63
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Untuk membantu melakukan analisa dan evaluasi sistem informasi berjalan, maka diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar sistem informasi yang meliputi pemahaman akan definisi dari kata yang membentuknya. Berikut ini akan dijelaskan konsep dasar dari sistem informasi. 2.1.1 Pengertian Sistem M enurut M athiassen (2000, p9), sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang mengimplementasikan kebutuhan, fungsi- fungsi dan interfa ce dari permodelan. Menurut O’Brien (2005, p29), mengatakan bahwa sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Menurut McLeod (2001, p9), mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan. 2.1.2 Pengertian Informasi Menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti, sedangkan data itu sendiri terdiri

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar

Untuk membantu melakukan analisa dan evaluasi sistem informasi

berjalan, maka diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar sistem informasi

yang meliputi pemahaman akan definisi dari kata yang membentuknya. Berikut

ini akan dijelaskan konsep dasar dari sistem informasi.

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Mathiassen (2000, p9), sistem merupakan kumpulan dari

komponen-komponen yang mengimplementasikan kebutuhan, fungsi-

fungsi dan interface dari permodelan.

Menurut O’Brien (2005, p29), mengatakan bahwa sistem adalah

sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk

mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan

output dalam proses transformasi yang teratur.

Menurut McLeod (2001, p9), mendefinisikan sistem sebagai

sekelompok elemen-elemen yang berintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai tujuan.

2.1.2 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang memiliki arti, sedangkan data itu sendiri terdiri

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

8

dari fakta-fakta dan angka-angka yang biasanya belum memiliki arti bagi

pemakai.

Menurut O’Brien (2005, p38), mendefinisikan informasi sebagai

data yang telah diubah menjadi konteks yang berarti dan berguna bagi

para pemakai akhir tertentu.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Whitten (2004, p12), sistem informasi adalah sebuah

pengaturan orang-orang, data, proses-proses, dan teknologi informasi

yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan

menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mendukung organisasi

sebagai output.

Menurut O’Brien (2005, p6), sistem informasi adalah kombinasi

terorganisir dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi,

dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan

informasi dalam sebuah organisasi.

2.1.4 Pengertian Teknologi Informasi

Menurut Alter (1999, p42), Teknologi informasi merupakan

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang

digunakan oleh sistem informasi. Hardware merupakan sekumpulan

perangkat fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi, seperti

computer, workstation, peralatan jaringan, tempat penyimpanan data

(data strorage), dan peralatan transmisi (transmission devices).

Sedangkan software merupakan program komputer yang

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

9

menginterpretasikan masukan (input) oleh user dan memberitahukan

kepada komputer tentang apa yang harus dilakukan.

Menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi_informasi,

Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan

informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa

manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke

penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:

• lebih cepat

• lebih luas sebarannya, dan

• lebih lama penyimpanannya.

2.1.5 Pengertian Proses Acquisition/Payment

Menurut Cherrington (2000, p293), proses Acquisition/Payment

meliputi kejadian-kejadian bisnis yang berhubungan dengan pembelian,

pengelolaan, dan pembayaran untuk barang-barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material

mentah, komponen, dan sumber daya lainnnya yang terdapat pada produk

jadi atau jasa.

2.1.5.1 Tujuan Proses Acquisition/Payment

Tujuan umum dari proses Aquisition/Payment (Cherrington, 2000,

p294) adalah untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan bagi

proses konversi organisasi.

Tujuan ini dapat dibagi menjadi beberapa sub-tujuan yakni :

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

10

• Membeli barang dari vendor yang terpercaya.

• Membeli barang berkualitas tinggi, atau setidaknya barang dengan

kualitas yang diinginkan.

• Memperoleh barang dengan harga terbaik.

• Membeli hanya barang-barang yang telah diotorisasi dengan baik dan

untuk tujuan sah perusahaan.

• Memiliki sumber daya dan dalam kondisi berguna saat dibutuhkan

oleh perusahaan.

• Hanya memperoleh barang yang dipesan dan menerima semua barang

yang dipesan.

• Mengendalikan penerimaan barang sehingga tidak hilang, dicuri atau

rusak.

• Membayar semua barang yang diterima dalam jangka waktu yang

ditentukan kepada pihak yang sesuai.

2.1.5.2 Aktivitas umum dari Proses Acquisition/Payment:

• Permintaan untuk Barang/ Jasa (Memantau Kebutuhan)

Proses acquisition/payment merespon pada permintaan resmi

individual (agen internal) untuk barang atau jasa ( sumber

daya) yang disetujui untuk digunakan oleh perusahaan.

Pemantauan beragam aktivitas organisasi termasuk tingkat

produksi, tingkat penjualan, rencana peningkatan modal,

anggaran modal, peramalan penjualan atau menggunakan tren

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

11

dan proyeksi unyuk mengidentifikasi kebutuhan akan barang

atau jasa.

Contoh Keluaran Informasi :

• Purchase Requisitions.

• Daftar permintaan yang dibuat selama periode.

• Daftar permintaan yang penting.

• Laporan status dari barang atau jasa ( sebagai pendukung

untuk kebutuhan pemantauan).

• Otorisasi Pembelian

Sebelum proses pemesanan barang dan jasa dalam banyak

organisasi, sebuah kegiatan otorisasi pembelian harus terjadi.

Otorisasi mendahului permintaan dengan mengalokasikan

anggaran yang cukup atau mengikuti setiap permintaan bila

pengendalian yang lebih ketat dibutuhkan.

• Pembelian barang/jasa

Pembeli (agen internal) meninjau ulang permintaan akan

barang atau jasa yang telah disetujui, memilih penjual (agen

eksternal), dan menegosiasikan perjanjian dan kondisi

pembelian. Pembeli kemudian menempatkan sebuah purchase

order untuk barang yang diminta dengan sebuah penjual.

Pemilihan penjual berdasarkan pada beberapa faktor seperti

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

12

harga, kinerja penjual, dan kualitas. Pembeli juga

mengkomunikasikan purchase order terbuka kepada

departemen penerimaan, yang memberikan otorisasi untuk

menerima barang atau jasa sebelum pengiriman.

Contoh keluaran informasi :

• Purchase Order.

• Daftar purchase order terbuka ( perintah persetujuan

belum diterima atau belum dikenal sebagai kewajiban).

• Pesanan disetujui dan diproses.

• Menerima Barang/Jasa

Barang-barang atau jasa (sumber daya) diterima dari seorang

penjual (agen eksternal) dengan otorisasi dari agen

penerimaan (agen internal). Terkadang orang yang berperan

sebagai penerima (agen internal) adalah orang yang sama

dengan orang yang meminta barang atau jasa. Setelah

memverifikasi otorisasi untuk menerima barang (melalui

pengecekan purchase order terbuka yang sah), barang atau

jasa diinspeksi dan diambil ke dalam organisasi. Barang

ditransfer ke gudang atau lokasi dimana akan digunakan.

Setelah barang/ jasa diterima, organisasi biasanya menemukan

adanya kewajiban ( misalnya hutang atas barang/jasa). Saat

tagihan penjual tiba, organisasi harus menyesuaikan kembali

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

13

dengan kewajiban yang telah dicatat dan menghubungi

penjual jika terdapat perbedaan

Contoh keluaran informasi :

• Ringkasan dan analisis dari barang dan jasa yang

diterima.

• Daftar penerimaan selama periode waktu.

• Daftar pembelian untk periode waktu spesifik.

• Daftar hutang yang jatuh tempo.

• Daftar penerimaan per penjual.

• Pembayaran

Proses bisnis ini biasanya selesai saat, dalam perjanjian

dengan kebijakan manajemen keuangan organisasi, seorang

manajer finansial terotorisasi (agen internal) membayar dana

(sumber daya) ke penjual (agen eksternal) untuk membayar

kewajiban.

Contoh keluaran informasi

• Uang dibayar selama sebuah periode waktu spesifik

atau kepada penjual tertentu.

• Sebuah analisis diskon yang digunaakn dan/atau

diskon yang hilang.

• Sebuah laporan pembayaran yang telambat atau

pembayaran yang diperlukan.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

14

• Sebuah daftar tagihan terbuka (kewajiban untuk

barang yang diterima yang belum dibayar).

• Pengembalian Pembelian

Terkadang, barang yang telah dibeli dikembalikan kepada

penjual untuk refund atau kredit. Pengembalian ini harus

diotorisasi oleh seorang agen internal, dan didokumentasikan

(termasuk pengiriman kembali ke penjual). Kejadian ini

harus dipantau untuk menjamin bahwa organisasi menerima

refund atau kredit.

2.1.6 Pengertian Enterprise Resource Planning (ERP)

Menurut situs Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/ERP),

Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi yang

diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan

mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan

dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan

bersangkutan. ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning

(MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material

Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem

ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik,

distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice, dan akuntansi

perusahaan. Sistem ERP akan membantu mengontrol aktivitas bisnis

seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan,

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

15

manajemen kualitas, dan sumber daya manusia.

Menurut Brady ( 2006, p2), Enterprise Resource Planning (ERP)

adalah sebuah sistem yang membantu untuk mengatur proses bisnis

seperti pemasaran, produksi, pembelian dan akuntansi dalam sebuah cara

yang terintegrasi.

Menurut McLeod (2004, p329), Enterprise Resource Planning

(ERP) adalah suatu sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh

sumber daya perusahaan secara keseluruhan.

Menurut Lau (2005), ERP adalah proses mengintegrasikan semua

fungsi dan proses bisnis sebuah organisasi. ERP memberikan keunggulan

kompetitif pasa perusahaan.

