Upload
willdan
View
253
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
1/64
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sirosis Hepatis merupakan penyakit kronis dan menahun yang di dahului oleh penyakit
hepatitis yang disebabkan oleh alkohol, defisisensi gizi, dan peradangan pada saluran
empedu , dapat ditemukan adanya pembesaran hati ( Hepatomegali ) yang dapat
mengganggu aliran darah. Gangguan aliran darah pada hati bila tidak mendapat
pengobatan yamg adekuat dapat menyebabkan hipertensi portal dan kematian.
Sirosis hepatis di tandai dengan adanya lokus peradangan , nekrosis, daerah- daerah yang
beregenerasi dan penumpukan jaringan ikat yang difus, sehingga terbentuklah nodul-
nodul yang akan mengganggu aspek fungsional lobulus hepar. Asupan kuratif yang paling
bermanfaat adalah dengan membuat koloni baru mitra hepatik untuk menjalankan fungsi-
fungsi hepar yang terganggu dengan adanya perkembanagan masif proses Sirosis.
i negara maju, Sirosis hati merupakan penyebab kematian terbesar ketiga pada pasien
yang berusia !"-!# tahun ( setelah penyakit kardio$askuler dan kanker ). iseluruh
dunia Sirosis menempati urutun ke tujuh penyebab kematian. Sekitar %".&&& orang
meninggal setiap tahun akibat penyakit ini. 'enderita sirosis hepatis di ndonesia pada
tahun **+ berkisar antara +&. *,% . 'enderita sirosis hepatis lebih banyak dijumpai
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
2/64
pada kaum laki-laki dibandingkan dengan /anita sekitar ,# 0 dengan umur rata - rata
terbanyak antara golongan umur +& - "* dengan pun1aknya sekitar !& !* tahun .
ari hasil buku register dari bulan april %&&2 sampai dengan bulan 3uni %&&2 dilantai 4
'era/atan 5mum ter1atat bah/a jumlah yang dira/at sebanyak !*2 dengan kasus sistem
pen1ernaan sebanyak " orang atau 2, orang, dengan # orang atau 2,&" dengan
kasus sirosis hepatis.
Sirosis hati merupakan penyakit hati yang sering ditemukan dalam ruang pera/atan
penyakit dalam. 'era/atan dirumah sakit sebagian besar kasus terutama di tujukan untuk
mengatasi berbagai penyakit yang ditimbulkan seperti perdarahan saluran 1erna bagian
atas,koma peptikum, hepatorenal sindrom, dan asites, spontaneus ba1terial, peritonitis
serta hepatoselular 1arsinoma.
6asalah kepera/atan yang dapat mun1ul pada klien dengan sirosis hepatis antara lain
yaitu 'erubahan nutrisi, 7elebihan 1airan, 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit,
8esiko tinggi tak efektifnya pola pernafasan, 8esiko tinggi terhadap 1edera, 8esiko tinggi
terhadap perubahan proses pikir. Gangguan harga diri 9 1itra tubuh, ntoleransi akti$itas
dan kurang pengetahuan. 3ika sirosis hepatis terlambat didiagnosa atau terapi a/al yang
tidak adekuat dapat menimbulkan asites, ensephalopali hepatik dan kematian maka
diperlukan asuhan kepera/atan se1ara menyeluruh yang meliputi aspek promotif dengan
pemberian pelayanan kesehatan. 're$entif dengan menjaga kesterilan setiap tindakan,
%
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
3/64
kuratif dengan megikuti regimen therapeutik dan rehabilitatif dengan melakukan kontrol
se1ara teratur untuk men1egah komplikasi yang mungkin dapat terjadi.
:erdasarkan uraian tersebut diatas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana asuhan
kepera/atan pada klien Sirosis Hepatis dengan menggunakan pendekatan proses
kepera/atan.
:. Tujuan penulisan
. ;ujuan 5mum
5ntuk mendapatkan pengalaman nyata dalam memberikan asuhan kepera/atan pada
klien Sirisos Hepatis dengan menggunakan proses kepera/atan
%. ;ujuan khusus
5ntuk mendapatkan pengalaman nyata dalam 0
a. 6elakukan pengkajian pada klien Sirosis Hepatis
b. 6enganalisa data yang diketemukan pada klien Sirosis Hepatis untuk
merumuskan diagnosa kepera/atan.
1. 6embuat ren1ana asuhan kepera/atan pada klien Sirosis Hepatis.
d. 6elaksanakan asuhan kepera/atan yang telah disusun pada klien Sirosis Hepatis
e. 6enge$aluasi asuhan kepera/atan pada klien Sirosis Hepatis
f. 6embuat pendokumentasian pada klien Sirosis Hepatis.
g. 6engidentifikasi adanya kesenjangan asuhan kepera/atan antara teori dan kasus
nyata serta alternatif peme1ahan masalah dari kesenjangan yang ditemukan.
+
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
4/64
$aluasi. :ab tiga 0 ;injauan
kasus terdiri dari pengkajian, diagnosa kepera/atan, peren1anaan, pelaksanaan dan
e$aluasi. :ab empat 0 'embahasan yang dimulai dari pengkajian, diagnosa kepera/atan
pelaksanaan, dan e$aluasi. :ab ?ima 0 'enutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran
!
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
5/64
BAB II
TIN"AUAN TE#RI
A. Pengertian
Sirosis Hepatis adalah penyakit kronis hati akibat tersumbat saluran empedu serta pus
sehingga timbul jaringan baru yang berlebihan yang tidak berhubungan yang dikelilingi
oleh jaringan parut ( :runner and Suddarth ).
Sirosis Hepatis adalah ditandai dengan adanya lokus peradangan ,daerah daerah yang
beregenerasi dan penumpukan jaringan ikat yang di fus. (///.google.1o.id ) tanggal "
3uli %&&2.
Sirosis Hepatis adalah penyakit hati yang di karakteriskan oleh gangguan struktur dan
perubahan degenerasi gangguan fungsi selular dan selanjutnya aliran darah ke hati.
( 6arillyn >. oengoes *** )
Sirosis Hepatis adalah penyakit menahun yang difus ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul. ( Soeparman **# )
ari beberapa pengertian diatas penulis menarik kesimpulan bah/a Sirosis Hepatis
adalah 'enyakit kronis menahun ditandai dengan adanya gangguan struktur hati yaitu
"
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
6/64
timbulnya jaringan baru yang berlebihan dan tidak saling berhubungan yang dikelilingi
oleh jaringan parut serta gangguan aliran darah ke hati.
B. Pato$isiologi
>tiologi atau penyebab sirosis hepatis masih belum dimengerti dengan baik, namun
banyak faktor yang berhubungan dengan terjadinya kerusakan hati. se1ara garis besar
etiologi dari sirosis hepatis adalah sebagai berikut 0
. >tiologi yang diketahui penyebabnya
a. Alkoholisme
b. Hepatitis $irus tipe :, sofagus. 7asus ini merupakan kasus emergensi
sehingga penentuan etiologi sering dinorduakan, namun yang paling penting adalah
penanganannya lebih dulu. 'rinsip penanganan yang utama adalah tindakan 8esusitasi
sampai keadaan pasien stabil, dalam keadaan ini maka dilakukan 0
) 'asien diistirahatkan dan dipuasakan
%) 'emasangan 4C berupa garam fisiologis dan kalau perlu transfusi
+) 'emasangan =aso Gastri1 ;ube, hal ini mempunyai banyak sekali kegunaannya
yaitu 0 untuk mengetahui perdarahan, 1ooling dengan es, pemberian obat-obatan,
e$aluasi darah
!) 'emberian obat-obatan berupa antasida,A8H%,Antifibrinolitik,4itamin 7,
4asopressin, @1triotide dan Somatostatin
a) 4asopresin 0 penurunan tekanan porta dengan konstriksi arteri
+
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
14/64
b) 'ropandol 0 penurunan tekanan porta dengan bloking -adarienergik
1) Somatostatin 0 penurunan tekanan porta dengan $asodilatasi $ena portal
") isamping itu diperlukan tindakan-tindakan lain dalam rangka menghentikan
perdarahan misalnya 'emasangan :allon ;amponade dan ;indakan Skleroterapi 9
?igasi aatau @esophageal ;ranse1tion.
