143
UNIVERSITAS INDONESIA KARYA ILMIAH AKHIR NERS YUNITA SAFITRI 0806323252 FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN PROGRAM STUDI SARJANA PROFESI DEPOK JULI 2013 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 03 KELURAHAN CISALAK PASAR KECAMATAN CIMANGGIS DEPOK Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

  • Upload
    vodan

  • View
    298

  • Download
    11

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

UNIVERSITAS INDONESIA

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

YUNITA SAFITRI

0806323252

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA PROFESI

DEPOK

JULI 2013

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN

NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 03

KELURAHAN CISALAK PASAR

KECAMATAN CIMANGGIS

DEPOK

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

ii

UNIVERSITAS INDONESIA

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Ners Sarjana Keperawatan

YUNITA SAFITRI, S.KEP

0806323252

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA PROFESI

DEPOK

JULI 2013

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN

NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW 03

KELURAHAN CISALAK PASAR

KECAMATAN CIMANGGIS

DEPOK

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Ilmiah Akhir Ners ini adalah hasil saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun di rujuk

telah saya nyatakan benar

Nam : Yunita Safitri

NPM : 0806323252

Tanda Tangan :

Tanggal : 05 Juli 2013

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Akhir Ners ini diajukan oleh:

Nama : Yunita Safitri

NPM : 0806323252

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan

Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah di Rw 03

Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis

Depok

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima

sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ners

Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu

Keperawatan, Universitas Indonesia

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Poppy Fitriyani. S.Kp. M.Kep. Sp. Kom ( )

Penguji : Ns. Sukihananto. S.Kep. M.Kep ( )

Penguji : Ns. Jajang Rohmat Solihin, S.Kep. M.Kep ( )

Ditetapkan di : Depok

Tanggal : 05 Juli 2013

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah

akhr ners dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan

Nutrisi Pada Anak Usia Sekolah di RW 03 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan

Cimanggis, Depok”. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini dilakukan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar ners sarjana keperawatan di Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Indonesia. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan

karya ilmiah akhir ners ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

a. Ibu Dewi Irawaty, MA., Ph.D selaku dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Indonesia;

b. Prof. Dr. Budi Anna Keliat S.Kp., M. AppSc selaku pembimbing akademik

yang selalu memberikan motivasi.

c. Ibu Poppy Fitriyani. S.Kp. M.Kep. Sp. Kom selaku dosen pembimbing karya

ilmiah akhir ners dan dosen pembimbing serta koordinator peminatan

keperawatan komunitas yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk memberikan arahan, masukan dan torehan tinta berharga dalam

penyusunan dan penyempurnaan karya ilmiah akhir ners ini;

d. Ibu Henny Permatasari S.Kp., M.Kep., Sp. Kom selaku koordinator mata ajar

PKKMP yang telah memberikan arahan, masukan dan saran dalam

penyusunan karya ilmiah akhir ners ini;

e. Ibu Riri Maria, S.Kp.,MANP selaku koordinator Mata Ajar Karya Ilmiah

Akhir Ners yang telah memberikan arahan, masukan dan saran dalam

penyusunan karya ilmiah akhir ners ini;

f. Bapak Ibu dosen serta seluruh staf Fakultas Ilmu Keperawatan yang tidak

pernah bosan untuk mengajarkan dan mentransfer ilmu yang dimiliki kepada

penulis selama perkuliahan berlangsung

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

vi

g. Teristimewa kedua orang tua, yang melahirkan penulis ke dunia dan

membesarkan penulis hingga saat ini serta tak henti-hentinya mendoakan,

mendidik penulis dengan cinta dan kasih sayang dan selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil sepanjang waktu, serta abang dan adik

tercinta atas semua perhatiannya.

h. Seluruh keluarga besar, khususnya kepada Tante Asmadiar yang telah

memberikan doa, dukungan, kasih sayang dan mempengaruhi kedua orang

tua penulis untuk mengizinkan penulis menempuh pendidikan jauh dari

orangtua, sehingga akhirnya penulis dapat menginjakkan kaki di Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia;

i. Sahabat tersayang Wilda, teman sepembimbing dan seperjuangan Winda,

Ajen dan Kak Nurma serta teman-teman peminatan komunitas lainnya yang

saling memberikan semangat dan sharing selama penyusunan karya ilmiah

akhir ners ini dan yakinlah kawan, semua akan indah pada waktunya;

j. Seluruh mahasiswa angkatan 2008 FIK UI yang selalu memberikan dukungan

dan bantuan selama perkuliahan hingga penyelesaian karya ilmia akhir ners

ini, satu kata untuk kita semua” PEDULI”; dan

k. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karaya ilmiah akhir

ners ini.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya ilmiah akhir ners ini

membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Depok, 05 Juli 2013

Penulis

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

vii

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di

bawah ini:

Nama : Yunita Safitri

NPM : 0806323252

Program Studi : Profesi Ilmu Keperawatan

Fakultas : Ilmu Keperawatan

Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir Ners

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-

Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada Anak Usia

Sekolah di Rw 03 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Depok

beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalih

media/format mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan

nama saya sebagai penullis dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Depok

Pada Tanggal : 05 Juli 2013

Yang menyatakan

( Yunita Safitri )

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

viii Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Yunita Safitri

Program Studi : Profesi Ilmu Keperawatan

Judul : Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi

Pada Anak Usia Sekolah di Rw 03 Kelurahan Cisalak Pasar

Kecamatan Cimanggis Depok

Urbanisasi perkotaan menimbulkan berbagai masalah kesehatan diberbagai

aggregat usia. Anak usia sekolah adalah anak yang berusia enam tahun dan

diakhiri ketika anak mengalami pubertas yaitu usia 12 tahun. Salah satu risiko

masalah kesehatan yang yang terjadi pada anak usia sekolah di perkotaan adalah

masalah nutrisi. Faktor yang mempengaruhi nutrisi kurang diantaranya jenis

makanan, aktivitas, dan pola asuh orangtua. Karya ilmiah ners ini bertujuan untuk

menggambarkan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah nutrisi kurang.

Anak. R (7 tahun) di Kelurahan Cisalak mengalami gizi kurang. Evaluasi dari

implementasi keperawatan menyusun triguna makanan dan jadwal kegiatan harian

menunjukkan bahwa aktivitas dan pola makan anak mengalami perubahan.

Kata kunci: anak usia sekolah, jadwal kegiatan harian, nutrisi kurang, triguna

makanan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

ix Universitas Indonesia

ABSTRACT

Name : Yunita Safitri

Study program : Profession of Nursing

Title : Family Nursing Care Nutrition Imbalances of School Age

Children in RW 03 Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan

Cimanggis Depok

Urban urbanization lead to various health problems in various age aggregate.

School age children are children aged six years and ended when the child reached

puberty are 12 years old. One of the risks of health problems that occur in school-

age children in urban areas is a nutritional problem. Factors affecting less

nutrients including foods, activities, and parenting parenting. The aim of this

paper was tu describe the family nursing care with malnutrition. Child. R (7th

years) in the Kelurahan Cisalak experiencing malnutrition. Evaluation of the

implementation of nursing preparing “triguna makanan” and daily activity living

indicates that the child's diet and activity changes.

Keywords: school age children, daily activity living, malnutrition, triguna

makanan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

x Universitas Indonesia

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBIKASI KARYA ILMIAH...................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 7

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 7

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................. 7

1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................ 8

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 8

1.4.1 Aplikatif ...................................................................... 8

1.4.2 Teoritis atau Akademis ............................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Perkotaan ............................ 9

2.1.1 Anak Usia Sekolah Sebagai Aggregat Berisiko .......... 11

2.1.2 Masalah Kesehatan Perkotaan pada Anak Usia

Sekolah ........................................................................ 12

2.2 Nutrisi Anak Usia Sekolah ....................................................... 13

2.2.1 Pengertian Anak Usia Sekolah ..................................... 13

2.2.2 Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah ....................... 14

2.2.3 Gizi Anak Usia Sekolah ............................................... 15

2.3 Asuhan Keperawatan Keluarga ............................................... 22

2.3.1 Teori Model Family Centre Nurrsing Friedman ........ 22

2.3.2 Konsep Kelularga dengan Anak Usia Sekoah Dengan

Masalah Nutrisi ........................................................... 25

BAB 3 LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA

3.1 Data Fokus Pengkajian Keluarga ............................................ 28

3.2 Diagnosa Keperawatan ............................................................. 30

3.3 Rencana Asuhan Keperawatan ................................................ 30

3.4 Implementasi Keperawatan ..................................................... 34

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

uiperpustakaan
Inserted Text
Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

xi Universitas Indonesia

3.5 Evaluasi Keperawatan ............................................................. 37

BAB 4 ANALISIS SITUASI

4.1 Profil Lahan Praktik ................................................................ 40

4.2 Analisis Masalah Keperawatan dengan Konsep KKMP dan

Konsep kasus terkait ............................................................... 42

4.3 Analisis Salah Satu Intervensi dengan Konsep Penelitian

Terkait ...................................................................................... 48

4.4 Alternatif Pemecahan yang dapat dilakukan ........................... 51

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan .............................................................................. 54

4.2 Saran ......................................................................................... 55

DAFTAR REFERENSI ................................................................................ 57

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

xii Universitas Indonesia

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model teori Family Centre Nursing Friedman ........................ 22

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

xiii Universitas Indonesia

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kategori Status Gizi ..................................................................... 19

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

xiv Universitas Indonesia

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pengkajian Keluarga

Lampiran 2 Analisis Masalah

Lampiran 3 Skoring Masalah

Lampiran 4 Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Lampiran 5 Catatan Perkembangan

Lampiran 6 Evaluasi Hasil

Lampiran 7 Media Leaflet

Lampiran 8 Media Lembar Balik

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

1 Universitas Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I ini aan menguraikan tentang latar belakang yang menjadi dasar karya ilmiah ini,

rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus serta manfaat penelitian.

I.I Latar Belakang

Keperawatan kesehatan masyarakat pada dasarnya adaah suatu bentuk pelayanan

keperawatan profesional yang merupakan perbaduan konsep kesehatan masyarakat

dengan konsep kesehatan masyarakat yang ditujukan pada seluruh masyarakat dengan

penekanan kelompok risiko tinggi. Upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal

dilakukan melalui upaya promotif dan reventif di semua tingkat pencegahan yang

menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhka dan melibatkan klien

sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan

(Depkes, 2006).

Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan termasuk dalam lingkup keperawatan

komunitas, karena masyarakat perkotaan merupakan komunitas yang tinggal disuatu

perkotaan dengan semua keadaan dan kondisi yang ada dilingkungan kota.

Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan memiliki delapan karakteristik dan

merupakan hal yang penting dalam melakukan praktik (Allender, Rector & Warner,

2010) yaitu merupakan lahan keperawatan, merupakan kombinasi antara keperawatan

publik dan keperawatan klinik, befokus pada populasi, menekankan terhadap

pencegahan akan penyakit serta adanya promosi kesehatan dan kesejahteraan diri,

mempromosikan tanggung jawab klien dan self care, menggunakan pengesahan/

pengukuran dan analisa, menggunakan prinsip teori organisasi dan melibatkan

kolaborasi interprofesional.

Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan tidak terlepas dari berbagai macam

masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat meningkatnya urbanisasi di perkotaan.

Riskesdas (2007) menyebutkan bahwa masalah-masalah kesehatan yang banyak terjadi

di masyarakat perkotaan yaitu penyakit infeksi (TB, hepatitis, pneumonia), penyakit

tidak menular (stroke, diabetes melitus, hipertensi). Masalah kesehatan yang banyak

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

2

Universitas Indonesia

terjadi pada aggregat anak usia sekolah diperkotaan yaitu kecelakaan kendaraan

bermotor, gangguan nutrisi baik nutrisi lebih maupun nutrisi kurang, penganiayaan

terhadap anak, penyakit kronis, perubahan perilaku (pola makan, penyalahgunaan

substansi-subtansi).

Anak usia sekolah adalah anak yang berusia kurang lebih enam tahun dan diakhiri

ketika anak mengalami pubertas yaitu usia 12 tahun dan anak akan mengalami proses

tumbuh kembang dengan berbagai macam perubahan yang terjadi baik secara fisik

maupun psikologis (Duval & Miller, 1985 dalam Friedman Friedman, Bowden, &

Jones, 2003, Wong, 2009). Pertumbuhan dan perkembangan setiap kelompok usia

berbeda. Pertumbuan (fisik) pada periode anak usia sekolah lebih lambat dan

pertumbuhan stabil dibanding periode bayi, balita dan remaja. Periode ini,

perkembangan motorik halus dan kasar dalam proses penyempurnaan dan

perkembangan mental sangat baik serta kemampuan kognitif menonjol (Edelman &

Mandle, 2010). Selain itu, perkembangan sosial mulai dikembangkan melalui hubungan

dengan teman sebaya, menikmati kegiatan dengan kelompok atau team yang ada

(Maurer & Smith, 2005).

Selama masa anak usia sekolah, pertumbuhan tinggi dan berat badan terjadi lebih

lambat tetapi pasti jika dibandingkan dengan masa sebelumnya antara usia enam tahun

sampai dua tahun, anak-anak mengalami pertumbuhan sekitar lima cm pertahun untuk

mencapai untuk mencapai tinggi badan 30-60 cm dan berat badannya dan berat badan

akan bertambah dua kali lipat, dua sampai tiga kg per tahun. Tinggi rata-rata anak usia

enam tahun adalah 116 cm dan berat badannya sekitar 21 kg. Tinggi rata-rata anak usia

12 tahun adalah sekitar 150 cm dan berat badannya mendekati 40 kg (Wong, 2009).

Anak usia sekolah yang masih dalam tahap tumbuh kembang berisiko terhadap

berbagai masalah kesehatan. Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, bahwa salah satu

risiko masalah kesehatan yang umum terjadi pada anak usia sekolah di perkotaan yang

dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak usia sekolah

adalah masalah gizi. Menurut Allender dan Sprandley (2005), mengatakan bahwa

masalah gizi merupakan masalah kesehatan pada anak usia sekolah. Sedangkan

menurut Edelman dan Madle (2010) berpendapat bahwa pertumbuhan dan

perkembangan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya faktor gizi.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

3

Universitas Indonesia

Setiap tahun lebih dari sepertiga kematian anak didunia berkaitan dengan masalah gizi

kurang yang dapat melemahkan daya tahan tubuh terhadap peyakit. Hingga kini, 171

juta anak-anak di dunia yang mengalami gizi kurang. Kekurangan gizi terjadi pada saat

anak tubuh tidak memperoleh energi protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral

serta zat gizi lainnya dalam jumlah yang cukup diperlukan tubuh untuk

mempertahankan organ dan jaringan tetap sehat dan berfungsi denga baik (Kemenkes,

2010). Selain itu, diperkirakan, sekitar 50% penduduk di Indonesia atau lebih dari 100

juta jiwa mengalami beraneka masalah kekurangan gizi yaitu gizi kurang atau lebih.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, anak usia sekolah enam sampai

12 tahun sebesar 35 % anak usia Sekolah Dasar (SD) pendek pada tahun 2010,

prevalensi kependekan (26,6%), kekurusan (11,2%) dan kegemukan (9,2%).

Gizi lebih menjadi fenomena saat ini, akan tetapi gizi kurang juga masih menjadi

masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil Riskesdas (2007) prevalensi nasional

gizi kurang pada anak usia sekolah konsumsi energi dibawah kebutuhan minimal (70%

AKG) sekitar 35,6 % anak usia sekolah di indonesia yang mempunyai postur tubuh

pendek atau stunting. Penelitian yang dilakukan oleh Neelu, Bhatnagar, dkk (2010) di

kota Meerut juga menemukan masalah gizi pada anak usia sekolah masih cukup banyak

yaitu 800 anak yang diperiksa ditemukan 396 anak (45,5%) yang mengalami gangguan

gizi, terdapat pendek 43,8%, dan kurus (wasting) 44,6%.

Anak usia sekolah yang mengalami masalah gizi rentan terhadap suatu penyakit.

Grodner, Long, dan Walkkingshaw (2007) menyatakan masalah gizi (malnutrition)

dikelompokkan menjadi gizi lebih (overnutrition), dan gizi kurang (undernutrition).

Berat badan lebih (overweight) dan obesitas merupakan masalah gizi yang paling utama

pada anak-anak dan dewasa di Amerika Serikat (Edelman & Mandle, 2010).

Konsekuensi gizi kurang berefek pada perkembangan kognitif dan prestasi akademik

anak sekolah (Cook, 2002 dalam Allender & Sprandley, 2005). Menurut Allender dan

Spradley (2005), iritabilitas, kurang energi, sukar berkonsentasi merupakan

konsekuensi gizi tidak adekuat dan semua itu dapat berdampak pada pencapaian

akademis dan keterampilan dasar anak usia sekolah seperti membaca dan berhitung.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

4

Universitas Indonesia

Menurut Saifah (2011), anak usia sekolah berisiko mengalami masalah gizi karena ada

keterkaitan dengan fenomena anak usia sekolah dalam hal pola makan. Pola makan

adalah karakteristik kegiatan yang berulang kali dalam memenuhi kebutuhan akan

makan termasuk macam dan jumlah bahan makanan yang dimakan setiap hari serta

cara memilih makanan (Sulistyoningsih, 2011). Masalah kurang gizi pada anak usia

sekolah lebih cenderung terjadi akibat memilih makanan yang tidak tepat. Menurut

Allender dan Sprandley (2005) masalah gizi anak usia sekolah diakibatkan karena

pemilihan makanan yang tidak tepat atau makan yang berlebihan, sedangkan menurut

Stanhope dan Lancaster (2004), anak usia sekolah lebih cenderung selektif terhadap

pemilihan makanan, cenderung mempunyai pilihan yang kuat terhadap jenis makanan

atau makanan favorit dan selanjutnya akan menimbulkan konflik dalam pemilihan

waktu makan (Sulistyoningsih, 2011).

Faktor lain yang berhubungan dengan risiko gizi kurang pada anak usia sekolah adalah

kebiasaan jajan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Sebagian besar anak suka jajan

dan ngemil saat disekolah ataupun saat pulang sekolah. Penelitian yang dilakukan oleh

Nuryati (2005 dalam Asfariana, 2008), 47,3% dari 75 anak yang tidak sarapan atau

jarang sarapan dan Asfariana (2008) menyebutkan bahwa 65% dari 60 anak yang tidak

sarapan. Hal ini dikarenakan kebiasaan sering jajan yang dilakukan oleh anak usia

sekolah. Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi anak juga mempengaruhi status

gizi anak usia sekolah diantaranya anak yang tidak suka mengkonsumsi buah-buahan

dan makanan yang mengandung mineral dan vitamin, berlebihan pada makanan yang

mengandung lemak dan tinggi gula (Maurer & Smith, 2005), kegemaran dalam

mengkonsumsi soft drink, kecendrungan mengkonsumsi makanan ringan yang tidak

sehat, makanan rendah zat besi, makanan rendah vitamin (Edelman & Mandle, 2005).

Keluarga merupakan faktor penguat terhadap pembentukan perilaku anak termasuk

perilaku makan anak. Orangtua dianggap sebagai kunci utama dalam memahami dan

menerapkan nilai-nilai atau prinsip terlebih dahulu, setelah itu ditularkan ke anggota

keluarga atau anak-anak (Sjarkawi, 2008). Perilaku makan anak dipengaruhi oleh

perilaku dan kebiasaan orang tua dalam hal pemilihan makanan (Sulistyioningsih

(2011).

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

5

Universitas Indonesia

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Gibson, Wardle, dan Watts (1998 dalam

Saifah, 2011) menyatakan bahwa hubungan positif antara kebiasaan anak

mengkonsumsi buah dengan kebiasaan ibu mengkonsumsi buah atau orang tua yang

bertanggung jawab dalam penyediaan makanan dirumah. Selain itu, penelitian lain

juga menyebutkan bahwa orang yang sering melayani anak atau makan bersama anak

mempunyai kebiasaan mengkonsumsi buah dan sayuran berkorelasi positif dengan

perilaku anak dalam mengkonsumsi buah dan sayuran (Hannon, Bowen, Moinpour &

Lerran, 2003). Penelitian yang dilakukan oleh MC Murray (2003) menyebutkan bahwa

selain prinsip dan nilai dalam keluarga, karakteristik keluarga seperti status ekonomi

keluarga, pendidikan orangtua, pengetahuan orangtua juga berperan dalam

terbentuknya perilaku makan.

Berdasarkan dari pemaparan yang telah disampaikan diatas, maka keluarga dalam hal

ini orang tua mempunyai peran penting dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak usia

sekolah. Oleh karena itu, perlu adanya asuhan keperawatan keluarga untuk mengatasi

masalah ketidakseimbangan nutrisi untuk anak usia sekolah. Friedman, Bowden dan

Jones (2003) mendefisinikan peran keluarga sebagai kemampuan untuk mengasuh,

mendidik dan menentukan nilai kepribadian anggota keluarga. Peran pengasuh adalah

peran dalam memenuhi kebutuhan pemeliharan dan perawatan anak agar kesehatannya

terpelihara sehingga diharapkan mereka menjadi anak yang baik fisik, mental, sosial,

dan spiritual. Peran pengasuh adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman,

kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan anak tumbuh dan

berkembang sesuai usia dan kebutuhannya (Friedman, Bowden & Jones, 2003). Pola

asuh keluarga merupakan gambaran tentang sikap dan perilaku keluarga dengan anak

dalam berinteraksi serta berkomunikasi dengan anggota keluarga.

Keluarga dan perawat komunitas mempunyai peranan yang penting dalam

meningkatkan satus kesehatan masyarakat terutama pada anak usia. Peran perawat

sebagai care provider dan conselor dibutuhkan dalam membantu keluarga untuk dapat

memberikan pola asuh yang tepat untuk memandirikan anak (Santrock, 2003). Salah

satu upaya yang dapat dilakukan dengan memandirikan anak adalah dengan

mengajarkan dan memberikan tanggung jawab kepada anak, misalnya membuat jadwal

aktivitas sehari-hari mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi pada malam hari.

Kemampuan anak dalam mengatur waktunya akan memberikan dampak positif anak,

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

6

Universitas Indonesia

yaitu disiplin dan bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Pemberian reinforcement

positif pada kemandirian anak akan memotivasi anak untuk dapat melakukan hal lebih

untuk bisa memandirikan dirinya (Siagian, 2004)

Masalah gizi kurang yang dialami oleh anak usia sekolah pada sebuah keluarga

merupakan tanggung jawab orangtua. Namun saat ini, karena tuntutan hidup dan

dampak dari perkembangan perkotaan mengakibatkan orangtua lebih banyak

menghabiskan waktu untuk bekerja daripada memperhatikan kebutuhan anaknya. Salah

satunya terjadi pada sebuah keluarga yang tinggal di Kelurahan Cisalak Pasar.

Keluarga Bapak. S (39 tahun) merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami Bapak.

S, istri Ibu N (33 tahun), Anak An. A (15 tahun) dan An. R (7 tahun). Tahap

perkembangan keluarga Bpk S merupakan tahap keluarga dengan anak usia remaja.

Bapak. S bekerja sebagai pembuat tempe sedangkan Ibu. N sebagai ibu rumah tangga

dan membantu Bpk. A memproduksi tempe dirumah. Berdasarkan hasil pengkajian

yang telah dilakukan oleh mahasiswa diperoleh data utama merujuk pada masalah

nutrisi/gizi yang di alami oleh An kedua dari Bapak. S yaitu An. R (7 tahun). Standar

Antropometri Penilaian Status Gizi Anak berdasarkan Kemenkes yaitu An. R termasuk

pada ketegori status gizi kurus (IMT 13,1 SD), sedangkan berdasarkan standar WHO

Anak R berada dibawah garis merah.

Upaya yang dilakukan mahasiswa (penulis) dalam mengatasi masalah yang terjadi pada

keluarga Bapak. S, mahasiswa melakukan kunjungan selama lima minggu untuk

membantu keluarga meningkatkan angka status gizi pada Anak. R dengan memberikan

intervensi pendidikan kesehatan berdasarkan lima tugas kesehatan keluarga mengenai

gizi seimbang untuk anak sekolah. Selain itu, terdapat dua intervensi unggulan yang

dilakukan untuk mengatasi masalah gizi kurang yaitu pendidikan kesehatan menyusun

‘Triguna Makanan” dan “Menyusun Jadwal Kegiatan Harian” Anak. R. Hasil yang

diperoleh selama kunjungan yaitu terjadi peningkatan pengetahuan keluarga mengenai

gizi seimbang dan berbagai macam cara untuk mengatasi anak yang mengalami gizi

kurang. Selain itu, hasil akhir yang diperoleh terjadi peningkatan berat badan pada anak

R yang awalnya mempunyai berat badan 18 kg ( 10 Mei 2013) dan terakhir dilakukan

penimbangan didapatkan berat badan Anak. R 19,1 kg (17 Juni 2013).

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

7

Universitas Indonesia

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena yang ada di wilayah Cisalak Pasar, anak usia sekolah yang

mengalami gizi kurang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan orang tua terhadap

gizi seimbanng, pola makan dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Sebagian besar

masalah gizi yang terjadi adalah gizi kurang yang faktor penyebab utamanya adalah

kurang asupan makanan yang mengandung asupan makanan yang mengandung gizi.

Penyebab utama terjadinya kurang makan atau tidak nafsu makan terutama pada anak

usia sekolah adalah kemiskinan, tidak ada makanan, sakit yang berulang, kebiasaan

pemberian makanan yang kurang tepat, kurang perawatan dan kebersihan (Kemenkes,

2010).

Profesional keperawatan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting

dalam penanggulangan masalah gizi kurang. Untuk mengupayakan terbinanya

kesehatan masyarakat dan teratasinya masalah gizi kurang, maka diharapkan perawat

generalis komunitas dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal. Salah satu

intervensi yang dapat dilakukan perawat generalis adalah memberikan pendidikan

kesehatan kepada keluarga mengenai gizi seimbang untuk anak usia sekolah. Upaya

peningkatan pengetahuan mengenai gizi seimbang sangatlah penting untuk mengatasi

masalah gangguan nutrisi. Oleh karena itu, pada karya ilmiah ini penulis akan

menguraikan asuhan keperawatan yang telah dilakukan oleh penulis sebagai salah

seorang mahasiswa profesi Ners kepada salah satu keluarga kelolaan dengan masalah

gizi kurang beserta intervensi yang telah dilakukan.

