Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

    1/7

    Asuhan Kebidanan pada ibu hamil dengan plasenta previa parsial

    1. Pengertian

    Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi di sekitar segmen bawah rahim sehingga

    dapat menutupi sebagian atau seluruh osteum uteri internum.

    (Dikutip dari : Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.2005.Jakarta)

    Secara klinis ada empat derajat abnormalitas plasenta yang diketahui, yaitu :a. Plasenta previa totalis adalah plasenta menutupi seluruh osteum uteri internum.

    b. Plasenta previa parsialis adalah osteum uteri internum tertutup sebagian oleh jaringan

    plasenta.

    c. Plasenta previa marginalis adalah tepi plasenta berada disekitar pinggir osteum uteri internum.

    d. Plasenta letak rendah adalah plasenta tertanam dalam segmen bawah uterus sehingga tepi

    plasenta sebenarnya tidak mencapai osteum uteri internum tetapi terletak sangat berdekatan

    dengan osteum tersebut.

    (Dikutip dari : Buku Obstetri Williams edisi 18)

    2. Etilologi

    Implantasi plasenta di segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh :

    a. Endometrium difundus uteri belum siap menerima implantasib. Endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan plasenta untuk mampu memberikan

    nutrisi ke janin.

    c. Vili korealis pada khoiron leave yang persisten

    Mengapa plasenta bertumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu jelas dapat diterangkan.

    Bahwasanya vaskularisasi yang berkurang, atau perubahan atrofi padaa desidua akibat persalinan

    yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa, tidaklah selalu benar, karena tidak nyata

    dengan jelas bahwa plasenta previa di dapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas

    tinggi.

    Menurut Singh, dkk (1981), misalnya menemukan plasenta previa pada 3,9% wanita yang

    pernah mengalami persalinan sesarea bila dibandingkan dengan angka 1,9% untuk keseluruhan

    populasi obstetrik. Faktor lainnya adalah plasenta yang besar sehingga membentang dan meliputi

    daerah uterus yang luas sebagaimana terlihat pada eritoblastosis fetalis dan pada janin yang lebih

    dari satu.

    (Dikutip dari buku Obstetri Williams edisi 18)

    Kloosterman di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (1973), mengatakan frekuensi plasenta

    previa pada primigravida yang berumur lebih dari 35 tahun kira-kira 10 kali lebih sering

    dibandingkan dengan primigravida yang berumur kurang dari 25 tahun, pada grande multipara

    yang berumur lebih dari 35 tahun kira-kira empat kali lebih sering dibandingkan dengan grande

    multipara yang berumur kurang dari 25 tahun.

    (Dikutip dari buku Ilmu Kebidanan edisi 3)

    3. Gejala dan Tanda

    Gejala utama dan pertama dari plasenta previa adalah perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa

    nyeri, dan biasa terjadi pada kehamilan usia sekitar 28 minggu atau mendekati akhir trimester

    kedua atau sesudahnya. Perdarahan ini biasanya terjadi selagi penderita tidur atau bekerja biasa.

    Perdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat faal. Akan tetapi,

    perdarahan berikutnya hampir-hampir selalu lebih banyak daripada sebelumnya, apalagi kalau

    sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan dalam.

    Darahnya berwarna merah segar, berlainan dengan darah yang disebabkan oleh solusio plasenta

    yang berwarna kehitam-hitamaan. Sumber perdarahannya ada sinus uterus yang terobek karana

    terlepasnya plasenta dari dinding uterus.

    (Dikutip dari buku Obstetri Williams edisi 18)

  • 7/27/2019 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

    2/7

    4. Penatalaksanaan

    Plasenta dengan plasenra previa dapat digolongkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu :

    1. Kelompok dengan janin prematur tetapi tidak terdapat kebutuhan yang mendesak untuk

    melahirkan janin tersebut.

