46
BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO KELOMPOK KERJA SANITASI JL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 11 KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013 2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Bungo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang secara geografis terletak antara 101’ 27’ sampai 102’ 30’ Bujur Timur dan antara 01’ 55’ Lintang Selatan, yang merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian 0 – 25 meter diatas permukaan laut. Kedudukan secara administratif berbatasan dengan : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya (Provinsi Sumatera Barat). Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tebo. Kabupaten Bungo terdiri dari 17 (Tujuh belas) Kecamatan yang meliputi 141 Desa dan 12 Kelurahan dengan luas wilayah 4.659 km, Posisi tersebut menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah lintasan antar wilayah barat, timur dan selatan. Air Tanah Potensi air bawah tanah merupakan salah satu sumber air baku yang penting dalam menunjang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Saat ini pemanfaatan air bawah tanah di Kabupaten Bungo selain sebagai sumber pasokan air bersih untuk keperluan sehari-hari juga dipakai untuk keperluan industri. Salah satu cara pengembangan potensi air air bawah tanah dapat dilakukan melalui kegiatan pengeboran dengan menggunakan metode geolistrik. Berdasarkan metode ini, dari bebarapa sampel pengukuran yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa lapisan batuan yang mengandung air bawah tanah atau akuifer di Kabupaten Bungo sama pada tiap tempat tergantung pada penyebaran litologi lapisan batuan, penyebaran akuifer dan luas daerah imbuhnya kedalam potensi air tanah. Penyebaran akuifer air tanah di Kabupaten Bungo berkisar pada kedalaman antara 50 – 150 meter yang berada pada Cekungan Air Tanah (CAT) Muara Bungo. Iklim dan curah hujan Kabupaten Bungo adalah daerah beriklim tropika basah dengan temperatur 25,8º C -26,7º C, Kondisi Iklim Kabupaten Bungo BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN

Bab 2 Gambaran Umum Wilayah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gambaran umum

Citation preview

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

11KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

2.1 Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten Bungo merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang secara geografis terletak antara 101’ 27’ sampai 102’ 30’ Bujur Timur dan antara 01’ 55’ Lintang Selatan, yang merupakan dataran rendah yang berada pada ketinggian 0 – 25 meter diatas permukaan laut. Kedudukan secara administratif berbatasan dengan :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tebo dan Kabupaten Darmasraya (Provinsi Sumatera Barat).

Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Merangin. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Dharmasraya dan Kabupaten Kerinci. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tebo.

Kabupaten Bungo terdiri dari 17 (Tujuh belas) Kecamatan yang meliputi 141 Desa dan 12 Kelurahan dengan luas wilayah 4.659 km, Posisi tersebut menjadikan Kabupaten Bungo sebagai daerah lintasan antar wilayah barat, timur dan selatan.

Air TanahPotensi air bawah tanah merupakan salah satu sumber air baku yang penting dalam menunjang kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Saat ini pemanfaatan air bawah tanah di Kabupaten Bungo selain sebagai sumber pasokan air bersih untuk keperluan sehari-hari juga dipakai untuk keperluan industri. Salah satu cara pengembangan potensi air air bawah tanah dapat dilakukan melalui kegiatan pengeboran dengan menggunakan metode geolistrik. Berdasarkan metode ini, dari bebarapa sampel pengukuran yang dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa lapisan batuan yang mengandung air bawah tanah atau akuifer di Kabupaten Bungo sama pada tiap tempat tergantung pada penyebaran litologi lapisan batuan, penyebaran akuifer dan luas daerah imbuhnya kedalam potensi air tanah. Penyebaran akuifer air tanah di Kabupaten Bungo berkisar pada kedalaman antara 50 – 150 meter yang berada pada Cekungan Air Tanah (CAT) Muara Bungo.

Iklim dan curah hujan Kabupaten Bungo adalah daerah beriklim tropika basah dengan temperatur 25,8º C -26,7º C, Kondisi Iklim Kabupaten Bungo dipengaruhi oleh curah hujan disuatu tempat antara lain dipengaruhi oleh keadaan iklim, keadaan orografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Oleh karena itu jumlah curah hujan beragam menurut bulan dan letak suatu tempat . Rata-rata curah hujan di Kabupaten Bungo selama tahun 2011 adalah 250,58 mm.

Topografi Keadaan topografi wilayah Kabupaten Bungo adalah sebagian dataran rendah di sebelah utara dan tengah yang sabagian terdiri dari rawa-rawa dengan ketinggian yang hampir sama dengan permukaan laut atau sampai dengan 20 meter dpl.

Sekitar 43,23% lahan yang ada di Kabupaten Bungo memiliki kemiringan lahan antara 0 – 15%, sedangkan sisanya, yaitu sebesar 36,55% kemiringan lahannya 16 – 40%. Karakteristik fisik dengan kemiringan yang cukup bervariasi ini membentuk bentang alam yang bervariasi pula. Namun secara umum merupakan wilayah yang relatif landai dan bergelombang. Wilayah yang relatif curam yaitu 20,22% dari luas lahan secara keseluruhan.

Dilihat dari pola aliran sungai yang terbentuk pada beberapa sungai di Kabupaten Bungo menunjukan bahwa beberapa sungai yang melalui daerah bertopografi datar membentuk pola aliran yang berkelok-kelok (meander), sedangkan sungai-sungai yang berada di daerah perbukitan akan membentuk pola aliran semi

BAB IIGAMBARAN UMUM WILAYAH KABUPATEN

BUNGO

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

12KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

deandritik dan deandritik. Di Kabupaten Bungo terdapat beberapa Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS), yaitu dapat dilhat pada tabel 2.1

Tabel 2. 1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di wilayah Kabupaten Bungo

Nama DAS Luas (Ha)DAS BATANG HARI

Sub Das Batang Tabir 25.559,43

Sub Das Batang Tebo 391.144,22

Sub Das Batang Hari Ulu 47.689,46

Sumber: Dinas HUTBUN Kab.Bungo

Peta 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Bungo

Sumber : Balai DAS Provinsi Jambi

Tabel 2.2 Luas wilayah administrasi kecamatan, Jumlah desa dan kelurahan dalam Kabupaten Bungo

No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Desa

Jumlah Kelurahan

Km2 Hektar

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

13KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.12.13.14.15.16.17.

PelepatPelepat IlirBathin II BabekoRimbo TengahBungo DaniPasar Muara BungoBathin IIIRantauPandanMuko-Muko Bahin VIIBathin III UluTanah SepenggalTanah Sepenggal LintasTanah TumbuhLimbur Lubuk MengkuangBathin II PelayangJujuhan Jujuhan Ilir

1.069,07410,29176,2996,90

35,97 9,2180,46

239,61 186,73 373,83 106,92

77,51236,55932,41

179,84 254,12193,04

1.069,07410,29176,2996,90

35,97 9,2180,46

239,61 186,73 373,83 106,92

77,51236,55932,41

179,84 254,12193,04

1517623-5699

101211145

107

---2253---------

Total 4,659,00 4,659,00 141 12

Sumber : Bungo Dalam Angka 2011 dan Badan PPMPD dan KB

2.2 DemografiTahun 2011 Jumlah Penduduk Kabupaten Bungo sebesar 310.737 jiwa yang terdiri dari laki-laki 159.523 jiwa dan

perempuan 151.214 jiwa yang berarti penduduk laki-laki lebih banyak dari pada perempuan, dengan tingkat

Peta 2.2 Peta Administrasi Kabupaten Bungo

Sumber: RTRW Kabupaten Bungo

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

14KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Kepadatan 66,70 jiwa/km2, ini memperlihatkan penduduk Kabupaten Bungo dari tingkat kepadatan masih dalam kategori jarang. Kecamatan Pelepat Ilir merupakan yang terpadat yaitu sebesar 45.596 jiwa dan kecamatan yang kepadatannya rendah adalah kecamatan Bathin III Ulu yakni 8.029 jiwa Gambaran jelas terlihat pada Tabel 2.3.

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bungo mencapai 3,08% pertahun. Angka pertumbuhan penduduk yang mencapai 3,08% cukup tinggi. Hal ini merupakan dampak dari keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bungo sehingga menarik orang datang ke Kabupaten Bungo. Kecamatan yang memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi adalah kecamatan Bungo Dani sebesar 6,36% selanjutnya kecamatan Pasar Muara Bungo sebesar 5,17%. Kecamatan yang paling rendah laju pertumbuhan penduduknya adalah kecamatan Jujuhan Ilir yakni sebesar 1,02%.

Menurut kelompok umur, jumlah penduduk kabupaten Bungo pada tahun 2011 di dominasi oleh usia antara 0-4 tahun dengan jumlah 34.053 jiwa atau 10,96%, kemudian disusul oleh kelompok umur 5-9 tahun sejumlah 32.899 jiwa atau 10.59%. Sementara kelompok umur yang terendah adalah 55-59 tahun dengan jumlah 9.145 jiwa atau 2,94%.

Dengan melihat tingkat laju pertumbuhan penduduk perkecamatan, maka jumlah penduduk Kabupaten Bungo berdasarkan hasil proyeksi dengan menggunakan jumlah penduduk tahun dasar 2012 maka tahun 2016 proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Bungo adalah 348.538 jiwa. Secara rinci tertera pada tabel 2.4.

