Upload
doanque
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori Dasar/Umum
Pada sub-bab ini akan dibahas tentang beberapa teori-teori yang berkaitan.
2.1.1 Pengertian Pemasaran
Dikutip Strauss dan Frost (2001, p8). Pemasaran adalah proses dari
perencanaan dan pelaksanaan gambaran, pendistribusian, promosi dan
penghargaan ide-ide, barang-barang dan pelayanan untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan individu dan organisasi,. E-marketing
mempengaruhi pemasaran tradicional dalam dua cara, yaitu :
� Meningkatkan efisiensi fungís pemasaran tradisional
� Teknologi dan e-marketing mengubah banyak strategi-strategi pemasaran.
Kotler (2003, p5) mengatakan, Pemasaran dipandang sebagai serangkaian
usaha untuk menciptakan,mempromosikan dan menyampaikan barang atau jasa
kepada konsumen dan bisnis. Pemasaran dapat juga diartikan secara ilmu sosial
sebagai suatu proses masyarakat dimana setiap individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran, dan pertukaran bebas atas produk dan nilai jasa dengan pihak lain.
Sedangkan McLeod dan Scheel (2001, p. 343). Pemasaran merupakan
kegiatan perorangan dan organisasi yang memindahkan dan mempercepat
hubungan pertukaran yang memuasskan dalam lingkungan yang dinamis melalui
7
penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan
gagasan.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
kegiatan untuk menciptakan, mendistribusikan, mempromosikan dan
menentukan harga barang jasa dan menentukan gagasan serta nilai yang dapat
memuaskan kebutuhan dan keinginan pembeli.
2.1.2 Pengertian Internet
Dikutip Chaffey et al. (2000, pp 7-12), Internet adalah jaringan fisik yang
menghubungkan computer lintas dunia. Terdiri dari infrastruktur server jaringan
dan komunikasi area luas yang terhubung di dalamnya, yang dinamakan untuk
menahan dan menyebarkan sejumlah besar informasi pada internet. Keuntungan
bisnis yang dihasilkan oleh internet adalah :
1) Market penetration
Internet dapat digunakan untuk menjual lebih banyak produk pada pasar yang
ada.
2) Market development
Internet digunakan untuk menjual produk pada pasar yang baru,mengambil
keuntungan dari biaya yang rendah dari iklan internasional.
3) Product development
Produk atau jasa baru yang dikembangkan dapat dikirimkan oleh internet.
4) Diversifikasi
Produk baru yang dikembangkan, dapat dijual pada pasar yang baru.
8
Internet dapat digunakan untuk menguntungkan semua fungsi pemasaran
yang ada, misalnya :
1) Penjualan
Dicapai melalui peningkatan pengetahuan dari merk dan produk,mendukung
keputusan pembelian dan memungkinkan secara online.
2) Komunikasi pemasaran
Penggunaan dari website untuk komunikasi pemasaran,promosi dari suatu
website perusahaan dengan menggunakan banner advertising dan teknik
lainnya.
3) Customer Service
Menambahkan operador telepon dengan informasi yang tersedia secara
online dan teknik lainnya.
4) Public Relation
Internet dapat digunakan sebagai suatu saluran yang baru untuk Public
relations (PR) dan memberikan kesempatan untuk mengumumkan berita
terbaru mengenai produk, pasar dan orang-orang.
2.2 Teori-Teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik Yang Dibahas
Pada sub-bab ini akan dibahas beberapa teori-teori detail yang berhubungan
dengan topik yang akan dibahas.
2.2.1 Pengertian E-business
Dikutip Kotler (2003, p.40). E-business adalah penggunaan platform dan
peralatan elektronik untuk menjalankan bisnis perusahaan. E-commerce
9
merupakan salah satu elemen e-business dimana penjualan produk dan jasa secara
online.
2.2.2 Pengertian Internet Marketing
Dikutip Chaffey et al (2000, p.6 & p.41). Internet marketing adalah suatu
aplikasi dari internet dan teknologi digital terkait untuk memperoleh tujuan
pemasaran.
Sedangkan Mohammed et al. (2004, p.4). Internet marketing adalah
proses membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan
online untuk memfasilitasi pertukaran ide-ide produk dan layanan yang dapat
memuaskan tujuan dari kedua belah pihak. Dari pengertian ini, terdapat lima
komponen, yaitu :
1) Proses
Dalam internet marketing, proses terdiri dari tujuh tahap (dijelaskan dalm sub
bab 2.2.3 yang saling berkaitan)
2) Membangun dan menjaga hubungan dengan pelanggan
Tujuan dari pemasaran adalah membangun dan menciptakan hubungan
dengan pelanggan yang bersifat pemasaran. Untuk mencapai hal ini, program
pemasaran harus dapat mencapai tujuan dalam membangun hubungan
dengan pelanggan, yaitu kesadaran, eksploitasi, dan komitmen.
3) Online
Dalam hal ini pemasaran dilakukan dengan menggunakan internet, tetapi
suatu program pemasaran yang sukses juga di dukung oleh pemasaran secara
offline atau tradisional.
10
4) Pertukaran
Perusahaan haruslah memperhatikan pertukaran yang cross-channel ini.
Program pemasaran online harus dievaluasi dengan melihat dampak
pertukaran yang dilakukan harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
mampu perusahaan sehingga kedua belah pihak merasa puas.
5) Memuaskan tujuan dari kedua belah pihak
Agar pertukaran dapat terus berlangsung, maka pertukaran yang dilakukan
harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan maupun perusahaan sehingga
kedua belah pihak merasa puas.