1.3 Tujuan umum

Tujuan umum karya ilmiah ini adalah untuk menggambarkan asuhan keperawatan

keluarga khususnya anak dengan usia sekolah yang memiliki masalah

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

1.3.1 Tujuan Khusus

Tujuan Khusus karya ilmiah yaitu untuk memamparkan asuhan keperawatan keluarga

yang meliputi:

1.3.1.1 Gambaran hasil pengkajian keluarga kelolaan dengan masalah gizi kurang

1.3.1.2 Masalah keperawatan serta diagnosa keluarga kelolaan dengan masalah gizi

kurang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

8

Universitas Indonesia

1.3.1.3 Perencanaan keperawatan yang diberikan kepada keluarga kelolaan dengan

masalah gizi kurang

1.3.1.4 Implementasi keperawatan yang dilakukan kepada keluarga kelolaan dengan

masalah gizi kurang

1.3.1.5 Evaluasi keperawatan yang telah dilakukan kepada keluarga kelolaan dengan

masalah gizi kurang.

1.3.1.6 Gambaran analisis kesenjangan antara asuhan keperawatan keluarga yang

diberikan dengan teori-teori terkait konsep keluarga, penalataksanaan asuhan

keperawatan keluarga dan tugas utama kesehatan keluarga.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Manfaat penulisan karya ilmiah ini yaitu:

1.4.1 Manfaat Aplikatif

1.4.1.1 Karya ilmiah Ners ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas praktik

keperawatan komunitas kedepannya khususnya pada aggregat anak usia

sekolah melalui upaya promotif dan preventif dan dapat digunakan sebagai

dasar dalam membuat perencanaan pada keluarga dengan masalah

ketidakseimbangan nutrisi.

1.4.1.2 Karya ilmiah Ners ini diharapkan dapat digunakan pada keluarga dalam

menerapkan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah gizi kurang dalam

keluarga.

1.4.2 Manfaat Teoritis atau Akademis

Karya ilmiah ini dapat menjadi dasar dalam praktik keperawatan komunitas dan

sebagai proses pembelajaran dalam melakukan praktik asuhan keperawatan

keluarga untuk memandirikan keluarga dalam perawatan diri anak usia sekolah.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

9 Universitas Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan menjabarkan teori dan konsep yang berhubungan dengan masalah

ketidakseimbangan nutrisi sebagai bahan rujukan dan panduan dalam menyusun

pembahasan. Uraian tinjuauan pustaka meliputi konsep keperawatan kesehatan

perkotaan, gizi anak usia sekolah, asuhan keperawatan keluarga dengan masalah

gangguan nutrisi.

2.1 Konsep Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan

Keperawatan kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah suatu bentuk

pelayanan keperawatan profesional yang merupakan perpaduan konsep

kesehatan masyarakat dengan konsep keperawatan yang ditujukan pada

seluruh masyarakat dengan penekanan kelompok risiko tinggi. Upaya

pencapaian derajat kesehatan yang optimal dilakukan melalui upaya

promotif dan reventif di semua tingkat pencegahan yang menjamin

keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhka dan melibatkan klien

sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan

keperawatan (Depkes, 2006).

Tujuan umum dari keperawatan ini menurut Depkes (2006) adalah

meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga

tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi

kehidupan sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki. Sedangkan tujuan

khusus dari keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan

berbagai kemampuan individu, keluarga dan masyarakat dalam hal

mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi,

menetapkan masalah kesehatan, keperawatan dan prioritas masalah,

merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah kseahatan,

menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi, meningkatkan

kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri serta

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

10

Universitas Indonesia

tertanganinya kelompok-kelompok risiko tinggi yang rawan terhadap

masalah kesehatan (Depkes, 2006).

Keperawatan kesehatan masyarakat cakupannya sangat luas, tidak hanya

menangani suatu permasalahan yang membutuhkan adanya penyembuhan

dari suatu penyakit tetapi juga adanya upaya pencegahan. Oleh karena itu,

diruang lingkup keperawatan kesehatan masyarakat mencakup

peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan

kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif)

dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, kelurarga,

dan kelompok-kelompok masyarakat kelingkungan sosial dan masyarakat

(Depkes, 2006).

Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan termasuk dalam lingkup

keperawatan komunitas, karena masyarakat perkotaan merupakan

komunitas yang tinggal disuatu perkotaan dengan semua keadaan dan

kondisi yang ada dilingkungan kota. Keperawatan kesehatan masyarakat

perkotaan memiliki delapan karakteristik dan merupakan hal yang penting

dalam melakukan praktik (Allender, Rector & Warner, 2010) yaitu

merupakan kombinasi antara keperawatan publik dan keperawatan klinik,

berfokus pada populasi, menekankan terhadap pencegahan akan penyakit

serta adanya promosi kesehatan dan kesejahteraan diri, mempromosikan

tanggung jawab klien dan self care, menggunakan pengesahan/pengukuran

dan analisa, menggunakan prinsip teori organisasi dan melibatkan

kolaborasi interprofesional.

Adanya keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan tidak terlepas dari

berbagai macam masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat

meningkatnya urbanisasi di perkotaan. Semakin banyaknya penduduk

yang tinggal di perkotaan menunjukkan semakin cepatnya arus urbanisasi

(Stanhope & Lancaster, 2004). Masyarakat perkotaan merupakan suatu

kelompok populasi yang terdiri dari berbagai rentang umur tertentu yang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

11

Universitas Indonesia

memerlukan pertimbangan khusus karena mereka memiliki masalah

kesehatan dan kebutuhan tertentu dalam lingkungan perkotaan diantaranya

yaitu anak usia sekolah.

2.1.1 Anak Usia Sekolah Sebagai Aggregat Berisiko

Anak usia sekolah tumbuh lebih lambat dibandingkan balita dan bayi.

Anak usia sekolah membutuhkan banyak kalori. Daerah perkotaan sering

dijumpai jajanan tidak sehat dan kurang bersih sehingga menimbulkan

penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen (Stanhope &

lancaster, 2004). Selain itu, anak usia sekolah banyak mengkonsumsi gula

seperti permen dan makanan yang manis-manis dan makanan siap saji

yang banyak mengandung lemak (Stanhope & Lancaster, 2004).

Kandungan lemak, gula, garam, yang tinggi pada makanan olahan,

makanan siap saji, dan makanan ringan yang dibeli dipedangan kaki lima,

gerai makanan yang telah meningkat jumlahnya disebagian kota

menyebabkan tejadinya gangguan nutrisi pada anak usia sekolah.

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah diperkotaan

biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti

gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun,

kebersihan diri (Stone, Clemen, McGuire & Eigsti, 2002). Permasalahan

lain yang belum begitu diperhatikan adalah masalah gangguan

perkembangan dan perilaku pada anak sekolah. Gangguan perkembangan

dan perilaku pada anak sekolah sangat bervariatif. Bila tidak dikenali dan

ditangani sejak dini, gangguan ini akan mempengaruhi prestasi belajar dan

masa depan anak.

Riskesdas (2007) menyebutkan bahwa masalah-masalah kesehatan yang

banyak terjadi di masyarakat perkotaan yaitu penyakit infeksi (TB,

hepatitis, pneumonia), penyakit tidak menular (stroke, diabetes melitus,

hipertensi). Untuk aggregat anak usia sekolah, masalah kesehatan yang

banyak terjadi diperkotaan yaitu kecelakaan kendaraan bermotor,

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

12

Universitas Indonesia

gangguan nutrisi baik nutrisi lebih maupun nutrisi kurang, penganiayaan

terhadap anak, penyakit kronis, perubahan perilaku (pola makan,

penyalahgunaan substansi-subtansi) (Stanhope & Lancaster, 2004).

2.1.2 Masalah Kesehatan Perkotaan Pada Anak Usia Sekolah

Pada masalah kesehatan masyarakat perkotaan komunitas anak usia

sekolah memiliki berbagai masalah yang dapat mempengaruhi nutrisi

(Stanhope & Lancaster, 2004), antara lain sebagai berikut:

2.1.2.1 Overweght

Overweight, disebabkan oleh sedentary lifestyle sehingga dapat

mengakibatkan peningkatan faktor risiko penyakit degeneratif di usia

dewasa, seperti diabetes mellitus tipe II, hipertensi, penyakit koroner, dan

penyakit kandung empedu. Anak yang overweight juga berisiko memiliki

gangguan konsep diri: harga diri rendah dan depresi.

2.1.2.2 Keracunan

Keracunan timah hitam (lead poisoning), dapat mengakibatkan kematian,

retardasi mental, gangguan kognitif dan perilaku, gangguan tumbuh

kembang, serta kecacatan neurologis. Keracunan timah hitam didapatkan

dari kontaminasi debu cat (paint dust) dan pajanan timah dari tanah yang

terkontaminasi.

2.1.2.3 Masalah kesehatan/penyakit kronis, seperti asma, penyakit kongenital

jantung, AIDS, hemophilia, TBC dan diabetes.

2.1.2.4 Perubahan perilaku, seperti pola makan, penyalahgunaan substansi-

substansi, maladaptasi sekolah, dan masalah perhatian. Masalah perhatian

atau attention deficit disorder (ADD) merupakan kondisi dimana anak

sulit untuk menaruh perhatiannya terhadap suatu hal, bersikap impulsif,

dan hiperaktivitas. ADD biasanya diikuti oleh masalah gangguan konsep

diri, mood lability, dan keterampilan akademis yang rendah.

2.1.2.5 Masalah nutrisi (Stone, Clemen, Mc Guire & Eigsti, 2002)

Masalah nutrisi seperti gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan, KEP

(kurang energi protein), gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang

vitamin A (KVA), dan anemia gizi besi (AGB), yang dapat mengakibatkan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

13

Universitas Indonesia

gangguan tumbuh kembang anak yang dinilai oleh hasil pengukuran

antropometri, seperti berat badan dan tinggi badan. Masalah nutrisi juga

dapat mengakibatkan anak rentan terkena penyakit infeksi karena

penurunan system imunnya sehingga anak mudah sakit. Selain itu, nutrisi

yang tidak adekuat juga dapat mempengaruhi prestasi anak di sekolah

karena nutrisi ke otak yang tidak adekuat.

Masalah nutrisi yang terjadi pada anak usia sekolah diperkotaan lainnya

disebabkan oleh berbagai banyak hal, yaitu menurut Stone, Clemen,

McGuire dan Eigsti (2002) perilaku anak yang suka jajan disembarang

tempat tanpa mengetahui asal pembuatan makanan, pembungkus, pewarna

dan sebagainya. Padahal kantong pembungkus kresek berwarna terutama

berwarna hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang dimana dalam

proses daur ulang tidak diketahui riwayat penggunaan sebelumnya, apakah

bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran hewan atau manusia,

limbah logam berat dan lain-lain. Kertas koran atau majalah yang

digunakan untuk membungkus makanan, seperti gorengan, kebanyakan

mengandung timbal (Pb) dari tinta cetak yang dapat berpindah dengan

mudah dari kertas ke makanan yang panas dan berlemak sehingga berisiko

tidak hanya terjadi masalah snutrisi namun dapat mengakibatkan

kerusakan otak dan system saraf pusat dan saluran cerna.

2.2 Nutrisi Anak Usia Sekolah

2.2.1 Pengertian Anak Usia Sekolah

Rentang kehidupan yang dimulai dari usia enam sampai mendekati 12

tahun memiliki berbagai label yang masing-masing menguraikan

karakteristik penting dari periode tersebut. Periode usia pertengahan ini

sering sekali disebut masa sekolah atau usia sekolah, pada periode ini

dimulai dengan masuknya anak ke lingkungan sekolah yang memiliki

dampak signifikan dalam perkembangan dan hubungan anak dengan orang

lain. Anak mulai bergabung dengan teman seusianya, mempelajari budaya

masa kanak-kanak dan menggabungkan diri ke dalam kelompok sebaya

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

14

Universitas Indonesia

yang merupakan hubungan dekat pertama di luar kelompok keluarga

(Wong, 2009).

2.2.2 Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah

Secara fisiologis, masa kanak-kanak pertengahan dimulai dengan

tanggalnya gigi susu pertama dan diakhiri dengan memperoleh gigi

permanen terakhir (kecuali gigi geraham terakhir). Selama usia lima

sampai enam tahun sebelumnya, anak mengalami kemajuan dari bayi dan

tidak berdaya menjadi individu yang kuat dan kompleks dengan

kemampuan berkomunikasi, membentuk konsep yang terbatas dan mulai

terlibat dalam perilaku sosial dan motorik yang kompleks. Anak

mengalami pertumbuhan fisik yang sama cepat. Sebaliknya periode masa

kaak-kanak pertengahan antara pertumbuhan yang cepat dimasa kanak-

kanak awal dan ledakan pertumbuhan dimasa prapubertas adalah saat

pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara bertahap dengan

peningkatan yang lebih besar pada aspek fisik dan emosional (Wong,

2009).

Selama masa kanak-kanak pertengahan, pertumbuhan tinggi dan berat

badan terjadi lebih lambat tetapi pasti jika dibandingkan dengan masa

sebelumnya antara usia enam tahun sampai dua tahun, anak-anak

mengalami pertumbuhan sekitar lima cm pertahun untuk mencapai untuk

mencapai tinggi badan 30-60 cm dan berat badannya dan berat badan akan

bertambah dua kali lipat, dua sampai tiga kg per tahun. Tinggi rata-rata

anak usia enam tahun adalah 116 cm dan berat badannya sekitar 21 kg.

Tinggi rata-rata anak usia 12 tahun adalah sekitar 150 cm dan berat

badannya mendekati 40 kg (Wong, 2009). Perbedaaan ukuran anak laki-

laki dan perempuan periode ini sangat sedikit, walaupun anak laki-laki

cenderung sedikit lebih tinggi dan kadang-kadang lebih berat daripada

anak perempuan. Menjelang akhir usia sekolah ukuran tubuh anak laki-laki

dan perempuan mulai meningkat walaupun sebagian besar tinggi dan berat

badan anak perempuan melebihi anak laki-laki, menyebabkan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

15

Universitas Indonesia

ketidaknyamanan yang akut bagi anak perempuan dan anak laki-laki

tersebut.

Perkembangan dianggap sebagai perubahan kualitatif yang meliputi

perkembangan kepribadian (psikososial dan psikoseksual), mental

(kognitif, bahasa, moral, spritual) dan konsep diri (citra tubuh dan harga

diri) (Hockembery & Wilson, 2009). Menurut Hockenberry dan Wilson

(2009), perkembangan sosial berperan dalam menentukan tumbuh

kembang anak menjadi optimal. Anak mulai mengembangkan hubungan

sosial pada lingkungan rumah dan lingkungan sekolah. Perkembangan

kognitif menurut Piaget (1980 dalam Kozier, Berman & Snynder, 2010)

merupakan fase operasi konkrit, pola pikir logis, mengetahui perbedaan

waktu, kemampuan membaca meningkat, senang berbicara dan berdebat.

2.2.3 Gizi Anak Usia sekolah

2.2.3.1 Pengertian Gizi

Gizi berasal dari bahasa Arab ‘Algizzai” yang artinya makanan yang

bermanfaat untuk kesehatan (Depkes, 2002). Gizi adalah zat-zat makanan

yang diproses melalui pencernaan yang digunakan untu energi,

mempertahankan fungsi tubuh dan memperbaharui sel-sel organisme

(Harkreader, Hogan & Thobaben, 2007). Sedangkan menurut

Sulistyoningsih (2011) gizi adalah suatu proses organisme menggunakan

makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi,

transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang

tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan

fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi. Menurut

Grodner, Long dan Walkingshaw (2007) gizi adalah makanan yang

dikonsumsi, diproses, melalui sistem pencernaan yang bermanfaat bagi

kesehatan untuk energi, pertumbuhan dan perbaikan fungsi tubuh dan

makanan yang dikonsumsi untuk kebutuhan tubuh dan kesehatan harus

mengandung unsur-unsur zat gizi.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

16

Universitas Indonesia

2.2.3.2 Unsur-unsur Gizi

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) menyebutkan bahwa untuk hidup

dan meningkatkan kualitas hidup, setiap orang memerlukan lima

kelompok zat gizi yaitu (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral)

dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan

(Depkes, 2002). Disamping itu, manusia memerlukan air dan serat untuk

memperlancar berbagai proses metabolisme tubuh.

a. Karbohidrat

Karbohidrat terdiri dari dua jenis yaitu karbohidrat sederhana dan

komplek (Grodner, Long & Walkingshaw, 2007). Karbohidrat

sederhana adalah semua makanan yang manis termasuk gula dan

madu, sedangkan karbohidrat kompleks adalah makanan yang

mengandung kanji atau banya serat misalnya gandum, padi-padian.

Sumer utama karbohidrat dalam pola makan masyarakat di Indonesia

adalah beras, jagung, umbi-umbian dan pengganti beras lainnya.

Sulistyoningsih (2011) menyatakan fungsi utama karbohidrat adalah

sebagai sumber energi. Fungsi karbohidrat lain menurut (Grodner,

Long & Walkingshaw, 2007) yaitu membantu mengeluarkan feses,

sebagai cadangan energi, pemberi rasa manis pada makanan, sebagai

bagian dari struktur sel dalam bentuk glikoprotein.

b. Protein

Protein berdasarkan sumber dibedakan menjadi dua yaitu protein

hewani dan protein nabati. Bahan makanan sumber protein hewani

antara lain daging, ikan, telur, kerang dan udang, sedangkan sumber

protein nabati antara lain kedelai dan olahannya seperti tahu dan tempe

serta kacang-kacangan lain (Sulistyoningsih, 2011). Protein

mempunyai beberapa fungsi yang dibutuhkan tubuh antara lain,

penambahan otot, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh.

Selain itu, protein juga berperan dalam pembentukan struktur tulang,

enzim, hormon, darah (Grodner, Long & Walkingshaw, 2007).

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

17

Universitas Indonesia

c. Lemak

Sumber utama lemak terdapat pada minyak tumbuh-tumbuhan (minyak

kelapa, kelapa sawit), mentega/margarin, serta lemak hewan pada

daging atau ayam. Lemak juga sebagai sumber energi, bahkan energi

tertinggi (9kkal pergram). Lemak dalam makanan berfungsi sebagai

pelezat makanan sehingga orang cenderung lebih menyukai makanan

berlemak (Kurniasih, Hilmansyah, Astuti & Imam, 2010). Fungsi

lemak antara lain menghasilkan asam linolenat dan linoleat yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi normal jaringan, membantu

transportasi dan absorbsi vitamin A, D, E dan K, sebagai bantalan

organ tubuh tertentu dan membantu memelihara suhu tubuh serta

mencegah kehilangan panas tubuh secara tepat (Sulistyoningsih, 2011).

d. Vitamin dan Mineral

Vitamin adalah bahan oganik kompleks yang umumnya dibutuhkan

dalam jumlah sedikit dan tidak bisa dibentuk di dalam tubuh sehingga

harus dipenuhi dari makanan (Sulistyoningsih, 2011). Mineral

merupakan bagian tubh yang memegang peranan dalam pemeliharaan

fungsi tubuh, baik pada tingkal sel, jaringan, organ, maupun fungsi

organ secara keseluruhan. Vitamin dan mineral terutma banyak

terdapat dalam sayur dan buah, khususya yang berwarna kuning dan

hijau tua, sebaikna dihidangkan dalam bentuk mentah setelah dicuci

atau setengah matang sebagai salad atau lalapan.

e. Air

Air adalah sebagain besar terdalam dalam jaringan tubuh. Air

berfungsi untuk transporrasi zat-zat gizi dalam sel. Kebutuhan untuk

air lebih urgen daripada zat-zat gizi lain (Sulistyoningsih, 2011).air

juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubh, cairan otak dan sumsum

tulang belakang serta diperlukan dalam proses metabolisme dan

pencernaan (Kolasa, Lackey & Grandjean, 2009).

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

18

Universitas Indonesia

Secara alami, kompisisi zat gizi setiap jenis makanan memiliki keunggulan

dan kelemahan tertentu. Beberapa makanan mengandung tinggi

karbohidrat, tetapi kurang vitamin dan mineral, sedangkan beberapa

makanan lain kayak vitamin C tetapi kurang vitamin A. Apabila konsumsi

makanan sehari-hari kurang beranekaragam, maka akan timbul

ketidakseimbangan antara masukan dan kebutuhan zat gizi yang

diperlukan untuk hidup sehat dan produktif. Dengan mengkonsumsi

makanan yang satu akan dilengkapi oleh keunggulan sususan zat gizi jenis

makanan lain sehingga diperoleh masukan gizi yang seimbang.

2.2.4 Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makan dan

penggunaan zat-zat gizi, dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik,

dan lebih (Almatsier, 2004). Konsumsi makanan berpengaruh terhadap

status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila

tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien,

sehingga meningkatkan pertumbuhan fiik, perkembangan otak,

kemampuan kerja dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi

mungkin. Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu

atau lebih zat-zat gizi esensial (Almatsier, 2004). UNICEF: WHO (1996)

mendifisinikan undernutrition atau gizi kurang yang meliputi kurangnya

berat badan seseorang berdasarkan usia, tinggi badan dibawah standar

(tidak sesuai umur) sangat kurus dan gizi kurang adalah akibat

ketidakcukupan masukan makanan dan penyakit infeksi yang berulang,

vitamin serta mineral.

Penyebab gizi kurang adalah perekonomian yang kurang, pemberian

makan anak, penyakit infeksi dan kronis, pemilihan, pengolahan bahan

makanan dan penyimpanan makanan yang salah, komposisi makanan tidak

seimbang ketidaktersediaan air minum yang memadai, kondisi lingkungan,

gizi ibu saat hamil, pola asuh keluarga (Almatsier, 2004). Tanda dan gejala

gizi kurang adalah badan kurus (berat badan tidak sesuai dengan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

19

Universitas Indonesia

seharurnya), rambut tipis dan mudah rontok, anak tampak lmah atau tidak

linch, kaki dan tangan bengkak, berat badan anak dibawah standar deviasi

≤ 3. Akibat gizi kurang mengakibatkan meningkatnya angka kesakitan dan

menurunnya produktivitas kerja anak, menurunnya kualitas kecerdasan

dan menurunnya daya tahan untuk beraktivitas. Penilaian status gizi

terbagi atas pernilaian langsung dan penilaian secara tidak langsung.

Adapun penilaian secara langsunng dibagi menjadi empat penilaian yaitu

antropometri, klinis, biokimia dan biofisik. Sedangkan penilaian status gizi

secar tidak langsung terbagi atas tiga yaitu survei konsumsi makannan,

statistik vital dan faktor ekologi.

Parameter antropologi merupakan dasar dari penilaian status gizi.

Kombinasi antara beberapa parameter disebut indeks antropometri.

Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu berat badan

menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat

badan menurut tinggi badan (BB/TB). Berbagai indeks antropometri untuk

menginterpretasinya dibutuhkan ambang batas. Penentuan ambang batas

yang paling umu digunakan saat ini adalah dengan memakai standar

standar deviasi uni (SD) atau disebut juga Z-Skor (Kepmenkes, 2010).

Indeks Kategori Status Gizi Ambang Batas (Zscore)

Indeks masa tubuh

menurut umur

(IMT/U)

Anak umur 5-12 tahun

Sangat kurus ≤ -3SD

Kurus -3 SD sampai dengan ≤ -2 SD

Normal -2 SD sampai dengan 1 SD

Gemuk > 1 sd samapi dengan 2 SD

Obesitas >2SD

Tabel. 1 Kategori ambang batas status gizi anak usia sekolah berdasarkan indeks

(Kepmenkes, 2010)

2.2.5 Penanganan Masalah Gizi Kurang

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) gizi seimbang sama seperti

piramida makanan, namun dikelompokkan lagi berdasarkan fungsi utama

gizi yang sering disebut dengan istilah “Tri Guna Makanan” (Depkes,

2002). Tri Guna Makanan terdiri dari tiga pengelompokan makanan yaitu:

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

20

Universitas Indonesia

sumber zat tenaga yaitu padi-padian, dan umbi-umbian serta tepung-

tepungan yang digambarkan didasar kerucut, sumber zat pengatur yaitu

sayur-sayuran digambarkan pada bagian tengah kerucut dan sumber zat

pembangun yaitu kacang-kacangan, makanan hewani dan hasil olahan

digambarkan pada bagian atas kerucut. Keseimbangan gizi dapat diperoleh

jika hidangan sehari-hari terdiri dari sekaligus tiga kelompok bahan

makanan.

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) (Depkes, 2002) bertujuan untuk

mengatur pola makan sehari-hari dengan gizi seimbang yang tertuang

dalam bentuk 13 pesan dasar yaitu: 1) konsumsi makanan yang beraneka

ragam; 2) Konsumsi makanan untuk memenuhi kecukupan enegi; 3)

Makan-makanan sumber karbohidrat setengah dari kebutuhn energi; 5)

Gunakan garam beryodium; 6) Makan-makanan sumber zat besi; 7)

Berikan ASI saja kepada bayi sampai umur 4 bulan; 8) Biasakan makan

pagi; 9) Minum air bersih yang aman dan cukup jumlahnya; 10) Lakukan

kegiatan fisik dan olahraga secara teratur; 11) Hindari minum-minuman

beralkohol; 12) Makan-makanan yang aman bagi kesehatan; 13) Baca

label pada makanan yang dikemas.

Awal tahun 2011 diluncurkan pedoman baru tentang gizi seimbang yang

merupakan penyederhanaan dari PUGS yang diberi istilah Tumpeng Gizi

Seimbang dengan empat prinsip dasar yaitu variasi makanan, pola hidup

bersih, aktivitas fisik, dan pemantauan berat badan ideal (Depkes, 2002).

Membiasakan makan-makanan beranekaragam merupakan prinsip pertama

dari gizi seimbang. Variasi makanan meliputi makanan pokok, sayur,

buah-buahan, sumber protein dan lemak sebaiknya dikonsumsi

beranekaragam. Gizi seimbang anak usia sekolah adalah dipenuhi setiap

hari dengan makanan yang beranekaragam, baik makan pagi, makan siang,

dan makan malam. Anak perlu dibiasakan membawa bekal makanan dan

minuman agar tidak jajan disekolah. Anak diberikan minum minimal dua

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

21

Universitas Indonesia

liter perhari dan jelaskan manfaat air minum. Anak juga dapat dididik

untuk menyukai sayur dan buahan dengan cara makanan bekal yang

mengandung sayur atau buahan sepertti puding buah, pastel, lumpia dan

sebagainya.

Prinsip kedua yaitu pola hidup bersih. Pola makan dengan gizi seimbanng

akan menjadi tidak bermanfaat bila tidak diikuti dengan praktik kebiasaan

hidup bersih, misalnya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

sebelum makan, menyajikan makanan dalam keadaan tertutup sehingga

tidak mudah dihinggapi lalat maupun debu, memasak dengan suhu yang

tepat supaya dapat mematikan kuman, serta mencuci sayur dan buah

dengan air bersih.

