19
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S PRE-OP BPH DI RUANG KENANGA KELAS II PRIA RSUD dr RUBINI MEMPAWAH A. PENGKAJIAN 1. Pengumpulan Data a. Identitas pasien Nama : Tn. S Umur : 70 Tahun Jenis Kelamin : Laki- laki Agama : Islam Suku : Madura Pendidikan : SMP Alamat : Tekam Pekerjaan : Tidak bekerja Tanggal Masuk : 27-07-15 Tanggal Pengkajian : 27-07-15 Diagnosa Medis: Retensi Urine, BPH, Pro Open Prostatektomy b. Identitas penanggung jawab Nama : Ny. S Jenis Kelamin : Perempuan Hubungan : Anak Pasien 54

Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

read this one

Citation preview

Page 1: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S PRE-OP BPH

DI RUANG KENANGA KELAS II PRIA

RSUD dr RUBINI MEMPAWAH

A. PENGKAJIAN

1. Pengumpulan Data

a. Identitas pasien

Nama : Tn. S

Umur : 70 Tahun

Jenis Kelamin : Laki- laki

Agama : Islam

Suku : Madura

Pendidikan : SMP

Alamat : Tekam

Pekerjaan : Tidak bekerja

Tanggal Masuk : 27-07-15

Tanggal Pengkajian : 27-07-15

Diagnosa Medis : Retensi Urine, BPH, Pro Open Prostatektomy

b. Identitas penanggung jawab

Nama : Ny. S

Jenis Kelamin : Perempuan

Hubungan : Anak Pasien

54

Page 2: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

2. Riwayat Penyakit

a. Alasan masuk rumah sakit

Pasien masuk Rs pada tanggal 27-7-15 dan akan menjalani operas pada

tanggal 29-09-15 pada siang hari pukul 14.00. Setelah menjalani operasi

prostatektomy pasien mengeluhkan nyeri pada bagian luka post operasi. .

b. Keluhan utama

Pasien mengatakan nyeri pada bagian bagian yang terdapat luka post

operasi pada hari pengkajian H+0

P : Nyeri ketika bergerak dan ditekan bagian sympisis dan luka post

operasi

Q : Seperti ditusuk tusuk

R : Pada bagian perut kanan bawah yang terdapat luka post operasi

S : 4-6

T : Hilang timbul

c. Keluhan Saat dikaji

- Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut kanan bawah yang

terdapat luka post operasi hingga sulit bergerak terutama di tempat

tidur

- Pasien mengatakan balutan luka post operasi belum dibersihkan

- Pasien mengatakan tidak bisa tidur semenjak H+0 post operasi

d. Riwayat Penyakit terdahulu

Pasien belum tidak memiliki riwayat operasi penyakit apapun

sebelumnya.

e. Riwayat kesehatan keluarga

Tidak ada riwayat keluarga yang yang pernah menjalani proses operasi

sebelumnya .

55

Page 3: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

Data Biologis.

a. Pola Nutrisi

SMRS : Pasien makan 3 kai sehari dengan menu

bervariasi satu porsi habis

MRS : pasien sudah mau makan, pasien makan bubur, dan sesekali nasi, pasien makan ¼ dari porsi rumah sakit

b. Pola Minum

SMRS : Pasien minum 6-7 gelas sehari (1,5-2) liter

per hari

MRS : pasien minum 1,5 gelas sehari (200cc)

c. Pola Eliminasi

SMRS : pasien sulit kencing /Bak lebih dari 1 bulan

MRS : Bak via kateter 3 ways, irigasi bladder 80 tpm,

haluaran irigasi dan kateter urethra lancar, warna

merah jernih.

d. Pola istirahat Tidur

SMRS : Pasien tidur 4-3 jam sehari

MRS : Pasien tidak bisa tidur sama sekali dikarenakan

nyeri sering muncul semenjak h+0 operasi

e. Pola Hygene

Mandi

SMRS : Pasien mandi sendiri 3x sehari secara mandiri

MRS : Pasien rutin di bersihkan oleh keluarganya

sebanyak 2x sehari dengan waslap air hangat,

keadaan setelah mandi cukup bersih

56

Page 4: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

Cuci Rmbut

SMRS : Pasien mencuci rambutnya saat mandi

MRS : Pasien hanya membasahi rambutnya sesekali

dengan bantuan keluarga

Gosok gigi

SMRS : Pasien gosok gigi 2 kali sehari

MRS : Pasien menggosok gigi 1 kali dengan bantuan

keluarganya

3. Pola aktivitas

Aktivitas 0 1 2 3 4

Mandi √

Berpakaian √

Elimnasi √

Mobilisasi di tempat tidur √

Pindah √

Makan dan minum √

Keterangan :

