Audit Sistem Kepastian Kualitas

Embed Size (px)

Citation preview

AUDIT MANAJEMEN

AUDIT SISTEM KEPASTIAN KUALITAS

Disusun oleh :

Juanda Surya1301103010077Fiqi Caesar1301103010010Dwi Andika1301103010006Muftianda Kardawi1301103010130

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS SYIAH KUALA2015KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Audit Manajemen tentang perilaku dalam organisasi.Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang perilaku dalam organisasi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Banda aceh, November 2015

Tim Penyusun

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGSemakin ketatnya intensitas persaingan dalam merebut pasar mendorong perusahaan untuk memberikan yang lebih kepada pelanggannya relatif dibandingkan dengan apa yang diberikan pesaing. Usaha dan operasional perusahaan terfokuskan kepada keinginan, harapan dan kebutuhan pelanggan (customer focus). Perusahaan berusaha meningkatkan nilai pelanggan (customer value) sebagai usaha untuk meningkatkan kepuasannya (customer satisfaction). Memuaskan pelanggan berarti memenuhi semua (sebagian besar keinginan dan harapan pelanggan) dari mengonsumsi (menggunakan) produk yang dihasilkan perusahaan. Pelanggan selalu memperbandingkan antara manfaat yang diperoleh (customer realization) dengan pengorbanan yang dilakukan (customer sacrifice) untuk mendapatkan produk tersebut. Untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan, perusahaan membangun suatu sistem kepastian kualitas. Hal ini berkaitan dengan usaha untuk memastikan bahwa proses-proses yang berjalan didalam perusahaan dapat menjamin dihasilkan dan diserahkannya produk (barang/jasa) yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Didalam sistem kepastian kualitas, unsur-unsur penting kepastian kualitas dibangun yang memungkinkan personalia dalam perusahaan untuk mengidentifikasi, merancang, mengembangkan, memproduksi, mengirim, dan mendukung dihasilkannya produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sistem kepastian kualitas merupakan sesuatu yang dinamis. Sistem ini harus mampu beradaptasi dan berubah untuk mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan pelanggan. Sebagai bagian dari komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan untuk memenuhi persyaratan pelanggan, secara periodik dilakukan audit terhadap sistem kepastian kualitas yang dilakukan perusahaan.

1.2 RUMUSAN MASALAHa. Bagaimana gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika ditinjau berdasarkan kajian teoretis?b. Bagaimana gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika ditinjau berdasarkan kajian praktis atas studi kasus dan pemberian rekomendasi?

1.3 TUJUANa. Mengetahui dan memahami gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika ditinjau berdasarkan kajian teoretis. b. Mengetahui dan memahami gambaran umum tentang audit sistem kepastian kualitas jika ditinjau berdasarkan kajian praktis atas studi kasus dan pemberian rekomendasi.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Audit Sistem Kepastian KualitasAudit system kepastian kualitas adalah proses sistematis, mandiri dan terdokumentasi untuk memperoleh bukti objektif dan menilainya secara objektif untuk menentukan sejauh mana criteria audit telah terpenuhi audit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.2.2 Peranan Audit Sistem Kepastian KualitasBerbagai pihak berkepentingan terhadap hasil audit sistem kepastian kualitas dengan berbagai kepentingan dan tujuannya. Pihak-pihak tersebut antara lain:a. PerusahaanUntuk menilai seberapa mampu jajaran di bawahnya mengimplementasikan sistem manajemen kualitas yang telah ditetapkan.b. PelangganUntuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dikomsumsi/digunakan telah sesuai dengan standar kualitas yan disyaratkan.c. PemerintahUntuk mendapatkan kepastian bahwa produk yang dihasilkan dan dilepas ke pasar telah sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan pemerintah dan aman dikomsumsi/digunakan oleh konsumen.

d. AsosiasiKelompok ini berkepentingan terhadap audit sistem kepastian kualitas untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana perusahaan yang menjadi anggotanya mengelola manajemen kualitasnya sehingga mampu menghasilkan produk sesuai dengan yang dipersyaratkan pelanggannya.e. Lembaga sertifikasiLembaga ini membutuhkan hasil audit adlah untuk menilai kemampuan dari perusahaan dalam menerapkan sistem kepastian kualitas yang telah ditetapkan oleh lembaga sertifikasi ini.2.3 Tujuan dan Manfaat Audit Sistem Kepastian KualitasAudit ini dirancang untuk menilai aktivitas, praktik, atau kebijakan perusahaan untuk menentukan apakah perusahaan memiliki kemampuan untuk memnuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya.ISO 10011 yang menjadi panduan dalam pelaksanaan audit sistem kepastian, menyatakan tujuan dari audit ini adalah untuk:a. Menentukan ketidaksesuaianb. Menentukan efektivitas sistem kualitasc. Memberikan peluang untuk perbaikan sistemd. Memenuhi persyaratan peraturane. Memudahkan registrasi/pendaftaran sistem kualitasf. Menilai pemasok dan memvertifikasi sistem kualitasnyag. Menilai dan menverifikasi sistem kualitas perusahaan sendiri