Rumus menghitung proyeksi penduduk

Pt = Po (1 + r )tPt = Banyaknya penduduk pada tahun akhirPo = Banyaknya penduduk pada tahun awalr = Angka pertumbuhan pendudukt = Jangka waktu

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

15KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Tabel 2.3Jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Bungo Tahun 2008-2012

NAMA KECAMATANJumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk

2008 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012Pelepat 27.689 25.618 27.718 28.413 29.697 5.523 7.105 7.074 8.494 -17,02 -7,48 8,20 2,51 2,79 22,0 20,39 25,93 26,58 27,78

Pelepat Ilir 36.032 36.589 44.479 45.596 47,716 8.649 10.810 12.288 13.941 5,71 1,55 21,56 2,51 2,86 72,7 73,62 108,41 111,13 116,30

Bathin II Babeko 8.226 8.023 10.533 10.797 11.504 2.183 2.538 3.051 3.676 2,00 -2,47 31,29 2,51 3,73 29,5 28,82 59,75 61,25 65,26

Rimbo Tengah 15.021 16.682 23.760 24.356 25.386 4.077 5.190 6.430 7.353 2,04 11,06 42,43 2,51 2,67 96,6 107,25 245,20 251,35 261,98

Bungo Dani 19.186 18.906 23.205 23.791 25.813 4.137 5.648 6.421 7.211 8,91 -1,46 22,75 2,51 4,62 246,7 486,27 645,20 661,41 717,63

Pasar Muara Bungo 19.779 20.046 22.266 22.825 23.856 3.672 5.794 6.475 7.090 5,89 1,35 11,07 2,51 2,79 568,7 257,73 2.417,59 2.478,28 2.590,23

Bathin III 14.989 14.919 18.714 19.184 20.830 4.232 4.453 5.155 6.190 2,88 -0,47 25,44 2,51 4,66 128,5 127,88 232,59 238,43 258,89

Rantau Pandan 8.102 8.335 9.361 9.596 9.890 1.985 2.530 2.685 2.963 5,32 2,88 12,31 2,51 2,12 16,0 16,47 39,07 40,05 41,28

Muko-Muko Bathin VII 11.656 12.699 13.386 13.721 14.114 2.792 3.576 2.573 3.748 3,52 8,95 5,41 2,50 2,03 26,7 29,04 71,69 73,48 75,59

Bathin III Ulu 7.718 7.884 7.833 8.029 8.234 1.839 2.272 2.111 2.346 11,47 2,15 -0,65 2,50 1,88 12,5 12,75 20,95 21,48 22,03

Tanah Sepenggal 18.413 20.905 20.580 21.095 21.551 5.456 6.236 5.835 6.728 15,71 13,53 -1,55 2,50 1,70 67,1 76,17 192,48 197,30 201,56

Tanah Sepenggal Lintas 18.681 18.414 21.201 21.732 22.418 5.050 5.480 5.940 6.790 1,36 -1,43 15,14 2,50 2,16 83,2 62,00 273,53 280.38 289,23

Tanah Tumbuh 13.665 13.561 13.268 13.600 13.839 3.823 4.123 4.804 5.177 2,68 -0,76 -2,16 2,50 1,50 44,4 44,00 56,09 57,49 58,50

Limbur Lbk Mengkuang 13.813 14.847 14.036 14.388 14.723 3.701 4.417 3.445 4.347 5,35 7,49 -5,46 2,51 1,78 12,5 13,47 15,05 15,43 15,79

Bathin II Pelayang 8.298 9.436 8.420 8.631 9.017 2.521 2.834 1.890 2.407 4,04 13,71 -10,77 2,51 2.78 62,9 71,58 46,82 47,99 50,14

Jujuhan 13.765 14.137 14.656 15.024 15.420 3.185 4.032 4.044 5.077 5,85 2,70 3,67 2,51 1,92 20,2 20,70 57,67 59,12 60,68

Jujuhan Ilir 9.356 10.624 9.716 9.959 10.039 2.197 3.344 2.868 3.111 11,86 13,55 -8,55 2,50 1,05 20,5 23,33 50,33 51,59 52,00

Jumlah 264.389 271.625 303.135 310.737 324.047 65.022 80.382 83.089 96.649 2,84 2,74 11,60 2,51 2,69 36,9 37,94 65,06 66,70 69,55

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

16KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Tabel 2.4Jumlah dan kepadatan penduduk Kabupaten Bungo saat ini dan proyeksi untuk 5 Tahun

NAMA KECAMATAN

Proyeksi jumlah penduduk, jumlah KK, Tingkat Penduduk, dan Kepadatan penduduk

Jumlah Penduduk Jumlah KK Tingkat Pertumbuhan Kepadatan Penduduk2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016

Pelepat 29.697 30.469 31.270 32.022 32.801 8.494 9.567 10.778 12.117 13.625 2,79 2,60 2,63 2,40 2,43 27,78 28,50 29,25 29,95 30,68

Pelepat Ilir 47,716 48.986 50.302 51.544 52.829 13.941 15.349 16.902 18.574 20.416 2,86 2,66 2,69 2,47 2,49 116,30 119,39 122,60 125,63 128,76

Bathin II Babeko 11.504 11.911 12.335 12.747 13.176 3.676 4.013 4.383 4.776 5.205 3,73 3,54 3,56 3,34 3,37 65,26 67,56 69,97 72,31 74,74

Rimbo Tengah 25.386 26.011 26.659 27.265 27.891 7.353 7.968 8.638 9.344 10.109 2,67 2,46 2,49 2,27 2,30 261,98 268,43 275,12 281,37 287,83

Bungo Dani 25.813 26.954 28.153 29.344 30.592 7.211 8.162 9.240 10.440 11.797 4,62 4,42 4,45 4,23 4,25 717,63 746,35 782,68 815,79 850,49

Pasar Muara Bungo 23.856 24.477 25.120 25.725 26.351 7.090 8.534 10.275 12.345 14.835 2,79 2,60 2,63 2,41 2,43 2.590,23 2.657,65 2.727,47 2.793,16 2.861,13

Bathin III 20.830 21.760 22.736 23.706 24.724 6.190 6.566 6.967 7.377 7.812 4,66 4,46 4,49 4,27 4,29 258,89 270,44 282,58 294,63 307,28

Rantau Pandan 9.890 10.081 10.278 10.457 10.641 2.963 3.258 3.583 3.932 4.316 2,12 1,93 1,95 1,74 1,76 41,28 42,07 42,89 43,64 44,41

Muko-Muko Bathin VII 14.114 14.372 14.639 14.878 15.126 3.748 4.062 4.403 4.763 5.154 2,03 1,83 1,86 1,63 1,67 75,59 76,97 78,40 79,68 81,00

Bathin III Ulu 8.234 8.373 8.516 8.643 8.774 2.346 2.548 2.769 3.002 3.255 1,68 1,69 1,71 1,49 1,52 22,03 22,40 22,78 23,12 23,47

Tanah Sepenggal 21.551 21.875 22.209 22.500 22.801 6.728 7.245 7.804 8.387 9.017 1,70 1,50 1,53 1,31 1,34 201,56 204,59 207,72 210,44 213,25

Tanah Sepenggal Lintas 22.418 22.858 23.313 23.726 24.153 6.790 7.154 7.539 7.929 8.340 2,16 1,96 1,99 1,77 1,80 289,23 294,90 300,77 306,10 311,61

Tanah Tumbuh 13.839 14.021 14.208 14.367 14.532 5.177 5.758 6.406 7.112 7.897 1,50 1,32 1,33 1,12 1,15 58,50 59,27 60,06 60,74 61,43

Limbur Lbk Mengkuang 14.723 14.956 14.196 15.408 15.626 4.347 4.669 5.017 5.379 5.769 1,78 1,58 1,60 1,40 1,41 15,79 16,04 16,30 16,52 16,76

Bathin II Pelayang 9.017 9.250 9.490 9.716 9.950 2.407 2.469 2.532 2.591 2.653 2,78 2,58 2,59 2,38 2,41 50,14 51,43 52,77 54,03 55,33

Jujuhan 15.420 15.686 15.961 16.206 16.459 5.077 5.853 6.750 7.768 8.942 1,92 1,73 1,75 1,53 1,56 60,68 61,73 62,81 63,77 64,77

Jujuhan Ilir 10.039 10.126 10.216 10.284 10.356 3.111 3.586 4.135 4.756 5.474 1,05 0,87 0,89 0,67 0,70 52,00 52,46 52,92 53,27 53,65

Jumlah 324.047 332.166 340.601 348.538 348.538 96.649 106.763 118.122 130.591 144.616 2,69 2,51 2,54 2,33 2,37 69,55 71,30 73,11 74,81 76,58

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

17KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah

2.3.1 Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Selama 5 (Lima) Tahun TerakhirRealisasi pendapatan daerah pemerintah kabupaten Bungo selama kurun waktu tahun 2009 -2013 menunjukkan kecenderungan yang terus meningkat. pada tahun 2009 jumlah total pendapatan kabupaten Bungo sebesar Rp. 527.583.218.749,- pada tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 946.265.384.035,- , sementara itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 42.261.420.995,- pada tahun 2013 meningkat menjadi sebesar Rp. 95.315.708.457,- Kontribusi PAD terhadap total penerimaan daerah selama 5 (lima) tahun terakhir rata-rata 7.08 %. Hal ini berarti bahwa kapasitas fiskal kabupaten Bungo masih di dominasi oleh dana transfer dari pusat dalam bentuk DAU dan DAK. Sementara itu, belanja daerah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tahun 2009 jumlah belanja daerah sebesar Rp. 622.100.727.167,- dan tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 1.051.265.384.035,- Kondisi ini tergambar pada tabel di bawah ini.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

18KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Tabel 2.5 : Rekapitulasi Realisasi APBD Kabupaten Bungo Tahun 2009 – Tahun 2013