2.2.3 Marketing Mix dalam E-marketing
Dikutip Rally Arrige (2006, pp.297-309) ada tujuh hal yang harus di
perhatikan dalam E-marketing, yaitu :
1) Promotion
Alat-alat promosi seperti iklan, sales promotion dan direct marketing telah
diperluas oleh perkembangan teknologi, yang menawarkan potensi untuk
dapat berkomunikasi dengan pelanggan yang lebih banyak. Telephone
marketing email, mobile telephony, tv, digital dan internet merupakan
teknologi yang menambah alat-alat promosi tradisional yang ada.
2) Price
Sudah dipercaya sejak awal bahwa internet dapat menguntungkan
perusahaan karena dapat mengurangi biaya yang berhubungan dengan
distribuís. Namun, karena pelanggan dapat mengecek, membandingkan dan
menegosiasikan harga dalam jangka waktu pendek melalui internet, masalah
11
pemberian harga dalam pemasaran elektronik menjadi masalah penting bagi
e-marketer.
3) Product
Tidak ada produk yang tidak sesuai untuk transaksi melalui internet, Internet
memberikan kesempatan untuk menawarkan produk yang dapat
dikustomisasikan sesuai dengan keinginan pelanggan.
4) Proses
Proses dimana pelanggan menerima pelayanan dari suatu perusahaan telah
dibahas sejak dulu. Internet membuat sistem pengiriman pelayanan oleh
perusahaan menjadi lebih fleksibel.
5) Physical Evidence
Dalam pemasaran, Physical Evidence meyakinkan kembali pelanggan untuk
datang dan memberikan bukti kualitas dari produk yang ditawarkan. Simbol-
simbol fisik seperti brosur dan contoh produk tidak dapat dilihatkan dan
disentuh dalam dunia virtual. Oleh karena itu, dalam lingkungan virtual,
bagian pemasaran dapat menghadirkan bukti virtual atau virtual evidence,
seperti gambar produk atau logo merk.
6) People
Dalam pemasaran, kepuasan pelanggan atau customers satifaction menjadi
perhatian utama. Kepuasan pelanggan sering dihubungkan dengan hubungan
personal pelanggan dengan orang-orang yang menyediakan pelayanan
sehingga mereka percaya dengan kemampuan orang tersebut. Dalam
pemasaran online, tidak ada interaksi personal antara pelanggan dan orang
12
yang menyediakan pelayanan atau antar pelanggan. Oleh karena itu,
kepercayaan harus dibangun melalui communications message dan merk.
7) Place
Internet memberika kemungkinan atau kesempatan untuk memasuki pasar
yang baru, yang tidak bisa dimasuki sebelumnya oleh perusahaan memaluli
pemasaran tradicional.
2.2.4 Tujuh Tahap pemasaran Internet
Dikutip Mohammed et al (2004, pp.1-714) terdapat tujuh tahap dalam
pemasaran internet, yaitu :
Gambar 2.1 Tujuh Tahapan dari Pemasaran Internet
13
1. Tahap 1 : Kerangka Peluang pasar ( Framming the Market Opportunity)
2. Tahap 2 : Merumuskan Strategi Pemasaran ( Formulating The Marketing)
3. Tahap 3 : Merancang Pengalaman Konsumen ( Designing The Customer
Experience)
4. Tahap 4 : Merancang Tampilan untuk Konsumen ( Crafting The Customer
Interface)
5. Tahap 5 : Merancang Program Pemasaran ( Designing The Marketing
Program)
6. Tahap 6 : Pengadaan Informasi Konsumen Melalui Teknologi ( Leveraging
Customer Information Through Tecnology )
7. Tahap 7 : Mengevaluasi Program Pemasaran ( Evaluating Marketing
Program)
Penjelasan dari ketujuh tahap tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tahap 1 : Kerangka Peluang Pasar ( Framing The Market
Opportunity)
Dikutip Mohammed et al. (2004,pp.34-68) dalam tahap ini, framework untuk
menganalisa peluang pasar meliputi lima langkah investigasi yang diikuti
oleh suatu keputusan lanjut (go / not-go decision), yaitu :
� Langkah 1 : Investigasi peluang yang ada atau sistem yang baru.
(Investigate opportunity in an existing or new value system)
Dalam langkah ini, dilakukan identifikasi dan analisa peluang apakah
terdapat dalam sistem nilai yang telah ada atau yang baru. Sistem nilai
tersebut dapat keseluruhan rantai dari pemasok, distributor, pesaing,
14
pembeli dan penengah yang membawa suatu penawaran yang ada ke
pasar.
� Langkah 2 : Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi (Identify unmet
or underserved need)
Langkah ini menggambarkan pencarian dari kebutuhan pelanggan yang
belum terpenuhi. Proses memetahkan kebutuhan pelanggan adalah suatu
kerangka yang teroganisir untuk memudahkan para manajer dalam
menemukan kebutuhan yang belum terpenuhi secara sistematis.
Memetakan proses kebutuhan pelanggan akan memudahkan dalam
menemukan ide-ide baru mengenai kebutuhan yang belum terpenuhi.
Pencarian kebutuhan-kebuutuhan ini mungkin seperti memiliki
percakapan secara langsung dengan sejumlah pelanggan, atau
menganalisa proses bisnis yang berjalan di dalam perusahaan tersebut dan
melihat dari proses tersebut, kebutuhan pelanggan apa yang belum dapat
dipenuhi.