Sedangkan manfaat audit ini antara lain :a. Membantu mengembangkan sistem manajeman kualitas terpadu yang efektifb. Menyempurnakan proses pengambilan keputusan manajemenc. Membantu pengalokasian sumber daya secara optimald. Mencegah timbulnya masalah yang dapat menggangue. Memungkinkan dilakukannya tindakan koreksi yang tepat waktuf. Mengurangi biaya-biaya tambahan koreksi yang tepat waktug. Meningkatkan produktivitash. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan pasar

2.3 Meningkatkan Nilai Tambah Organisasi Melalui Proses AuditAudit memberikan manfaat kepada tiga pihak kepentingan terhadap sistem manajeman kualitas, yaitu:a. Sertifikasi organisasib. Pelanggan, dengan meningkatkan kemampuan organisasinya menyediakan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan.c. Lembaga sertifikasi, dengan meningkatkan kredibilitas ketiga pihak dalam proses sertifikasi.d. Panduanauditor dalam melaksanakan tugas prefesionalnya:e. Perencanaan auditf. Teknik auditg. Keputusan dan analisish. Laporan dan tindak lanjut

2.4 Panduan Umum Audit Sistem Kepastian KualitasBeberapa petunjuk berikut ini dapat membantu auditor dalam mengatasi kesulitan yang ditemukan dalam melakukan audit sistem kepastian kualitas:a. Pastikan audit berfokus pada penemuan fakta berkaitan dengan kelemahan yang masih terjadi dan peningkatan berkelanjutanb. Audit harusnya digunakan sebagai alat organisasi secara luas dalam meningkatkan kualitas baik sistem, proses, maupun hasil yang ditetapkanc. Audit harus dipandang sebagi suatu relevan dan memberikan nilai baik bagi individu, manajer, maupun perusahaan secara keseluruhand. Audit seharusnya dilakukan secara terstuktur dengan menggunakan kuesioner dan terhindar dari kesan mengadili dalam audite. Rencana audit seharusnya dipublikasikan untuk memungkinkan manajer merencanakan terlebih dahuluf. Untuk memastikan konsistensi pendekatan, lebih baik menetapkan sstu tim untuk mengaudit suatu area tertentu pada waktu tertentug. Mengangkat koordinator atau fasilitator audit yang tidak harus dijabat oleh staf penuh waktu, mungkin tugas tersebut dapat ditangani oleh manajer kualitas.h. Audit harus memiliki tujuan dan sasaran yang jelas

2.5 Manajemen KualitasISO 9001:2001 mendasar manajemen kualitas pada 8 prinsip manajemen kualitas yang terdiri dari:a. Fokus pada pelangganb. Kepemimpinanc. Keterlibatan SDMd. Pendekatan prosese. Pendekatan sistem dalam pengelolaanf. Perbaikan yang terus menerusg. Pembuatan keputusan berdasarkan faktah. Hubungan saling menguntungkan dengan pemasok

2.6 Langkah-Langkah AuditAudit system manajeman kualitas dapat mengikuti langkah-langkah berikut:a. Perencanaan auditb. Pelaksanaan auditc. Mempelajari hasil auditd. Tindakan perbaikan

2.7 Persyaratan Sistem Kepastian KualitasPersyaratan sistem kepastian kualitas berdasarkan ISO 9001:2001 meliputi :a. Klausul 4 tentang Sistem Manajemen Kualitasb. Klausul 5 tentang Tanggung Jawab Manajemenc. Klausul 6 tentang Manajemen Sumber Dayad. Klausul 7 tentang Realisasi Produke. Klausul 8 tentang Pengukuran, Analisis, dan Peningkatan

