Upload
maniq-rahayu
View
215
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA PADA KEPUARGA TN. B
KHUSUSNYA NY. S DENGAN HIPERTENSI BR. SEMBUNG, MENGWI,
BADUNG, BALI
A. PengkajianI. Data Umum:
Nama kepala keluarga
Umur
Alamat
Pekerjaan
Pendidikan
: Tn. B
: 56 tahun
: Br. Sembung, Mengwi, Badung, Bali
: Buruh Pabrik
: SMP
Daftar anggota keluarga:
No. Nama Jenis
kelamin
Hubungan dgn
Keluarga
Umur Pendidikan Ket.
1
2
3
4
Tn B
Ny. S
An. F
An. A
L
P
L
P
Bapak
Ibu
Anak
Anak
56
50
30
25
SMP
SD
SMA
SMP
Sehat
Sakit
Sehat
Sehat
Genogram :
30
4640
25An. F An. A
Ny. STn. B
Keterangan:
= tinggal satu rumah
Keluarga ini tergolong dalam Nuclear family karena dalam satu
rumah terdapat Ayah. Ibu dan anak Keluarga ini berbudaya suku Bali.
b. Status Social Ekonomi Keluarga
Penghasilan Ny. S diperoleh darik BPK. B Yang bekerja sebagai buruh.
Penghasilan rata-rata sebulan Rp. 700, yang dipergunakan untuk kebutuhan
sehari-hari. Keluarga tidak mempunyai tabungan khusus untuk kesehtatan, tiap
bulannya keluarga tidak bias menabung. Barang yang dimiliki keluarga di rumah
seperti kompor, kipas angin, minyak, setrika, dan televise 14 inchi.
c. Aktivitas keluarga
Keluarga jarang pergi ke tempat berekreasi, karena penghasilan Bpk. B setiap
bulan tidak mencukupi untuk melakukan rekreasi. Kebiasaan keluarga hanya
berkumpul d rumah dan menonton TV.
B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Riwayat kesehatan anggota keluarga
a. Ny. S
Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S
mengungkapkan bahwa didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
seperti kencing manis maupun penyakit menular. Saat dilakukan pengkajian
tekanan darah 170/100 mmHg.
b. Tn. B
Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami
adalah flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat
yang ada di warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.
c. An. A
Laki-laki. Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang
dilakukan oleh ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung
yang dijual bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke puskesmas.
d. An. F
Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya
adalah batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila
tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.
1. Tahap Perkembangan keluarga saat ini
a. Tahap perkembangan keluarga Bpk. B saat ini termasuk keluarga dengan
anak dewasa, tugas perkembangan keluarga dengan anak dewasa seperti :
Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir
pekerjaan; Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai
individu.
b. Memberika kebebasan dalam batasan tanggung jawab, keluarga Bpk. B
menerapkan keseimbangan antara kebebasan yang diberikan dengan
tanggung jawab masing-masing. Ny. S sudah memberikan pembagian
tugas dengan anak-anaknya dalam kegiatan melakukan kebersihan rumah
meliputi cuci baju, menyetrika, memasak, menyapu. Anak-anaknya
bergaul dengan tetangga sekitar rumah, sepulang kerja selalu dihabiskan
dengan tidur atau pergi ke rumah sepupu yang tinggal di banjar lain.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Anak-anak Bpk. B jarang berada di rumah, karena anak-anak Bpk. G sibuk
dengan pekerjaannya.
3. Riwayat keluarga inti
Bpk. B dan Ny. S sudah menikah 25 tahun yang lalu, perkawinannya di restui
oleh kedua orang tua masing”, dalam perkawinannya mereka di karuniai 2 anak
yang pertama cwo dan yang kedua cwe.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwyat orang tua pihak Bpk. B dan Ny. S tidak mempunyai penyakit hipertensi,
C. Lingkungan
1. Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 75 m2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2
ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi
untuk tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini
kurang karena rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada
bagian kamar belakang ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai
rumah tampak kotor. Air minum yang digunakan oleh keluarga ini adalah air
PDAM yang sudah dimasak. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap
dan tidak berpindah-pindah.
Denah rumah Ny. S
Keterangan:
1. Kamar tidur
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Dapur
5. Kamar mandi
Di lingkungan benjar setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi
warga yang sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat
meringankan beban keluarga yang sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti
kegiatan arisan di lingkungan banjar tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.