� Langkah 3 : Menentukan segment target pelanggan (Determine target
customer segment)
Langkah ketiga ini menggambarkan suatu tindakan pemilih dan
mengidentifikasikan prioritas pelanggan yang mengacu kea rah suatu
persiapan memahami segment target dari suatu perusahaan. Dalam
menentukan pelanggan yang di targetkan, perusahaan harus mengetahui
dimanakah dia akan bermain suatu sistem nilai, bagaimana pelanggan
melewati suatu proses pengambilan keputusan dan area–area potensial
untuk menciptakan nilai. Setelah itu perusahaan harus focus pada
15
pelanggan specifik yang diperkirakan akan membeli. Pendekatan
segmentasi pasar pada dasarnya terdapat beberapa macam, yaitu :
Tabel 2.1 Segmentation Approaches
(Mohammed et al. 2004, P.48)
Tipe Segmentasi Keterangan Contoh
Geografis Membagi pasar ke dalam
unit-unit geografis
Negara, daerah, kota
Demografis Membagi pasar berdasarkan
nilai-nilai demografis
Umur, jenis kelamin,
pendapatan, pendidikan
Firmografis Membagi pasar berdasarkan
variabel spesifikasi
perusahaan
Jumlah karyawan, ukuran
perusahaan
Tingkah laku Membagi pasar berdasarkan
pada bagaimana pelanggan
biasanya membeli dan
menggunakan suatu produk
Loyalitas website, pembeli
utama
Kesempatan (tergantung
situasi)
Membagi pasar pada situasi
yang mengarah pada
kebutuhan suatu produk,
membeli atau menggunakan
Kesempatan rutin,
kesempatan khusus
Psikografis Membagi pasar berdasarkan
pada gaya hidup dan atau
kepribadian
Kepribadian (pengambil
resiko), gaya hidup (orang
yang suka bersenang-
senang)
Keuntungan Membagi pasar berdasarkan
pada keuntungan atau
kualitas dari suatu produk
Kenyamanan, ekonomi,
kualitas
16
� Langkah 4 : Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya untuk
menyampaikan penawaran ( Asses resources requitment to deliver the
offering).
Pada langkah ini, perusahaan menganalisa kemampuan yang perlu dan
sedang dimiliki perusahaan, baik dari sumber daya sendiri maupun
partner potencial, sehingga dapat memberikan berbagai penawaran
hinggá ke pelanggan. Suatu sumber daya sistem merupakan kumpulan
terpisah dari individu, aktifitas dan asset organisasi, yang jika
dimanfaatkan bersama-sama secara maksimal dapat menciptakan
kemampuan organisasi. Kemampuan ini memudahkan perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan pelanggannya.
• Customer - facing resources, yang meliputi merk dagang, tenaga
penjualan yang terlatih dengan baik, dan berbagai saluran distribusi.
• Internal resources, sumber daya ini dihubungkan dengan operasi-
operasi internal perusahaan. Contohnya meliputi teknologi,
pengembangan produk, skala ekonomi dan staff berpengalaman.
• Upstream resources, sumber daya ini dikaitkan dengan hubungan
perusahaan dengan para pemasoknya. Contohnya meliputi hubungan
kerjasama dengan berbagai pemasok dan tingkatan kerjasama
operacional antara perusahaan dengan pemasoknya.
� Langkah 5 : Menilai peluang persaingan, teknologi, dan daya tarik
keuangan (Asses competitive, technological, and financial attractiveness
of opportunity)
17
Pada langkah kelima ini, terdapat 9 faktor dari 4 area yang dapat
digunakan untuk menentukan suatu karakter dan pentingnya sebuah
kesempatan :
• Competitive intensity
Faktor-faktor yang terkait pada keseluruhan intensitas kompetitif
dapat dinyatakan dalam sebuah peta competitor yang meliputi :
a) Jumlah dan indentitas dari masing-masing competitor
b) Kekuatan dan kelemahan pada penyampaian keuntungan
Untuk mengukur intesitas kompetitif, suatu perusahaan harus
sungguh-sungguh mengidentifikasi pesaing yang akan mereka hadapi.
Terdapat dua bentuk pesaing, yaitu pesaing langsung (direct
competitors) – mereka yang bersaing dalam industri yang sama dan
pesaing tidak langsung (indirect competitor), yang meliputi dua
kategori perusahaan, yaitu :
a) Subtitules producers : perusahaan yang meskipun mereka
berada di industri berbeda tetapi produk dan jasanya
menghasilkan fungsi yang sama.
b) Adjacent competitors ; pesaing yang saat ini tidak menawarkan
produk dan jasa pengganti langsung tetapi mereka memiliki
potensi untuk dapat melakukannya dengan cepat.
• Customer Dynamics
Unsur-unsur yang membingkai keseluruhan dinamika pelanggan dari
suatu pasar adalah :
18
a) Tingkatan dari kebutuhan yang belum terpenuhi, atau
besarnya kesempatan yang tidak terbatas (unconstrained
opportunity). Ini adalah jumlah pasarnya dengan sesuatu
yang benar-benar baru.
b) Tingkatan interaksi diantara segmen-segmen pelanggan
utama (segment interaction). Hal ini adalah tingkatan
aktivitas penguatan yang akan menghasilkan pembelian dan
pemakaian yang lebih. Preusan yang memiliki dinamika
anggota-mempengaruhi-anggota (viral dynamics), dapat
dengan cepat menangkap banyak peluang.
c) Tingkat pertumbuhan yang memungkinkan (likely rate of
growth). Biasanya merujuk kepada presentasi dari
pertumbuhan tahunan pelanggan. Pasar dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggal menghadirkan peluang yang
significan bagi para pemainannya.
• Technology Vulnerability
Technology Vulnerability meliputi :
a) Dampak dari penerapan kemampuan teknologi
b) Dampak dari teknologi baru pada suatu proposi nilai
• Microecconomics
Suatu kesempatan dalam ekonomi mikro meliputi :
a) Ukuran/ isi dari suatu pasar (market size) Merupakan nilai uang
dari semua penjualan yang dihasilkan dalam pasar tertentu.
19
b) Tingkat profibilitas (level of profitability). Merupakan margin
keuntungan yang dapat direalisasikan dalam suatu pasar.
� Langkah 6 ; Membuat keputusan lanjut atau tidak lanjut (Conduct Go.
No-Go Decision)
Pada intinya, langkah ini menentukan apakah kesempatan sudah cukup
menarik untuk diteruskan berdasarkan dari analisa yang dilakukan dari
langkah 1 hingga 5.