#) ;'S (;ransjugular ntrahepatik 'ortasystemi1 Shunting)
2) 5ntuk bedah 0
a 'orta systemi1 shunting
b e$askularisasi dan transeksi
(. %epera)atan
a. 6endukung istirahat dan kenyamanan
b. 6endukung asupan nutrisi dengan pemasangan
=G;
1. 6en1egah infeksi
d. 6en1egah perdarahan
e. 6enganjurkan klien untuk menghentikan
penggunaan alkohol, obat-obatan dan merokok.
f.
E. Pengkajian
'engkajian pada klien dengan Sirosis Hepatis menurut oengoes ***.
*. Akti$itas + lati&an
7elemahan, kelelahan, terlalu lelah, letergi, penurunan masa otot 9 tonus.
!
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
15/64
(. irkulasi
8i/ayat gagal ginjal kronik, perikarditis, penyakit jantung reumatik kanker (6alfungsi
hati menimbulkan gagal hati ), disritmia,distensi $ena abdomen.
,. Eli!inasi
Clatus, distensi abdomen (Hepatomegali, splenomegali, asites, 'enurunan bising usus
fe1es /arna tanah liat, melena, urine gelap, pekat.
-. Makanan + airan
AnoreBia, tidak toleran terhadap makanan 9 tak dapat men1erna, mual 9 muntah
penurunan berat badan atau peningkatan 1airan, edema, kulit kering, turgor buruk, ikterik,
nafas berbau keton.
/. Neurosensori
@rang terdekat dapat melaporkan perubahan kepribadian, penurunan mental, perubahan
mental, halusinasi, lambat bi1ara, asterik.
0. N1eri + ken1a!anan
=yeri tekan abdomen 9 nyeri kuadran kanan atas, pruritus, neuritis perifer, perilaku hati-
hati, fokus pada diri sendiri.
"
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
16/64
2. Perna$asan
ispnea, takipnea, pernafasan dangkal, bunyi nafas tambahan, ekspansi paru
terbatas,hipoksia.
3. %ea!anan
'ruritus, demam (lebih umum pada Sirosis alkoholik) ikterik, ikimosis petikie,angioma
spider ne$i .
4. eksualitas
Gangguan menstruasi, impoten, altrofi, testis, ginekosmatia, kehilangan rambut (dada
ba/ah lengan, pubis ).
*5. Pen1ulu&an + pe!belajaran
8i/ayat penggunaan alkohol jangka panjang 9 empedu, hepatitis terpajan pada toksin ,
trauma hati, perdarahan G atas, episode perdarahan $arises esopagus, penggunaan obat
yang mempengaruhi fungsi hati.
Pe!eriksaan diagnostik
. Skan 9 biopsi hati 0 6endeteksi infiltrat lemak, fibrosis, kerusakan, jaringan hati.
%. 7olesisitografi9 kolongiorafi 0 6emperlihatkan penyakit
du1tus empedu yang mungkin sebagai faktor predisposisi.
+. >ofagos1ofi 0 apat menunjukan $arises esofagus
#
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
17/64
!. 'ortografi transhepatitis perkutaneus 0 6emperlihatkan struktur sistem $ena portal.
". :illirubin serum 0 6eningkat karena gangguan seluler,
ketidakmampuan hati untuk mengkonjugasi 9 obstruksi bilier.
#. AS; ( SG@; ) 9 A?; ( SG'; ) ?H 0 6enigkat karena seluler dan mengeluarkan
enzim.
2. Alkalin fosfatase 0 6eningkat karena penurunan ekskresi
. Albumin serum 0 6enurun karena penekanan sintesis
*. arah lengkap 0 Hb 9 Ht dan S mungkin menurun karena pendarahan kerusakan
S6 dan anemia terlihat dengan hipersplenisme dan defisiensi besi leukopenia
mungkin ada sebagai akibat hipersplenisme.
&. 6asa protrombin 9 ';; 0 6emanjang ( 'enurunan sintesis protrombin )
. Anemia serum 0 6eningkat karena ketidakmampuan untuk berubah dari amonia.
%. :5= 0 6eningkat menunjukan kerusakan darah 9 protein menjadi urea.
+. Cibrinogen 0 6enurun.
!. Glukosa serum 0 Hipokalemia diduga mengganggu glikogenesis
". >lektrolit 0 Hipokalemia menunjukan peningkatan aldosteron, meskipun berbagai
ketidakseimbangan dapat terjadi.
#. 7alsium 0 6ungkin menurun sehubungan dengan gangguan absorpsi $itamin .
2. 'emberian nutrien 0 efisiensi $it A, :%,
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
18/64
%&. Coto sinar F pada abdomen 0 5ntuk mengetahui ukuran hati, udara dan kista pada
hati dan traktus billier, kalsifikasi hati dan aktifitas massif.
%. 8adioisotop hati 0 6enunjukan guratan pada hati yang abnormal dan
mengidentifikasi adanya massa pada hati.
%%. 'emriksaan angiografi 0 5ntuk mengidentifikasi tempat perdarahan.
E. Diagnosa kepera)atan
iagnosa kepera/atan berdasarkan analisa data menurut oengoes ***, :runner and
Suddarth %&& ditemukan diagnosa kepera/atan sebagai berikut 0
. 'erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat sekunder terhadap anoreBia.
%. 'erubahan $olume 1airan 0 berlebihan berhubungan dengan gangguan mekanisme
regulasi (SAH, penurunan protein plasma, malnutrisi), ntake 1airan yang
berlebihan, ntake natrium yang banyak
+. 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas sekunder
terhadap kelemahan.
!. 8esiko tinggi terhadap tidak efektif pola pernafasan berhubungan dengan
penurunan ekspansi paru.
". 8esiko tinggi terhadap proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologi
sekunder terhadap peningkatan kadar amonia serum.
#. 8esiko tinggi terhadap (hemoragi) 1edera berhungan dengan hipertensi portal
2. Gangguan harga diri 9 1itra tubuh berhubungan dengan perubahan peran fungsi
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
19/64
. 7urang pengetahuan (kebutuhan belajar) tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
tubuh berhubungan dengan kurangnya informasi.
6. Perenanaan
Setelah diagnosa kepera/atan ditemukan, dilanjutkan dengan peren1anaan dan e$aluasi
untuk setiap diagnosa kepera/atan 0
*. Peruba&an nutrisi kurang dari kebutu&an tubu& ber&ubungan dengan intake
1ang tidak adekuat sekunder ter&adap Anore7ia.
Tujuan0 kebutuhan nutrisi terpenuhi
%riteria e8aluasi0
a. :ertambah berat badan,
b. 6elaporkan peningkatan selera makan
1. ;idak ada tanda-tanda malnutrisi lebih lanjut,
d. ;urut serta dalam upaya memelihara oral hygiene,
e. =ilai laboratorium dalam batas normal.
Perenanaan '
a. ;imbang berat badan,
b. :erikan makan sedikit tapi sering,
1. :erikan pera/atan mulut sering dan sebelum makan,
d. A/asi periksaan laboratorium,
e. 7onsul ahli diet,
f. :erikan obat sesuai indikasi,
g. :erikan makanan halus, hindari makanan kasar sesuai indikasi.
*
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
20/64
(. Peruba&an 8olu!e airan ' berlebi&an ber&ubungan dengan gangguan
!ekanis!e regulasi 9IADH: penurunan protein plas!a: !alnutrisi;: Intake
airan 1ang berlebi&an: Intake natriu! 1ang ban1ak
Tujuan '6enunjukan $olume 1airan yang stabil.
%riteria e8aluasi0
a. 6emperlihatkan peningkatan haluaran urine,
b. 6emperlihatkan penge1ilan lingkar perut,
1. ;anda tanda $ital dalam batas normal,
d. ;idak ada edema
e. 6engikuti diit rendah natrium dan pembatasan 1airan,
f. Hasil laboratorium dalam batas normal.