Seiring dengan perkembangan teknologi, istilah ERP sekarang

dimaksudkan sebagai aplikasi yang dapat mengawasi seluruh detail

proses yang dibutuhkan dalam menjalankan operasional perusahaan

sehari-hari. ERP mengintegrasikan seluruh proses yang ada sehingga

menjadi satu-satunya sumber informasi yang diperlukan dalam

menjalankan operasional perusahaan. ERP yang baik dapat melakukan

pengawasan dan menyediakan informasi yang transparan dan dapat

meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

ERP merupakan Sistem Informasi Berbasis Komputer (SIBK) yang

antar modulnya saling berhubungan, yaitu jika ada data yang berubah di

satu modul otomatis modul lain juga akan berubah datanya. Pada tahun

1995 mulai dikembangkan ERP yang merupakan sistem informasi

menyeluruh untuk perusahaan. ERP ini adalah pengembangan dari sistem

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

16

informasi di akhir 90-an yang modulnya belum saling terintegrasi.

Dengan ERP, jaminan integrasi data dapat diandalkan, begitu pula

dengan tidak adanya redudansi data, yaitu kemungkinan adanya duplikasi

data yang akan membuat data tersebut menjadi tidak valid. Jaminan ini

merupakan hal yang penting bagi manajemen dalam pengambilan

keputusan, karena dasar pengambilan keputusan adalah data tersebut.

Gambar 2.1 Before and After ERP

2.1.7 SAP

2.1.7.1 Sejarah perusahaan SAP

SAP berasal dari bahasa Jerman yang diperkenalkan pada

tahun 1972 berarti systeme, anwendungen and produkte in

derdatenverarbeitung, yang dalam bahasa Inggris adalah systems,

applications, and products in data processing. SAP merupakan

vendor utama software ERP di Mannheim, Jerman yang dibangun

oleh 5 orang dari IBM (Brady et al, 2001, p21).

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

17

2.1.7.2 Sejarah SAP R / 3

Versi pertama SAP's flagship software enterprise adalah

sistem Akuntansi keuangan bernama R / 1. Setelah itu digantikan

oleh R / 2 pada akhir tahun 1970-an. SAP R / 2 berada di sebuah

mainframe perangkat lunak aplikasi bisnis berbasis suite yang

sangat sukses di tahun 1980-an dan awal 1990-an. Hal ini sangat

populer dengan porsi besar perusahaan-perusahaan multinasional

Eropa yang membutuhkan soft-real-time aplikasi bisnis, dengan

multi-mata uang dan kemampuan multi-bahasa yang tertanam di

dalamnya. Dengan didistribusikannya komputasi client-server,

SAP AG mengeluarkan client-server versi perangkat lunak yang

disebut SAP R / 3 ("R" adalah untuk "pengolahan data real-time"

dan 3 adalah untuk 3-tier). Arsitektur baru ini kompatibel dengan

berbagai platform dan sistem operasi, seperti Microsoft Windows

atau UNIX. Hal ini membuka SAP ke seluruh basis pelanggan

baru, SAP R / 3 Sistem.

SAP R / 3 secara resmi diluncurkan pada tanggal 6 Juli

1992. Ia kemudian dinamakan SAP ERP dan kemudian kembali

berganti nama menjadi ECC (ERP Central Component). SAP

datang untuk mendominasi pasar aplikasi bisnis besar selama 10

tahun. SAP ECC 5,0 ERP adalah penerus SAP R / 3 4.7. Versi

terbaru dari suite adalah mySAP 2005 atau SAP ECC 6.0.

2.1.7.3 Pengertian SAP

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

18

SAP merupakan singkatan dari Systems, Application, and

Products in data processing. SAP merupakan sistem informasi

yang terintegrasi, yang menyediakan informasi yang terintegrasi

dari bagian Akuntansi sampai bagian Manufaktur, dan dari

Penjualan ke Pelayanan. Sistem SAP mendukung dan

mengintegrasikan ribuan proses bisnis dengan menggunakan

database tunggal. Data yang dihasilkan SAP bersifat real-time

karena menyediakan akses terhadap semua informasi secara real-

time. SAP mengikuti arsitektur client-server, yang terdiri dari tiga

jenis yaitu Centralized, Two-Tier, dan Three-Tier.

Pada Centralized, semua tugas dilakukan oleh satu

komputer. Pada Distributed transaksi akan diproses di sebuah

komputer (Presentation Layer), Database and Application Layer

berjalan pada computer yang sama. Pada Two-Tier Configuration

biasanya diimplementasi dengan menggunakan server yang

bertanggung jawab untuk graphic interface (Presentation Layer)

dan Application Layer, sedangkan Database Layer yang akan

menyimpan data secara terpusat. Pada Three-tier Configuration,

masing-masing layar bekerja pada tempat yang berbeda-beda.

SAP terdiri dari sejumlah modul aplikasi yang mempunyai

kemampuan mendukung semua transaksi yang perlu dilakukan

suatu perusahaan dan tiap aplikasi bekerja secara berkaitan satu

dengan yang lainnya. Semua modul aplikasi di SAP dapat bekerja

secara terintegrasi / terhubung yang satu dengan yang lainnya.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

19

2.1.7.4 Modul-modul SAP

Modul-modul dalam SAP :

• Sales and Distribution adalah modul yang mencatat order

penjualan dan pengiriman yang terjadwal. Informasi

tentang pelanggan (harga, bagaimana dan ke mana untuk

mengirim produk, bagaimana pelanggan dalam proses

billing dan lain sebagainya) dikelola dan diakses melalui

modul ini.

• Materials Management adalah modul yang mengelola

pengadaan material mentah dari pemasok (proses

pembelian) dan penanganan inventori material mentah,

dari penyimpanan ke barang dalam-proses ke inventori

barang jadi.

• Production Planning adalah modul yang mengelola

informasi produksi. Di modul ini, produksi di rencanakan

dan dijadwalkan, dan aktivitas produksi aktual dicatat.

• Quality Management adalah modul yang membantu untuk

merencanakan dan mencatat kualitas pengendalian

kualitas, seperti inspeksi produk dan sertifikasi material.

• Plant Maintenance adalah modul yang memungkinkan

perencanaan untuk pengelolaan pencegahaan atas mesin

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

20

pabrik dan mengatur pengelolaan sumber daya, sehingga

kerusakan peralatan dapat diminimalisir.

• Human Resources adalah modul yang menfasilitasi

perekrutan, pengontrakan, dan pelatihan karyawan. Modul

ini termasuk payroll dan benefits.

• Financial Accounting adalah modul yang mencatat

transaksi dalam akun buku besar. Modul ini juga

menghasilkan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan

eksternal.

• Controlling adalah modul yang digunakan untuk tujuan

manajemen internal. Di modul ini, biaya manufaktur

perusahaan di tunjuk ke produk dan ke pusat biaya,

memfasilitasi analisa biaya.

• Asset Management adalah modul yang membantu

perusahaan untuk mengelola pembelian aset tetap (pabrik

dan mesin) dan depresiasi yang berhubungan.

• Project System adalah modul yang memungkinkan

perencanaan untuk dan pengendalian atas riset dan

pengembangan yang baru, konstruksi, dan proyek

pemasaran. Modul ini memungkinkan untuk biaya

dikumpulkan untuk sebuah proyek, dan biasanya

digunakan untuk mengelola impelementasi dari sistem

SAP/R3.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

21

Gambar 2.2 Modul-modul pada SAP R/3

SAP R/3 telah mempunyai sejumlah siklus pengeluaran

baru (Release). Setiap Release, fungsi-fungsi dari SAP ditambah,

aplikasi dioptimisasi dan interface ke software lain ditingkatkan.

SAP R/3 dikembangkan menggunakan ABAP (Advance Business

Application Programming Language)

SAP ECC Central Component (SAP ECC) merupakan

keberhasilan dari SAP R/3 dan merupakan komponen utama dari

MySAP ERP Solution.

Modul-modul penting dari SAP R/3 adalah Financial

Accounting (FI), Controlling (CO), Materials Maangement

(MM), Sales and Distribution (SD), Human Resource (HR) /

Human Capital Management (HCM) dan modul lainnya sesuai

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

22

dengan kebutuhan organisasi yang akan mengimplementasi sistem

SAP.

2.1.7.5 Produk –Produk SAP

Beberapa produk SAP diantaranya adalah :

1. MySAP business suite adalah paket lengkap dari open

enterprise solution yang menghubungkan semua orang yang

dilibatkan, informasi dan proses dan oleh karena itu

meningkatkan efektifitas dari hubungan bisnis. MySAP

business suite menawarkan solusi bisnis yang fleksibel untuk

perusahaan yang besar yang mempunyai jumlah user yang

besar dan proses yang secara konstan berubah (SAP AG,

2006, p1-14).

2. MySAP all-in-one adalah prepackaged, versi spesifikasi

industri dari mySAP business suite dengan built-in content,

peralatan, dan metodologi untuk biaya yang efektif. Solusi

mySAP all-in-one menawarkan kombinasi fleksibel out-ofthe-

box dengan kekuatan dari SAP solusi bisnis kelas dunia (SAP

AG, 2006, p1-25).

3. SAP business one adalah sesuatu yang mudah digunakan

untuk bisnis dan solusi untuk manajemen operasional untuk

bisnis dinamik dengan ukuran karyawan antara 10 sampai

beberapa ribu. Solusi ini mudah namun sangat kuat,

menyediakan dengan segera dan melengkapi gambaran

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

23

operasi bisnis dan aktifitas pelanggan (SAP AG, 2006, p1-

27).

