30
ASUHAN KEPERAWATAN FORMAT PENGKAJIAN Tanggal MRS : senin,6 mei 2012 Jam Masuk : 13.00 WIB Tanggal Pengkajian: senin,6 mei 2012 No. RM : 11.09.68.45 Jam Pengkajian : 12.00 WIB Diagnosa Masuk : small cell carcinoma + efusi plera (D) Ruang/ Kelas : PALEM I/ 3 (Paru Laki) IDENTITAS Nama : Tn.S Umur : 68 tahun/ 3 bulan/ 5 hari Suku/ Bangsa : Jawa/ WNI Agama : islam Alamat : ngalian Pekerjaan : PNS Keluhan Utama : sesak napas Riwayat Penyakit Sekarang Pasien rujukan dari RSUD Tugurejo Semarang dengan mula-mula sesak pada bulan februari 2012. Sesak hilang timbul, di sertai nyeri dada terutama saat beraktifitas dan terkadang juga pada malam hari sesak timbul kembali, ketika pasien sesak, pasien mencoba tidur dengan posisi duduk. Sebelum sesak pasien mengeluh batuk selama kurang lebih selama satu bulan. Batuk tanpa disertai dahak, dan mengkonsumsi obat batuk namun tidak sembuh. Karena sesak bertambah hebat, pasien ke UGD RSUD tugurejo dan setelah di sana kurang lebih 1,5 jam pasien dirujuk ke RS Permata Medika karena di RSUD Tugurejo semua ruang rawat inap telah penuh.. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU klien pada tahun 2010 pernah masuk RSUD Tugurejo dan dilakukan pengisapan cairan karena di paru sebelah kanan terdapat cairan. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

Asuhan Keperawatan Efusi Pleura

Embed Size (px)