2. Tahap 2 : Merumuskan Strategi Pemasaran (Formulating The Marketing
Strategy)
Dikutip Mohammed et al. (2004,pp.8011, 86-113), strategi pemasaran internet
didasarkan pada perusahaan, unit-unit bisnis dan kesuluruhan strategi-strategi
pemasaran pemasaran di perusahaan tersebut. Hubungan tersebut ditunjukan
pada gambar 2.1. Tujuan-tujuan sumber daya, dan berbagai aksi dari strategi
pemasaran tersebut harus berjalan bersamaan dengan strategi unit bisnis
.
Gambar 2.2 Hubungan perusahaan, unit-bisnis, dan Strategi Pemasaran
Strategi Perusahaan
Strategi unit bisnis
Strategi pemasaran yang terintegrasi bagi unit
Pemasaran internet PemasaranTradisional
20
3 Komponen utama yang terdapat dalam tahap ini, adalah :
� Segmentasi (Segmentation)
Membagi-bagi pelanggan yang ada di dalam pasar berdasarkan
nilai mereka dalam suatu kategori produk atau biaya yang
dikeluarkan untuk melayani mereka, atau karakteristik yang
membuat mereka mudah untuk diakses oleh program pemasaran
tertentu. Dasar dari segmentasi pasar akan berubah secara alami
ketika perusahaan offline mulai mencari pelanggan melalui
Internet, misalnya variable seperti geografi, variable-variabel baru
seperti kecepatan akses Internet. Segmentasi online dapat
menghasilkan empat scenario :
Change in segmentation characteristics due to Internet
No Yes
Yes Market Expansion Reclassified-Expansion
No No change Market Reclassification
Gambar 2.3 bricks-and-mortar segmentation scenario
(Mohammed et al., 2004. p. 108)
Dimensi pertama dari matriks ini berpusat pada apakah ukuran
segmen pasar ini berubah. Dimensi yang kedua berpusat pada
apakah kriteria-kriteria dari segmen pasar yang sekarang berubah
ketika perusahaan menggunakan Internet.
21
• No change
Segmentasi online tidak menampakan berbagai segmen baru
yang significan, dan komposisi serta ukuran dari segmen
pelanggan online pada umumnya relatif sama seperti segmen
offline
• Market Expansion
Karakteristik dari segmen online sama seperti karakteristik
dari segmen offline, tetapi ukuran segmennya mengalami
perubahan. Internet membantu mengurangi keterbatasan
geografis dalam penjualan produk, sehingga perusahaan dapat
mencari lebih banyak lagi tipe pelanggan yang sama.
Karenanya, segmen pelanggan mungkin terlihat mirip dalam
karakteristiknya, akan tetapi meningkat dalam ukurannya.
• Market Reclassificition
Karakteristik pelanggan offline berbeda dengan pelanggan
online. Hal ini berkaitan dengan kemampuan Internet dalam
meningkatkan penawaran perusahaan seperti melalui
peningkatan pelayanan atau customizability
• Reclassified Expansion
Kombinasi dari dua skenario sebelumnya, sehingga segmen
berubah secara serempak, baik dalam ukuran maupun
karakteristiknya. Skenario ini membuat strategi pemasaran
22
Internet (Internet marketing) Sangat penting karena
menentukan kesuksesan online.
� Sasaran (Targeting)
Merupakan proses dalam mengidentifikasi dan memilih segmen
yang paling menarik perusahaan karena keuntungan, biaya yang
dikeluarkan, aksesbilitas, potensi pertumbuhan. Skenario berikut
ini menunjukan empat kemungkinan strategi dimana perusahaan
tradisional dapat mentargetkan segmen online-nya dalam
hubungannya dengan target segmen offline-nya. Terdapat dua
dimensi penting dalam scenario sasaran ini, yaitu berpusat pada
usaha pemasaran pada seluruh segmen atau sebagian dari segmen
dan persamaan pelanggan dengan pasar offline perusahaan
(pelanggan yang sama atau berbeda).
Gambar 2.4 Bricks-and-mortar Targeting Scenario
23
• Blanket Targeting
Karakteristik umum dari segmen online sama dengan
segmen offline-nya tetapi segmen bertambah besar karena
factor seperti meningkatnya jangkauan geografis atau
pelanggan offline perusahaan tersebut merupakan
pengguna internet.
• Beachhead Targeting
Segmen pelanggan online ditemukan lebih kecil daripada
segmen offline-nya, yang mungkin mewakili suatu
kelompok rasa atau kesukaan yang lebih fokus. Hal ini
mungkin terjadi, jika hanya sebagian dari pelanggan
perusahaan tersebut menggunakan internet untuk
melakukan pembelian. Pelanggan-pelanggan ini mungkin
menunjukkan peningkatan dengan menggunakan internet
(untuk mengambil keuntungan dari yang ditawarkan
online) tetapi biasanya masih memperlihatkan pilihan
pembelian yang sama seperti pelanggan offline.
• Bleed-Over Targeting
Target seperti online mencakup sebagian dari segmen
offline dan sebagia dari segmen pelanggan baru. Segmen
yang ditargetkan dapat mencakup individu-individu yang
mungkin sebelumnya diambilkan pada pilihan target
segmen offline karena online sekarang menawarkan
24
sesuatu yang memikat untuk menarik pelanggan-
pelanggan tersebut.
• New Opportunity Targetting
Target segmen benar-benar berbeda seluruhnya dimana
pelanggan menghadirkan kebutuhan dan pilihan yang
berbeda dari segmen offline yang tradisional. Skenario ini
mungkin terjadi ketika terdapat produk-produk yang
berbeda, hal yang baru untuk pelanggan dengan lokasi
geografis yang berbeda, atau jika pemasaran sebelumnya
tidak mampu menjangkau dan mempengaruhi persepsi
produk.