Prinsip ketiga yaitu aktivitas fisik yaitu kesesuian atau keseimbangan

antara asupan dan pengeluaran energi untuk beraktivitas. Energi yang

masuk harus seimbang dengan kebutuhan aktivitas, bila energi yang masuk

lebih kecil dari kebutuhan untuk beraktivitas, maka berat badan akan turun

dan dapat menjadi kurus, sedangkan asupan energi yang melebihi

kebutuhan aktivitas akan menyebabkan kegemukan. Aktivitas yang dapat

dilakukan oleh anak usia sekolah diantaranya olahraga seperti sepak bola,

bola basket, bersepeda, sedangkan aktivitas yang perlu dikurangi adalah

bermain, nonton TV.

Prinsip keempat yaitu pemantaun berat badan ideal. Keseimbangan antara

asupan makanan dan aktivitas dapat diukur dengan naik turunnya berat

badan. Berat badan yang sehat antara lain dengan kemampuan

mempertahankan berat badan ideal. Berat badan ideal adalah berat badan

yang sesuai dengan tinggi badan (berat badan dibagi tinggi badan kuadrat)

atau sering dikenal dengan indeks masa tubuh (IMT). IMT anak usia

sekolah yang ideal dapat dilihat pada tabel lampiran.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

22

Universitas Indonesia

Selain empat prinsip tersebut, pendidikan gizi merupakan program utama

terhadap perbaikan gizi (Saifah, 2011). Pendidikan gizi yang diberikan

adalah memberi pengetahuan tentang gizi yang disesuaikan dengan prinsip

gizi seimbang, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga

meningkatan status kesehatan anak (Kurniasih, Hilmansyah, Astuti &

Imam, 2010).

2.3 Asuhan Keperawatan Keluarga

2.3.1 Teori Model Family Centre Nursing Friedman

Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan karena

perkawinan, adopsi dan kelahiran yang bertujuan menciptakan dan

mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,

mental, emosional, dan social individu yang didalamnya terlihat dari pola

interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan bersama

(Friedman, Bowden & Jones, 2003).

Gambar.1 Model teori family centre nursing Friedman

Berdasarkan model tersebut, data yang terkumpul dilakukan analisis

menggunakan diagram masalah untuk menyusun diagnosis keperawatan

keluarga berdasarkan lima tugas perawatan keluarga seperti potensial,

risiko dan aktual. Tahap awal perencanaan adalah penyusunan tujuan baik

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

23

Universitas Indonesia

tujuan jangka panjang maupun tujuan jangka pendek. Tujuan jangka

panjang ditujukan untuk mengatasi masalah sedangkan tujuan jangka

pendek ditujukan untuk mengatasi eteiologi/penyebab masalah sedangkan

tujuan intervensi dirancang berdasarkan tujuan khusus dengan

menggunakan media informasi kesehatan seperti leaflet, buku panduan

booklet, lembar balik untuk mengubah pengetahuan, sikap dan tindakan

keluarga terhadap masalah kesehatan yang dialami keluarga. Implementasi

keluarga dilakukan untuk membantu memandirikan keluarga sedangkan

evaluasi menggambarkan keberhasilan dalam proses keperawatan keluarga

dan dapat digunakan untuk perencanaan berikutnya (Achjar, 2010).

Pengkajian merupakan tindakan yang digunakan perawat untuk mengukur

keadaan klien ( keluarga) dengan menangani norma-norma kesehatan

keluarga maupun sosial. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga menurut

teori atau model familiy centre nursing friedman meliputi tujuh komponen

pengkajian (Friedman, Bowden & Jones, 2003) yaitu 1) data umum; 2)

riwayat dan perkembangan tahap perkembangan keluarga; 3) lingkungan;

4) struktur keluarga; 5) fungsi keluarga; 6) Stres dan koping keluarga dan

7) pemeriksaan fisik. Pengkajian dilakukan dapat dengan wawancara,

observasi, maupun studi dokumentasi.

Setelah dilakukan pengkajian, selanjutnya data dianalisis untuk dapat

dilakukan perumusan diagnosis keperawatan. Analisis data dibuat dalam

bentuk tabel yang terdiri dari data (subjektif dan objektif) serta diagnosa

keperawatannya. Diagnosa keperawatan merupakan sebuah label singkat

yang menggambarkan kondisi pasien yang diobservasi di lapangan

(Nanda, 2009). Kondisi ini dapat berupa masalah-masalah aktual atau

potensial atau wellness (sejahtera). Ada beberapa diagnosis terkait dengan

nutrisi yaitu ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan,

ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan dan risiko

ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan, kerusakan gigi,

kegagalam tumbuh kembang, ketidakefektifan penatalaksanaan program

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

24

Universitas Indonesia

terapeutik, mual, defisit perawatan diri: makan, dan gangguan menelan

(Nanda, 2009).

Setelah data dianalisis dan ditetapkan diagnosis keperawatan, selanjutnya

masalah kesehatan keluarga yang ada perlu diprioritaskan bersama

keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang

dimiliki keluarga. Prioritas masalah kesehatan dan keperawata keluarga

harus didasarkan pada kriteria sifat masalah (aktua, risiko dan potensial),

kemungkinan masalah dapat di ubah, potensi masalah untuk di cegah, dan

menonjolnya masalah.

Tahap berikutnya setelah merumuskan diagnosis keperawatan keluarga

adalah melakukan perencanaan. Perencaaan diawali dengan merumuskan

tujuan untuk mengatasi atau meminimalkan stresesor (Anderson & Mc

Farlane, 2000). Tujuan terdiri dari tujuan jangka panjang dan jangka

pendek. Penetapan tujuan jangka panjag (tujuan umum) mengacu pada

bagaimana cara mengatasi problem/masalah dikeluarga, sedangkan

penetapan tujuan jangka pendek (tujuan khsusus) mengacu pada

bagaimana mengatasi etiologi.

Adapun bentuk tindakan yang akan dilakukan dalam intervensi khususnya

untuk mengatasi masalah nutrisi yaitu menggali tingkat pengetahuan atau

pemahaman keluarga mengenai masalah, mendiskusikan dengan keluarga

mengenai hal-hal yang belum diketahui dan meluruskan mengenai

intervensi/interpretasi yang salah, memberikan penyuluhan atau

menjelaskan dengan keluarga tentang faktor-faktor penyebab, tanda dan

gejala, cara menangani, cara perawatan, cara mendapatkan fasilitas

kesehatan dan pentingnya pengobatan secara teratur, memotivasi keluarga

untuk melakukan hal-hal yang positif untuk kesehatan dan memberikan

pujian dan penguatan kepada keluarga atas apa yang telah diketau dan apa

yang telah dilaksanakan (Anderson & Mc Farlane, 2000).

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

25

Universitas Indonesia

Selanjutnya, yaitu tahap implementasi. Implementasi merupakan langkah

yang dilakukan setelah perencanaan program. Program yang dibuat untuk

menciptakan keinginan berubah dari keluarga dan memandirikan keluarga.

Implementasi dilaksanakan berdasarkan pada rencana yang telah disusun.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan

terhadap keluarga yaitu sumber daya keluarga, tingkat pendidikan

keluarga, ada istiadat yang berlaku, respon dan penerimaan keluarga dan

sarana serta prasarana yang ada pada keluarga. Implementasi dilakukan

pada asuhan keperawatan keluarga dapat digunakan dengan memanfaatkan

lima tugas kesehatan keluarga (Achjar, 2010). Selain itu, ada dua

implementasi yang dilakukan dan dirasakan cukup efektif untuk mengatasi

masalah ketidakseimbangan nutrisi yaitu pendidikan kesehatan mengenai

“Triguna Makanan” dan “Menyusun Jadwal Kegiatan Harian”.

Evaluasi merupakan taha akhir dari proses keperawatan. Evaluasi

merupakan sekumpulan informasi yang sistematik berkenaan dengan

program kerja dan serangkaian program yang digunakan terkait program

kegiatan, karakteristik dan hasil yang telah dicapai. Evaluasi digunakan

untuk mengetahui seberapa tujuan yang ditetapkan telah tercapai dan

apakah intervensi yang dilakukan efektif untuk keluarga setempat dengan

kondisi dan situasi keluarga, apakah sesuai dengan rencana atau apakah

dapat mengatasi masalah (Achjar, 2010). Evaluasi juga bertujuan untuk

mengidentifikasi masalah dalam perkembangan program dan

penyelesaiannya.

2.3.2 Konsep Keluarga dengan Anak Usia Sekolah dengan Masalah Nutrisi

Keluarga merupakan unit dasar dalam masyarakat dan merupakan lembaga

sosial yang memiliki pengaruh paling besar terhadap anggotanya. Menurut

Friedman, Bowden dan Jones (2003), keluarga berpengaruh terhadap

perkembangan anggota keluarga yang dapat menjadi penentu keberhasilan

atau kegagalan dari anggota keluarga. Hal tersebut terjadi karena keluarga

terdiri dari dua atau lebih individu yang saling ketergantungan antara satu

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

26

Universitas Indonesia

dengan yang lain melalui dukungan emosional, fisik, dan ekonomi

(Kaakinen, Duff, Coehlo & Hanson, 2010).

Depkes (2006) menyebutkan bahwa terdapat lima kemampuan tugas

keluarga di bidang kesehatan yaitu kemampuan keluarga mengenal

masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota keluarga,

memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan. Lima

tugas keluarga tersebut disesuaikan dengan kemampuan keluarga terhadap

prinsip gizi seimbang. Salah satu tugas keluarga dalam praktik

keperawatan adalah praktik diet keluarga. Praktik diet keluarga yang buruk

dapat menyebabkan gangguan gizi akibat gaya hidup yang tidak sehat.

Tugas keluarga dalam praktik diet yaitu menyediakan jenis dan jumlah

makanan bagi anggota keluarga, mendorong anggota keluarga untuk

menyimpan catatan makanan tiga hari yang bermanfaat dalam mengkaji

kualitas dan kebutuhan gizi keluarga (Saifah, 2011). Makanan yang

disediakan di Amerika Sendiri mengikuti piramida makanan sebagai

pendoman makanan seimbang (Friedman, Bowden & Jones, 2003).

Sedangkan pedoman gizi yang digunakan di Indonesia adalah Pedoman

Umum Gizi Seimbang (PUGS) (Depkes, 2002).

Praktik diet keluarga berperan dalam perkembangan pola makan anak.

Keluarga yang sering mengkonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, produk

susu dan makanan bergizi lain membuat anak juga sering mengokonsumsi

makanan bergizi tersebut. Penelitian yang telah dilakukan oleh Stepherd,

et al (2001) menyebutkan bahwa meskipun keluarga makan-makanan yang

bergizi dirumah, tetapi anak tidak selalu menyukainya. Hal ini berarti

makanan dalam keluarga tidak selalu menunjukkan kualitas pola makan

anak. Lowe, Horne, Tapper, Bowdery, dan Egerton (2004) menyatakan

bahwa perilaku makan anak ditentukan oleh rasa makanan, paparan, model

dan penghargaan.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

27

Universitas Indonesia

Wardle, Cooke, Gibson, Sapochonik, Sheiham dan Lawson (2003)

menyatakan bahwa rasa makanan yang sesuai dengan selera rasa yang

bervariasi dapat meningkatkan pilihan atau mengkonsumsi makanan

tersebut. Cara lain yang dapat dilakukan keluarga untuk meningkatkan

perilaku anak dalam mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran adalah

dengan memberikan penghargaan ataupun pujian. Penghargaan merupakan

salah satu cara efektif untuk merubah perilaku anak termasuk perilaku

makan (Cameron, Banko & Peirce, 2001). Selain itu, hal yang masih terkait

dengan pola makan anak dengan makanan keluarga adalah paparan dan

keterserdiaan makanan. Selain pola makan anak, orang tua juga

menetapkan aturan untuk makan bersama-sama jika semua anggota

keluarga memungkinkan minimal satu kali dalam sehari. Aturan tersebut

bukan hanya untuk interaksi keluarga tetapi lebih memudahkan untuk

mengontrol jumlah makanan yang dimakan antara anggota keluarga

(Moore, 2009).

Kemampuan keluarga dalam menyediakan makanan yang bergizi dapat

dipengaruhi oleh status ekonomi dan pendidikan keluarga. Keluarga yang

memiliki pendapatan rendah berisiko mempunyai gizi yang kurang,

kemiskinan, konstribusi yang kurang dalam mengkonsumsi makanan yang

bergizi dan keluarga yang memilliki tingkat pendidikan lebih rendah

kurang mengetahui gizi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan

anak, cenderung apatis terhadap makanan yang dikonsumsi anak

(Stanhope & Lancaster, 2004). Peran keluarga dalam pemenuhan

kebutuhan nutrisi anak usia sekolah dapat disimpulkan sebagai promosi

kesehatan tentang gizi seimbang, menyediakan makanan bergizi sesuai

dengan kemampuan keluarga atau penghasilan, tingkat pengetahuan

keluarga tentang gizi, tingkat pendidikan.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

28 Universitas Indonesia

BAB III

LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA

Bab ini akan menjabarkan mengenai asuhan keperawatan kepada keluarga kelolaan

dengan masalah gangguan nutrisi di RT 05 RW.03 Kelurahan Cisalak Pasar yang

meliputi pengkajian masalah keperawatan, diagnosis keperawatan, rencana intervensi

keperawatan, implementasi dan evaluasi.

3.1 Data Fokus Pengkajian Keluarga

Keluarga Bapak. S (39 tahun) merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami

Bapak. S, istri Ibu N (33 tahun), Anak. A (15 tahun) dan Anak. R (7 tahun).

Tahap perkembangan keluarga Bapak S merupakan tahap keluarga dengan

anak usia remaja. Bapak. S bekerja sebagai pembuat tempe sedangkan Ibu. N

sebagai ibu rumah tangga dan membantu Bapak. A memproduksi tempe

dirumah.

Berdasarkan hasil pengkajian yang telah dilakukan oleh mahasiswa selama 4

kali kunjungan ke rumah Bapak. S, diperoleh data utama merujuk pada

masalah nutrisi/gizi yang di alami oleh An kedua dari Bapak. S yaitu Anak. R

(7 tahun). Menurut hasil wawancara dengan Ibu N (33 tahun), Anak. R

mendapatkan imunisasi lengkap sejak kecil dan mendapatkan ASI selama 2

tahun. Selain itu, Ibu N mengatakan, Anak. R pernah mengalami flek paru

saat usia 4 tahun dan sekarang sudah sembuh. Ibu N juga mengatakan bahwa

Anak. R memiliki riwayat kejang-kejang, stip, gejala tipes.

Hasil skrining yang telah dilakukan sebelumnya yaitu pada tanggal 10 Mei

2013 diperoleh data BB Anak. R 18 kg, dan TB 113 cm. Namun saat

mahasiswa melakukan pemeriksaan fisik kerumah keluarga Bapak. S

didapatkan BB. Anak. R 18 kg dan TB 117 cm. Berdasarkan hasil

pemeriksaan tersebut, diperoleh bahwa menurut Standar Antropometri

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

29

Universitas Indonesia

Penilaian Status Gizi Anak berdasarkan Kemenkes yaitu Anak. R termasuk

pada ketegori status gizi kurus (IMT 13,1 SD), sedangkan berdasarkan standar

WHO Anak. R berada dibawah garis merah. Berdasarkan hasil observasi,

Anak. R terlihat kurus, rambut lurus tipis. Hasil pemeriksaan fisik lainya,

tidak didapatkan adanya masalah kesehatan lain yang terjadi pada Anak. R.

Hasil wawancara lainnya yang telah dilakukan mahasiswa selama kunjungan

ke rumah Bapak. S, Ibu N mengatakan bahwa penyediaan makanan sehari-

hari dikeluarga masak sendiri, namun jika lagi sibuk, Ibu N membeli makanan

di warung. Ibu N mengatakan, sehari-hari masak sayur, lauk ikan ataupun

ayam, menyediakan buah-buahan namun anak-anak kurang menyukai

sayuran. Ibu N mengatakan tidak pernah menyiapkan bekal untuk anak saat

pergi ke Sekolah. Pada saat Anak. R pergi sekolah, Ibu N mengatakan

kadang-kadang menyiapkan makanan untuk sarapan, dan memberi uang saku

kepada Anak. R p.4000,- saat pergi sekolah untuk memberli makanan ataupun

jajanan disekolah. Saat berbincang-bincang dengan Anak. R, Anak. R

mengatakan uangnya habis untuk jajan. Ibu. N juga mengatakan, setelah

pulang sekolah, Anak. R meminta uang tambahan untuk jajan dan bermain

bersama teman-teman dilingkungan sekitar rumah. Ibu. N mengatakan

Anak.R dapat jajan hingga Rp. 10.000,-/hari.

Selain itu, Ibu. N mengatakan suka menyiapkan cemilan yang lebih banyak di

beli diluar daripada dibuat sendiri oleh Ibu. N. Ibu N mengatakan, memasak

makanan sesuai dengan makanan sesuai dengan keinginan anak. Ibu. S juga

mengatakan, selalu mengingatkan anak-anak untuk makan dan kadang-kadang

menyuapkan Anak. R jika sedang tidak nafsu makan. Ibu N mengatakan tidak

pernah memeriksakan BB dan TB setiap 3 bulan sekali, hanya terkadang saat

sedang ke dokter sekalian periksa BB dan TB. Pola makan anak kadang 2-3

x/hari dan hanya 3-4 sendok/sekali makan. Ibu N mengatakan anak tidak

pernah menghabiskan makanan yang telah disediakan oleh Ibu S. Anak. R

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

30

Universitas Indonesia

menyukai ayam goreng dan ditambah dengan kecap. Ibu S mengatakan, saat

sedang lagi sibuk, Anak. R hanya dimasakan telor goreng dan ditambah kecap

di nasinya.

3.2 Diagnosa Keperawatan

Data-data yang sudah didapatkan pada saat pengkajian kemudian dianalisis

untuk menegakkan masalah keperawatan dan bersama keluarga menghitung

skoring untuk menetapkan prioritas masalah yang ingin diatasi. Berdasarkan

hasil skoring tersebut didapat bahwa diagnosis prioritas yang ingin diatasi

yaitu diagnosa ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi

tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik (Nanda, 2011).

3.3 Rencana Asuhan Keperawatan

Diagnosis Keperawatan: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

tubuh pada Anak. R. Tujuan umum yaitu setelah dilakukan intervensi,

keluarga mampu memenuhi kebutuhan nutrisi anak usia sekolah yang ditandai

dengan peningkatan status gizi. Sedangkan tujuan khusus terdiri dari lima

fungsi kesehatan keluarga yaitu:

3.3.1 Tujuan Khusus I

Setelah dilakukan intervensi 1x45 menit, diharapkan keluarga mampu

mengenal masalah gizi kurang ditandai dengan:

a. Keluarga mampu menyebutkan definisi gizi seimbang yaitu suatu zat

makanan yang diperlukan tubuh sesuai dengan usia anak.

b. Keluarga mampu menyebutkan empat dari dari delapan penyebab

timbulnya masalah gizi kurang yang terdiri dari perekonomian yang

kurang, pemberian makan anak dan pola asuh keluarga, penyakit infeksi

atau kronis, pemilihan, pengolahan dan penyimpanan makanan, komposisi

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

31

Universitas Indonesia

makanan tidak seimbang ketersediaan air minum yang memadai, kondisi

lingkungan, gizi ibu saat hamil.

c. Keluarga mampu menyebutkan tiga dari lima tanda dan gejala masalah

gizi kurang yaitu badan kurus, rambut tipis berwarna kemerahan dan

mudah rontok, lemah dan pucat, kulit kering dan kusam, pusing.

d. Keluarga mampu menyebutkan dua dari tiga pentingnya gizi seimbang

yaitu untuk pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan potensi

kecerdaan anak meningkatkan daya tahan tubuh anak.

3.3.2 Tujuan Khusus 2

Setelah dilakukan intervensi 1x45 menit, diharapkan keluarga mampu

mengenal masalah gizi kurang ditandai dengan :

a. Keluarga mampu menyebutkan dua dari tiga akibat gizi kurang

diantaranya pertumbuhan dan perkembangan anak terganggu, anak mudah

sakit, kecerdasan anak kurang/lambat.

b. Akan merawat anggota keluarga dengan masalah gizi kurang dengan

mengatakan mau merawat anggota keluarga dengan masalah gizi kurang.

3.3.3 Tujuan Khusus 3

Setelah dilakukan intervensi 1x45 menit, diharapkan keluarga mampu

mengenal masalah gizi kurang ditandai dengan:

a. Keluarga mampu menyebutkan menyebutkan triguna makanan yang

terdiri dari zat tenaga sebagai zat tenaga, sebagai sumber tenaga untuk

beraktivitas dan sumber makanan pokok (karbohidrat) seperti, nasi, roti,

gula, singkong, ubi, dll. zat pengatur, sebagai pengatur meningkatkan

daya tahan tubuh terhadap penyakit, terdapat dalam buah dan sayur

(vitamin dan mineral) seperti, wortel, jeruk, nanas, bayam, kangkung, dll.

Zat pembangun, sebagai pupuk untuk proses berpikir, untuk pertumbuhan

bertambah besar dan tinggi terdapat dalam lauk pauk (protein dan lemak),

seperti ikan, telur, tempe, daging, susu, dll

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

32

Universitas Indonesia

b. Keluarga mampu menyebutkan empat dari sembilan cara mengatasi

masalah gizi kurang yang meliputi memberi jenis makanan yang

seimbang (triguna makanan) pada saat anak sakit maupun sehat.

c. Keluarga mampu menyebutkan dua dari empat cara memilih makanan

yaitu harga terjangkau, nilai gizi baik atau seimbang, masih segar, tidak

layu dan tidak berbau busuk, serta mudah didapat.

d. Keluarga mampu menyebutkan tiga dari enam cara mengolah makanan

meliputi sayuran dan buah dicuci air yang mengalih terlebih dahulu baru

di potong-potong, sayuran dimasak jangan terlalu lama, alat-alat masak

dan makan dicuci bersih, cuci tangan sebelum masak dan makan, beras di

cuci tidak sampai bening airnya, dan lauk juga di cuci dan dibuang

kotorannya sebelum di potong.

e. Keluarga mampu menyusun menu sesuai dengan kebutuhan anak usia

sekolah yaitu nasi 2-3 piring, lauk 2-4 potong, sayur 1-1 ½ mangkok, dan

buah-buahan, susu 1-2 gelas

f. Keluarga dan anak mampu menyusun dan mengontrol jadwal kegiatan

harian anak mulai dari bangun tidur hingga kembali tidur dimalam hari

3.3.4 Tujuan Khusus 4

Setelah dilakukan intervensi 1x45 menit, diharapkan keluarga mampu

mengenal masalah gizi kurang ditandai dengan:

a. Keluarga mampu menyebutkan tiga dari lima cara menyajikan makanan

yaitu jenis makanan bervariasi setiap hari, Jenis makanan bervariasi setiap

harinya, kombinasi jenis makanan hewani dan nabati, disajikan dalam

bentuk hangat, perhatikan jadwal menu makanan, jumlah makanan sesuai

dengan kebutuhan.

b. Keluarga mampu menyebutkan tiga dari lima prinsip cara mengatasi anak

yang tidak bersedia makan yaitu jangan dipaksa tapi, ikuti keinginan anak

misalnya, sambil bermain, beri makan sesuai selera anak dan tidak

membosankan, jangan memberi makanan yang manis sebelum makan,

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

33

Universitas Indonesia

sajikan makanan dalam bentuk menarik, berikan makanan dalam porsi

kecil tapi sering.

c. Keluarga mampu menyebutkan tiga dari lima lingkungan yang

mendukung untuk menimbulkan nafsu makan anak yaitu makan bersama

anggota keluarga yang lain, makanan yang dihidangkan dalam keadaan

hangat, menggunakan alat makan yang menarik, makan sambil bercerita,

jenis makanan bervariasi dan menarik.

3.3.5 Tujuan Khusus 5

Setelah dilakukan intervensi 1x45 menit, diharapkan keluarga mampu

mengenal masalah gizi kurang ditandai dengan:

a. Keluarga mampu menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi

yaitu puskesmas, rumah sakit, dan klinik dokter

b. Keluarga mampu menyebutkan manfaat kunjungan yaitu mendapatkan

pemeriksaan kesehatan anak, mendapatkan penyuluhan atau pendidikan

kesehatan dan menangani masalah gizi kurang.

c. Keluarga juga diharapkan rutin mengunjungi pelayanan kesehatan untuk

memeriksakan kesehatan anak.

3.4 Implementasi

Implementasi yang dilakukan oleh perawat kepada keluarga berdasarkan

perencanaan mengenai diagnosis yang telah dibuah sebelumnya yaitu asuhan

keperawatan keluarga. Implementasi yang dilakukan untuk mengatasi

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada Anak. R yaitu

memberikan pendidikan kesehatan mengenai gizi seimbang sesuai dengan

lima tugas kesehatan keluarga. Implementasi dilakukan pertama kali pada hari

selasa, tanggal 28 Mei 2013 yaitu pada kunjungan ke lima. Implementasi yang

dilakukan yaitu memberikan pendidikan kesehatan pada tujuan khusus

pertama hingga ke tiga.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

34

Universitas Indonesia

Pada tujuan khusus pertama, yaitu mengenalkan masalah kesehatan yang

terjadi pada salah satu anggota keluarga dimulai dari penjelasan mengenai

definisi dari gizi seimbang dan gizi kurang. Setelah keluarga mengerti dan

paham mengenai defisini gizi seimbang dan gizi kurang, kemudian

dilanjutkan dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai contoh dari

setiap gizi seimbang melalui kartu bergambar makanan dan food models.

Setelah keluarga paham, maka intervensi dilanjutkan dengan menjelaskan

penyebab gizi kurang, pentingnya gizi seimbang serta tanda dan gejala gizi

kurang hingga keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala yang status

gizi kurang yang terjadi pada Anak. R. Berdasarkan respon yang diberikan

oleh keluarga, maka dapat di simpulkan bahwa keluarga dianggap telah

mengenal masalah gizi kurang dan akan dilanjutkan pada tujuan khusus

kedua.

Pada tujuan khusus kedua, yaitu membantu keluarga untuk mengambil

keputusan dalam merawat anggta keluarga yang mengalami gizi kurang

dengan memberikan penjelasan mengenai akibat dari gizi seimbang sampai

keluarga mampu untuk memutuskan bahwa masalah gizi seimbang yang pada

keluarga khususnya yang dialami oleh Anak. R memang harus diatasi demi

meningkatkan status gizi Anak. R agar tidak mempengaruhi tumbuh kembang

pada saat remaja hingga dewasa.

