Upload
angelaenjelia
View
34
Download
18
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jkhjkkj
Citation preview
PUSKESMAS MALAKA JAYA
• IMAM FAHRI RIZKI•WULAN PINGKAN SIGIT•ANNISATANTRI ANDES
•RIBKAWATY ASTRID•ANGELA ENJELIA
•LAKSANA PADUAN•ADI AGUNG DEWI•M. FAISAL AMIN
ASMA BRONKHIAL
PUSKESMAS KELURAHAN MALAKA JAYAPEMBIMBING : dr. Dina Wijayanti
ILUSTRASI KASUSNama : Tn. IUmur : 66 tahunAlamat : Jl. Taman Malaka 8A Blok 14 No.15
Kec. Duren Sawit,JakartaJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamPendidikan : S1Status Perkawinan : Menikah (Mempunyai 2 orang anak)Pekerjaan : PensiunanAlergi obat : TidakSistem pembayaran : BPJS
ANAMNESIS
• Keluhan UtamaSesak napas sejak ± 1 hari sebelum ke puskesmas.
• Keluhan TambahanPilek sejak ± 3 hari sebelum ke Puskesmas.
Riwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan sesak napas sejak ± 1 hari sebelum ke Puskesmas.
Sesak yang dirasakan tiba-tiba dan terjadi pada siang hari. Sesak yang dirasakan
lebih berat pada saat pasien menghembuskan napasnya dan saat pasien bernapas
tidak sampai terdengar seperti suara “ngik-ngik”. Keluhan hilang setelah pasien
mengangkat kedua tangannya keatas dan merenggangkan badannya. Pasien
beberapa minggu ini banyak melakukan aktivitas untuk persiapan umroh. Pasien
terakhir kali mengeluh sesak pada awal tahun 2015. Pasien pernah beberapa kali
berobat jalan di rumah sakit dan didiagnosis asma. Pasien diberi obat ventolin,
seretide dan salbutamol tablet ada perbaikan setelah mengkonsumsi obat tersebut.
Jika pasien tidak minum obat atau lupa dalam sehari, pasien mulai merasakan
sesak. Karena keluhan ini tiba-tiba dirasakan, pasien akhirnya ke Puskesmas.
Selain keluhan tersebut, pasien juga mengeluh pilek yang
dirasakan sejak ±3 hari sebelum ke Puskesmas. Pilek semakin berat bila
pagi hari dan berkurang bila siang hari. Pasien belum pernah ke dokter
ataupun meminum obat warung untuk menangani keluhan pilek. Batuk
dan demam disangkal. Penurunan berat badan disangkal. Riwayat alergi
makanan disangkal. Bila mencium bebauan yang menyengat pasien sering
pilek. Pasien mempunyai persediaan obat pilek Amoksilin 3x1 CTM 3x1
tetapi sedang habis.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sejak ± usia 22 tahun yang lalu pasien mengalami keluhan sesak.
Pasien didiagnosa asma bronkhial oleh dokter RSCM lalu pasien
melanjutkan kontrol penyakitnya di RS. Islam Pondok Kopi. DiPuskesmas
Kelurahan Malaka Jaya pasien terkadang kontrol dan untuk meminta
rujukan ke poli paru. Riwayat trauma disangkal. Riwayat penyakit gula dan
darah tinggi disangkal. Riwayat alergi makanan disangkal, tetapi riwayat
alergi debu dan bebauan yang menyengat ada. Riwayat operasi disangkal.
Tidak ada riwayat benturan atau cedera kepala sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien adalah anak ke 1 dari 5 bersaudara.
Ayah pasien sudah meninggal, memiliki
riwayat penyakit jantung, asma dan penyakit
ginjal. Saudara kandung pasien tidak ada yang
memiliki keluhan yang sama dengan pasien
Riwayat Kebiasaan Pribadi
Pasien tidak memiliki riwayat merokok dan
minum minuman beralkohol. Pasien mengatakan
bahwa dulu tidur dikasur kapuk semenjak itu pasien
mulai sesak. Saat ini pasien hanya beraktivitas di
rumah sejak berhenti bekerja tahun 2011.
Sebelumnya pasien bekerja sebagai pegawai BUMN.