2. Karakterisitik tetangga dan komunitas RW
Bpk. B tinggal di tempat lingkungan yang padat penduduknya, mayoritas
penduduknya beragama hindu. Mertua, sepupu, kakak kandung keduanya tidak
tinggal satu lingkungan. Lingkungan tetangga akrab dan saling menolong bila
ada kesusahan.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Bpk. B sudah lama tinggal di lingkungan tersebut. Rumah Bpk. B
berada 600 meter dari jalan raya, jenis kendaraan yang dipakai biasanya motor.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyrakat
Ny. S sangat aktif mengikuti perkumpulan. Setipa 2 x 1 minggu, Ny.S mengikuti
1
1
1
1
2
2
3
45
persembahyangan di pura lingkungannya dan sebulan sekali mengikuti arisan
PKK, Bpk. G mengikuti kegiatan bersih-bersih di lingkungan tempat tinggalnya.
D. Struktur keluarga
Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua
anggota keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S di
dalam keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat danadat
istiadat setempat.
1. Pola komunikasi keluarga
Interaksi di keluarga paling sering dilakukan pada saat Bpk. B dan anak-anaknya
pulang dari bekerja, pola komunikasi keluarga terbuka apabila ada masalah
keluarga biasanya selalu mendiskusikan masalah tersebut.
2. Struktur kekuatan keluarga
Keluarga Bpk. B saling mendukung satu dengan lainnya, respon keluarga bila
ada salah satu anggota keluarganya mengalami masalah selalu mencari jalan
keluarnya bersama-sama. Bila ada salah satu anggota keluarganya yang sakit
pasti langung di bwa berobat.
3. Struktur Peran
Bpk. G sebagai pencari nafkah yang menjadi buruh, Ank. F sebagai pegawai
hotel sedangkan Ank A sebagai pelayan toko biasanya kembali ke rumah pada
sore hari.
4. Nilai dan norma keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluargannya,
seperti sembahyank di pura tempat lingkungan mereka, ngayah di pura.
E. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga serta sangat senang karena dapat
berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak harmonis, saling memperhatikan
satu dengan yang lain serta saling menghargai satu dengan yang lain, apabila ada
anggota keluarga lain yang membutuhkan maka anggota keluarga akan
membantu sesuai dengan kemampuan.
b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antaranggota keluarga baik, di dalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong-menolong dalam melaksanakan tugas di
dalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan
tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras
rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah
tingginya berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak
mengetahui tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya
hanya kepala pusing. Ny S. mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan
makanan apapun karena ia tidak tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama
dengan makanan yang dikonsumsi oleh keluarga. Menurut keluarga, sakit yang
dialami Ny. S ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. S di bawa ke puskesmas jika
ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa ia tidak mengetahui
akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol
serta cara merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga mengatakan bahwa
yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. S dibantu oleh anak-anaknya secara
bergantian. Keluarga mengatakan bahwa mereka melakukannya karena
kebiasaan. Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi
puskesmas yang ada cukup dekat dengan rumah hanya berjalan kaki maka akan
sampai.
F. Stress dan koping keluarga
Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak,
sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersama-
sama untuk mencari jalan yang terbaik. Dan apabila masalah tersebut belum
terpecahkan juga maka keluarga akan minta bantuan kepada anggota keluarga yang
lebih tua dalam membantu memecahkan masalah.
G. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan
FisikTn. B Ny. S An. F An. A
TD
Nadi
RR
BB
TB
Suhu
Rambut
Mata
Konjungtiva
Sclera
Hidung
Telinga
130/90 mmHg
72 kali/menit
20 kali/menit
60 kg
168 cm
360C
Hitam ,lurus,
bersih,
Tidak ada
katarak, tidak
ada penurunan
visus penglihatan
Tidak anemis
Tidak keruh
Tidak kotor
Bersih, tidak ada
penurunan tajam
pendengaran
170/100 mmHg
80 kali/menit
22 kali/menit
52 kg
160 cm
36,50C
Hitam, ikal,
bersih
Tidak ada
katarak, tidak
ada penurunan
visus penglihatan
Tidak anemis
Tidak keruh
Tidak kotor
Bersih, tidak ada
penurunan tajam
pendengaran
120/80 mmHg
70 kali/menit
20 kali/menit
55 kg
170 cm
36,30C
Hitam, ikal,
bersih
Tidak ada
katarak, tidak
ada penurunan
visus penglihatan
Tidak anemis
Tidak keruh
Tidak kotor
Bersih, tidak ada
penurunan tajam
pendengaran
110/80 mmHg
70 kali/menit
18 kali/menit
49 kg
158 cm
36,30C
Hitam, ikal,
bersih
Tidak ada
katarak, tidak
ada penurunan
visus penglihatan
Tidak anemis
Tidak keruh
Tidak kotor
Bersih, tidak ada
penurunan tajam
pendengaran
Kulit
Gigi
Leher
Punggung
Lutut
Kuku
Keluhan
Dada
Paru
Abdomen
Tidak ada lesi,
bersih
Bersih, tidak ada
caries gigi,
stomatitis dan
tidak memakai
gigi palsu
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
dan vena
jugularis
Kifosis (-),
lordosis
(-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-
pegal
Pendek Bersih
Simetris, tidak
ada
tonjolan/benjolan
Wheezing (-),
Ronkhi (-)
Tidak ada
Tidak ada lesi,
bersih
Bersih, tidak ada
caries gigi,
stomatitis dan
tidak memakai
gigi palsu
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
dan vena
jugularis
Kifosis (-),
lordosis
(-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-
pegal
Pendek, bersih
Simetris, tidak
ada
tonjolan/benjolan
Wheezing (-),
Ronkhi (-)
Tidak ada
Tidak ada lesi,
bersih
Bersih, tidak ada
caries gigi,
stomatitis dan
tidak memakai
gigi palsu
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
dan vena
jugularis
Kifosis (-),
lordosis
(-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-
pegal
Pendek, bersih
Simetris, tidak
ada
tonjolan/benjolan
Wheezing (-),
Ronkhi (-)
Tidak ada
Tidak ada lesi,
bersih
Bersih, tidak ada
caries gigi,
stomatitis dan
tidak memakai
gigi palsu
Tidak ada
pembesaran
kelenjar tiroid
dan vena
jugularis
Kifosis (-),
lordosis
(-), skoliosis (-)
Tidak Pegal-
pegal
Pendek, bersih
Simetris, tidak
ada
tonjolan/benjolan
Wheezing (-),
Ronkhi (-)
Tidak ada
Ekstremitas
tonjolan,
tidak keras,
bising usus
16x/menit
Kekuatan otot
5 5
5 5
tonjolan,
tidak keras
bising usus
20x/menit
Kekuatan otot
5 5
5 5
tonjolan,
tidak keras
bising usus
18x/menit
Kekuatan otot
5 5
5 5
tonjolan,
tidak keras
bising usus
22x/menit
Kekuatan otot
5 5
5 5
H. Harapan keluarga
Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.
I. ANALISA DATA
No DATADiagnosa
Keperawatan
1 DS :
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui
tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah,
ia juga mengatakan bahwa ia tidak tahu harus
mengurangi makan apa, karena selama ini ia tidak
pantang atau mengurangi makanan. Ia mengatakan
sering mengalami pusing kepala. Keluarga
mengatakan bahwa ia tidak pernah mengajak
kontrol ke puskemas atau tempat yang lain untuk
mrngontrol tekanan darahnya
DO :
Risiko terulangnya
kembali penyakit
hipertensi pada lansia
(Ny. S) berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga untuk
mengenal masalah
kesehatan anggota
keluarga (hipertensi).
Tekanan darah Ny. S 170/100 mmHg.
J. PENAPISAN DATA
Risiko terulangnya kembali penyakit hipertensi pada lansia (Ny. R) berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga untuk mengenal masalah kesehatan anggota
keluarga (hipertensi).
No Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1 Sifat masalah
Skala : Risiko x 1 = Seringnya sakit kepala, pusing,
kesemutan, gemetar pada kaki
dan tangan, pegal daerah
tengkuk, serta sering merasa
mual pada pasien (Ny. S)
tersebut dikarenakan ia suka
mengonsumsi kopi, garam, dan
makanan yang mengandung
lemak sehingga panyakit
hipertensinya kadang-kadang
kambuh.
2 Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Skala :
sebagian
x 2 = 1 1 Kebiasaan pasien yang dapat
mendorong kekambuhan akan
terulang kembali saat klien
merasakan dalam keadaan
sehat.