DESCRIPTION

askep sistem pernafasan

Citation preview

ASUHAN KEPERAWATANFORMAT PENGKAJIANTanggal MRS : senin,6 mei 2012 Jam Masuk : 13.00 WIBTanggal Pengkajian: senin,6 mei 2012 No. RM : 11.09.68.45Jam Pengkajian : 12.00 WIB Diagnosa Masuk : small cell carcinoma + efusi plera (D)Ruang/ Kelas : PALEM I/ 3 (Paru Laki)IDENTITASNama : Tn.SUmur : 68 tahun/ 3 bulan/ 5 hariSuku/ Bangsa : Jawa/ WNIAgama : islamAlamat : ngalianPekerjaan : PNSKeluhan Utama : sesak napasRiwayat Penyakit Sekarang Pasien rujukan dari RSUD Tugurejo Semarang dengan mula-mula sesak pada bulan februari 2012. Sesak hilang timbul, di sertai nyeri dada terutama saat beraktifitas dan terkadang juga pada malam hari sesak timbul kembali, ketika pasien sesak, pasien mencoba tidur dengan posisi duduk. Sebelum sesak pasien mengeluh batuk selama kurang lebih selama satu bulan. Batuk tanpa disertai dahak, dan mengkonsumsi obat batuk namun tidak sembuh. Karena sesak bertambah hebat, pasien ke UGD RSUD tugurejo dan setelah di sana kurang lebih 1,5 jam pasien dirujuk ke RS Permata Medika karena di RSUD Tugurejo semua ruang rawat inap telah penuh..RIWAYAT PENYAKIT DAHULU klien pada tahun 2010 pernah masuk RSUD Tugurejo dan dilakukan pengisapan cairan karena di paru sebelah kanan terdapat cairan.RIWAYAT PENYAKIT KELUARGARiwayat penyakit keturunan: keluarga mengaku tidak ada anggota keluarga yang mengalami sakit seperti pasien. Keluarga mengatakan tidak ada riwayat keganasan, batuk lama, batuk berdarah, keringat dingin, DM, HT, asma, alergi.PERILAKU YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN Pasien tidak mengkonsumsi alcohol, tetapi pasien adalah perokok berat dimana dapat mengkonsumsi satu bungkus dalam sehari dan hal itu sudah dilakukan lebih dari 10 tahun. Dalam sehari pasien mampu manghabiskan rokok 1 bungkus bahkan lebih. Pekerjaan pasien sebagai ekspedisi di perak yang selalu keluar pada malam hari. Saat pengkajian pasien mengaku tidak mengerti bahwa pola hidupnya dapat mengakibatkan kanker paru, hal tersebut merupakan kurangnya sumber informasi bagi pasien.OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK1. Tanda Tanda VitalKesadaran compos mentis.Tanda-tanda vital:Suhu: 37C Nadi: 96/ menit. RR:26x/menit TD:140/90mmHg1. Sistem Pernafasan (B1)Nafas pasien tersengal-sengal cepat, pendek, terasa lebih sesak meningkat/ bertambah setelah beraktifitas dan terdapat nyeri. Tidak ada pernafasan cuping hidung dan tidak ada retraksi otot bantu nafas. Gerak dada kiri dan kanan simetris, terdapat suara nafas tambahan berupa ronki di bagian dekstra apeks. Adanya secret dan batuk produktif tetapi batuk tidak efektif. Irama nafas teratur terdapat dispnoe, pasien tidak menggunakan alat bantu nafas, suara nafas vesikuler. Terdapat hasil torakosintesis yang dilakukan pada pukul 11.30,dan ternyata masih terdapat cairan di kavum pleura sebanyak 500 cc.1. Sistem Kardiovaskuler (B2)Pasien tidak mengalami nyeri dada, irama jantung regular. Pasien tidak terpasang CVC sehingga CVP tidak terkaji. CRT normal kurang dari tiga detik, dan akral merah, hangat dan kering.1. Sistem Persyarafan (B3)Pasien tidak merasa pusing, tidak terdapat gangguan pendengaran, dan tidak mengalami gangguan penciuman. Istirahat pasien 8 jam/ hari. Dan pasien mengaku tidak mengalami gangguan tidur. Namun setelah bangun tidur sering sesak nafas.1. Sistem Perkemihan (B4)Menurut pasien, alat genetalia nya dalam kondisi bersih, dan tidak mengalami keluhan kencing. Volume urin pasien normal, dan tidak terpasang kateter.1. Sistem Pencernaan (B5)Mulut pasien tampak bersih, lembab dan tidak ada stomatitis, tidak bau mulut, gigi sempurna (tidak terdapat karies gigi), lidah merah, kelainan tidak ada, pasien tidak mengalami gangguan menelan. Tidak terdapat luka operasi, peristaltic 9x/ menit dengan suara peristaltic terdengar lemah, BAB 1x sehari terakhir pada tanggal 22-10-2010 dengan konsistensi lunak warna kecoklatan, dan bau khas, nafsu makan menurun.1. Sistem Muskoleskeletal (B6)Pergerakan sendi pasien bebas, tidak mengalami fraktur. Tidak mengalami kelainan tulang belakang, tidak menggunakan traksi gips spalk, permukaaan kulit terlihat mengkilat, dan tekstur halus. Rambut putih hitam bersih, tidak terdapat dekubitus. Pasien mengalami intoleransi aktifitas dikarenakan jika terlalu banyak bergerak, akan timbul sesak napas.1. Sistem EndokrinLeher pasien tidak terlihat membesar, saat pemeriksaan Pasien tidak mengalami pembesaran kelenjar tiroid dan tidak mengalami pembesaran kelenjar betah bening, Hiperglikemia (-), hipoglikemia (-).PENGKAJIAN PSIKOSOSIALPasien tidak mengalami gangguan pada psikososial. Pasien dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya dan dapat kooperatif dengan tenaga medis.PERSONAL HYGIENE DAN KEBIASAANKlien mengatakan mandi sehari 2x dan keramas 1-2 kali seminggu. Kuku terlihat bersih dan pendek, memakai arloji di tangan sebelah kanan pasien untuk melihat waktu kapan dia harus menjalani pengobatan, membersihkan diri, jam istirahat, dan makan. Semua nya terlihat bersih dan rapi, pakaian ganti sehari 2x, menggosok gigi 2x sehari, tidak lupa untuk membersihkan telinga serta lubang hidung setiap hari.PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Foto Thorax

Foto Thorak 07-05-2012: efusi pleura dekstra1. 2. CT SCANCT Scan 20-10-2010: Ca paru dextra

ANALISIS DATANo.DataEtiologiMasalah

1S : Pasien mengatakan batuk sesekaliO : sesekali batuk tetapi tidak efektif. Terdapat ronkhi pada bagian apeks dextra.sekret (+) putih kekuningan, kentalbatuk produktif, tidak efektifCa paruMassa di broncusRespon silia berusaha menghilangkan massa dengan hipersekresi mukusSecret/mucus tertahan di saluran napasRonkhi (+)Bersihan jalan napas tidak efektifBersihan jalan napas tidak efektif.

