26
9 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan Masyarakat di Jepang Dalam The Kodansha Bilingual Encyclopedia of Japan (1998) menjelaskan tentang konsep agama di Jepang sebagai berikut: 日本の伝統的な信仰や慣習の多くはその源を先史時伐に遡り、そ のほとんどが日本に唯一の民族宗教である神道の中心を成している。 インドの仏教、中国の儒教と道教(最初は朝鮮という文化的架け矯を通 してもたらされた) そしてずっと後代のキリスト教などはいずれも外 国から伝来し、日本固有の伝統と相互に影響しあいながら大きく変容 していた。 日本人にとって神は唯一でなく複数存在し、聖典も一つでわない。 神に背く罪よりも「穢れ」と「清め」(「祓」-「禊」)を重視する。一 人の人間が異なる宗教の行事に参加することも珍しくない。定期的な 礼拝日はないが、季節ごとに教多くの祭礼が行われる。道徳的規節は、 体系化された宗教より象庭生活や思想と密接に関係づけられる。一方、 道徳性の欠如は神の意志に直接結びつけられることはなく、人間性の 不完全さの見地から検討される。 Banyak kepercayaan tradisional dan praktek kepercayaan traditional Jepang berhubungan dengan kebiasaan pada saat masa prahistoris, dan sebagian besar inti dari bentuk ini adalah Shinto, agama asli di Jepang. Agama Budha yang berasal dari India, Konfusianisme dan Taoisme yang berasal dari Cina yang masuk pertama kali melalui persilangan kebudayaan dengan Korea dan agama Kristen diperkenalkan ke Jepang oleh bangsa asing. Semua tradisi asing ini mengalami perubahan yang cukup besar dalam proses saling mempengaruhi dengan agama tradisional di Jepang. Dalam kepercayaan Jepang tidak hanya terdapat satu dewa, melainkan banyak dewa; tidak ada satu buku suci, melainkan banyak kitab injil keagamaan; daripada memperhatikan dosa sebagai ketidaktaatan terhadap perintah dewa, mereka lebih peduli dengan ritual tidak murni dan menyucikannya; tidak ada hari khusus untuk sembahyang, tapi ada banyak festival di setiap musim; kode etik yang ada di Jepang lebih banyak berhubungan dengan filosofi dan kehidupan keluarga dibandingkan dengan agama yang terorganisasi, sementara kekurangannya adalah tidak adanya hubungan langsung dengan ketuhanan tapi akan dianggap sebagai istilah ketidak sempurnaan manusia.

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

  • Upload
    voanh

  • View
    213

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

9

Bab 2

Landasan Teori

2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan Masyarakat di Jepang

Dalam The Kodansha Bilingual Encyclopedia of Japan (1998) menjelaskan

tentang konsep agama di Jepang sebagai berikut:

日本の伝統的な信仰や慣習の多くはその源を先史時伐に遡り、そ

のほとんどが日本に唯一の民族宗教である神道の中心を成している。

インドの仏教、中国の儒教と道教(最初は朝鮮という文化的架け矯を通

してもたらされた) そしてずっと後代のキリスト教などはいずれも外

国から伝来し、日本固有の伝統と相互に影響しあいながら大きく変容

していた。 日本人にとって神は唯一でなく複数存在し、聖典も一つでわない。

神に背く罪よりも「穢れ」と「清め」(「祓」-「禊」)を重視する。一

人の人間が異なる宗教の行事に参加することも珍しくない。定期的な

礼拝日はないが、季節ごとに教多くの祭礼が行われる。道徳的規節は、

体系化された宗教より象庭生活や思想と密接に関係づけられる。一方、

道徳性の欠如は神の意志に直接結びつけられることはなく、人間性の

不完全さの見地から検討される。 Banyak kepercayaan tradisional dan praktek kepercayaan traditional

Jepang berhubungan dengan kebiasaan pada saat masa prahistoris, dan sebagian besar inti dari bentuk ini adalah Shinto, agama asli di Jepang. Agama Budha yang berasal dari India, Konfusianisme dan Taoisme yang berasal dari Cina yang masuk pertama kali melalui persilangan kebudayaan dengan Korea dan agama Kristen diperkenalkan ke Jepang oleh bangsa asing. Semua tradisi asing ini mengalami perubahan yang cukup besar dalam proses saling mempengaruhi dengan agama tradisional di Jepang.

Dalam kepercayaan Jepang tidak hanya terdapat satu dewa, melainkan banyak dewa; tidak ada satu buku suci, melainkan banyak kitab injil keagamaan; daripada memperhatikan dosa sebagai ketidaktaatan terhadap perintah dewa, mereka lebih peduli dengan ritual tidak murni dan menyucikannya; tidak ada hari khusus untuk sembahyang, tapi ada banyak festival di setiap musim; kode etik yang ada di Jepang lebih banyak berhubungan dengan filosofi dan kehidupan keluarga dibandingkan dengan agama yang terorganisasi, sementara kekurangannya adalah tidak adanya hubungan langsung dengan ketuhanan tapi akan dianggap sebagai istilah ketidak sempurnaan manusia.

Page 2: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

10

Dalam artikel web, Cultural Profil (2006), seperti di berbagai negara asia lainnya,

agama di Jepang juga merupakan agama yang memuja alam. Dua agama besar di Jepang

adalah Shinto dan Budha yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Sekitar 84%

orang Jepang menyatakan diri mereka beragama Shinto, Budha, atau keduanya.

Dalam artikel web, Japanese Religion Today (2007), agama Shinto adalah istilah

untuk agama yang memuja alam yang berkembang di Jepang pada zaman dahulu.

Sejalan dengan perkembangan zaman, agama Shinto mendapat pengaruh dari agama

Budha dan Konfusius. Masyarakat Jepang sangat bertolenransi dengan agama, hal ini

dikarenakan sifat dasar agama Shinto yang politeisme, sehingga sangat mudah bagi

orang Jepang untuk menerima agama lain yang berasal dari luar negeri.