3 Potensial
masalah untuk
dicegah
Skala : Tinggi
x 1 = 1 1 Sumber dan tindakan yang
mencegah dapat dijangkau oleh
pasien.
4 Menonjolnya
masalah
Skala :
masalah tidak
dirasakan
x 1 = 0 0 Kebiasaan dalam menangani
masalah yang sederhana dapat
menyebabkan masalah tidak
dianggap serius oleh pasien
dan keluarga.
Diagnosis
KeperawatanTujuan
Kriteria
Evaluasi
Standar
Evaluasi
Rencana
Intervensi
Risiko
terulangnya
kembali
penyakit
hipertensi pada
lansia (Ny. S)
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
keluarga untuk
mengenal
masalah
kesehatan
anggota keluarga
(hipertensi).
Tujuan Umum :
setelah dilakukan
kunjungan rumah
selama 2 minggu
diharapkan pasien dan
keluarga mengenal
masalah kesehatan
anggota keluarga
(hipertensi).
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit, keluarga mampu :
1. Mengenal diabetes
mellitus dengan :
a. Menjelaskan
pengertian
hipertensi
Respon
Verbal
Hipertensi
pada
didefinisikan
sebagai
tekanan
sistoliknya 140
mmHg dan
tekanan
diastoliknya 90
1. Diskusikan
dengan
keluarga
pengertian
hipertensi pada
lansia.
2. Anjurkan
keluarga untuk
memngungkap
mmHg kan kembali
pengertian
hipertensi pada
lansia.
b. Menjelaskan
faktor risiko
pada penderita
hipertensi
Respon
Verbal
Menyebutkan
4 dari 7
penyebab dan
faktor risiko
diabetes
mellitus.
1. Faktor
genetik
2. Umur
3. Jenis
kelamin
4. Etnis
5. Stres
6. Obesitas
7. Nutrisi
1. Diskusikan dengan keluarga faktor risiko hipertensi.
2. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
3. Motivasi keluarga untuk mengungkapkan kembali faktor risiko hipertensi.
c. Menjelaskan
tanda dan gejala
hipertensi
Respon
Verbal
Menyebutkan
4 dari 7 tanda
dan gejala
hipertensi
seperti :
1. Sakit kepala
bagian
belakang
dan kaku di
daerah
belakang
kepala.
2. Sulit tidur
1. Beri penjelasan
pada keluarga
tentang Tanda
dan gejala
hipertensi
2. Beri
kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
dan gelisah
atau cemas
3. Kepala
pusing.
4. Dada
berdebar-
debar.
5. Lemas.
6. Sesak nafas.
7. Berkeringat.
2. Pengambilan
keputusan dan
dampak penyakit
a. Keluarga
mampu
mengambil
keputusan untuk
mencegah
kekambuhan
penyakit
hipertensi pada
Ny. S
Respon
Verbal
Menyebutkan
cara mencegah
kekambuhan
hipertensi,
seperti :
1. Merubah pola makan pada penderita hipertensi (mengurangi pemakaian garam dan berkolesterol tinggi).
2. Olah raga teratur yang tidak terlalu berat.
3. Mengontrol stres.
1. Beri penjelasan
pada keluarga
tentang
penanggulanga
n yang dapat
dilakukan oleh
pasien dan
keluarga.
2. Beri
kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
b. Menjelaskan
penyakit
penyerta jika
Respon
Verbal
Menyebutkan
3 dari 4
komplikasi
1. Beri penjelasan
pada keluarga
tentang
hipertensi tidak
dikontrol.
penyakit
hipertensi,
seperti :
1. Serangan
jantung
2. Gagal ginjal
3. Stroke
4. Kerusakan
otak
penyakit
penyerta yang
dapat timbul
jika hipertensi
tidak dikontrol
2. Beri
kesempatan
keluarga untuk
bertanya.
3. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
untuk mengatasi
Respon
Verbal
Memberi
penyuluhan
tentang
manfaat
fasilitas
kesehatan
dalam
mengatasi
hipertensi.
1. Klarifikasi
pengetahuan
keluarga
tentang
manfaat
fasilitas
kesehatan.
2. Motivasi
keluarga untuk
memanfaatkan
pelayanan
kesehatan bila
terjadi
kekambuhan
penyakit
pasien.