2.1.7.6 System-wide concepts

System-wide concepts merupakan konsep, elemen

organisasi, master data, dan transaksi, yang merupakan elemen

dasar yang didesain dan diutilisasi untuk menggambarkan struktur

perusahaan dan proses bisnis dengan sistem SAP (SAP AG, 2006,

p3-2).

Elemen organisasi adalah struktur perusahaan yang

dipetakan ke aplikasi SAP. Berikut adalah elemen organisasi di

dalam SAP :

• Client yang merupakan elemen organisasi dengan level

tertinggi; mewakili grup perusahaan.

• Company code adalah unit legal yang independen secara

akuntansi mewakili elemen organisasi pusat dari akuntansi

keuangan, juga mewakili pajak perusahaan untuk negara.

• Plant merupakan pabrik produk, mendistribusikan produk,

atau menyediakan layanan; ini merupakan pusat unit

organisasi dari produksi.

• Storage location untuk stok material dalam manajemen

inventori yang dapat dibedakan dengan satu plant

disesuaikan dengan Storage location.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

24

• Sales organization adalah pusat elemen organisasi dalam

manajemen sales order yang mengontrol cara penjualan ke

pelanggan.

• Distribution channel dapat digunakan untuk

mendefinisikan bagaimana produk yang berbeda

menjangkau pemakai, sebagai contoh wholesale.

• Organization unit menggambarkan bermacam-macam unit

bisnis yang ada di perusahaan.

• Position adalah karyawan perorangan yang bertugas di

perusahaan (SAP AG, 2006, p3-2).

Master data dibuat terpusat dan tersedia untuk semua

aplikasi dan semua pemakai yang sah, master data juga

mempunyai segi organisasi karena informasi ini adalah diatur

dalam gambaran yang ditempatkan ke elemen organisasi.

Transaksi adalah program aplikasi yang menjalankan proses

bisnis dalam sistem SAP. Contohnya, membuat sales order,

merubah master pelanggan, atau menampilkan list laporan sales

order (SAP AG, 2006, p3-2).

2.1.7.7 Change Management Landscape

Standar software SAP perlu disesuaikan untuk dapat

memenuhi kebutuhan spesifik dari perusahaan. Upgrades atau

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

25

perubahan tersebut membutuhkan kustomisasi di dalam sistem

produksi.

Untuk menjamin konsistensi sistem, SAP

merekomendasikan three-system landcape,yang terdiri dari :

• Pengembangan customer-spesific programs begitupula dengan

kustomisasi yang dibutuhkan. Tahap ini dinamakan

development system (DEV).

• Pengembangan dan perubahan akan dilanjutkan ke quality

assurance system (QAS) untuk dilakukan pengecekan

pengaruh dari perubahan terhadap produksi. Object yang telah

diuji dan disetujui akan dibawa ke test system, copy dari

production system. Dan tahap yang terakhir adalah production

system (PROD). (SAP AG, 2006, p 7-8)

Gambar 2.3 Three-tier sytem landscape

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

26

2.1.8 Siklus Procurement dalam SAP R/3:

1. Menentukan kebutuhan

Departemen pengguna yang bertanggung jawab dapat secara

manual memberikan sebuah kebutuhan akan material kepada

departemen pembelian melalui sebuah purchase requisition.

2. Menentukan sumber dari pasokan

Sebagai pembeli, pengguna didukung saat penentuan sumber

pasokan yang memungkinkan. Pengguna dapat menggunakan

penentuan sumber dari pasokan untuk membuat request for quotation

(RFQ) dan memasukkan penawaran. Sebagai tambahan, dapat

menunjuk ke purchase order, kontrak, dan kondisi yang telah ada

pada sistem.

3. Pemilihan vendor

Sistem menyederhanakan pemilihan vendor dengan membuat

perbandingan harga antara beberapa penawaran.

4. Penanganan purchase order

Mirip dengan purchase requisition, pengguna dapat membuat

purchase order secara manual atau dibuat secara otomatis oleh

sistem. Saat membuat purchase order, dapat menyalin data dari

dokumen lain, seperti purchase requisition atau penawaran, untuk

mengurangi jumlah masukkan yang dibutuhkan.

5. Pemantauan purchase order

Pemantauan pemrosesan status purchase order dalam sistem.

Dapat juga menentukan, sebagai contoh, apakah sebuah delivery atau

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

27

sebuah incoice untuk sebuah barang purchase order telah

dimasukkan.

6. Goods receipt

Saat memasukkan delivery yang sedang datang, dapat menunjuk

pada purchase order yang relevan. Pengguna dapat mengecek apakah

barang yang diantar dan jumlahnya sesuai dengan purchase order.

Sistem juga akan memperbaharui catatan purchase order.

7. Invoice verification

Saat memasukkan invoice, pengguna dapat menunjuk pada

puchase order sebelumnya atau delivery.

8. Pemrosesan pembayaran

Program pembayaran mengotorisasi pembayaran ke kreditur.

2.1.9 BASIS dan ABAPER

Di SAP ada 2 sisi teknikal, yaitu Basis dan ABAPER.

2.1.9.1 Basis (Administrator)

Basis menangani sizing server, instalasi, security,

database management, monitoring dan system performance.

Pengetahuan teknis terhadap server, baik UNIX, Windows, AS400

atau pun Linux akan sangat membantu, ditambah pendalaman

database baik SQL Server, Oracle atau pun DB2. Seberapa besar

bisnis perusahaan yang akan dimasukkan dalam scope SAP

Project, seberapa strict sistem dan berapa durasi sistem akan on

line menentukan Server, jumlah-kecepatan processor, memory,

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

28

kapasitas disk dan Operating System yang dipakai. Penentuan

kapasitas ini dinamai dengan SIZING.

2.1.9.2 ABAPer (Programmer)

ABAPer menangani enhancement system terhadap

kebutuhan bisnis proses user. Secara mudah adalah kebutuhan

report. Tidak semua report yang dibutuhkan oleh user bisa

dipenuhi SAP, sehingga diperlukan program kecil dengan bahasa

ABAP (standar SAP) untuk membuatnya. Sebelum SAP

diimplementasikan, di suatu perusahaan bisa saja sudah terdapat

system aplikasi dan ada kebutuhan untuk menghubungkan

(interface) kedua system ini. Interface ini juga memerlukan

kehandalan seorang ABAPer.

2.1.10 SAP ERP 6.0

ERP 6.0 adalah solusi ERP (Enterprise Resource Planning)

terkini dari SAP dan merupakan ‘Go-To’ release dari SAP (biasa dikenal

sebagai ERP 2005). ERP 6.0 menyatukan fungsionalitas utama ERP

dengan teknologi dari SAP Netwaver 7.0 (sebelumnya Netweaver 2004s)

dan Business Intelligence untuk menyediakan ERP yang lebih lengkap

dan komprehensif bagi organisasi. Versi SAP ini secara mendasar lebih

fleksibel, memungkinkan penyampaian yang lebih cepat dari inovasi

teknikal dan proses bisnis yang baik. ERP 6.0 menawarkan client SAP

dua hal :

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

29

1. Strategi platform yang stabil dan kuat untuk masa depan,dengan

roadmap yang jelas untuk pengembangan dan inovasi di tiap area dari

operasi

2. Fokus pada menyediakan client dengan jalur yang evolusioner menuju

ke arah yang mereka inginkan dibandingkan dengan harus melalui

proyek upgrade yang besar dan kompleks secara teratur atau

menunggu release berikutnya.

Diagram berikut menggambarkan arsitektur dari SAP ERP 6.0

Gambar 2.4 Arsitektur SAP ERP 6.0

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

30

2.1.11 Materials Management

SAP MM (Materials Management) adalah salah satu modul dari

paket SAP Enterprise Resource Planning (ERP) yang digunakan untuk

Procurement Handling dan Inventory Management.

Memiliki dua modul data master penting yaitu bahan dan vendor.

Secara umum, berbagai tingkatan yang dapat didefinisikan untuk

implementasi SAP MM adalah: Client, Company Code, Plant, Storage

Location, dan Purchasing Organization.

Modul ini merupakan yang terbesar dan paling kompleks dalam

semua modul SAP. Dapat dibagi menjadi lima komponen utama.

Terdapat bahan pengelolaan, pemeliharaan tanaman, kualitas manajemen,

perencanaan produksi dan kontrol, dan sistem manajemen proyek.

Masing-masing dibagi menjadi beberapa subkomponen.

Bahan SAP manajemen mencakup semua tugas dalam rantai

pasokan, termasuk konsumsi berbasis perencanaan, perencanaan, evaluasi

dan faktur vendor verifikasi. Ini juga termasuk gudang inventaris dan

manajemen untuk mengelola stok sampai mendikte siklus penggunaan

harus dimulai lagi. Elektronik. Kanban / Just-in-Time pengiriman

didukung.

Ketentuan-ketentuan Materials Management dalam SAP :

1. ABC Classification

Web Item untuk mengklasifikasikan objek (Pelanggan, Produk

atau Karyawan) didasarkan pada ukuran tertentu (Pendapatan atau Laba)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

31

menggunakan aturan klasifikasi tertentu. Tiga kategori: Penting, Kurang

Penting, dan Relatif Penting.

Contoh : Stok gudang inventaris dapat memilih untuk mengklasifikasikan

item volume tinggi sebagai A (Penting) dalam rangka

menghitung siklus lebih sering untuk memastikan ketersediaan

konsisten di tangan.