Perenanaan'
a. A/asi tanda tanda $ital,
b. 5kur lingkar abdomen,
1. orong untuk tirah baring bila ada asites,
d. A/asi albumin serum dan elektrolit,
e. ;imbang berat badan,
f. :atasi asupan natrium dan 1airan,
g. :erikan diuretik,
h. 5kur masukan dan haluaran,
i. :erikan albumin sesuai indikasi.
,. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit ber&ubungan dengan asites.
Tujuan0 6empertahankan integritas kulit.
%&
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
21/64
%riteria e8aluasi0
a. 6emperlihatkan turgor kulit normal pada ekstremitas,
b. ;idak ada luka dikulit,
1. ;idak ada edema dan tidak ada perubahan /arna kulit,
d. 6enunjukan prilaku 9 tehnik untuk mern1egah kerusakan kulit.
Perenanaan '
a. 5bah posisi dengan sering dan latihan rentang gerak pasif 9 aktif,
b. ;inggikan ekstremitas, +
1. 'ertahankan sprei kering dan bebas lipatan,
d. :erikan pera/atan kulit dengan lotion.
-. Resiko tinggi ter&adap take e$ekti$ pola perna$asan ber&ubungan dengan
penurunan ekspansi paru.
Tujuan ''ola pernafasan efektif.
%riteria e8aluasi0
a. ;idak edema,
b. nilai GA dalam batas normal,
1. ;anda-tanda $ital dalam batas normal,
d. ;idak ada sianosis.
Perenanaan '
a. 'ertahankan kepala tempat tidur tinggi,
b. 5bah posisi dengan sering,
1. Selidiki perubahan tingkat kesadaran,
%
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
22/64
d. :erikan oksigen tambahan,
e. Siapkan untuk prosedur parasintetis 9 pirauperitoneo$ena,
f. 7aji suara nafas,
g. 1atat 1rakles, /heezing 9 ron1hi.
". Resiko tinggi ter&adap &e!oragi edera ber&ubungan dengan &ipertensi
portal.
Tujuan ' ;idak terjadi perdarahan
%riteria e8aluasi '
a. ;idak menunjukan adanya perdarahan,
b. =ilai laboratorium dalam batas normal (Hb,Ht ),
1. ;anda tanda $ital dalam batas normal,
d. Haluaran urine dalam batas normal,
e. ;idak ada memar dan hematom
Perenanaan '
a. @bser$asi /arna dan konsistensi fe1es,
b. A/asi tanda tanda $ital
1. @bser$asi adanya pe1hie, perdarahan dan ekimosis,
d. A/asi nilai laboratorium (Hb,Ht ),
e. :erikan obat sesuai indikasi,
f.
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
23/64
0. Resiko tinggi ter&adap peruba&an proses pikir ber&ubungan dengan
peruba&an $isiologis sekunder ter&adap penigkatan kadar a!onia seru!
Tujuan ''erebaikan status mental 9 orientasi dengan kenyataan.
%riteria e8aluasi '
a. 7adar amonia dalam batas normal,
b. @rientasi terhadap /aktu, tempat dan orang,
1. 'ola tidur normal,
d. 6empertahankan 9 menunjukan perhatian terhadap akti$itas di lingkungan .
Perenanaan '
a. @bser$asi perubahan perilaku dan mental,
b.
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
24/64
Perenanaan '
a. iskusikan situasi 9 dorong pernyataan takut,
b. ukung 9 berikan pera/atan dengan positif,
1. orong keluarga untuk berpartisifasi pada pera/atan,
d. 8ujuk ke pelanyanan konselor,
e. 7aji koping klien dan keluaraganya terhadap perubahan penampilan.
3. %urang pengeta&uan 9%ebutu&an belajar ;tentang kondisi: prognosis dan
kebutu&an pengeta&uan ber&ubungan dengan kurangn1a in$or!asi.
Tujuan 0 7lien dan keluarga klien memahami melalui diskusi yang interaktif.
%riteria e8aluasi '
a. 6enyatakan pemahaman proses penyakit,
b. 6enghubungkan dengan gejala dengan fa1tor penyebab,
1. 6elakukan perubahan pola hidup dan partisifasi dalam pera/atan.
Perenanaan '
a. iskusikan pembahasan natrium,
b. ;ekankan pentingnya nutrisi yang baik
1. :erikan diit tertulis
d. nstruksikan orang terdekat untuk memberitahu pemberi pera/atan akan adanya
bingung, tidak rapi, tidur berjalan,
e. ;ekankan pentingnya menghindari alkohol.
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
25/64
. 'engertian
mplementesi adalah 7ategori dari perilaku kepera/atan dimana tindakan yang
diperlukan untuk men1apai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
kepera/atan dilakukan dan disesuaikan ( 'atri1ia A. 'otter %&&" )
%. ?angkah-langkah yang diperlukan dalam pelaksanaan menurut 'atri1ia A.'otter
(%&&")adalah sebagai berikut 0
a. 6engkaji ulang klien
Case pengkajian ulang terhadap komponen implementesi memberikan mekanisme
bagi pera/at untuk menentukan apakah tindakan kepera/ataan yang diusulkan
masih sesuai.
b. 6enelaah dan memodifikasi ren1ana asuhan kepera/atan yang ada sebelum
memulai pera/atan. 'era/at menelaah ren1ana asuhan dan membandingkannya
dengan data pengkajian untuk mem$alidasi diagnosa kepera/atan yang
dinyatakan dan menentukan apakah inter$ensi kepera/atan yang paling sesuai
untuk situasi klinis saat itu. 3ika status klien telah berubah dan diagnosa
kepera/atan dan inter$ensi kepera/atan harus dimodifikasi.
6odifikasi ren1ana asuhan kepera/atan yang telah ada men1akup beberapa
langkah
) ata dan kolom pengkajian dire$isi sehingga men1erminkan status kesehatan
terbaru klien.
%"
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
26/64
%) iagnosa kepera/atan dire$isi diagnosa kepera/atan yang tidak rele$an
dihapuskan dan diagnosa kepera/atn yang baru ditambahkan dan diberi
tanggal.
+) 6etode implementasi spesifik dire$isi untuk menghubungkan dengan
diagnosa kepera/atan yang baru dan tujuan klien yang baru.
!) 'era/at menge$aluasi respon klien terhadap tindakan kepera/atn jika respon
klien tidak konsisten dengan hasil yang diharapkan diperlukan re$isi lebih
lanjut terhadap ren1ana asuhan .
1. 6engidentifikasi bidang bantuan
:eberapa situasi kepera/atan mengharuskan pera/at untuk men1ari bantuan seperti
tambahan tenaga,pengetahuan atau ketrampilan kepera/atan.
d. 6engimplementasikan inter$ensi kepera/atan
6etoda untuk men1apai tujuan asuhan kepera/atn yang terdiri dari 0
) 6embantu dalam melakukan akti$atas kehidupan sehari-hari
%) 6engkonsulkan dan menyuluh klien dan keluarganya
+) 6emberi asuhan kepera/atan langsung
!) 6enga/asi dan menge$aluasi
e. 6engkomunikasikan inter$ensi kepera/atan
nter$ensi kepera/atan dikomunikasikan se1ara $erbal ketika dituliskan ,inter$ensi
kepera/atan dipadukan kedalam ren1ana asuhan kepera/atan dan 1atatan medis
%#
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
27/64
klien. Setelah inter$ensi diterapkan respon klien terhadap pengobatan di1atatkan pada
lembar 1atatan yang sesuai. nformasi ini biasanya men1akup diskripsi singkat
tentang pengkajian kepera/atan, prosedur spesifik dan respon klien.
H. E8aluasi
>$aluasi menurut 'atri1ia A. 'otter (%&&" )
>$aluasi adalah membandingkan data subjek dan objek yang dikumpulkan dari klien,
pera/at lain, dan keluarga untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi hasil
yang diharapkan yang ditetapkan selama peren1anaan.
