Avian Influenza

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dsadfadfjdalkf

Citation preview

Nama: Mustika Dinna WikantariNIM: 201370156

Avian InfluenzaDefinisiFlu burung (avian influenza) adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus yang secara alami hanya dapat menginfeksi unggasa dan kadang babi. Pada keadaan tertentu virus avian influenza dapat dari unggas ke manusia penyebabnya adalah virus avian influenza tipe a yang dapat menyebabkan wabah (epidemic) global yang menjalar ke selurtuh dunia(pandemic).Virus influenza merupakan virus RNA termasuk dalam family orthomyxoviridae. Asam nukleat virus ini beruntai tunggal negative,terdiri dari 8 segmen gen yang mengkode sekita 11 jenis protein. Keadaan ini membantu terjadinya penataan ulang genetic,memungkinkan perkembangan antigen permukaan virus yang berbeda. Virus influenza mempunyai selubung simpai yang terdiri dari karbohidrat dan kompleks protein. Virus ini memiliki spikes atau tonjolan yang biasanya berguna untuk menempel pada reseptor yang spesifik pada sel hospesnya pada saat menginfeksi sel. Ada dua jenis spikes yaitu hemaglutinin(HA) dan neuraminidase(NA) yang terletak di bagian luar dari virion. Virus influenza merupakan ortomiksovirus berenvelope (100nm). Nukleoproteinnya memiliki 3 tipe antigen yang membentuk 3 kelompok virus: virus tipe A, tipeB,tipeC. Virus influenza a sangatlah terkenal dan di waspadai dalam dunia kesehatan karna sangat pathogen bagi manusia ,binatang, dan menyebabkan angaka kematian tinggi,virus ini menyebabkan pandemic karena mudahnya bermutasi sehingga membentuk virion-virion baru yang lebih pathogen. Virus B hanya menyerang manusia. Virus C jarang ditemukan meskipun sering juga menginfeksi manusia dan binatang.

EtiologiSumber penyebaran atau penularan virus influenza A (h5n1) terhadap manusia adalah unggas ,misalnya ayam,burung,dan itik. Meskipun virus h5n1 biasanya tidak menginfeksi manusia,tapi pada tahun 2003 hampir 400 orang bersal dari 12 negara dolaporkan terserang virus ini. Kuda dan babi merrupakan sumber infeksi virus avian influenza karena hewan tersebut merupakan hospes reservoir. Penularan virus (h5n1) umumnya terjadi melalui udara yang mengandung bahan infektif dalam bentuk titik ludah(droplet) pada saat penderita bersin atau batuk. Selain kontak langsung dan hubungan yang dekat dengan unggas yang sakit,tinja unggas yang sakit. Sebagian besar kasus infeksi flu burung pada manusia disebabkan penularan virus dari unggas ke manusia. Penularan virus h5n1 dari manusia sangatlah jarang terjadi,meskipun demikian mengingat bahwa virus influenza mempunyai kemampuan untuk selalu berubah sifatnya,maka satu ketika ditularkan dari manusia ke manusia. Karena virus ini sangat jarang menginfeksi manusia, pada umumnya manusia memiliki imunitas tehadap infeksi virus h5n1.

Eoidemiologi Hingga 5 Agustus 2005, WHO melaporkan 112 kasus A (H1N1) pada manusia. Kasus terbanyak di Vietnam, Thailand, Kamboja dan Indonesia. Hingga Agustus 2005, sudah jutaan ternak mati akibat avian influenza, ternyata kasus avian influenza yang terkonfirmasi hanya sedikit diatas 100 kasus

Patogenesis Penyebaran virus Avian Influenza (AI) terjadi melalui udara (droplet infection) di mana virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran napas atau langsung memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus yang tertanam pada membran mukosa akan terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat yang dapat mengikat virus. Reseptor spesifik yang dapat berikatan dengan virus influenza berkaitan dengan spesies darimana virus berasal. Virus avian influenza manusia (Human influenza viruses) dapat berikatan dengan alpha 2,6 sialiloligosakarida yang berasal dari di mana didapatkan residu asam sialat yang dapat berikatan dengan residu galaktosa melalui ikatan 2,6 linkage. Virus AI dapat berikatan dengan membran sel mukosa melalui ikatan yang berbeda yaitu 2,3 linkage. Adanya perbedaan pada reseptor yang terdapat pada membran mukosa diduga sebagai penyebab mengapa virus AI tidak dapat mengadakan replikasi secara efisien pada manusia. Mukoprotein yang mengandung reseptor ini akan mengikat virus sehingga perlekatan virus dengan sel epitel saluran pernapasan dapat dicegah. Tetapi virus yang mengandung neurominidase pada permukaannya dapat memecah ikatan tersebut. Virus selanjutnya akan melekat pada epitel permukaan saluran napas untuk kemudian bereplikasi di dalam sel tersebut. Replikasi virus terjadi selama 4-6 jam sehingga dalam waktu singkat virus dapat menyebar ke sel-sel didekatnya. Masa inkubasi virus 18 jam sampai 4 hari, lokasi utama dari infeksi yaitu pada sel-sel kolumnar yang bersilia. Sel-sel yang terinfeksi akan membengkak dan intinya mengkerut dan kemudian mengalami piknosis. Bersamaan dengan terjadinya disintegrasi dan hilangnya silia selanjutnya akan terbentuk badan inklusi.

Gejala KlinisMasa inkubasi selama 1-3 hari,sebagian besar penderita mengalami gejala awal berupa demam tinggi(>380),gejala flu,kelainan pernafasan,serta gejala lainnya seperti sakit kepala,malaise,nyeri otot,fotofobi,diare,konjuctiva merah,operdarahan hidung dan gusi,sesak nafas 1 minggu. Gejala dapat memburuk dengan cepat ditandai dengan pneumonio berat,dyspnea,tachypnea,gambaran radiography yang abnormal,seperti diffuse,multifocal, patchy infiltrates, intestinal infiltrates dan kelainan segmental atau lobular. Definisi Kasus AI H5N11. Kasus suspekKasus suspek adalah seseorang yang menderita infeksi saluran respiratorik atas dengan gejala demam (suhu 380 C), batuk dan atau sakit tenggorokan, sesak napas dengan salah satu keadaan di bawah ini dalam 7 hari sebelum timbul gejala klinis: Kontak erat dengan pasien suspek, probable, atau confirmed seperti merawat, berbicara atau bersentuhan dalam jarak