2. Framework Order

Sebuah dokumen pembelian yang digunakan untuk pengadaan

bahan atau layanan eksternal. Alih-alih penetapan tanggal pengiriman,

jenis pesanan pembelian telah diperpanjang masa berlakunya. Sebuah

kerangka transaksi pengadaan mencakup beberapa periode yang lebih

lama.

3. Goods Receipt

Suatu istilah dari manajemen persediaan yang menunjukkan

pergerakan detil fisik barang atau bahan.

4. Invoice Verification

Pencocokan antara dokumen yang dibuat selama proses

pemesanan pembelian, proses penerimaan barang, dan proses piutang

yang merupakan bagian dari sistem pengendalian internal dalam sebuah

organisasi.

Contoh : Account dibayarkan setelah menerima tagihan dari vendor audit

dokumen dan cara menyelesaikan tiga proses yang sesuai.

Tiga cara yang bersangkutan, (PO, Penerimaan Barang, dan

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

32

Faktur) atau dua arah yang bersangkutan (order pembelian dan

faktur) harus terjadi sebelum pembayaran vendor.

5. Material Group

Sebuah pengelompokan bahan dan jasa sesuai dengan

karakteristik mereka.

Contoh : peralatan kantor

6. Material Master Record

Sebuah catatan data yang berisi semua informasi dasar yang

dibutuhkan untuk mengelola suatu material

Contoh : Enterprise Systems Incorporated (ESI in Hospital)

7. Material Requirement Planning (MRP)

Suatu istilah untuk persyaratan prosedur perencanaan yang

mempertimbangkan dan merencanakan setiap masa depan kebutuhan

selama penciptaan ketertiban proposal seperti persyaratan independen,

dan tergantung persyaratan.

Contoh : Par level maintenance for hospital warehouse inventories.

Dynamic order quantity (DOQ) – in Hospital

8. Outline Agreement

Organisasi dan vendor untuk penyediaan material atau penyediaan

jasa selama jangka waktu tertentu berdasarkan ketentuan dan persyaratan

yang telah ditetapkan.

Contoh : kontrak peralatan kantor

9. Plant

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

33

Dalam Logistik, plant adalah unit organisasi untuk membagi suatu

perusahaan menurut produksi, pengadaan, pemeliharaan, dan bahan-bahan

perencanaan.

10. Purchasing Organization

Sebuah unit organisasi di Logistik, membagi suatu perusahaan

sesuai dengan persyaratan pembelian. Sebuah organisasi pembelian

memperoleh bahan dan jasa, kondisi melakukan negosiasi pembelian

dengan vendor, dan bertanggung jawab atas transaksi tersebut.

Contoh : Purchasing Division (Campus and Hospital)  

11. Release Strategy

Rencana mendefinisikan kode rilis daftar permintaan pembelian

barang, permintaan pembelian yang lengkap, atau dokumen lengkap

pembelian eksternal harus dikeluarkan (yaitu, disetujui) dan urutan di

mana rilis yang akan dilakukan dengan menggunakan kode ini. Sebagai

contoh, anda dapat membuat strategi melepaskan semua permintaan

resmi pembelian dengan nilai lebih dari angka tertentu.

Contoh : Anda dapat membuat strategi melepaskan semua permintaan

resmi pembelian dengan nilai melebihi jumlah dolar tertentu.

12. Replenishment

Sebuah metode pengisian saham

Contoh : MRP Reservations

13. Replenishment Element

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

34

Unsur-unsur dalam sistem pengisian bahan yang memicu

produksi.

Contoh : Planned orders, Purchase Orders

14. Stock Reservation

Jumlah semua bahan yang disediakan untuk penarikan dari saham.

Contoh : Mengalokasikan persediaan untuk suatu tugas tertentu

15. Scheduling Agreement

Perjanjian garis besar terhadap bahan yang diperoleh di sejumlah

titik waktu yang telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu.

16. Stock Transfer

Penghapusan bahan dari penyimpanan pada satu lokasi, dan

penempatan mereka di gudang yang lain.

Contoh : Hospital refill process, a goods issue is required after each

movement.

17. Storage Location

Satu atau lebih lokasi penyimpanan yang ditugaskan ke lokasi

jenis ini.

Contoh : Hospital warehouse inventory stock locations.

18. Vendor Master

Istilah kolektif untuk semua master vendor catatan. Vendor

master berisi data dari semua vendor dengan perusahaan yang

menjalankan usahanya.

19. Vendor Master Record

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

35

Sebuah catatan data yang berisi semua informasi yang diperlukan

untuk setiap kontak dengan vendor tertentu, khususnya untuk melakukan

transaksi bisnis.

Contoh : House bank data

2.1.12 Consultant

Seorang konsultan (dari bahasa Latin berarti consultare "untuk

membahas" dari mana kita juga memperoleh kata-kata seperti konsul dan

nasihat) adalah seorang profesional yang memberikan nasihat dalam

bidang keahlian tertentu seperti manajemen, akuntansi, lingkungan,

hiburan, teknologi, hukum (undang-undang pajak, khususnya), sumber

daya manusia, pemasaran, produksi makanan, obat-obatan, keuangan,

pengelolaan hidup, ekonomi, urusan publik, komunikasi, teknik, sound

system desain, desain grafis, atau pengelolaan limbah.

Seorang konsultan biasanya seorang ahli atau seorang profesional

di bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan luas tentang masalah

tersebut. Seorang konsultan biasanya bekerja untuk sebuah perusahaan

konsultan atau bekerja sendiri, dan melibatkan dengan beberapa

perubahan dan klien. Dengan demikian, klien memiliki akses ke level

yang lebih dalam keahlian daripada yang layak bagi mereka untuk

mempertahankan di-rumah, dan hanya dapat membeli sebanyak layanan

dari konsultan luar seperti yang diinginkan. Umumnya diterima kelola

perusahaan yang baik untuk menyewa konsultan sebagai cek kepada

Kepala Sekolah-Agen masalah.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

36

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Proses Bisnis

Mengacu pada Jones dan Rama (2003, p4), proses bisnis adalah

urutan aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan untuk memperoleh,

memperoleh, memproduksi, menjual barang dan jasa. Proses bisnis dapat

dilihat melalui siklus transaksi proses bisnis tersebut dan dapat

dikelompokkan ke dalam tiga siklus transaksi utama yaitu :

1. Siklus perolehan atau pembelian yang meliputi proses pembelian

barang dan jasa.

2. Siklus konversi yang meliputi proses untuk mengubah sumber daya

yang diperoleh menjadi barang dan jasa.

3. Siklus pendapatan yang meliputi proses penyediaan barang dan jasa

ke pelanggan.

Mengacu pada Bodnar dan Hopwood (2004, p6), proses bisnis

manajemen pesanan pelanggan terdiri dari kegiatan : pertanyaan,

pengikatan kontrak, entri order, pengiriman, penagihan. Sedangkan

proses bisnis akun pelanggan dimulai dari pemrosesan piutang sampai

pengumpulan pembayaran pelanggan. Kegiatan pertanyaan dan

pengikatan kontrak adalah kegiatan opsional yang mungkin diperlukan

dalam proses bisnis manajemen pesanan pelanggan dari beberapa

organisasi.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

37

Menurut Hollander (2000, p40), proses bisnis adalah serangkaian

aktivitas yang ditujukan untuk menyelesaikan tujuan strategis dari sebuah

organisasi.

Proses bisnis adalah kumpulan aktifitas yang membawa satu atau

lebih bermacam-macam dari input dan membuat output yang memberi nilai

pada pelanggan. Dapat dilihat dari ilustrasi.

Input Output

2.2.2 Pengertian Pembelian

Menurut Mulyadi (2000, p301) menyatakan bahwa pembelian

adalah suatu proses dari beberapa prosedur yang dimulai dari prosedur

pembentukan sistem akuntansi, permintaan pembelian, prosedur

permintaan penawaran harga dan pemilihan pemasok, pencatatan order

pembelian, penerimaan barang, pencatatan hutang dan distribusi

pembelian yang bertujuan untuk menerapkan pelaksanaan pembelian

sesuai dengan aturannya.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa

pembelian adalah suatu proses pelaksanaan pembelian yang dimulai dari

permintaan pembeliaan sampai dengan pendistribusian pembelian barang

yang ditujukan untuk melaksanakan kegiatan transaksi yang ada dalam

perusahaan.

Proses

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

38

2.2.3 Pengertian Procurement

Menurut Business Dictionary

(http://www.businessdictionary.com/definition/procurement.html),

Procurement yang terbagi : Acquisition : proses lengkap memperoleh

barang dan jasa mulai dari persiapan dan pemrosesan sebuah daftar

permintaan melalui penerimaan dan persetujuan dari tagihan

pembayaran. Juga disebut sourcing, biasanya meliputi (1) perencanaan

pembelian, (2) penentuan standar, (3) pengembangan spesifikasi, (4) riset

dan pemilihan pemasok , (5) analisis nilai,(6) financing, (7) negosiasi

harga, (8) pembuatan pembelian, (9) administrasi kontrak bahan baku,

(10) pengendalian dan penyimpanan inventori, dan (11) penyelesaian,

dan fungsi-fungsi lain yang berhubungan.

Menurut Kalakota dan Robinson (2001), Procurement mengacu

pada semua aktivitas yang melibatkan proses mendapatkan barang-barang

dari pemasok; hal ini meliputi pembelian, dan tapi juga kegiatan logistik

ke dalam seperti transportasi, barang masuk dan penyimpanan di gudang

sebelum barang tersebut digunakan.