GENOGRAM
RIWAYAT SOSIAL EKONOMIPasien tinggal bersama istri dan kedua anak perempuannya. Penopang keuangan
keluarga adalah anaknya yang bekerja sebagai karyawan di JDC Slipi. Pasien sudah
tidak bekerja. Hubungan pasien dengan istri dan kedua anak perempuannya baik.
Pasien tinggal di sebuah rumah sendiri di daerah Taman Malaka, Jakarta
Timur. Rumah tersebut berukuran kurang lebih 10 meter x 8 meter, terdiri atas 1
teras di rumah bagian depan, 1 ruang tamu, 3 kamar tidur , 1 dapur kecil, 2 toilet, dan
1 tempat jemur di bagian atas rumah pasien. Ventilasi rumah pasien terbilang cukup,
dengan dua jendela di ruang tamu dengan ukuran 100 x 50 cm, 2 ventilasi di atas
jendela berukuran 30 x 50 cm, sebuah ventilasi di kamar mandi dengan ukuran 30 x
50 cm, sebuah jendela di dapur dengan ukuran 100 x 50 cm, dan dua buah ventilasi di
atas jendela dapur dengan ukuran 30 x 50 cm.
• Pencahayaan matahari di rumah pasien baik. Tanpa sinar lampu, pada siang hari
masih dapat membaca. Langit-langit rumah pasien terbuat dari triplek, tidak tembus cahaya
sinar matahari, tidak bocor saat hujan. Lantai rumah pasien adalah keramik, dengan kondisi
bersih, kuat, tidak licin dan mudah dibersihkan. Dinding rumah pasien tegak lurus dan kuat
serta tidak lembab, terbuat dari batu bata dan semen yang dilapis cat, semua dalam keadaan
baik. Sumber air yang digunakan di rumah pasien adalah air tanah dengan sistem jet pump,
jarak lebih dari 10 meter antara sumber air dan septic tank. Air bersih, tidak berwarna, tidak
berbau, dan belum pernah ada endapan tanah pada dasar tempat penampungan air di dalam
kamar mandi rumah tersebut. Jamban di rumah pasien adalah jamban jongkok. Jamban tidak
berbau, tidak kotor dan tidak terdapat lalat atau binatang lainnya. Setiap hari pasien
mengumpulkan sampah di depan pagar menggunakan kantong plastik kemudian diambil oleh
tukang sampah lingkungan sekitar dan dibuang pada tempat pembuangan sampah sekitar
yang jaraknya kurang lebih 200 meter dari rumah pasien.
• Terdapat 3 ruangan yang dijadikan sebagai kamar tidur pasien. Menggunakan sebuah tempat
tidur busa dengan ukuran 2 x 1 m. 2 kamar lagi yang berukuran sama digunakan oleh kedua
anak perempuan pasien.
Pemeriksaan FisikKesadaran : Kompos mentisKeadaan umum : Tampak sakit ringanTinggi badan : 165 cmBerat badan : 65 kgIMT : BB/(TB)2 = 70 / (1,63)2 = 23,87Status gizi : Pra ObeseKriteria : Kurang : < 18,5Normal : 18,5-22,9Pra obes : 23-24,9Obese Kelas I : 25-29,9Obese Kelas II : >30
• Tekanan darah : 130/80 mmhg• Nadi : 88x/menit• Pernapasan : 27x/menit• Suhu : 36.50 C
STATUS GENERALIS
Normocephali, tidak terdapat deformitas, rambut tidak mudah dicabut, distribusi rambut merata
Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil bulat isokor kanan dan kiri, refleks cahaya langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung +/+
Normotia, nyeri tekan tragus (-), nyeri tarik (-), serumen (-)
Hidung : Simetris, deviasi septum (-), deformitas (-), sekret (+), epistaksis (-)Mulut : Bibir simetris, sianosis (-), mukosa lidah merah muda, mukosa mulut basah (+) tonsil T1-T1, caries (-)Tenggorokan : Faring hiperemis (+) minimal, Tonsil T1-T1 tenang, kripta (-)Leher : Trakea di tengah, thyroid tidak terlihat membesar, KGB tidak teraba membesar.Gerak napas kedua hemithoraks simetris, Retraksi sela iga (-), areola & papilla mammae (+)Suara nafas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (+/+)
Batas jantung dan paru – paru dalam batas normalS1-S2 regular, murmur (-), gallop (-)