?angkah-langkah e$aluasi dari proses kepera/atan mengukur respon klien terhadap
tindakan kepera/atn dan kemajuan klien kearah tujuan . ;ujuan asuhan kepera/atan
untuk membantu klien menyelesaikan masalah kesehatan aktual,men1egah kekambuhan
dari masalah potensial dan mempertahankan status sehat.>$aluasiterhadap asuhan
menentukan apakah tujuan ini telah terlaksana.
Aspek lain darie$aluasi men1akup pengukuran k/alitas asuhan kepera/atan yang
diberikan dalam lingkungan pera/atan kesehatan. Ada tiga tipe indikatork/alitas yaitu
Struktur, proses dan hasil. >$aluasi kapan saja pera/at berhubungan dengan klien
penekananya kepada hasil klien.
"enis=jenis e8aluasi
. >$aluasi pera/atan
%2
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
28/64
'emantauan indikator k/alitas menge$aluasi apakah proses yang se1ara spesifik
ditetapkan men1apai hasil yang di inginkan .
%. 'eme1ahan masalah
Setelah menge$aluasi fa1tor-fa1tor pemberat pada masalah k/alitas staf
mengembangkan ren1ana tindakan untuk memperbaiki proses dan hasil yang diharapkan.
+. >$aluasi perbaikan
Setelah menerapkan suatu ren1ana tindakan untuk meningkatkan k/alitas kepera/atan
staf harus menge$aluasi keberhasilan ren1ana.
!. 7omunikasi hasil
Hasil dari akti$itas harus di komunikasikan pada staf di semua bagian organisasi
yang sesuai.
okumentasi didefenisikan sebagai salah satu yang tertulis 9 teratur untuk diandalkan
sebagai 1atatan tentang bukti bagi indi$idu yang ber/enang.
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
29/64
pemeriksaan fisik, laporan tentang diagnostik, ringkasan tentang prosedur operatif,
ren1ana pemulangan dan ringkasan pemulangan.
%*
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
30/64
BAB III
TIN"AUAN %AU
'ada bab ini penulis akan akan menuliskan pengalaman nyata yang penulis lakukan
selama tiga hari mulai dari pengkajian, diagnosa kepera/atan, pelaksanaan dan e$aluasi.
A. Pengkajian
'engkajian dilakukan pada tanggal &* juli %&&2 pukul &*.&& :, klien masuk pera/atan
pada tanggal &! 3uli %&&2 di lantai 4 pera/atan umum kamar "&% dengan nomor register
%"-+"-! dengan diagnosa medis Sirosis Hepatis.
* Identitas klien
7lien bernama =y S.8 jenis kelamin perempuan,usia #& tahun, status perka/inan
menikah, agama islam, suku bangsa padang, pendidikan S6A, bahasa yang digunakan
bahasa indonesia, pekerjaan ibu rumh tangga, alamat kampung jati desa jati mulya
;ambun, sumber biaya AS7>S angkatan darat, sumber informasi klien, keluarga, pera/at
ruangan dan 1atatan kepera/atan.
%. Ri)a1at %epera)atan
a. Ri)a1at kepera)atan sekarang
7eluhan utama klien saat pengkajian yaitu nyeri pada daerah abdomen sebelah kanan,
skala nyeri #, keluhan timbul se1ara mendadak lamanya I jam upaya mengatasi,
klien istirahat di tempat tidur dan minum obat.
+&
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
31/64
7lien mengatakan tidak mempunyai ri/ayat alergi obat-obatan, makanan, binatang
dan lingkungan. 'ada tahun **" klien pernah mengalami masuk rumah sakit dengan
kasus yang sama, tidak ada ri/ayat ke1elakaan , klien tidak pernah menggunakan
obat-obatan terlarang, klien juga tidak pernah merokok.
b. Ri)a1at kese&atan keluarga
7eterangan 0
$0 7lien
0 'erempuan
0 6eninggal
0 ?aki laki
0 6eninggal
0 ;inggal serumah
0 Garis keturunan
0 Garis perka/inan
+
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
32/64
6elhat klien anak pertama dari lima bersaudara tidak ada penyakit yang diderita
keluarga yang berkaitan dengan penyakit lain.
. Ri)a1at psikososial dan spiritual
7lien mengatakan paling dekat dengan anak pertamanya, interaksi dalam berkeluarga
yaitu pola komunikasi dua arah, pembuat keputusan dalam keluarga adalah klien
sendiri. 7egiatan dalam kemasyarakatan mengikuti pengajian yang ada
dilingkunganya, dampak penyakit klien terhadap keluarga yaitu keluarga menerima
keadaan klien dan berusaha untuk memberikan dukungan agar klien 1epat sembuh..
6ekanisme terhadap stress yaitu musya/arah dengan keluarga, klien mengatakan
sudah mengetahui sakit yang dideritanya, jenis makanan apa saja yang boleh
dimakan dan tidak boleh dimakan dan menurut keluarganya klien menerima keadaan
penyakitnya. Hal yang sangat dipikirkan saat ini yaitu ingin berkumpul bersama
keluarga dan perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit aktifitas jadi terganggu,
tetapi klien masih dapat melakukan aktifitas /alau dengan bantuan dari orang lain.
;idak ada sistem nilai keper1ayaan yang bertentangan dengan kesehatan. Aktifitas
agama yang dilakukan adalah sholat lima /aktu.
d. %ondisi lingkungan ru!a&
7lien tinggal di perkampungan dekat dengan jalan raya, jauh dari pabrik dan tempat
pembuangan sampah dan limbah.
+%
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
33/64
e. Pola kebiasaan se&ari=&ari
*; Pola nutrisi
Sebelum sakit klien makan +B9hari, porsi makan piring setiap kali makan, jenis
makanan terdiri dari nasi, sayur, lauk, buah, klien tidak alergi atau berpantang
pada makanan, kebiasaan sebelum makan men1u1i tangan dan berdoa. Saat ini
klien makan tiga kali sehari, klien mengatakan kurang nafsu makan karena perut
terasa sakit apabila makanan masuk, klien makan sedikit tapi sering, klien makan
habis J porsi jenis makanan diet rendah lemak 7lien menggunakan obat sebelum
makan yaitu ?a1tulaB +B 11 dan inpepsa +B"11 jam sesuai program per oral,
klien tidak menggunakan alat bantu makan ( =G; ).
(; Pola eli!inasi
Sebelum sakit klien bak + B 9 hari /arna kuning jernih , tidak ada keluhan saat
bak, klien juga tidak menggunakan alat bantu seperti kateter. Saat ini bak !-"B 9
hari /arna kuning jernih, tidak ada keluhan. Sebelum sakit klien bab %B9hari
/arna kuning, konsistensi padat, tidak ada keluhan , /aktu tidak tentu Saat ini
klien bab !-"B 9 hari /arna kuning 1oklat, konsistensi 1air, tidak ada keluhan saat
bab. Sebelum pengkajian klien menggunakan laBatif tetapi sorenya laBatif di
stop.
,; Pola personal &1giene
Sebelum sakit klien mandi %B9hari /aktu pagi dan sore, oral hygiene %B 9 hari
setelah mandi 1u1i rambut %B seminggu. Saat ini klien mandi dengan dilap
++
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
34/64
memakai handuk %B 9 hari /aktu pagi dan sore, oral hygiene %B setelah mandi,
1u1i rambut B seminggu.
-; Pola istira&at dan tidur
Sebelum sakit klien jarang tidur siang, tidur malam " jam sehari. 7ebiasaan
sebelum tidur klien berdoa. Saat ini klien tidur siang I jam , tidur malam"-# jam,
kebiasaan sebelum tidur klien memba1a.
/; Pola akti8itas dan lati&an
Sebelum sakit klien bekerja sebagai ibu rumah tangga, tidak pernah olah raga ,
tidak ada keluhan saat berakti$itas. Saat ini klien banyak istirahat, tidak pernah
berolah raga, klien mengeluh nyeri di daerah perut dan sesak bila terlentang, lutut
nyeri saat bangun tidur dan langsung berdiri.