� Posisi (Positioning)
Adalah mempengaruhi persepsi konsumen sehingga produk
dipandang bernilai dan unik.
Customer Similaraty
Some Customer Different Customer
Beachead Targeting
� Also borrow from
offline positioning
� Focus, more, however,
on needs of smaller
group
� Stress value-added
advantages of the
interest
Bleed-over Targeting
� Use dual positioning
� Leverage existing
positioning
� Position added benefits,
such as augmented
offerings via the
internet (e.g., increased
product
customizability)
25
Blanket Targeting
• Borrow heavily from
existing offline
positioning
• Tout basic advantages
of the internet-
convenience and
accessibility
New Opportunity Targeting
� Reposition entirely
� Position diffenrention
which enter cater to the
new segment.
Gambar 2.5. Bricks-and mortar Positioning Scenarios and Guidelines
(Mohammed et al, 2004, P.112)
• Blanket Positioning
Segmentasi targetnya tidak berubah. Strategy akan banyak
berasak dari strategi-strategi posisi offline yang telah ada,
karena tujuannya adalah untuk merunjuk kekelompok
pelanggan yang sama.
• Beachhead Positioning
Segmen targetnya adalah bagian yang lebih kecil dari segmen
offline yang besar, posisinya adalah sama, tetapi mungkin
lebih di fokuskan kea rah kelompok pelanggan yang lebih
kecil. Posisi ini mengasumsikan bahwa segmen yang lebih
kecil memberikan nilai yang lebih pada kemampuan internet
seperti kenyamanan dan akses.
26
• Bleed-Over Positioning
Segmen targetnya disusun dari pelanggan lama dan tipe
pelanggan baru. Disini, posisinya akan menyerupai penawaran
offline, tetapi juga membuat penawaran online bagi tipe
pelanggan yang baru. Strategi posisi tersebut akan mencoba
untuk merunjuk ke segmen-segmen yang berbeda dari
sebelumnya.
• New Opportunity Positioning
Skenario terakhir ini memposisikan ulang keseluruhan
penawaran, mencoba untuk mengambil perhatian suatu
segmen baru secara penuh.
3. Tahap 3 : Merancang Pengalaman Konsumen (Designing The Customer
Experience)
Dikutip Mohammed et al. (2004, pp. 130-142), pada tahap ini perusahaan
harus dapat mengerti tipe dari pengalaman pelanggan yang dibutuhkan untuk
disesuaikan dengan kesempatan pasar. Pengalaman tersebut sebaiknya
berkaitan dengan posisi dan strategi pemasaran perusahaan. Terdapat 3 tahap
yang semuanya bertujuan untuk menumbuhkan loyalitas pelanggan, yaitu :
� Tahap 1 : Experiencing Functionality.
• Usability and ease of navigation
Diukur dari seberapa baik suatu website mengantisipasi kebutuhan-
kebutuhan pengguna yang dipengaruhi oleh berbagai elemen,
meliputi load speed, struktur halaman, dan desain grafiknya.
27
• Speed
Mengacu pada waktu yang dibutuhkan untuk menampilkan sebuah
halaman web pada layar pengguna.
• Reliability
Menggambarkan tingkat dimana suatu website mengalami periode
downtime, atau waktu ketika pengguna tidak mendapat mengakses
web tersebut oleh karena pemeliharaan rutin atau hancurnya sistem.
Reliability juga dipengaruhi oleh seberapa sering suatu website
mengambil data secara-tepat, meskipun situs tersebut sedang berjalan.
• Security
Para pelanggan ingin mengetahui apakah mereka dapat mempercayai
suatu website tertentu, ketika keamanan dan kenyamanan
dikombinasikan, pengalaman pelanggan ditingkatkan.
• Media accessibility
Merupakan kemampuan suatu website untuk mengambil data bagi
berbagai platform media. Dengan perkembangan peralatan
berbasiskan interne, media accessibility menjadi sangat penting.
Karenanya, website perlu untuk disederhanakan dan dirancang secara
rinci untuk berbagai platform sampai terdapat standarisasi untuk
semua platform.
28
� Tahap 2 : Experiencing Inimacy
Jika suatu perusahaan telah mampu untuk menyediakan dasar-dasar dari
functionality, maka perusahaan tersebut dapat maju ke tahap kedua
sebuah pengalaman yang mengundang keakraban dengan perusahaan :
• Customization adalah kemampuan dari website untuk mengubah
dirinya sendiri untuk setiap pengguna. Customization yang dimulai
atau diatur oleh perusahaan disebut tailoring. Customization yang
dimulai atau diatur oleh pengguna disebut personalization.
• Communication. Merunjuk kepada suatu percakapan antara situs dan
para penggunanya. Komunikasi ini dapat dibuat dalam tiga bentuk :
firm-to-user communication (seperti email notification), use-to-firm
communication (seperti customer-service request), atau two-way
communication (seperti instant messaging).
• Clearly. Komunikasi yang baik membutuhkan pencapaian yang tinggi
pada pihak online vendor. Hal ini dapat diukur dalam hal efisiensi
(misalnya, waktu untuk merespon) seperti halnya efektivitas
(misalnya, ketelitian tanggapan).
• Consistency. Merunjuk kepada tingkat dimana pengalaman pelanggan
pada satu website dapat berulang terus dari waktu ke waktu.
• Trustworthiness. Adalah suatu ciri khas yang di bentuk dari waktu ke
waktu, setelah para pengguna mempunyai beberapa kesempatan
untuk mengevaluasi pelayanan perusahaan. Kepercayaan menyiratkan
29
tingkat keakraban tertentu, yaitu perkembangannya dimulai dari tahap
kedua.
