Upload
angger-windu-apriyoga
View
619
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
Asuhan Keperawatan Komunitas
Roselina Tambunan, S.Kep.,Ners.,M.Kep.,Sp.Kom
Tujuan Umum
Pengkajian
Diagnosa
Perencanaan Implementasi
Evaluasi
Tujuan Khusus
Kompetensi Dasar
Pokok bahasan
Menggunakan konsep asuhan keperawatan komunitas dalam penyelesaian masalah kesehatan di komunitas
Aplikasi pelayanan keperawatan komunitas1. Pengkajian di komunitas
(FGD;survey mawas diri(SMD); Observasi; dll)
2. Perumusan diagnosa keperawatan di komunitas
3. Merumuskan rencana intervensi keperawatan di komunitas
4. Musyawarah masyarakat (MMRW/MMD/Kelurahan atau Lokakaryamini)
5. Penanganan masalah di komunitas
6. Evaluasi program7. Rencana Tindak Lanjut
Community Assessment
Community as partner model
• Perawat komunitas melakukan pengkajian komunitas bertujuan untuk membangun masyarakat yang sehat, mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk perubahan dan pemberdayaan, Hancock dan Minkler (1997, dalam Anderson&McFarlane, 2000).
Pengkajian fokus pada
Predisposing Factors Enabling Factors Reinforcing Factors
Pengkajian fokus pada
Predisposing Factors
•Pengetahuan, •Sikap, •Persepsi, •Kepercayaan dan nilai atau norma yang diyakini
Enabling Factors
•Lingkungan yang memfasilitasi perilaku remaja dan masyarakat terhadap perilaku
Reinforcing Factors
•Perilaku orang lain/masyarakat yang berpengaruh yang dapat mendorong individu / masyarakat untuk mengikuti atau berperilaku yang sama
A. Pengkajian• Pengkajian komunitas merupakan suatu proses,
merupakan upaya untuk dapat mengenal masyarakatarakat.
• Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas untuk mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun negatif) yang mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi kesehatan.
• Perawat mencari, mengambil, mengidentifikasi informasi secara terus menerus terhadap semua komponen yang ada pada suatu komunitas.
Pengkajian
• Metode yang dapat digunakan dalam rangka pengumpulan data di komunitas :1. Interview2. Observasi partisipasi3. Analisa data sekunder4. Windshield survey5. Survey terstruktur 6. Angket
Jenis Data
• Data Subjektif data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang diungkapkan secara lgsg melalui lisan.
• Data Obyektif Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan pengukuran.
Community as partner model
1. CORE (INTI) komunitas : DemografiNilaiKeyakinanDan
riwayat komunitas
2. DELAPAN SUBSISTEM KOMUNITAS:
Lingkungan fisik Pendidikan Keamanan & transportasi Politik & pemerintahan Pelayanan kesehatan dan sosial Komunikasi Ekonomi, Dan rekreasi
Analisis Data
Analisis Data
Data Kemungkinan
Penyebab
Masalah
Kesehatan
S:O:
Contoh : Web of Causation
Pemahaman keluarga tentang perilaku pengguna NAPZA remaja rendah
Lingkungan tidak kondusif dalam tugas perkembangan remaja
Ketidakmampuan keluarga dalam deteksi dini
Pengguna NAPZA pada remaja di keluarga meningkat
Risiko pengguna NAPZA pada remaja di keluarga
Perilaku pencegahan perilaku NAPZA keluarga kurang
Dampak perilaku pengguna NAPZA pada remaja di keluarga:ekonomi, sosial
Risiko peningkatan kasus kriminal, morbiditas dan mortalitas di keluarga
Promosi kesehatan oleh keluarga kurang
Ancaman loss generation pada keluarga - Komunitas
Diagnosa Keperawatan Komunitas• Perilaku pengguna NAPZA pada remaja di keluarga - komunitas meningkat
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga - komunitas mahami remaja pengguna NAPZA
• Perilaku pencegahan penggunana NAPZA keluarga - komunitas kurang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga - komunitas melaksanakan deteksi dini
• Risiko pengguna NAPZA pada keluarga berhubungan ketidak mampuan keluarga - komunitas melakukan pencegahan.