2.S : Pasien mengeluh sesak napas saat bernapas.O : RR = 26 x/ menit Denyut nadi = 96 x/menit Pasien bernapas tersengal-sengal cepat, pendekICS melebar dekstraretraksi (-) otot bantu nafas (-)fremitus raba perkusi redup (D)

Efusi PleuraAkumulasi cairan pada rongga pleuraEkspansi paru menurunRR meningkatPola napas tidak efektifPola napas tidak efektif.

3.S : Pasien mengeluh nyeri dada sesak saat beraktifitas yang berat.O : Pasien tampak lemah.sesak nyeri saat dipindahkan posisinya dari duduk ke berdiri

Efusi PleuraEkspansi paru tidakmaksimalSuplai oksigen menurunRR meningkatDistribusi oksigen ke seluruh tubuh menurunTerjadi metabolisme anaerob dalam tubuhTimbul asam laktatNyeriIntoleransi aktifitasIntoleransi aktifitas

4.S : Pasien mengeluh nyeri pada bagian dada (D).P : perpindahan posisiQ : nyeri sedangR : dada (D)S : 5T : muncul saat aktivitasO : Nadi 96x/menit, ekspresi wajah menyeringai/ kesakitan saat dipindahkan posisinya dari duduk ke berdiri.Efusi PleuraCairan menekan dinding pleuraRangsangan pada nosiseptor nyeriNyeriNyeri

RENCANA INTERVENSIHari / tanggalJamDiagnose keperawatan(tujuan, criteria hasil)IntervensiRasional

22-10-201012.00Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan adanya secret tertahan di jalan nafasTuj : 3 X 24 jam bersihan jalan nafas efektif

KH:Secret bisa keluar (+)Ronkhi (-)RR: 16-20x/menit1. Berikan posisi semi fowler (30 - 45)

2. Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif

3. Lakukan postural drainage

4. Kolaborasi pemberian ekspetoran pada pasien

5. Anjurkan pasien untuk banyak minum, terutama air hangat.1. Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi, dan untuk meningkatkan ekspansi paru.2. Nafas dalam membantu memenuhi kecukupan O2 dan memobilisasi secret untuk membersihkan jalan nafas dan membantu mencegah komplikasi pernafasan. 3. Memobilisasi secret untuk membersihkan jalan nafas dan membantu mencegah komplikasi pernafasan. 4. Obat yang membantu untuk mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan.5. Untuk mengencerkan secret sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan.

22-10-201012.10Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru akibat akumulasi cairan di kavum plura.Tuj : 3X 24 jam pola nafas pasien efektif

KH:Sesak (-)RR: 16-20x/menitRetraksi otot bantu nafas (-)Pernafasan cuping hidung (-)Pengembangan dinding dada simetrisCairan pungsi pleura (-)Nadi: 60-100x/menit1. Berikan posisi semi fowler (30 - 45)

1. Kolaborasi oksigen tambahan sesuai dengan indikasi2. Ajarkan pola nafas efektif (teknik nafas dalam)

1. Berikan HE penyebab sesak2. Observasi TTV terutama RR dan nadi serta status pernafasan(pernafasan cuping hidung, retraksi otot bantu nafas,kesimetrisan dinding dada)3. KolaborasiLakukan torakosintesis ulang atau pemasangan WSD1. Peninggian kepala tempat tidur mempermudah fungsi pernafasan dengan menggunakan gravitasi, dan untuk meningkatkan ekspansi paru.1. Meningkatkan suplai oksigen

1. Mengatur irama nafas sehingga meningkatkan suplai O22. Klien patuh terhadap terapi3. Memantau pola nafas pasien

1. Mengurangi cairan pada kavum pleura sehingga ekspansi paru bisa maksimal dan sesak berkurang.

22-10-201012.20Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai 02 ke jaringan sekunder karena gangguan pola nafas tidak efektif.Tujuan : 3X24 jam meningkatkan toleransi aktivitas pasien