Inspekasi : DatarAuskultasi : Bising usus (+) 3x/menitPalpasi : Supel di seluruh regio abdomen, hepar lien tidak teraba membesarPerkusi : Timpani, Shifting dullness (-)
Ekstremitas :Simetris, deformitas (-), ikterik (-), ptechiae (-), sianosis (-)Hangat, tonus otot baik, akral hangat (+/+), turgor kulit baik
Anus dan rektum : Perianal eritem (-)Genitalia : Fimosis (-), OUE hiperemis (-)Tulang belakang : Kifosis(-), lordosis(-), skoliosis(-)
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Skor ACT : 22
PEAK FLOW METER
HASIL : 270 L/MIN
Diagnosis KerjaAsma bronkhial terkontrol sebagian
Diagnosis BandingBronkitisPPOK
PERMASALAHAN
Diagnosis HolistikASPEK PERSONAL• Keluhan utama : Sesak nafas dan pilek• Kekhawatiran : Pasien khawatir keluhan
yang dirasakannya semakin berat • Harapan : Pasien berharap keluhannya
hilang dan tidak mengganggu lagi
ASPEK KLINIS
• Diagnosa kerja : Asma Bronkhial
• Diagnosa banding : Bronkhitis
dan PPOK
• Status gizi : Obese Kelas I
• Terapi :
Salbutamol 2mg 2x sehari 6 tablet
CTM 10 mg 3x sehari 10 tablet
Amoksilin 30 mg 3x sehari 10 tablet
ASPEK RESIKO INTERNAL
• Kurangnya pengetahuan pasien
mengenai asma bronkial dan
faktor pencetus apa saja yang
harus dihindari agar tidak terjadi
kekambuhan.
• Pasien terkadang masih
berpikiran berobat bila keluhan
kambuh saja
• Kurangnya edukasi mengenai
latihan otot-otot pernafasan
ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA
• Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
keluarganya dan tetangganya. Pasien juga sering
sembayang, pasien sudah tidak bekerja.
DERAJAT FUNGSIONAL
• Derajat 2 (pasien tetap bisa beraktivitas, meskipun
terbatas).
EDUKASI• Mengingatkan pasien untuk teratur minum obat• Hindari kontak dengan allergen• Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup
sehat, makan makanan yang sehat• Memberitahukan pasien untuk selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan dan jangan membuang dahak sembarangan.
• Istirahat cukup.
EDUKASI• Mengingatkan pasien untuk menjaga pola hidup
sehat, makan makanan yang sehat• Memberitahukan pasien untuk selalu mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan.• Makan banyak makanan bergizi, sayur dan buah• Memberikan informasi ke keluarga pasien mengenai
kondisi pasien saat ini, dan membutuhkan peran keluarga demi kesehatannya
a. Promotif :• Edukasi kepada pasien tentang tata cara menghindari faktor
pencetus• Edukasi kepada pasien tentang penyakit dan penatalaksanaan
penyakit apabila dalam serangan. • Menciptakan lingkungan yang bebas dari polusi• Edukasi mengenai derajat asma
b. Preventif :• Hindari faktor pencetus, seperti cuaca dingin (pakai jaket),
makanan, polusi udara, asap, makanan, kelelahan, dll.• Menjaga kebersihan lingkungan rumah.• Tingkatkan daya tahan tubuh, dengan makan makanan bergizi• Jika batuk segera berobat sehingga tidak menyebabkan asma• Mengurangi aktivitas berlebihan untuk meminimalkan terjadinya
sesak
c. Kuratif :Non Farmakologik
• Minum air hangat.• Posisikan badan setengah duduk atau posisi nyaman untuk
mengurangi sesak.• Oksigen sungkup.• Bernafas di uap panas.
Farmakologi
• Obat yang diberikan di puskesmas :• Salbutamol tablet 2 mg diberikan 3 x ½ tablet sehari selama 3 hari
d. Rehabilitatif
• Menjalankan pengobatan dengan teratur
• Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan
bergizi tinggi
• Jika keluhan tidak membaik dan dirasa semakin sesak segera
berobat ke RS/Puskesmas terdekat
SARAN
• Edukasi • Spirometri• Cek Laboratorium : Darah Lengkap (Hitung
Jenis), Analisa gas darah, Tes Alergen• Rontgen Thorax
HOME VISIT
TERIMAKASIH :)