2.2.4 Pengertian Materials Management

Menurut Business Dictionary

(http://www.businessdictionary.com/definition/materials-

management.html), Materials Management adalah perencanaan dan

pengendalian dari fungsi-fungsi yang mendukung daur (arus) lengkap

dari materials, dan arus informasi yang berhubungan. Fungsi-fungsi ini

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

39

termasuk (1) identifikasi, (2) cataloging, (3) standarisasi, (4) penentuan

kebutuhan, (5) penjadwalan procurement, (7) inspeksi, (8) pengendalian

kualitas, (9) pengemasan, (10) penyimpanan, (11) pengendalian inventori,

(12) distribusi, dan (13) penyelesaian. Juga disebut materials planning.

2.2.5 Balance Scorecard (BSC)

Konsep BSC pertama kali dikembangkan oleh Robert S. Kaplan

dan David P. Norton (1996) dalam bukunya yang berjudul Translating

Strategy Into Action: The Balanced Scorecard. Balanced Scorecard

(BSC), merupakan salah satu metode pengukuran dan manajemen

performance untuk faktor internal dan eksternal dari suatu perusahaan.

Saat ini, kebanyakan perusahaan masih menggunakan pengukuran

financial sebagai acuan pengukuran kinerja perusahaan, sehingga

manajer tidak mengetahui sampai seberapa jauh pengaruh yang

ditimbulkan akibat strategi yang mereka terapkan.

Metode Balanced Scorecard melengkapai manajemen dengan

framework yang mentranslasikan visi dan strategi ke dalam sistem

pengukuran yang terintegrasi, yaitu: financial perspective, customer

perspective, internal business process perspective, dan learning and

growth perspective. Empat perspective di dalam BSC menyatakan adanya

saling keterkaitan untuk dapat menggambarkan strategi yang dimiliki

perusahaan.

Hubungan dalam empat perspective digambarkan sebagai suatu

kesatuan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

40

EMPAT PERSPEKTIF

Gambar 2.5 Transisi Balanced Scorecard ke IT Balanced Scorecard

Berikut ini adalah penjelasan untuk masing-masing perspective

diatas:

• Financial perspective

Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan “Untuk

dapat berhasil secara financial apa yang harus kita perlihatkan

kepada pemegang saham kita?”

• Customer Perspective

Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan “Untuk

mewujudkan visi kita apa yang harus kita perlihatkan kepada

customer kita?”

• Internal Business Process perspective

Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan “Untuk

Tradisional Balanced Scorecard • Keuangan • Pelanggan • Proses Bisnis Internal • Pembelajaran dan Pertumbuhan

IT Balanced Scorecard • Kontribusi perusahaan • Orientasi pengguna • Penyempurnaan

Operasional

• Orientasi Masa Depan

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

41

menyenangkan pemilik saham dan customer, proses bisnis apa

yang harus kita kuasai dengan baik?”

• Learning and Growth perspective

Scorecard pada perspective ini menjawab pertanyaan “Untuk

mewujudkan visi kita bagaimana kita memelihara kemampuan

kita untuk berubah dan meningkatkan diri?”

Metode pengukuran BSC memiliki kelebihan sebagai berikut ini:

• Ada keseimbangan antara lag indicator dan lead indicator.

BSC menggunakan tolok ukur kinerja “masa lalu” (lag indicator

atau ukuran hasil), selain juga menggunakan tolok ukur kinerja

“masa depan” (lead indicator atau ukuran pemicu hasil). Ukuran

hasil digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan, sedangkan

ukuran pemicu adalah ukuran yang menunjukan penyebab

dicapainya ukuran hasil.

• Ada keseimbangan antara tujuan jangka panjang dan jangka

pendek.

Pengukuran kinerja yang hanya memperhatikan kinerja keuangan

hanya dapat mencapai tujuan jangka pendek perusahaan. Dalam

metode BSC ada keseimbangan antara tujuan jangka pendek

(financial perpective) dan tujuan jangka panjang (customer

perspective, internal business perspective dan learning and

growth perspective).

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

42

• Ada keseimbangan antara hard objectives measures and softer

more subjective measures.

Pengukuran kinerja dengan menggunakan metode BSC,

menunjukkan adanya keseimbangan antara hard objective

measures, artinya dengan menggunakan ukuran hasil yang

obyektif (ukuran-ukuran yang mudah didapatkan), yaitu ukuran

hasil pada financial perspective dengan ukuran hasil yang lebih

subyektif (ukuran-ukuran yang sulit didapatkan), yaitu ukuran

hasil pada customer, IBP, dan learning and growth perspective.

Dalam metode pengukuran kinerja BSC, ada 3 prinsip yang

memungkinkan strategi dapat diterjemahkan kedalam berbagai tujuan

dalam setiap perspective, dalam perencanaan strategis, yaitu sebagai

berikut ini:

• Hubungan sebab dan akibat.

Rantai sebab dan akibat harus mencakup keempat faktor BSC

diatas, jadi setiap pengukuran yang dipilih dalam BSC harus

menjadi elemen dari rantai hubungan sebab dan akibat yang

mengkomunikasikan arti dari strategi pada sebuah perusahaan.

• Ukuran hasil dan ukuran pemicu kinerja.

Tolok ukur inilah yang berfungsi sebagai alat untuk mengetahui

perubahan kinerja perusahaan (lebih baik, lebih buruk, atau tetap).

• Keterkaitan dengan masalah financial.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

43

Hubungan sebab akibat semua ukuran dalam sebuah Balanced

Scorecard harus terkait dengan setiap tujuan financialperusahaan.

Perencanaan strategis secara keseluruhan terdiri atas penentuan:

• Tujuan

• Ukuran hasil dan ukuran pemicu

• Target

• Inisiatif

2.2.6 IT Balanced ScoreCard

Balanced Scorecard (BSC) awalnya dikembangkan oleh Kaplan

dan Norton, yakni sebuah sistem manajemen kinerja yang memungkinkan

perusahaan untuk mengarahkan strategi mereka pada pengukuran dan

follow up. Dalam beberapa tahun, BSC telah diaplikasikan ke teknologi

informasi (TI) dan saat ini aplikasi pertama TI yang nyata dan hidup

mulai bermunculan.

Kaplan dan Norton (1992, 1993, 1996a, 1996b) telah

memperkenalkan balanced scorecard pada tingkat perusahaan. Ide dasar

mereka adalah bahwa evaluasi suatu organisasi seharusnya tidak terbatas

pada sebuah evaluasi finansial tradisional tetapi harus ditambah dengan

ukuran-ukuran yang memperhatikan kepuasan pelanggan, proses internal

dan kemampuan untuk berinovasi. Ukuran- ukuran tambahan ini harus

menjamin hasil finansial masa mendatang dan mengarahkan organisasi

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

44

menuju tujuan strategisnya sambil menjaga keempat perspektif teteap

seimbang. Kaplan dan Norton mengajukan struktur tiga lapis (three-

layered structure) untuk keempat persepektif : misi (misalnya menjadi

pemasok yang paling diutamakan pelanggan), tujuan (misalnya

menyediakan pelanggan produk-produk baru), dan ukurang (misalnya

persentase balik modal yang dihasilkan oleh produk-produk baru).

Balanced scorecard dapat diaplikasikan ke fungsi TI dan proses-

prosesnya seperti yang Gold (1992, 1994) dan Willcocks (1995)

gambarkan secara konseptual dan telah dikembangkan lebih lanjut oleh

Van Grembergen dan Van Bruggen (1997) dan Van Grembergen dan

Timmerman (1998).

Berikut merupakan tabel IT Balanced Scorecard standar

ORIENTASI

PENGGUNA

KONTRIBUSI

BISNIS

PENYEMPURNAAN

OPERASIONAL

ORIENTASI

MASA

DEPAN

Bagaimana

pengguna melihat

departemen TI

Bagaimana

manajemen

melihat

departemen TI

Bagaimana efektif

dan efisien proses TI?

Seberapa baik

TI diposisikan

untuk

memenuhi

kebutuhan

mendatang?

Misi : menjadi

pemasok sistem

informasi yang

Misi : untuk

memperoleh

sebuah

Misi : mengantarkan

aplikasi dan jasa TI

yang efektif dan

Misi :

mengembangk

an kesempatan

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

45

Tabel 2.1 IT Balanced Scorecard standar

Tabel di atas menunjukkan sebuah IT balanced scorecard standar.

Perspektif orientasi pengguna/User Orientation menunjukkan evaluasi

pengguna terhadap TI. Perspektif keunggulan operasional/ Operational

Excellence menunjukkan proses TI yang dikerjakan untuk

mengembangkan dan mengantarkan aplikasi. Perspektif orientasi masa

depan/ future orientation menggambarkan sumber daya manusia dan

teknologi yang dibutuhkan oleh TI untuk mengantartarkan jasa mereka.

Perspektif kontribusi bisnis/ Business Contribution menangkap nilai

bisnis dari investasi TI.

diutamakan kontribusi bisnis

yang relevan

dari investasi TI

efisien. untuk

menjawab

tantangan

masa depan

Strategi Strategi Strategi Strategi

Pemasok operasi

yang diutamakan  

Mengendalikan

biaya TI 

Pengembangan yang

efektif dan efisien  

Pelatihan dan

pendidikan

anggota TI 

Melawan pemberi

solusi bisnis dari

sumber apapun 

Nilai bisnis dari

proyek TI 

Operasi yang efektif

dan efisien  

Membuat ahli

anggota TI 

Kemitraan dengan

pengguna 

Menyediakan

kemampuan

bisnis baru 

Riset ke

teknologi yang

bermunculan  

Kepuasan

pengguna 

Aplikasi

portofolio 

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

46

Tiap persepektif harus diterjemahkan menjadi ukuran

koresponden dan ukuran yang menggambarkan situasi sekarang.

