21
ASUHAN KEPERAWATAN BPH (BENIGNA PROSTAT HIPERPLASIA) Disusun Oleh : Kelompok 4

Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sistem perkemihan

Citation preview

Page 1: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

ASUHAN KEPERAWATAN BPH (BENIGNA PROSTAT

HIPERPLASIA)

Disusun Oleh : Kelompok 4

Page 2: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Disusun Oleh Kelompok 4:

1. Dessy Ayu Armadani (20121660002)

2. Laily Kurniawati (20121660015)

3. Siti Rahmawati (20121660033)

4. Hanan Jehha (20121660121)

Page 3: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Definisi BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) dapat didefinisikan sebagai pembesaran kelenjar prostat yang memanjang ke atas, ke dalam kandung kemih, yang menghambat aliran urin, serta menutupi orifisium uretra (Roehrborn, 2011).

Page 4: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)
Page 5: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Etiologi:Penyebab yang pasti dari terjadinya BPH sampai sekarang belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya hyperplasia prostat, yaitu sebagai berikut (Basuki, 2011):•Proses penuaan dan adanya sirkulasi androgen membutuhkan perkembangan BPH•Dihydrostestosteron, peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen menyebabkan epitel dan stroma dari kelenjar prostat yang mengalami hiperplasi•Bentuk nodular jaringan prostat mengalami pembesran•Normalnya jaringan yang tipis dan fibrous pada permukaan kapsul prostat menjadi spons menebal dan membesar•Uretra prostatic menjadi tertekan dan sempit menyebabkan kandung kemih menjdai kencang untuk bekerja lebih keras mengeluarkan urine•Efek obstruksi yang lama menyebabkan tegangan dinding kandung kemih dan menurun dari elastisitasnya

Page 6: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Klasifikasi BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)

1. Stadium I: Ada obstruktif tapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine sampai habis. 

2. Stadium II: Ada retensi urine tetapi kandung kemih mampu mengeluarkan urine walaupun tidak sampai habis, masih tersisa kira-kira 60-150 cc. Ada rasa ridak enak BAK atau disuria dan menjadi nocturia.

3. Stadium III : Setiap BAK urine tersisa kira-kira 150 cc.4. Stadium IV: Retensi urine total, buli-buli penuh pasien tampak

kesakitan, urine menetes secara periodik (over flowin kontinen). (Roehrborn, 2011)

Page 7: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Patofisiologi Pada tahap awal setelah terjadi pembesaran prostat, maka akan

terjadi penyempitan lumen uretra prostatika dan akan menghambat aliran urine. Keadaan ini menyebabkan peningkatan tekanan intra vesikel. Untuk dapat mengeluarkan urine buli-buli harus berkontraksi lebih kuat guna melawan tahanan tersebut, sehingga akan terjadi resistensi pada buli-buli dan daerah prostat meningkat, serta otot detrusor menebal dan meregang sehingga timbul sakulasi atau divertikel. Fase penebalan detrusor ini disebut fase kompensasi. Apabila keadaan berlanjut, maka detrusor menjadi lelah dan akhirnya mengalami dekompensasi dan tidak mampu lagi untuk berkontraksi sehingga terjadi retensi urine (Basuki, 2011).

Page 8: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Manifestasi Klinis

• Gejala obstruksi, hesitensi, ukurannya mengecil dan menekan pengeluaran urine, adanya perasaan ingin berkemih tidak tuntas, dan retensi urine (Nursalam, 2008)

• Terdapat gejala iritasi, berkemih mendadak, sering dan nokturia (Nursalam, 2008)

Page 9: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Komplikasi • Retensi urin • Infeksi saluran kemih• Involusi kontraksi kandung kemih• Refluk kandung kemih • Hidroureter dan hidronefrosis• Gagal ginjal • Hematuri • Hernia atau hemoroid

Page 10: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

PenatalaksanaanOperasi:

1.Pembedahan2. Pembedahan Terbuka3. Pembedahan Endourologi4. TURP (Trausetra Reseksi Prostat)5. Elektrovaporasi Prostat6. Laser prostatektomi7. Tindakan invasive minimal8. Termoterapi9. TUNA (Transuretrhal needle ablation of the prostate)10. Stent11. HIFU (High intensity focused ultrasound)12. Control berkala

Terapi:1.Watchful waiting2. Medikamnetosa

Page 11: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Pemeriksaan Diagnostik • Pemeriksaan rectal

• Urinalisis

• Serum kreatinin dan BUN

• Serum PSA

• Radiologis

• Pemeriksaan darah lengkap

• Residual Urine

• Urodynamic.

• USG.

• Cytourethroscope

Page 12: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 13: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Pengkajian • Identitas Klien: Nama, umur, agama, suku/bangsa, pendidikan, pekerjaan,

alamat.• Keluhan Utama: Keluhan yang diungkapkan klien pada umumnya yaitu adanya

rasa nyeri. Disuria yaitu nyeri pada waktu kencing. Hesitansi yaitu memulai kencing yang lama dan seringkali disertai dengan mengejan.