0 : mandiri

1 : Dibantu sebagian

2 : Perlu bantuan orang lain

3 : Perlu bantuan orng lain dan alat

4 : tergantung orang lain dan madiri.

57

Page 5: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Lemah

Kesadaran : Compos Mentis

TTV TD : 140/90 mmHg

N : 83 kali/menit

RR : 25 kali/menit

S : Afebris,akral dingin

Berat Badan

SMRS : 60 kg ±pada 3 bulan yang lalu

MRS : 59 kg

Tinggi Badan : 165 cm

IMT : BB

(T B2) =

59

(1,6 52) = 20,04

Keterangan : IMT Normal = 18,5-24,5 kg/m2 ( IMT pasien

dalam keadaan normal)

b. Kepala

Inspeksi : Bentuk kepala simetris,tidak ada luka, tidak ada

hidrocepalus,rambut tipis nyaris botak,bentuk

lonjong

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan juga benjolan

c. Mata

Inspeksi : konjungtiva merah, mata simetris, sclera berwarna

keruh.

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan pembengkakan

d. Hidung

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada sekret dan polip

Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,benjolan,dan bengkak

58

Page 6: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

e. Telinga

Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada kelainan, sedikit

terdapat serumen,dan tidak ada lesi

Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan

f. Mulut

Inspeksi : Gigi tampak kuning,bibir tampak kering , lidah

sedikit kotor, mukosa mulut lembab

Palpasi : Otot rahang kuat

g. leher

Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar, vena jungularis

tampak

Palpasi : arteri karotis teraba kuat, tidakada nyeri tekan

h. Thorax

Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi,respirasi 30

x/m , tidak tampak retraksi dinding dada

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan

auskultasi : Suara nafas Ronkhi

perkusi : sonor

i. Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : pulsasi Ictus Cordis teraba

auskultasi : S1 dan S2 regular

perkusi : Batas jantung normal

59

Page 7: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

j. Abdomen

Inspeksi : Tidak ada lesi,perut tampak kembung dan

Palpasi : Terdapat sedikit nyeri tekan pada bagian

Kuadran tengah bawah, tepatnya di bagian

simpisis

auskultasi : Bising usus 10 x/menit

perkusi : Supel timpani

k. Genetalia

pasien menggunakan kateter,keadaan skrotum pasien membengkak

l. Ekstremitas

kanan

keterangan : Terpasang infus di tangan kiri (Rl 20 tpm)

0 : Tidak Mampu bergerak sama sekali

1 : Hanya mampu menggerakkan ujung ekstrimitas

2 : Hanya mampu menggeser sedikit

3 : Mampu menggerakkan tangan dengan bantuan,saat bantuan

dilepaskan tangan ikut jatuh

4 : kekuatan otot sedikit berkurang, mampu melawan gravitasi

sesaat lalu jatuh

5 : Kekuatan otot mampu melawan gravitasi

6 Data Psikologis

a. Status Emosi

Klien merasa cemas dan tampak sedikit takut dengan tindakan bedah yang

akan dilakukan

60

kiri4 4 4 4

4 4 4 4

4 4 4 4

4 4 4 4

Page 8: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

b. Konsep diri

Konsep diri menurun dikarenak proses penyakit

c. Gaya berkomunikasi

Klien sulit diajak berkomunikasi

d. Pola Interaksi

Interaksi keluarga dan juga pasien terhambat dikarenakan proses penyakit.