Tujuan khusus ketiga yaitu keluarga mampu merawat anggota keluarga yang

mengalami masalah gizi kurang. Implementasi pertama pada tujuan khusus

ketiga ini yaitu pendidikan kesehatan mengenai triguna makanan yang terdiri

dari zat tenaga, pengatur, dan pembangun serta zat mineral sebagai zat

pelengkap gizi seimbang. Setelah keluarga mampu menyusun triguna

makanan. Menyusun triguna makanan untuk mengetahui respon kognitif,

verbal dan psikomotor dari keluarga. Media yang digunakan dalam menyusun

triguna makana ini yaitu kartu model makanan yang terdiri dari berbagai jenis

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

35

Universitas Indonesia

gambar yang mengandung zat tenaga, pengatur, dan pembangun, serta sumber

zat mineral seperti gula dan garam. Setelah keluarga mampu menyusun

triguna makanan, dilanjutkan penjelasan mengenai porsi makanan yang sesuai

dengan usia anak sekolah dan menyusun contoh menu makanan seimbang

untuk hari berikutnya.

Implementasi kedua dilakukan pada hari Jumat, 31 Mei 2013 yaitu

mengevaluasi tujuan khusus pertama dan tujuan khusus ke tiga yaitu

menyusun menu seimbang untuk makanan sehari-hari Anak.R. Implementasi

ke tiga dilakukan pada hari Senin, 10 Juni 2013 yaitu mengevaluasi

melanjutkan tujuan khusus ketiga yaitu mengevaluasi menu yang telah dibuat

oleh Ibu N dan melanjutkan tujuan khusus ketiga selanjutnya yaitu membuat

jadwal kegiatan harian Anak. R. Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan

kepada keluarga mengenai berbagai cara untuk merawat anggota keluarga

yang mengalami gizi kurang yang terdiri dari memberi jenis makan yang

seimbang sesuai dengan triguna makanan, memberikan makanan sesuai

dengan kebutuhan anak, makan yang teratur, jangan memberikan jajanan saat

ingin atau sedang makan, memberikan makanan dalam porsi kecil tapi sering,

memberi makan bersama anak, memberikan makan anak sambil bermain dan

bercerita, dan tata cara makanan yang menarik, misalnya warna piring dan

gelas yang menarik.

Setelah menjelaskan dan mengevaluasi pengetahuan keluarga mengenai cara

mengatasi gizi kurang, dilanjutkan dengan cara memilih makanan yang baik

yang meliputi harga yang terjangkau, nilai gizinya baik, masih segar, tidak

layu dan tidak berbau busuk serta mudah didapat. Intervensi yang dilakukan

selanjutnya yaitu cara mengolah makanan. Keluarga diberikan pengetahuan

mengenai cara mengolah makanan yang benar diantaranya sayuran dan buah-

buahan di cuci dengan air yang mengalir terlebih dahulu baru di potong,

sayuran dimasak jangan terlalu lama, alat-alat masak dan makan di cuci

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

36

Universitas Indonesia

bersih, cuci tangan sebelum makan dan masak dan lauk juga di cuci dan

dibuang kotorannya sebelum di potong. Setelah penjelasan mengenai cara

merawat anggota keluarga yang mengalami gizi kurang, maka dilanjutkan

kontrak untuk pertemuan ke empat selanjutnya yaitu memodifikasi

makanan/cemilan sehat nugget tempe pada implementasi kelompok yang

dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Juni 2013.

Implementasi ke lima dilakukan pada hari Senin 15 Juni 2013 yaitu

melakukan tujuan khusus ke empat dan ke lima. Pada tujuan khusus ke empat,

implementasi yang diberikan yaitu memberikan pendidikan kesehatan

mengenai cara memodifikasi lingkungan yaitu dengan menjelaskan cara

penyajian makanan yang meliputi jenis makanan bervariasi setiap harinya,

kombinasi jenis makanan hewani dan nabati, disajikan dalam bentuk hangat,

perhatikan jadwal menu makanan, jumlah makanan sesuai dengan kebutuhan.

Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan cara mengatasi anak yang susah

makan yaitu jangan dipaksa, tapi ikuti keinginan anak misalnya makan sambil

bermain, beri makanan sesuai dengan selera anak dan tidak membosankan,

jangan memberikan makanan yang manis sebelum makan, sajikan makanan

dalam bentuk menarik, berikan makan dalam porsi kecil namun sering.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan Lingkungan yang mendukung untuk

menimbulkan nafsu makan: makan bersama anggota keluarga yang lain,

makanan yang dihidangkan dalam keadaan hangat, menggunakan alat makan

yang menarik, makan sambil bercerita, jenis makanan bervariasi dan menarik.

Setelah penjelasan mengenai tujuan khusus ke empat selesai, maka

dilanjutkan pada tujuan khusus ke lima.

Tujuan khusus kelima yang dilakukan pada keluarga Bapak. S yaitu

pemanfaatn fasilitas kesehatan. Tujuan khusus ke lima diberikan dengan

menjelaskan mengenai fasilitas kesehatan yang dapat digunakan untuk

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

37

Universitas Indonesia

mengatasi masalah kesehatan yang dialami keluarga yaitu puskesmas, rumah

sakt dan klinik dokter. Selain itu, pada tujuan khusus ke lima, keluarga juga

diberikan penjelasan tentang manfaat dari kujungan ke fasilitas kesehatan

yaitu mendapatkan pemeriksaan kesehatan anak, mendapatkan penyuluhan

dan informasi kesehatan dan untuk mengatasi masalah gizi kurang. Setelah

keluarga mengetahui tujuan khusus ke lima ini, diharapkan keluarga mampu

memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan status kesehatan

anggoata keluarga Bapak. S Implementasi ke enam dilakukan pada hari Senin,

17 Juni 2013 yaitu mengevaluasi tujuan khusus pertama hingga ke lima dan

kunjungan terakhir dimanfaatkan untuk terminasi kepada keluarga Bapak S.

Implementasi unggulan yang dilakukan yaitu lebih menekankan pada

psikomotor orangtua maupun anak yaitu pendidikan kesehatan mengenai gizi

seimbang “triguna makanan”, menyusun menu harian gizi seimbang dan

pengaturan aktivitas harian anak dengan membuat jadwal kegiatan harian.

Selain implementasi yang telah disebutkan diatas, keluarga juga di ikutkan

dalam implementasi kelompok untuk mengatasi diagnosa peningkatan angka

kejadian gizi kurang pada anak usia sekolah di RW 03 Kelurahan Cisalak

Pasar yaitu pada hari Sabtu, 01 Juni 2013 mengenai jajan sehat anak sekolah

yang melibatkan anak usia sekolah disekitar RW dan implementasi lainya

pada hari Rabu, 12 Juni 2013 mengenai gizi sehat dan memodifikasi makanan/

cemilan sehat nugget tempe.

3.5 Evaluasi

Asuhan keperawatan keluarga kelolaan dilakukan selama lima minggu

sebanyak 11 kali pertemuan, terdiri dari pengkajian selama empat kali

pertemuan dan enam kali implementasi dan 1 kali pertemuan untuk terminasi.

Evaluasi yang ingin dijabarkan oleh penulis terdiri dari rangkungan dari

semua implementasi yang telah dilakukan kepada keluarga Bapak. S. Evaluasi

yang didapatkan selama lima minggu kunjungan ke keluarga kelolaan yaitu

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

38

Universitas Indonesia

pada minggu pertama dan kedua dilakukan untuk mengkaji keadaan keluarga

dan menemukan masalah kesehatan yang terdapat pada keluarga Bapak. S.

dan melakukan intervensi here and now.

Pada minggu ketiga, dilakukan implementasi untuk tujuan khusus pertama

hingga ketiga yaitu mengenalkan keluarga pada masalah kesehatan yang

dialami oleh salah satu anggota keluarga, membantu keluarga untuk

memutuskan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah gizi kurang,

dan bersama keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami masala gizi

kurang hingga keluarga mampu menyusun menu harian gizi seimbang. Pada

minggu ketiga tersebut, evaluasi yang didapatkan yaitu keluarga sudah

mampu mengenal masalah, memutuskan merawat anggota keluarga yang

mengalami gizi kurang yaitu Anak. R dan merawat anggota keluarga dengan

memahami triguna makanan dan cara menyusun menu harian gizi seimbang.

Pada minggu ke empat, dimanfaatkan untuk memberikan implementasi untuk

tujuan khusus ke tiga mengevaluasi menu harian gizi seimbang, membuat

jadwal kegiatan harian anak, cara pemilihan makanan, dan cara pengolahan

makan makanan yang benar. Selain itu, pada minggu ke empat ini juga

dimanfaatkan untuk menyelesaikan implementasi untuk tujuan khusus ke

empat dan lima yaitu memodifikasi lingkungan dan pemanfaatan fasilitas

kesehatan. Tugas kesehatan keluarga kelima sebenarnya sudah mampu

dilaksanakan keluarga sebelum dilakukan kunjungan oleh mahasiswa, karena

dalam keluarga sudah menerapkan bahwa jika ada salah satu anggota keluarga

yang mengalami sakit, misalnya demam dan tidak kunjung mengalami

perbaikan atau malah bertambah buruk dengan perawatan sederhana seperti

kompres dan minum obat penurun panas, maka keluarga akan langsung

membawa anggota keluarga tersebut ke pelayanan kesehatan. Dalam

mengatasi masalah gizi kurang ini, belum terlihat adanya pemanfaatan

fasilitas kesehatan karena kondisi anak masih dalam batas risiko gizi kurang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

39

Universitas Indonesia

dan fisik anak yang masih dalam keadaan baik dan tidak mengalami keluhan

yang serius.

Selain itu, pada minggu kelima ini dimanfaatkan untuk melakukan evaluasi

implementasi tujuan khusus pertama sampai tujuan khusus ke lima. Pada

minggu ke lima ini, diperoleh bahwa keluarga telah mencapai lima tugas

kesehatan keluarga yang meliputi mampu mengenal masalah kesehatan yang

dialami oleh keluarga khsususnya pada Anak R, keluarga Bapak. S juga

mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah kesehatan gizi kurang. Selain itu, keluarga mampu merawat anggota

keluarga yang mengalami masalah gizi kurang, serta memodifikasi

lingkungan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah gizi

kurang pemanfaatan kesehatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang tidak

hanya untuk mengatasi masalah gizi kurang namun juga untuk mengatasi

masalah kesehatan lainnya.

Selama kunjungan dan intervensi yang telah dilakukan selama lima minggu,

keluarga dalam membina hubungan kerjasama yang baik dengan mahasiswa

untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan didalam keluarga yaitu

yang terjadi pada Anak. R yang memgalami risiko gizi kurang. Selama

kunjungan rutin dan pembinaan di keluarga baik keluarga maupun mahasiswa

sama-sama memperoleh informasi secara langsung mengenai masalah gizi

kurang. Selama lima minggu tersebut, keluarga yang awalnya memliliki

“Tingkat Kemandirian I” yang meliputi: menerima petugas puskesmas

(mahasiswa), menerima yankes sesuai rencana dan sekarang tingkat

kemandirian keluarga telah meningkat pada “Tingkat Kemandirian III”

yaitu: menerima petugas puskesmas/mahasiswa, menerima yankes sesuai

rencana, menyatakan masalah kesehatan secara benar, memanfaatkan fasilitas

kesehatan sesuai anjuran, melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran,

melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

40 Universitas Indonesia

BAB IV

ANALISIS SITUASI

4.1 Profil Lahan Praktik

Depok adalah salah satu kota dipinggiran Jakarta. Cisalak Pasar adalah sebuah

kelurahan yang terletak di Kecamatam Cimanggis, Kota Depok, Jawa Tengah.

Luas wilayah Cisalak Pasar yaitu 16500km2. Berdasarkan sensus penduduk

kota Depok tahun 2010, jumlah penduduk kota Depok sebesar 1,7 juta jiwa

dan tahun 20111 mencapai 1,8 jiwa. Berdasarkan BPS kota Depok tahun

2012, penduduk terbesar adalah kecamatan Cimanggis 242.214 orang

(13,95%. Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis memiliki penduduk

sebesar 17.869 ribu jiwa (7,4%). Berdasarkan pengkajian yang dilakukan oleh

Herlina (2013) terdapat populasi anak usia sekolah enam sampai 12 tahun

sekitar 3066 jiwa (Laporan rekapitulasi penduduk kelurahan Cisalak Pasar).

Berdasarkan hasil skriring yang dilakukan oleh penulis pada 47 anak usia

sekolah didapatkan 19 anak yang mengalami gangguan nutrisi baik gizi

kurang maupun gizi lebih dan 15 anak diantaranya dijadikan kelolaan oleh

lima mahasiswa profesi Fakultas Ilmu Keperawatan UI.

Wilayah RW 03 terdiri dari sembilan RW yang salah satunya adalah RW 03.

RW 03 Kelurahan Cisalak Pasar memiliki enam RT yaitu RT 01, RT 02, RT

03, RT 04, RT 05 dan RT 06. Dahulu, wilayah RW 03 adalah tanah kosong,

rawa dan kebun. Seiring dengan bertambahnya tahun, maka RW 03 pun

semakin diramaikan oleh pendatang dari luar wilayah Depok. Penduduk di

kelurahan RW. 03 kebanyakan merupakan pendatang yang berasal dari Jawa.

sedangkan penduduk aslinya menjadi warga minoritas di daerah ini. Selain

suku jawa, penduduk pendatang di RW 03 juga ada yang berasal dari Sumatra.

Meskipun banyak pendatang, bahwa yang digunakan oleh penduduk sekitar

adalah bahasa Indonesia.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

41

Universitas Indonesia

Penduduk di RW 03 tidak memiliki tempat pembuangan sampah khusus, akan

tetapi penduduk memanfaat lahan kosong di RW 06 sebagai tempat

pembuangan sampah sementara. Sampah yang dibuang masyarakat ditempat

pembuangan sampah sementara antara lain sampah rumah tangga, dedaunan,

kayu ataupun sampah bangunan yang sudah tidak terpakai. Udara disekitar

lingkungan RW 03 cukup bersih karena masih terdapat tanaman hijau di

beberapa rumah penduduk. RW 03 memiliki beberapa sarana pendidikan yaitu

TPA di RT 05 dan PAUD di RT 06 dan RT. 01. Perpustakaan kecil terdapat di

RT 02 yang berisi majalah dan buku untuk anak-anak.

Wilayah kelurahan Cisalak Pasar terdapat beberapa fasilitas pelayanan

kesehatan yaitu puskesmas Cimanggis, klinik bidan, dan RS Tumbuh

Kembang. Puskesmas Cimanggis sendiri, belum mempunyai program khusus

untuk gizi anak usia sekolah sehingga tidak ada penanganan untuk kasus gizi

apabila ditemukan pada anak usia sekolah. Akan tetapi jika ada anak usia

yang mengalami masalah nutrisi baik nutrisi kurang atau lebih dapat

membawa anak ke Puskesmas Cimanggis khususnya pada Poli Anak untuk

mendapatkan perawatan agar masalah nutrisi yang dialami anak dapat teratasi

dan kondisi anak tidak semakin memburuk yang nantinya akan dapat

mempengaruhi tumbuh kembang anak pada tahap perkembangan selanjutnya.

Selain itu, di wilayah RW 03 sendiri, terdapat fasilitas kesehatan yang

meliputi posyandu dan posbindu Mawar 1 di RT 05 dan Mawar II di RT 06.

Masalah kesehatan yang teridentifikasi di Kelurahan Cisalak Pasar khususnya

di RW 03 yaitu penyakit hipertensi, diabetes, dan asam urat. Untuk usia anak-

anak (balita) di posyandu saat ini banyak yang tidak terpenuhi kebutuhan ASI

yaitu usia bayi dibawah 6 bulan sudah mendapatkan makanan pendamping

ASI. Sedangkan untuk anak usia sekolah, masalah kesehatan yang muncul

yaitu gangguan nutrisi risiko gizi kurang. Berdasarkan hasil wawancara

dengan beberapa ibu RT dan Kader di RW 03 terdapat beberapa anak yang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 56: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

42

Universitas Indonesia

memiliki badan kurus dan pendek dikarenakan faktor ekonomi, penyakit lama

(TBC), malas makan, dan kebiasaan jajan anak.

4.2 Analisis Masalah Keperawatan dengan Konsep KKMP dan Konsep

Kasus Terkait

Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan termasuk dalam lingkup

keperawatan komunitas, karena masyarakat perkotaan merupakan komunitas

yang tinggal disuatu perkotaan dengan semua keadaan dan kondisi yang ada

dilingkungan kota. Keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan memiliki

delapan karakteistik dan merupakan hal yang penting dalam melakukan

praktik (Allender, Rector & Warner, 2010) yaitu merupakan kombinasi antara

keperawatan publik dan keperawatan klinik, berfokus pada populasi,

menekankan terhadap pencegahan akan penyakit serta adanya promosi

kesehatan dan kesejahteraan diri, mempromosikan tanggung jawab klien dan

self care, menggunakan pengesahan/pengukuran dan analisa, menggunakan

prinsip teori organisasi dan melibatkan kolaborasi interprofesional.

Adanya keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan tidak terlepas dari

berbagai macam masalah kesehatan yang ditimbulkan akibat meningkatnya

urbanisasi di perkotaan. Riskesdas (2007) menyebutkan bahwa masalah-

masalah kesehatan yang banyak terjadi di masyarakat perkotaan yaitu

penyakit infeksi (TB, hepatitis, pneumonia), penyakit tidak menular (stroke,

diabetes melitus, hipertensi). Untuk aggregat anak usia sekolah, masalah

kesehatan yang banyak terjadi diperkotaan yaitu kecelakaan kendaraan

bermotor, gangguan nutrisi baik nutrisi lebih maupun nutrisi kurang,

penganiayaan terhadap anak, penyakit kronis, perubahan perilaku (pola

makan, penyalahgunaan substansi-subtansi).

Anak usia sekolah merupakan bagian dari kelompok masyarakat perkotaan

yang membutuhkan perhatian khusus karena peranan mereka sangat dominan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 57: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

43

Universitas Indonesia

dan sangat menentukan kualitas hidup di usia dewasa kelak. Secara

epidemiologis, menurut Judarwanto (disampaikan pada Seminar Populer

Ilmiah Kesehatan Anak Usia Sekolah, 2005) penyebaran penyakit berbasis

lingkungan di kalangan anak usia sekolah di Indonesia masih tinggi. Kasus

infeksi seperti demam berdarah dengue, diare, cacingan, infeksi saluran

pernapasan akut, serta gangguan nutrisi terhadap makanan akibat buruknya

sanitasi dan keamanan pangan. Selain itu risiko gangguan kesehatan pada

anak akibat pencemaran lingkungan dari berbagai proses kegiatan

pembangunan makin meningkat. Seperti makin meluasnya gangguan akibat

paparan asap, emisi gas buang sarana transportasi, kebisingan, limbah industri

dan rumah tangga serta gangguan kesehatan akibat bencana. Selain

lingkungan, masalah yang harus diperhatikan adalah membentuk perilaku

sehat pada anak sekolah (Judarwanto, 2005).

Anak usia sekolah tumbuh lebih lambat dibandingkan balita dan bayi. Anak

usia sekolah membutuhkan banyak kalori. Daerah perkotaan sering dijumpai

jajanan tidak sehat dan kurang bersih sehingga menimbulkan penyakit yang

disebabkan oleh mikroorganisme patogen. Selain itu, anak usia sekolah

banyak mengkonsumsi gula seperti permen dan makanan yang manis-manis

dan makanan siap saji yang banyak mengandung lemak (Stanhope &

Lancaster, 2004). Kandungan lemak, gula, garam, yang tinggi pada makanan

olahan, makanan siap saji, dan makanan ringan yang dibeli dipedangan kaki

lima, gerai makanan yang telah meningkat jumlahnya disebagian kota

menyebabkan tejadinya gangguan nutrisi pada anak usia sekolah.

Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah diperkotaan biasanya

berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi

yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri

(Stone, Clemen, McGuire & Eigsti, 2002). Permasalahan lain yang belum

begitu diperhatikan adalah masalah gangguan perkembangan dan perilaku

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 58: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

44

Universitas Indonesia

pada anak sekolah. Gangguan perkembangan dan perilaku pada anak sekolah

sangat bervariatif. Bila tidak dikenali dan ditangani sejak dini, gangguan ini

akan mempengaruhi prestasi belajar dan masa depan anak.

Pada kasus klien kelolaan, diketahui bahwa Anak. R (7 tahun) adalah anak

usia sekolah memiliki perilaku-perilaku yang tidak sehat, seperti sering jajan

dipinggir jalan dekat sekolah, tidak mencuci tangan ketika menyantap

makanan dan terkadang tidak sarapan saat pergi sekolah. Perilaku-perilaku

yang ditunjukkan oleh Anak. R sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Asfariana (2008) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gizi

kurang adalah kebiasaan jajan dan perilaku tidak sehat yang dilakukan oleh

anak usia sekolah. Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh

Stanhope dan Lancaster (2004) bahwa perilaku anak yang tidak sehat dapat

mengakibatkan masalah-masalah kesehatan pada anak usia sekolah

diperkotaan, seperti masalah nutrisi dan masalah peningkatan risiko infeksi

dimana dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak serta prestasi anak di

sekolah.

Masalah nutrisi yang dialami anak usia baik pada zaman urbanisasi ini dapat

dipengaruhi oleh faktor ekonomi (Stanhope & Lancaster, 2004). Stanhope dan

Lancaster (2004) mengatakan bahwa keluarga yang memiliki pendapatan

rendah berisiko mempunyai gizi yang kurang, kemiskinan, konstribusi yang

kurang dalam mengkonsumsi makanan yang bergizi. Hal ini tidak terjadi pada

keluarga Bapak S. dimana keluarga yang memiliki ekonomi menengah,

biasanya memiliki daya beli yang cukup, dibuktikan dengan uang jajan yang

diberikan saat pergi sekolah sebesar Rp. 4000,- dan ditambah saat berada

dirumah, kebiasaan jajan Anak. R tetap dilakukan sehingga Ibu N mengatakan

jumlah uang jajan Anak. R dalam sehari mencapai Rp. 10.000,- dan makanan

yang dibeli adalah snack, ciki, dan permen.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 59: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

45

Universitas Indonesia

Hasil pengkajian yang telah dilakukan, Keluarga Bapak.S memiliki

penghasilan ± Rp. 2 juta perbulan yang berasal dari hasil pembuatan tempe

yang dilakukan di rumah bersama dengan istrinya. Seharusnya dengan status

ekonomi dan penghasilan tersebut, keluarga Bapak. S khususnya Anak. S

tidak mengalami risiko mengalami gizi kurang, akan tetapi karena perilaku

Anak. R yang suka jajan mengakibatkan Anak. S menjadi jarang memakan-

makanan yang disediakan oleh Ibu N dirumah karena merasa sudah kenyang

dengan makanan yang dibelinya sendiri, padahal makaan tersebut tidak

diketahui asal pembuatannya dan status gizi dengan jelas. Ibu N mengatakan

setiap hari sudah mencoba memasak sayur-sayuran, akan tetapi kedua

anaknya tidak mau maka sayur dan akhirnya sayur yang dimasak oleh Ibu N

dihabiskan oleh Bapak. S dan Ibu N sendiri. Akan tetapi, Ibu N selalu

menyediakan buah-buahan di rumah sebagai pengganti anak-anaknya yang

susah untuk mengkonsumsi sayur.

Ada beberapa perilaku maladaptif yang dilakukan oleh Ibu N yaitu jika

sedang sibuk dan malas untuk masak, Ibu N membeli makanan di pedagang

ataupun warung disekitar lingkungan tempat tinggal keluarga Bapak. S seperti

pedagang gorengan mie ayam, makan warteg, pedagang es keliling. Ibu N

mengetahui bahwa makanan yang dibeli belum tentu terjamin pengolahan,

kebersihan, dan waktu simpan serta penyajianya walaupun murah, mudah

didapat, menarik, dan cita rasanya sesuai dengan selera anggota keluarga.

Menurut Stone, Clemen, McGuire dan Eigsti, (2002), waktu penyimpanan dan

pengolahan makanan dapat meningkatkan kontaminasi terhadap

perkembangbiakan bakteri. Waktu penyimpanan dan penyajian makanan yang

dibeli oleh Ibu N sekitar 2-3 jam dan terkadang tidak ditutup ataupun dikemas

dengan baik sehingga akan memberi cukup kesempatan bagi bakteri untuk

berkembang biak. Oleh karena itu, makanan yang disimpan terlalu lama dapat

meningkatkan kontaminasi dan jumlah bakteri dalam makanan yang disajikan.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 60: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

46

Universitas Indonesia

Ibu N mengatakan makanan yang sering dibelinya seperti gorengan dibungkus

oleh kertas koran dan kantong resek berwarna. Padahal kantong kresek

berwarna terutama berwarna hitam kebanyakan merupakan produk daur ulang

dimana dalam proses daur ulang tidak diketahui riwayat penggunaan

sebelumnya, apakah bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran

hewan atau manusia, limbah logam berat dan lain-lain. Kertas koran atau

majalah yang digunakan untuk membungkus makanan, seperti gorengan,

kebanyakan mengandung timbal (Pb) dari tinta cetak yang dapat berpindah

dengan mudah dari kertas ke makanan yang panas dan berlemak sehingga

berisiko terjadi kerusakan otak dan system saraf pusat dan saluran cerna

(Stone, Clemen, McGuire & Eigsti, 2002).

Selain faktor ekonomi, faktor pendidikan orang tua pun mempengaruhi

masalah nutrisi pada anak usia sekolah (Stanhope & Lancaster, 2004). Orang

tua yang berpendidikan rendah yang kurang mengetahui gizi yang baik untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak, cenderung apatis terhadap makanan

yang dikonsumsi anak, sehingga orang tua cenderung membiarkan anak untuk

jajan sembarangan di pinggir jalan dekat sekolah dibandingkan makan

makanan dari rumah. Padahal jajanan yang dibeli anak tersebut belum tentu

jajanan yang sehat dan bebas dari kontaminasi mikroba atau hinggapan lalat

dan serangga lainnya.

Hasil observasi saat anak pulang sekolah di RW.03, makanan yang biasanya

dibeli di pinggir jalan terlihat berwarna menarik. Kemungkinan besar

makanan yang dibeli oleh anak-anak tersebut anak-anak tersebut mengandung

zat pewarna, seperti Rhodamin B (pewarna sintesis yang digunakan pada

industry tekstil dan kertas, yang memberikan warna merah terang) dan

methanyl yellow (pewarna sintesis yang digunakan pada industri tekstil dan

cat, yang memberikan warna kuning kecoklatan), bahan tambahan pangan

(BTP) yang dilarang penggunaannya dalam makanan menurut peraturan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 61: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

47

Universitas Indonesia

Menteri Kesehatan (Menkes) Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999, karena dapat

mengakibatkan gangguan fungsi hati, iritasi lambung, alergi, bersifat

karsinogenik dan mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel atau jaringan).