No Realisasi AnggaranTahun Rata2

pertumbuhan2009 2010 2011 2012 2013A Pendapatan (a.1 + a.2 + a.3) 527.583.218.749 628.788.980.500 716.559.236.584 768.497.372.691 946.265.384.035a.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 42.261.420.995 52.483.279.458 67.752.612.107 71.693.112.943 95.315.708.457a.1.1 Pajak daerah 3.513.688.188 5.547.552.053 9.781.993.500 10.484.500.000 14.952.468.392a.1.2 Retribusi daerah 5.535.474.045 5.986.418.425 3.865.802.405 4.881.591.905 6.443.653.347a.1.3 Hasil pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan 4.568.601.318 5.068.801.318 8.295.917.671 4.943.191.899 7.000.000.000a.1.4 Lain-lain pendapatan daerah yang sah 28.643.657.443 35.880.707.661 45.808.898.630 51.383.829.130 66.919.586.717a.2 Dana Perimbangan (Transfer) 426.391.322.067 459.252.427.535 515.736.011.020 598.522.999.532 689.036.311.826a.2.1 Dana bagi hasil 72.657.970.067 91.733.576.535 87.881.585.020 101.924.293.522 111.028.131.826a.2.2 Dana alokasi umum 311.260.103.000 311.791.251.000 379.218.626.000 456.372.466.000 523.680.270.000a.2.3 Dana alokasi khusus 42.473.249.000 55.727.600.000 48.635.800.000 40.226.240.000 54.327.910.000a.3 Lain-lain Pendapatan yang Sah 58.930.475.687 628.788.980.500 133.070.613.457 98.281.260.216 161.913.363.751a.3.1 Hibah 7.000.000.000 25.460.000.000 41.000.000.000 6.032.000.000 16.400.000.000a.3.3 Dana bagi hasil pajak dari provinsi kepada kab./kota 17.670.699.637 18.349.800.251 21.219.598.137 24.580.301.290 30.054.987.707a.3.4 Dana penyesuaian dan dana otonomi khusus 29.576.114.000 71.243.473.256 70.851.015.320 54.010.033.000 78.885.856.960a.3.5 Bantuan keuangan dari pemerintah daerah lainnya 4.683.662.050 2.000.000.000 - 13.658.925.926 36.572.519.083B Belanja (b1 + b.2) 622.100.727.167 674.259.918.924 744.999.647.156 833.136.949.502 1.051.265.384.035b.1 Belanja Tidak Langsung 304.549.027.354 334.904.686.084 426.644.736.007 476.096.694.251 539.159.997.570b.1.1 Belanja pegawai 261.238.121.354 303.143.929.877 382.541.701.750 421.181.315.544 481.663.222.363b.1.2 Bunga - - 600.000.000 - -b.1.3 Subsidi 1.054.904.000 554.904.000 564.158.400 582.462.000 649.782.000b.1.4 Hibah 23.843.991.000 10.251.375.000 21.131.093.650 29.984.429.500 20.051.075.000b.1.5 Bantuan sosial 1.280.000.000 1.353.191.207 650.000.000 2.757.250.000 6.631.000.000b.1.6 Belanja bagi hasil 526.511.000 526.511.000 1.041.351.000 1.041.351.000 1.041.337.000b.1.7 Bantuan keuangan 15.980.500.000 17.626.900.000 18.519.581.207 19.910.181.207 28.123.581.207b.1.8 Belanja tidak terduga 625.000.000 1.447.875.000 1.596.850.000 639.705.000 1.000.000.000b.2 Belanja Langsung 317.551.699.813 339.355.232.840 318.354.911.148 357.040.255.251 512.105.386.465b.2.1 Belanja pegawai 29.586.083.162 41.584.049.476 48.579.896.750 55.271.461.100 68.686.768.100b.2.2 Belanja barang dan jasa 124.329.362.028 124.206.816.565 129.545.697.074 168.236.862.317 209.384.004.732b.2.3 Belanja modal 163.636.254.622 173.564.366.799 140.229.317.324 133.531.931.834 234.034.613.633C Pembiayaan 94.517.508.418 45.470.938.423. 28.440.410.571 64.639.576.811 105.000.000.000Surplus/Defisit Anggaran (94.517.508.418) (45.470.938.423) (28.440.410.571) (64.639.576.811) (105.000.000.000)

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

19KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Dari total Belanja tersebut, proporsi belanja Sanitasi di Kabupaten Bungo sangat minim hanya 0,01 % pada tahun 2009 dan 2010, tahun 2011 sebesar 0,03 %. Pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 0,01% dan meningkat kembali pada tahun 2013 dengan prosentase 0,02%. Proporsi belanja Sanitasi tersebut teralokasi pada berbagai SKPD. Gambaran umum proporsi belanja Sanitasi terhadap Total Belanja Kabupaten Bungo selama 5 tahun terakhir (2009-2013) terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.6: Rekapitulasi Realisasi Belanja Sanitasi SKPD Kabupaten Bungo Tahun 2009 - 2013

No SKPDTahun Rata2

pertumbuhan2009 2010 2011 2012 2013

1 PU 3.833.101.600 2.359.081.000 8.221.253.500 2.823.400.000 9.493.244.0001.a Investasi 3.261.856.600 1.787.836.000 6.413.803.000 2.123.400.000 8.518.255.0001.b operasional/pemeliharaan (OM) 571.245.000 571.245.000 1.807.450.500 700.000.000 975.000.0002 KLH - 37.280.000 6.000.000 36.072.500 27.515.0002.a Investasi - - - - -2.b operasional/pemeliharaan (OM) - 37.280.000 6.000.000 36.072.500 27.515.000

3 Pengelolaan Pasar danKebersiahan 273.912.000 1.014.540.000 1.170.000.000 1.571.025.500 1.142.728.000

3.a Investasi 258.912.000 51.795.000 - - 84.000.0003.b operasional/pemeliharaan (OM) 15.000.000 963.745.000 1.170.000.000 1.571.025.500 1.058.728.0004 Dinkes 315.652.200 220.175.800 12.895.000 170.809.322 202.517.5004.a Investasi - - - - -4.b operasional/pemeliharaan (OM) 315.652.200 220.175.800 12.895.000 170.809.322 202.517.5005 Bappeda - - - - 212.576.0005.a Investasi - - - - -5.b operasional/pemeliharaan (OM) - - - - 212.576.0006 Bapermas6.a Investasi6.b operasional/pemeliharaan (OM)n SKPD lainnya (sebutkan)n.a Investasin.b operasional/pemeliharaan (OM)8 Belanja Sanitasi (1+2+3+…n) 4.422.665.800 3.631.076.800 9.410.148.500 4.601.307.322 11.078.080.500

9 Pendanaan investasi sanitasi Total (1a+2a+3a+…na) 3.520.768.600 1.839.631.000 6.413.803.000 2.123.400.000 8.602.255.000

10 Pendanaan OM (1b+2b+3b+…nb) 901.897.200 1.792.445.800 2.996.345.500 2.477.907.332 2.476.336.500

11 Belanja Langsung 317.551.699.813 339.355.232.840 318.354.911.148 357.040.255.251 512.105.386.465

12 Proporsi Belanja Sanitasi – Belanja Langsung(8/11) 0,01 0,01 0,03 0.01 0.02

13 Proporsi Investasi Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (9/8) 0,80 0,51 0,68 0,46 0,78

14 Proporsi OM Sanitasi – Total Belanja Sanitasi (10/8) 0,20 0,49 0,32 0,54 0,22

Sumber : SKPD terkait, Bappeda dan Kajian Pokja

Belanja sanitasi per penduduk di Kabupaten Bungo selama 5 tahun terakhir rata-rata Rp. 21.219, dimana belanja sanitasi tertinggi perpenduduk tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 33,351. Pada tahun 2009 belanja sanitasi perpenduduk Rp. 16.282, tahun 2010 sebesar Rp. 11,978 dan tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 30, 283. Namun kondisi ini menurun pada tahun 2012 menjadi Rp. 14.200 dan tahun 2013 meningkat secara siginifikan menjadi 33,351, Tabel di bawah ini adalah gambaran tentang belanja sanitasi perpenduduk di Kabupaten Bungo selama 5 tahun terakhir.

Tabel 2.7 Belanja Sanitasi Perkapita Kabupaten Bungo Tahun 2009 - 2013

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

20KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

No D e s k r i p s iTahun

Rata-rata2009 2010 2011 2012 2013

1Total Belanja Sanitasi Kabupaten/Kota 4.422.665.800 3.631.076.800 9.410.148.500 4.601.307.322 11.078.080.500 6.628.655.784

2 Jumlah Penduduk 271.625 303.135 310.737 324.047 332.166 308.342

Belanja Sanitasi Perkapita (1 / 2) 16.282 11.978 30.283 14.200 33.351 21,219

Sumber : APBD, BPS dan SKPD terkait, diolah

2.3.2 Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bungo 5 (Lima) Tahun terakhir

Perekonomian Kabupaten Bungo pada tahun 2008-2012 dari waktu ke waktu menunjukan peningkatan yang berarti. Tahun 2008 PDRB Kabupaten Bungo dengan pertambangan non migas atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 2.919 Triliun, angka ini terus berkembang dari tahun ke tahun, pada tahun 2012 mencapai Rp. 5.305 Triliun, bila dibandingkan dengan tahun 2000 terjadi perkembangan yang cukup besar yaitu 775,57 persen.

Jika dilihat dari harga konstan PDRB dengan pertambangan non migas yang dihasilkan Kabupaten Bungo pada tahun 2012 mencapai Rp. 1.493 Triliun, ini menunjukan perekonomian Kabupaten Bungo mengalami perkembangan sebesar 218,19 persen dibandingkan tahun dasar 2000. Perekonomian Kabupaten Bungo masih didominasi oleh sektor pertanian yaitu sebesar 29,16 persen. Sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam pembentukan PDRB Kabupaten Bungo. Sektor kedua yang cukup berperan adalah sektor pertambangan dan penggalian yaitu 16,06 persen lalu disusul sektor perdagangan, hotel dan retoran yaitu 16,94 persen.