    2. Kelompok dengan janin dalam waktu 3 minggu menjelang aterm

    3. Kelompok yang berada dalam proses persalinan4. Kelompok dengan perdarahan yang begitu hebat sehingga uterus harus dikosongkan meskipun

    janin masih imatur.

    Penatalaksanaan kehamilan yang disertai komplikasi plasenta previa dan janin prematur tetapi

    tahap perdarahan aktif, terdiri atas penundaan persalinan dengan menciptakan suasana yang

    memberikan keamanan sebesar-besarnya bagi ibu maupun bayinya. Pada penundaan persalinan,

    salah satu keuntungan yang kadang kala dapat diperoleh meskipun relatif terjadi kemudian

    dalam kehamilan adalah migrasi. Plasenta yang cukup jauh dari serviks, sehingga plasenta previa

    tidak lagi menjadi permasalahan utama. Prosedur yang dapat dilakukan untuk melahirkan janin

    bisa digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu persalinan sesarea dan pervaginam. Logika untuk

    melahirkan lewat bedah sesarea ada dua :

    1. Persalinan segera janin serta plasenta yang memungkinkan uterus untuk berkontraksi sehinggaperdarahan berhenti.

    2. Persalinan sesarea akan meniadakan kemungkinan terjadinya laserasi serviks yang merupakan

    komplikasi serius persalinan pervaginam pada plasenta previa totalis serta parsialis.

    Logika untuk melahirkan pervaginam adalah dengan harapan cara ini dapat menekan plasenta

    yang lepas pada tempat implantasi yang mengalami perdarahan selama persalinan dan dengan

    demikian menjadi tampan yang cukup baik bagi pembuluh darah yan ruptur sehingga perdarahan

    hebat bisa dicegah.

    Ada empat metode kompresi atau penamponan untuk persalinan pervaginam, meskipun hanya

    pemecahan ketuban secara sederhana pada kasus plasenta previa parsialis yang kini digunakan

    secara luas.

    ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL PATOLOGIS

    TERHADAP Ny. S

    DENGAN PERDARAHAN ANTE PARTUM (APH)

    I. Pengumpulan Data Dasar tanggal 12-07-2006

    A. Pengkajian

    1. Identitas

    Nama : Ny. Susi Nama : Tn. Wanto

    Umur : 21 tahun Umur : 23 tahun

    Pendidikan : SLTA Pendidikan : S1-ManajemenPekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

    Agama : Islam Agama : Islam

    Suku : Jawa Suku : Jawa

    Alamat : Jl Dahlia No.23 Alamat : Jl. Dahlia No.23

    15 Polos 15 Polos

    2. Keluhan Utama

    Ibu datang jam 16.30 WIB.

    Ibu G1P0A0, hamil 30 minggu, datang dengan keluhan perdarahan pervaginam 250 cc, warna

    darah merah segar, perut tidak sakit.pukul 14.00 WIB

    3. Riwayat Haid

    Menarche : Umur 12 tahun

  • 7/27/2019 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

    3/7

    Siklus : 28 hari

    Banyaknya : Normal (3-4 x ganti softex)

    Lama haid : 5-7 hari

    Keluhan : tidak ada

    HPHT : 29-12-2005

    HTP : 06-10-2006

    4. Riwayat Kehamilana. Trimester I

    ANC 2 x dirumah bidan (BPS)

    Keluhan : Mengalami ngidam yaitu perut mual, nafsu makan berkurang.

    b. Trimester II

    ANC 2 x di BPS

    Keluhan : Tidak ada, hanya kontrol rutin

    Menurut bidan yang memeriksa, ibu dan bayi dalam keadaan sehat.

    c. Trimester III

    ANC 1 x saat ini

    250 cc darah berwana merah segar, tidak ada nyeri pada abdomen.Keluhan : Ibu mengatakan

    perdarahan pervaginam

    5. Riwayat Perkawinan

    Menikah : 1 kali

    Umur waktu menikah : 20 tahun

    Lama Perkawinan : 1 tahun

    6. Riwayat Penyakit

    a. Riwayat Kesehatan ibu

    Ibu tidak pernah menderita penyakit berat yang membutuhkan perawatan khusus.

    b. Riwayat Kesehatan keluarga

    Dalam keluarga ibu maupun suami tidak ada yang menderita penyakit menular atau penyakit

    keturunan yang dapat mempengaruhi kehamilannya. Dalam keluarga istri atau suami tidak ada

    riwayat anak kembar.