• Riwayat Kesehatan: riwayat kesehatan sekarang, riwayat kesehatan dahulu, riwayat kesehatan keluarga.

• Pola Fungsi Kesehatan: Pola Manajement Kesehatan Presepsi Kesehatan, Pola Nutrisi dan Metabolisme, Pola Eliminasi, Pola aktivitas latihan, Pola istirahat tidur, Pola Presepsi kongnitif, Pola konsep diri presepsi diri, Pola hubungan peran, Pola reproduksi seksual, Pola terhadap stres dan koping, Pola keyakinan nilai.

Page 14: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Pemeriksaan Fisik • Keadaan Umum: Keadaan penyakit, kesadaran, suara bicara, status/

habitus, pernafasan, tekanan darah, suhu tubuh, nadi. • Sistem Pernafasan (BI): Pada pemeriksaan ini kaji bentuk bagaimana,

apakah ada pencembungan atau penarikan. Pergerakan bagaimana, suara nafasnya. Apakah ada suara nafas tambahan seperti ronchi , wheezing.

• Sistem Kardiovaskuler (B2): Bagaimana pulsasi jantung (tampak atau tidak).Bagaimana dengan iktus atau getarannya.

• Sistem Persyarafan (B3): Pada daerah kaudal akan mengalami kelumpuhan (relaksasi otot) dan mati rasa karena pengaruh anasthesi SAB

• Sistem Perkemihan (B4): Setelah dilakukan tindakan TURP klien akan mengalami hematuri . Retensi dapat terjadi bila kateter tersumbat bekuan darah.

• Sistem Pencernaan (B5): Bagaimana bentuk abdomen. Pada klien dengan keluhan retensi umumnya ada penonjolan kandung kemih pada supra pubik. Apakah ada nyeri tekan, turgornya bagaimana. Pada klien biasanya terdapat hernia atau hemoroid.

• Sistem Muskoloskletal (B6): Apakah ada pembengkakan pada sendi. . Pada sekitar pemasangan infus ada tanda – tanda infeksi seperti merah atau bengkak atau nyeri tekan. Bentuk tulang belakang bagaimana

Page 15: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Pemeriksaan Penunjang:• Pemeriksaan  Laboratorium

• Pemeriksaan  Uroflowmetri

• Pemeriksaan  Imaging  dan  Rontgenologik

• Pemeriksaan CT- Scan dan MRI

• Pemeriksaan sistografi

Page 16: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Diagnosa Keperawatan • Nyeri Akut b/d agens-agens penyebab cedera karena adaya pembesaran kelenjar

prostat.

• Retensi Urin b/d peningkatan tekanan ureter dan ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi secara adekuat.

• Gangguan Eliminasi Urin b/d obstruksi anatomik yg abnormal karena adanya pembesaran kelenjar prostat

• Gangguan Pola Tidur b/d sering terbagun di malam hari karena adanya gangguan eliminasi urin (Retensi Urin)

• Ansietas b/d perubahan status kesehatan karena penyakit BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)

• Kurang Pengetahuan b/d kondisi prognosis penyakit dan kebutuhan pengobatan BPH (Benigna Prostat Hiperplasia)

(NANDA NIC NOC, 2014)

Page 17: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Diagnosa Keperawatan Pre Operatif

1. Retensi Urin b/d ketidakmampuan kandung kemih untuk berkontraksi secara adekuat.

2. Gangguan Eliminasi urin b/d obstruksi anatomik yg abnormal karena adanya pembesaran kelenjar prostat

3. Gangguan Pola Tidur b/d sering terbagun di malam hari karena adanya gangguan eliminasi urin (Retensi Urin)

(NANDA NIC NOC, 2014)

Page 18: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Diagnosa Keperawatan Intra Operatif

• Ansietas b/d tindakan operatif pembedahan kelenjar prostat

• Ketakutan b/d prosedur invasive pembedahan kelenjar prostat

(NANDA NIC NOC, 2014)

Page 19: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Diagnosa Keperawatan Post Operatif • Nyeri Akut b/d agens-agens penyebab cedera karena adanya tindakan

pembedahan• Hambatan Mobilisasi Fisik b/d penurunan kekuatan, kendali atau masa otot

karena pembedahan kelenjar prostat• Defisit Perawatan Diri b/d kelemahan akibat adanya tindakan pembedahan

prostat.• Kurang Pengetahuan b/d prosedur infasif akibat adanya pembedahan kelenjar

prostat• Resiko Kekurangan Volume Cairan b/d kehilangan volume cairan aktif karena

adanya perdarahan post operasi prostat• Resiko Disfungsi Seksual b/d perubahan structur atau fungsi tubuh akibat

adanya pembedahan prostat• Resiko Infeksi b/d masuknya organisme atau adanya prosedur invasive pada

pembedahan prostat.• Resiko Cedera b/d penurunan kesadaran akibat tindakan operasi

(NANDA NIC NOC, 2014)

Page 20: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

Intervensi Keperawatan

Page 21: Ppt Askep Bph (Benigna Prostat Hiperplasia)

SEKIAN

TERIMA KASIH