Ketika orang Jepang ditanya apa agama mereka, 65% akan menjawab tidak

memeluk satu agama tertentu. Ada beberapa alasan kurangnya rasa keagamaan

masyarakat Jepang. Salah satunya alasannya karena orang Jepang merasa optimis

dengan alam dan sangat peduli dengan keadaan di sekitarnya. Sebagai masyarakat dari

negara yang diberkahi dengan alam yang indah dan empat musim, masyarakat Jepang

telah beberapa generasi mengalami keadaan nyaman, yang jauh dari bencana alam dan

peperangan. Mungkin karena hal itulah masyarakat Jepang kurang mengembangkan rasa

keagamaan mereka. Lebih jauh lagi, karena agama pertama yang ada di Jepang, Shinto

adalah agama yang berpaham politeisme dan karena inilah masyarakat Jepang sangat

bertoleransi dengan hadirnya agama-agama lain. Tapi hal ini bukan berarti masyarakat

Jepang tidak pernah mempedulikan agama sepanjang hidup mereka. Terdapat beberapa

contoh saat keadaan berbahaya, masyarakat Jepang menunjukkan minat mereka terhadap

agama, walaupun itu hanya terbatas pada filosofi hidup mereka. Saat menanjak dewasa

kebanyakan dari masyarakat Jepang mulai tidak melaksanakan ibadah keagamaan

Page 3: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

11

karena mereka disibukkan dengan pekerjaan mereka. Saat menginjak usia tua mereka

baru mulai kembali melakukan ibadah agama.

Akan tetapi kita tidak bisa menyatakan bahwa masyarakat Jepang adalah

masyarakat yang tidak beragama. Saat merayakan kelahiran dan pernikahan biasanya

diadakan dengan tata cara agama Shinto, sedang saat meninggal dilakukan dengan tata

cara agama Budha. Orang yang sama akan berdoa di Kuil Shinto saat tahun baru,

mengunjungi Kuil Budha saat upacara kembalinya roh (obon matsuri), dan merayakan

natal saat tutup tahun.

Dalam artikel web, Marimari.com (2004), walaupun sepertinya masyarakat Jepang

tidak terlalu memperhatikan masalah agama, tapi sesungguhnya mereka memiliki

kepercayaan dan hasrat spiritual. Dalam berbagai hal agama dan kehidupan

bermasyarakat adalah sama dan satu. Hal ini sama saja dengan perbedaan antara baik

dan buruk, kebenaran dan dosa, yang lebih dapat diterima oleh masyarakat Jepang bila

dibandingkan dengan negara lainnya. Dengan kata lain banyak ‘daerah abu-abu’ di

Jepang, yang juga menunjukkan betapa masyarakat Jepang dapat menerima agama lain

dengan mudah dan mempraktekkannya bersama-sama agama lain yang sudah ada

terlebih dahulu.

2.2 Konsep Masakan Dalam Masyarakat Jepang

Dalam The Kodansha Bilingual Encyclopedia of Japan (1998) menjelaskan

tentang konsep masakan di Jepang sebagai berikut:

伝統的な響応の日本料理には基本となる三種がある。正式な宴会で脚

のある膳にのせて出される本膳料理、茶会の前などに出される茶懐石

料理、宴会用の料理としてしばしば料亭などで出される会席料理であ

Page 4: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

12

る。その他正月など重要な祝日に出される伝統料理であるお節料理、

仏教徒の魚や肉類を用いない精進料理等がある。

Ada tiga jenis utama masakan tradisional yang memiliki beberapa jenis masakan: honzen ryouri, sebuah kumpulan masakan masakan yang disajikan dimeja berkaki saat jamuan makan formal; chakaiseki ryouri, rangkaian masakan yang disajikan sebelum upacara minum teh; dan kaiseki ryouri, rangkaian masakan untuk pesta, yang sering disajikan di restauran yang khusus menyajikan masakan Jepang (ryotei). Jenis lainnya adalah osechi ryouri, masakan yang biasanya disajikan saat hari liburan yang penting seperti tahun baru, dan shojin ryouri, masakan vegetarian yang disajikan di kuil Budha.

Seni menghias masakan ditunjukkan dalam kata kerja yosou yang berarti

mempercantik atau hiasan. Kata ini menjelaskan kata ‘mencocokan’, karena pengaturan

masakan Jepang biasanya terdiri dari seni keindahan dan daya cipta. Hasilnya adalah

sebuah keselarasan antara masakan dan tempat penyajian, sebuah keselarasan yang

menggambarkan karakter masakan Jepang (Tsuchiya, 1985:11).

Semakin banyak warna dan variasi dalam sebuah masakan, semakin besarlah

kenikmatan masakan tersebut. Dalam buku masakan pada zaman Edo yang berjudul

Kasen no Kumi-ito (1748) tertulis saran sebagai berikut: ‘Saat memasak perhatikanlah

kombinasi warna, musim, dan pengaturan. Pertama, jangan mengabaikan lima warna

yaitu hijau, kuning, merah, putih, dan hitam. Kedua, gunakanlah kelima rasa. Ketiga,

apabila menghidangkan ikan yang tidak dimasak atau sayuran yang diasamkan, haruslah

dihidangkan dalam bentuk pemandangan, dan haruslah membuat sesuatu dengan pola

yang sama (Tsuchiya, 1985:11-12).

Dalam masakan Jepang, kelima rasa dan kelima warna mendapat pengaruh

kepercayaan Cina kuno yang didasari dari prinsip yin-yang dan kelima unsur alam yaitu

api, kayu, bumi, besi, dan air yang merupakan konsep keseimbangan dalam agama

Budha. Filosofi inilah yang melatarbelakangi timbulnya warna cerah dan kekontrasan

Page 5: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

13

yang terdapat dalam tampilan dan rasa yang menjadi ciri khas masakan Jepang yang

baik. Lima rasa adalah pedas, asam, pahit, manis dan asin. Lima cara memasak adalah

menyajikan mentah, rebus, panggang, kukus, dan goreng. Sesuai dengan filosofi ini,

segala sesuatu di dunia ini ada karena sesuatu yang berlawanan, prinsip keseimbangan

yin-yang. Dalam lima unsur, unsur kayu dan api termasuk golongan yang, unsur metal

dan air termasuk golongan yin, sedang unsur tanah adalah pusatnya. Pasang surutnya

yin-yang dapat berpengaruh atas perubahan dan pergolakkan yang terjadi di alam dan

kehidupan manusia (Tsuchiya, 1985:12).

Dalam chakaiseki ryouri, masakan dihidangkan dalam baki masing-masing sebagai

bagian dari upacara minum teh, ada tiga ki yang perlu diperhatikan, yaitu kisetsu

(musim), ki (wadah), dan kikai (upacara). Intinya adalah tidak menggunakan bahan-

bahan yang tidak biasa atau menampilkan peralatan makan yang mahal, tapi segala

sesuatu dibuat sesuai dengan acara yang diadakan dan untuk menunjukkan keramahan

dilakukan dengan cara mempersiapkan dan menyajikan makanan segar yang sesuai

dengan musim, agar rasa, aroma, dan warna asli dari bahan-bahan yang digunakan dapat

dikeluarkan dengan maksimal (Tsuchiya, 1985:12).