Selain itu, jajanan yang dibeli anak-anak kemungkinan banyak mengandung

mikroba (seperti E.coli, Shigella, Salmonella, dan Staphylococcus aureus),

MSG (monosodium glutamate), garam yang tidak beryodium, formalin dan

boraks (yang terdapat pada otak-otak, tahu goreng, bakso, dan mie untuk

pengenyal, pengawet mayat, pembasmi kecoa, dan penghilang bau) yang

dapat mengakibatkan anak sakit perut, diare, atau keracunan (Depkes, 2010).

Selain itu, faktor pendidikan orang tua yang rendah juga cenderung

membiarkan anak untuk tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah, padahal

kebutuhan energi anak tinggi karena adanya peningkatan akitivitas di sekolah.

Sehingga mengakibatkan anak mudah pusing, lelah, dan sulit untuk

berkonsentrasi selama menerima pelajaran di sekolah, karena kadar gula darah

menurun dan nutrisi ke otak juga menurun, yang akhirnya dapat

mengakibatkan penurunan prestasi anak di sekolah (Stanhope & Lancaster,

2004). Perilaku orang tua yang membiarkan anak untuk tidak sarapan sebelum

berangkat ke sekolah juga dapat meningkatkan perilaku anak untuk jajan

sembarangan dipinggir jalan yang berisiko terkontaminasi oleh timbal (Pb)

dari sisa pembakaran/asap kendaraan, yang dapat mengakibatkan anak

menjadi sakit kepala, penurunan konsentrasi, daya ingat, dan kesulitan untuk

tidur (Stanhope & Lancaster, 2004).

Faktor budaya dan kebiasaan di dalam keluarga juga mempengaruhi perilaku

anak untuk sarapan atau tidak. Cullen, Baranowski, Rittenberry dan Olvera

(2000) menyebutkan bahwa kebiasaan makan dalam keluarga berdapak pada

anak terhadap permodelan atau menirukan perilaku orangtua. Keluarga yang

biasa sarapan di pagi hari, cenderung anak-anaknya untuk sarapan sebelum

berangkat ke sekolah. Sebaliknya, keluarga yang tidak terbiasa untuk sarapan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 62: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

48

Universitas Indonesia

pagi, biasanya anak-anak juga malas untuk sarapan sebelum berangkat ke

sekolah. Hal ini tidak diterapkan dalam keluarga. Ibu N mengatakan tidak

pernah membuat sarapan dirumah dan selalu memberi sarapan untuk anak-

anaknya. Ibu N juga mengatakan saat sarapan pagi hanya anak-anaknya saja

yang sarapan, sedangkan orangtua menyiapkan kebutuhan lain untuk

membuat tempe.

4.3 Analisis Salah Satu Intervensi dengan Konsep Penelitian Terkait

Mengatasi gangguan ketidakseimbngan nutrisi atau nutrisi kurang dapat

dilakukan dengan berbagai macam sesuai dengan Pedoman Umum Gizi

Seimbang (Depkes, 2002) dan Asuhan Keperawatan terkait dengan gizi

seimbang. Berbagai macam cara yang dapat dilakukan tersebut dilakukan

melalui pendidikan kesehatan dengan memperhatikan lima tugas kesehatan

keluarga yang meliputi pengenalan keluarga terhadap masalah kesehatan,

memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami masalah

kesehatan, merawat anggoata keluarga yang mengalami masalah kesehatan,

memodifikasi lingkungan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan,

dan pemanfaatan fasilitas kesehatan (Depkes, 2006).

Berdasarkan lima tugas kesehatan keluarga tersebut, penullis lebih

mengotimalkan tugas kesehatan keluarga ke tiga yaitu merawat anggota

keluarga yang mengalami masalah ketidakseimbangan nutrisi dan lebih

menekankan pada dua aspek, yaitu aspek kognitif dan psikomotor. Kedua

aspek tersebut ditujukan kepada orangtua yaitu Ibu N dan Anak. R karena

pola asuh dari Ibu N dan kebiasaan Anak. R yang maladaptif. Terdapat

beberapa intervensi yang dilakukan oleh penulis pada tugas kesehatan

keluarga yang ketiga yaitu memberikan pendidikan kesehatan mengenai

“Triguna Makanan”, menyusun menu makanan, dan membuat jadwal kegiatan

harian yang akan menjadi rutinitas harian Anak. R. Berdasarkan beberapa

intervensi tersebut, penulis mengambil dua intervensi unggulan yang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 63: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

49

Universitas Indonesia

dirasakan lebih berdampak positif yaitu pengetahuan dari Ibu dan Anak

mengenai “Triguna Makanan atau gizi seimbang” dan “menyusun jadwal

kegiatan harian anak”.

Ada beberapa alasan penulis memilih intervensi pendidikan kesehatan

mengenai “Triguna Makanan” karena triguna merupakan pedoman gizi

seimbang yang diterapkan di Indonesia (Depkes, 2002), kurangnya

pengetahuan keluarga dan anak sendiri mengenai gizi seimbang. Oleh karena

itu, penyusunan triguna makanan menjadi salah satu program unggulan yang

dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan orangtua dan anak mengenai gizi

seimbang.

Pemilihan intervensi pendidikan kesehatan “Triguna Makanan” berdasarkan

Pedoman Umum Gizi Seimbang dengan menggunakan metode permainan

playing card dirasakan cukup efektif untuk memberikan informasi kepada

keluarga khususnya Ibu N dan Anak.R mengenai gizi seimbang dan makanan

sehat yang baik untuk dimakan. Metode permainan playing card diperoleh

dari inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa residen spesialis komunitas

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Prosedur intervensi ini meliputi beberapa hal yaitu memberikan pendidikan

kesehatan mengenai makanan bergizi seimbang melalui gambar dan food

models dengan Ibu dan Anak duduk berdampingan. Setelah itu, mahasiswa

menjelaskan prosedur permainan yaitu semua gambar dan food models di

aduk agar tercampur antara berbagai jenis makanan dan kandungan gizi.

Setelah semua gambar dan food models bergabung menjadi satu tumpukan,

maka selanjutnya meminta Ibu dan anak menyusun kartu dan food models

sesuai dengan jenis kandungan gizi selama 10 menit dan kemudian di evaluasi

bersama-sama apakah gambar dan food models yang disusun sudah sesuai

dengan jenis kandungan gizi (Herlina, 2013).

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 64: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

50

Universitas Indonesia

Intervensi unggulan lainnya yaitu “Menyusun Jadwal Aktivitas Harian” anak.

Pemilihan intervensi ini dikarenakan perilaku anak yang maladaptif lebih

banyak jajan diluar dan bermain dibandingkan makan dan istrihat dirumah.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Allender dan Spradley (2005)

aktivitas dan bermain memiliki peranan yang penting terhadap nutrisi anak.

Anak yang cenderung banyak aktiviitas diluar rumah akan lebih banyak

mengeluarkan energi dan merasa lelah sehingga untuk mengatasinya anak

suka jajan saat sedang berada di luar rumah saat beraktivitas maupun bermain.

Menurut PUGS (Depkes, 2002) untuk memperoleh gizi seimbang pada ada

usia sekolah terdapat empat prinsip yang salah satunya adalah aktivitas fisik.

Menurut Depkes (2002), aktivitas fisik yaitu kesesuaian atau keseimbangan

antara asupan dan pengeluaran energi untuk beraktivitas. Energi yang masuk

harus seimbang dengan kebutuhan aktivitas, bila energi yang masuk lebih

kecil dari kebutuhan untuk beraktivitas, maka berat badan akan turun dan

dapat menjadi kurus, sedangkan asupan energi yang melebihi kebutuhan

aktivitas akan menyebabkan kegemukan. Oleh karena itu, untuk mengatasi

aktivitas fisik anak yang lebih banyak di luar rumah dan tidak dapat dikontrol

aktivitas apa saja yang dilakukan anak baik seperti bermain dan jajan, maka

intervensi penyusunan jadwal kegiatan harian dapat dilakukan. Intervensi

penyusunan jadwal kegiatan harian ini direkomentasikan oleh mahasiswa

residen spesialis komunitas program gizi anak usia sekolah.

Selain itu, menurut Wong (2009) peningkatan kapabilitas dan kemampuan

beradaptasi pada anak usia sekolah memungkinkan kecepatan dan upaya

aktivitas motorik yang besar, otot-otot yang lebih kuat dan lebih besar

memungkinkan permainan yang lebih berat dan berlangsung lebih lama dan

meningkat tanpa anak merasa kelelahan. Oleh karena itu, jika anak usia

sekolah yang memiliki aktivitas dan bermain yang berat dan berlangsung lama

serta dilakukan tidak teratur dapat mengakibatkan terjadinya

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 65: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

51

Universitas Indonesia

ketidakseimbangan antara asupan energi yang masuk dengan energi yang

dikeluarkan.

Pemilihan intervensi menyusun jadwal kegiatan harian anak meliputi

pengkajian terhadap aktivitas yang dilakukan anak sehari-sehari. Berdasarkan

kegiatan jadwal yang disusun bersama Anak. R terdapat 13 kegiatan yang

dapat dilakukan oleh Anak. R dari bangun tidur hingga tidur lagi yang

meliputi 1) bangun tidur, 2) mandi dan sarapan, 3) pergi sekolah, 4) pulang

sekolah, menabung dan makan snack ataupun cemilan, 5) istirahat, belajar,

dan menonton, 6) makan siang, 7) main dirumah atau tidur siang, 8) main

bersama tetangga atau teman, 9) mandi dan pergi mengaji, 10) pulang

kerumah, makan kue ataupun buah-buahan, 11) sholat ke masjid, 12) makan

malam dan belajar, 13) tidur. Semua kegiatan yang telah disusun dan

dilakukan akan diberikan simbol senyum sedangkan jika kegiatan tidak

dilakukan akan diberikan simbol cemberut. Untuk 10 kegiatan yang dilakukan

setiap harinya akan diberikan bintang, dan jika selama sisa waktu kunjungan

mahasiswa semua kegiatan dilakukan dan setiap hari mendapatkan bintang,

maka Anak. R akan diberikan reward. Pemberian reinforcement positif pada

kemandirian anak akan memotivasi anak untuk dapat melakukan hal lebih

untuk bisa memandirikan dirinya (Siagian, 2004)

Sedangkan untuk menyusun menu makanan, Ibu N setiap hari sudah memasak

sayur dan menyajikan sayuran di meja makan, namun anak-anak yang sulit

untuk makan. Mengetahui kondisi tersebut. Ibu N sudah mampu mensiasati

dengan selalu menyediakan buah-buaha dirumah setiap hari.

4.4 Alternatif Pemecahan yang dapat Dilakukan

Selain dua implementasi unggulan yang telah dilakukan yaitu pendidikan

kesehatan menyusun “Triguna Makanan” dan “Menyusun Jadwal Kegiatan

Harian”, ada beberapa intervensi lainnya yang telah dilakukan untuk

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 66: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

52

Universitas Indonesia

mengatasi masalah gizi kurang pada Anak. R sesuai dengan tugas lima tugas

kesehatan keluarga diantaranya yaitu memberikan pendidikan kesehatan

mengenai cara menyusun menu seimbang sesuai dengan porsi dan kandungan

gizi anak usia sekolah, cara memilih makan yang sehat dan baik, cara

mengolah makanan yang benar, cara penyajian makanan yang menarik anak

sehingga mau makan, cara mengatasi anak yang sulit makan dan

memodifikasi lingkungan yang dapat menambahkan nasfu makan anak yaitu

makan bersama dengan anggota keluarga lainnya minimal satu kali dalam

sehari.

Evaluasi dari berbagai impelementasi dan dua implementasi unggulan yang

telah dilakukan, didapatkan bahwa Anak. R mengalami penambahan berat

badan. Berat badan saat sebelum dilakukan asuhan keperawatan yaitu 18 Kg,

sedangkan berat badan setelah dilakukan intervensi dan terakhir penimbangan

didapatkan berat badan 19, 1 kg. Rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan

adalah terus memotivasi Ibu N agar tetap menyediakan menu seimbang setiap

hari walaupun Anak. R susah untuk mengkonsumsi sayur dengan cara

memodifikasi makanan ataupun cemilan yang dimakan anak agar anak tetap

mendapatkan makanan dengan gizi seimbang.

Modifikasi makanan dapat dilakukan misalnya dengan membuat nugget tempe

sehat yang telah didemonstrasikan dan diredemonstrasikan oleh Ibu N pada

saat implementasi. Selain itu, modifikasi makanan lainnya yaitu mie sehat

yang dimasak seperti omlet (mie dan telur) di tambah dengan berbagai zat

pengatur dan pembangun lainnya yang menjadikan mie yang dimakan anak

memiliki kandungan gizi seimbang. Mie sehat tersebut dapat dicetak atau

dibentuk dengan cetakan berbentuk kartun sesuai karakter yang disukai anak.

Selain itu, keluarga diharapkan selalu memperhatikan aktivitas Anak. R yang

banyak menghabiskan waktu di luar rumah untuk bermain dan kegemaran

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 67: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

53

Universitas Indonesia

jajan ciki dan sebagainya dengan tetap membuat jadwal kegiatan harian yang

terencana dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan Anak. R.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 68: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

54

Universitas Indonesia

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Praktik Profesi Keperawatan Kesehatan Masyarakat Perkotaan yang dilakukan

oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UI di RW 03 pada Anggregat

Gizi Anak Usia Sekolah yag dilaksanakan sejak Mei hingga Juni 2013.

Pelaksanaan praktik keperawatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat

dalam mencegah dan mengatasi permasalah kesehatan yang ada maupun

mempertahankan status kesehatannya.

Pengkajian asuhan keperawatan yang telah dilakukan kepada salah satu

keluarga yang tinggal di RW 03 yaitu keluarga Bapak. S didapatkan bahwa

anak usia sekolah yaitu Anak. R cenderung memilih-milih makanan yang

dimakan sesuai dengan keinginanannya. Selain itu, faktor lain yang juga

mempengaruhi adalah kebiasaan jajan dan jenis makanan yang dikonsumsi

yang mengakibatkan Anak. R merasa lebih kenyang dan malas untuk makan

dirumah. Berdasarkan hasil pengkajian tersebut dan beberapa perilaku

maladaptif yang telah dilakukan oleh keluarga maupun Anak. R sendiri

didapatkan bahwa masalah kesehatan kesehatan utama pada keluarga Bapak.

S adalah ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.

Perencanaan keperawatan yang akan diberikan untuk mengatasi masalah

kesehatan ketidak seimbanga nutrsi yaitu sesuai dengan lima tugas kesehatan

keluarga yang meliputi mampu mengenal masalah yang dialami oleh keluarga,

mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami

masalah gizi kurang, mampu merawat anggota keluarga yang mengalamii gizi

kurang, mampu memodifikasi lingkungan serta mampu memanfaatkan

fasilitas pelayanan kesehatan.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 69: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

55

Universitas Indonesia

Impelementasi untuk pemecahan masalah yang dilakukan untuk mengatasi

masalah gangguan nutrisi yang terjadi di keluarga Bapak. S dengan

memanfaatkan lima tugas kesehatan keluarga yaitu dengan memberikan

pendidikan kesehatan mengenai gizi seimbang baik dari aspek kognitif

maupun psikomotor. Implementasi tersebut diantaranya meliputi pendidikan

kesehatan mengenai “Triguna Makanan” dengan menggunakan metode

playing card dan food models, mengajarkan orangtua untuk menyusun menu

harian dan memotivasi orangtua untuk memasak menu sesuai dengan menu

yang telah disusun dan membuat jadwal kegiatan harian anak.

Asuhan keperawatan keluarga kelolaan dilakukan selama lima minggu

sebanyak 11 kali pertemuan, terdiri dari pengkajian selama empat kali

pertemuan dan enam kali implementasi dan satu kali pertemuan untuk

terminasi. Evaluasi asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada keluarga

Bapak. S saat ini yaitu keluarga Bapak. S sudah dapat mencapai kelima tugas

kesehatan keluarga yaitu mengenal masalah, memutuskan untuk merawat

anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan, merawat anggota

keluarga, memodifikasi lingkungan, serta pemanfaatan fasilitas kesehatan.

5.2 Saran

Beberapa saran yang direkomendasikan penulis sebagai berikut:

5.2.1 Puskesmas/Perawat Komunitas

Penulisan karya ilmiah ners ini dapat dijadikan dasar pemikiran untuk pihak

puskesmas dalam mengatasi masalah ketidakseimbangan nutrisi pada anak

usia sekolah. Selain itu, pihak puskesmas khususnya perkesmas diharapkan

dapat memberikan penyuluhan mengenasi gizi seimbang secara terus menerus

serta memberikan motivasi kepada para orang tua untuk memberikan gizi

yang seimbang, serta membantu keluarga untuk mengatasi masalah gizi

kurang pada anggota keluarganya.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 70: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

56

Universitas Indonesia

5.2.2 Keluarga

Disarankan kepada keluarga untuk meningkatkan pengetahuan tentang prinsip

gizi seimbang sehingga dapat berperan sebagai promosi kesehatan,

penyediaan makanan bergizi dengan memperhatikan variasi dan selera makan

anak, serta menjadi contoh yang baik bagi anak usia sekolah terkait gizi

seimbang seperti kebiasaan keluarga makan-makanan bervariasi, pola hidup

bersih, aktivitas fisik atau olahraga dengan keluarga seperti jalan pagi dan

pemantauan berat badan secara teratur minimal setiap tiga bulan, pembatasan

menonton televisi, pilihan program pada anak usia seolah perlu diperhatikan

oleh keluarg serta pendampingan dari orangtua saat nonton televisi.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 71: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

57 Universitas Indonesia

DAFTAR REFERENSI

Achjar, K.H.A. (2010). Aplikasi praktis asuhan keperawatan keluarga. Denpasar:

Sagung Seto

Asfariana. E (2008). Hubungan pengetahuan gizi ibu, pendapatan perkapita dan

sikap tentang sarapan pagi dengan ebiasan sarapan pagi anak SD Negeri

Tersono Kecamatan Tersono Kabupaten Batang. Juni 18, 2013.

http://digilib.unimus.ac.id/gdl/php?.

Allender, J.A., Rector, C., & Warner, K.D (2010). Community health nursing:

promoting and protecting the public’s health. 6th Ed. Philadelphia: Lippincott

Williams & Wilkins

Allender, J. A & Spradley, B.W (2005). Community health nursing: promoting and

protecting the public’s health. 7th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams &

Wilkins

Almatsier, S. (2004). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Cameron, J., Banko, K.M ., & Peirce, W.D. (2001). Pervasive negative effects of

rewards on intrinsic motivation the myth continues. Behavior Analyst.

Depkes. (2006). pedoman kegiatan perawat kesehatan masyarakat di Puskesmas.

Direktoorat Bina Pelayanan Keperawatan dan Keteknisan Medik. Jakarta:

Depkes.

Depkes. (2007). Riskesdas 2007. Juni 22, 2013. http://www.balitbangkes.go.id

Depkes. (2007). Pedoman untuk tenaga kesehatan: usaha kesehatan sekolah do

tingkat sekolah lanjutan. Jakarta

Depkes. (2010). Kepmenkes RI NOMOR: 1995/MENKES/SK/XII/2010. Standar

antropometri penilaian status gizi anak.

Direktorat Bina Kesehatan Masyarakat. (2002). Pedoman Umum Gizi Seimbang.

Jakarta: Depkes RI

Edelman, C.L., & Mandle, C. L. (2010). Health promotion throught the life

span.7th

. Ed. St. Louis, Missouri: Mosby

Friedman, M., Bowden, V.R., Jones, E.G. (2003). Family nursing: research,

theory & pravtice. 4th

Ed. Ner Jersey: Person Education Inc

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 72: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

58

Universitas Indonesia

Grodner. M., Long. S., Walkingshaw. B.C. (2007). Foundations and clinical

applications of nutrition:a nursing approach. 4th

. Ed. Louis, Missouri:

Mosby. Inc

Hannon, P. A., Bowen, D. J., Moinpour, C. M., & Mc. Lerran, D. F. (2003).

Correlations in perceived food use between the family food preparer and

their spouses and children. Appetite,40. 77-83

Harkreader. H., Hogan. M., & Thobaben. M. (2007). Fundamental of nursing:

caring and clinical judgment. 3th

.Ed. Louis, Missouri: Saunder

Elseiver.Inc

Herlina. (2012). Rancangan perencanaan asuhan keperawatan pada anak usia

sekolah dengn risiko gizi kurang di Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan

Cimanggis, Kota Depok. Program Magister Keperawatan, Kekhususan

Keperawatan Komunitas. FIK UI

Hockembery, M.J., & Wilson. D (2009). Wong’s essenstials pediatric nursing. St.

Louis Missouri. Mosbi.Inc

Kaakinen. J. R., Duff. V.G., Coehlo. D.P & Hanson. S.MH., (2010). Familiy

health nursing: theory, practice and research. 4th

. Ed. Philadelphia. F.A.

Dafis Company

Kozier, B. Erb., Berman. A & Snynder, S.J. (2010). Buku ajar fundamental

keperawatan: konsep, proses dan praktik. Jakarta: EGC

Kolasa, K.M., Lackey, C.J., Grandjean, A.C (2009). Hidration and health

promotion. Nutrition today; 190-201

Kurniasih, K.M., Hilmansyah, H., Astuti, M.P & Imam, S (2010). Sehat dan

bugar berkat gizi seimbang. Jakarta: Gramedia.

Lowe, C. F., Horne, P.J., Tapper, K., Bowdery, M., & Egerton, C. (2004). Effects

of peer modelling and rewards based intervention to increase fruit and

vegetable comsumption in children. European journal of crinical nutrition,

58, 510-522

Maurer, F.A & Smith , C.M. (2005). Community public health nursing practice:

health for families and populations.3th

.Ed. Louis, Missouri: Mosby

McMyrray, A (2003). Community health and wellness a sociocelogical approach.

2nd. Ed. Australia: Mosby

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 73: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

59

Universitas Indonesia

Moore, M.C. (2009). Nutritional assessment and care. 6th

Ed. St. Louis, Missouri.

Mosby

NANDA. (2009). NANDA-I Nursing Diagnoses: Definitions &

Classification,2009-2011. USA: Wiley-Blackwell.

Wong, Donna.L. (2009). Buku ajar keperawatan pediatrik wong (Agus Sutarna,

Neti Juniarti, Kuncara, Penerjemah). Jakarta: EGC

Saifah, A (2011). Hubungan peran keluarga, guru, teman sebaya dan media

massa dengan perilaku gizi anak usia sekolah dasar di wilayah kerja

puskesmas Mabelopura Kota Palu. Tesis. Program Pascasarjana FIK UI.

Santrock, W.John. (2003). Adolescence: perkembangan remaja. Edisi 6. Jakarta:

Erlangga

Siagian, P. Sondang. (2004). Teori Motivasi dan aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sulistyoningsih, H. (2011). Gizi untuk kesehatan ibu dan anak. Edisi Pertama.

Yogyakarta. Graha Ilmu

Stone, Clemen, McGuire & Eigsti. (2002). Comprehensive community health

nursing: family, aggregate & community practice. 6th

edition. USA:

Mosby, Inc.

Stanhope,M., Lancaster, J. (2004). Community and public health nursing. 6th

. Ed.

St. Louis. Mosby. Inc

Stepherd. J et al. (2001). Young people and healthy eating a systematic review of

research on barries and facilitators. London, England : Evidence for

policy and practice

Sjarkawi (2008). Pembentukan kepribadian ana: peran moral, emosional dan

sosial sebagai wujud integritas membangun jati diri. Jakarta: Bumi Aksara

UNICEF. (1996). Strategy of improved nutrition of children and women in

developing countries, New York

Wardle, J., Cooke, l.J., Gibson, E.L., Sapochonik, M., Sheiham, A., & Lawson,

M. (2003). Incrasing children’s acceptance of vegetable: a randomised

trial of guidance to parents, Appetite, 40. 155-162

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 74: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

LAMPIRAN

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 75: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

PENGKAJIAN KELUARGA BAPAK S OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

I. Data Umum

a. Identitas dan Komposisi Keluarga

Keluarga Bapak. S (39 tahun) merupakan kepala keluarga yang tinggal di

lingkunngan RT. 06/ RW.03 Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan

Cimanggis, Kota Depok. Bapak. S (39 tahun) bekerja sebagai wiraswasta

(pembuat tempe), mempunyai pendidikan terakhir SMA. Keluarga Bapak

S (39 tahun) memiliki seorang istri Ibu N (33 tahun), mempunyai

riwayat pendidikan terakhir yaitu SMP dan bekerja sebagai ibu rumah

tangga dan membantu Bapak. S S membungkus tempe yang siap untuk di

fermentasi. Keluarga Bapak. S S mempunyi dua orang anak, anak

pertama yaitu Anak. A Laki-laki (15 tahun), berpendidikan terakhir

SMP dan akan melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA atau sederajat.

Sedangkan anak kedua dari Bapak. S yaitu Anak. R (7 tahun), laki-laki

berpendidikan sebagai siswa sekolah dasar.

Gambar. 1 Genogram Keluarga Bapak. S

KeterangKeterangan:

Bapak. S (39 tahun) merupakan anak ke dua dari enam bersaudara dan

memiliki dua saudara laki-laki dan 3 saudara perempuan. Kedua orangtua

dari Bapak. S masih hidup dan tinggal di Pekalongan. Berdasarkan hasil

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 76: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

wawacara, Bapak. S mengatakan kedua orangtuanya tidak memiliki

riwayat penyakit yang serius seperti kencing manis, darah tinggi ataupun

penyakit jantung. Sedangkan Ibu N (33 tahun merupakan anak kedua dari

empat bersaudara yang ketiga saudaranya merupakan perempuan. Sama

seperti orangtua dari Bapak. S, orangtua dari Ibu S tidak memiliki

riwayat penyakit, dan hanya mengalami keluhan sakit tua seperti cepat

lelah, penglihatan kabur dan sulit untuk berjalan. Setelah Bapak. S dan

Ibu N memutuskan untuk hidup bersama dan membangun sebuah

keluarga, Bapak. S dan Ibu N tinggal dirumah sendiri di lingkungan RW.