• Dampak perilaku pengguna NAPZA pada remaja di masyrakat berhubungan dengan perilaku pencegahan perilaku NAPZA keluarga - komunitas kurang.
• Risiko peningkatan kasus morbiditas dan mortalitas di keluarga - komunitas berhubungan ketidakmampuan keluarga melaksanakan promosi kesehatan.
• Ancaman kejadian loss generation berhubungan dengan peningkatan kasus morbiditas dan mortalitas di keluarga - komunitas
Diagnosa Keperawatan Komunitas
• Diagnosa keperawatan komunitas merupakan respon masyarakat terhadap masalah kesehatan (aktual/Risiko/Potensial) yang dapat diantisipasi perawat, menggambarkan masalah, respon, kondisi, mengidentifikasi faktor etiologi serta karakteristik tanda dan gejala (ANA).
Pengkajian komunitas
Roselina.T/CFGN/STIKI/201117
• Hasil pengkajian diperoleh data-data yang kemudian dianalisis untuk mengetahui stresor yang mengancam masyarakatarakat dan seberapa berat reaksi yang muncul dalam masyarakatarakat tersebut
• Selanjutnya dirumuskan masalah dan diagnosiskan keperawatan menurut Mueke (1987), yang terdiri dari :
• Masalah sehat-sakit.• Karakteristik populasi.• Karakteristik
lingkunganungan.
Diagnosa Keperawatan Komunitas
Meliputi : Perilaku
Individu,keluarga, Masyarakat, Lingkungan Fisik-biologis-psikologis & Sosial, Interaksi
Perilaku & lingkungan Sign/Symptom
Informasi Yang Perlu Untuk Merumuskan Diagnosa, Serangkaian Petunjuk Timbulnya Masalah.
Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah & status kesehatan masyarakat baik yang aktual Risiko/Potensial.
Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama : Problem kesenjangan dari
keadaan normal Etiologi penyebab masalah
kesehatan/keperawatan yang dapat memberikan arah terhadap intervensi keperawatan
Formulasi Diagnosa
• Logan & Dawkins, 1986 diagnosa keperawatankomunitas :Diagnosa Risiko : … (masalah)Diantara : … (komunity)berhubungan dengan : … (karakteristik komunity& lingkungan) yang dimanifestasikan oleh : ..(indikator kesehatan/ analisa data )
Formulasi dalam kalimat
• Risiko ……………………..(masalah) diantara …………….(menggambarkan komunitas yang berisiko), berhubungan dengan ……..………….. (karakteristik komunitas dan lingkungan), yang dimenifestasikan dengan ……. (indikator kesehatan/hasil analisa data).