Masakan Jepang sering kali dikatakan sebagai masakan yang dibuat untuk dimakan

dengan mata. Masakan Jepang mengeluarkan rasa asli pada setiap makanan, dan pada

saat yang sama memanjakan mata penikmatnya dengan digunakannya wadah yang telah

dipilih sebelumnya dan masakan yang telah diatur sedemikian rupa. Penting bagi

seorang juru masak chakaiseki ryouri membuat masakan yang menyenangkan secara

keseluruhan, oleh karena itu dibutuhkan kecermatan saat mempersiapkan masakan,

memilih wadah, cara menyajikan, kebersihan, dan keadaan bahan masakan, semua ini

Page 6: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

14

dapat menambah kenikmatan bagi yang memakan, yang juga menjadi ciri khas masakan

Jepang (Yamamoto, 1985:35).

Berbeda dengan negara-negara lain yang biasanya menyajikan masakan dengan

peralatan makan yang sejenis, tapi di Jepang setiap masakan disajikan dengan peralatan

makan yang berbeda-beda sesuai dengan masakan yang disajikan. Setiap wadah berbeda

karena setiap masakan yang disajikan unik, berbeda bentuknya, desain, warna, dan

bahannya. Jenis dan kombinasi wadah yang digunakan sangatlah penting karena

menunjukkan penghargaan terhadap masakan. Setiap wadah diatur agar selaras dan

cocok dengan hidangan yang disajikan, karena hanya dengan pemilihan wadah saja

dapat membawa perbedaan antara masakan yang berkesan atau yang biasa-biasa saja

(Yamamoto, 1985:35).

Dalam chakaiseki ryouri seni menyusun masakan diatur oleh konsep-konsep

tertentu, di antara konsep-konsep tersebut, konsep kekosongan memiliki keindahannya

sendiri. Walaupun kekosongan memiliki keindahannya sendiri, pentingnya ruang

“kosong” dalam penyajian masakan Jepang tidak boleh berlebihan. Wadah penyajian

tidak diisi penuh hingga ke pinggir, melainkan diberikan garis tepi yang merupakan

kekosongan tersebut. Keseimbangan antara wadah dengan ruang dan ruang dengan

masakan sangatlah penting. Keseimbangan disesuaikan dengan musim, motif wadah

yang digunakan, jenis masakan yang disajikan, tempat, dan usia tamu yang hadir

(Yamamoto, 1985:37).

Selain kekosongan, konsep lain dalam chakaiseki ryouri, yang dianggap indah

dalam menyajikan masakan Jepang adalah kekontrasan. Kekontrasan ini diwujudkan

dalam dua hal yaitu penataan wadah dan warna. Dalam penataan wadah, dapat dilihat

bila nampan yang digunakan berbentuk kotak, maka sebaiknya wadah yang digunakan

Page 7: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

15

berbentuk lingkaran, tapi bila ingin menggunakan wadah yang berbentuk kotak, dapat

diatur agar wadah tersebut menyerupai bentuk berlian.

Gambar 2.1 Penataan Wadah Dalam Chakaiseki Ryouri

Sumber: A Feast For The Eyes (1985)

Tujuan pengaturan wadah ini adalah agar setiap bentuk dapat menonjolkan bentuknya

masing-masing. Teknik yang sama juga digunakan dalam pengaturan masakan, bila

bentuk makanannya bulat sebaiknya diletakkan diwadah yang berbentuk kotak, begitu

pula sebaliknya bila bentuk makanannya kotak, sebaiknya diletakkan di wadah yang

berbentuk lingkaran. Dalam warna, dapat dilihat dari pengaturan warna masakan, hiasan,

dan wadah. Setiap musim memiliki warnanya masing-masing. Masakan yang disajikan

sesuai musim akan lebih indah bila dihias dengan hiasan yang sesuai musim juga.

Contohnya, matsutake, jamur yang tumbuh dimusim gugur, tidak akan cocok bila dihias

dengan daun yang berwarna hijau, melainkan akan sangat pas bila dihias dengan jeruk

yang berwarna kuning (Yamamoto, 1985:38-39).

Ada beberapa cara mengatur masakan Jepang dalam chakaiseki ryouri, yaitu:

sugimori (model pohon cedar), wanmori (model mangkuk), tawaramori (model bal

Page 8: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

16

beras), kasanemori (model bertumpuk), mazemori (model campur aduk), yosemori

(model mandekapkan), dan chirashimori (model menyebar) (Yamamoto, 1985:40-47).

Wanmori adalah nama model sekaligus nama masakan yang disajikan dalam chakaiseki

ryouri.

Dalam menyajikan chakaiseki ryouri dibagi menjadi tujuh bagian. Bagian pertama

biasanya terdiri dari nasi, semangkuk sup, mukouzuke (masakan sashimi atau hidangan

ikan yang tidak dimasak). Bagian kedua terdiri dari sake dan wanmori (masakan sup).

Bagian ketiga terdiri dari yakimono (masakan bakar) dan nasi yang ditaruh di meshitsugi

(wadah nasi). Bagian keempat terdiri dari azukebachi (terdiri dari dua jenis masakan,

masakan pertama adalah masakan yang direbus dan masakan kedua adalah masakan

yang serupa dengan salad) dan sake juga disajikan pada bagian ketiga ini. Pada bagian

kelima masakan yang disajikan adalah hassun, dan untuk ketiga kalinya sake ikut

dihidangkan. Kounomono (acar Jepang atau lebih dikenal dangan nama tsukemono)

disajikan pada bagian ke enam. Bagian ini adalah bagian terakhir dari jamuan chakaiseki

ryouri, teh hijau dan sesuatu yang manis disajikan pada bagian ini.

2.3 Konsep Agama Budha

Dalam artikel web, Better Health Channel (2007), aturan makanan dalam agama

Budha Cina, lebih cocok disebut sebagai filosofi hidup dibanding doktrin agama, tapi

hal tersebut tergantung agama Budha apa yang dipelajari dan di mana mereka menganut

agama Budha. Filosofi tersebut adalah:

1. Dalam hidupnya, Budha bereinkarnasi menjadi beberapa jenis binatang sebelum

akhirnya dia menjadi manusia, ini adalah salah satu alasan mengapa banyak

penganut agama Budha adalah vegetarian.

Page 9: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

17

2. Penganut agama Budha percaya bahwa pelaku yang melakukan kekerasan atau

menyakiti mahluk lain, akan mendapat balasannya, hal ini menyebabkan para

pengikut agama Budha memiliki keinginan untuk menjadi seorang vegetarian.