Tabel 2.8 Tabel Peta Perekonomian Kabupaten Bungo Tahun 2008 - 2012

No D e s k r i p s iTahun

2008 2009 2010 2011 2012

1PDRB harga konstan (struktur perekonomian) (juta rupiah) 1.135.449,09 1.208.036,66 1.289.286,47 1.388.315,58 1.492.587,35**

2Pendapatan Perkapita Kabupaten/Kota (Rp.) 11.041.461,42 12.298.050,21 13.307.566,60 15.303.276,70 16.372.282,97**

3 Pertumbuhan Ekonomi (%) 11,13 6,39 6,73 7,68 7,51 **

Sumber : BPS Kabupaten BungoKeterangan : ** Angka sangat sementara :

2.4 Tata Ruang WilayahPenataan ruang Kabupaten Bungo bertujuan untuk “mewujudkan Kabupaten Bungo sebagai sentra perdagangan, perkebunan dan industri dengan meningkatkan sektor jasa sebagai pendukung perkembangan Kabupaten yang berwawasan lingkungan” yang ditetapkan melalui Ranperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bungo tahun 2011-2031.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

21KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud diatas disusun kebijakan penataan ruang wilayah Kabupaten Bungo sebagaimana dimaksud, meliputi :a. pemantapan peran dan fungsi Perkotaan Muara Bungo sebagai Pusat Kegiatan Nasional

Promosi (PKNp) yang menjadi pusat orientasi pelayanan bagi Kawasan Barat Provinsi Jambi dan Pusat Pelayanan Primer Provinsi Jambi;

b. peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan;c. peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi,

energi dan sumber daya air yang terpadu dan merata di seluruh wilayah Kabupaten;d. perwujudan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup;e. pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah;f. pengembangan kawasan budidaya; dang. peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan Negara.

Sebagai jabaran dari Kebijakan tersebut diatas, maka dalam RTRW Kabupaten Bungo 2011-2031 telah menentukan rekomendasi strategi penataan ruang wilayah Kabupaten dalam bentuk langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Strategi untuk pemantapan peran dan fungsi Perkotaan Muara Bungo sebagai Pusat Kegiatan Nasional Promosi (PKNp) yang menjadi pusat orientasi pelayanan bagi Kawasan Barat Provinsi Jambi dan Pusat Pelayanan Primer Provinsi Jambi meliputi :a. menjaga keterkaitan antar kawasan perkotaan, antara kawasan perkotaan dan kawasan

perdesaan, serta antara kawasan perkotaan dan wilayah di sekitarnya;b. meningkatkan fungsi dan peranan Perkotaan Muara Bungo sebagai Pusat Kegiatan Nasional

Promosi (PKNp); danc. mendorong kawasan perkotaan lainnya sesuai hirarki yang telah ditetapkan, yaitu Pusat

Kegiatan Lokal (PKL), Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) dan Pusat Pelayanan Lokal (PPL).

Stategi peningkatan produktivitas sektor-sektor unggulan meliputi :a. membangun, meningkatkan, dan memelihara kualitas jaringan transportasi ke seluruh wilayah

kabupaten;b. mengembangkan teknologi tepat guna;c. mengembangkan dan memperluas jaringan transmisi dan distribusi tenaga listrik;d. menyediakan fasilitas pelayanan sosial ekonomi; dane. mempercepat pembangunan infrastuktur di wilayah barat untuk membuka keterisoliran

perdesaan-perdesaan di wilayah barat kabupaten.

Strategi peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasarana transportasi, telekomunikasi, energi dan sumber daya air meliputi : a. meningkatkan kualitas jaringan prasarana wilayah dan mewujudkan keterpaduan pelayanan

sistem jaringan transportasi; b. mendorong pengembangan sistem jaringan telekomunikasi;c. meningkatkan sistem jaringan kelistrikan dengan memanfaatkan energi terbarukan dan tak

terbarukan secara optimal serta mewujudkan keterpaduan sistem jaringan kelistrikan; d. meningkatkan kualitas jaringan prasarana serta mewujudkan keterpaduan sistem jaringan

sumber daya air.

Strategi perwujudan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup meliputi :a. menetapkan kawasan dan pemeliharaan kelestarian lingkungan hidup meliputi :b. mewujudkan kawasan yang berfungsi lindung untuk menunjang pembangunan berkelanjutan; c. mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat

pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah;

d. melindungi kemampuan lingkungan hidup dari tekanan perubahan dan/atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar tetap mempu mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya;

e. melindungi kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi dan/atau komponen lain yang dibuang ke dalamnya;

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

22KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

f. mencegah terjadinya tindakan yang dapat secara langsung atau tidak langsung menimbulkan perubahan sifat fisik lingkungan yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi dalam menunjang pembangunan yang berkelanjutan;

g. mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan; dan

h. mengelola sumber daya alam tak terbarukan untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan sumber daya alam yang terbarukan untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya.

Strategi pembukaan peluang investasi dalam rangka meningkatkan perekonomian wilayah meliputi : a. mempermudah mekanisme perizinan dan birokrasi iklim usaha;b. menyediakan informasi, sarana dan prasarana penunjang investasi khususnya melalui

penetapan kawasan peruntukan pertanian dan perkebunan untuk sektor unggulan dan penetapan kawasan strategis dari sudut pandang ekonomi;

c. meningkatkan sistem insentif pada kawasan prioritas pembangunan;d. mengembangkan Kawasan Industri Terpadu (KIT); dane. mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan agropolitan.

Strategi pengembangan kawasan budidaya meliputi :a. menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis untuk pemanfaatan sumber daya

alam secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pemanfaatan ruang wilayah;b. mengembangkan kegiatan budi daya unggulan di dalam kawasan beserta prasarana secara

sinergis dan berkelanjutan untuk mendorong pengembangan perekonomian kawasan dan wilayah sekitarnya;

c. mengembangkan kegiatan budi daya untuk menunjang aspek politik, pertahanan dan keamanan, sosial budaya, serta ilmu pengetahuan dan teknologi;

d. mengembangkan dan melestarikan kawasan budi daya pertanian pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan;

e. mengembangan kawasan budidaya dengan cara intensifikasi maupun ekstensifikasi, yang dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan penduduk tanpa menimbulkan kerusakan alam/lingkungan;

f. mengembangkan potensi sumber daya alam dan kegiatan budi daya unggulan sebagai penggerak utama pengembangan wilayah; dan

g. mengelola dampak negatif kegiatan budi daya agar tidak menurunkan kualitas lingkungan.

Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara meliputi : a. mendukung penetapan kawasan pertanahan dan keamanan di Kabupaten;b. mengembangkan kawasan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan

pertanahan dan keamanan negara untuk menjaga fungsi pertahanan dan keamanan;c. mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar

kawasan pertahanan dan keamanan dengan kawasan budidaya terbangun; dand. turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan/TNI.

Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Bungo terdiri dari sistem pusat kegiatan, sistem jaringan prasarana utama dan sistem jaringan prasarana lainnya. Sistem pusat kegiatan sebagaimana dimaksud diatas dikembangkan secara hirarki dan dalam bentuk pusat kegiatan, sesuai kebijakan nasional dan provinsi, potensi, dan rencana pengembangan wilayah kabupaten. Sistem pusat kegiatan dimaksud terdiri atas :(1) Sistem perkotaan dan perdesaan(2) Sistem perkotaan meliputi :

a. Pusat Kegiatan Nasional Promosi (PKNp);b. Pusat Kegiatan Lokal (PKL); danc. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK).

(3) Sistem perdesaan berupa Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL).(4) Pusat Kajian Nasional Promosi (PKNp) berada di Perkotaan Muara Bungo yang berfungsi

sebagai pusat pemerintahan skala regional, pusat perdagangan dan jasa skala regional, pusat

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

23KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

pendidikan skala regional, pusat kesehatan skala regional dan pusat rekreasi, olahraga dan wisata skala regional, dan pusat peribadatan.

(5) Pusat Kajian Lokal (PKL) meliputi :a. Perkotaan Rantau Ikil yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan skala sub regional,

perdagangan dan jasa skala skala sub regional, pusat kesehatan skala kabupaten, pusat pendidikan skala sub regional, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, dan pusat peribadatan.

b. Perkotaan Tuo Limbur yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan skala sub regional, perdagangan dan jasa skala sub regional, pusat kesehatan skala kabupaten, pusat pendidikan skala sub regional, pusat rekreasi, olahraga dan wisata, dan pusat peribadatan.

c. Perkotaan Rantau Keloyang yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan skala lokal, pendidikan skala lokal, perdagangan dan jasa skala lokal dan kesehatan skala lokaldan pusat peribadatan; dan

d. Perkotaan Embacang Gedang yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan skala sub regional, perdagangan dan jasa skala skala sub regional, pusat kesehatan skala kabupaten, pusat pendidikan skala sub regional, olahraga, dan pusat peribadatan.

(6) Pusat Pelayanan Kawasan (PKL) meliputi : a. Perkotaan Cadika di Kecamatan Rimbo Tengah yang berfungsi sebagai pemerintahan

skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

b. Perkotaan Talang Pantai di Kecamatan Bungo Dani yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

c. Perkotaan Sungai Binjai di Kecamatan Bathin III yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

d. Perkotaan Simpang Babeko di Kecamatan Bathin II Babeko yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

e. Perkotaan Pasar Lubuk Landai di Kecamatan Tanah Sepenggal yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

f. Perkotaan Tanah Tumbuh di Kecamatan Tanah Tumbuh yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

g. Perkotaan Pelayang di Kecamatan Bathin II Pelayang yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

h. Perkotaan Tanjung Agung di Kecamatan Muko-muko Bathin VII yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan;

i. Perkotaan Rantau Pandan di Kecamatan Rantau Pandan yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan; dan

j. Perkotaan Purwosari di Kecamatan Pelepat Ilir yang berfungsi sebagai pemerintahan skala kecamatan, perdagangan dan jasa skala kecamatan, pendidikan skala kecamatan, kesehatan skala kecamatan, pusat rekreasi, olahraga dan wisata dan peribadatan..

(7) Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) meliputi : a. Perdesaan Pulau Batu di Kecamatan Jujuhan Ilir yang berfungsi sebagai pusat kegiatan

pertanian; dan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

24KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

b. Perdesaan Muara Buat di Kecamatan Bathin III Ulu yang berfungsi sebagai pusat

kegiatan pariwisata dan pertanian.