A. Klausul 4 Sistem Manajemen KualitasBeberapa Kriteria kualitas diuraikan sebagai berikut :a. Persyaratan Umuma) Mengidentifikasi proses yang dibutuhkan untuk sistem manajemen kualitas dan aplikasinya dalam organisasib) Menentukan tahapan dan interaksi proses-proses tersebutc) Menentukan kriteria dan metode yang diperlukan untuk memastikan bahwa baik operasi maupun proses-proses ini berjalan efektif.d) Memastikan ketersediaan sumber daya dan informasi yang diperlukan untuk mendukung kegiatan operasiona dan pemantauan proses-proses tersebut.e) Memantau, mengukur dan menganalisis prose-proses tersebut.f) Mengambil tindakan yang dperlukan agar mencapai hasil yang telah direncanakan dan melakukan peningkatan berkesinambungan terhadap proses-proses tersebut.b. Persyaratan Dokumena) UmumDokumen sistem manajemen kualitas harus mencakup :i. Pernyataan terdokumentasi dari kebijakan dan tujuan kualitas.ii. Manual kualitasiii. Prosedur terdokumentasi yang diwajibkan oleh ISO 9001:2001iv. Dokumen yang dibutuhkan oleh organisasi untuk memastikan perencanaan operasi dan pengendalian proses secara efektif.v. Rekaman/catatan yang diwajibkan oleh standar internasionalb) Manual Kualitasi. Lingkup dari sistem manajemen kualitas termasuk rincian dan pembenaran dari hal-hal yang boleh dikecualikanii. Prosedur terdokumentasi yang masih ditetapkan untuk sistem manajemen kualitas atau acuan nya.iii. Penjelasan dari intraksi untuk setiap proses sistem manajemen kualitasc. Pengendalian DokumenSebuah prosedur terdokumentasi harus ditetapkan dalam menentukan kabutuhan pengendalian untuka) Memberikan persetujuan terhadap kecukupan dokumen sebelum diterbitkanb) Meninjau dan memperbarui jika perlukan dan menyetujui uraian dokumenc) Memastikan bahwa perubahan daan status revisi relevan dari dokumen yang berlaku tersedia di tempat penggunaannya.d) Memastikan dokumen tersebut sah dan mudah diidentifikasie) Memastikan dokumen asali eksternal teridetifikasi dan terkendali ditribusinyaf) Mencegah penggunaan dokumen yang sudah tidak berlaku, baik disengaja maupun tidak.

B. Klausul 5 Tanggung Jawab Manajemen

a. Komitmen manajemenb. Fokus pada pelangganc. Kebijakan kualitasd. Perencanaane. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasiC. Klausul 6 Manajemen Sumber DayaKetersediaan sumber dayaOrganisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan.a. Untuk menerapkan dan memelihara sistem manajemen kualitas dan terus-menerus mengembangkan efektivitasnyab. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memenuhi persyaratan pelanggan

Sumber daya manusiaa. UmumPersonel yang bekerja, yang dapat memengaruhi kualitas produk harus memiliki kompetensi yang berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian, dan pengalaman yang sesuai.b.Kompetensi, pelatihan, dan kepedulianOrganisasi harus:a) Menentukan kompetensi yang sesuai untuk personel yang bekerja pada bagian yang dapat memengaruhi kualitas produkb) Menyediakan pelatihan atau tindakan lainnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan ini.c) Memastikan bahwa personel tersebut memiliki kepedulian yang relevan dan penting untuk kegiatan-kegiatannya dan bagaimana mereka memberikan kontribusi untuk tercapainya tujuan kualitas.

InfrastukturOrganisasi harus menetapkan, menyediakan, dan memelihara infrastuktur yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk. Infrastuktur mencakup hal-hal berikut ini:a. Gedung, ruang kerja, dan peralatan penunjangb. Peralatan yang dipakai dalam prosesc. Sarana pendukung

Lingkungan kerjaOrganisasi harus menentukan dan mengelola lingkungan kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan produk.

D. Klausul 7 Realisasi ProdukPerencanaan realisasi produkOrganisasi harus merencanakan dan mengembangkan proses yang dibutuhkan untuk realisasi produk. Dalam merencanakan realisasi produk, organisasi harus menetapkan hal-hal berikut:a. Sasaran dan persyaratan kualitas bagi produkb. Kebutuhan untuk mendapatkan proses, dokumentasi, dan penyediaan sumber daya untuk produkc. Dokumen yang dibutuhkan untuk memberikan bukti bahwa proses realisasi menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan

Proses yang berhubungan dengan pelanggana. Identifikasi persyaratan yang berhubungan dengan produkOrganisasi harus menentukan:a) Persyaratan yang telah ditentukan konsumenb) Persyaratan yang tidak ditentukan oleh konsumenc) Persyaratan dari UU dan peraturan yang berhubungan dengan produkd) Persyaratan lainnyab. Tinjauan persyaratan yang berhubungan dengan produkOrganisasi harus meninjau kembali persyaratan yang berhubungan dengan produk.