3. Beberapa penganut agama Budha tidak memakan daging dan segala hal yang

berbahan dasar hewani, sedangkan yang lain hanya menghindari makan daging

sapi.

4. Pendeta Budha melakukan puasa saat sore hari.

5. Biarawan dan biarawati Budha dilarang memanen, menyimpan dan memasak

makanan mereka sendiri, mereka harus bergantung pada derma yang diberikan

oleh umat. Dalam derma yang diberikan terkadang terdapat daging, tetapi

sebagai biarawan dan biarawati tidak diperbolehkan meminta makanan sesuai

dengan keinginan mereka.

6. Biasanya daging yang dilarang dimakan oleh para biarawan dan biarawati

adalah daging beruang, anjing, gajah, kuda, hyena, harimau, macan, ular, dan

singa.

Dalam artikel web, Buddhist Studies (2007), vegetarian bukanlah tradisi awal

ajaran Budha, karena Sang Budha selalu memakan makanan yang didapat dari meminta

sedekah pada orang lain, atau diundang oleh salah seorang pengikutnya. Sebelum ia

mendapat pencerahan, Budha sering melakukan berbagai puasa, termasuk puasa tidak

makan daging, tapi pada akhirnya ia tidak menghiraukannya karena menurutnya hal

tersebut tidak membawa pengaruh apa pun terhadap perkembangan spiritualnya.

Dalam artikel web, All Expert Encyclopedia, di beberapa negara, ada biksu Budha

yang makan daging dan minum arak. Di negara-negara yang lain, vegetarian dipercaya

lebih baik untuk karma mereka dibandingkan memakan daging, tapi bagi mereka yang

Page 10: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

18

memakan daging, mereka menganggap bahwa itu hanyalah kebiasaan buruk. Dalam

artikel web, About (2007), karma yang dalam bahasa sansekerta berarti tindakan, adalah

salah satu konsep utama dalam agama Budha. Budha mengajarkan bahwa segala

tindakan kita ada konsekuensinya. Tindakan baik akan membawa kebahagiaan atau hal-

hal baik, sedangkan tindakan yang buruk akan membawa hal-hal buruk juga.

Para pengikut Budha mengatakan bahwa Sang Budha sendiri mengajarkan bahwa

daging yang diberikan sebagai persembahan kepada biksu dan biksuni tidak boleh

ditolak, kecuali pembunuhan binatang itu dikhususkan bagi para biksu dan biksuni.

Dalam artikel web, Buddhist Studies (2007), yang menentukan apakah orang itu

suci atau tidak secara moral maupun spiritual, tidak ditentukan dari makan daging atau

tidak, tetapi dari perbuatan orang itu sendiri. Sang Budha pun seringkali digambarkan

sedang memakan daging, dia mengatakan kaldu daging dapat menjadi obat dari

beberapa penyakit tertentu, dan mengajarkan kepada para biksu untuk tidak memakan

beberapa jenis daging, dan menyatakan bahwa jenis-jenis lainnya dapat dimakan. Tapi

para penganut agama Budha merasa kurang nyaman dengan ajaran memakan daging.

Hal ini didukung oleh Raja Asoka, raja yang berasal dari India yang menjadi salah satu

tokoh utama yang menyebarkan agama Budha ke seluruh dunia, dan pelopor

vegeteranism bagi para pemeluk agama Budha.

Menurut William (1989), pada dewasa ini ada dua ajaran yang beredar di antara

pemeluk agama Budha, yaitu Mahayana dan Theravadins. Mahayana yang berarti

kendaraan yang hebat, mengajarkan tentang apa yang diajarkan oleh Budha. Mahayana

juga mengembangkan berbagai ajaran, dikarenakan banyaknya ajaran tersebut, sangat

sulit untuk meringkas persamaan yang diajarkan oleh sekolah-sekolah yang menganut

ajaran Mahayana. Sekolah Mahayana yang memiliki daya tarik yang sangat menarik di

Page 11: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

19

Barat adalah Zen. Menurut Rahula (1959) dan Gombrich (1988), Theravada yang

disebut juga Savakayana Hinayana yang berarti kendaraan bagi para pendengar, ajaran

ini adalah ajaran yang selama paling tidak 300 tahun pertama ajaran Budha disebarkan

melalui dari mulut ke mulut dan harus didengar agar dapat dipelajari dengan hati, dan

dapat mengajarkan kepada orang lain. Menurut Balasooriya (1980) dan Kapleau (1982),

seringkali dikatakan bahwa orang yang menganut vegetarian adalah Mahayanists

sedangkan yang tidak adalah Theravadins. Vegetarian merupakan hal yang jarang

dilakukan oleh para umat Budha yang ada di Tibet dan Jepang.

Dalam agama Budha terdapat sebuah pengajaran bagaimana cara menyambut

seorang tamu. Dalam artikel web, Buddhist Symbols (2006), di daerah Timur,

memberikan sesuatu adalah sesuatu yang lazim dilakukan. Masing-masing pemberian

memiliki arti dan makna tersendiri. Memberikan sesuatu dianggap sebagai latihan agar

seseorang tidak rakus dan memiliki kasih. Dalam agama Budha ada sebuah pengajaran

yang bernama The Eight Offerings. Saat kita kedatangan seorang tamu, kita harus

memberikan delapan hal, yaitu: air untuk membersihkan mulut dan muka, air untuk

membersihkan kaki, bunga, dupa, cahaya, wangi-wangian, makanan, dan musik.

Air untuk membersihkan mulut dan muka, memiliki makna memberi efek positif

dan membawa kesehatan. Air yang segar, bersih, dingin, ringan, lembut, dan nyaman di

tenggorokan dan perut adalah ciri-ciri dari sesuatu yang positif, dan juga bila mandi

ataupun minum dari air tersebut, maka kita akan menjadi sehat.

Air untuk mencuci kaki berarti penyucian diri. Dengan memberikan air untuk

mencuci kaki segala karma buruk dapat dibersihkan, baik itu karma tuan rumah maupun

karma tamu.

Page 12: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

20

Memberikan bunga berarti berlatih untuk membuka hati dan kemurahan hati.

Bunga adalah sesuatu yang sangat indah hingga terkadang orang ingin menyimpannya

untuk dirinya sendiri, tetapi bila kita memberikannya kepada orang lain, hal itu berarti

kita bebas dari sifat kikir.

Dupa adalah simbol dari etika moral dan kedisiplinan. Sikap kedisiplinan adalah

salah satu ajaran dharma, bila seseorang disiplin dalam hidupnya, maka orang tersebut

akan terlepas dari penderitaan.