Peta. 2.4 Rencana Pusat layanan Kabupaten Bungo

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

25KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Sumber : RTRW Kabupaten Bungo 2011 - 2031

Dokumen RTRW Kabupaten Bungo telah menentukan pemanfaatan ruang sebagai kawasan strategis baik kawasan strategis Nasional, Provinsi maupun Kabupaten. Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap (1) Tata ruang di wilayah sekitarnya; (2) Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau; (3) Peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kawasan Strategis Nasional

Kawasan Strategis dengan sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup Kawasan strategis nasional dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup berupa Tanam Nasional Kerinci Seblat di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dan Kecamatan Bathin III Ulu.

Kawasan Strategis Provinsi

Kawasan Strategis Dengan Sudut Kepentingan EkonomiKawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi sebagaimana dimaksud diatas berupa kawasan Perkotaan PKNp Muara Bungo di Kecamatan Pasar Muara Bungo.

Kawasan Strategis Kabupaten

(1) Kawasan strategis kabupaten meliputi :a. kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi; danb. kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

(2) Kawasan strategis dari sudut kepentingan ekonomi meliputi : a. Kota Terpadu Mandiri Bathin III Ulu di Kecamatan Bathin III Ulu dan Kecamatan Rantau

Pandan.b. Kawasan Perkotaan Rantau Ikil, Tuo Limbur, Perkotaan Rantau Keloyang, dan Perkotaan

Embacang Gedang.

POLA RUANG

Rencana pola ruang disusun dengan pertimbangan dasar untuk mengalokasikan peruntukkan lahan (luas dan lokasinya) sesuai dengan struktur ruang yang akan dituju, dimana rumusan pembentukan struktur ruang ini telah dilakukan dengan mempertimbangkan hasil analisis serta kajian terhadap potensi dan kendala yang dihadapi oleh Kabupaten Bungo, rencana pola ruang meliputi kawasan lindung dan kawasan budidaya.

Kawasan Lindung

Kawasan lindung sebagaimana dimaksud meliputi:a. kawasan hutan lindung;b. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya; c. kawasan perlindungan setempat; d. kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya; dane. kawasan rawan bencana alam.

1. Kawasan Hutan LindungKawasan hutan lindung sebagaimana dimaksud dengan luas kurang lebih 13.529,40 (tiga belas ribu lima ratus dua puluh sembilan koma empat puluh) hektarr terdapat di Kecamatan Bathin III Ulu dan Kecamatan Pelepat, yang didalamnya terdapat Hutan Desa dengan luas lebih kurang 7.359 hektar.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

26KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

2. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya sebagaimana dimaksud berupa kawasan resapan air dengan luas kurang lebih 6.604 (enam ribu enam ratus empat) hektar terdapat di Kecamatan Bathin III Ulu dan Kecamatan Pelepat.

3. Kawasan Perlindungan Setempat(1) Kawasan perlindungan setempat sebagaimana dimaksud meliputi :

a. kawasan sempadan sungai; b. kawasan sempadan mata air; c. kawasan lindung spritual dan kearifan lokal lainnya; dand. Ruang Terbuka Hijau (RTH).

(2) Kawasan sempadan sungai sebagaimana dimaksud berjarak 100 (seratus) meter dengan luas kurang lebih 10.408 hektar atau 2 (dua) persen dari luas Kabupaten Bungo meliputi :a. Sungai Batang Bungo;b. Sungai Batang Tebo;c. Sungai Batang Jujuhan; dan d. Sungai Batang Pelepat.

(3) Kawasan sempadan mata air sebagaimana dimaksud ditetapkan dengan radius 100 (seratus) meter sekeliling mata air di dalam kawasan permukiman antara lain terdapat di Kecamatan Rimbo Tengah, Kecamatan Bathin III Ulu, Kecamatan Bathin II Babeko, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dan Kecamatan Pelepat.

(4) Kawasan lindung spiritual dan kearifan lokal lainnya sebagaimana dimaksud berupa kawasan lindung Lubuk Larangan meliputi antara lain:a. Kecamatan Rantau Pandan;b. Kecamatan Pelepat; c. Kecamatan Bathin III Ulu; dand. Kecamatan Limbur Mengkuang.

(5) Kawasan RTH sebagaimana dimaksud berada di seluruh kawasan perkotaan meliputi :a. RTH publik berupa taman kota, taman pemakaman umum, dan jalur hijau sepanjang

jalan, dan sungai dengan luas kurang lebih 2.581 (dua ribu lima ratus delapan puluh satu) hektar atau 23 (dua puluh tiga) persen dari seluruh perkotaan;

b. RTH privat berupa kebun atau halaman rumah/gedung milik masyarakat/swasta yang ditanami tumbuhan dengan luas kurang lebih 1.346 (seribu tiga ratus empat puluh enam) hektar atau 12 (dua belas) persen dari luas seluruh perkotaan; dan

c. Ketentuan lebih lanjut mengenai RTH Perkotaan sebagaimana dimaksud diatur dalam Rencana Detail Tata Ruang.

4. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya(1) Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan kawasan cagar budaya sebagaimana dimaksud

meliput i:a. taman nasional;b. taman wisata alam; danc. kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.

(2) Taman nasional sebagaimana dimaksud berupa Taman Nasional Kerinci Seblat berada di :a. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dengan luas kurang lebih 17.618 (tujuh belas

ribu enam ratus delapan belas) hektar;b. Kecamatan Tanah Tumbuh dengan luas kurang lebih 9.992 (sembilan ribu sembilan

ratus sembilan puluh dua) hektar;c. Kecamatan Bathin III Ulu dengan luas kurang lebih 3.675 (tiga ribu enam ratus tujuh

puluh lima) hektar; dand. Kecamatan Pelepat dengan luas kurang lebih 7.515 (tujuh ribu lima ratus lima belas)

hektar.(3) Taman wisata alam sebagaimana dimaksud berupa Bendung/Dam Semagi berada di

Kecamatan Tanah Tumbuh dengan luas kurang lebih 248 (dua ratus empat puluh delapan) hektar.

(4) Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan sebagaimana dimaksud meliputi :

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

27KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

a. kampung adat terdapat di Dusun Tanah Periuk dan Dusun Lubuk Landai Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas; dan

b. hutan adat dengan luas kurang lebih 2.262,37 (dua ribu dua ratus enam puluh dua ribu koma tiga puluh tujuh) hektar terdapat di Kecamatan Pelepat, Kecamatan Bathin III Ulu dan Kecamatan Tanah Tumbuh.

5. Kawasan Rawan Bencana Alam(1) Kawasan rawan bencana alam sebagaimana dimaksud meliputi:

a. kawasan rawan bencana tanah longsor; danb. kawasan rawan bencana banjir.

(2) Kawasan rawan bencana tanah longsor dengan luas kurang lebih 76.488 (tujuh puluh enam ribu empat ratus delapan puluh delapan) hektar meliputi:a. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;b. Kecamatan Pelepat;c. Kecamatan Tanah Tumbuh; dand. Kecamatan Bathin III Ulu.

(3) Kawasan rawan bencana banjir dengan luas kurang lebih 300 (tiga ratus) hektar berada di Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kecamatan Bathin III dan Kecamatan Bungo Dani.

6. Kawasan BudidayaKawasan budidaya terdiri atas :a. kawasan peruntukan hutan produksi;b. kawasan peruntukan pertanian; c. kawasan peruntukan perikanan;d. kawasan peruntukan pertambangan;e. kawasan peruntukan industri;f. kawasan peruntukan pariwisata;g. kawasan peruntukan permukiman; danh. kawasan peruntukan lainnya.

7. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi(1). Kawasan peruntukan hutan produksi sebagaimana dimaksud dengan luas kurang lebih

83.625 (delapan puluh tiga ribu enam ratus dua puluh lima) hektar meliputi :a. Kecamatan Pelepat;b. Kecamatan Pelepat Ilir;c. Kecamatan Rantau Pandan;d. Kecamatan Bathin III Ulu;e. Kecamatan Muko-Muko Bathin VII;f. Kecamatan Tanah Tumbuh;g. Kecamatan Bathin II Pelayang; danh. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.

(2). Kawasan peruntukan hutan produksi konversi dengan luas kurang lebih 4.710,87 (empat ribu tujuh ratus sepuluh koma delapan puluh tujuh) hektar meliputi :a. Kecamatan Tanah Tumbuh; danb. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.

8. Kawasan Peruntukan Pertanian(1) Kawasan peruntukan pertanian meliputi :

a. kawasan pertanian tanaman pangan;b. kawasan pertanian hortikultura;c. kawasan perkebunan; dand. kawasanpeternakan.

(2) Kawasan pertanian tanaman pangan meliputi :a. pertanian tanaman pangan lahan basah; danb. pertanian tanaman pangan kering.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

28KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

(3) Pertanian tanaman pangan lahan basah meliputi :a. pertanian lahan basah irigasi; danb. pertanian lahan basah bukan irigasi.

(4) Pertanian lahan basah irigasi seluas kurang lebih 5.884 (lima ribu delapan ratus delapan puluh empat) hektar meliputi:a. Kecamatan Pelepat;b. Kecamatan Pelepat Ilir;c. Kecamatan Bungo Dani;d. Kecamatan Bathin III;e. Kecamatan Rantau Pandan;f. Kecamatan Muko-Muko Bathin VII;g. Kecamatan Bathin III Ulu;h. Kecamatan Tanah Sepenggal;i. Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas;j. Kecamatan Tanah Tumbuh;k. Kecamatan Bathin II Pelayang; danl. Kecamatan Jujuhan Ilir.

