11
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM MATARAM SEMESTER SEMESTER PENDEK PENDEK - T - T H H . 201 . 201 3 3 MODUL 3 - BIOMEDIK MODUL 3 - BIOMEDIK KULIAH PENGANTAR : ASPEK EPIDEMIOLOGI NEOPLASMA HARI/TANGGAL : JULI 2013 DOSEN : dr. INDRADJID, MS.

Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAMMATARAM

SEMESTER SEMESTER PENDEK PENDEK - T - THH. 201. 20133MODUL 3 - BIOMEDIKMODUL 3 - BIOMEDIK

KULIAH PENGANTAR : ASPEK EPIDEMIOLOGI NEOPLASMAHARI/TANGGAL : JULI 2013DOSEN : dr. INDRADJID, MS.

Page 2: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

ASPEK EPIDEMIOLOGI NEOPLASMALEARNING OBJECTIVE1.Konsep epidemiologi terjadinya Neoplasma2.Faktor risiko terjadinya Neoplasma3.Distribusi dan frekuensi kejadian Neoplasma.

A.PENGERTIAN DASAR NEOPLASMA1.Pertumbuhan merupakan salah satu sifat kehidupan menurut aturan tertentu dalam tubuh. Pada manusia dewasa dalam keadaan fisiologis, pertumbuhan dalam keadaan keseimbangan antara pembuatan sel-sel baru dengan penggantian sel-sel lama atau rusak.

Gangguan pertumbuhan sel-sel ini disebut tumor atau neoplasma yang secara harfiah berarti “pertumbuhan baru” yaitu massa abnormal dari sel-sel neoplastik. Sel neoplastik bersifat otonom dalam arti tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkoordinasi dengan kebutuhan dan fungsi homeostasis sebagian besar sel tubuh lainnya. Bedakan dari hiperplasia dan metaplasia : Hiperplasia merupakan peningkatan jumlah sel dalam organ atau jaringan akibat rangsangan. Pada hiperplasia, jika stimulus hilang maka hiperplasia berhenti → jadi memberikan respon terhadap kontrol pertumbuhan. Metaplasia adalah perubahan sel yang reversibel, yaitu jenis sel dewasa yang satu digantikan oleh janin sel lain (epitelial atau mesenkimal), contoh :•Metaplasia skuamosa epitel respiratorik.•Metaplasia sel mesenkimal → fibroblas dapat berubah menjadi osteoblas atau kondroblas dan kemudian membentuk tulang atau tulang rawan.

Page 3: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

2. Sifat-Sifat Neoplasma2.1 Neoplasma Jinak (benigna)Proliferasi sel-sel neoplastik cenderung kohesif, yaitu terjadi penambahan massa secara sentrifugal dengan batas sangat jelas, berupa kapsul yang memisahkan dari jaringan sekitarnya.Laju pertumbuhan lambat, sehingga kurang lebih tetap pada ukuran yang stabil selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.2.2 Neoplasma Ganas (maligna)- Pertumbuhannya cepat, progresif.- Pola penyebarannya sangat tidak teratur, tidak berkapsul sehingga sulit

dipisahkan dari jaringan sekitarnya, bahkan sel neoplastik ini mampu menembus jaringan sekitarnya secara destuktif.

- Sel neoplastik ganas juga mampu melepaskan diri dari tumor primer dan memasuki sirkulasi untuk menyebar ke tempat lain (metastasis),

menjadi neoplasma sekunder.- Penyebaran ini dapat secara hematogen dan limfogen atau secara invasif

melalui rongga tubuh, misalnya rongga peritoneum.

Page 4: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

3.Arsitektur Neoplasma- Neoplasma terdiri sel neoplastik yang berproliferasi yang berhubungan

dengan sistem penyokong yang disebut Stroma.- Neoplasma yang mengandung banyak stroma fibrosa biasanya padat,

keras disebut Schirrhous.- Neoplasma yang mengandung sedikit stroma akan lebih lunak dan disebut Medularis.- Bila sel-sel neoplastik secara mikroskopis mempunyai banyak kemiripan

dengan sel normal disebut : berdiferensiasi baik, tetapi bila sebaliknya disebut : berdiferensiasi buruk atau tidak berdiferensiasi atau anaplastik.

- Umumnya neoplasma jinak berdiferensiasi baik tetapi neoplasma ganas dapat berdiferensiasi baik atau buruk (anaplastik).

- Pada banyak kasus neoplasma ganas, sel-sel menunjukkan kelainan morfologis antara lain perbandingan volume nukleus terhadap sitoplasma yang berubah, bentuk nukleus tidak teratur, pola kromatin tidak teratur → inilah yang menjadi dasar pemeriksaan SITOPATOLOGIS, misalnya

a. Pleomorfisme inti dan sel → bentuk dan ukuran sangat bervariasi.b. Hiperkromatisme : inti berwarna gelap, sering terhadap nukleoli yang jelasc. Rasio nukleou – sitoplasma mendekati 1 : 1 → mencerminkan inti membesar

(Rasionormal 1:4)d. Banyak mitosis → mencerminkan aktivitas proliferasi.

Page 5: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

4. Tata Nama Neoplasma → TASK READING- Adenoma → neoplasma jinak epitel kelenjar- Adenokarsinoma → neoplasma ganas epitel kelenjar

Karsinoma = KANKER → neoplasma ganas.