Rumusan Diagnosa yang dapat digunakan
Rumusan Diagnosa Komunitas Risiko terjadinya penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi pada anak di desa X b.d belum diterimanya program imunisasi secara baik oleh masyarakat yang dimanifestasikan dengan : Cakupan imunisasi baru 20%, angka DO imunisasi 20%. Lebih dari 50% anak belum terimunisasi lengkap. Hanya ada 1 posyandu di desa yang jadwalnya selalu
berubah-ubah. Jumlah balita 300 orang Kurangnya tenaga kader, hanya 2 orang yang aktif 75% dari ortu yang anaknya tidak diimunisasi mengatakan
tidak tahu manfaat imunisasi & tidak mau membawa anaknya ke posyandu
20% ortu yang mempunyai anak yang tidak diimunisasi mempunyai pengalaman jelek saat diimunisasi (panas)
Rumusan Diagnosa Komunitas
Risiko terjadi penurunan derajat kesehatan pada usia lanjut di RW x Desa X berhubungan dengan tidak adanya pembinaan pada usia lanjut, tidak adanya wadah pada usia lanjut untuk meningkatkan kesehatan usila, kurangnya informasi tentang kesehatan usia lanjut yang dimanifestasikan dengan jml usila : 200 orang ( 30 %), rematik 52,8%, hipertensi 32,4%, DM 5,2% …
Risiko terjadinya penyakit akibat lingkungan yang tidak sehat (diare, ISPA, DBD) di desa X RW x berhubungan dengan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, terpaparnya lingkungan oleh bermacam polusi
Rumusan Diagnosa Komunitas
Sejahtera Risiko lingkunganungan
Roselina.T/CFGN/STIKI/2011
24
• Potensial peningkatan kesejahteraan pada Ibu hamil di kelurahan X sd tersedianya berbagai fasilitas pelaksanaan ANC; populasi Ibu hamil aktif melaksanakan ANC
• Risiko timbulnya penyakit infeksi di kelurahan X sd kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
Rumusan Diagnosa KomunitasAktual Risiko fisik
Roselina.T/CFGN/STIKI/2011
25
• Meningkatnya angka penurunan prestasi akademik pada remaja di SMPN X akibat anemia sd pola makan yang buruk
• Risiko terjadinya peningkatan angka kesakitan pada lansia di kelurahan ”Situsaeur” sd kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara kesehatan lansia.
Fokus Asuhan Keperawatan Komunitas
Individu Keluarga Kelompok
Kelompok Khusus:
UKSKesja
Komunitas
Asuhan Keperawatan komunitas di UKS
Diagnosis dalam keperawatan kesehatan kerja meliputi status kesehatan klien, kesakitan akibat kerja, populasi yang berisiko,hazard
ditempat kerja.
Diagnosis keperawatan kelompok khusus: UKS merupakan suatu
proses analisis terhadap data yang diperoleh dari hasil Pengkajian terhadap berbagai komponen
kesehatan sekolah
Terdapat 2 tipe diagnosis keperawatan sekolah, yaitu :
1. Tipe diagnosis keperawatan individu, contoh:Ketidakmampuan berpartisipasi dalam
aktifitas olahraga berhubungan dengan gangguan pada pola nafas sekunder asma
Kebutuhan rujukan untuk perlindungan anak berhubungan dengan perilaku kekerasan fisik oleh orangtua.
Lanjutan diagnosis keperawatan sekolah, yaitu :
2. Tipe diagnosis keperawatan populasi sekolah, contoh :Kebutuhan akan pendidikan kesehatan
berhubungan dengan tingginya angka kejadian penyalahgunaan obat di lingkungan masyarakat.
Kebutuhan akan latihan oral hygiene berhubungan dengan tingginy kejadian anak dengan caries gigi
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN KERJA
Diagnosis dalam keperawatan kesehatan kerja meliputi status kesehatan klien, kesakitan akibat kerja, populasi yang berisiko,hazard
ditempat kerja.
Diagnosis Kesja
• Gangguan tidur akibat tekanan pekerjaan• Menurunnya moral pekerja berhubungan dengan meningkatnya
ketegangan dan stress dalam area kerja• Gangguan (penurunan) fungsi pendengaran berhubungan
dengan tidak menggunakan alat proteksi pada area dengan tingkat kebisingan yang tinggi
• Risiko terpapar Hepatitis B berhubungan dengan meningkatnya kontak dengan darah
• Risiko jatuh (cedera) berhubungan dengan tempat kerja yang terlalu tinggi
• Dan lain-lain• Keterangan: Diagnosa kerja merujuk pada diagnosa NANDA
(2005-2006)
Perencanaan
Perencanaan
1. Langkah awal dari perencanaan adalah: a. Lingkup Diagnosa Keperawatanb. Merumuskan Tujuan Jangka Panjangc. Merumuskan Tujuan Jangka Pendekd. Menetapkan Rencana Intervensi Dan
Rencana Evaluasi.
