18
Atrial Fibrilasi Nama : Dillah Nurul Baiti NIM : 2101210044 Penguji dr. Rofika Hanifa Sp.PD REFERAT Kepaniteraan Klinik - Lab.Penyakit Dalam Universitas Islam Malang RSD Mardi Waluyo Blitar 2015

Atrial Fibrilasi.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Atrial Fibrilasi

Atrial FibrilasiNama : Dillah Nurul BaitiNIM : 2101210044

Pengujidr. Rofika Hanifa Sp.PD

REFERATKepaniteraan Klinik - Lab.Penyakit DalamUniversitas Islam MalangRSD Mardi Waluyo Blitar2015

Anatomi

Sistem konduksi jantung

Atrial fibrilasi (AF) adalah aritmia jantung menetap yang paling umum didapatkan. Ditandai dengan ketidakteraturan irama dan peningkatan frekuensi atrium sebesar 350-650 x/menit sehingga atrium menghantarkan implus terus menerus ke AV node.DEFINISI

2,3 juta (US) dan 4,5 juta (Eropa).Prevalensi AF 1-2% dan diperkirakan meningkat 0,1% (>40 tahun), 1% (50 tahun), >9% (80 tahun).Laki-laki>wanita.Ditemukan 3-11% dari pasien yang secara struktural terdiagnosis atrial fibrilasi memiliki jantung yang normal.

Data Epidemiologia. Peningkatan tekanan atau resistensi atrium : Kelainan katup jantung, Hipertrofi, Hipertensib. Proses Infiltratif dan Inflamasi : pericarditis, miocarditisc. Kelainan Endokrin : Hipertiroid, Pheokromotisoma d. Neurogenik : Stroke, Perdarahan Subarachnoid e. Iskemik Atrium : Infark miocardial f. Obat-obatan : Alkohol, Kafein g. Genetik ETIOLOGI90% episode dari AF tidak menimbulkan gejala.Umumnya gejala dari atrial fibrilasi adalah peningkatan denyut jantung dan ketidakteraturan irama jantung.PusingCepat lelahLemasSesak nafasNyeri dadaTanda dan Gejala1. Berdasarkan laju respon ventrikel :AF respon cepat (rapid response) dimana laju ventrikel lebih dari 100 kali permenit AF respon lambat (slow response) dimana laju ventrikel lebih kurang dari 60 kali permenit AF respon normal (normo response) dimana laju ventrikel antara 60-100 kali permenit. 2. Berdasarkan keadaan Hemodinamik saat AF muncul : AF dengan hemodinamik tidak stabil (gagal jantung, angina atau infark miokard akut) AF dengan hemodinamik stabil

Klasifikasi3. Klasifikasi menurut American Heart Assoiation (AHA) : AF deteksi pertamaAF paroksimal (48 jam tetapi 7 hari).

PatofisiologiFokus EktopikMempengaruhi potensial aksi di atriumSinyal ElektrikMenganggu Nodus SAProses aktivasi fokal melibatkan proses depolarisasi tunggal atau depolarisasi berulang. Pada proses aktivasi fokal, fokus ektopik yang dominan adalah berasal dari vena pulmonalis superior, atrium kanan, vena cava superior dan sinus coronarius. Fokus ektopik ini menimbulkan sinyal elektrik yang dapat mempengaruhi potensial aksi pada atrium dan menggangu potensial aksi yang dicetuskan oleh nodus sino-atrial (SA).PatofisiologiMekanisme multiple wavelet reentry tergantung sedikit banyaknya sinyal elektrik yang mempengaruhi depolarisasi. Timbulnya gelombang yang menetap dari depolarisasi atrial atau wavelet yang dipicu oleh depolarisasi atrial prematur atau aktivitas aritmogenik dari fokus yang tercetus secara cepat. Dipengaruhi oleh 3 faktor :Periode refractoryBesar atriumKecepatan konduksi.

Penyebab yang sering menimbulkan AF adalahPembesaran atrium akibat lesi katup jantung yang mencegah atrium mengosongkan isinya secara adekuat ke dalam ventrikelKegagalan ventrikel dengan pembendungan darah yang banyak di dalam atrium.

PatofisiologiFaktor Resiko RendahResiko ModeratResiko TinggiGender wanitaUsia >75 tahunRiwayat StrokeUsia 65-74 tahunHipertensiTIAPJKGagal JantungEmboliTirotoksikosisEF >35%Stenosis mitralDiabetes MelitusKatup proteseMencegah pembekuan darahWarfarin, Aspirinb.Mengurangi denyut jantungDigitalis, beta blocker, antagonis kalsiumMengembalikan irama jantungPharmacological cardioversion : amiodarone, Dofetilide, Flecainide, Ibutilide, Propafenone, QuinidineElectrical cardioversionOperatif : Catheter ablation, Maze operation, Artificial pacemaker

PenatalaksanaanFibrilasi ventrikelKardiomiopati akibat takikardia persistenKematian mendadakStroke trombosisKomplikasiTerima Kasih