B. TERJADINYA NEOPLASMA1. Konsep Imunologik

- Neoplasma terjadi sebagai akibat gangguan pertumbuhan sel sehingga dapat melepaskan diri dari mekanisme pengaturan

pertumbuhan yang normal → disebut TRANSFORMASI.- Sel-sel neoplastik ini (terutama yang kanker) tidak memberi respon terhadap pengendalian tentang ukuran, laju pertumbuhan.- Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa kelainan-kelainan penting dari sel kanker terletak pada membrane sel kanker sehingga sinyal-sinyal homeostasis dari sel-sel yang normal diterima sebagai sinyal abnormal

oleh membrane sel kanker dan selanjutnya memberi respon abnormal pula. Struktur antigenik membrane sel dipandang penting dari interaksi imunologik sel terhadap lingkungan sekitarnya.

Page 6: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

2.Konsep Genetika Seluler (Proto Onkogen → Onkogen)- Mutasi somatik merupakan perubahan kimiawi dalam DNA sel.

Mutasi ini menerangkan mengapa sekali sel berubah menjadi sel neoplastik, sifat-sifatnya akan terus diturunkan dan menimbulkan penambahan sel yang sifat-sifatnya serupa.- Kelainan kromosom telah dikaitkan dengan terjadinya berbagai tumor,.

3.Sebagian besar neoplasma pada manusia belum diketahui penyebabnya, tetapi dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor lingkungan sebagai sumber agen tumorigenik, misalnya zat- zat kimia tertentu dikaitkan dengan tumor- tumor pada para pekerja industri kimia .

- zat warna Beta – naphthylamine, yang digunakan pada industri karet, dulu bertanggung jawab terhadap kanker kandung kemih.- hidrokarbon aromatik → misal pada asap rokok yang dihubungkan dengan kanker paru.

4. Karsinogenesis Radiasia. Sinar Ultraviolet (UV) → berasal dari sinar matahari yang dapat menyebabkan kanker kulit, terutama pada orang kulit putih yang tinggal di daerah yang banyak sinar matahari.b. Radiasi ion → partikel radioaktif atau radiasi elektromagnetik :

- kanker paru pada pekerja tambang radioaktif.- insiden leukemia meningkat pada orang-orang Jepang yang selamat dari bom atom.

Radiasi partikel (sinar alfa dan neutron) lebih karsinogenik dibanding radiasi elektromagnetik (sinar X, sinar gamma).

Page 7: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

5.Onkogenesis Virus (Virus DNA, Virus RNA)a. Virus DNA → mengacau pertumbuhan sel dengan cara :

- merangsang kerja protein inti yang memulai pertumbuhan normal- menetralkan molekul penghambat pertumbuhan yang dihasilkan oleh gen supresor kanker.- contoh : ˃ Human papilloma Virus (HPV) → menyebabkan papilloma

skuamosa jinak (warts) > hepatitis B Virus (HBV) → kanker hati > Epstein Barr Virus (HBV) → Limfoma Burkitt dan kanker nasofaring.

b. Virus RNA onkogenik adalah retrovirus yang mengalami transformasi akut atau LAMBAT, misal leukemia oleh Human T-Cell Leukemia Virus (HTLV).

* Onkogen adalah gen yang produknya berkaitan dengan transformasi neoplastik.* Proto-onkogen adalah gen selular normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan diferensiasi. Proto-onkogen dapat diubah menjadi Onkogen.

Page 8: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

C. FAKTOR RISIKO DAN DISTRIBUSI NEOPLASMASelain pengaruh lingkungan eksternal untuk terjadinya neoplasma pada manusia, faktor internal juga mempunyai pengaruh, misalnya umur, jenis kelamin, suku bangsa dan kebiasaan hidup.Contoh distribusi neoplasma pada laki-laki dan perempuan (SEER, USA, 1989)1. Pada laki-laki :

- Kanker kulit : 3 %- Kanker mulut : 4 %- Kanker paru : 20 %- Kanker kolon dan rektum : 14 %- Kanker prostat : 21 %- kanker urinarius : 10 %- Kanker leukimia dan limfoma : 8 %- Kanker lain-lain : 17 %

2. Pada Perempuan - Kanker kulit : 3 %

- Kanker mulut : 2 %- Kanker payudara : 28 %- Kanker ovarium : 4 %- Kanker uterus : 9 %- Kanker kolon dan rektum : 15 %- Kanker pankreas : 3 %- kanker urinarium : 4 %- Kanker leukimia dan limfoma : 7 %- Kanker lain-lain : 14 %

Page 9: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

- Di Jepang kematian karena kanker lambung 7x dibanding USA, sedangkan kanker kolon jarang menyebabkan kematian .- Hubungan karsinoma paru dengan perokok berat.

Page 10: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

D. ASPEK KLINIS- Pada umumnya memastikan adanya neoplasma pada stadium awal sulit dilakukan karena

seringkali belum memunculkan tanda atau gejala yang khas. Berat ringannya keadaan klinik tumor ditentukan melalui 2 (dua)cara : Dari aspek epidemiologi seharusnya perlu program pemeriksaan berkala untuk deteksi

dini kanker tertentu, misalnya Pap Smear bagi wanita umur lebih 35 tahun.- Diagnosa umumnya dilakukan mulai anamnesa, pemeriksaan fisik serta pemeriksaan

penunjang : Laboratorium Radiologi Endoskopi Ultrasonografi Patologi / Sitopatologi

- Pengobatan :Bedah, Radioterapi, Imunoterapi.

Page 11: Aspek Epidemiologi Neoplasma(2012)

REFERENSI :

- Ganong, W F (2001) : FISIOLOGI KEDOKTERAN, Edisi 20, Alih Bahasa Djauhari W, Penerbit EGC, Jakarta.

- Kumar, V et al (1994) : Intitusi Patologi, Cetakan I, Alih Bahasa Maria R. Y, Binarupa Aksara, Jakarta.