• Exceptional value. Perusahaan menawarkan nilai tambah lain
sehingga pengguna tersebut tidak akan mudah dibujuk oleh
perusahaan lainnya. Setiap konsumen mempunyai penilaian terhadap
suatu merk, produk, atau pengalaman tertentu yang tidak dapat
dijelaskan dengan menggunakan logika ekonomi murni. Dengan
adanya nilai ini, pelanggan dapat menjadi yakin dan teguh pada
kepercayaan mereka bahwa produk yang mereka gunakan adalah
yang terbaik. Mereka adalah para pelanggan yang loyal dan
berkomitmen.
• Shit from consumption to leisure activity. Para pelanggan tidak lagi
merasa bahwa kunjungan ke website adalah sebagai tugas atau beban,
tetapi sebagai suatu kunjungan untuk kesenangan.
� Tahap 3 : Experiencing Evangelism
Tahap akhir ini berasumsi bahwa pelanggan telah melewati dua tahap
sebelumnya yaitu : situs itu bekerja yang ditafsirkan sebagai suatu
pengalaman individu, dan bahwa si pengguna mengintergasikan suatu
merk ke dalam hidup mereka. Pada tahap akhir ini, pelanggan menjadi
seorang evangelist. Mereka mempunyai pengalaman yang sangat
mendalam dan tidak sadar untuk membaginya dengan teman, relasi dan
kenalan mereka.
30
• Taking the woed to the market. Pelanggan merasa senang untuk saling
cerita mengenai produk-produk yang mereka rasakan sangat bagus.
Dalam dunia offline, orang-orang biasanya berbagi tips-tips tentang
restoran, alat-alat olahraga, dan produk-produk lainnya yang mereka
rasakan.
• Active community membership. Ditandai dengan adanya partisipasi
komunitas. Tidak semua pelanggan akan terlibat dalam tawaran
komunitas, mereka yang mencapai tahap ini sering ingin
berpartisipasi untuk saling berbagi perasaan yang sama akan suatu
hal. Mereka yang membaca pesan atau postingan dari komunitas
lainnya tanpa kontribusi secara langsung, tetap akan memiliki ikatan
emosional yang kuat terhadap perusahaan.
• “The company cares about my opinions”. Kunci penting dari tahap
ini adalah suatu persepsi bahwa perusahaan manapun tidak akan
mampu untuk mengolah pengalaman tanpa pengguna, atau bahwa si
pengguna sangat terbuka untuk membantu perusahaan.
• Defender of the experience. Pelanggan yang mencapai tahap ini
adalah mereka yang mempertahankan sudut pandang mereka,
sehingga mereka dapat menjadi sangat marah ketika yang lain tidak
sependapat atau membeli penawaran pesaing.
31
4. Tahap 4 : Merancang Tampilan untuk Konsumen (crafting the customer
interface)
Dikutip Mohammed et al. (2004, pp.160-180), untuk merancang tampilan,
digunakan kerangka kerja 7C yaitu cara untuk mengidentifikasi tantangan-
tantangan perancang tampilan utama yang dihadapi ketika
mengimplementasikan model bisnis. Berikut ini adalah definisi dari 7C :
� Context
Menekankan pada bagaimana sebuah website dirancang baik secara
estetik maupun fungsional. Secara estetik berarti menggambarkan
karakterisktik visual dari website seperti warna, grafik, foto, pemakaian
huruf. Secara fungsional dapat berupa :
• Section Breakdown : Menggambarkan cara sebuah situs
diorganisasikan ke dalam sub-sub komponen.
• Linking Structure : Menggambarkan cara bagian-bagian
alternative dari sebuah situs dihubungkan.
• Navigation tools : Memfasilitasi pergerakan setiap pengguna di
seluruh situs, seperti site maps.
Beberapa situs menitikberatkan pada gambar yang menarik, warna dan
fitur perancangan, sedangkan yang lainnya menekankan fungsi
kemudahan navigasi.
32
� Content
Menekankan pada apa yang dipresentasikan dalam website yaitu semua
unsur utama digital yang ada pada website, meliputi teks, video, audio,
dan gambar. Dimensi dari content :
• Offering mis : Isi website dapat berisi produk, informasi dan
layanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
• Appeal mix : Merupakan pesan komunikasi dan promosi yang
dibuat perusahaan sehingga dapat mempengaruhi pelanggan baik
secara fungsional (harga rendah, customer support) maupun
emosional.
• Multimedia mix : Semua variasi media (teks, audio, video,
gambar, grafik) yang ada di dalam website.
• Content type : Isi dari website yang memiliki batas waktu
sehinggaharus di-update secara berkala.
� Community
Merupakan sebuah set hubungan yang dibangun berdasarkan minat-minat
yang dibagikan. Komunitas memiliki beberapa kegunaan, yaitu dapat
membuat isi atau layanan-layanan menarik konsumen kepada sebuah
website, dapat juga disediakan sebagai arti untuk membangun hubungan
yang lebih dekat antara konsumen dengan perusahaan, dan antara
konsumen dengan konsumen.
Contoh : Message board dan live chats
33
� Customization
Didefinisikan sebagai kemampuan situs untuk memodifikasi dirinya atau
dapat dimodifikasi oleh setiap pengguna. Dimensi dari customization :
• Personalisasi : Fitur-fitur dari personalisasi adalah login
registration cookies, personalized e-mail account, content and
layout configuration, storage dan agent.
• Tailoring : Ada dua, yaitu berdasarkan pada perilaku pengguna
dimasa lalu dan berdasarkan pada perilaku pengguna lain yang
memiliki kemiripan pilihan.
� Communication
Mengarah pada dialog antara website dan penggunanya. Dimensi
komunikasi :
• Broadcast. Pertukaran informasi satu arah dari organisasi ke
pengguna.
Contoh : Mass mailing, FAQ, E-mail Newsletter.
• Interaktif. Komunikasi dua arah organisasi dengan pengguna
Contoh : E-commerce dialogue, customer service dan user input.
• Hybrid. Kombinasi antara broadcast dengan interaktif.