KH: Kelelahan berkurang Toleransi terhadap aktivitas meningkat Mampu beraktivitas secara mandiri1. Rancang jadwal harian pasien

1. Anjurkan individu untuk istirahat 1 jam setelah makan (misalnya berbaring dan duduk-duduk).

1. Tingkatkan aktivitas secara bertahap dengan periode istirahat diantara dua aktifitas misalnya duduk dulu sebelum berjalan setelah tidur2. Kolaborasi : pemberian oksigen setelah beraktivitas bila terjadi peningkatan status pernafasan3. Observasi respon individu terhadap aktivitas (status pernafasan dan pucat)1. Mencegah aktivitas Px yang berlebihan2. Meningkatkan complain paru-paru dan mencegah kelelahan yang berlebihan.1. Meningkatkan tingkat toleransi aktivitas Px.

1. Meningkatkan perfusi jaringan dan meningkatkan suplai oksigen

1. Evaluasi kelemahan dan tingkat toleransi aktivitas Px.

22-10-201012:20Nyeri pada dada yang berhubungan dengan penekanan dinding pleura oleh cairan efusi pleura

Tujuan : nyeri berkurang sampai dengan hilang 3 X 24 jam

KH : Nyeri berkurang skala (01) Ekspresi menyeringai (-) Nadi : 60100 x/menit

1. Mengajarkan.Tehnik relaksasi: nafas dalam/ distraksi

1. Anjurkan pasien untuk melakukan tirah baring.

1. Kolaborasi pemberian obat analgesic.

1. Evaluasi karakteristik nyeri (PQRST)2. Mengalihkan perhatian pasien terhadap rasa nyeri yang sedang dirasakan.3. Untuk meminimalkan mobilisasi pasien, diharapkan agar nyeri dapat berkurang.4. menghindari puncak periode nyeri, alat dalam penyembuhan otot, dan memperbaiki fungsi pernafasan dan kenyamanan / koping emosi5. untuk mengetahui perubahan karakteristik nyeri setelah dilakukan penatalaksanaan.

Evaluasi1. Pasien toleran terhadap aktifitasnya sehari-hari.2. Pasien menunjukkan pola napas normal3. Pasien dapat mengeluarkan secret sehingga bersihan jalan nafas efektif.4. Pasien mengatakan bahwa nyeri berkurang atau dapat dikontrol.5. Pasien menjadi tahu tentang kondisinya dan pengaturan obatnya.

BAB 4PENUTUP

4.1 SimpulanEfusi pleural adalah adanya sejumlah besar cairan yang abnormal dalam ruang antara pleural viseralis dan parietalis. Bergantung pada cairan tersebut, efusi dapat berupa transudat(Gagal jantung, sirosis hepatis dan ascites) atau eksudat (infeksi dan neoplasma) ; 2 jenis ini penyebab dan strategi tata laksana yang berbeda. Efusi pleura yang disebabkan oleh infeksi paru disebut infeksi infeksi parapneumonik. Penyebab efusi pleura yang sering terjadi di negara maju adalah CHF, keganasan, pneumonia bakterialis, dan emboli paru. Di Negara berkembang, penyebab paling sering adalah tuberculosis.Pasien dapat datang dengan berbagai keluhan, termasuk nafas pendek, nyeri dada, atau nyeri bahu. Pemeriksaan fisik dapat normal pada seorang pasien dengan efusi kecil. Efusi yang lebih besar dapat menyebabkan penurunan bunyi nafas, pekak pada perfusi, atau friction rub pleura.

4.2 SaranEfusi pleura merupakan penyakit komplikasi yang sering muncul pada penderita penyakit paru primer, dengan demikian segera tangani penyakit primer paru agar efusi yang terjadi tidak terlalu lama menginfeksi pleura.