Perencanaan
2. Penapisan masalah untuk menetapkan prioritas masalah keperawatan dilakukan penapisan dengan menggunakan beberapa kriteria sbb : (pembobotan menurut Hanlon, dalam Helvie, 2000).
Penapisan masalah
1. Kecukupan ilmu pengetahuan dan teknik / ketrampilan sejauhmana peran perawat CHN dalam membantu mengatasi masalah tersebut. adakah petugas untuk mengatasi masalah tersebut, bagaimana kemampuannya dan kesiapan petugas dalam mengatasi masalah tersebut.
Penapisan masalah
2. Kecenderungan besar dan seringnya masalah (magnitude)
bagaimana masalah tersebut berisiko untuk menjadi masalah lain yang lebih besar, dilihat dari host, agent dan environment.
Lanjutan Penapisan Masalah3. Besarnya kerugian yang ditimbulkan
(severity)
bagaimana masalah tersebut bisa menjadi lebih parah, bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan, severity, kompleksitasnya masalah tersebut bila tidak diatasi
Lanjutan Penapisan Masalah4. Ketersediaan sumber (affordabili-ty)
sejauhmana potensi untuk dilakukan pendidikan kesehatan dalam upaya mengatasi masalah tersebut.
Kesesuaian dengan program pemerintah apakah ada andil dari pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut, adakah program yang sama untuk puskesmas dalam mengatasi masalah yang sama.
Lanjutan Penapisan Masalah
5. Kesiapan masyarakatarakat terhadap program (readiness )
apakah masyarakatarakat berminat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kemungkinan untuk diselesaikan / diatasi. bagaimana cara masyarakatarakat / petugas kesehatan mengatasi masalah tersebut, bagaimana kemungkinannya untuk dapat diatasi.
Perencanaan
2. Penapisan masalah untuk menetapkan prioritas masalah keperawatan dilakukan penapisan dengan menggunakan beberapa kriteria sbb : (pembobotan menurut Mueke, 1987 ).
Penapisan masalah
1. Kesesuaian dengan peran perawat kesehatan masyarakat sejauhmana peran perawat CHN dalam membantu mengatasi masalah tersebut.
2. Risiko terjadi bagaimana masalah tersebut berisiko untuk menjadi masalah lain yang lebih besar, dilihat dari host, agent dan environment.
Lanjutan Penapisan Masalah3. Risiko parah bagaimana masalah tersebut
bisa menjadi lebih parah, bagaimana dengan dampak yang ditimbulkan, severity, komunitaspleksitasnya masalah tersebut bila tidak diatasi
4. Kemungkinan untuk dilakukan promosi kesehatan sejauhmana potensi untuk dilakukan pendidikan kesehatan dalam upaya mengatasi masalah tersebut.
Lanjutan Penapisan Masalah
5. Minat masyarakat apakah masyarakat berminat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
6. Kesesuaian dengan program pemerintah apakah ada andil dari pemerintah dalam mengatasi masalah tersebut, adakah program yang sama untuk puskesmas dalam mengatasi masalah yang sama.
7.Kemungkinan untuk diselesaikan / diatasi bagaimana cara masyarakat / petugas kesehatan mengatasi masalah tersebut, bagaimana kemungkinannya untuk dapat diatasi.
Lanjutan Penapisan Masalah
8. Ketersediaan sumber : Tempat9. Ketersediaan sumber : Dana10. Ketersediaan sumber : Waktu11. Ketersediaan sumber : Fasilitas12. Ketersediaan sumber : Petugas adakah
petugas untuk mengatasi masalah tersebut, bagaimana kemampuannya dan kesiapan petugas dalam mengatasi masalah tersebut.