(5) Pertanian lahan basah bukan irigasi seluas kurang lebih 1.236 (seribu dua ratus tiga puluh enam) hektar meliputi:a. Kecamatan Pelepat; l. Kecamatan Tanah Sepenggal;b. Kecamatan Pelepat Ilir; m.Kecamatan Tanah Tumbuh; c. Kecamatan Bathin II Babeko; n. Kecamatan Jujuhan; dand. Kecamatan Bungo Dani; o. Kecamatan Bathin III Ulue. Kecamatan Bathin III;f. Kecamatan Rantau Pandan;g. Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas;h. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;i. Kecamatan Bathin II Pelayang;j. Kecamatan Muko-Muko Bathin VII; k. Kecamatan Jujuhan Ilir.

(6) Pertanian lahan kering dengan luas kurang lebih 4.792 (empat ribu tujuh ratus sembilan puluh dua) hektar dengan jenis komoditas berupa palawija, umbi-umbian dan padi ladang di beberapa kecamatan di wilayah Kabupaten.

(7) Lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) ditetapkan seluas kurang lebih 7.120 (tujuh ribu seratus dua puluh) hektar atau kurang lebih 3 (tiga) persen dari luas lahan pertanian tanaman pangan yang tersebar di beberapa wilayah kabupaten.

(8) Kawasan holtikultura dengan luas kurang lebih 1.033 (seribu tiga puluh tiga) hektar meliputi :a. Pengembangan sentra sayur-sayuran seluas 162 (seratus enam puluh dua) hektar

terdapat di:1. Kecamatan Pasar Muara Bungo;2. Kecamatan Bathin III;3. Kecamatan Tanah Sepenggal;4. Kecamatan Pelepat; dan5. Kecamatan Pelepat Ilir.

b. Pengembangan sentra buah-buahan seluas 871 (delapan ratus tujuh puluh satu) hektar antara lain buah jeruk, durian, semangka, pisang, salak pondoh, dan duku yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Bungo.

(9) Kawasan perkebunan dengan luas kurang lebih 103.502 (seratus tiga ribu lima ratus dua) hektar meliputi:a. pengembangan perkebunan karet seluas 96.458 (sembilan puluh ribu empat ratus lima

puluh delapan) hektar terdapat di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten;b. pengembangan perkebunan kelapa sawit seluas 47.042 (empat puluh ribu empat puluh

dua) hektar terdapat di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten;c. pengembangan perkebunan kopi seluas 252 (dua ratus lima puluh dua) hektar terdapat

di:1. Kecamatan Bathin II Babeko;2. Kecamatan Bathin III;

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

29KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

3. Kecamatan Rantau Pandan;4. Kecamatan Bathin III Ulu;5. Kecamatan Tanah Tumbuh;6. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;7. Kecamatan Jujuhan; dan8. Kecamatan Jujuhan Ilir.

d. pengembangan perkebunan casiavera seluas 233 (dua ratus tiga puluh tiga) hektar terdapat di:1. Kecamatan Bathin II Babeko;2. Kecamatan Bathin III;3. Kecamatan Rantau Pandan;4. Kecamatan Muko-Muko Bathin VII;5. Kecamatan Bathin III Ulu;6. Kecamatan Tanah Tumbuh;7. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;8. Kecamatan Jujuhan; dan9. Kecamatan Jujuhan Ilir.

e. Pengembangan perkebunan pinang seluas 89 (delapan puluh sembilan) hektar terdapat di seluruh kecamatan wilayah Kabupaten.

(10) Kawasan peternakan meliputi :a. Ternak besar meliputi:

1. pengembangan sentra peternakan sapi antara lain terdapat di Kecamatan Pelepat Ilir, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas, Kecamatan Tanah Tumbuh, Kecamatan Jujuhan Ilir, Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.

2. pengembangan sentra peternakan kerbau antara lain terdapat di Kecamatan Rantau Pandan, Kecamatan Bathin III Ulu, Kecamatan Muko-muko Bathin VII, Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Jujuhan.

b. Ternak kecil meliputi:1. pengembangan sentra peternakan kambing terdapat di Kecamatan Pelepat Ilir,

Kecamatan Muko-muko Bathin VII dan Kecamatan Jujuhan Ilir.2. pengembangan sentra peternakan domba di Kecamatan uko-muko Bathin VII.

c. Unggas meliputi:1. pengembangan sentra ayam buras di Kecamatan Pelepat Ilir, Kecamatan Tanah

Sepenggal, dan Kecamatan Jujuhan Ilir.2. pengembangan sentra Ras Petelur di Kecamatan Rimbo Tengah, Kecamatan Muko-

muko Bathin VII dan Kecamatan Jujuhan Ilir.3. Pengembnagan sentra Broiler di Kecamatan Pelepat, Kecamatan Pelepat Ilir,

Kecamatan Bathin II Babeko dan Kecamatan Muko-muko Bathin VII.4. Pengembangan sentra Itik di Kecamatan Rimbo Tengah, Kecamatan Rantau

Pandan, Muko-muko Bathin VII, Kecamatan Tanah Sepenggal, Kecamatan Bathin II Pelayang, dan Kecamatan Jujuhan.

9. Kawasan Peruntukan Perikanan(1) Kawasan peruntukan perikanan meliputi:

a. kawasan peruntukan perikanan tangkap; danb. kawasan peruntukan perikanan budidaya.

(2) Kawasan peruntukan perikanan tangkap meliputi perikanan tangkap di perairan umum berupa sungai dengan jenis komoditas ikan semah meliputi :a. Kecamatan Rantau Pandan;b. Kecamatan Bathin III Ulu; c. Kecamatan Pelepat; dand. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.

(3) Kawasan peruntukan perikanan budidaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dengah luas kurang lebih 8.115 (delapan ribu seratus lima belas) hektar dengan jenis komoditas ikan gurami, ikan nila, ikan patin, dan ikan mas meliputi:a. Kecamatan Rantau Pandan;

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

30KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

b. Kecamatan Bathin III Ulu; c. Kecamatan Bathin II Babeko; d. Kecamatan Tanah Tumbuh; dan e. Kecamatan Pelepat.

10. Kawasan Peruntukan Pertambangan(1) Pengembangan kawasan peruntukan pertambangan meliputi :

a. Wilayah Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi;b. Wilayah Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara; danc. Wilayah Pertambangan Rakyat.

(2) Wilayah Usaha Pertambangan Minyak dan Gas Bumi meliputi :a. Kecamatan Jujuhan;b. Kecamatan Rantau Pandan; c. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang; d. Kecamatan Tanah Sepenggal; e. Kecamatan Tanah Tumbuh; f. Kecamatan Pelepat Ilir;g. Kecamatan Bathin II Babeko;h. Kecamatan Pelepat;i. Kecamatan Bungo Dani; danj. Kecamatan Muko-Muko Bathin VII.

(3) Wilayah Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara meliputi :a. pertambangan batubara terdapat di:

1. Kecamatan Rantau Pandan;2. Kecamatan Jujuhan;3. Kecamatan Pelepat; 4. Kecamatan Bathin II Pelayang; 5. Kecamatan Bathin III Ulu; dan6. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang.

b. pertambangan emas endapan (alluvial) terdapat di:1. Kecamatan Rantau Pandan;2. Kecamatan Jujuhan;3. Kecamatan Pelepat;4. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;5. Kecamatan Tanah Sepenggal; 6. Kecamatan Pelepat Ilir;7. Kecamatan Bungo Dani; 8. Kecamatan Muko-Muko Bathin VII;9. Kecamatan Rimbo Tengah;10.Kecamatan Bathin III;11.Kecamatan Bathin III Ulu;12.Kecamatan Tanah Tumbuh;13.Kecamatan Bathin II Pelayang;14.Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas; dan15.Kecamatan Bathin II Babeko.

(4) Wilayah Pertambangan Rakyat berupa pertambangan pasir kuarsa, pasir batu, Kerikil sungai, batu kali dan batu suiseki meliputi:a. Kecamatan Tanah Tumbuh;b. Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;c. Kecamatan Pelepat;d. Kecamatan Pelepat Ilir;e. Kecamatan Rimbo Tengah;f. Kecamatan Bungo Dani;g. Kecamatan Bathin II Pelayang;h. Kecamatan Rantau Pandan; i. Kecamatan Muko-Muko Bathin VII;j. Kecamatan Tanah Sepenggal;

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

31KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

k. Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas;l. Kecamatan Bathin II Pelayang;m. Kecamatan Jujuhan;n. Kecamatan Jujuhan Ilir;o. Kecamatan Bathin III; danp. Kecamatan Bathin III Ulu.

11. Kawasan Peruntukan Industri(1) Kawasan peruntukan industri meliputi :

a. industri menengah; dan b. industri kecil.

(2) Kawasan peruntukan industri menengah meliputi : a. Industri Crumb Rubber di Wilayah Kecamatan Pelepat, Kecamatan Pelepat Ilir,

Kecamatan Jujuhan, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dan Kecamatan Tanah Sepenggal Lintas;

b. Industri Moulding dan Meubel di luar Wilayah Perkotaan Muara Bungo; danc. Industri Hilir Pengolahan Crude Palm Oil (CPO) menjadi barang jadi (minyak sawit) di

Kecamatan Pelepat Ilir, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang, Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Bathin II Babeko;

d. Industri Pengolahan CPO di Kecamatan Tanah Tumbuh, Pelepat, Limbur Lubuk Mengkuang, Bathin II Babeko, Pelepat Ilir dan Tanah Sepenggal.

(3) Kawasan peruntukan industri kecil meliputi :a. Industri batik di Kecamatan Pelepat dan Muara Bungo;b. Industri Bricket Batubara di Kecamatan Rantau Pandan;c. Industri Perkayuan/Moulding di Kecamatan Pelepat, Tanah Tumbuh, Jujuhan dan

Rantau Pandan;d. Industri Pengalengan Buah-buahan termasuk pemasarannya;e. Industri Sarung Tangan dari karet; f. Industri Tusuk Gigi dari bambu; dang. Industri Batu Alam.