    7. Pola Kebiasaan sehari-hari

    a. Nutrisi

    Sebelum Hamil : Makan 3 x sehari, nasi, sayur, lauk-pauk, kadang-kadang susu.

    Sesudah Hamil : Nafsu makan biasa hanya porsi makan dikurangi terutama nasi, banyak makan

    sayur.

    b. Eliminasi

    Sebelum Hamil : BAB 1 x/hari (pagi

    BAK 4-5 x/hari

    Sesudah Hamil : BAB 1 x/hari (pagi)

    BAK 6-8 x/hari

    c. Istirahat tidur

    Sebelum Hamil : Tidur 7-8 jam/hari

    Sesudah Hamil : Tidur 5-6 jam/hari, terbangun karena BAK dan sulit tidur lagi karena badan

    terasa panas dan banyak keringat.

    d. Personal Hygiene

    Sebelum Hamil : Ibu mandi 2x sehari, ganti pakaian dalam 2 x sehariSesudah Hamil : Ibu mandi 3 x sehari, ganti pakaian dalam 3 x sehari.

    e. Olahraga

  • 7/27/2019 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

    4/7

    Ibu sering jalan pagi

    f. Seksualitas

    Sebelum Hamil : Hubungan seksual dilakukan 2-3 x dalam seminggu atau sesuai dengan

    kebutuhan bersama.

    Sesudah Hamil : Hubungan seksualita dilakukan 1-2 x dalam seminggu dengan posisi pilihan

    ibu.

    g. Psikologis

    Ibu mengatakan cemas, karena pengeluaran darah segar dari kemaluannya dan tidak terasa sakit.

    h. Data sosial ibu :

    1. Ibu masih tinggal di rumah mertua dengan keadaan ekonomi sedang.

    2. Kehamilan ini direncanakan dan diinginkan

    3. Respon terhadap kehamilan ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ini.

    4. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas tidak ada.

    B. Pemeriksaan

    1. Pemeriksaan Umum

    Keadaan umum : BaikKesadaran : Komposmentis

    Tanda-tanda vital

    TD : 110/70 mmHg

    Pols : 80 x/menit

    Pernapasan : 20 x/menit

    Suhu : 370 C

    Tinggi badan : 156 cm

    BB sebelum hamil : 50 kg

    BB sesudah hamil : 62 kg

    Pertambahan BB selama hamil : 12 kg

    2. Pemeriksaan Kebidanan

    a. Inspeksi

    Rambut : Hitam, tidak rontok dan bersih tidak ada ketombe

    Mata : Tidak ada oedem, konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikterik, fungsi penglihatan baik.

    Hidung : Tidak ada polip, tidak ada sekret, fungsi penciuman baik

    Mulut : Bersih, tidak ada sariawan, tidak ada caries gigi

    Telinga : Bersih, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik

    Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan vena jugularis

    Payudara : Payudara membesar, simetris kanan dan kiri, tidak terdapat benjolan dan sudah

    mengeluarkan colostrum.Abdomen : Membesar sesuai dengan usia kehamilan, tidak ada bekas operasi, terdapat linea

    nigra, tidak ada nyeri abdomen.