7. Pemeriksaan Laboratorium (28-07-15)

a. RBC : 5,11 . 106 g/dl : 8 - 33

b. WBC : 13. 103 g/dl : 4000-11000

c. Hb : 14,9 % : 12,5- 17,5

d. HCT : 31,2 g/dl : 35- 47 g/dl

8. Terapi Medis

30-07-15

Inj cefotaxime 1 gr/8 jam

Ringer Laktat 20 tpm (500 ml)

Inj Dexametason 2x1 amp/5mg

Inj Novorapid 3 x 4 unit

Inj Tranexid 3x1 amp (50 mg)

Inj ketolorax 3 x 1 amp/ 2ml

Inj ranitidin 3x 1 amp/ 50 mg

Irigasi NaCl 80 tpm

31-07-15

Inj cefotaxime 1 gr/8 jam

61

Page 9: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

Ringer Laktat 20 tpm (500 ml)

Inj Dexametason 2x1 amp/5mg

Inj Novorapid 3 x 4 unit

Inj Tranexid 3x1 amp (50 mg)

Inj ketolorax 3 x 1 amp/ 2ml

Inj ranitidin 3x 1 amp/ 50 mg

Irigasi NaCl 80 tpm

01-08-15

Inj cefotaxime 1 gr/8 jam

Ringer Laktat 20 tpm (500 ml)

Inj Dexametason 2x1 amp/5mg

Inj Novorapid 3 x 4 unit

Inj Tranexid 3x1 amp (50 mg)

Inj ketolorax 3 x 1 amp/ 2ml

Inj ranitidin 3x 1 amp/ 50 mg

Irigasi NaCl 80 tpm

62

Page 10: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH

1 Ds : Klien mengatakan

nyeri di bagian

simpisis, pasien

mengatakan nyeri di

bagian luka post op.

P : Nyeri ketika bergerak

dan bila bagian simpis

ditekan dan di bagian

luka post operasi

Q : Seperti ditusuk-

tusuk

R : Di bagian abdomen

bawah kanan tepatnya

di bagian simpisis

bagian luka post

operasi

S : sedang (4-6)

T : Hilang timbul

Do : Pasien tampak meringis

Pasien tampak gelisah

Pasien tampak lemas

TD : 130/90 mmhg

N : 90 x/m

RR : 28 x/m

Pro open

prostatektomy

iritasi mukosa

kandung kemih

terputusnya

kontinuitas jaringan

Iritasi Mukosa

rangsangan syaraf

persepsi nyeri

Open gate control

Cortex cerebri

Nyeri dipersepsikan

Nyeri akut

Nyeri Akut

63

Page 11: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

T : Afebris

Pada pengkajian post operasi

H+0

2. Ds : - Pasien mengatakan sulit

untuk tidur , baik itu

tidur siang atau bahkan

malam.

- pasien mengatakan

kepala terasa sangat

pusing hingga tidak

bisa tidur sama sekali.

Do : - pasien tampak lemah

- tampak lingkaran hitam

di sekitar mata paien

- pasien tampak gelisah

pembedahan

iritasi mukosa vesika

urinaria

terputusnya

kontinuitas jaringan

rangsangan syaraf

open gate control

cortex cerebri

nyeri dipersepsikan

otot menegang

menurunkan tingkat relaktisitas

gangguan tidur

insomnia

INSOMNIA

3. Ds : - pasien mengatakan

kondisi balutan luka

post operasi dalam

insisi pembedahan

64

Page 12: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

4.

keadaan yang belum

dibersihkan dan diganti

balutan.

Do : - balutan luka tampak

basah, kondisi balutann

tampak berwarna

kecoklatan .

Ds : Pasien mengatakan nyeri

dibagian luka post

operasi sehingga sulit

beraktivitas terutama

mobilisasi di tempat

tidur

Px tampak meringis

bila bergerak di tempat

tidur, tampak di bantu

keluarganya untuk

memposisikan tubuhnya.

Do : Pasien tampak meringis

bila di posisikan mirng

kanan/kiri

Pasien tampak dibantu

oleh keluarganya bila

ingin duduk atau miring

kanan kiri

terputusnya

kontinuitas kulit

kerusakan integritas

kulit

nyeri post operasi

prostatektomy

takut bergerak

hambatan mobilisasi

hambatan mobilisasi di tempat tidur

KERUSAKAN

INTEGRITAS

KULIT

HAMBATAN

MOBILISASI DI

TEMPAT TIDUR

65

Page 13: Askep Post Operasi BPH (Pengkajian -Analisa Data)

66