(4) Pengembangan kawasan industri rumah tangga berupa industri pengolahan hasil pertanian meliputi:a. Kecamatan Jujuhan;b. Kecamatan Jujuhan Ilir;c. Kecamatan Pelepat;d. Kecamatan Bathin II Babeko; dane. Kecamatan Rimbo Tengah.

12. Kawasan Peruntukan Pariwisata(1) Pengembangan kawasan peruntukan pariwisata meliputi :

a. kawasan wisata alam;b. kawasan wisata budaya; danc. kawasan wisata buatan.

(2) Kawasan wisata alam meliputi : a. Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat di Kecamatan Bathin III Ulu, Kecamatan

Pelepat, Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang dan Kecamatan Tanah Tumbuh;b. Bendung/Dam Semagi di Kecamatan Bathin II Pelayang;c. Wisata Alam Pulau Cinto di Kecamatan Bathin III Ulu; d. Gua Alam di Desa Rantau Pandan Kecamatan Rantau Pandan;e. Hutan Adat Desa Batu Kerbau terdapat di Kecamatan Pelepat;f. Air Terjun Renah Sungai Ipuh terdapat di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;g. Taman Wisata Bumi Perkemahan Pramuka dan Taman Hutan Cadika terdapat di

Kecamatan Rimbu Tengah;h. Taman Wisata Batu Gelagah Buto terdapat di Kecamatan Bathin III Ulu;i. Wisata Air Terjun Rantau Pandan terdapat di Kecamatan Rantau Pandan;j. Air Terjun Tegan Kiri terdapat di Kecamatan Rantau Pandan;k. Goa Gending terdapat di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;l. Air Terjun Rantau Tipu terdapat di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

32KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

m. Air Terjun Sungai Inum terdapat di Kecamatan Rantau Pandan;n. Air Terjun Pancuran Gading terdapat di Kecamatan Rantau Pandan;o. Air Terjun Punjung Empat terdapat di Kecamatan Pelepat; p. Goa Batu Luah Muaro terdapat di Kecamatan Pelepat;q. Air Terjun Telentam di Kecamatan Tanah Sepenggal;r. Air Terjun Lebuh Kampung Leban di Kecamatan Tanah Sepenggal; dans. Air Terjun Dusun Buat Sei. Letung Kecamatan Bathin III Ulu.

(3) Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi : a. Batu Patah Sembilan terdapat di Kecamatan Bathin III Ulu;b. Kampung adat terdapat di Desa Tanah Periuk dan Desa Lubuk Landai Kecamatan

Tanah Sepenggal Lintas; dan c. Hutan adat dengan luas kurang lebih 3.110 (tiga ribu seratus sepuluh) hektar di

Kecamatan Pelepat dan Kecamatan Bathin III Ulu.(4) Kawasan peruntukan pariwisata buatan meliputi seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten

Bungo.

13. Kawasan Peruntukan Permukiman(1) Pengembangan kawasan peruntukan permukiman meliputi :

a. kawasan permukiman perkotaan; dan b. kawasan permukiman perdesaan.

(2) Kawasan peruntukan permukiman perkotaan meliputi :a. kawasan permukiman perkotaan Muara Bungo di Kecamatan Pasar Muara Bungo;b. kawasan permukiman perkotaan Rantau Ikil di Kecamatan Jujuhanc. kawasan permukiman perkotaan Tuo Limbur di Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang;d. kawasan permukiman perkotaan Rantau Keloyang di Kecamatan Pelepat;e. kawasan permukiman perkotaan Purwosari di Kecamatan Pelepat Ilir;f. kawasan permukiman perkotaan Cadika di Kecamatan Rimbo Tengah;g. kawasan permukiman perkotaan Talang Pantai di Kecamatan Bungo Dani;h. kawasan permukiman perkotaan Sungai Binjai di Kecamatan Bathin III;i. kawasan permukiman perkotaan Simpang Babeko di Kecamatan Bathin II Babeko;j. kawasan permukiman perkotaan Pasar Lubuk Landai di Kecamatan Tanah Sepenggal;k. kawasan permukiman perkotaan Tanah Tumbuh di Kecamatan Tanah Tumbuh;l. kawasan permukiman perkotaan Pelayang di Kecamatan Bathin II Pelayang;m. kawasan permukiman perkotaan Tanjung Agung di Kecamatan Muko-Muko Bathin VII;n. kawasan permukiman perkotaan Rantau Pandan di Kecamatan Rantau Pandan; dano. kawasan permukiman perkotaan Embacang Gedang di Kecamatan Tanah Sepenggal

Lintas. (3) Kawasan peruntukan permukiman perdesaan tersebar di seluruh kecamatan di

Kabupaten Bungo.

14. Kawasan Peruntukan lainnya(1) Pengembangan kawasan peruntukan lainnya berupa kawasan peruntukan pertahanan

dan keamanan.(2) Kawasan pertahanan dan keamanan meliputi :

a. kawasan militer Komando Distrik Militer (KODIM) 0416/Bungo di Kecamatan Pasar Muara Bungo dan direncanakan pengembangan diKecamatan Bathin III;

b. komplek markas Kepolisian Resort (POLRES) Kabupaten Bungo terdapat di Kecamatan Pasar Muara Bungo;

c. Komando Rayon Militer (KORAMIL) terdapat di:1. Kecamatan Pasar Muara Bungo;2. Kecamatan Rantau Pandan; dan 3. Kecamatan Tanah Tumbuh dan kecamatan lainnya kalau ada penambahan.

d. Markas Subdenpom 221 di Kecamatan Rimbo Tengah dan kecamatan lainnya kalau ada penambahan;

e. Markas Polisi Militer di Kecamatan Rimbo Tengah dan kecamatan lainnya kalau ada penambahan; dan

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

33KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

f. Komplek markas Kepolisian Sektor (POLSEK) terdapat di setiap kecamatan Kabupaten Bungo.

Peta 2.5Rencana Pola Ruang Kabupaten Bungo

Sumber: RTRW Kabupaten Bungo 2011-2031

2.5 Sosial dan BudayaMata pencaharian penduduk Kabupaten Bungo sebagian besar adalah bertani mencapai 59,55%. Kemudian berturut-turut diikuti oleh sektor lainya sebanyak 13,03%, sektor jasa sebanyak 12,36% sektor Perdagangan sebanyak 11,72% dan sektor industri pengolahan sebesar 3,34%. Dari aspek pendidikan sampai dengan tahun 2011, untuk menunjang kegiatan belajar mengajar secara efektif, di Kabupaten Bungo memiliki sarana pendidikan Sekolah Dasar berjumlah 247, SLTP berjumlah 76 unit dan SLTA berjumlah 51 unit. sarana tersedia merata di setiap kecamatan, tetapi untuk tingkat SMU masih ada kecamatan yang belum mempunyai fasilitas pendidikan SMU yaitu Kecamatan Pasar Muara Bungo, Kecamatan Bathin III Ulu dan Kecamatan Jujuhan Ilir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.9 Jumlah Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia Menurut Kecamatan di Kabupaten Bungo Tahun 2011

NO. KECAMATANJumlah Sarana Pendidikan

Negeri Swasta

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

34KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

SD SLTP SMU Jumlah SD SLTP SMU Jumlah

1 Pelepat 26 6 3 35 2 3 1 6

2 Pelepat Ilir 25 6 4 35 2 2 2 6

3 Bathin II Babeko 7 2 1 10 1 1 1 3

4 Rimbo Tengah 16 4 7 27 2 2 2 6

5 Bungo Dani 11 2 3 16 2 3 3 8

6 Pasar Muara Bungo 7 4 0 11 1 1 1 3

7 Bathin III 10 2 3 15 0 0 0 0

8 Rantau Pandan 10 3 2 15 0 1 0 1

9 Muko-Muko Bathin VII 14 3 2 19 2 1 2 5

10 Bathin III Ulu 17 2 0 19 0 0 0 0

11 Tanah Sepenggal 16 4 2 22 2 1 2 5

12 Tanah Sepenggal Lintas 14 4 2 20 1 1 1 3

13 Tanah Tumbuh 13 2 2 17 0 1 0 1

14 Limbur Lbk Mengkuang 14 7 2 23 0 0 0 0

15 Bathin II Pelayang 8 2 1 11 0 0 0 0

16 Jujuhan 14 3 1 18 0 0 0 0

17 Jujuhan Ilir 9 2 0 11 1 1 1 3

Jumlah 231 58 35 324 16 18 16 50

Sumber : Bungo Dalam Angka Tahun 2011.

Sementara itu persentase jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut tingkat pendidkan yang ditamatkan sampai dengan tahun 2011 penduduk berumur 15 tahun keatas yang belum menamatkan pendidikan sampai tingkat sekolah dasar berjumlah 19,20 % menurun dari tahun sebelumnya sebesar 23,60 %. Sedangkan yang telah menamatkan sampai dengan jenjang pendidkan SD sebesar 36,86%. Meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 24,27 %, jenjang pendidikan SLTP sebanyak 15,27% menurun dari tahun sebelumya sebesar 21,08%, jenjang pendidikan SMTA sebesar 16,94% menurun dari tahun sebelumnya sebesar 21,70% sedangkan jenjang pedidikan DiplomaI/II/Akademi/universitas sebesar 7,70%, meningkat dari tahun sebelumnya 6,75%. Secara terperinci gambaran penduduk Kabupaten Bungo yang bekerja menurut tingkat pendidkan yang ditamatkan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.10Prosentase Penduduk 15 keatas yg bekerja menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan Tahun 2011.