� Connection
Koneksi didefinisikan sebagai jaringan dari link antara situs tersebut
dengan situs-situs lainnya. Link yang di klik dan membawa pengunjung
pergi dari situs perusahaan atau dapat membawa pengunjung ke situs
perusahaan.
34
Berikut adalah petunjuk dalam merancang website dikutip Mohammed et
al. (2004, P.180) :
• Letakkan isi atau link yang paling penting di sebelah atas,
sehingga pengunjung tidak harus scroll down halaman tersebut.
Sebaliknya merancang layer dengan ukuran 800 x 600 pixel
sehingga tidak terjadi horizontal scrolling yang merupakan hal
yang menjengkelkan bagi kebanyakan pengguna.
• Sediakan kotak pencarian yang mudah dilihat. Ini harus berupa
sebuah kotak, bukan link untuk melakukan pencarian, dan kotak
tersebut harus cukup lebar untuk menampung pertanyaan khusus.
Buat mesin pencarian bekerja sesuai dengan pemikiran pelanggan
Anda. Analisa catatan pencarian untuk melihat istilah apa yang
orang masukan, dimana mereka tidak dapat menemukan hasil atau
mendapatkan pada halaman.
• Jangan mengharuskan pengguna mendaftar untuk melihat-lihat
halaman produk untuk atau informasi.
• Ajak pengguna situs ke sasaran segera mungkin. Jika situs anda
adalah situs perbelanjaan, perbolehkan pengguna untuk berbelanja
dari halaman utama (homepage), atau paling banyak sejauh klik
dari halaman utama. Rata-rata pengguna menghabiskan kurang
dari 6 detik pada halaman utama, dan halaman utama adalah yang
paling sering menjadi titik yang diabaikan. Jika anda tidak perlu
untuk berbelanja dari halaman utama pada situs perbelanjaan,
35
anda harus dapat memikirkan bahwa itu adalah sebuah situs
perbelanjaan.
• Pada umumnya, pengunjung web tidak membaca, mereka
menyaring isi secara cepat, sehingga penyajian teks harus berbeda
kualitasnya dari yang dicetak (lebih banyak singkatan
menggunakan bullet dan kata kunci yang disorot, serta lebih
banyak ruang putih di antara kolom)
• Buat nomor telepon layanan konsumen anda mudah untuk
ditemukan. Juga sediakan cara lain untuk menghubungi anda
seperti melalui e-mail.
• Peta situs merupakan sebuah cara yang sangat baik untuk
membiarkan pengunjung mengetahui apa, dimana pada situs anda,
semuanya dalam satu tempat yang tepat. Banyak pengguna web
akan memulai dari sini, memilih untuk melewatkan navigasi layar
dan fungsi pencarian.
• Sediakan fungsi printer-friendly untuk halaman yang memiliki isi
yang berat, sehingga pengunjung dapat membaca materi anda
secara offline dalam format yang dikenal.
• Halaman kesalahan harus ditulis dalam bahasa yang dimengerti,
bukan bahasa teknologi (technospeak). Dan harus menawarkan
pilihan keluar bagi pengguna atau perbaikan alternative, serta
harus berisi penjelasan mengapa kesalahan dapat terjadi jika
dimungkinkan.
36
• Gunakan hanya icon yang dikenal secara luas, dan namakan
mereka sehingga pengguna akan dengan segera mengerti artinya.
• Jika ingin pengunjung anda menyebar (evangelist) berikan
kemudahan untuk mereka dengan menyediakan fungsi “e-mail
halaman ini” di seluruh situs anda.
• Gunakan nama produk yang umum dan jelas serta sudah dikenal
oleh pengunjung.
5. Tahap 5 : Merancang Program Pemasaran (Designing The Marketing
Program)
Dikutip Mohammed et al. (2004. p.10), tahapan ini adalah untuk mendesain
kombinasi dari aksi pemasaran (disebut lever) untuk memindahkan target
pelanggan dari awarness menjadi commitment. Kerangka kerja yang
digunakan untuk menyelesaikan tugas ini disebut Marketspace Matrix.
Sederhananya, internet marketer mempunyai 6 kelas level (produk, harga,
komunikasi, komunitas, distribusi, dan branding) yang dapat digunakan
untuk menciptakan kesadaran, eksplorasi, dan diharapkan komitmen pada
penawaran perusahaan.
� Customer Relationship
Dikutip Mohammed et al. (2004, p. 200), relationship adalah sebuah
hubungan antara perusahaan dan customernya. Hubungan ini dapat
berupa intelektual, emosional, ataupun kombinasi dari keduanya.
Relationship dapat dikategorikan berdasarkan dua dimensi yaitu
berdasarkan tipe dan keterlibatan customer.
37
Gambar 2.5 Pergerakan Relationship
Dikutip Mohammed et al. (2004. pp.212-222), Biasanya hubungan
customer dengan sebuah bisnis terbagi menjadi empat langkah
awareness, exploration/expansion, commitment, dan dissolution. Penting
untuk diketahui bahwa customer tidak harus melewati keseluruhan empat
langkah tersebut. Beberapa customer yang terhalang pada tahap
awareness, tidak pernah mengeksplorasi kemungkinan terjadinya
hubungan dengan perusahaan. Customer yang lain akan naik langsung
dari tahap awareness ke commitment.
• Kesadaran (awareness) adalah tahap dimana pelanggan memiliki
informasi dasar, pengetahuan atau pandangan tentang perusahaan atau
produk yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut tetapi belum
memulai komunikasi dengan perusahaan. Konsumenmencapai tahap
ini melalui berbagai sumber seperti mulut ke mulut (word-of-mouth)
pemasaran tradisional misalnya iklan di televisi, dan pemasaran
online seperti banner dsb.