0; Pola kebiasaan1ang !e!pengaru&i kese&atan
Sebelum sakit dan saat ini klien tidak merokok dan minum-minuman keras dan
obat-obat terlarang.
,. Pe!eriksaan $isik
*; Pe!eriksaan u!u!
:erat badan klien sebelum sakit "& kg, saat ini "& kg, tinggi badan "& 1m, tekanan
darah 0 &&9"& mmHg, nadi 0 2" B 9 menit, suhu 0 +# &1, 8r 0% B 9 menit, keadaan
umum sedang, tidak terdapat pembesaran kelenjar getah bening.
+!
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
35/64
(; iste! pengli&atan
'osisi mata klien simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada edema, pergerakan
bola mata tidak ada gangguan, konjugti$a anemis, pupil isokor, tidak ada radang,
fungsi penglihatan tidak kabur, tidak memakai ka1a mata.
,; iste! pendengaran
aun telinga klien simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi, tidak bengkak, tidak ada
1airan yang keluar dari telinga, klien tidak marasa penuh ditelinga, fungsi
pendengaran baik, klien dapat mendengarkan suara pera/at dengan jelas, tidak
menggunakan alat bantu dengar.
-; iste! )iara
7lien dapat berbi1ara dengan jelas, koheren dan baik, tidak ada aphasia, aphonia
ataupun dysartria
/; iste! perna$asan
3alan nafas bersih tidak ada sumbatan, klien sesak apabila saat terlentang, klien tidak
menggunakan alat bantu pernafasan, frek/ensi nafas % B 9 menit.irama teratur, jenis
pernafasan spontan, batuk (-) sputum (-) palpasi dada tidak nyeri, tekan suara nafas
$askuler /heezing (-) dan ron1hi (-) 7edalaman dalam, tidak nyeri saat bernafas ,
tidak menggunakan alat bantu nafas.
+"
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
36/64
0; iste! &e!atologi
7lien pu1at,konjungti$a anemis. Hb..+ (%-# g9dl ).
2; iste! sara$ pusat
7lien tidak pusing, klien lemah, tingkat kesadaran 1omposmentis, G0!, 60",
40#.;idak ada peningkatan ;7 tidak terdapat gangguan sistem persyarafan.
3; iste! penernaan
Gigi klien tidak 1aries, tidak mengguakan gigi palsu, lidah tidak kotor, sali$a normal,
mukosa bibir tidak kering, klien tidak muntah, klien mengeluh nyeri abdomen sebelah
kanan dengan skala nyeri #, /aktu tidak tentu, bising usus " B 9 menit, klien
mengalami diare bab "-# B 9 hari, hepar teraba, perut kembung (asites ) lingkar perut
" 1m, teraba lembek.
4; iste! endokrin
;idak pembesaran kelenjar getah bening, tidak berbau nafas keton, klien terjadi
poliuri dan polidipsi, tidak terdapat luka gangren pada tubuh klien.
*5; ioste! urogenital
ntake #&& ml , output !"& ml. tidak ada perubahan pola berkemih, bak /arna
/arna kuning jernih, tidak ada distensi kandung kemih, tidak ada keluhan sakit
pinggang.
+#
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
37/64
**; iste! integu!en
;urgor kulit baik, temperatur kulit dingin, /arna kulit pu1at, keadaan kulit baik, tidak
ada kelainan, keadaan rambut bersih dan rontok. kimosis tidak ada, petikie tidak ada
,angioma tidak ada, spider ne$i tidak ada, pruritus tidak ada
*(; iste! !uskuloskeletal
7lien tidak mengalami kesulitan dalam bergerak, lutut terasa nyeri bila bangun tidur
bila langsung tidur, duduk " menit langsung berdiri tidak sakit, tidak ada fraktur, tidak
ada kelainan bentuk tulang, keadaan tonus otot baik, kekuaatan otot
"""" """"
"""" """"
Data ta!ba&an
7lien paham tentang penyakitnya, klien mengerti makanan apa saja yang bisa
dimakan dan yang tidak boleh dimakan. 7lien mengetahui dari dokter dan pera/at
ruangan bah/a yang menyebabkankan sirosis hepatis kebanyakan dari minuman
alkohol.
-. Data penunjang
Hasil laboratorium tanggal pemeriksaan &" juli %&&2 jam &.!+.+ :
arah rutin
Hasil =ormal
- Hemoglobin .+ g 9 dl %-# g 9 dl
+2
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
38/64
- Hematokrit +! +2-!2
- >ritrosit +.# juta 9 ul !.+-#.& juta9ul
- ?eukosit !&&& 9 ul !&&-&&&& 9 ul
- ;rombosit #&&&& "&&&-!&&&& 9 ul
7imia
- Albumin %.2 g 9dl +."-".& g 9 dl
- globulin !.% g 9dl %." g 9 dl
- :illirubin total #.2 mg 9 dl K ." mg 9 dl
- :illirubin dire1t %.2 mg 9 dl K &.+ mg 9 dl
- :illirubin indire1t !.& mg 9 dl K . mg 9 dl
- SG'; ! u 9 l K !& u 9 l
- SG@; *% u 9 l K +" u 9 l
- =atrium !2 m>g 9 l +"-!" m>g 9 l
- 7alium +.% m>g 9 l +."-".+ m>g 9 l
- 7lorida m>g 9 l *2- &2 m>g 9 l
Analisa gas darah
- '
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
39/64
5rien lengkap
- 'rotein - 9 =egatif
- Glukosa - 9 =egatif
- :illirubin - 9 =egatif
- >ritrosit --
- ?eukosit +-%-+
- ;orak - 9=egatif
- 7ristal - 9 =egatif
- >phitel 9 positif
/. Penatalaksanaan
;herapi tanggal * 3uli %&&2
- la1tulaB B 1i
- inpepsa sirup + B 1i
- 6ethi1ol + B tab
-
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
40/64
5SG abdomen, 'emeriksaan tanggal &" juli %&&2
7esan 0 -
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
41/64
/arna hitam, diberikan injeksi ulsikur amp dan injeksi primperan amp, kemudian
dilakukan G< kembali dengan air putih (Agua )"&& 11, air jernih stosel /arna hitam
sedikit, memberikan @% %liter9menit ,infus =a1l %& tts 9 menit dan >7G, mengajarkan
tehnik relaksasi dan distraksi serta memberikan obat sesuai program.
6asalah kepera/atan yang masih ada yaitu gangguan rasa nyaman nyeri abdomen
ketidak efektifan, dan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan risiko tinggi
terhadap perdarahan
2. Data 6okus
Data ub1ekti$
7lien mengatakan 0
=yeri di daerah perut sebelah kanan,
Sesak apabila sedang terlentang skala nyeri #,
'erutnya seperti dililit-lilit,
Sering bab,1air,!-" B 9 hari,
7urang nafsu makan.
Sering haus dan ken1ing,
Data #b1ekti$
) 7lien terpasang infus 8? % 9 menit, nfus o1tallbin %" && ml, %) 8r % B 9 menit,
+) kulit klien tampak pu1at dan kering, !) perut klien kembung (asites), ") kulit klien
!
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
42/64
teraba dingin, #) hepar teraba, 2) bising usus " B9 menit, ) :: sebelum sakit "& kg,saat
ini "& kg,;: "& 1m, *) intake #&& ml, out put !"& ml, &) klien makan habis J porsi ,
) lingkar perut " 1m, %) ;;4, ; 0 && 9 "& mmHg, +) = 0 2" B 9 menit, !) 8r % B
9 menit, S 0 +#&1, ") kekuatan otot """" """"
"""" """"
SG'; % u 9 l, SG@;, !" u 9 l,albumin 0 %.! g 9 dl, billirubin total %.+ mg 9 dl, billirubin
dire1t .% mg 9 dl.natium !2 m>g 9 l,kalium +% m>g 9 l klorida m>g 9 l,=: 0 .+ g 9
dl, Ht 0+! , albumin %.2 g 9 dl, globulin !.% g 9 dl,o1talbin %& && ml
ntake output
6a9mi 0 %&& 11 urine 0 +"& 11
4C 0 8? +&& 11 ? 0 #&& tiologi
S 0 (7) mengatakan nyeri di daerah
abdomen sebelah kanan dan seperti
dililit.