Cahaya adalah simbol dari stabilitas, kesabaran, dan membuang jauh-jauh segala

penyakit. Bagi sebagian orang kesabaran adalah sebuah kelemahan atau sifat pesimis,

akan tetapi kesabaran menunjukkan kekuatan dan kejernihan pikiran, yang berdasar pada

belas kasih dan kebijaksanaan.

Wangi-wangian adalah simbol dari ketekunan dan harapan untuk menjadi bahagia.

Kemurahan hati, etika moral, kesabaran, semedi, dan kebijaksanaan, semua ini tidak

akan menjadi sesuatu yang sempurna bila tidak dibarengi dengan ketekunan dan harapan

untuk menjadi bahagia, kedua hal ini adalah inti dari dharma.

Dalam hal rasa dan kualitas makanan memberikan makanan lezat yang memiliki

berbagai rasa makanan melambangkan semedi, yang bagi orang Budha dipercaya

sebagai makanan jiwa. Pikiran yang stabil, terfokus, jernih, tenang, dan damai saat

bersemedi adalah dasar untuk mencapai pencerahan. Semedi adalah memfokuskan

pikiran pada satu hal saja atau bahkan mengosongkan pikiran kita. Makanan

melambangkan semedi karena dengan makan kita menjaga tubuh kita, dan semedi pun

seperti makanan yang menjaga tubuh baik mental maupun fisik.

Unsur terakhir dalam delapan pemberian adalah musik, yang melambangkan

kebijaksanaan.

Page 13: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

21

2.3.1 Konsep Masakan Dalam Agama Budha

Menurut Yoneda (1984), makanan vegetarian yang ada di kuil Jepang dikenal

dengan nama Shojin Ryouri (精進料理), yang terdiri dari dua huruf yaitu sho (精) yang

berarti jiwa dan jin (進) yang berarti kemajuan. Dulu shojin ryouri berarti kegiatan atau

ketekunan dalam perjalanan menuju keselamatan. Shojin ryouri adalah suatu disiplin

untuk memajukan latihan seseorang dalam latihan keimanannya hanya dengan memakan

makanan yang sangat sederhana (Yoneda, 1984:33).

Ajaran Zen tidak hanya didasarkan pada posisi duduk, bermeditasi dengan tujuan

untuk mencapai tahap kehampaan, tapi juga menyadari kebutuhan seseorang untuk

hidup dan jiwanya dilatih dengan perlahan-lahan melalui hal-hal yang ada pada shojin

ryouri. Dalam shojin ryouri pemilihan bahan, persiapannya bahkan tingkah laku kita

pada saat makan didasari oleh ajaran agama yang harus dilakukan setiap hari tanpa

kecuali (Yoneda, 1984:34).

Karena masakan yang terdapat dalam shojin ryouri adalah masakan vegetarian,

maka masakan ini kurang protein yang banyak dimiliki oleh ikan, unggas dan daging.

Masakan dalam shojin ryouri selalu bervariasi dengan menggunakan bahan yang sesuai

dengan musim dan mencoba berbagai kombinasi makanan. Moto yang sering dipakai

dalam shojin ryouri adalah memasak dengan hati (調理ちょうり

に籠こ

めた 愛情あいじょう

). Prinsip

masakan shojin ryouri pada ajaran Zen adalah konsep cinta dan syukur yang harus

diberikan kepada Budha, dengan cara para pemasak shojin ryouri mengerjakan tugas

mereka sebaik-baiknya. Persiapan dan memakan makanan, mengandung nilai religi yang

sangat kental dan dianggap sebagai suatu ajaran tersendiri.

Page 14: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

22

Nama lain yang digunakan untuk menyebut shojin ryouri adalah yukuseki yang

berarti obat, dan onjaku (温弱) yang berarti batu yang hangat, yang mengacu pada

ajaran Zen dimana seseorang harus berpuasa dan berusaha menahan lapar dan dingin

dengan batu hangat yang ditaruh di perut.

Menurut Yoneda (1984:35-36), kedua nama lain itu menunjukkan aspek penting

lainnya dari teori masakan Budha, bahwa makanan adalah obat untuk melindungi tubuh

dari penyakit dan kematian. Dalam norma Budha tertulis ’merasakan kelaparan dan

kehausan adalah penderitaan. Dari kelaparan dan kehausan timbul berbagai penyakit.

Makan adalah suatu hal yang bisa digunakan sebagai pengobatan dan cara untuk

menyembuhkan penyakit.’

Dasar dari teknik shojin ryouri adalah keinginan untuk menyelamatkan orang dari

penderitaan yang digambarkan oleh ajaran Budha, membahagiakan orang lain, dan

berpartisipasi dalam menyehatkan orang lain. Karena itu setiap orang haruslah

menganggap makanan sebagai obat dan makan secukupnya, hanya untuk menjaga tubuh

tetap sehat (Yoneda, 1984:35-36).

Aspek penting lainnya dalam menyiapkan shojin ryouri adalah variasi yang sesuai

dengan musim. Cara memasak shojin ryouri adalah lima cara dan memiliki lima warna.

Lima cara, adalah beberapa cara bagaimana makanan bisa dimasak dan terdiri dari

direbus, dibakar, digoreng, dikukus dan disajikan mentah-mentah. Lima warna adalah

hijau, kuning, merah, putih dan hitam atau ungu. Keseimbangan dari semua hal-hal ini

membuat masakan menjadi lezat dan menarik (Yoneda, 1984:37).

Page 15: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

23

2.3.2 Konsep Keindahan Dalam Agama Budha

Menurut Seung San, keindahan bukanlah tampak luar suatu benda. Dalam agama

Budha, keindahan berarti ketika pikiran terfokus pada suatu hal saja, maka segala

sesuatu akan indah. Keindahan yang sesungguhnya adalah saat pikiran kita terfokus,

dalam bahasa Sansekerta disebut samadhi, yang berarti meditasi dan tidak bergerak.

Ketika pikiran kita terbagi, maka segala sesuatu yang indah yang ada dihadapan kita

tidak akan terlihat begitu indah lagi. Contohnya ketika kita sedang marah, sedih atau

tertekan, lalu ada seekor burung berkicau tepat diluar jendela, maka suara itu akan

berubah menjadi sebuah suara yang mengganggu atau menyebalkan. Hal ini disebabkan

oleh pikiran kita yang sedang terpecah-pecah. Semakin banyak yang kita pikirkan maka

kita akan kehilangan arah. Karena itu sangat penting untuk selalu memfokuskan pikiran,

maka kita bisa mendapat keindahan yang sesungguhnya dan kita dapat memahami

pemahaman kita sehingga pemahaman kita menjadi sebuah kebijaksanaan.