Perkiraan ini harus diulangi secara periodic dan harus dipertemukan

dengan tujuan yang diatur sebelumnya dan dengan benchmarking. Yang

menjadi pokok adalah dalam sebuah IT BSC hubungan sebab-dan-akibat

ditetapkan dan koneksi antara dua tipe ukuran, ukuran hasil (outcome

measures dan pendorong kinerja (performance drivers), diklarifikasi. IT

scorecard yang dibangun dengan baik membutukan perpaduan yang baik

antara dua tipe ukuran ini.

2.2.7 Rich Picture

Menurut Mathiassen (2000, p26), Rich Picture adalah gambaran

informasi yang menjelaskan tentang pemahaman ilustrator terhadap

situasi yang sedang berlangsung.

Gambar 2.6 Simbol atau Notasi Rich Picture.

2.2.8 Analytic Hierarchy Process

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

47

Menurut Bourgeois (2005) AHP umumnya digunakan dengan

tujuan untuk menyusun prioritas dari berbagai alternative / pilihan yang

ada dan pilihan-pilihan tersebut bersifat kompleks atau multi kriteria.

Secara umum, dengan menggunakan AHP, prioritas yang dihasilkan akan

bersifat konsisten dengan teori, logis, transparan, dan partisipatif. Dengan

tuntutan yang semakin tinggi berkaitan dengan transparansi dan

partisipasi, AHP akan sangat cocok digunakan untuk penyusunan

prioritas kebijakan publik yang menuntut transparansi dan partisipasi.

Analytic Hierarchy Process (AHP) adalah suatu alat analisa yang

didukung oleh perhitungan matematika yang sederhana dalam melakukan

proses pangambilan keputusan yang fleksibel dan kuat guna membantu

dalam perencanaan, menentukan prioritas, pengalokasian sumber daya

dan membuat keputusan yang terbaik di antara sejumlah alternative.

Proses ini meliputi penstrukturan masalah dari tujuan utama

(primer) menjadi tujuan sekunder yang lebih rinci. Setelah hirarki ini

dibentuk, matriks perbandingan berpasangan dari setiap elemen dalam

tiap tujuan atau tingkatan dibentuk untuk menunjukkan tingkat

kepentingan relatif atau intensitas dampak-dampak dari elemen-elemen

tersebut di dalam suatu urutan.

2.2.8.1 Prosedur AHP

AHP merupakan salah satu metode untuk membantu

menyusun suatu prioritas dari berbagai pilihan dengan

menggunakan beberapa kriteria (multi criteria). Karena sifatnya

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

48

yang multi kriteria, AHP cukup banyak digunakan dalam

penyusunan prioritas.

Di samping bersifar multi kriteria, AHP juga didasarkan

pada suatu proses yang terstruktur dan logis. Pemilihan atau

penyusunan prioritas dilakukan dengan suatu prosedur yang logis

dan terstruktur. Kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli-ahli yang

representatif berkaitan dengan alternatif-alternatif yang akan

disusun prioritasnya (Bougeois, 2005).

Secara garis besar, ada tiga tahapan dalam

penyusunanmprioritas, yaitu :

1. Dekomposisi dari masalah;

2. Penilaian untuk membandingkan elemen-elemen hasil

dekomposisi; dan

3. Sintesis dari prioritas.

2.2.8.2 Dekomposisi Masalah

Dalam menyusun prioritas, maka masalah penyusunan

prioritas harus mampu didekomposisi menjadi tujuan (goal) dari

suatu kegiatan, identifikasi pilihan-pilihan (options), dan

perumusan kriteria (criteria) untuk memilih prioritas Langkah

pertama adalah merumuskan tujuan dari suatu kegiatan

penyusunan prioritas.

Setelah tujuan dapat ditetapkan, maka langkah selanjutnya

adalahmenentukan kriteria dari tujuan tersebut.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

49

Berdasarkan tujuan dan kriteria, beberapa pilihan perlu

diidentifkasi. Pilihan-pilihan tersebut hendaknya merupakan

pilihan-pilihan yang potensial, sehingga jumlah pilihan tidak

terlalu banyak.

2.2.8.3 Penilaian/Pembandingan Elemen

Setelah masalah terdekomposisi, maka ada dua tahap

penilaianatau membandingkan antar elemen yaitu perbandingan

antar kriteriadan perbandingan antar pilihan untuk setiap kriteria.

Perbandingan antar kriteria dimaksudkan untuk menentukan

bobot untuk masing-masing kriteria. Di sisi lain, perbandingan

antar pilihan untuk setiap kriteria dimaksudkan untuk melihat

bobot suatu pilihan untuk suatu kriteria. Dengan perkataan lain,

penilaian ini dimaksudkan untuk melihat seberapa penting suatu

pilihan dilihat dari kriteria tertentu.

Dalam melakukan penilaian/perbandingan, ahli yang

mengembang-kan AHP mengunakan skala dari 1/9 sampai dengan

9. Jika pilihan A dan B dianggap sama (indifferent), maka A dan

B masing-masing diberi nilai 1. Jika misalnya A lebih baik/lebih

disukai dari B, maka A diberi nilai 3 dan B diberi nilai 1/3. Jika A

jauh lebih disukai dengan B, maka A misalnya diberi nilai 7 dan B

diberi nilai 1/7. Penilaian ini tidak akan digunakan dalam tulisan

ini karena cara tersebut kurang logis. Sebagaimana contoh, jika A

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

50

nilainya 7 dan B adalah 1/7, maka perbedaan antara A dengan B

hampir mendekati 700%.

Suatu alternatif penilaian yang digunakan oleh Bourgeois

(2005) yang memakai skala antara 0.1 sampai dengan 1.9 dinilai

lebih logis seperti disajikan pada Tabel 1. Jika A sedikit lebih

baik/disukai dari B, maka A diberi nilai 1.3 dan B dinilai 0.7,

mengindikasikan jarak sekitar 30% dari nilai 1. Jika A jauh lebih

disukai oleh B, maka nilai A menjadi1.6 dan B menjadi 0.4.

Hasil Penilaian Nilai A Nilai B

A sangat jauh lebih disukai dari B 1.9 0.1

A jauh lebih disukai dari B 1.6 0.4

A sedikit lebih disukai dari B 1.3 0.7

A sama dengan B 1.0 1.0

A sedikit kurang disukai dari B 0.7 1.3

A jauh kurang disukai dari B 0.4 1.6

A sangat jauh kurang disukai dari B 0.1 1.9

Sumber: Bourgeois (2005)

Tabel 2.2 Skala Penilaian

Dengan menggunakan penilaian seperti Tabel 2.2, maka

perbandingan antar kriteria akan menghasilkan Tabel 2.3 berikut.

Untuk memudahkan, dalam tabel diasumsikan hanya ada empat

kriteria. Dari tabel tersebut dapat dirangkum sebagai berikut :

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

51

• cij merupakan hasil penilaian/perbandingan antara kriteria

i dengan j

• ci. merupakan penjulahan nilai yang dimiliki kriteria ke i

• c merupakan penjumlahan semua nilai ci.

• Bobot kriteria ke i diperoleh dengan membagi nilai ci

dengan c.

Kriteria CR1 CR2 CR3 CR4 Jumlah Bobot

CR1 - c12 c13 c14 c1 bc1=c1/c

CR2 c21 - c23 c24 c2 bc2=c2/c

CR3 c31 c32 - c34 c3 bc3=c3/c

CR4 c41 c42 c43 - c4 bc4=c4/c

Jumlah C

Tabel 2.3 Perbandingan antar Kriteria

Dengan menggunakan prosedur yang sama, maka

dilakukan perbandingan antar pilihan (OP) untuk masing-masing

kriteria. Tabel 2.3 berikut mengilustrasikan perbandingan antar

pilihan (4 pilihan) untuk kriteria 1 (C1) dengan penjelasan sebagai

berikut :

• oij merupakan hasil penilaian/permbandingan antara

pilihan i dengan k untuk kriteria ke j

• oi merupakan penjumlahan nilai yang dimiliki pilihan ke i

• merupakan penjumlahan semua nilai oi.

• boij merupakan nilai pilihan ke i untuk kriteria ke j

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

52

Proses penilaian antar pilihan ini terus dilakukan untuk

semua kriteria. Sebagai catatan, penilaian sebaiknya dilakukan

oleh ahlinya dan stakeholder utama. Biasanya, jumlah ahli

bervariasi, bergantung pada ketersediaan sumberdaya. Penilaian

dapat dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada masing-

masing ahli ataupun dengan melakukan suatu pertemuan para ahli

untuk melakukan penilaian tersebut.

C OP1 OP2 OP3 OP4 Jumlah Bobot

OP1 - o12 o13 o14 o1 bo1=o1/o

OP2 o21 - o23 o24 o2 bo2=o2/o

OP3 o31 o32 - o34 o3 bo3=o3/o

OP4 o41 o42 o43 - o4 bo4=o4/o

Jumlah O

Tabel 2.4. Perbandingan antar Pilihan untuk Kriteria C1

2.2.8.4 Sintesis Penilaian

Sintesis hasil penilaian merupakan tahap akhir dari AHP.