@ 0 'erut kien tampak kembung
(asites),terpasang infus 8?% tts 9
menit,hepar teraba, leukosit !&&& u 9 l,
SG'; 0 ! u 9 l,SG@; *% u 9
=yeri abdomen ;rauma jaringan
dan refleks spame
otot sekunder akibat
gangguan $iseral
hepatik.
!%
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
43/64
%
+
!
l,billirubin total #,2 mg 9
dl,billirubin%,2 mg 9 dl,;;4 0 ; 0
&&9"& mmHg, S 0 +#&1, 88 0 % B9
menit, = 0 2" B 9 menit.lgkar perut "
1m 'emeriksaan 5SG pada tanggal "
3uli %&&2 7esan 0
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
44/64
"
@ 0 7onjungti$a anemis, klien
tampak pu1at, Hb ,+ mg 9dl, Ht +!
, eritrosit +,# juta, trombosit #&&&&,
; &&9"& mmHg, nadi 2" B9 menit,
'emeriksaan 5SG pada tanggal " 3uli
%&&2 7esan 0
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
45/64
. =yeri abdomen berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot
sekunder akibat gangguan $iseral hepatik.
%. 7etidak efektifan pola nafas berhubungan dengan pengumpulan 1airan intra
abdomen.
+. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
yang tidak adekuat.
!. 8isiko tinggi terhadap pendarahan berhubungan dengan hipertensi portal.
". 7elebihan $olume 1airan berhubungan dengan asites.
B. Perenanaan: Pelaksanaan: dan E8aluasi
*. N1eri abdo!en ber&ubungan dengan trau!a jaringan dan re$leks spa!e otot
sekunder akibat gangguan 8iseral &epatik
Tujuan ' Setelah dilakukan tindakan kepera/atan selama +B%! jam diharapkan nyeri di
daerah abdomen berkurang .
%riteria &asil0 )7lein mengatakan perutnya tidak kembung, %)skala nyeri berkurang
( &-+), +) billirubin dire1t ( K &,+ ), dan indire1 (K . mg ), !) SG'; dalam batas
normal ( K +" u 9 l ) SG@; ( K+" 9 5? ), ") ;;4 dalam batas normal, ; 0 %&9&
mmHg, 88 0 # %! B 9 menit, Suhu badan 0 +#&1 +2&1.
Perenanaan 0
. 5kur tanda tanda $ital setiap jam sekali
%. 7aji kondisi perut klien.
+. Anjurkan miring ka 9 ki,
!. Ajarkan klien relaksasi nafas dalam dan ajarkan tehnik distraksi,
!"
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
46/64
". 5kur lingkar perut setiap %! jam sekali
#. 'antau hasil SG'; dan SG@;.
Pelaksanaan
Tanggal 54 "uli (552
'ukul &.&& :, mengukur ;;4, ; 0 &&9"& mmHg, = 0 2" B 9 menit, S 0 +# &1, pukul
&.+& :, menganjurkan klien mempertahankan kepala tempat tidur tinggi dan posisi
miring,pukul . && : mengkaji perut klien, perut klien tampak kembung lingkar perut
" 1m, pukul %.&& : mengukur ;;4, ; 0 &9"& mmHg, pukul %%." :
menganjurkan klien untuk istirahat, klien istirahat dengan nyenyak
Tanggal *5 "uli (552
'ukul .&& : 6engukur lingkar perut " 1m, pukul %&.&& mengkontrol klien hasil
klien tidur dengan nyenyak. pukul &".&& : mengukur lingkar perut hasil " 1m.
Tanggal ** "uli (552
'ukul &.&& : mengukur ;;4 hasil ; 0 +&92& mmHg, = 0 2&B 9 menit,S 0 +2 &1, 8r 0
%2 B 9 menit, pukul &.&& : menganjurkan klien mempertahankan kepala tempat tidur
tinggi dan posisi miring ka 9 ki, pukul ".&& : mengkaji perut klien, perut klien
tampak kembung , pukul %.+& menganjurkan klien miring ka 9 ki apabila nyeri timbul,
klien mengerti dan mau melaksanakannya, pukul &".&& : mengukur lingkar perut, !
1m, pukul &2.&& : mengobse$asi klien, kesadaran 1omposmentis, keadaan umum
lemah, pukul &.&& : mengukur ;;4, ; 0 +&9& mmHg, = 0 #" B9 menit, S 0
+2&1,8r 0 %2 B 9 menit.
Tanggal *( "uli (552
!#
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
47/64
E8aluasi
S 0 7lien mengatakan perutnya masih sakit
@ 0 'erut klien masih kembung, hepar masih teraba, SG'; % u 9 l, SG@; !" u 9 l,
lingkar perut ! 1m. billirubin indere1t %,+ mg 9 dl, billirubin dire1t ,+ mg 9 dl,
A 0 ;ujuan ter1apai sebagian , masalah belum teratasi. ;;4, ; 0 +&9& mmHg, = 0 #"
B9 menit, S 0 +2&1,8r 0 %2 B 9 menit.
' 0 ;indakan kepera/atan dilanjutkan sesuai dengan ren1ana kepera/atan noE
,%,+,!,",#, dan di delegasikan kepada pera/at ruangan.
(. %etidak e$ekti$an pola na$as ber&ubungan dengan pengu!pulan airan intra
abdo!en 9asites;.
Tujuan ' Setelah dilakukan tindakan kepera/atan selama +B%! jam diharapkan pola
nafas efektif .
%riteria &asil ' ) 0 7lien mengatakan masih sesak apabila terlentang, %) ;;4 dalam
batas normal, ; 0 %&9& mmHg, 88 0 # %! B 9 menit, Suhu badan 0 +#&1 +2&1., +)
asites berkurang, !) tidak ada edema
Perenanaan '
. 6engukur ;;4 setiap jam,
%. :erikan posisi semi fo/ler bila nafas terasa sesak,
+. :erikan @%,
!. A/asi kedalaman dan upaya pernafasan.
Pelaksanaan '
Tangal 54 "uli (552
!2
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
48/64
'ukul &.&& : mengukur ;;4, ; 0 &&9"& mmHg, = 0 2" B9 menit, S 0 +# &1.pukul
&.&& : menganjurkan klien untuk semi fo/ler apabila terasa sesak.pukul !.+& :
mengukur ;;4, ; 0 & 9 #& mmHg, S 0 +#& 1 , = 02" B 9 menit, pukul %.+& :
menganjurkan klien miring kanan dan kiri agar tidak sesak
Tanggal *5 "uli (552
'ukul .&& : mengukur ;;4 hasil ; 0 &&9#& mmHg, = 0 #& B9 menit,S 0 +#&1,
88 0 %2 B 9menit, pukul &.&& melakukan pengkajian auskultasi pernafasan klien, klien
tidak nyeri saat bernafas. 'ukul !.&& : mengukur ;;4 klien khususnya 8r, %2 B 9
menit.pukul %%.&& : menganjurkan klien miring kanan dan kir
Tanggal ** "uli (552
'ukul &.&& : mengukur ;;4, ; 0 %& 9 #& mmHg, S 0+# & 1, = 0 & B 9 menit, 88 0
%2 B 9 menit, pukul .+& : mengobser$asi jalan nafas klien, tidak ada sumbatan jalan
nafas, pukul %.&& : menganjurkan klien untuk istirahat, klien istiraha dengan tenang.
E8aluasi
Tanggal *( "uli (552
S 0 7lien mengatakan masih sesak apabila terlentang
@ 0 88 %2 B 9menit, klien tampak asites, ;;4, ; 0 %& 9 #& mmHg, S 0+#& 1, = 0 & B 9
menit, 88 0 %2 B 9 menit, klien masih tampak edema.