Zen adalah cabang agama Budha modern. Dalam artikel web, Free Beauty Tips,

konsep utama keindahan dalam agama Zen adalah kesederhanaan. Keindahan dalam

agama Zen adalah bagaimana cara mengatur kesederhanaan, dengan perencanaan

matang yang telah disiapkan jauh-jauh hari untuk menciptakan sesuatu.

Keindahan dinyatakan dalam keinginan untuk mengalami sesuatu yang lain dan

menjadi sesuatu yang lebih baik. Dalam sudut pandang agama Zen, selain

mendedikasikan diri untuk melayani orang lain, ada dua cara lagi untuk mengalami

keindahan. Cara yang pertama adalah dengan menciptakan sesuatu, sedang cara yang

kedua adalah dengan sungguh-sungguh menghargai keindahan yang terdapat di dunia ini.

Mengetahui bahwa keindahan adalah sesuatu yang sakral di dunia ini, oleh sebab itu kita

tidak boleh salah mengartikannya dengan sesuatu yang cantik. Pada kenyataannya

Page 16: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

24

bahwa sesuatu yang indah tidak selalu menyenangkan membantu kita untuk dapat

membedakanya dengan sesuatu yang cantik, karena sesuatu yang cantik pastilah

menyenangkan.

Menurut Koren (1994), yang menyatakan bahwa ’wabi-sabi adalah keindahan

sesuatu yang tidak sempurna, tidak tetap, dan tidak lengkap. Keindahan sesuatu yang

sederhana dan rendah hati, Keindahan sesuatu yang tidak biasa’. Sudah sejak semula

sebagai sebuah keindahan yang berbeda dari konsep umum, wabi-sabi sudah

dihubungkan dengan Budha Zen. Dalam wabi-sabi terdapat berbagai inti ajaran

keagamaan dan filosofi Zen. Ciri-ciri keindahan wabi-sabi adalah berubah-ubah,

berorientasi pada masa kini, mengadaptasi sesuatu yang ada di alam, bentuknya tidak

jelas, halus, dan memiliki sudut, mangkuk sebagai kiasan (bentuknya bebas dan terbuka),

warnanya gelap dan suram, segala sesuatu ada waktunya, dan hangat.

Menurut Ando dalam What is Wabi-Sabi (2007), wabi-sabi ( 侘寂 ) adalah

keindahan yang sederhana, hening, dan tidak betul-betul terlihat keindahannya,

keindahan yang menunggu dengan sabar untuk ditemukan. Orang Jepang memiliki dua

kata yang sering digunakan saat ingin menggambarkan sesuatu yang indah yaitu kirei

dan omoshiroi. Kirei berarti cantik, sedang omoshiroi yang secara harfiah berarti ‘wajah

putih’, menggambarkan dari sesuatu yang mengagumkan sampai dengan indah.

Menurut Ando dalam What is Wabi-Sabi (2007), wabi berasal dari kata ‘wa’ yang

berarti harmonis, damai, ketenangan, dan keseimbangan. Awalnya wabi berarti

kesedihan, sunyi, dan kesepian, tapi secara puitis diubah menjadi sederhana, tidak

materialistis, pemilihan yang sederhana, dan selaras dengan alam.

Page 17: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

25

Menurut Ando dalam What is Wabi-Sabi (2007), pemahaman dari kata sabi adalah

keindahan yang sudah menghilang. Arti kata sabi berubah-ubah sejalan dengan waktu,

dahulu sabi berarti kesunyian, dan terus berubah sampai sekarang berarti sesuatu yang

termakan usia.

Menurut Ando dalam What is Wabi-Sabi (2007), wabi-sabi berakar di Budha-Zen

yang dibawa dari Cina ke Jepang oleh Eisai, seorang pendeta pada abad dua belas. Zen

memiliki prinsip kekosongan yang luas, tidak ada yang suci, menekankan pada

kecermatan, bersatu dengan alam, dan di atas semua itu penghormatan pada kehidupan

sehari-hari sebagai jalan menuju pencerahan.

Dalam artikel web, Articles: House of Solitude (2004), prinsip desain wabi-sabi

dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu:

1. Tipe. Bahan yang digunakan haruslah bahan organik.

2. Bentuk. Bentuknya haruslah sesuai dengan alam, atau melambangkan sesuatu yang

ada di alam.

3. Tekstur. Teksturnya tidak boleh berubah.

4. Keindahan. Wabi-sabi adalah pengalaman secara menyeluruh dan keindahan objek

tersebut akan terlihat dari emosi yang ingin disampaikan oleh pembuatnya.

5. Warna. Warna objek tersebut haruslah sesuai dengan yang ada di alam.

6. Kesederhanaan. Menampilkan objek sebagaimana seharusnya keadaannya di alam

tanpa banyak campur tangan manusia.

7. Ruang. Ruang yang dimaksudkan adalah proporsi dan sudut pandang. Ada dua

jenis ruang, skala yang menjadi ruang ekonimis (rumah teh, bosai) dan ruang

kosong yang melambangkan keadaan alam semesta ( mangkuk, cangkir, panahan,

taman Zen)

Page 18: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

26

8. Keseimbangan. Objek melambangkan keseimbangan fisik yang ada di alam.

9. Ketenangan hati. Ketenagan hati adalah sikap menyadari akan keadaan diri sendiri

sehingga dapat merubah sesuatu yang negatif menjadi sesuatu yang positif.

2.3.3 Konsep Lima Unsur Dalam Agama Budha

Menurut Schumacher (2006), angka lima memegang peranan penting hampir

dalam seluruh ajaran Budha. Dalam ajaran Budha terdapat lima warna (五色), lima rasa

(Goshiki; 五識), lima kebijaksanaan (Gochi; 五知), lima Budha (Gobutsu; 五佛), dan

masih ada beberapa filosofi penting lainnya. Angka lima juga erat hubungannya dengan

lima elemen yang awalnya digunakan sebagai penanda waktu dalam agama Budha.

Seiring dengan berjalannya waktu, konsep lima elemen menjadi lebih luas dan

mencakup seluruh ajaran Budha. Menurut St. Jhon (2003), ada pepatah sehubungan

dengan lima elemen yaitu kayu, api, besi, tanah dan air, yakni kesehatan adalah

keseimbangan yang harmonis dari kelima elemen.