03 dan hingga saat ini dikarunia dua orang anak laki-laki yaitu Anak. A

(15 tahun) dan Anak. R (7 tahun).

b. Tipe Keluarga

Keluarga Bapak S memiliki tipe keluarga nuclear familiy (keluarga inti)

yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya.

c. Suku Bangsa

Bapak. S berasal dari suku Jawa yaitu pekalongan dan Ibu N berasal dari

Sunda. Keluaga Bapak. S telah lama tinggal di Cisalak Pasar semenjak

memutuskan untuk hidup bersama dan membangun sebuah keluarga.

Bahasa yang digunakan dirumah dan di lingkungan sekitar adalah bahasa

Indonesia. Anak-anak dari keluarga Bapak.S tidak dapat berbahasa jawa

walaupun kedua orangtuanya berasal dari jawa. Dekorasi rumah baik dari

segi bentuk bangunan maupun furniture yang ada didalam rumah tidak

menggambarkan daerah asal dari keluarg Bapak. S. Hampir tidak ada

objek kesenian daerah yang terpampang di rumah Bapak. S. Keluarga

Bapak. S tidak memiliki ritual, itos, ataupun pantangan tertentu dalam

pemeliharaan kesehatan dalam kluarga. Saat ada keluarga yang sakit,

keluarga lebih memilih untuk berobat ke klinik ataupun rumah sakit.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 77: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

d. Agama

Semua anggota keluarga Bapak. S menganut agama Islam dan selalu

menunaikan ibadah sholat lima waktu. Tidak ada kepercayaan khusus

yang dianut oleh keluarga berkiatan dengan masalah kesehatan. Ibu N

mengatakan selalu berdoa minta kesembuhan jika ada salah satu anggota

keluarga yang sakit.

e. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Keluarga Bapak. S memiliki penghasilan ± Rp. 2.000.000,-/bulan.

Keluarga Bapak. S bekerja sebagai pembuat tempe. Keuntungan dari

penjualan tempe yang dibuat digunakan untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari dan untuk biaya pendidikan anak. Keluarga Bapak. S

memiliki alat transportasi yaitu kendaraan bermotor. Di rumah keluarga

Bapak. S sendiri terdapat beberapa alat elektronik, seperti televisi, DVD

player, sedangkan furniture yng terdapat di rumah keluarga Bapak. S

yaitu sebuah meja makan, beberapa lemari baik lemari tempat mainan

anak-anak maupun lemari pakaian.

f. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga Bapak. S jarang melakukan aktivitas rekreasi, karena sibuk

untuk memproduksi tempe dan terkadang hanya pergi jalan-jalan ke

tempat rekreasi terdekat.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

a. Tahap Perkembangan Keluarga Saat ini

Tahap perkembangan keluarga Bapak. S saai ini yaitu keluarga dengan

remaja dimana anak tertua berumur 15 tahun. Tugas perkembangan

keluarga yang sudah terpenuhi yaitu Bapak S dan Ibu N telah

memfokuskan kembali hubungan pernikahannya yaitu dengan menjaga

keharmonisa dalam hubungan rumah tangga, menyeimbangkan

kebebasan dengan tanggung jawab saat anak menjadi dewasa dan

mandiri, berkomunikasi secara terbuka antara anggota keluarga baik

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 78: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

antara orangtua maupun anak-anaknya, memberikan perhatian,

kebebasan dalam batasan tanggung jawab, dan memperhatikan

komunikasi dua arah.

b. Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi

Ibu. N mengatakan bahwa selama ini tidak ada masalah besar dalam

keluarga. Tujuan yang ingin dicapai keluarga terpenuhi dengan optimal

dan keluarga merasa bahagia.

c. Riwayat Keluarga Inti

Bapak. S menikah dengan Ibu N menikah pada tahun 1997. Dari

pernikahannya Bapak. S dan Ibu N dikaruniai dua orang anak laki-laki

yaitu Anak. A (15 tahun) dan Anak. R (7 tahun). Bapak. S dan keluarga

tinggal dalam satu rumah dan tinggal dirumah permanen yang telah

menjadi rumah pribadi dari keluarga Bapak. S. Bapak. S bekerja sebagai

wiraswasta pembuat tempe dan Ibu N berkerja sebagai ibu rumah tangga

yang mengurus suami dan kedua anak-anaknya. Selain itu, Ibu N juga

ikut membantu Bapak. S membuat tempe seperti membungkus tempe

ataupun membersihkan kacang kedelai. Kebutuhan sehari-hari seutuhnya

dipersiapkan oleh Ibu. N karena dirumah keluarga Bapak. S tidak

terdapat pembantu rumah tangga.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya

Keluarga Bapak. S mengatakan tidak memiliki riwayat kesehatan

ataupun penyakit yang serius. Kedua orangtua dari Bapak.S dan Ibu N

masih hidup dan tidak memiilki riwayat kencing manis, penyakit jantung.

Bapak. S dan Ibu N sendiri juga mengaku tidak memiliki riwayat

gangguan kesehatan, hanya Ibu mengatakan stres karena berat badan nya

yang tidak turun-turun. Ibu N menjalani KB suntik sejak 3 tahun lalu..

Ibu N mengatakan kedua anak nya lahir dengan normal, berat barat lebih

dari tiga kilogram dan mendapatkan ASI selama dua tahun. Anak-anak

dari Ibu N mendapatkan imunisasi lengkap. Anak. A (15 tahun) tidak

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 79: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

mempunyai riwayat penyakit yang serius, dan pernah mengalami demam,

pilek sama seperti masalah kesehatan yang terjadi pada anak-anak

seusianya. Sedangkan Anak. R (7tahun) memiliki riwayat flek paru pada

usia empat tahun yang mengakibatkan berat badannya menjadi turun

drastis. Sekarang, keadaan dari Anak R sendiri sudah sembuh dari flek

dan Ibu N mengatakan Anak. R sudah tidak pernah mengalami gejala-

gejala penyakitnya dahulu.

3. Lingkungan

a. Karakteristik Rumah

Keluarga Bapak. S tinggal di rumah memiliki luas 80 m2 yang berada di

RT.06 RW.03 Kelurahan Cisalak Pasar Kecamatan Cimanggis Kota

Depok. Rumah ini bersifat permanan dengan lantai keramik. Rumah

keluarga Bapak. S terdiri dari dua buah kamar yaitu kamar dari Bapak. S

beserta istri dan kamar anaknya yaitu Anak. R dan Anak. A. Kamar

mandi berada di dalam rumah, pencahayaan dimalam hari menggunakan

listrik. Rumah terdiri dari satu lantai yang terdapat ruang tamuu, ruang

menonton, kamar mandi serta toilet, serta dapur yang digunakan untuk

tempat memasak dan memproduksi tempe. Ruang kelurga berhadapat

dengan ruang tamu. Disaa senggang ataupun hari libur, keluarga suka

menghabiskan waktu untuk berkumpul dan menonton serta

bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya.

Pencahayaan di rumah Bapak. S pada siang hari hanya dibantu oleh pintu

dan jendela yang sering dibuka. Di luar rumah terdapat teras yangd

digunakan sebagai tempat penyimpanan kayu bakar dan tempat parkir

motor. Dihalaman rumah Bapak. S tidak terdapat tanaman yang

menghiasi perkarangan rumah.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 80: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

Gambar 2. Denah rumah keluarga Bapak. S

b. Karakteristik Keluarga dan Komunitas

Sebagian besar warga dilingkungan RT.06 RW 03 berasal dari Jawa dan

bekerja sebagai pedagang dari pagi hingga sore hari. Meskipun demikian,

mereka masih menyempatan diri untuk bertegur sapa dengan tetangga

dan warga lainnya. Ibu N mengaku kalau tetangganya sangat baik

kepadanya karena apabila sedang mengalami masalah, tetangga lah

yanng terlebih dahulu memberikan bantuan. Dari segi kriminalitas,

dilingkungan rumah keluarga Bapak. S merupakan area yang tingkat

kejahatannya dapat dikatakan rendah karena Ibu N mengatakan tidak

pernah melihat ataupun mendengarkan ada perampokan ataupun

pencurian barang-barang. Selain itu, kondisi disekitar tempat tinggal

keluarga Bapak. S dan jalan terpelihara dengan baik. Sanitasi dan rumah

disekitarnya bersih serta tidak ada sampah yang menumpuk.

c. Mobilitas Geografis Keluarga

Bapak. S dan Ibu N tinggal dilingkungan RT.06 RW 03 sejak Bapak. S

dan Ibu Nmemutuskan untuk hidup berkeluarga. Untuk pergi ke suatu

tempat, pasar maupun ke pelayanan kesehatan, keluarga Bapak. S

menggunakan kendaraan bermotor.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 81: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Keluarga Bapak. S biasanya berkumpul pada malam hari setelah

kesibukan di siang hari selesai. Biasanya keluarga Bapak. S berkumpul

saat makan malam. Kebersamaan tersebut biasanya digunakan untuk

bercerita dan berdiskusi apabila ada masalah yang dialamii anggota

keluarga. Hubungan antara anggota keluarga berjalan dengan baik dan

harmonis. Semua anggota keluarga saling menyayangi. Hubungan

keluarga Bapak. S dengan lingkungan sekitarnya juga berjalan dengan

baik. Ibu N sering mengikuti arisan yang diadakan oleh tetangga disekitar

rumahnya. Hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa sendiri,

keluarga Bapak.S sering berinteraksi dengan tetangga yang ada disekitar

rumah. Saat diundang untuk mengikuti penyuluhan mengenai cemilan

sehat, Ibu N ikut berpartisipasi hadir.

e. Sistem Pendukung Keluarga

Hubungan antara bapak. S dan Ibu N dengan anak-anaknya cukup

harmonis, apabila ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga

lainnya ikut membantu. Keluarga di luar keluarga inti ikut membantu jika

keluarga Bapak. S mengalami masalah. Dalam segi finansial, kebutuhan

finansial berasal seutuhnya dari usaha yang dilakukan oleh Bapak. S

yang membuat tempe .

4. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi Keluarga

Komunikasi dalam keluarga bersifat fungsional, dimana anggota

keluarga saling mengutarakan pendapat dan menceritakan masalah yang

sedang dihadapi untuk diselesaikan bersama-sama.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Dalam hal kekuasaan, karena keluarga Bapak. S merupakan keluarga

nuclear family, maka pengambilan keputusan keluarga selalu

menyerahkan kepada Bapak. S selaku kepala keluarga. Jika keluarga

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 82: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

merasa tidak mampu memutuskan dan menyelesaikan masalah secara

bijak, makan keluarga mendapatkan bantuan dari orang terdekat untuk

menyelesaikan masalah. Apabila ada salah satu anaknya yang sakit,

anggota keluarga yang lainnya turut membantu.

c. Struktur Peran

Bapak. S sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah untuk mencukupi

kebutuhan istri dan anaknya. Ibu. N sebagai Ibu rumah tangga dan

sekaligus ikut membantu Bapak. S membuat tempe dirumah.

d. Nilai dan Norma Agama

Pada saat berkunjung ke keluarga Bapak. S tidak tampak adanya nilai-

nilai keyakinan khusus dan hanya disesuaikan dengan nilai agama islam

yang dianut oleh keluarga Bapak. S serta norma-norma yang berlaku di

masyarakat sekitar rumah. Didalam keluarga tidak ada norma dan nilai

keyakinan yang bertentangan dengan kesehatan.

5. Fungsi Keluarga

a. Fungsi Afektif

Keluarga Bapak. S saling peduli terhadap masalah kesehatan anggota

keluarga. Hal ini ditunjukkan oleh keluarga dengan mengantarkan

anggota keluarga lain yang sedang sakit ke klinik dokter untuk

mendapatkan pengobatan. Keluarga Bapak. S saling membantu dalam

perawatan kesehatan sehati-hari, seperti mengingatkan minum obat dan

perawatan sederhana saat anggota keluarga sakit atau demam.

b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga Bapak. S mengajarkan lewat perilaku sesuai dengan ajaran

agama yang dianutnya dalam kehidupan seharihari dan dilingkungannya.

Keluarga Bapak. S selalu mengajarkan anak-anaknya untuk bersosialisasi

dari kecil dan menjalin hubungan yang baik dengan tetangga. Keluarga

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 83: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

Bapak. S sering terlihat berinteraksi dengan tetangga sekitar lingkungan

rumahnya.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga mampu menyediakan makanan dan pakaian yang layak untuk

keluarga. Keluarga Bapak. S meyakini bahwa sehat adalah kenikmatan

dan sakit adalah cobaan dari Allah yang harus dihadapi dengan berusaha

mencari pengobatan. Keluarga mengatakan keluhan-keluhan kesehatan

yang terdapat dalam keluarga yaitu terjadi pada Anak. R yang tubuhnya

kelihatan kurus. Ibu. N telah mengetahui bahwa Anak. R telihat kurus

karena memang Anak. R sulit makan dan lebih banyak jajan diluar.

Keluarga Bapak. S terutama Ibu N mengatakan belum terpapar informasi

mengeni gizi yang baik untuk anak usia sekolah.

Keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada salah

satu anggota keuarga yitu jika ada anggota keluarga yang sakit dan

dengan perawatan sederhana seperti kompres tidak kunjung membaik,

maka keluarga langsung membawa ke klinik dokter terdekat untuk

memperoleh pengobatan dan perawatan. Fungsi perawatan sederhana di

rumah belum terlihat. Ibu N mengatakan Anak. R makan hanya sedikit

dan susah untuk dinasehati. Ibu N mengatakan sudah memasak makanan

yang dianggap Ibu N bergizi, namun tetap aja Anak-anak tidak mau

memakannya dan lebih cenderung memakan nasi, goreng dan kecap

tanpa memakan sayur. Akan tetapi Ibu N sudah mampu mensiasati

dengan menyediakan buaha-buahan setiap hari di rumah.

6. Stress dan Koping Keluarga

a. Stresor Jangka Pendek

Ibu N khawatir dengan kondisi anaknya yang tampak kurus dan sulit makan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 84: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

b. Stresor Jangka Panjang

Ibu N khawatir dengan kondisi anaknya yang sulit makan dan takut

berdampak pada tumbuh kembang Anak. R dan berpengaruh ke prestasi

disekolahnya kelak.

c. Strategi Koping yang digunakan

Jika ada masalah keluarga dalam keluarga, Bapak. S dan Ibu N selalu

memusyawarahkan dengan anggota keluara yang lain dengan komunikasi

terbuka. Bapak. S selaku kepala keluarga yang biasanya mengambil

keputusan untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi.

d. Strategi Adaptasi Disfungsional

Tidak ditemukan adanya strategi adaptasi disfungsional dalam keluarga

Bapak. S.

7. Harapan Keluarga

Keluarga berharap dengan adanya kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa

profesi UI ke RW 03 khususnya RT 06 dapat membantu dan memberikan

informasi tentang kesehatan. Selain itu, keluarga berharap semua anggota

keluarga selalu sehat dan Anak. R mempunyai berat badan yang ideal sesuai

dengan usia dan tinggi badan sehingga tidak mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan saat dewasa kelak.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 85: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

8. Pemeriksaan Fisik

No Nama TD (mmHg) Nadi (x/menit) Nafas

(x/menit)

Suhu

(oC)

1. Bapak. S 130/80 82 20 Afebris

Pemeriksaan

Fisik

• Kepala: persebaran rambut merata, ditemukan

beberapa uban yang mulai terlihat

• Mata: ananemis, anikterik, alat bantu penglihatan

baik

• Telinga: tidak mengalami gangguan pedengaran

berdengung (-)

• Hidung: tidak mengalami gangguan penciuman,

sumbatan(-)

• Mulut dan Gigi: mukosa lembab

• Leher dan tenggorokan: tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, penonjolan vena jugularisa (-)

• Dada: Bunyi nafas vesikuler, S1 & S2 Normal,

Gallpo (-), murmur (-)

• Abdomen: Bising usus normal

• Kulit: warna kulit coklat, turgor kulit baik, sianosis

(-), jaundice (-)

• Kuku: sianosis (-), CRT<3 detik

• BB= 65 kg TB 175 cm

2. Ibu N 120/70 79 20 Afebris

• Kepala: persebaran rambut merata, ditemukan

beberapa uban yang mulai terlihat, rambut berwarna

hitam

• Mata: ananemis, anikterik, alat bantu penglihatan

baik

• Telinga: tidak mengalami gangguan pedengaran

berdengung (-)

• Hidung: tidak mengalami gangguan penciuman,

sumbatan(-)

• Mulut dan Gigi: mukosa lembab

• Leher dan tenggorokan: tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid, penonjolan vena jugularis (-)

• Dada: Bunyi nafas vesikuler, S1 & S2 Normal,

Gallpo (-), murmur (-)

• Abdomen: Bising usus normal

• BB 83 kg TB 155 cm

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 86: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 1

No Nama TD (mmHg) Nadi (x/menit) Nafas

(x/menit)

Suhu

(oC)

3. Anak R 80/60 84 26 36,4

Pemeriksaan

Fisik

Lila: 15 cm

Kepala: persebaran rambut merata, rambut hitam

lurus, tidak mudah dicabut, tidak ada lesi

Mata: ananemis, anikterik, penglihatan baik

Telinga: tidak mengalami gangguan pedengaran

berdengung (-)

Hidung: tidak mengalami gangguan penciuman,

sumbatan(-)

Mulut dan Gigi: mukosa lembab

Leher dan tenggorokan: tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid,

Dada: Bunyi nafas vesikuler, S1 & S2 Normal,

Gallop(-), murmur (-)

Abdomen: Bising usus normal

Kulit: warna kulit coklat, turgor kulit baik, sianosis

(-), jaundice (-)

Kuku: sianosis (-), CRT<3 detik

Ekstremitas: tidak terdapat lesi, tidak ada edema

Nutrisi: BB 18 kg, TB 117cm, IMT=13.1 SD

(berada antara -3 SD : 13,2 dan -2SD 14,3 kategori

kurus)

Riwayat kesehatan Anak: Ibu. N mengatakan

Anak. R mendapatkan imunisasi lengkap dan ASI

selama 2 tahun. Pernah mengalami flek paru pada

usisa 4 tahu dan sekarag sudah sembuh. An.A

memiliki riwayat kejang, dan gejala tipes.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 87: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 2

ANALISIS MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

Data Diagnosa Keperawatan

DO:

- Antropometri

• BB 18 kg, TB 117cm, IMT=13.1 SD

• Berdasarkan Kemenkes : berada antara -3

SD 12,3 : dan -2SD 13,2 kategori kurus)

• Berdasarkan Z-Skor WHO berada di bawah

garis merah

- Bentu tubuh tampak kurus

- Makan hanya setengah porsi dengan Lauk telor,

nasi dan kecap.

DS:

- Pernah mengalami flek paru pada usisa 4 tahu

dan sekarag sudah sembuh

- Ibu. N mengatakan bahwa penyediaan makanan

sehari-hari dikeluarga masak sendiri, namun jika

lagi sibuk, Ibu N membeli makanan di warung.

- Ibu N mengatakan, sehari-hari masak sayur, lauk

ikan ataupun ayam, menyediakan buah-buahan

namun anak-anak kurang menyukai sayuran

- Ibu N mengatakan kadang-kadang menyiapkan

makanan untuk sarapan, dan memberi uang saku

kepada Anak. R p.4000,- saat pergi sekolah

untuk membeli makanan ataupun jajanan

disekolah

- Anak. R mengatakan uangnya habis untuk jajan.

- Ibu. N mengatakan Anak. R suka bermain saat

Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh pada

Anak. R dengan

masalah gizi tidak

seimbang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 88: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 2

pulang sekolah dan saat pergi ngaji

- Ibu N mengatakan Anak. R suka jajan dipinggir

jalan dekat sekolah maupun jajan di pedagang

asongan

DO:

- Saat beberapa kali bertemu dengan Anak. R di

jalan, Anak. R tampak sedang membawa snack

jajanan warung.

- Anak. R makan snack saat mahasiswa melakukan

kunjungan ke rumah

- Saat makan, Anak. A tidak mencuci tangan

terlebih dahulu.

- Ibu N tampak diam dan tersenyum melihat

tingkah laku Anak. R

DS:

- Ibu N mengatakan tidak pernah menyiapkan

bekal untuk anak saat pergi ke Sekolah Pada saat

Anak. R pergi sekolah.

- Anak. R mengatakan uangnya habis untuk jajan.

- Ibu. N juga mengatakan, setelah pulang sekolah,

Anak. R meminta uang tambahan untuk jajan dan

bermain bersama teman-teman dilingkungan

sekitar rumah. Ibu

- Ibu. N mengatakan Anak. R dapat jajan hingga

Rp. 10.000,-/hari.

- Ibu. N mengatakan suka menyiapkan cemilan

yang lebih banyak di beli diluar daripada dibuat

sendiri oleh Ibu. N

- Ibu N mengatakan tidak pernah memeriksakan

BB dan TB setiap 3 bulan sekali, hanya

terkadang saat sedang ke dokter sekalian periksa

Ketidakefektifan

pemeliharaan kesehatan

Anak. R dengan masalah

gizi tidak seimbang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 89: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 2

BB dan TB

- Pola makan anak kadang 2-3 x/hari dan hanya 3-

4 sendok/sekali makan

- Ibu N mengatakan anak tidak pernah

menghabiskan makanan yang telah disediakan

oleh Ibu

- Ibu Nmengatakan, saat sedang lagi sibuk, Anak.

R hanya dimasakan telor goreng dan ditambah

kecap di nasinya

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 90: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 3

SKORING MASALAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

No. Diagnosa

keluarga

Kriteria Skor Bobot Jumlah Total

1. Ketidakefektifan

pemeliharaan

kesehatan

Anak.R

Sifat Masalah

Kemungkinan masalah dapat di ubah

Potensi Masalah dapat dicegah

Menonjolnya masalah

3

1

1

1

1

2

1

2

3/3x1 =1

1/2x2=1

2/3x1=2/3

2/2x1=1

30/3

2. Ketidakseimbang

an nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak.R

Sifat Masalah

Kemungkinan masalah dapat di ubah

Potensi Masalah dapat dicegah

Menonjolnya masalah

3

1

2

2

1

2

1

2

3/3x1 =1

1/2x2=1

2/3x1=2/3

2/2x1=1

32/3

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 91: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Kriteria Evaluasi Rencana Intervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

1. Ketidak-

seimbangan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak usia

sekolah

Setelah

dilakukan

pertemuan

sebanyak

1x45 menit

kunjungan,

keluarga

mampu

memenuhi

kebutuhan

nutrisi anak

usia sekolah

yang ditandai

dengan

peningkatan

nafsu makan

anak usia

sekolah.

1. Setelah dilakukan

pertemuan I sebanyak

1x45 menit, keluarga

mampu mengenal

masalah gizi kurang

a. Menyebutkan

definisi gizi

seimbang

Respon

verbal

Keluarga menyebutkan gizi

seimbang yaitu suatu zat

makanan yang diperlukan

tubuh sesuai dengan usia anak.

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai pengertian gizi seimbang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai pengertian gizi seimbang yang

benar.

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai

pengertian gizi seimbang dengan menggunakan media

leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

b. Menyebutkan 2

contoh makanan

dari tiap sumber gizi

seimbang

Respon

Verbal

Keluarga menyebutkan bahan-

bahan makanan yang

mengandung gizi seimbang

yaitu :

1. Zat tenaga seperti : nasi,

roti, ubi, talas

2. Zat pembangun seperti :

tempe, tahu, telur, daging,

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai pengertian gizi seimbang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai pengertian gizi seimbang yang

benar.

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai

pengertian gizi seimbang dengan menggunakan media

leaflet Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 92: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

ikan.

Zat pengatur seperti : sayuran

dan buah-buahan

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

c. Menyebutkan arti

kurang gizi

Respon

Verbal

Keluarga menyebutkan bahwa

kurang gizi adalah kekurangan

zat-zat atau bahan-bahan yang

dibutuhkan tubuh sehingga

terjadi perubahan dalam tubuh.

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai pengertian gizi seimbang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai pengertian gizi seimbang yang

benar.

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai

pengertian gizi seimbang dengan menggunakan media

leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

d. Menyebutkan

penyebab timbulnya

masalah gizi

kurang

Respon

verbal

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 2 dari 4

penyebab gizi kurang, yaitu:

a. Jumlah makanan yang

kurang dari kebutuhan

tubuh

b. Jenis makanan tidak

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai penyebab gizi kurang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai penyebab gizi kurang yang benar.

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai penyebab

timbulnya gizi kurang dengan menggunakan media

leaflet Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 93: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

seimbang

c. Makan tidak teratur

d. Adanya penyakit tertentu

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

e. Menyebutkan tanda

dan gejala masalah

kurang gizi.

Respon

verbal

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 3 dari 6 tanda

dan gejala gizi kurang, yaitu:

a. badan kurus

b. Rambut tipis berwarna

kemerahan dan mudah

dicabut

c. Lemah dan pucat

d. Kulit kering dan kusam

e. Pusing

f. Kaki, tangan, dan

sekitar mata bengkak

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai tanda dan gejala gizi kurang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai tanda dan gejala gizi kurang

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai tanda

dan gejala gizi kurang dengan menggunakan media

leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

f. Menyebutkan

pentingnya gizi

seimbang

Respon

verbal

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 2 dari 3

pentingnya gizi seimbang,

yaitu:

a. Untuk pertumbuhan

dan perkembangan

anak

b. Meningkatkan potensi

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai pentingnya gizi seimbang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai pentingnya gizi seimbang

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai

pentingnya gizi seimbang dengan menggunakan media

leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 94: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

kecerdasan anak

c. Meningkatkan daya

tahan tubuh anak

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

g. Mengidentifikasi

status gizi anak

Respon

Verbal

Keluarga mengungkapkan

tanda-tanda kurang gizi yang

terdapat pada anak

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai pentingnya gizi seimbang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai pentingnya gizi seimbang

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai

pentingnya gizi seimbang dengan menggunakan media

leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

b. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

2. Setelah dilakukan

pertemuan ke 2

sebanyak 1x45 menit,

keluarga mampu

mengambil keputusan

dalam merawat

anggota keluarga

yang mengalami

kurang gizi.

Respon

verbal

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 2 dari 3 akibat

kurang gizi, yaitu:

a. Pertumbuhan dan

perkembangan anak

terganggu

b. Anak mudah sakit

c. Kecerdasan anak

kurang/lambat

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai akibat gizi kurang

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai akibat gizi kurang

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai gizi

kurang dengan menggunakan media leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 95: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

a. Menyebutkan akibat

gizi kurang

b. Menyebutkan akan

merawat angggota

keluarga yang

mengalami gizi

kurang

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

3. Keluarga mampu

merawat anggota

keluarga yang

mengalami kurang

gizi.

a. Menyebutkan

triguna makanan.