Prioritas Masalah
Roselina.T/CFGN/STIKI/2011 47
Format Prioritas MasalahMasalah
Kecenderungan besar dan seringnya masalah (magnitude)
Besarnya kerugian yang ditimbulkan (severity)
Kecukupan ilmu pengetahuan dan teknik / ketrampilanilan
Ketersediaan sumber (affordabili-ty)
Kesiapan masyarakatarakat terhadap program (readiness)
Skore
Prioritas
I
II
III
IV
Scorring
Setelah score terhitung semuanya lalu dijumlah total sehingga akan terlihat masalah mana yang mempunyai nilai total terbesar, maka itulah prioritas utamanya.
Skor untuk masing-masing kriteria 1-5 :1 : sangat rendah2 : rendah3 : cukup4 : tinggi5 : sangat tinggi
Format Prioritas Masalah BY MUKEEDIAGNOSA P E N A P I S A N SCORE
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 14
Dx no 1 4
5 4 3 4 4 3 3 4 4 5 47
DX no 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 58
DX no 3 3 4 4 4 4 5 4 3 3 2 1 37
Keterangan :
1. Sesuai dgn peran perawat kom. 2. Jumlah yg beresiko 3. Besarnya resiko 4. Kemungkinan utk pen kes 5. Minat masyarakat 6. Kemungkinan utk diatasi 7. Sesuai program pemerintah 8. Sumber daya tempat 9. Sumber daya waktu 10. Sumber daya dana 11. Sumber daya peralatan 12. Sumber daya manusia
Jumlah score Score : 0 – 5 0 : Paling rendah 5 : Paling tinggi
Rencana Tindakan
Pikirkan Indikator yang akan dicapai
Rencana Tindakan
Setelah penapisan masalah langkah selanjutnya adalah merumuskan rencana tindakan yang terdiri dari : Tujuan Jangka
Panjang Tujuan Jangka
Pendek Strategi Intervensi Rencana Evaluasi.
Merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sbb :
1. Berfokus Pada Masyarakat
2. Jelas & Singkat3. Dapat Diukur &
Diobservasi4. Realistik5. Ada Target Waktu6. Melibatkan Peran
serta masyarakat
Tujuan Jangka Panjang• Menetapkan tujuan tujuan
jangka panjang adalah hasil akhir yang diharapkan atau merupakan target akhir dari semua kegiatan dari serangkaian proses pemecahan satu masalah keperawatan (1 diagnosa), terdiri dari indikator yang sangat luas & cenderung abstrak yang pada dasarnya diharapkan terjadi perubahan (pengetahuan, ketrampilan, sikap) dari masyarakat.
• Example : di akhir bulan Mei 2012 cakupan imunisasi pada balita di desa X naik dari 50% menjadi 80%.
Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek hasil yang diharapkan dari setiap kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu, merupakan penjabaran dari tujuan jangka panjang terdiri dari indikator yang spesifik (SMART)
Example : Setelah mengikuti penyuluhan di Posyandu selama 100 menit, ibu-ibu yang mempunyai balita mampu : menjelaskan manfaat imunisasi, menjelaskan cara perawatan anak yang mendapatkan imunisasi, …
Dalam pencapaian tujuan dapat menggunakan
formulasi kriteria yg mencakup :• T = S + P + K.1 + K.2 – T : Tujuan – P : Predikat – S : Subyek – K.1 : Kondisi – K.2 : Kriteria
• Spesifik• Measurable• Appropriate• Reasonable• Time Bound
Mahasiswa dan Masyarakat membuat MCK melalui swadaya masyarakat secara gotong
royong dalam jangka waktu 1 Bulan
• Subyek : Mahasiswa dan Masyarakat• Predikat : Membuat MCK • Kondisi : Swadaya masyarakat secara gotong
royong • Kriteria : Waktu 1.5 Bulan.