NO PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN

JENIS KELAMIN KABUPATEN BUNGO

(%)LAKI-LAKI

(%)PEREMPUAN

(%)1. Tidak/Belum Pernah Sekolah 2,93 6,13 4,03

2. Tidak Tamat Sekolah Dasar 17,38 22,07 19,20

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

35KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

NO PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN

JENIS KELAMIN KABUPATEN BUNGO

(%)LAKI-LAKI

(%)PEREMPUAN

(%)3. Sekolah Dasar 38,85 33,04 36,86

4. S L T P 17,34 11,30 15,27

5. S L T A 17,97 14,95 16,94

6. Diploma I/II/Akademi/Universitas 5,53 11,88 7,70

J u m l a h 100,00 100,00 100,00Sumber : Bungo Dalam Angka 2011

Jumlah keluarga miskin di Kabupaten Bungo tahun 2013 tercatat 11.236 KK hal ini mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 12.033 KK, penurunan kemiskinan sebanyak 797 KK dikarenakan dengan ada kebijakan pemerintah Provinsi Jambi dan Kabupaten Bungo tentang pengentasan kemiskinan melalui program SAMISAKE (Satu Milyar Satu Kecamatan) dan PDPM (Program Daerah Pemberdayaan Masyarakat) yang di canangkan oleh pemerintah Kabupaten Bungo, PDPM memusat kegiatan di tingkat dusun, setiap dusun disediakan dana kegiatan sebesar Rp. 100 juta perdusun. Secara rinci terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.11 Jumlah KK Miskin di Kabupaten Bungo menurut Kecamatan

NO NAMA KECAMATAN JUMLAH KK MISKIN

2012 20131 Pelepat 1.303 1.2172 Pelepat Ilir 751 7013 Bathin II Babeko 241 2264 Rimbo Tengah 358 3345 Bungo Dani 473 4426 Pasar Muara Bungo 375 3507 Bathin III 661 6178 Rantau Pandan 740 6919 Muko-Muko Bathin VII 845 78910 Bathin III Ulu 1.021 95311 Tanah Sepenggal 1.514 1.41412 Tanah Sepenggal Lintas 1.476 1.37813 Tanah Tumbuh 621 58014 Limbur Lubuk Mengkuang 423 39515 Bathin II Pelayang 372 34716 Jujuhan 531 49617 Jujuhan Ilir 328 306

Jumlah 12.033 11.236 Sumber: PPLS Provinsi Jambi.

Sebaran penduduk di masing-masing kecamatan dapat dilihat dari jumlah sebaran rumah yang ada di seluruh wilayah desa yang ada di kecamatan. Tabel dibawah ini menjelaskan mengenai jumlah rumah yang ada di masing-masing kecamatan di wilayah Kabupaten Bungo.

Tabel 2.11Jumlah Rumah di Kabupaten Bungo menurut Kecamatan Tahun 2012

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

36KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

NAMA KECAMATAN JUMLAH RUMAHPelepat 7.596Pelepat Ilir 11.303Bathin II Babeko 2.746Rimbo Tengah 6.654Bungo Dani 6.982Pasar Muara Bungo 6.721Bathin III 4.590Rantau Pandan 2.876Muko-Muko Bathin VII 3.101Bathin III Ulu 1.796Tanah Sepenggal 5.243Tanah Sepenggal Lintas 5.879Tanah Tumbuh 4.321Limbur Lubuk Mengkuang 2.251Bathin II Pelayang 1.876Jujuhan 3.654Jujuhan Ilir 1.765

Jumlah 75.223 Sumber : Dukcapil dan Kajian Pokja

Perkembangan permukiman di perkotaan Muara Bungo diawali dengan adanya permukiman disekitar pusat perkotaan di Kecamatan Pasar Muara Bungo dan disekitarnya. Perkembangan permukiman selanjutnya kearah kecamatan-kecamatan sekelilingnya. Seiring dengan perkembangan permukiman tersebut, maka sebaran permukiman dan kepadatan perumahan membentuk pola yang berbeda dan dapat diklasifikasikan dalam 2 (dua) tipologi kawasan permukiman yaitu :

1. Tipologi kawasan permukiman cenderung padat dan cenderung kumuh.Tipologi kawasan permukiman cenderung padat cenderung kumuh secara terpusat berada pada kawasan permukiman daerah perdagangan dekat pertokoan dan pasar di Kecamatan Pasar Muara Bungo dan sebagian di Kecamatan Rimbo Tengah dan sekitarnya. Kondisi perumahan pada kawasan ini adalah cenderung padat dan cenderung kumuh, tata letak bangunan rumah cenderung tidak teratur, jalan lingkungan relatif sempit, drainase kurang tersedia, sarana dan prasarana permukiman dan perkotaan kurang dan ada beberapa wilayah pada kawasan ini terkena genangan air/banjir.

2. Tipologi kawasan permukiman tidak padat.Tipologi kawasan permukiman yang tidak padat berada tersebar di kawasan permukiman daerah pinggiran perkotaan, daerah perkebunan dan hutan, dan desa-desa dekat sungai yang sebagian besar berada di wilayah Kecamatan Bathin II Babeko, Kecamatan Bathin III dan Kecamatan Bungo Dani. Kondisi perumahan pada kawasan permukiman tidak padat biasanya tidak kumuh karena bangunan yang ada sangat jarang, meskipun tata letak bangunan rumah cenderung tidak teratur, jalan lingkungan masih relatif sempit dan masih berupa jalan tanah, saluran drainase masih alami berupa saluran, sarana dan prasarana permukiman dan perkotaan kurang tersedia, dan ada beberapa wilayah rawan genangan air/banjir namun tidak menimbulkan kekumuhan.

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

37KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

2.6 Kelembagaan Pemerintah Daerah Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bungo terdiri dari 45 (Empat puluh lima) Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, 12 (dua belas) Lembaga Teknis Daerah, 14 (empat belas) Dinas Daerah dan 17 (Kecamatan) Kecamatan. Kelembagaan Pemerintah Daerah Kabupaten Bungo tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan susunan organisasi Sekretariat Daerah, Peraturan Daerah 01 Tahun 2011 tentang Pembentukan dan susunan organisasi Dinas Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2011 tentang Pembentukan susunan organisasi Lembaga Teknis Daerah. Ringkasan Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Bungo tergambar pada bagan di bawah ini.

SEKRETARIAT DPRD

Bag. Umum Bag. Keuangan Bag. Persidangan Bag. Perundang-undangan

BUPATI

WAKIL BUPATI

STAF AHLI

Bidang Hukum dan PolitikBidang PemerintahanBidang PembangunanBidang Kemasyarakatan dan SDMBidang Ekonomi dan Keuangan

KLF JAFUNGAsisten Administrasi Umum

Bagian Umum. Bagian HukumBagian Organisasi

Asisten Pemerintahan & Kesejahteraan Rakyat

Bag. Adm Pemerintahan UmumBag. Adm Kesra dan KemasyarakatnBagian Humas

Asisten Ekonomi & Pembangunan

Bag. Adm Pembangunan danKeuanganBag. Adm Sumber Daya AlamBag. Adm Perekonomian

LEMBAGA TEKNIS DAERAH – PERDA No. 02 THN 2011

InspektoratBadan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian dan DiklatBadan Penaggulangan Bencana Daerah,Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan MasyarakatBadan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintah Dusun, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga BerencanaBadan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan KehutananBadan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu.Kantor Perpustakaan, arsip dan dokumentasi Kantor Ketahanan PanganKantor Lingkungan Hidup Rumah Sakit Umum Daerah, Haji HanafieSatuan Polisi Pamong Praja

DINAS DAERAH- PERDA No. 01 THN 2011

Dinas Pendidikan Dinas KesehatanDinas Sosial, Tenaga Kerja dan TransmigrasiDinas Kependudukan dan Pencatatan SipilDinas Perhubungan, Kominikasi, dan InformatikalDinas Kebudayaan,Pariwisata, Pemuda, dan Olah RagaDinas Pekerjaan UmumDinas Pengelolaan Pasar dan KebersihanDinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM), Perindustriandan PerdaganganDinas Tanaman Pangan dan HortikulturaDinas Peternakan dan PerikananDinas Kehutanan dan PerkebunanDinas Energi dan Sumberdaya MineralDinas Pendapatan, Pengelolaan, Keuangan dan Aset Daerah

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

38KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

STRUKTUR ORGANISASIPEMERINTAH KABUPATEN BUNGO BERDASARKAN

PERDA NO 01 DAN NO 02 TAHUN 2011 DAN PERDA NO. 14 TAHUN 2010

SEKRETARIS DAERAH

PERDA NO. 14 THN 2010

D

KECAMATAN

KELURAHAN

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGOKELOMPOK KERJA SANITASIJL. R.M THAHER NO. 504 TELP. 0747-21476

39KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

Dalam pelaksanaan pembangunan program sanitasi di kabupaten Bungo satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang memiliki Tupoksi langsung terhadap pembangunan sanitasi antara lain :

1) Bappeda2) Dinas Kesehatan3) Dinas PU 4) Dinas Pengelolaan Pasar dan Kebersihan

Sedangkan SKPD yang memiliki Tupoksi tidak langsung adalah antara lain ;1) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemerintahan Dusun, Pemberdayaan Perempuan dan

Keluarga Berencana.2) Dinas Pendidikan3) Dinas PPKAD4) Kantor Lingkungan Hidup.

Struktur Pelaksana pembangunan program sanitasi di Kabupaten Bungo

BUPA

DINAS PU

DINAS KESEHATAN

DIN

AS PENDIDIKA

DINAS PPKAD

BAPPEDA

DINAS PENGELOLAAN

PASAR DAN KEBERSIHAN

KANTOR LINGKUNGAN

HID

BADAN PMPD

Tupoksi Langsung (Stakeholder

Utama)

Tupoksi Tidak Langsung (Stakeholder

Mitra)

-

Bidang Cipta Karya

- Bid. Tata R

- Bidang Pengendalian masalah Keseha

Bidang Data

dan

Bidang Ang

-

Bidang Praswil dan LH

-

Bidang

Kebersihan

- Kasi Pengujian Kualitas Lingkungan

- Kasi Rehabilitasi dan Pemulihan

Bidang Pemberdayaan

Masyarakat