A 0 ;ujuan ter1apai sebagian , masalah belum teratasi.
' 0 ;indakan kepera/atan dilanjutkan sesuai dengan ren1ana kepera/atan no,%,+,! dan
di delegasikan kepada pera/at ruangan.
!
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
49/64
,.
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
50/64
makan malam dan obat (
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
51/64
Tanggal *( "uli (552
S 0 7lien mengatakan kurang nafsu makan
@ 0 :: sebelum sakit "& kg saat ini !* kg, makan habis J porsi, Albumin 0 %.! g 9 dl,
terpasang infus o1talbin %& && 11.
A 0 ;ujuan belum ter1apai , maalah belum teratasi
' 0 ;indakan kepera/atan dilanjutkan sesuai dengan ren1ana kepera/atan noE
,%,+,!,",#,2 dan di delegasikan kepada pera/at ruangan.
-. Risiko terjadi perdara&an ber&ubungan dengan &ipertensi portal
Tujuan ' Setelah dilakukan tindakan kepera/atan selama + B %! jam diharapkan
perdarahan tidak terjadi.
%riteria &asil '7lien tidak pu1at, konjungti$a ananemis, Hb dalam batas normal, (+-
g 9 dl ) Ht dalam batas normal ( !&-"% );;4 dalam batas normal ; 0 %&9&, = 0 &-
B 9menit, suhu 0 +#- +2&1 , 8r 0 %! B 9 menit..
Perenanaan 0
. 7aji tanda dan gejala perdarahan gastrointestinal, /arna, konsistensi feses,
%. 5kur tanda $ital,
+. 5kur intake out put,
!. Anjurkan klien untuk tirah baring.
". 7olaborasi untuk pemeriksaan laboratorium,
#. :erikan obat ?etonal %B&& mg dan 'ropanolol %B& mg atau tiap % jam sesuai
progam
Pelaksanaan
"
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
52/64
Tanggal 54 juli (552
'ukul &.&&: mengukur ;;4 hasil ; 0 &&9"& mmHg, = 0 2" F 9 menit, S 0 +# &
1.pukul &." : mengukur
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
53/64
@ 0 7lien tampak pu1at, konjungti$a anemis Hb *.+ g 9 dl, Ht % , eritrosit +
juta9ul, trombosit * &&& 9 ul, ;;4 hasil ; %& 9 #& mmHg, S 0 +#& 1, = 0 & B 9
menit, 88 0 %2 B 9 menit.
A 0 ;ujuan belum ter1apai , masalah belum teratasi.
' 0 ;indakan kepera/atan dilanjutkan sesuai dengan ren1ana kepera/atan noE
,%,+,!,",#, dan di delegasikan kepada pera/at ruangan.
/. %elebi&an 8olu!e airan ber&ubungan dengan asites.
Tujuan ' setelah dilakukan tindakan kepera/atan selam +B%! jam diharapakan
$olume 1airan adekuat.
%riteria &asil 0 ). 7ulit klien tidak pu1at. %) kulit klien teraba hangat. +) :ak #-2 B9hari.
!) intake dan output klien balan1e. ")=a dan 7 serta
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
54/64
+.&& : menganjurkan kepada klien untuk tirah baring hasil klien tampak
melaksanakannya
Tanggal *5 juli (552
'ukul &.&& : mengukur ;;4 hasil ; 0 &9 "& mmHg, = 0 2" B 9 menit, S 0 +# &.
'ukul &*.!" mengambil darah lengkap hasil darah terambil sebanyak 11, 'ukul &.+&
: mengukur g 9 l, klorida m>g, lingkar perut ! 9 l.
A 0 ;ujuan belum ter1apai , masalah belum teratasi.
"!
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
55/64
' 0;indakan kepera/atan dilanjutkan sesuai dengan ren1ana kepera/atan noE
,%,+,!," dan di delegasikan kepada pera/at ruangan.
BAB I>
PEMBAHAAN
""
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
56/64
'ada bab ini penulis akan membahas ketidak sesuaian pada saat penulis melakukan
asuhan kepera/atan se1ara teori dan kasus, serta menganalisa faktor-faktor penghambat
dan pendukung serta alternatif peme1ahan peme1ahan masalah di setiap tahapan.
'embahasan meliputi pengkajian, diagnosa kepera/atan, inter$ensi, implementasi dan
e$aluasi.
A. Pengkajian
'ada pengkajian penulis menemukan kesenjangan teori dan kasus yaitu di teori ri/ayat
gagal ginjal kronis, perikarditis, penyakit jantung sistemis, reumatik. ata-data tersebut
tidak ditemukan pada kasus karena a/alnya klien mempunyai ri/ayat hepatitis dan tidak
ada ri/ayat penyakit lain. ?alu pada teori terdapat perubahan mental atau kepribadian,
sedangkan pada kasus tidak ditemukan karena klien dapat menja/ab setiap pertanyaan
dan koheren serta menurut keluarganya klien menerima keadaan penyakitnya. 'ada
sistem neurosensori pada teori terdapat bingung akibat adanya penurunan kadar amonia
serum, sedangkan pada kasus tidak ditemukan karena saat penulis melakukan pengkajian
kesadaran klien masih 1omposmentis dan pembi1araan klien koheren. 'ada sistem
keamanan diteori terdapat demam karena adanya proses infeksi di hati, data tersebut tidak
ada dikasus karena suhu klien masih dalam batas normal +# 1 dan nilai leukosit "&& 9 ul.
7arena sebelumnya klien pernah dira/at di rumah sakit
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
57/64
'ada pemeriksaan diagnostik yang ada pada teori namun belum dilakukan pada kasus
yaitu biopsi hati, kolesistografi, portografi transephatik perkutaneus, fibrinogen,
urobilinogene urine dan urobilinogen fekal, esofagoskopi, dikarenakan pada kasus sudah
dilakukan pemeriksaan billirubin serum, SG';, SG@;, albumin serum, globulin, ?,
elektrolit, kalsium yang sudah dapat menunjang untuk diangkatnya diagnosa medis
Sirrosis Hepatis.
alam pengkajian penulis tidak menemukan fa1tor penghambat sedangkan fa1tor
pendukung yang ditemukan oleh penulis adalah adanya kerja sama klien, keluarga klien
dan pera/at ruangan dalam mengumpulkan informasi.
B. Diagnosa %epera)atan
iagnosa kepera/atan yang terdapat pada teori ada (delapan) diagnosa kepera/atan,
sedangkan pada diagnosa kepera/atan yang ditemukan pada kasus ada " (lima) diagnosa
kepera/atan.
iagnosa yang terdapat pada teori tetapi tidak ditemukan pada kasus yaitu 0
. 8esiko tinggi terhadap perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan
fisiologis sekunder terhadap peningkatan kadar amonia serum, diagnosa ini tidak di
angkat dikarenakan data-datanya tidak menunjang.
%. Gangguan harga diri 9 1itra tubuh berhubungan dengan perubahan peran fungsi,
diagnosa ini tidak diangkat dikarenakan data-datanya tidak menunjang.
"2
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
58/64
+. 7urang pengetahuan ( kebutuhan belajar ) tentang kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengetahuan dengan kurangnya informasi, diagnosa ini tidak diangkat
dikarenakan data-datanya tidak menunjang.
!. 8esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilitas sekunder
terhadap kelemahan., diagnosa ini tidak diangkat dikarenakan data-datanya tidak
menunjang.
". ntoleransi akti$itas berhubungan dengan kelelahan, diagnosa ini tidak diangkat
dikarenakan data-datanya tidak menunjang.
iagnosa yang terdapat pada kasus tetapi tidak ditemukan pada teori yaitu 0
=yeri abdomen berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder
akibat gangguan $iseral hepatik. 7arena pada saat dilakukan pengkajian klien mengeluh
nyeri di daerah abdomen, rasanya seperti dililit dengan skala nyeri #.