Menentukan Strategi Intervensi
Menetapkan strategi intervensi1.MERENCANAKAN
Kegiatan apa yang akan dilaksanakan
Kapan kegiatan itu dilaksanakan
Bagaimana cara pelaksanaan keg tersebut
Siapa yang akan melakukannya
Berapa banyak kegiatan yang akan dilaksanakan
Menetapkan strategi intervensi2. MEMPERHATIKAN
Program yang ada termasuk program yang telah lalu
Organisasi yang ada
Situasi & kondisi di masyarakat
Sumber-sumber yang ada
Menetapkan strategi intervensi3. MENETAPKAN Kegiatan/ aktivitas utama dalam setiap tujuan sehingga masalah dapat teratasi
STRATEGI DAN BENTUK LAYANAN KESEHATAN DI KOMUNTAS
Roselina.T/Semiloka/STIKI/2012 58
HCAD
RPJP 2015 DAPAT DICAPAI JIKA SELURUH MASYARAKAT (INDIVIDU/KELUARGA/KELOMPOK/MASYARAKAT: TAHU MAU MAMPU
Ber ‘PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DIHARAPKAN
Status Kesehatan Individu,keluarga, Kelompok & Masyarakat Dapat Ditingkatkan
Secara Optimal01/31/2012
Roselina.T/Semiloka/STIKI/2012 59
DASAR LAYANAN KESEHATAN DI KOMUNITAS
PENCEGAHAN BERDASARKAN
PENDAPAT LEAVELL DAN CLARK
MENCEGAH LEBIH BAIK DARI PADA
MENGOBATI
MDG’S
01/31/2012
Tujuan Pembangunan MileniumMillennium Development Goals
MemberantasKemiskinan
MewujudkanPendidikan Dasar
Untuk Semua
Mendorong Kesetaraan Gender &
Pemberdayaan Perempuan
Menurunkan Angka Kematian Anak
Meningkatkan Kesehatan Ibu Hamil
Memerangi penyakitHIV/Aids/ Malaria/ TBC
Memastikan Kelestarian Lingkungan
Mengembangkan Kemitraan Global Untuk Pembangunan
1
2
3
4
5
6
7
8
61
BENTUK LAYANAN
• BENTUK LAYANAN DI BKK• PROMOTION • PREVENTION • CURATIF
• REHABILITATIF
01/31/2012 Roselina.T/Semiloka/STIKI/2012
• BENTUK LAYANAN HOME VISIT
PROMOTION PREVENTION
CURATIF REHABILITATIF
TERPADU(INTERPROFESI)
Rencana Asuhan Keperawatan Komunitas
Prioritas
MasalahTujuan Strategi Aktifitas P. Jawab Waktu Tempat Biaya
Standar /
kriteriaKeterangan
“Perlu Waktu Khusus”
Prinsip Diagnosa /Rumuskan Diagnosa /Perencanaan/ Implementasi /Evaluasi
• Melibatkan Masyarakat dari sejak pengkajian atau pengambilan data (SMD).
• Masalah ataupun penanganan masalah adalah milik masyarakat dan oleh masyarakat
• Mahasiswa /Perawat / Petugas Kesehatan bekerja sesuai dengan peran dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat secara objektif
Perencanaan -Implementasi
Kemandirian Individu, Keluarga. Kelompok, Masyarakat
Roselina.T/CFGN/STIKI/2011 65
PENDEKATAN NURSING PROCESS ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN PENETAPAN DIAGNOSA RENCANA IMPLEMENTASI EVALUASI
PERAN PERAWAT
PERAN KLIEN
Daftar Acuan• Anderson, E.T., and McFarlane, J.(2000).
Community as partner:Theory and practice in nursing, 3rd.ed, Philadelpia: Lippincott
• Allender, J.A., and Spradley, B.W.(2001). Community health nursing : Concepts and practice, 4th.ed, Philadelpia: Lippincott
• Clark, M.J.(1999). Nursing in the community: Dimensions of community health nursing, Samford, Connecticut: Appleton & Lange
“Terimakasih”