    Ekstremitas atas : simetris kanan dan kiri, normal, tidak ada oedem

    Ekstremitas bawah : Simetris kanan dan kiri, normal, tidak ada oedem, tidak ada varises

    250 ccGenetalia : Tampak ada perdarahan dengan warna merah segar, baunya amis dengan

    volumenya

    b. Palpasi

    1. Leopold I : TFU 30 cm

    TBJ : (TFU-12) x 155 gram

    : (30-12) x 155 gram

    : 2790 gram2. Leopold II : Perut sebelah kanan teraba lebar dan memanjang, berarti puka (punggung kanan)

    3. Leopold III : Bagian terendah janin adalah kepala dan belum masuk PAP, pada atas sympisis

  • 7/27/2019 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

    5/7

    teraba bantalan yang mengalami kepala masuk PAP yaitu plasenta.

    4. Leopold IV : Tidak dilakukan

    c. Auskultasi

    DJJ terdengar antara pusat-sympisis sebelah kanan yaitu 128 x/menit dantidak teratur

    d. Perkusi

    Reflek patela kanan dan kiri baik

    3. Pemeriksaan Laboratorium

    a. HB : 10 gr%

    b. Golongan darah : Aa

    4. Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan USG pada tanggal 13-07-2006

    Plasenta berada di bagian bawah dan menutup sebagian jalan lahir yang biasa disebut plasenta

    previa parsialis.

    II. Interpretasi Data Dasar1. Diagnosa

    Ibu G1P0A0 hamil 37minggu, janin tunggal hidup, letak kepala, intra uterin dengan plasenta

    previa parsialis.

    Dasar :

    a. Ibu mengatakan hamil 8 bulan masuk 9 bulan

    b. Ibu mengatakan keluar darah segar pervaginam banyak dan perut tidak nyeri.

    Data Obyketif :

    a. Pada pemeriksaan palpasi

    Leopold I : TFU 30 cm

    Leopold II : Punggung kanan (puka)

    Leopold III : Kepala belum masuk PAP, pada atas sympisis teraba bantalan (plasenta)

    250 cc, darah berwarna merah segar (tidak menggumpal) dan baunya amis.b. Tampak

    perdarahan banyak

    c. Perut tidak ada kontraksi

    d. Hasil pemeriksaan USG.

    2. Masalah

    a. Cemas

    Dasar :

    Data subyektif : Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya karena

    250 ccData Obyektif : Tampak ibu mengeluarkan darah segar pervaginam

    b. Anemia ringanDasar :

    250 ccData subyektif : Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari kemaluan

    Data Obyektif :

    250 cca. Tampak perdarahan pervaginam

    b. Warna darah merah segar

    c. Pemeriksaan HB 10 gr%

    3. Kebutuhan

    a. Dukungan mental

    Dasar :

    DS : Ibu mengatakan cemas dengan kondisinya saat ini

    DO : Ibu tampak cemas dan takut

    b. Pemenuhan cairan dan nutrisi

  • 7/27/2019 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

    6/7

    1. Pasang Infus

    2. Pasang O2

    c. Rujuk segera

    Dasar :

    DS :

    250 cc dan tidak ada nyeri abdomen.a. Ibu mengatakan mengeluarkan darah segar

    DO :a. G1P0A0 hamil 37 minggu

    250 ccb. Perdarahan pervaginam

    c. Warna darah merah segar

    d. DJJ 128 x/menit, tidak teratur

    III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial

    a. Potensial terjadi shock hypovolemik pada ibu

    Dasar :

    250 ccDS : Ibu mengatakan mengeluarkan darah dari kemaluan

    DO : Perdarahan tampak merembes dan warnanya merah segar

    b. Potensial terjadi tekanan pada kromial bayi

    Dasar :