c. Komunikasi dengan pelangganOrganisasi harus menentukan dan menerapkan peraturan yang efektif untuk berkomunikasi dengan konsumen berkaitan dengan:a) Informasi produkb) Pertanyaan , penanganan kontrak/pesanan yang diambil termasuk perubahanc) Umpan balik konsumen termasuk pelanggan

Desain dan pengembangana. Perencanaan desain dan pengembanganOrganisasi harus merencanakan dan mengendalikandesain dan pengembangan produk.b. Input desain dan pengembanganInput yang berhubungan dengan persyaratan produk harus ditentukan dan catatannya harus disimpan.c. Output desain dan pengembanganOutput desain dan pengembangan harus tercantum dalam sebuah bentuk untuk diverifikasi terhadap input desain dan pengembangan dan harus disetujui sebelum dikeluarkan.d. Tinjauan desain dan pengembanganPada tahap yang sesuai, harus dilakukan tinjauan sistematis pada perancangan dan pengembangan.e. Verifikasi desain dan pengembanganVerifikasi harus memperlihatkan kesesuaian dengan rencana yang disusun untuk memastikan bahwa output desain dan pengembangan itu memenuhi persyaratan input desain dan pengembangan.f. Validasi desain dan pengembanganValidasi dari hasil desain dan pengembangan harus memperlihatkan kesesuaian dengan rencana yang disusun untuk memastikan bahwa hasil dari produk tersebut mampu dalam memenuhi persyaratanpada penerapan dan penggunaan yang ditetapkan,jika diketahui.

g. Pengendalian perubahan desain dan pengembanganPerubahan desain dan pengembangan harus ditentukan dan catatannya dipelihara. Perubahan harus ditinjau, diverifikasi, divalidasi (jika sesuai), akan disahkan sebelum diterapkan.

Pembeliana. Proses pembelianOrganisasi harus memastikan bahwa produk yang dibeli sesuai dengan persyaratan pembelian. Organisasi harus mengevaluasi dan menyeleksi kemampuan pemasok dalam memasok produk yang sesuai dengan yang dipersyaratkan organisasi.b. Informasi pembelianInformasi pembelian harus menggambarkan produk yang akan dibeli, termasuk bila sesuai dengan:a) Persyaratan untuk pengesahan produk, prosedur, proses, dan peralatanb) Persyaratan untuk kualifikasi personalc) Persyaratan sistem manajemen kualitasc. Verifikasi produk yang dibeliOrganisasi harus melakukan inspeksi dan/atau berbagai kegiatan yang diperlukan untuk memastikan bahwa produk yang dibeli memenuhi persyaratan pembelian yang ditentukan.

Produksi dan penyediaan jasaa. Pengendalian produksi dan penyediaan jasaOrganisasi harus merencanakan dan melaksanakan produksi dan penyediaan jasa dibawah kondisi yang dikendalikanb. Validasi proses produksi dan penyediaan jasaOrganisasi harus memvalidaasi berbagai proses produksi dan penyediaan jasa, terhadap output yang dihasilkan yang tidak dapat diverifikasi oleh pemantauan atau pengukuran yang berurutan

c. Indentifikasi dan mampu telusurJika diperlukan, organisasi harus mendefinisikan produk dengan cara yang sesuai diseluruh realisasi produk

d. Properti pelangganOrganisasi harus menandai, memverifikasi, melindungi,dan menjaga properti pelanggan yang disediakan atau dipakai dalam produk.e. Pemeliharaan produkOrganisasi harus memelihara kesesuaian produk sejak proses internal dan penyerahan ke tempat tujuan. Pemeliharaan ini mencakup identifikasi, penanganan, pemaketan, penyimpanan, dan pengawetan.

Pengendalian, pengukuran, dan pemantauan alatOrganisasi harus menentukan pemantauan dan pengukuran yang dilakukan serta pemantauan dan pengukuran sarana yang dibutuhkan untuk menyediakan bukti-bukti kesesuaian produk pada persyaratan yang ditetapkan. Organisasi harus membuat proses untuk memastikan bahwa pemantauan dan pengukuran dilakukan secara konsisten sesuai persyaratan pemantauan dan pengukuran. Jika diperlukan, untuk memastikan validitas hasil, perlengkapan alat ukur harus:a. Dikablibrasikan atau diversifikasi pada selang waktu tertentu atau sebelum dipakaib. Disetel atau disetel ulang seperlunya.c. Teridentifikasi untuk memungkinkan status kalibrasi ditetapkand. Dijaga dari penyetelan yang akan membuat hasil pengukuran yang tidak sahe. Dilindungi dari kerusakan dan penurunan kualitas selama penanganan, pemeliharaan, dan penyimpanan.Selain itu organisasi harus menaksir dan merekam validasi hasil pengukuran sebelumnya bila peralatan tidak memenuhi persyaratan. Organisasi harus mengambil tindakan yang tepat pada peralatan dan produk manapun yang berpengaruh. Catatan hasil kalibrasi dan verifikasi harus dipelihara.