DAFTAR PUSTAKA

1. Baughman, C Diane. 2000. Keperawatan medical bedah. Jakarta: EGC2. Somantri, Irman. 2008. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika 3. Suzanne, Smeltzer c. 2002. Buku Ajar Keperawatan medical Bedah ( Ed8. Vol.1). Jakarta: EGC4. Siregar, Elisa. 2010. Efusi Pleura. http://elisasiregar.wordpress.com/efusi-pleura. Di akses 10 oktober 2010 pukul 20.15 WIB5. 6. Ns, Sumedi SKp. 2008. Asuhan Keperawatan Klien dengan Efusi Pleura. http://maidun-gleekapay.blogspot.com/2008/09/asuhan-keperawatan-klien-dengan-efusi.html. Di akses 11 oktober 2010 pukul 18.44 WIB7. 8. Abdul Azis, M. 2010. Efusi Pleura. http://nieziz09.co.cc/efusi-pleura. Di akses 10 oktober 2010 pukul 19.23 WIB

Kasus untuk proses keperawatan

A. Nama : Ny EUmur : 38 tahunAgama : IslamAlamat : Jl Punokawan no.33 JombangPendidikan : SMPPekerjaan : ibu rumah tangga Tanggal Mrs : 8 oktober 2011, jam 20.20 wibDiagnose Mrs : Efusi PleuraB. Riwayat Keperawatan1. Keluhan Utama- Saat MRS : Klien mengatakan sesak nafas- Saat pengkajian : klien mengatakan sesak dan dada terasa nyeri pada bagian kiri, sesak dan nyeri dada klien bertambah bila dibuat gerak, skala nyari 52. Riwayat Penyakit Sekarang Klien merasa sesak, batuk dan nyeri dada sejak jumat (7 oktober 2001) lalu klien berobat di puskesmas dengan diagnose asma, klien pulang dan meminum obat yang diberikan dokter di puskesmas, tetapi sesak nafas dan nyeri dada klien tidak berkurang. Kemudian klien dibawa ke IRD RS. Sumber waras jombang pada tanggal 8 oktober 2011 jam 20.00 WIB.3. Riwayat Kesehatan DahuluKlien mempunyai riwayat penyakitasma sejak 6 tahun yang lalu, klien tidak pernah MRS sebelumnya4. Riwayat Kesehatan KeluargaIbu dan anak klien mempunyai riwayat penyakit asma.C. Aktifitas sehari-hari1. Nutrisi : pasien minum 4-5 gelas perhari, kadang-kadang minum kopi, nafsu makan tidak ada penurunan, porsi makan dihabiskan. Makan 3x sehari.2. Eleminasi : BAK dan BAB tidak ada perubahan3. Tidur/Istirahat : tidur jam 21.00 s/d 05.00 pagi. Sejak sakit klien mengeluh susah tidur karena merasa sesak dan nyeri pada dadanya. Klien tidak pernah tidur siang.4. Persoanal Hygiene : klien mandi dengan diseka di TT, tidak gosok gigi

D. Data Psikososial1. Psikososial : Klien mengatakan merasa cemas tentang penyakit yang di deritanya, apa sudah parah dan apa masih bias disembuhkan.2. Sosial : klien mampu berinteraksi dengan baik dangan keluarga, pasien disekitarnya dan dengan petugas kesehatan.3. Spiritual : klien beragama islam, selama sakit klien tidak menjalankan solat karena merasa sesak jika ibuat bergerak.E. Pemeriksaan Fisik1. Keadaan umum- Keadaan Umum : Lemah- Kesadaran : Composmentis- GCS : 456- TTV : - tensi : 120/80 mmHg, Nadi : 112x?mnt, suhu : 36,6 C RR : 28x/mnt2. Pemeriksaan Body of systema. Breathing (B1)Inspeksi:Bentuk dada asmetris, cembung pada sisi kiri, pergerakan dada menurun pada sisi kiri, terpasang nasal kanule O2 2 ltr/mnt, sesak nafas (+), batuk produktif (+), secret (+), warna hijau purulent, terdapat pernapasan cuping hiung.Palpasi:Pergerakan dada asimetris, fremitus dada melemah pada sisi kiri, terdapat nyeri tekan pada dada kiriPerkusi:Pada dada kiri terdapat suara redupAukultasi:Tidak terdapat ronchi dan wheezing, suara napas melemah pada sisi kiri, terdapat egofoni.b. Blood (B2)Inspeksi :Tidakterlihat adanya CyanosisPalpasi :Akral hangat, CRT