'ada diagnosa kepera/atan penulis tidak menemukan hambatan karena diagnosa
dirumuskan berdasarkan data yang ada sebagai respon klien terhadap penyakitnya.
?. Perenanaan
6enurut teori prioritas masalah yaitu perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh,
sedangkan pada kasus prioritas masalah yaitu nyeri abdomen dikarenakan yang dirasakan
klien saat itu yang harus di tangani karena sangat mengganggu klien.
'ada penetapan tujuan dalam peren1anaan ditemukan adanya kesenjangan antara teori
dan kasus. 'ada teori tidak ada batasan /aktu yang ditentukan dalam pen1apaian tujuan,
"
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
59/64
sedangkan pada kasus penulis menetapkan batasan /aktu sebagai patokan dalam
pengukuran tujuan yaitu untuk men1apai tujuan terhadap masalah klien ditetapkan selama
+ B %! jam karena penulis diberikan kesempatan memberikan asuhan kepera/atan selama
tiga hari. 'enetapan kriteria hasil disesuaikan dengan teori dan kondisi klien dalam
memberikan asuhan kepera/atan.
alam ren1ana tindakan disusun se1ara sistematis dan operasional agar ren1ana yang
dibuat dapat ditindaklanjuti oleh pera/at di ruangan. alam peren1anaan, penulis tidak
mengalami hambatan karena setiap ren1ana disusun sesuai dengan kondisi klien dan
menga1u pada banyaknya buku sumber yang mendukung serta mendapat dukungan dan
kerjasama dari klien dan pera/at ruangan.
D. Pelaksanaan
alam memberikan asuhan kepera/atan kepada klien sudah disesuaikan dengan ren1ana
kepera/atan yang telah disusun, tetapi ren1ana yang telah disusun tidak dapat dilakukan
sendiri oleh penulis karena penulis hanya bekerja selama satu shift ( jam) sehingga
untuk tindakan selanjutnya penulis delegasikan kepada pera/at di ruangan.
Adapun peren1anaan yang belum dapat dilaksanakan yaitu memberikan @% kepada
klien ,hal ini dikarenakan kondisi klien selama +B %! jam tidak mengalami terlalu
sesak.alternatif penyelesaiannya adalah menganjurkan klien setengah duduk apabila
sesak.
"*
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
60/64
Caktor penghambat yang ditemukan penulis selama di ruangan adalah pendokumentasian
di ruangan, pera/at ruangan tidak men1antumkan nomor diagnosa yang akan diatasi dan
tidak menuliskan respon klien setelah dilakukan tindakan
Caktor pendukung dalam memberikan asuhan memberikan asuhan kepera/atan adalah
klien dan keluarga kooperatif 9 ikut terlibat dalam pelaksanaan tindakan serta
pendokumentasian 1atatan kepera/atan yang dilakukan oleh pera/at ruangan.
E. E8aluasi
>$aluasi merupakan tahap akhir dari proses kepera/atan dimana pada tahap ini penulis
melakukan e$aluasi se1ara formatif dan sumatif. alam membuat e$aluasi ini sudah
berdasarkan pada tujuan dan hasil yang telah disusun pada peren1anan.
'ada kasus terdapat " ( lima ) diagnosa yang seluruh diagnosa tersebut hanya satu
diagnosa yang sudah teratasi yaitu 8esiko kekurangan $olume 1airan kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake tidak ade kuat, sedangkan diagnosa yang
belum teratasi yaitu 0
. =yeri abdomen berhubungan dengan trauma jaringan dan refleks spasme otot
sekunder akibat gangguan $iseral hepatik, tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan ada ",
yang belum ter1apai semuanya. Hal ini ditandai dengan perut klien masih kembung,
hepar masih teraba, SG'; % u 9 l, SG@; !" u 9 l, lingkar perut ! 1m. billirubin indere1t
%,+ mg 9 dl, billirubin dire1t ,+ mg 9 dl
#&
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
61/64
%. 7etidak efektifan pola nafas berhubungan dengan pengumpulan 1airan intra
abdomen. tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan ada %, yang belum ter1apai semuanya.
Hal ini ditandai dengan 7lien mengatakan masih sesak apabila terlentang, 88 %2 B
9menit, klien tampak asites.
+. Gangguan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang tidak adekuat. tujuan dan kriteria hasil yang ditetapkan ada %, yang belum
ter1apai semuanya. Hal ini ditandai dengan nafsu makan klien masih kurang, :: sebelum
sakit "& kg saat ini !* kg, makan habis J porsi, Albumin 0 %.! g 9 dl, terpasang infus
o1talbin %& && 11.
!. 8isiko tinggi terhadap pendarahan berhubungan dengan hipertensi portal. tujuan
dan kriteria hasil yang ditetapkan ada !, yang belum ter1apai semuanya. Hal ini ditandai
dengan klien mengatakan masih lemas, klien tampak pu1at, konjungti$a anemis Hb *.+
g 9 dl, Ht % , eritrosit + juta9ul, trombosit * &&& 9 ul.
". 7elebihan $olume 1airan berhubungan dengan asites. tujuan dan kriteria hasil yang
ditetapkan ada 2, yang belum ter1apai semuanya. Hal ini ditandai dengan :alan1e %&&
11, turgor kulit elastis, :: saat ini "& kg ( sebelum sakit "& kg ), ;: "& 1m, lingkar
perut !,perut klien tampak membesar dan kembung, hasil laboratorium natium !2 m>g
9 l, kalium +% m>g 9 l, klorida m>g 9 l.
Hal ini disebabkan karena klien membutuhkan pera/atan yang berkelanjutan untuk
mengatasi masalah yang dihadapi sehingga penulis mendelegasikan kepada pera/at di
ruangan dan bekerjasama dengan keluarga dalam pelaksanaan tindakan.
#
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
62/64
BAB >
PENUTUP
#%
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
63/64
A. %esi!pulan
. 'ada pengkajian, data yang ditemukan sesuai dengan kondisi klien Hal ini
memberikan pengalaman bagi penulis bah/a data pengkajian dapat berbeda dari teori
tergantung dari kondisi klien. alam memperoleh data tidak ditemukan adanya hambatan
karena klien dan keluarga kooperatif.
%. 'ada diagnosa kepera/atan yang ditemukan pada kasus disesuaikan dengan data
yang diperoleh pada pengkajian sehingga terdapat " diagnosa kepera/atan. Sedangkan
pada teori terdapat diagnosa kepera/atan dimana iagnosa kepera/atan yang diangkat
pada kasus tetapi tidak terdapat pada teori yaitu nyeri abdomen berhubungan dengan
sirosis hepatis.
+. 'ada peren1anaan penyusunan inter$ensi disesuaikan dengan kondisi klien dan
menga1u pada teori.
!. 'elaksanaan tindakan kepera/atan disesuaikan dengan ren1ana yang telah disusun
dan semua tindakan yang dilakukan didokumentasikan pada 1atatan kepera/atan. ;etapi
tidak semua ren1ana yang telah disusun dapat dilakukan sendiri oleh penulis sehingga
penulis mendelegasikan kepada pera/at ruangan dan bekerjasama dengan keluarga dalam
pelaksanaan tindakan serta pendokumentasian yang kurang lengkap seperti tidak
men1antumkan respon klien dan diagnosa yang akan diatasi.
". >$aluasi asuhan kepera/atan dari " diagnosa kepera/atan yang ditemukan,
terdapat " diagnosa kepera/atan yang masalahnya belum teratasi
B. aran
#+
7/25/2019 aSkEp SiRoSiS HePaTIS.doc
64/64
Setelah penulis menguraikan dan menyimpulkan, maka selanjutnya penulis akan
menyampaikan saran, yaitu0
. 7lien dan keluarga diharapkan untuk tetap mempertahankan sikap kooperatifnya
selama pelaksanaan asuhan kepera/atan.
%. 'era/at ruangan diharapkan untuk melengkapi pendokumentasian 1atatan
kepera/atan dan bekerjasama melanjutkan asuhan kepera/atan untuk mengatasi masalah
yang ditemukan.