Upload
langgeng-prayitno
View
74
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Audit sebagai disiplin ilmu
Citation preview
Auditing sebagai Disiplin
Ilmu.Disarikan dari Mautz and Sharaf, The Philosophy Of
Auditing
Sering terjadi kecenderungan yang
menyatakan bahwa auditing adalah subdivisi dari
akuntansi?YA TIDAK
Jika diteliti lebih jauh mengenai pelaksanaan audit yang dilakukan oleh
auditor melalui prosedur audit, akan diketemukan bahwa auditing
mempunyai akar (root of auditing) sendiri. Hubungan antara auditing dan
akuntansi sangat sedikit, meskipun dasarnya benar-
benar berbeda; baik auditing maupun akuntansi
berhubungan dalam bisnis, tidak seperti hubungan antara
bapak dengan anak.
Akuntansi meliputi pengumpulan , klasifikasi, peringkasan, dan komunikasi tentang data finansial; hal ini meliputi
pengukuran dan komunikasi dari bisnis serta kondisi dari suatu entitas tertentu. Tugas
dari akuntansi adalah untuk mengeliminasi informasi yang mendetail menjadi lebih
mudah dimengerti dan dikendalikanTugas auditing adalah mereview pengukuran dan komunikasi dari ketepatan pengetrapan akuntansi. Auditing adalah bersifat analitikal, bukan konstruktif; mengkritik, menginvestigasi, mengenai dasar pengukuran dan pernyataan akuntansi.
Auditing menekankan bukti, sebagai pendukung tersajinya laporan keuangan.
Auditing juga mempunyai akar prinsip sendiri, tidak seperti akuntansi yang
hanya punya review saja, tetapi secara logis auditing mempunyai ide dan
metodenya tersendiri.
Suatu analogi yang cocok untuk menyandingkan antara akuntansi dan auditing sulit ditemukan,
setidaknya hubungan antara akuntansi dan auditing mungkin seperti penulis dan editor.
Akuntansi dan auditing; saling melengkapi. Meskipun mempunyai perhatian yang sama
mengenai subjek, fungsi mereka, peralatan dan pendekatannya secara substansial berbeda.
Menemukan ide fundamental dari auditing dengan cara menguji teori dan praktek akuntansi adalah kurang tepat. Diperlukan pemahaman terhadap
fungsi auditing secara mendalam untuk memahami hakikat auditing.
Auditing berhubungan dengan verifikasi, pengujian data finansial dengan tujuan untuk menilai kebenaran yang
menggambarkan kondisi entitas. Data financial adalah fakta yang intangible.
Verifikasi membutuhkan aplikasi dari metode dan teknik
pembuktian. Bukti adalah bagian dari logika yang telah
dideskripsikan oleh seseorang seperti
“pengetahuan bukti”.
Logika berhubungan dengan bagaimana kita membuat fakta, konklusi, dan kesimpulan apakah itu valid atau tidak valid. Logika adalah dasar auditing, dimana merubah teori dan ide dari
bukti menjadi logika. Pada kenyataannya, semua disiplin mengenai bukti adalah didasarkan pada
logika.auditing mempunyai akar utama dalam logika, tetapi
menjangkau lapangan pengetahuan yang lain, seperti matematika, pengetahuan kebiasaan, komunikasi, dan etika
dalam porsi teori ituAuditing juga berhubungan dengan sampling dan
seharusnya juga menempatkan pada studi dari teori statistik. Tetapi, dalam tujuannya untuk mensukseskan pemakaian teknik sampling dalam verifikasi audit, perhatian besar harus diberikan pada data dasar bisnis dan karakteristik yang membedakan dari data
dengan lapangan pengetahuan yang diperlukan.
auditing harus memformulasi konsep unik yang tidak dapat digunakan di tempat lain karena berbeda dengan fungsi
auditing. Auditing terkait dengan independensi.JADI ..............:
1.Auditing adalah pengetahuan tersendiri. 2.Filosofi auditing merupakan tantangan yang cukup berharga dari pemikiran profesi yang ditawarkan. 3.Auditing berhubungan dengan ide abstraksi; auditing mempunyai dasar sendiri dalam berbagai tipe pembelajaran; juga mempunyai struktur rasional, konsep, teknik dan aturan sendiri; ini adalah studi intelektual yang cermat dan disebut “disiplin” dalam istilah terbaru. 4.Auditing juga memberikan kesempatan bahkan keinginan para intelektual. Hal ini yang mendasari teori yang mungkin ditemukan, dikembangkan, dipahami dan digunakan untuk pengembangan profesi.5. Auditing juga merupakan disiplin ilmu “aplikasi”, dan karena merupakan disiplin aplikasi yang mengambil dasar-dasar “prinsip” teori dari lapangan ilmu yang lain, beberapa diantaranya masih murni dan lainnya aplikasi juga, selalu ada kemungkinan akan kehilangan pandangan terhadap hubungan dan dependensi pada dasar pembelajaran.
10
11
Teori dapat diklasifikasikan berdasar sifatnya menjadi dua, yaitu teori normatif,
dan teori deskriptif.
Teori normatif merupakan teori yang seharusnya dilaksanakan. Teori deskriptif
merupakan teori yang sesungguhnya dilaksanakan.
12
Teori auditing merupakan tuntunan untuk melaksanakan audit yang bersifat normatif.
Dalam melakukan audit, seorang auditor menerapkan prosedur audit sesuai dengan
standar yang diterima oleh umum.
Untuk menetapkan standar, diperlukan konsep yang mendasarinya sehingga standar
tersebut dapat dijabarkan dalam prosedur yang dapat digunakan pada audit.
13
Konsep adalah abstraksi–abstraksi yang diturunkan dari pengalaman dan observasi,dan
dirancang untuk memahami kesamaan–kesamaan di dalam suatu subyek, dan
perbedaan –perbedaannya dengan subyek yang lain.
Seperti pada ilmu teknik, ekonomi, sosiologi, dan lain–lain ilmu auditing juga didasarkan
pada konsep–konsep dasar.
14
Konsep dasar sangat diperlukan karena merupakan dasar untuk pembuatan standar, yakni pengarah dan pengukur kualitas dari mana prosedur–prosedur audit diturunkan.
Standar auditing adalah pengukur kualitas, dan tujuan sehingga jarang berubah,
15
Prosedur audit adalah metode–metode atau
teknik–teknik rinci untuk melaksanakan standar, sehingga prosedur akan berubah bila
lingkungan auditnya berubah. Misalnya, sistem akuntansi berkomputer tentu berbeda dengan
sistem akuntansi manual, dan hal ini akan menghendaki prosedur audit yang berbeda.
Namun, kualitas dan tujuan audit tidak perlu berubah. Dengan demikian prosedur audit
merupakan alat untuk memenuhi standar audit.
16
Konsep
Standar
Prosedur
1.Evidence2.Due audit care3.Fair Presentation4. Independence5.Ethical conduct