Pada dasarnya, sintesis ini merupakan penjumlahan dari bobot

yang diperoleh setiap pilihan pada masing-masing kriteria setelah

diberi bobot dari kriteria tersebut. Secara umum, nilai suatu

pilihan adalah sebagai berikut :

n

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

53

bopi = ∑ boij * bcj …………………………………………..……..(1) i=1

bopi = nilai/ bobot untuk pilihan ke i

Formula tersebut juga dapat disajikan dalam bentuk tabel.

Untuk memudahkan, diasumsikan ada empat kriteria dengan

empat pilihan seperti Tabel 4 berikut. Sebagai contoh nilai

prioritas/bobot pilihan 1 (OP1) diperoleh dengan mengalikan nilai

bobot pada kriteria dengan nilai yang terkait dengan kriteria

tersebut untuk pilihan 1 sebagai berikut:

bopi = bo11* bc1+bo12* bc2 +bo13* bc3+ bo14* bc4............ (2)

Hal yang identik dilakukan untuk pilihan 2, 3 dan 4.

Dengan membandingkan nilai yang diperoleh masing-masing

pilihan, prioritas dapat disusun berdasarkan besarnya nilai

tersebut. Semakin tinggi nilai

2.2.9 Fit / Gap Analysis

2.2.9.1 Pengertian Analisa Fit/Gap

Menurut Wikipedia,

(http://en.wikipedia.org/wiki/Fit/Gap_Analysis), analisa Fit/Gap

adalah studi yang dibuat untuk mengidentifikasi apakah sistem

yang ada sekarang telah memenuhi kebutuhan, dan apabila

diidentifikasi adanya gap, maka akan dicatat dalam format yang

telah ditentukan. Analisa Fit/Gap akan mengidentifikasikan gap

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

54

(kesenjangan) antara bagaimana operasi bisnis diperlukan untuk

melawan apa yang package tidak bisa penuhi.

2.2.9.2 Tujuan Analisa Fit/Gap

Fit / Gap Analysis bertujuan untuk mengevaluasi

kebutuhan pengguna terhadap system dan mengidentifikasikan

apakah Fit atau Gap antara kebutuhan pengguna dengan sistem.

Fit berarti kebutuhan / requirement terpenuhi oleh sistem.

Sedangkan Gap berarti kebutuhan / requirement tidak terpenuhi

oleh sistem.

Tujuan dari analisa Fit/Gap adalah :

1. Mengumpulkan requirement dari perusahaan

2. Langkah awal untuk menentukan penyesuaian (customization)

yang diperlukan

3. Memastikan sistem yang baru memenuhi kebutuhan proses

bisnis perusahaan

4. Memastikan bahwa proses bisnis akan menjadi “Best Practice”

5. Mengidentifikasikan permasalahan yang membutuhkan

perubahan kebijakan

2.2.9.3 Langkah-langkah dalam analisa Fit / Gap

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisa Fit / Gap :

2.2.9.3.1 Ranking Requirements

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

55

Tahapan ini mendukung tim proyek dan

sponsor proyek untuk memastikan proses bisnis dapat

diakomodasikan selama implementasi sistem yang

baru. Selain itu, berfungsi untuk memastikan tim

proyek berfokus pada area yang paling penting bagi

organisasi agar functionality yang baru dapat

memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam

meningkatkan proses bisnis.

Requirement harus diidentifikasikan sesuai

dengan tingkat prioritasnya. Adapun tingkat

prioritasnya akan dijelaskan sebagai berikut :

• High Critical Requirement : merupakan requirement

yang sangat penting untuk kegiatan operasi dan tanpa

requirement tersebut perusahaan tidak dapat berfungsi,

termasuk didalamnya kebutuhan akan pelaporan

internal dan eksternal yang penting.

• Medium Critical Requirement : merupakan

requirement dimana ketika dipenuhi akan

meningkatkan proses bisnis perusahaan.

• Low Critical Requirement : merupakan requirement

yang hanya menambah nilai yang kecil / minor value

bagi proses bisnis perusahaan apabila requirement

tersebut dipenuhi.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

56

Adapun requirement tersebut akan

dikelompokkan berdasarkan kategori, yaitu :

• Operasional : requirement pada kategori operasional

merupakan requirement yang bersifat sebagai

peningkatan produktivitas karyawan seperti efisiensi

waktu, dan penyempurnaan operasional.

• Strategis : requirement pada kategori strategis

merupakan requirement yang bersifat sebagai alat

pendukung pengambilan keputusan bagi pihak

manajemen.

2.2.9.3.2 Degree of Fit

Menentukan sejauh mana kebutuhan dapat

diakomodir oleh sistem yang baru. Kategori ini

terdiri dari : Fit, Gap, Partial Fit.

Kode Keterangan

F FIT – kebutuhan sepenuhnya dipenuhi oleh software

G GAP – software tidak dapat memenuhi kebutuhan.

Komentar,alternatif saran dan rekomendasi yang dibuat

akan menghasilkan rekomendasi untuk melakukan

customization terhadap software.

P Partial fit – software mempunyai fungsional yang

memenuhi kebutuhan. Perubahan sementara, laporan

khusus atau customizations, bagaimanapun akan

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

57

dibutuhkan kemudian agar dapat memenuhi kebutuhan

secara maksimal.

Tabel 2.5 Degree of Fit dalam analisa Fit/Gap

2.2.10 Biaya (Cost)

2.2.10.1 Konsep Biaya

Biaya (cost) merupakan sejumlah daya yang dikeluarkan

atau dihabiskan untuk membiayai proyek untuk menghasilkan

suatu produk (Parker, 1988, p90)

2.2.10.2 Jenis-Jenis Biaya

Terbagi 2 jenis biaya yaitu :

a. Tangible cost

Adalah biaya yang dapat dengan mudah diidentifikasi dan

diukur dengan analisa sistem. Contoh : biaya furniture, biaya

software, biaya peralatan, biaya perubahan.

b. Intangible cost

Merupakan biaya yang sulit untuk diidentifikasi dan susah

untuk dikalkulasi dan diukur. Contoh : biaya perawatan

hardware, biaya kehilangan persaingan pinggir dari pesaing /

saingan, biaya untuk high turn over rate, dan biaya untuk

mengurangi market share harus untuk menambah

ketidakpuasan customer.

2.2.10.3 Kategori Biaya

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

58

Dalam bisnis biaya manfaat, biaya dikategorikan 3

macam, antara lain :

1. Biaya Investasi

Merupakan modal pembayaran yang tidak diulang-ulang untuk

mendapatkan atau mengembangkan peralatan baru, software

baru, fasilitas baru, dan lain-lain. Contoh : Komputer, storage,

jaringan komunikasi, software, Training / pelatihan.

2. Biaya Implementasi

Adalah pembayaran satu kali untuk membuat atau menginstall

kemampuan baru. Sama seperti biaya investasi, dimana satu

kali biaya investasi dapat diubah ke biaya Operasi tahunan

(Annual Operating Cost) ketika peralatan dikontrakkan. Contoh

: Biaya pemindahan peralatan dan personalia perusahaan, biaya

penempatan saluran listrik dan telepon, biaya penghapusan

sistem sekarang, Refurnishing Cost / biaya pembaharuan ulang,

dan biaya furniture.

3. Biaya operasi tahunan

Adalah biaya bila pembayaran berulang dibutuhkan. Ini

dibutuhkan untuk operasi dasar dari hari ke hari atau bulan ke

bulan.Contoh : Biaya penyewaan peralatan dan fasilitas spesial,

biaya perawatan peralatan dan software, gaji tambahan

personalia, biaya perbedaan persediaan dan biaya asuransi.

2.2.11 Manfaat (Benefit)

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

59

2.2.11.1 Definisi Manfaat

Menurut Remenyi (2000, p40), manfaat (benefit) dari

teknologi informasi adalah keuntungan yang diperoleh dengan

bantuan dari komputer dan komunikasi yang mana sebuah

perusahaan akan bersedia untuk membayar atas penggunaan

semua itu.

Menurut Remenyi (2001, p5) dalam bukunya The Effective

Measurement and Management of IT Costs and Benefits, arti

dari benefit adalah suatu istilah untuk menunjukkan kelebihan

atau keuntungan yang didapat oleh perorangan maupun

organisasi. Untuk mencapai keberhasilan suatu projek, benefit

harus diidentifikasi seawal mungkin di dalam siklus

pengembangan sistem dimulai.

2.2.11.2 Jenis-jenis Manfaat

Menurut Parker (1988, p92) ada 3 jenis manfaat, yaitu

tangible benefit, quasitangible benefit yang bertitik berat pada

peningkatan efisiensi organisasi dan intangible benefit yang

betrtitik berat pada peningkatan efektivitas organisasi.

Menurut Dan Remenyi (2001. p7) , benefit dibagi menjadi

2 jenis :

1. Tangible benefits

Tangible Benefits disebut juga dengan Hard Benefits,

adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang dapat

diidentifikasi atau diukur secara langsung dari segi financial

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

60

dan secara langsung dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Contohnya adalah penurunan total biaya produksi, peningkatan

laba, pengembalian modal. Tangible benefits mudah untuk

diidentifikasi dan diukur. Seperti jumlah pendapatan.

2. Intangible benefits

Intangible Benefits disebut juga dengan Soft Benefits,

adalah manfaat yang dihasilkan dari investasi yang tidak dapat

secara langsung diidentifikasi atau diukur. Contohnya adalah

peningkatan lingkungan kerja bagi karyawan sehingga

menciptakan suasana kerja yang lebih baik. Intangible benefit

akan memberikan kontribusi yang penting terhadap

kepentingan perusahaan.

Penelitian dan penilaian aspek biaya dan manfaat sangat

penting guna memperoleh gambaran atas manfaat yang akan

diperoleh dari investasi di bidang IT, yaitu apakah ada manfaat

finansialnya atau tidak.