Respon

verbal

Keluarga menyebutkan

komponen Triguna makanan

beserta 2 contohnya :

1. zat tenaga, sebagai sumber

tenaga untuk beraktivitas

dan sumber makanan

pokok (karbohidrat)

seperti, nasi, roti, gula,

singkong, ubi, dll.

2. Zat pembangun, sebagai

pupuk untuk proses

berpikir, terdapat dalam

lauk pauk (protein dan

lemak), seperti ikan, telur,

tempe, daging, susu, dll.

3. zat pengatur, sebagai

pengatur lalu lintas (polisi)

makanan, terdapat dalam

buah dan sayur (vitamin

dan mineral) seperti,

wortel, jeruk, nanas,

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai triguna makanan.

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai triguna makanan yang benar.

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai triguna

makanan dengan menggunakan media flip chart.

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan.

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti.

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan.

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 96: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

bayam, kangkung, dll.

b. Menyebutkan cara

mengatasi masalah

gizi kurang

Respon

verbal

Respon

psikomotor

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 4 dari 9 cara

mengatasi gizi kurang, yaitu:

a. Memberi jenis makanan

yang seimbang (triguna

makanan) pada saat anak

sehat dan sakit

b. Makanan sesuai dengan

kebutuhan anak.

c. Makan yang teratur

d. Jajanan jangan diberikan

dekat waktu makan

e. Memberikan makanan dalam

porsi kecil tapi sering

f. Memberi makan bersama

anak

g. Memberi makan anak sambil

bermain dan bercerita

h. Tata makanan yang menarik

misal warna piring yang

menarik

i. Jangan memberikan

makanan yang manis

sebelum makan

a. Dorong keluarga untuk menceritakan apa yang

dilakukan untuk meningkatkan berat badan Anak T

b. Diskusikan cara mengatasi kurang gizi atau cara untuk

meningkatkan berat badan Anak T

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai cara

mengatasi gizi kurang atau cara untuk meningkatkan

berat badan Anak T dengan menggunakan media

leaflet

d. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali materi

yang telah disampaikan.

e. Berikan reinforcement terhadap kemampuan yang

dicapai oleh keluarga.

c. Menyebutkan cara

memilih makanan.

Respon

psikomotor

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 2 dari 4 cara

a. Dorong keluarga untuk menceritakan bagaimana

memilih bahan makanan Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 97: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

memilih makanan, yaitu:

a. Harganya terjangkau

b. Nila gizinya baik atau

seimbang

c. Masih segar, tidak layu,

tidak berbau busuk

d. Mudah didapat

b. Berikan informasi kepada keluarga mengenai cara

memilih bahan makanan dengan menggunakan

media leaflet

c. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali materi

yang telah disampaikan

d. Berikan reinforcement terhadap kemampuan yang

dicapai oleh keluarga

d. Menyebutkan cara

mengolah bahan

makanan.

Respon

verbal dan

psikomotor

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 3 dari 6 cara

mengolah bahan makanan,

yaitu:

1. Sayuran dan buah dicuci di

air yang mengalir terlebih

dahulu baru dipotong-

potong

2. Sayuran dimasak jangan

terlalu lama

3. Alat-alat masak dan makan

dicuci bersih

4. Cuci tangan sebelum

masak dan makan

5. Beras dicuci tidak sampai

bening airnya

6. Lauk juga dicuci dan

dibuang kotorannya

sebelum dipotong

a. Dorong keluarga untuk menceritakan cara mengolah

bahan makanan.

b. Berikan informasi kepada keluarga mengenai cara

mengolah bahan makanan dengan menggunakan media

leaflet

c. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali materi

yang telah disampaikan

d. Berikan reinforcement terhadap kemampuan yang

dicapai oleh keluarga

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 98: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

e. Mendemonstra sikan

penyusunan menu

makan bergizi

seimbang.

Respon

psikomotor

Keluarga dapat menyusun

menu seimbang sesuai dengan

kebutuhan anak usia sekolah

sehari-hari:

nasi : 2-3 piring sedang (3

gelas belimbing)

tempe : 3 potong sedang

ikan : 3 potong sedang (2-3

ekor kecil)

sayur : 3 gelas belimbing/1 ½

mangkok

buah : 3 buah

susu : 250 cc/1 gelas

1. Demonstrasikan cara menyusun menu seimbang

sesuaidengan anak sekolah

2. Beri kesempatan pada keluarga untuk menyusun

menu seimbang sesuai dengan jumlah kebutuhan

anak usia sekolah

3. Beri reirforcement positif atas udaha keluarga untuk

menyusun menu

4. Keluarga mampu

memodifikasi

lingkungan untuk

merawat.

a. Menyebutkan cara

penyajian makanan.

Respon

verbal

Respon

afektif

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 3 dari 5 cara

menyajikan makanan, yaitu:

a. Jenis makanan bervariasi

setiap harinya

b. Kombinasi jenis makanan

hewani dan nabati

c. Disajikan dalam bentuk

hangat

d. Perhatikan jadwal menu

makanan

e. Jumlah makanan sesuai

dengan kebutuhan

a. Diskusikan bersama keluarga bagaimana cara

menyajikan makanan.

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga yang benar.

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai cara

menyajikan makanan dengan menggunakan media

leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan.

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti.

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan.

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga. Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 99: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

b. Menyebutkan cara

mengatasi anak

yang tidak bersedia

makan

Respon

verbal

Respon

afektif

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 4 dari 5 prinsip

cara mengatasi anak yang tidak

bersedia makan, yaitu:

a. jangan dipaksa tapi, ikuti

keinginan anak misalnya,

sambil bermain

b. Beri makan sesuai selera

anak dan tidak

membosankan.

c. Jangan memberi makanan

yang manis sebelum

makan

d. Sajikan makanan dalam

bentuk menarik

e. Berikan makanan dalam

porsi kecil tapi, sering

a. Diskusikan bersama keluarga bagaimana cara

mengatasi anak yang tidak bersedia makan

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga yang benar

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai cara

mengatasi anak yang tidak bersedia makan dengan

menggunakan media leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

c. Memodifikasi

lingkungan yang

mendukung untuk

menimbulkan nafsu

makan anak

Respon

verbal dan

afektif

Anggota keluarga mampu

menyebutkan 3 dari 5

lingkungan yang mendukung

untuk menimbulkan nafsu

makan anak, yaitu:

a. Makan bersama anggota

keluarga yang lain

b. Makanan yang

dihidangkan dalam

keadaan hangat

c. Menggunakan alat makan

a. Diskusikan bersama keluarga tentang modifikasi

lingkungan untuk menimbulkan nafsu makan anak

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga yang benar.

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai

modifikasi lingkungan untuk menimbulkan nafsu

makan anak dengan menggunakan media leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

mengenai materi yang dibahas

e. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang

telah dibahas Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 100: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

yang menarik

d. Makan sambil bercerita

e. Jenis makanan bervariasi

dan menarik

f. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga.

5. Keluarga mampu

menggunakan

fasilitas kesehatan

yang ada untuk

meningkatkan gizi

balita

a. Menyebutkan

fasilitas pelayanan

kesehatan yang

terdapat disekitar

lingkungan tempat

tinggal terkait

dengan peningkatan

status gizi balita

Respon

verbal

Keluarga dapat menyebutkan

fasilitas kesehatan yang dapat

dikunjungi:

- Puskesmas

- Rumah sakit

- Klinik dokter

a. Diskusikan bersama keluarga mengenai fasilitas

kesehatan yang ada disekitar tempat tinggal

b. Motivasi keluarga untuk mengulang fasilitas kesehatan

yang dapat dikunjungi

c. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

b. Menjelaskan

manfaat

mengunjungi

fasilitas pelayanan

kesehatan sesuai

jadwal

Respon

verbal

Keluarga dapat menyebutkan

manfaat kunjungan:

- Mendapatkan pemeriksaan

kesehatan anak.

- Mendapatkan penyuluhan

atau pendidikan kesehatan

- Menangani masalah gizi

kurang

a. Diskusikan bersama keluarga apa yang diketahui

keluarga mengenai manfaat mengunjungi fasilitas

pelayanan kesehatan

b. Berikan pujian kepada keluarga tentang pemahaman

keluarga mengenai manfaat tersebut

c. Berikan informasi kepada keluarga mengenai manfaat

mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan dengan

menggunakan media leaflet

d. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanya

tentang materi yang disampaikan

e. Berikan penjelasan ulang terhadap materi yang belum Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 101: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 4

RENCANA INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S

OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252) KELURAHAN CISALAK PASAR

dimengerti

f. Motivasi keluarga untuk mengulang materi yang telah

dijelaskan

g. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

c. Mengunjungi

fasilitas pelayanan

kesehatan

Respon

afektif

Keluarga rutin mengunjungi

pelayanan kesehatan untuk

pemeriksaan kesehatan anak.

a. Motivasi keluarga untuk berkunjung ke fasilitas

kesehatan

b. Berikan reinforcement positif atas usaha keluarga

untuk menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 102: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

No dan

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan

Implementasi Evaluasi Ttd

1.

Kamis,

16 Mei

2.

Sabtu

18 Mei

-

Pengkajian

- Mengucapkan

salam

- Melakukan

perkenalan dan

BHSP

- Melakukan

kontrak waktu

dan menjelaskan

tujuan kunjungan

- Melakukan

pengkajian dan

menanyakan

tentang keluhan

kesehatan dalam

keluarga

khususnya pada

Ank. R

S:

- Ibu M mengatakan bersedia didatangi

mahasiswa

- Ibu M mengatakan dikeluarga tidak

memiliki masalah kesehatan

- Ibu M mengatakan tidak mengetahui kalau

berat badan anak tidak sesuai dengan

usianya

- Ibu M mengatakan An R memang susah

disuruh makan

- Ibu N mengatakan An. R pernah

mengalami flek paru pada usia 4 tahu

dan sekarang sudah sembuh

- Ibu. N mengatakan bahwa penyediaan

makanan sehari-hari dikeluarga masak

sendiri, namun jika lagi sibuk Ibu N

membeli makanan di warung.

- Ibu N mengatakan, sehari-hari masak

sayur, lauk ikan ataupun ayam,

menyediakan buah-buahan namun

anak-anak kurang menyukai sayuran

- Ibu N mengatakan kadang-kadang

menyiapkan makanan untuk sarapan,

dan memberi uang saku kepada An. R

p.4000,- saat pergi sekolah untuk

membeli makanan ataupun jajanan

disekolah

- An. R mengatakan uangnya habis

untuk jajan.

- Ibu . N mengatakan An. R suka

bermain saat pulang sekolah dan saat

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 103: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

pergi ngaji

-

O:

- Antropometri

- BB 18 kg, TB 117cm, IMT=13.1 SD

- Berdasarkan Kemenkes : berada

antara -3 SD : 12,3 dan -2SD 13,2

kategori kurus)

- Berdasarkan Z-Skor WHO berada di

bawah garis merah

- Bentu tubuh tampak kurus

- Makan hanya setengah porsi dengan

Lauk telor, nasi dan kecap.

A A: anak mengalami gizi kurang

P:

- Melanjutkan pengkajian keluarga

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 104: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

No dan

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

3.

Rabu,

22 Mei

Here and

Now

Hipertermi pada

Anak. R

Tujuan:

- Mempertahan

kan suhu

tubuh normal

sesuai usia

anak.

- Anak

menunjukkan

rasa nyaman

secara verbal

maupun lewat

tingka laku

- Tidak terjadi

infeksi

berulang

Kriteria

Hasil:

- Suhu

dalam

batas

normal,

(36,5-

37,50C

- Anak

menunjuk

- Mengucapkan salam

- Memvalidasi keadaan

keluarga

- Mengidentifikasi

penyabab masalah

kesehatan pada anak

- Menganjurkan kepada

orangtua untuk

memberikan kompres

air hangat jika anak

terasa demam kembali

dan melakukan

kompres pada lipatan-

lipatan tubuh seperti

ketiak, lipatan paha

- Menganjurkan untuk

menyediakan

termometer di rumah

agar dapat mengatahui

suhu anak

- Jaga lingkungan agar

tetap sejuk dan

mengangkat pakaian

yang berlebihan.

- Anjurkan untuk tidak

mandi dengan air yang

dingin.

S:

- Ibu N mengatakan An. R tiba-tiba

panas sejak senin.

- Ibu N mengatakan sudah mengkompres

anak dan memberikan paracetamol

namun demam tidak turun

- Ibu N mengatakan An. R dibawa ke

klinik dokter pada hari senin.

- Ibu N menyebutkan cara merawat anak

yang demam: berikan kompres air

hangat pada lipatan tubuh seperti paha

dan ketiak, memberikan obat penurun

panas, memberikan pakaian tipis yang

menyerap keringat dan tidak

menggunakan baju tebal, menyiapkan

termometer untuk mengetahui suhu

anak

- Ibu N mengatakan tidak membolehkan

An. R mandi, dan hanya melap badan .

O:

- Orangtua sudah mampu menyebutkan

cara merawat anak yang mengalami

demam dengan benar

- Ibu N mempraktekkan cara

mengkompres anak dengan

menggunaan air hangat atau air biasa

(bukan air es/dingin)

- Ibu N sudah mampu mengkompres An.

R dengan benar

- Suhu tubuh An. R 36,70C

A A: Demam anak teratasi

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 105: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

4.

Kamis,

24 Mei

kan

rasa

nyaman

- Anak

mulai

aktif

bermain

dan dapat

beristirah

at dengan

tenang

dan

nyaman

-

Melanjutkan Pengkajian

keluarga

P:

- Menganjurkan Ibu untuk tetap

mengkompres An. R jika teraasa

demam, dan menyarankan untuk

menghabiskan antibiotik yang telah

diberikan oleh dokter dan

- Melanjutkan pengkajian keluarga

-

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 106: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

No dan

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

5.

Selasa

28 Mei

Ketidak-

seimbangan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak R

- Mengucapkan salam

- Mengevaluasi keadaan

keadaan keluarga

- Mengingatkan kontrak

dan menjelaskan tujuan

kunjungan

- Melakukan pendidikan

kesehatan TUK 1-3

dengan menggunakan

media leaflet, Lembar

balik, food models, dan

kartu gambar makanan:

- TUK 1:Mengenalkan

masalah gizi kurang:

defisini gizi seimbang

penyebab gizi kurang

tanda dan gejala gizi

kurang

pentingnya gizi

seimbang

menyebutkan contoh

makanan dari setiap

sumber gizi seimbang

menyebutkan arti dari

kurang gizi

mengidentifikasi

staus gizi pada anak.

- Membantu keluarga

dalam TUK 2 yaitu

Menyebutkan akibat

S:

- Ibu N menjawab salam dan

mengatakan demam turun dan

keadaan An. R sudah membaik

- Ibu N mengatakan gizi seimbang

adalah makanan yang dimakan

mengandung zat tenaga,

pembangun dan pengatur

- Ibu Ne menyebutkan zat tenaga

untuk sumber energi, pembangun

pertumbuhan badan dan pengatur

pelindung dari penyakit

- Ibu N menyebutkan penyebab gizi

gizi kurang karena ekonomi,

penyakit, makanan tidak

seimbang, kondisi lingkungan dan

pola asuh keluarga

- Ibu N menyebutkan tanda dan

gejala gizi tidak seimbang anak

kurus, rambut rontok, lemas dan

tidak bersemangat

- Ibu N mengatakan tanda yang ada

pada An. R yaitu badan kurus, BB

tidak sesuai dengan usia

- Ibu N menyebutkan akibat gizi

kurang yaitu mudah sakit, prestasi

menurun

- Ibu N mengatakan akan lebih

mengontrol gizi dan makanan

yang dimakan An. R dan merawat

An. R agar mendapatkan BB yang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 107: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

gizi kurang

mengambil keputusan

untu merawat anggota

keluarga yang

mengalami gizi

kurang dan men

- Melakukan TUK 3:

merawat anggota

keluarga yang

mengalami masalah

gizi kurang:

Menyebutkan triguna

makanan

Menyusun menu

makanan gizi

seimbang

semestinya.

- Ibu N dan An. R menyebutkan

triguna makanan, zat pembangun

adalah makanan karbohidrat

seperti nasi, ubi-ubian, kentang,

mie, roti. Zat pembangun yaitu

makan yang berprotein daging,

ayam, ikan. Zat pengatur yaitu

buah-buahan dan sayur-sayuran

- Ibu N menyebutkan porsi makanan

untuk anak dalam sehari yaitu,

nasi 2-3 piring, lauk 2-4 potong,

sayur 1-1 ½ mangkok, dan buah-

buahan

- Ibu N menyebutkan dan menuliskan

menu yang akan di buat untuk besok

O:

- Ibu N mampu menjelaskan

kembali pengertian gizi seimbang

dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan

manfaat dari gizi seimbang (zat

tenaga, pembangun dan pengatur)

dengan benar dan di stimulus

- Ibu N mampu menyebutkan

penyebab gizi tidak seimbang

dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan tanda

dan gejala gizi tidak seimbang

dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan akibat

dari gizi tidak seimbang

- Ibu N mampu menyusun triguna

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 108: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

makanan bersama An. R

- Ibu N tampak bersemangat dalam

menyusun triguna makanan dan

menyusun menu harian

- Ibu N mampu mengebutkan tanda

dan gejala gizi kurang yang

terdapat pada An. R

- Ibu N mampu menyusun menu

seimbang

A A:

- Keluarga telah mampu mengenal

masalah gizi tidak seimbang

- Keluarga telah mampu mengambil

keputusan dalam merawat An.

Dengan masalah gizi tidak

seimbang

- Keluarga telah mampu merawat

anggota keluarga yang mengalami

gizi tidak seimbang

P:

- Evaluasi Tuk 1-3

- Melanjutkan Tuk 3: mengevaluasi dan

melanjutkan menyusun menu

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 109: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

No dan

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

6

Jumat

31 Mei

Ketidak-

seimbangan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak R

- Mengucapkan salam

- Mengevaluasi keadaan

keadaan keluarga

- Mengingatkan kontrak

dan menjelaskan tujuan

kunjungan

- Melakukan evaluasi

TUK 1-3 dengan

menggunakan media

leaflet, Lembar balik:

- TUK 1:Mengenalkan

masalah gizi kurang:

defisini gizi seimbang

penyebab gizi kurang

tanda dan gejala gizi

kurang

pentingnya gizi

seimbang

menyebutkan contoh

makanan dari setiap

sumber gizi seimbang

menyebutkan arti dari

kurang gizi

mengidentifikasi

staus gizi pada anak.

- Melakukan TUK 3:

merawat anggota

keluarga yang

mengalami masalah

gizi kurang:

S:

- Ibu N menjawab salam

- Ibu N mengatakan semua anggota

keluarga dalam keadaan baik

- Ibu N menyebutkan gizi seimbang

adalah makan yang mengandung

karbohidrat, proteiin, dan sayur-

sayuran

- Ibu N mengatakan karhobidrat

sumber tenaga, protein

pembangun, sayur dan buah-

buahan pengatur

- Ibu N mengatakan peyebab gizi

kurang, penyakit, ekonomi, anak

susah makan, dan orang tua yang

cuek

- Ibu N menyebutkan tanda dan

gejala gizi kurang anak kurus,

rambut rontok, lemas,

- Ibu N mengatakan telah menyusun

jadwal makanan sampai hari

Jumat.

- Ibu N mengatakan memasak dan

menyiapkan makan sesuai dengan

menu makanan yang telah dibuat

O:

- Ibu N mampu menjelaskan

kembali pengertian gizi seimbang

dengan benar

- Ibu N mempu menyebutkan

triguna makanan dengan stimulus

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 110: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

Menyusun menu

makanan gizi

seimbang

- Ibu N mampu menyebutkan

penyebab, tanda dan gejala gizi

kurang dengan benar

- Ibu N sudah mampu menyusun

menu makanan seimbang untuk

hari rabu, kamis dan jumat namun

pada hari jumat, Ibu N

mengatakan tidak An. R tidak mau

makan sayur dan hanya makan

buah-buahan

- Ibu N mampu menyediakan

makanan dengan gizi seimbang

sesuai dengan porsi yang terlah

dijelaskan da dicontohkan

A A:

- Keluarga telah mampu merawat

anggota keluarga dengan masalah

gizi tidak seimbang ( menyusun

menu makanan dan menyiapkan

makanan Seimbang)

P:

- Melanjutkan TUK 3: cara mengatasi

masalah gizi kurang, cara memillih

makanan, cara mengolah makanan

- Untuk Ibu N. Melanjutkan menyusun

menu untuk hari selanjutnya dan

mengevaluasi menu yang telah di buat

dan disajikan

- Memotivasi An. R Agar mau makan

sayur walaupun sedikit

- Untuk Anak R membuat jadwal

kegiatan harian (ADL)

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 111: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

No dan

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

7.

Senin

10 Juni

Ketidak-

seimbangan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak R

- Mengucapkan salam

- Mengevaluasi keadaan

keadaan keluarga

- Mengingatkan kontrak

dan menjelaskan tujuan

kunjungan

- Melanjutan TUK 3:

- merawat anggota

keluarga yang

mengalami masalah

gizi kurang:

mengevaluasi menu

yang telah dibuat

membuat ADL An. R

cara mengatasi gizi

kurang

cara memilih

makanan

cara mengolah

makanan

S:

- Ibu N menjawab salam

- Ibu N mengatakan semua anggota

keluarga dalam keadaan baik

- Ibu N mengatakan jadwal menu

hariannya udah habis sejak hari

Jumat tanggal 7 kemarin

- Ibu N mengatakan An. R masih

susah untuk makan sayur, dan

kadang menyampurkan sedikit

sayuran sawi ke mie yang dimakan

anak

- Ibu N mengatakan An. R makan

buah-buahan setiap hari sebagai

pengganti cemilan

- An. R mengatakan akan makan

sayur

- An. R menyebutkan jadwal

kegiatan harian dari pagi yaitu

bangun pagi, mandi, sarapan, pergi

sekolah, main, belajar, ngaji ke

masjid dan tidur

- Ibu N menyebutkan cara

mengatasi gizi kurang yaitu:

memberi anak makanan yang

bergizi seimbang, makan yang

teratur, menggnakan gelas dan

piring yang menarik

- Ibu N mengatakan cara memilih

makanan yaitu harganya murah

dan terjangkau, gizi baik dan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 112: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

seimbang, masih segar, tidak layu

dan berbau busuk, mudah diapat

- Ibu N mengebutkan cara mengolag

makanan yang baik yaitu sayura

dan buah di cuci terlebih dahulu

sebelum di potong, sayuran

dimasak jangan terlalu lama, alat-

alat masak di cuci bersih, cuci

tangan sebelum dan sesudah

masak dan makan

O:

- Ibu N mampu menjelaskan

menyebutkan 3 cara engatasi gizi

kurang dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan 4 cara

memilih makanan dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan 5 cara

mengolah bahan makanan.

- Ibu N menuliskan jadwal menu

harian yang dimakan oleh An. R,

tidak tertulis An. R makan sayuran

dengan porsi seimbang

- An. R menyebutkan dan

menuliskan kegiatan harian yang

akan dilakukan mulai dari bangun

tidur pagi sampai malam saat tidur

kembali

- An. R mulai menempelkan

emoticon senyum pada kegiatan

yang telah dilakukan hari ini

A A:

- Keluarga telah mampu merawat

anggota keluarga dengan masalah

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 113: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

8

Rabu,

12 Juni

Ketidak-

seimbangan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak R

Memodifikasi

makanan/cemilan sehat

Nugget Tempe

gizi tidak seimbang ( menyusun

menu makanan dan menyiapkan

makanan Seimbang, membuat

jadwal kegiatan harian anak

mengetahui cara mengolah,

memilih makanan)

- TUK 3 tercapai.

P:

- Menyediakan dan memberikan tabel

jadwal menu harian tambahan

- Mengevaluasi jadwal kegiatan harian

yang dilakukan oleh An R

- Melanjutkan intervensi TUK 4 dan 5

-Implementasi komunitas

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 114: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

No dan

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

9

Senin

15 Juni

Ketidak-

seimbangan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak R

- Mengucapkan salam

- Mengevaluasi keadaan

keadaan keluarga

- Mengingatkan kontrak

dan menjelaskan tujuan

kunjungan

- Memberikan

pendidikan kesehatan

TUK 4-5 dengan

mengunakan media

lembar balik;

- TUK 4:Memodifikasi

lingkungan :

Cara penyajian

makanan: jenis

makanan bervariasi

setiap harinya,

kombinasi jenis

makanan hewani

dan nabati, disajikan

dalam bentuk

hangat, perhatikan

jadwal menu

makanan, jumlah

makanan sesuai

dengan kebutuhan

Cara mengatasi anak

yang tidak bersedia

makan: jangan

dipaksa, tapi ikuti

S:

- Ibu N menjawab salam

- Ibu N mengatakan semua anggota

keluarga dalam keadaan baik

- Ibu N menyebutkan cara menyajikan

makanan yang baik yaitu makanan

jenisnya bermacam-macam,

dihidangkan dalam keadaan hangat,

porsi makanan sesuai kebutuhan

- Ibu N menyebutkan cara mengatasi

anak yang susah makan yaitu jangan

memaksa anak, masak dan beri makan

kesukaan anak, sajikan dalam bentuk

menarik

- Ibu N menyebutkan cara menimbulkan

nafsu makan diantaranya makan

bersama keluarga, sajikan makanan

dalam keadaan hangat, menggunakan

piring atau gelas yang menarik

- Ibu N menyebutkan jika anggota

keluarga sakit dapat memeriksakan

kesehatan ke puskesmas, rumah sakit

dan klinik dokter

- Ibu N menyebutkan manfaat pelayanan

kesehatan yaitu pemeriksaan kesehatan,

pengetahuan tentang penyakit, dan

menangani masalah kesehatan misalnya

gizi

O:

- Ibu N mampu menyebutkan 3 cara

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 115: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

keinginan anak

misalnya makan

sambil bermain, beri

makanan sesuai

dengan selera anak

dan tidak

membosankan,

jangan memberikan

makanan yang

manis sebelum

makan, sajikan

makanan dalam

bentuk menarik,

berikan makan

dalam porsi kecil

namun sering

Lingkungan yang

mendukung untuk

menimbulkan nafsu

makan: makan

bersama anggota

keluarga yang lain,

makanan yang

dihidangkan dalam

keadaan hangat,

menggunakan alat

makan yang menarik

Makan sambil

bercerita

Jenis makanan

bervariasi dan

menarik.

