatkan interaksi sosial

Kaji status nyeri ( lokasi, frekuensi, durasi, dan intensitas nyeri )

Berikan lingkungan yang nyaman

Ajarkan teknik manajemen nyeri seperti teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi.

Kolaborasi

Berikan analgesik sesuai kebutuhan untuk nyeri

Kaji proses penyakit

Diskusikan perlunya keseimbangan kesehatan , nutrisi

Anjurkan pasien mengkonsumsi kalsium dan Vit, D sesuai jumlah terapeutik dan anjurkan pemajanan terhadap sinar matahari

Menerangkan factor spesifik yang berperan dalam proses penyakit

Memonitor tekanan rata-rata serum kalsium

Mengajak pasien berdiskusi tentang body image dan metode koping yang efektif.

Pasien diberi kesempatan untuk mengenal dan mengungkapkan

memberikan data dasar untuk menentukan dan mengevaluasi intervensi yang diberikan.

meningkatkan relaksasi klien

meningkatkan relaksasi yang dapat menurunkan rasa nyeri klien

mengurangi nyeri dan spasme otot

Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi

Memberikan nutrisi optimal untuk meningkatkan regenerasi jaringan

Untuk mempercepat proses penyembuhan, Dimana target penting dan dibutuhkan untuk memproduksi vitamin D dalam tubuh.

Meminimalisasi kecemasan klien

Dosis yang tinggi dari vitamin D dapat menjadi racun dan faktor penunjang untuk terjadinya hypercalsemia

Untuk membangun sebuah hubungan kepercayaan pasien dalam hubungannnya dengan pelayanan perawat

Menciptakan partisipasi aktif pasien dan perawat dalam rangka mengontrol diri dan perasaannya untuk membantu memecahkan masalah

Page 11: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

perasaannya

Membantu klien dalam interaksi sosia

Membantu penerimaan klien akan keadaannya yang telah mengalami perubahan.

3.4 Implementasi

Implementasi merupakan tindakan yang dilakukan berdasarkan dari rencana yang

telah disususun.

3.5. Evaluasi

Hasil yang diharapkan :

a.Pemahaman tentang proses penyakit dan prosedur perawatan.

1.)Pasien mengetahui proses perjalanan penyakit dan prosedur perawatan.

2.)Penggunaan sesuai kebutuhan terapy calsium dan vitamin D.

3.)Menjemur dibawah sinar matahari.

4.)Memonitor rata-rata serum kalsium untuk kelanjutan kesembuhan penyakit.

5.)Selalu follow up tentang semua ketetapan perawatan kesehatan.

b.Mencapai pengurangan rasa nyeri.

1.)Pasien melaporkan adanya perasaan nyaman.

2.)Pasien melaporkan berkurangnya kelemahan tulang.

c.Menunjukkan peningkatan konsep diri.

1.)Menunjukkan saling percaya dalam percakapan pasien - perawat.

2.)Peningkatan tingkat aktivitas

Page 12: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

3.)Peningkatan interaksi sosial

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Osteomalasia adalah penyakit metabolisme tulang yang dikarakteristikkan

oleh kurangnya mineral dari tulang (menyerupai penyakit yang menyerang anak-anak

yang disebut rickets) pada orang dewasa, osteomalasia berlangsung kronis dan terjadi

deformitas skeletal, terjadi tidak separah dengan yang menyerang anak-anak karena

pada orang dewasa pertumbuhan tulang sudah lengkap (komplit). .( Smeltzer. 2001:

2339 )

Osteomalasia terjadi akibat defisiensi vitamin D ataupun akibat defisiensi

kalsium.Penyakit malabsorbsi ,gangguan hati dan gagal ginjal kronik dapat juga

mengakibatkan terjadinya osteomalasia

Adapun tanda dan gejala dari osteomalasia ini adalah nyeri tulang dan

kelemahan. Sebagai akibat dari defisiensi kalsium, biasanya terdapat kelemahan otot,

pasien kemudian nampak terhuyung-huyung atau cara berjalan loyo/lemah.. Nyeri

tulang yang dirasakan menyebar, terutama pada daerah pinggang dan paha .Kemajuan

penyakit, kaki terjadi bengkok (karena tinggi badan dan kerapuhan tulang), vertebra

menjadi tertekan, pemendekan batang tubuh pasien dan kelainan bentuk thoraks

(kifosis).dan banyak tanda dan gejala lainnya

4.2 Saran

Makalah sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sebagai

kelompok mengharapkan kritikan dan saran dari dosen pembimbing dan teman –

teman sesama mahasiswa. Selain itu penyakit osteosarkoma ini sangat berbahaya dan

kita sebagai host harus bisa menerapkan pola hidup sehat agar kesehatan kita tetap

terjaga.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: ASKEP OSTEOMALASIA a.docx

Carpenito, Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta : EGC.

Doenges, E, Marilyn. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan pedoman untuk perencanaan

keperawatan pasien. Edisi 3 . Jakarta : EGC.

Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit.

Edisi 4. Jakarta : EGC.

Smeltzer & Brenda G. bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Vol III. Edisi 8.

Jakarta : EGC.

Diposkan oleh NURSE di Selasa, Maret 24, 2009