Menurut Dupuis (2006), dalam hidup terdapat lima unsur atau faktor yang

memiliki hubungan timbal-balik dan harus dijaga agar tetap seimbang. Kelima unsur itu

adalah kayu, api, tanah, besi, dan air. Saat menerapkan lima unsur dalam kehidupan kita,

ada dua hal yang harus dipahami agar kita bisa menjaga keseimbangannya.

Dalam artikel web, The Online Journal of The I Ching, Yi Jing, kelima unsur yang

saling menjaga dan saling menyeimbangkan satu sama lain yang dikenal dengan system

lingkaran daya cipta dan sistem kontrol. Kedua perputaran inilah yang menetralkan dan

menyeimbangkan antara satu unsur dengan unsur lainnya agar semuanya dapat

seimbang dan bekerja dengan baik. Lingkaran daya cipta atau sheng adalah sebuah

pembangkit, seperti hubungan ibu dan anak, contohnya air menumbuhkan pohon dengan

Page 19: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

27

memberinya nutrisi, kayu menyalakan api dengan menyediakan bahan bakar, api

menyuburkannya tanah dengan menggunakan abu, tanah menghasilkan besi dengan cara

digali dan dihaluskan dan besi menjadi seperti air ketika meleleh. Lingkaran kontrol atau

ke adalah lawan dari lingkaran daya cipta, sebuah hubungan penaklukkan, seperti

hubungan antara pemenang dengan yang kalah, contohnya kayu bila berhubungan

dengan besi maka akan jatuh, besi bila berhubungan dengan api akan meleleh, api bila

berhubungan dengan air maka akan padam, tanah bila berhubungan dengan pohon akan

tertembus, dan bila air berhubungan dengan tanah maka akan berhenti.

Gambar 2.2 Lingkaran Daya Cipta Lima Unsur

Sumber:

http://www.yinyanghouse.com/theory/chinese/five_element_acupuncture_theory

Page 20: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

28

Gambar 2.3 Lingkaran Kontrol Lima Unsur

Sumber:

http://www.yinyanghouse.com/theory/chinese/five_element_acupuncture_theory

2.3.3.1 Unsur Kayu

Dalam artikel web, The Online Journal of The I Ching, Yi Jing, dalam lingkaran

musim, unsur kayu digambarkan sebagai musim semi. Unsur kayu termasuk dalam

energi yang. Sifat unsur kayu adalah meluap-luap, riang, dan meledak-ledak, dan sering

dihubungkan dengan kekuatan dan kemudaan, pertumbuhan dan perkembangan. Dalam

tubuh kita unsur kayu sering dihubungkan dengan pergerakan otot dan jaringan yang

aktif. Unsur kayu dilambangkan dengan warna hijau, yang dapat juga berarti semangat

musim semi. Energi unsur kayu membutuhkan keleluasaan dalam bergerak, bila energi

ini terhambat, maka dapat menimbulkan rasa frustasi, kemarahan, kecemburuan, dan

stagnasi. Dalam artikel web, The Microbiotics Guide (2007), unsur kayu berhubungan

dengan naiknya energi dalam tubuh kita, menimbulkan emosi kemarahan dan kebaikan

Page 21: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

29

hati, organ tubuh yang dipengaruhi oleh unsur kayu adalah hati, empedu, dan kandung

kemih. Unsur kayu dapat kita temui pada makanan yang asam seperti lemon.

Makanan yang termasuk dalam unsur kayu dalam artikel web, The Microbiotics

Guide (2007) adalah asinan kubis, asinan, cuka beras, umeboshi, daun shiso, kulit lemon,

dan kulit jeruk nipis. Dalam artikel web, The Lotus Institute, makanan yang termasuk

dalam unsur kayu adalah ayam, hati, gandum, sayuran hijau, jeruk, plum, nanas, zaitun,

sourdough, dan yogurt.

2.3.3.2 Unsur Api

Dalam artikel web, The Online Journal of The I Ching, Yi Jing, unsur api termasuk

golongan yang, dan dilambangkan sebagai musim panas. Seluruh makhluk hidup yang

tumbuh di musim panas memiliki kehangatan dan cahaya dari energi api. Unsur api

berhubungan dengan jantung dan nadi. Jantung yang mengontrol emosi manusia, adalah

organ yang memiliki kehangatan, sedangkan nadi berfungsi membuat darah dan

menyebabkan energi mengalir. Unsur ini dilambangkan dengan warna merah, dan sering

kali dihubungkan dengan cinta dan belas kasih, murah hati dan kegembiraan,

keterbukaan dan kelimpahan. Bila energi api terhalang, maka dapat menyebabkan

hipertensi dan histeris, masalah dengan jantung dan kegugupan. Dalam artikel web, The

Microbiotics Guide (2007), unsur api berhubungan dengan meluap-luapnya energi

dalam tubuh kita, menimbulkan emosi kesedihan dan kegembiraan, organ tubuh yang

dipengaruhi oleh unsur api adalah jantung dan usus kecil. Unsur api dapat kita temui

pada makanan yang pahit seperti sayuran hijau.

Makanan yang termasuk dalam unsur api dalam artikel web, The Microbiotics

Guide (2007) adalah gomashio, tekka, nori, peterseli, bubuk wakame, dandelion, dan

Page 22: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

30

kenari. Dalam artikel web, The Lotus Institute makanan yang termasuk dalam unsur api

adalah kambing, asparagus, selada, alfalfa, jeruk kupas, seledri, lada, jagung, cabai

rawit, minuman anggur, kopi dan teh.

2.3.3.3 Unsur Tanah

Dalam artikel web, The Online Journal of The I Ching, Yi Jing, unsur tanah tidak

termasuk dalam golongan yin saja maupun yang saja, melainkan unsur yang memiliki

yin dan yang yang seimbang. Unsur ini dilambangkan dengan warna kuning, yang

dianggap sebagai warna matahari dan bumi. Dalam tubuh manusia, unsur ini

dihubungkan dengan perut, limpa, dan pankreas yang terletak di bagian tengah tubuh

dan memelihara anggota tubuh yang lain. Bila energi tanah tidak sempurna, maka

pencernaan akan terganggu dan seluruh anggota tubuh yang lain akan kekurangan nutrisi

dan vitalitas. Dalam artikel web, The Microbiotics Guide (2007), unsur tanah

berhubungan dengan turunnya energi dalam tubuh kita, menimbulkan emosi

kekhawatiran dan pemenuhan, organ tubuh yang dipengaruhi oleh unsur tanah adalah

limpa dan perut. Unsur tanah dapat kita temui pada makanan yang manis seperti labu.