- TUK 5: menggunakan

penyajian makanan yang baik dengan

benar

- Ibu N mampu menyebutkan 3 cara

mengatasi anak yang tidak mau makan

dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan 3 cara

menimbulkan nafsu makan anak

dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan 3 fasilitas

yang dapat digunakan untuk

meningkatkan kesehatan dengan benar

- Ibu mampu mampu menyebutan

manfaat pelayanan kesehatan dengan

benar

A:

- Keluarga sudah mengetahui cara

memodifikasi lingkungan untuk

mengatasi masalah gizi kurang

- Keluarga sudah mampu mengenal

pemanfaatan fasilitas pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan

kesehatan anggota keluarga yang

mengalami masalah kesehatan

khususya gizi kurang

P:

- Evaluasi TUK 1-5

- Dan terminasi

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 116: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

fasilitas kesehatan yang

ada untuk

meningkatkan status

kesehatan (gizi anak)

Menyebutkan

fasilitas kesehatan

yang dapat

digunakan dan

terdapat disekitar

tempat tinggal:

puskesmas, rumah

sakit, dan kllinik

dokter

Menjelaskan

manfaat

mengunjungi

fasilitas kesehatan:

mendapatkan

pemeriksaan

kesehatan anak,

mendapatan

penyuluhan dan

informasi mengenai

kesehatan khususna

gizi, mengatasi

masalah gizi kurang

Keluarga mampu

mengunjungi

fasilitas kesehatan.

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 117: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

No dan

Tanggal

Diagnosa

Keperawatan Implementasi Evaluasi Ttd

10

Senin

17 Juni

Ketidak-

seimbangan

nutrisi kurang

dari kebutuhan

tubuh pada

Anak R

- Mengucapkan salam

- Mengevaluasi keadaan

keadaan keluarga

- Mengingatkan kontrak

dan menjelaskan tujuan

kunjungan

- Melakukan evaluasi

TUK 1-5

S:

- Ibu N menjawab salam

- Ibu N mengatakan semua anggota

keluarga dalam keadaan baik

- Ibu N mengatakan gizi seimbang adalah

makanan yang dimakan dalam 1 porsi

mengandung zat tenaga, pembangun

dan pengatur.

- Ibu N menyebutkan gizi seimbang sama

seperti triguna makanan.

- Ibu N menyebutkan zat tenaga

berfungsi untuk sumber tenaga

beraktivitas contohnya makanan yang

mengandung karbohidrat seperti nasi

roti, mie, ubi, jagung

- Ibu N menyebutkan zat pembangun

untuk pertumbuhan tubuh bertambah

besar dan tinggi, contohnya makanan

yang mengandung protein seperti ayam,

daging, ikan, telor

- Ibu N menyebutkan zat pengatur untuk

meningkatkan daya tahan tubuh

contohnya sayur dan buah-buahan

- Ibu N menyebutkan penyebab gizi

kurang karena perkekonomian keluarga,

pola asuh orang tua, makanan yang

dimakan dan diberikan kepada anak,

dan penyakit

- Ibu N menyebutkan tanda dan gejala

gizi kurang yaitu anak kurus berat

badan tidak sesuai dengan tinggi badan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 118: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

dan umur, prestasi belajar menurun,

anak lemas dan tidak bersemangat

- Ibu N menyebutkan porsi makanan

untuk anak dalam sehari yaitu, nasi 2-3

piring, lauk 2-4 potong, sayur 1-1 ½

mangkok, dan buah-buahan

- Ibu N menyebutkan cara mengatasi

masalah gizi kurang yaitu memberi

jenis makanan dengan gizi seimbang

terdiri dari zat pembangun, pengatur,

dan tenaga, makan yang teratur, , tidak

sembarangan jajan

- Ibu N menyebutkan cara memilih

makan yaitu harga yang terjangkau,

masih segar, tidak layu dan tidak

berbau busuk, dan mudah didapat

- Ibu N menyebutkan cara mengolah

makanan yaitu sayur dan buah di cuci

dengan air bersih dan mengalir, alat-

alat masak dan makan di cuci bersih,

,sayur jangan dimasak terlalu lama,

cuci tangan sebelum dan sesudah

makan

O:

- Ibu N mampu menjelas kembali

pengertian gizi seimbang dan triguna

makanan beserta manfaat dan

komponennya dengan benar namun

sekali-kali dibantu untuk mengingatnya

- Ibu N mampu menyebutkan 3 penyebab

gizi kurang dengan benar

- Ibu N mampu menyebutkan 3 tanda dan

gejala gizi kurang dengan benar

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 119: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

- Ibu N mampu menyebutkan porsi

makanan seimbang dengan

bantuan/stimulus

- Ibu M mampu menyebutkan 3 cara

memilh makanan yang benar

- Ibu N mampu menyebutkan 3 cara

mengatasi masalah gizi kurang dengan

benar

- Ibu mampu menyebutkan 5 cara

mengolah makanan dengan benar

bantuan/stimulus

- Ibu N mampu mengurutkan tingkatan

piramida makanan

- Ibu N menyebutkan cara menyajikan

makanan yang baik yaitu makanan

jenisnya bermacam-macam,

dihidangkan dalam keadaan hangat,

porsi makanan sesuai kebutuhan

- Ibu N menyebutkan cara mengatasi

anak yang susah makan yaitu jangan

memaksa anak, masak dan beri makan

kesukaan anak, sajikan dalam bentuk

menarik

- Ibu N menyebutkan cara menimbulkan

nafsu makan diantaranya makan

bersama keluarga, sajikan makanan

dalam keadaan hangat, menggunakan

piring atau gelas yang menarik

- Ibu N menyebutkan jika anggota

keluarga sakit dapat memeriksakan

kesehatan ke puskesmas, rumah sakit

dan klinik dokter

- Ibu N menyebutkan manfaat pelayanan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 120: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Lampiran 5

CATATAN PERKEMBANGAN ANAK. R OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

kesehatan yaitu pemeriksaan kesehatan,

pengetahuan tentang penyakit, dan

menangani masalah kesehatan misalnya

gizi

A:

- Keluarga telah mengetahui 5 tugas

kesehatan keluarga dalam mengatasi

gizi kurang

-

P:

- Terminasi

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 121: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

EVALUASI AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

Diagnosa 1: Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada An. R

No. Kriteria Evaluasi

Hasil Keterangan

Ya Tidak

1. Menyebutkan pengertian kurang gizi adalah suatu

keadaan dimana tubuh tidak mendapatkan zat-zat

tubuh tertentu dari makanan.

2. Menyebutkan 3 dari 4 penyebab kurang gizi,

yaitu:

a. Makanan yang masuk ke dalam tubuh kurang

dari kebutuhan tubuh.

b. Makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak

seimbang.

c. Makan tidak teratur.

d. Adanya penyakit tertentu.

3. Menyebutkan 4 dari 5 tanda dan gejala kurang

gizi, yaitu:

a. Badan kurus.

b. Rambut tipis dan mudah dicabut.

c. Lemah dan pucat.

d. Kulit kering dan kusam.

e. Kaki, tangan, dan sekitar mata bengkak.

4. Menyebutkan 2 dari 3 akibat kurang gizi, yaitu:

a. Gangguan pertumbuhan.

b. Mudah terserang penyakit.

c. Menurunkan daya pikir/kecerdasan.

5. Menyebutkan menyebutkan komponen Triguna

makanan beserta 2 contohnya :

1. Zat tenaga, sebagai sumber tenaga untuk

beraktivitas dan sumber makanan pokok

(karbohidrat) seperti, nasi, roti, gula,

singkong, ubi, dll.

2. Zat pembangun, sebagai pupuk untuk proses

berpikir, terdapat dalam lauk pauk (protein

dan lemak), seperti ikan, telur, tempe, daging,

susu, dll.

3. zat pengatur, sebagai pengatur lalu lintas

(polisi) makanan, terdapat dalam buah dan

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 122: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

EVALUASI AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

sayur (vitamin dan mineral) seperti, wortel,

jeruk, nanas, bayam, kangkung, dll.

6. Menyebutkan 3 dari 4 cara mengatasi kurang gizi,

yaitu:

a. Makan makanan yang seimbang (triguna

makanan).

b. Makanan sesuai dengan kebutuhan anak usia

sekolah

c. Makan yang teratur.

d. Menggunakan prinsip penyajian makanan.

7. Menyebutkan 3 dari 4 cara memilih makanan,

yaitu:

a. Harganya terjangkau.

b. Nila gizinya baik atau seimbang.

c. Masih segar, tidak layu, tidak berbau busuk.

d. Mudah didapat.

8. Menyebutkan 3 dari 4 cara mengolah makanan,

yaitu:

1. Sayuran dan buah dicuci di air yang mengalir

terlebih dahulu baru dipotong-potong.

2. Sayuran dimasak jangan terlalu lama.

3. Alat-alat masak dan makan dicuci bersih.

4. Cuci tangan sebelum masak dan makan.

9. Menyebutkan 3 dari 4 cara menyajikan makanan,

yaitu:

a. Jenis makanan bervariasi setiap harinya.

b. Mengkombinasikan jenis makanan hewani

dan nabati.

c. Perhatikan jadwal menu makanan.

d. Jumlah makanan sesuai dengan kebutuhan.

10. Menyebutkan 3 dari 4 lingkungan yang

mendukung untuk meningkatkan status gizi

balita, yaitu:

a. Makan bersama anggota keluarga yang lain.

b. Menggunakan alat makan yang menarik.

c. Makan sambil bercerita.

d. Jenis makanan bervariasi dan menarik.

11. Mempraktekkan mengolah makanan yang √

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 123: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

EVALUASI AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK S OLEH YUNITA SAFITRI (0806323252)

KELURAHAN CISALAK PASAR

sederhana, yaitu memasak sayur bayam. Caranya

sebagai berikut: Sayuran dicuci di air mengalir

kemudian dipotong-potong dan dimasukkan saat

air mendidih. Sebelumnya masukkan terlebih

dahulu bawang merah, bawang putih, cabai,

garam, dan secukupnya. dan diangkat saat

sayuran tidak menjadi layu.

12. Mampu merawat anggota keluarga dengan kurang

gizi

13. Menyebutkan fasilitas kesehatan yang dapat

dikunjungi yaitu puskesmas, rumah sakit, dan

klinik dokter

14. Menyebutkan manfaat kunjungan ke fasilitas

kesehatan yaitu mendapatkan pemeriksaan,

mendapatkan perawatan, mendapatkan

penyuluhan atau pendidikan kesehatan

Kesimpulan Tingkat Kemandirian Asuhan Keperawatan Keluarga Kelolaan:

Dari hasil pengkajian, implementasi, dan evaluasi yang telah dilakukan selama lima minggu,

keluarga dalam membina hubungan kerjasama yang baik dengan mahasiswa untuk mengatasi

masalah kesehatan yang ditemukan didalam keluarga yaitu yang terjadi pada An. R yang

memgalami risiko gizi kurang. Selama kunjungan rutin dan pembinaan di keluarga baik

keluarga maupun mahasiswa sama-sama memperoleh informasi secara langsung mengenai

masalah gizi kurang. Selama lima minggu keluarga yang awalnya memliliki “Tingkat

Kemandirian I” yang meliputi: menerima petugas puskesmas (mahasiswa), menerima yankes

sesuai rencana dan sekarang tingkat kemandirian keluarga telah meningkat pada “Tingkat

Kemandirian III” yaitu:

a. Menerima petugas puskesmas/mahasiswa

b. Menerima yankes sesuai rencana

c. Menyatakan masalah kesehatan secara benar

d. Memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai anjuran

e. Melaksanakan perawatan sederhana sesuai anjuran

f. Melaksanakan tindakan pencegahan secara aktif

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 124: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

CARA MEMILIH MAKANAN

1. Harganya terjangkau 2. Nilai gizinya baik 3. Masih segar/tidak busuk 4. Mudah didapat

CARA MENGOLAH

BAHAN

MAKANAN:

1. Cuci tangan sebelum memasak 2. Sayuran, buah-buahan dicuci dulu

kemudian dipotong-potong 3. Sayuran dimasak jangan terlalu

lama 4. Alat masak harus dicuci bersih 5. Beras dicuci tidak sampai bening

airnya 6. Lauk juga dicuci dan dibuang

kotorannya sebelum dipotong

PRINSIP

PENYAJIAN

MAKANAN

1. Memberi jenis makanan seimbang pada saat anak sehat dan sakit

2. Jenis makanan bervariasi 3. Makan teratur 4. Memberi makan dalam porsi

sedikit tapi sering 5. Ajak anak makan bersama

keluarga

6. Memberi makan sambil bermain dan cerita

7. Tata makanan yang menarik dengan bentuk dan warna yang menarik

8. Jangan beri jajanan dekat dengan waktu makan

9. Jangan berikan makanan manis sebelum makan

10. Jangan paksa anak bila anak tidak mau makan

MENINGKATKAN

NAFSU MAKAN

ANAK

1. Jenis makanan bervariasi

2. Kombinasi makanan hewani dan nabati jika keuangan memungkinkan

3. Disajikan dalam keadaan hangat

4. Perhatikan jadwal menu

5. Jumlah makanan sesuai kebutuhan

MANFAATKAN

FASILITAS

KESEHATAN

# Mendapat pelayanan kesehatan untuk menangani anak kurang gizi

# Mendapatkan informasi kesehatan

terkait dengan masalah gizi

Lampiran 7

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 125: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

ZAT GIZI

Adalah zat makanan pokok yang diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan

GIZI SEIMBANG

Adalah makanan yng dikonsumsi dalam satu hari mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur sesuai dengan kebutuhan tubuh

PENTINGNYA GIZI SEIMBANG

1. Untuk pertumbuhan

dan perkembangan 2. Meningkatkan potensi

kecerdasan 3. meningkatkan daya tahan

tubuh

KURANG GIZI

Adalah berat badan dan tinggi badan kurang berdasarkan usia atau tidak sesuai dengan standar akibat kurangnya bahan-bahan makanan yang diutuhkan tubuh

PENYEBAB

KURANG GIZI

1. Jumlah makanan yang kurang 2. Jenis makanan tidak seimbang 3. Makan tidak teratur 4. Penyakit 5. Pola asuh keluarga

TANDA DAN GEJALA

1. Badan kurus 2. Rambut tipis

dan mudah rontok

3. Lemah dan pucat

4. Kulit kering dan kusam

5. Pusing 6. Kaki dan tangan bengkak

AKIBAT KURANG GIZI

1. Pertumbuhan dan

perkembangan anak terganggu

2. Anak mudah sakit 3. Kecerdasan anak

kurang/lambat

MANFAAT ZAT GIZI PADA

MAKANAN

1. Sumber zat tenaga (Karbohidrat)

Misal: beras, mie, ubi, jagung, roti, terigu, kentang, singkong

2. Sumber zat pembangun (protein) Misal: tempe, tahu, telur, susu, ikan, ayam, daging, kacang hijau, kedelai.

3. Sumber zat pengatur (Vitamin & mineral) Misal: kangkung, bayam, wortel, daun singkong, pepaya, mangga, jeruk, dll

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 126: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

b. Anak Usia lebih dari 2 tahun

- Berikan makanan dan minuman yang

cukup, apabila muntah usahakan

berikan minum lagi

- Beri kompres air biasa dan obat

penurun panas sesuai dosis

2. Jika Batuk:

- Berikan inhalasi sederhana (pelega

tenggorokan dan pernapasan) dengan

menggunakan air panas dalam

baskom dan menthol (minyak kayu

putih),

Caranya: air panas dimasukkan dalam

baskom lalu tuangkan menthol dari

minyak kayu putih atau minyak angin

lainnya kemudian penderita diminta

untuk menghirup uapnya.

- Obat tradisional: campuran setengah

sendok makan air perasan jeruk nipis

dengan setengah sendok makan madu

atau kecap

- Tepuk-tepuk punggung bila sulit

mengeluarkan dahak

3. Memakan makanan yang bergizi

4. Datang Puskesmas atau rumah sakit

terdekat

Bagaimana lingkungan rumah yang sehat untuk menghindari ISPA? 1. Rumah dan lingkungan bersih

2. Penerangan dari sinar matahari cukup

3. Hindari anak menghisap debu dan asap

(asap dapur, dan asap rokok)

4. Pertukaran udara (ventilasi) cukup

dengan cara membuka jendela setiap pagi

5. Jauhkan anak dari penderita batuk pilek

Tanda-tanda penyakit bertambah parah 1. Anak tidak mau minum

2. Nafas cepat

3. Sesak nafas

Infeksi Saluran Pernapasan Akut

(BATUK PILEK)

Yunita Safitri, S.Kep

PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

2013

Pergilah ke Puskesmas, klinik, rumah sakit atau tenaga

kesehatan lainnya jika anak keluhan tidak sembuh dan

semakin Parah

Lampiran 7

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 127: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Apa yang dimaksud ISPA?

ISPA adalah penyakit infeksi

saluran pernafasan akut yang

ditandai dengan batuk pilek

yang datangnya tiba-tiba.

ISPA bisa terjadi dan

menyerang siapa saja

Apa penyebabnya? Penyebab utama : Virus

Penyebab lain :

Tertular penderita lain

Belum imunisasi

lengkap

Kurang gizi

Tinggal dilingkungan yang kurang sehat,

seperti:

Pencahayaan sinar matahari tidak

masuk ke dalam rumah

Ventilasi dan jendela rumah sedikit

dan jarang dibuka

Ada anggota keluarga yang merokok

Lingkungan rumah dekat jalanan

berdebu

Tanda dan gejala ISPA? - Batuk pilek

- Demam/panas

- Nafas

sesak/tarikan

dinding dada

saat bernafas

- Nafas cepat:

Umur 2 bulan: 60 kali atau

lebih/menit

Umur 2 bulan – 1 tahun: 50 kali atau

lebih/menit

Umur 1-5 tahun: 40 kali atau lebih

permenit

Apa akibat dari ISPA? 1. Penyakit bertambah parah

2. Kecerdasan berkurang

3. Sesak napas berat hingga meninggal dunia

Bagaimana cara mencegahnya? - Jauhkan dari penderita batuk

- Berikan ASI

- Mintakan imunisasi lengkap

- Berikan makanan bergizi setiap hari

- Jaga kebersihan tubuh, makanan dan

lingkungan

Bagaimana cara merawatnya?

5. Istirahat yang cukup

6. Bersihkan hidung yang tersumbat dengan

sapu tangan bersih atau tissue

7. Jika demam/panas:

a. Anak Usia kurang dari 2 tahun:

- Berikan ASI

- Berikan kompres air biasa dilipatan

paha atau ketiak

- Berikan obat penurun panas sesuai

dosis

- Minum yang banyak

- Berikan pakaian tipis & menyerap dan

jangan menggunakan baju atau

selimut tebal

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 128: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Yunita Safitri, S.Kep

0806323252

Praktik Profesi Keperawatan Komunitas

Fakultas Ilmu Keperwatan

UNIVERSITAS INDONESIA

2013

Lampiran 8

Lampiran 8

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 129: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Adalah berat

badan dan

tinggi badan

kurang

berdasarkan

usia atau tidak

sesuai dengan

standar akibat

kurangnya

bahan-bahan

makanan yang

dibutuhkan

tubuh

GIZI KURANG

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 130: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Perekonomian yang kurang

Pemberian makan anak

Penyakit infeksi dan kronis

Pemilihan, pengolahan bahan

makanan dan

Penyimpanan makanan yang

salah

Komposisi makanan tidak

seimbang

Ketersediaan air minum yang

memadai

Kondisi lingkungan

Gizi Ibu saat hamil

Pola asuh kelularga

Penyebab Gizi Kurang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 131: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Tanda & Gejala...

☺ Berat badan anak berada dibawah

ideal

☺ Badan kurus, tidak mau makan

☺ Rambut tipis dan mudah rontok

☺ Lemah/pucat

☺ Kulit kering dan kusam

☺ Pusing

☺ Kaki dan tangan bengkak

☺ Otot mengecil atau lembek

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 132: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Akibat Kurang Gizi

Gangguan dalam pertumbuhan

Daya tahan tubuh kurang

Mudah terkena penyakit

Prestasi belajar menurun

Perilaku tidak tenang, mudah tersinggung,

cengeng, dan sering bingung

Makan-makanan pada energi yang

diperkaya dengan vitamin dan mineral

Makanan dengan bentuk cair, lumat,

lembik, dan padat

Makanan siap saji: minak, susu, tepung,

gula, kacang-kacangan, dan sumber hewani

Penanganan Anak Gizi Kurang

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 133: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Gizi zat makanan pokok yang

diperlukan bagi pertumbuhan dan

kesehatan badan

Gizi Seimbang makanan yang

dikomsunsi dalam satu

hari mengandung zat

tenaga, zat pembangun

dan zat pengatur sesuai

dengan kebutuhan

tubuhnya

Gizi seimbang???

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 134: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Sumber Zat tenaga/sumber energi

Agar anak dapat beraktivitas

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 135: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Sumber Zat Pembangun

untuk pertumbuhan anak

Sumber Zat Pengatur /pelindung

melindungi anak dari penyakit

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 136: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

MANFAAT GIZI BAGI

TUBUH

Sumber Tenaga

Sumber Pembangun

Sumber Pengatur

Belajar

Bekerja

Bermain

Penyembuhan dan

penggantaian jaringn

tubuh yang rusak

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 137: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Akibat

Gizi Tidak Seimbang

1. Marasmus:

Anak tampak kurus

Wajah seperti orang tua

Kulit keriput

Perut cekung

2. Kwashiorkor:

Bercak merah kehitaman di tungkai atau

pantat

Wajah bulat sembab

Rambut tipis

Kedua punggung kaki bengkak

3. Marasmus_kwashiorkor:

Sangat kurus

Rambut rontok

Punggung kaki bengkak

Cengeng

4. Anemia Bizi Besi ( AGB): kekerangan zat besi

dalam jumlah yang tidak mencukupi kebutuhan

sehari-hari

5. Kekurangan virtamin A

6. Gangguan Akibat kekurangan yodium

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 138: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

1. Bertmbah umur bertambah berat

badan, bertambah tinggi

2. Postur tubuh tegap dan otot padat

3 Rambut berkilau dan kuat

4. Kulit dan kuku bersih tidak pucat

5. Wajah ceria, mata bening dan bibir

segar

6. Gigi bersih dan gusi merah muda

7. Nafsu makan baik dan buang air

besar secara teartur

8. Bergerk aktif dan berbicara lancar

sesuai umur

9. Penuh perhatian dan bereaksi aktif

10 Tidur nyenyak

Ciri Anak

Bergizi Baik

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 139: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Berbagai Cara Menuju

Makanan Dengan Gizi

Seimbang

2. Cara mengolah bahan Makanan

☺ Cuci tangan sebelum masak

☺ Sayuran, buah-buhan dicuci dulu kemudian di

potong-potong

☺ Sayuran jangan dimasak terlalu lama dan

matang

☺ Lauk juga dicuci dan dibuang kotorannya sebelum dipotong

1. Cara memilih makanan

☺ Harganya terjangkau ☺ Nilai gizinya baik

☺ Masih segar/tidak busuk

☺ Mudah didapat

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 140: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Berbagai Cara Menuju

Makanan Dengan Gizi

Seimbang

3. Prinsip Penyajian Makanan

☺ Jenis makanan bervariasi

☺ Kombinasi makanan hewani

dan nabati jika keuangan

memungkinkan

☺ Sajikan dalam keadaan

hangat

☺ Perhatian jadwal menu dan

Jumlah makanan sesuai

kebutuhan

4. Prinsip mengatasi anak yang tidak mau makan

☺ Jangan dipaksa jika tidak mau makan

☺ Menggunakan alat makanan yang menarik dan

Makan sambil cerita

☺ Jenis makanan bervariasi dengan bentuk dan

warna yang menarik

5. Suansana yang dapat

menimbulkan nafsu makan

☺ Makan bersama anggota

keluarga

☺ Makanan yang

dihidangkap dalam

keadaan hangat

☺ Jenis makanan bervariasi

☺ Alat makan menarik

☺ Makan sambil bercerita

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 141: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Ingaaat.....

13 Pesan Untuk Gizi Seimbang

1. Makanlah aneka ragam makanan sumber zat

tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur

2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan

energi yaitu sumber tenaga (karbohidrat, protein

dan lemak

3. Makanlah makanan sumber karbohidrat ½ dari

kebutuhan energi

4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai ¼

dari kebutuhan energi

5. Gunakan garam beriodium untuk cegah

timbulnya gangguan akibat kekurangan iodium

6. Makanlah makanan yang untuk mencegah

anemia

7. Berikan ASI saja kepada bayi sampai berumur 6

bulan

8. Biasakan makan pagi atau sarapan

9. Minumlah air bersih aman dan cukup jumlahnya

10. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara

tertatur

11. Hindari minum-minuman yang beralkohol

12. Makanlah makanan yang aman bagi

kesehatan

13. Macalah label pada makanan yang dikemas

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 142: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

☺ Nasi/Pengganti 2-3 piring

☺ Lauk hewani 2-4 potong (4x5x1 cm)

☺ Lauk nabati 2-3 potong (6x5x2 cm)

☺ Sayur 1 - 1 ½ mangkok kecil

☺ Buah-buahan 2-3 potong

☺ Susu 1–2 gelas

Menu makanan sehat Anak usia sekolah

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013

Page 143: ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI …lib.ui.ac.id/file?file=digital/20351496-PR-Yunita Safitri.pdf · Asuhan Keperawatan Keluarga Ketidakseimbangan Nutrisi Pada

Tanggal/

Waktu

Menu

(Bahan Makanan)

Sumber Zat gizi

Pagi,

06.30

Nasi Goreng:

- Nasi (100 gr atau ¾ gelas

belimbing/ 1-2 sendok nasi

datar)

- Sawi (sesuka)

- Telor ( 1 butir / 50 gr)

- Susu 1 gelas

Energy, karbohidrat

Serat,

Protein hewani, lemak

Protein, vitamin, mineral

Siang,

12.00

- Nasi (150 gr atau 1 gelas

belimbing atau 2-3 sendok

nasi datar)

- Tempe (2 potong sedang)

- Udang/daging (1 potong

sedang)

- Sayuran (1 mangkok)

Energy, karbohidrat

Proteinnabati

Protein hewani

Serat dan mineral

Sore,

16.00

- Bubur kacang hijau 1

mangkok

Energy, Protein nabati,

lemak

Malam,

19.00

- Nasi( 100 gr/ ¾ gelas

belimbing, 1-2 sendok nasi

datar

- Ikan mujair (1 ekor/1

potong)

- Pergedel jagung+ wortel (

2 potong)

- Sayur ( ½ mangkok)

Energy, karbohidrat

Protein hewani,

Karbohidrat, serat

serat

Contoh Menu dalam Sehari

Asuhan keperawatan ..., Yunita Safitri, FIK UI, 2013