2.2.12 Cost Benefit Analysis

Cost-benefit analysis didasari oleh filsafat “Utilitarianism”.

Utilitarianism sebuah filsafat yang memandang bahwa benar tidaknya

suatu tindakan / kebijakan ditentukan oleh besar kecilnya manfaat bagi

semua pihak. Tujuannya adalah untuk mengukur efisiensi relatif dari

intervensi pada status quo. Biaya dan manfaat dari dampak intervensi

dievaluasi dalam hal keinginan masyarakat untuk mendapatkan

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

61

keuntungan (benefit) atau keinginan mereka untuk menghindari biaya

(cost).

Cost-benefit analysis biasanya melibatkan perhitungan

menggunakan formula nilai uang berdasarkan waktu. Hal ini dilakukan

dengan mengubah biaya dan manfaat suatu nilai uang pada masa depan

yang diharapkan mengalir dari jumlah biaya dan manfaat pada nilai saat

ini (pertumbuhan dari suatu inflasi dan sistem moneter).

2.2.13 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview

(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan

ketiganya (Sugiyono, 2004, p129).

2.2.13.1 Interview (wawancara)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data,

apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila

peneliti ingin mengeahui hal – hal dari responden yang lebih

mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Wawancara

dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dan

dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face) maupun dengan

menggunakan telepon.

Wawancara terdiri dari :

a. Wawancara Terstruktur

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

62

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan

data, bagi peneliti atau pengumpul data telah mengetahui

dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.

b. Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur, adalah wawancara yang bebas

dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang

telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan

hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan

dinyatakan.(Sugiyono, 2004, p130 – 132)

2.2.13.2 Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila

peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa

yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga

cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar

di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa

pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan

kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau

internet (Sugiyono, 2004, p135).

Sedangkan menurut Hague (1995, p1), kuesioner

merupakan alat untuk mewawancarai orang. Sebuah kuesioner

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

63

memberikan suatu kerangka dimana pewawancara dapat mencatat

jawaban, tanpa kuesioner wawancara tidak akan teratur. Jadi

kuesioner tidak berdiri sendiri, kuesioner merupakan alat bantu

untuk mengumpulkan data dalam wawancara.

Kuesioner mempunyai 4 tujuan, antara lain :

• Untuk memperoleh informasi akurat dari responden. Dimana

informasi yang akurat diperoleh dengan mengajukan pertanyaan

yang tepat kepada orang yang tepat pula.

• Kuesioner memberikan struktur dalam wawancara sehingga

wawancara dapat berjalan lancar dan sesuai urutan. Hal yang

penting dalam suatu survey adalah bahwa semua responden

diberikan pertanyaan yang sama, tanpa struktur ini akan terjadi

kekacauan dan tidak mungkin membangun gambaran keseluruhan.

• Memberikan format standar pencatatan fakta, komentar, dan sikap.

Catatan wawancara sangat diperlukan, kalau tidak ada catatan

pokok persoalan dapat terlupakan atau melenceng.

• Memudahkan pengolahan data. Semua jawaban disimpan di suatu

tempat sehingga tim pengolahan data dapat menemukannya secara

mudah.

2.2.14 Skala Pengukuran

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

64

Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Dengan

skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan

atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat

berupa kata-kata antara lain :

1. Sangat setuju 1. Baik sekali

2. Setuju 2. Cukup baik

3. Ragu-ragu 3. Kurang baik

4. Tidak setuju 4. Sangat tidak baik

5. Sangat tidak setuju

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat

diberi skor, misalnya :

1. Sangat setuju/sangat positif diberi skor 5

2. Setuju/positif diberi skor 4

3. Ragu-ragu/netral diberi skor 3

4. Tidak setuju/negatif diberi skor 2

5. Sangat tidak setuju/sangat negatif diberi skor 1

(Sugiyono, 2004, p86 – 87)

2.2.15 Reimplementation

Page 59: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

65

Menurut Wiktionary (http://en.wiktionary.org/wiki/re-), prefix re

memiliki arti lagi, kembali atau mundur kembali.

Menurut Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Implementation)

implementation adalah realisasi dari sebuah aplikasi, pelaksanaan dari

sebuah rencana, ide, model, rancangan, spesifikasi, standard, algoritma,

atau kebijakan. Di dalam ilmu komputer, implementation adalah realisasi

dari spesifikasi teknikal dari algoritma menjadi sebuah program,

komponen software atau sistem komputer lainnya.

2.2.16 Accelerated SAP

AcceleratedSAP adalah solusi yang komprehensif bagi

pelaksanaan R / 3 System, yang terdiri dari metodologi yang telah teruji,

peralatan dan berbagai layanan untuk implementasi yang cepat dan

optimasi berkelanjutan dari R / 3 instalasi.

AcceleratedSAP Roadmap yang menyertai Project Plan

menyediakan implementasi standar "how-to-guide" yang mengisi celah-

celah metodologi yang beragam dan berbagai implementasi keterampilan

individu beserta pengalamannya.

Efektivitas AcceleratedSAP telah ditunjukkan berkali-kali di

perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Engineer Business memainkan

peran sentral dalam proyek AcceleratedSAP, digunakan untuk

menyelesaikan tugas-tugas konfigurasi.

AcceleratedSAP Roadmap mencakup berbagai aspek dan tahapan

pelaksanaan. Dalam Roadmap, sebuah rencana proyek rinci termasuk

Page 60: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

66

dalam lima fase. Roadmap menyediakan standar prosedur berulang untuk

menerapkan R/3 System, termasuk manajemen proyek, konfigurasi proses

bisnis, teknis, pengujian dan aspek pelatihan. Roadmap berfungsi sebagai

tulang punggung untuk AcceleratedSAP. Hal ini terletak dalam

pelaksanaan asisten, PC berbasis alat navigasi yang juga berisi

AcceleratedSAP akselerator.

2.2.16.1 Kelebihan ASAP

Beberapa kelebihan ASAP adalah

• Mempercepat implementasi SAP R/3 dan meningkatkan hasil

bisnis

• Menawarkan sebuah pendekatan standar untuk implementasi

SAP R/3

• Penggunaan yang lebih efektif dari sumber daya yang tersedia,

sumber daya yang dapat digunakan dalam tahap implementasi

berikutnya untuk mengurangi biaya implementasi secara

keseluruhan.

2.2.16.2 Tahap ASAP

Tahap-tahap dalam ASAP adalah :

• Tahap 1, Project Preparation : menginisiasi dengan

sebuah pengungkapan informasi dan sumber daya. Tujuan

Page 61: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

67

dari tahap ini adalah untuk memberikan perencanaan awal

dan persiapan untuk proyek SAP.

• Tahap 2, Business Blueprint : dokumentasi detil dari hasil

yang diperoleh requirement workshop. Business Blueprint

menjelaskan secara detil requirement proses bisnis

perusahaan yang disetujui, yang merupakan pemahaman

umum tentang bagaimana perusahaan berusaha untuk

menjalankan bisnisnya dengan sistem SAP.

• Tahap 3, Realization : Mengimplementasikan requirement

bisnis dan proses berdasarkan pada Business Blueprint.

Tujuannya adalah implementasi akhir dalam sistem, uji

keseluruhan, dan rilis sistem untuk operasi produksi.

• Tahap 4, Final Preparation : Testing, user training,

aktivitas manajemen sistem dan cut over, untuk

mengakhiri kesiapan menuju go live. Tahap final

preparation juga menyediakan pemecahan semua masalah

krusial. Kesuksesan penyelesaian tahap ini berarti telah

siap untuk menjalankan bisnis dalam sistem R/3 produktif.

• Tahap 5, Go Live & Support : Berpindah dari sebuah

lingkungan pre-production ke operasi produksi live.

Page 62: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

68

2. 3 Kerangka berpikir

2.3.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian skripsi ini dilakukan di :

Wisma BNI 46 – Kota BNI, 7th Floor

PT. Sari Coffee Indonesia

Jl. Jend. Sudirman Kav. 1

Jakarta 10220- Indonesia

Ph : +(62-21) 574-6501

Fax : +(62-21) 574-6189

Wesbsite URL : http://www.starbucks.co.id/

2.3.2 Jadwal Penelitian

Proses penelitian ini dijadwalkan akan berlangsung selama waktu

skripsi yang diberikan yaitu sekitar 5 bulan. Dibawah ini adalah timeline

yang menunjukkan waktu dan jadwal penelitian :

Waktu Kegiatan

1 – 30 September 2009 Pengumpulan proposal serta data yang

dibutuhkan.

Oktober 2009 Penyelesaian bab 1, menentukan metode akan

digunakan dalam mengerjakan skripsi ini.

November 2009 Penyelesaian bab 2 dan menganalisis data

yang telah terkumpul (seperti proses bisnis,

Page 63: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasarthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2010-1-00572-si bab 2.pdfdibutuhkan oleh organisasi. Proses ini meliputi memperolaeh material mentah, komponen,

69

evaluasi kinerja, analisa biaya dan manfaat dll)

yang akan digunakan di bab selanjutnya.

Desember 2009 Penyelesaian bab 3

Januari 2009 Analisa usulan pengembangan yang menjadi

dasar penyelesaian bab 4. Jika bab 4 sudah

selesai maka selanjutnya akan menentukan

kesimpulan dan saran yang akan digunakan

untuk menyelesaikan bab 5

29 Januari 2009 Pengumpulan Softcover Skripsi

Tabel 2.6 Jadwal Penelitian