Makanan yang termasuk dalam unsur tanah dalam artikel web, The Microbiotics

Guide (2007) adalah miso, saus apel, gerst kering, sirup beras, mirin, dan kismis. Dalam

artikel web, The Lotus Institute makanan yang termasuk dalam unsur tanah adalah

daging sapi, padi-padian, barley, gandum hitam, gula, bawang yang dimasak, semangka,

apel, cherry, kurma, ara, anggur, persik, wortel, kol, kentang, labu, almond, dan kelapa.

Page 23: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

31

2.3.3.4 Unsur Besi

Dalam artikel web, The Online Journal of The I Ching, Yi Jing, unsur besi

dilambangkan sebagai musim gugur. Dalam tubuh kita, unsur besi dilambangkan

sebagai lambung, yang mengambil dan menyimpan energi dari udara dan mengeluarkan

hal-hal yang tidak dibutuhkan dari darah, dan usus besar yang membuang hal-hal sisa

dari tubuh sambil menyimpan dan mengolah air. Warna yang melambangkan unsur ini

adalah warna putih, warna inti dan kesucian. Bila energi ini ditahan, maka akan

menyebabkan perasaan murung, berduka, dan gelisah, yang secara pisikologis bisa

ditunjukkan dalam susah nafas, dada sakit, masalah kulit, dan daya tahan menurun. Flu,

demam, dan masalah pernafasan lainnya adalah indikasi terblokirnya energi unsur besi,

yang berhubungan dengan paru-paru. Dalam artikel web, The Microbiotics Guide (2007),

unsur besi berhubungan dengan mengkerutnya energi dalam tubuh kita, menimbulkan

emosi penderitaan dan harapan, organ tubuh yang dipengaruhi oleh unsur besi adalah

lambung dan usus besar. Unsur besi dapat kita temui pada makanan yang pedas seperti

bawang.

Makanan yang termasuk dalam unsur besi dalam artikel web, The Microbiotics

Guide (2007) adalah brambang, seledri air, bawang merah, bawang putih, daikon parut,

jahe, mustard, dan lobak. Dalam artikel web, The Lotus Institute makanan yang

termasuk dalam unsur besi adalah tofu, beras, lobak cina, kohlrabi, kayu manis, mint,

rosemary, cengkeh, adas, minyak adas manis, dill, mustart hijau, horseradish, basil, dan

pala.

Page 24: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

32

2.3.3.5 Unsur Air

Dalam artikel web, The Online Journal of The I Ching, Yi Jing, unsur air adalah

unsur yang dihubungkan dengan musim dingin dan tergolong dalam energi yin yang

sangat kuat. Musim dingin adalah musim yang sunyi dan saat untuk beristirahat. Dalam

tubuh kita, unsur air dihubungkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan cairan,

seperti hormon, kelenjar getah bening, sumsum, dan enzim. Air dilambangkan dengan

warna hitam. Di alam, air dapat menghilang karena panas, begitu pula dalam tubuh kita,

energi air dapat berkurang karena panas yang timbul saat kita mengalami stress atau

emosi yang berlebihan. Cara untuk menjaga agar energi air tetap baik adalah dengan

berdiam diri dan merasa tenang. Dalam artikel web, The Microbiotics Guide (2007),

unsur air berhubungan dengan mengembangnya energi dalam tubuh kita, menimbulkan

emosi ketakutan dan keinginan, organ tubuh yang dipengaruhi oleh unsur air adalah

ginjal dan kandung kemih. Unsur air dapat kita temui pada makanan yang asin seperti

rumput laut.

Makanan yang termasuk dalam unsur air dalam artikel web, The Microbiotics

guide (2007) adalah gomashio, shio konbu, bubuk wakame, umeboshi, pasta umeboshi,

miso, dan shoyu. Dalam artikel web, The Lotus Institute makanan yang termasuk dalam

unsur air adalah ikan, kerang-kerangan, babi, kacang-kacangan, rumput laut, soy sauce,

miso, kenari, dan wijen hitam.

Dibawah ini adalah tabel lima unsur yang sesuai dengan konsep lima unsur dalam

chakaiseki ryouri dalam artikel web, The Macrobiotic Guide (2007),

Page 25: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

33

Tabel 2.1 Tabel Lima Unsur

Unsur

Perwakilan

Kayu Api Tanah Besi Air

Biji-Bijian Gandum, gerst Jagung Padi-padian Beras Kacang-

kacangan

Warna Hijau Merah Kuning/ Coklat Putih Biru/Hitam

Rasa Asam Pahit Manis Pedas Asin

Bahan Masakan

ayam,hati,

gandum,

sayuran

hijau,jeruk,

plum,nanas,

zaitun,

sourdough,

dan yogurt.

kambing,

asparagus,

selada,

alfalfa,

jeruk

kupas,

seledri,

lada,

jagung,

cabai

rawit,

minuman

anggur,

kopi dan

teh.

daging

sapi, padi-

padian,

barley,

gandum

hitam, gula,

bawang

yang

dimasak,

semangka,

apel,cherry,

kurma,ara,

anggur,

persik,

labu,

tofu, beras,

lobak cina,

kohlrabi,

kayu manis,

mint, basil,

rosemary,

cengkeh,

adas,minyak

adas manis,

dill, mustart

hijau,

horseradish,

dan pala.

ikan,

kerang-

kerangan,

babi,

kacang-

kacangan,

rumput

laut, soy

sauce,

miso,

kenari, dan

wijen

hitam.

Page 26: Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Agama dan Kepercayaan ...thesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2007-3-00279-JP Bab 2.pdfsebagian besar inti dari bentuk ini adalah ... Semua tradisi asing ini

34

wortel, kol,

kentang,

almond,

dan kelapa.

Organ

Hati, Empedu, Kandung

kemih

Jantung, Usus kecil

Limpa, Perut

Lambung, Usus besar

Ginjal, Kandung

kemih

Sumber: http://www.macrobiotics.co.uk/five.htm

Dupuis (2006) menjelaskan tentang lima unsur dalam yin dan yang yang

merupakan konsep keseimbangan dalam agama Budha dan sesuai dengan konsep lima

unsur dalam chakaiseki ryouri dalam artikel web, The Microbiotic Guide (2007):

Tabel 2.2 Lima Unsur Dalam Yin-Yang

Unsur

Dalam Api Tanah Besi Air Kayu

Organ dalam Yin Jantung Limpa Lambung Ginjal Hati

Organ dalam

Yang Usus Halus Perut

Usus

Besar

Kandung

Kemih

Kandung

Kemih

Warna Merah Kuning Putih Biru/Hitam Hijau

Rasa Pahit Manis Pedas Asin Asam

Sumber:

http://www.yinyanghouse.com/theory/chinese/five_element_acupuncture_theory