    DS : Ibu mengartakan gerakan janin berkurang

    DO : Plasenta yang menutupi sebagian jalan lahir dari hasil USG

    IV. Membutuhkan tindakan segera dan kolaborasi

    a. Pasang infus

    b. Pasang O2

    c. Siapkan donor darah dari keluarga yang golongan darahnya A

    d. Merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya

    e. Kolaborasi dengan dokter DSOG untuk tindakan operatif

    V. Rencana Manajemen

    1. Jelaskan pada ibu tentang kondisinya saat ini

    a. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan

    b. Jelaskan kondisi kehamilan ibu saat ini

    2. Observasi pengeluaran perdarahan pervaginam dan tanda-tanda vital

    a. Ganti softex bila basah

    b. Pantau DJJ secara rutin

    3. Penyuluhan kebutuhan istirahat pada ibu

    a. Anjurkan ibu untuk tirah baring

    b. Anjurkan ibu untuk miring kiri4. Memberikan dukungan psikologi pada ibu

    a. Ajarkan teknik relaksasi pada ibu untuk mendapatkan kenyamanan

    b. Libatkan anggota keluarga untuk memberikan dukungan psikologis ibu

    5. Penyuluhan tentang gizi dan nutrisi pada ibu hamil

    a. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi

    b. Beri ibu tablet fe dan vitamin C

    c. Anjurkan ibu untuk makan dalam porsi sedikit tapi sering

    6. Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

    Pemberian intake yang cukup karena adanya perdarahan

    7. Jelaskan pada ibu bahwa ibu tidak dapat melakukan persalinan normal tetapi harus dengan

    seksio sesarea8. Mengevaluasi apakah ibu sudah mengerti dan mengetahui tentang kondisinya dan

    kehamilannya.

  • 7/27/2019 Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Plasenta Previa Parsial

    7/7

    VI. Implementasi Langsung

    1. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

    a. Menjelaskan kondisi ibu dan kondisi ibu dan kehamilannya yang mengalami komplikasi pada

    implantasi plasenta

    b. Mengajurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan USG

    c. Melibatkan keluarga dalam memberikan dukungan untuk rajin memeriksakan kehamilannnya.2. Mengobservasi keadaan ibu dan janin

    a. Mengobservasi volume perdarahan, warnanya dan baunya

    b. Memantau DJJ

    3. Penyuluhan kebutuhan istirahat pada ibu

    a. Menyarankan ibu untuk tidah baring

    b. Beritahu ibu untuk tidak melakukan kerja yang berat misalnya mencuci baju, ngepel.

    c. Menjelaskan kepada ibu untuk miring ke kiri untuk memberikan oksigenisasi kepada janinnya.

    4. Penyuluhan tentang kebutuhan gizi dan nutrisi pada ibu hamil.

    a. Menjelaskan kepada ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang.

    b. Memberikan ibu tablet Fe dan vitamin C5. Memberikan dukungan psikologis pada ibu

    a. Mengajarkan teknik relaksasi kepada ibu agar ibu mendapat kenyamanan

    b. Melibatkan anggota keluarga untuk memberikan dukungan kepada ibu

    6. Pemenuhan kebutuhan cairan dan nutrisi

    a. Pemberian pemasukan cairan dan nutrisi yang cukup karena adanya perdarahan

    b. Menyarankan ibu untuk sering makan dan minum walaupun sedikit.

    VII. Evaluasi

    1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilannya saat ini bahwa ibu mengalami sebuah komplikasi

    dalam kehamilannya, dimana plasenta menutupi sebagian jalan lahir.

    2. Ibu mengerti apa yang ia lakukan jika terjadi perdarahan kembali dan ibu mengerti tentang

    perdarahan yang dialami.

    3. Ibu mengerti tentang kebutuhan gizi dan nutrisi bagi ibu hamil

    4. Ibu mengerti tentang pentingnya istirahat total atau tirah baring

    5. Ibu mengerti tentang pentingnya pemenurhan cairan dan nutrisi

    6. Ibu mau mengikuti dan melakukan saran dari bidan.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridasa Printer

    2. Sarwono, Prawirohardjo. 2005. Buku Acuan Nasional, Pelayanan Kesehatan Maternal dan

    Neonatal. Jakarta : Tridasa Printer

    3. Cunningham, MacDonald, Gant. 1995. Obstetri Williams, Edisi 18. Jakarta : EGC