E. Klausul 8 Pengukuran Analisis dan PeningkatanUmumOrganisasi harus merencenakan dan menetapkan proses pemantauan, pengukuran, analisis dan pengembangan yang dibutuhkan untuk:a. Memperlihatkan kesesuaian produkb. Memastikan kesesuaian sistem manajemen kualitasc. Meningkatkan peningkatan berkelanjutan yang efektif terhadap sistem manajemen kualitas.Ini harus bergantung pada ketepatan metode yang berlaku termasuk teknik statistik dan jangkauan pemakaiannya.

Pemantauan dan pengukurana. Kepuasan pelangganSebagai salah satu alat untuk mengukur kinerja sistem manajemen kualitas, organisasi harus memantau informasi yang berhubungan dengan pandangan pelanggan apakah organisasi telah memenuhi persyaratan pelangganb. Audit internalOrganisasi harus menjadwalkan lingkup perencanaan audit internal untuk menentukan apakah manajemen kualitas sudah:a) Sesuai untuk perencanaan yang disusun pada persyaratan ISO 9001b) Diterapkan dan dipelihara secara efektifc) Pemantauan dan pengukuran prosesd) Pemantauan dan pengukuran produke) Pengendalian produk yang tidak sesuaic Analisis dataOrganisasi harus menentukan, mengumpulkan dan menganalisis data yang tepat untuk memperlihatkan kesesuaian dan efektivitas sistem manajemen kualitas dan mengevaluasi sejauh mana peningkatan berlanjut yang dibuat, efektif.

Peningkatana. Peningkatan berkelanjutanOrganisasi harus terus melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap efektivitas sistem manajemen kualitas, tujuan kualitas, hasil sistem manajemen kualitas melalui pemakaian kebijakan kualitas, tujuan kualitas, hasil sistem manajemen kualitas melalui pemakaian kebijakan kualitas, tujuan kualitas, hasil audit, analisis data, tindakan perbaikan, pencegahan, dan tinjauan manajemen.b. Tindakan perbaikanOrganisasi harus mengambil tindakan untuk mengurangi penyebab ketidaksesuaian dalam rangka mencegah berulang terjadinya hal tersebut. Tindakan perbaikan harus sesuai dengan penyebab ketidaksesuaian yang ditemukan.c. Tindakan pencegahanOrganisasi harus menentukan tindakan untuk mengurangi penyebab potensial ketidaksesuaian untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan. Tindakan pencegahan harus sesuai dengan penyebab masalah potensial.

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULANAudit sistem kepastian kualitas merupakan audit yang dilakukan tehadap kinerja perusahaan yang dalam hal ini untuk memastikan bahwa proses-proses yang berjalan didalam perusahaan sudah sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan dalam operasinya baik terhadap produk atau jasa yang dihasilkan maupun struktur dan karyawan perusahaan guna mencapai kualitas yang diharapkan. Audit ini dirasa perlu pada saat kinerja kualitas aktual berbeda dengan standar yang telah di tetapkan. Peranan audit ini sendiri adalah seperti untuk mengetahui apakah perusahaan telah mencapai tujuan kualitasnya dan untuk mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti prosedur-prosedur yang berlaku. Dalam hal ini audit sistem kepastian kualitas berfokus kepada pelanggan dan sistem manajemen kualitas. Temuan hasil audit selanjutnya dianalisis, dinilai kecukupan dan kesesuaiannya terhadap standar ISO 9001:2000. Hasil temuan auditor tersebut akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan/atau perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Bayangkara, IBK. 2008.Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi Jakarta: Salemba Empat. http://qualitysystem.wordpress.com/2007/08/06/ceklis-audit-sistem-manajemen-mutu-sales-dan-marketing/ http://www.unsyiah.ac.id/file/Ringkasan%20Eksekutif%20AIMA%20Siklus%202%202010.pdf http://www.google.co.id/search?q=Ringkasan%2520Eksekutif%2520AIMA%2520Siklus%25202%25202010&sourceid=opera&ie=utf-8&oe=utf-8&channel=suggest