• Exploration : Pelanggan dan perusahaan memulai membuat
komunikasi dan aksi yang yang memungkinkan suatu evaluasi
tentang apakah akan lanjut atau tidak lanjut ke hubungan yang lebih
Awareness Exploration/ Expansion
Commitment Dissolution
38
dalam. Di dunia maya, eksplorasi ini dapat berupa mengakses website
secara berkala, membeli produk yang ditawarkan, atau
mengembalikan produk yang telah dibeli. Tahap ini dapat memakan
waktu bertahun-tahun atau hanya beberapa kali akses saja sebelum
lanjut ke tahap berikutnya.
• Commitment : melibatkan perasaan tentang adanya kewajiban atau
tanggung jawab terhadap produk atau perusahaan. Pelanggan akan
secara berkala mengakses website tersebut, memberikan pandangan
dan sikap yang merefleksikan loyalitas. Satu ukuran utama untuk
melihat komitmen dari pelanggan adalah kustomisasi yang dilakukan
pelanggan tersebut terhadap website yang dikunjunginya.
• Pemutusan hubungan (dissolution) : tahap ini muncul ketika salah
satu atau kedua belah pihak memutuskan hubungan.
Pelanggan tidak perlu melalui ke-4 tahap ini. Mereka bisa dari tahap
kesadaran langsung ke tahap komitmen atau dissolution, atau dari tahap
eksplorasi langsung ke tahap dissolution tanpa melalui tahap komitmen.
Tahapan hubungan ini tergantung oleh intensitas hubungan antara
perusahaan dengan pelanggannya yang memiliki 3 dimensi :
• Frekuensi hubungan : sebebrapa sering pelanggan mengakses website
• Cakupan hubungan : berapa banyak jenis hubungan yang berbeda
yang digunakan oleh pelanggan.
• Kedalaman hubungan : seberapa dalam pelanggan menggunakan
website tersebut.
39
� Product
Dikutip Mohammed et al. (2004, p.238), produk adalah sesuatu yang
dibuat untuk tujuan transaksi. Produk dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhan pembeli secara spesifik dan menyediakan penjual suatu
pendapatan atau goodwill pelanggan. Sebuah produk menawarkan sebuah
basic product atau jasa yang menyediakan core benefit kepada customer,
baik dalam pengemasan produk dan juga meliputi augment produk.
• Core benefit merupakan bagian nilai yang paling fundamental yang
ditawarkan oleh produk
• Basic product merujuk kepada tawaran minimum produk yang
diperlukan dalam core benefit yang diharapkan oleh customer.
• Augmented product memberikan fitur yang lebih diluar harapan
customer.
Dikutip Mohammed et al. (2004, p.240), terdapat dua tipe umum dari
produk : Physical goods/ benda fisik dan services/jasa. Menurut
Mohammed et al. (2004,p.266), marketer dapat menggunakan produk
untuk membantunya membangun customer relationship.
� Communication
Dikutip Mohammed et al. (2004, p.386), komunikasi marketing sangat
penting karena dengan adanya komunikasi dengan customer maka
perusahaan dapat membangun suatu hubungan marketing. Komunikasi
positif dapat meningkatkan hubungan customer dari tahap pertama
sampai tahap komitmen.
40
� Community
Dikutip Mohammed et al. (2004, p.392), komunitas adalah rangkaian
hubungan yang di bangun untuk saling berbagi ketertarikan, sehingga
memenuhi kebutuhan para anggota yang tidak terpenuhi.
� Distribution
Dikutip Mohammed et al. (2004, p.444), channel distribusi adalah sistem
organisasi yang terdapat pada proses pembuatan produk atau service yang
tersedia untuk dikonsumsi atau digunakan.
Dikutip Mohammed et al. (2004, p.480), setiap hal-hal yang
mempengaruhi distribusi memiliki efek yang berbeda dalam menciptakan
dan me-maintain hubungan dengan customer.
� Branding
Dikutip Mohammed et al.(2004, p.534), merek adalah nama, bentuk,
symbol, atau desain, atau kombinasi dari kesemuanya yang bertujuan
untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seorang penjual ataupun
sekelompok penjual dan untuk membedakan barang dan jasa mereka
dalam persaingan. Produk biasanya menggambarkan katagori umum dari
sebuah barang, sedangkan merek merujuk pada semua aspek yang
berhubungan dengan identitas dari produk tersebut.
6. Tahap 6 : Pengadaan Informasi Konsumen melalui teknologi (
Leveraging Customer information through Tecnology)
Dikutip Mohammed et al. (2004, p.17), dalam sebuah lingkungan yang
terpusat pada pelanggan, perusahaan harus berbuat dan bertindak pada tiga
keputusan utama, yaitu :
41
� Secara strategis memilih pasar-pasar apa yang diikuti (marketing
research). Kerangka dari marketing research ini meliputi :
peluang/pendefinisian masalah (opportunity/problem definition),
perancangan penelitian (research design), pengumpulan data dan
masukan (data collection and entry), analisa data (data analysis),
penggunaan data.
� Mempelajari lebih mengenai pelanggan dan merencanakan strategi-
strategi untuk mendapatkan pelanggan yang ditargetkan (database
marketing). Database marketing terdiri dari perolehan informasi
consumen yang berarti bagi tiap individu, menganalisa informasi ini
untuk memperkirakan respon consumen pada penawaran-penawaran
tertentu, dan membuat keputusan-keputusan pemasaran berdasarkan pada
respon yang diharapkan. Keuntungan utama yang dapat diperoleh dari
pemasaran basis data adalah kemampuan dalam membuat pendekatan
pemasaran massa menjadi pendakatan satu per satu sehingga terjadi
peningkatan perhatian, kustomisasi dan pengeluaran yang efisien, yang
akan meningkatkan kegunaan bagi konsumen ketika dilakukan secara
efektif.
� Menetapkan probilitas jangka panjang dari pelanggan dan memelihara
pelanggan utama (customer relationship management).
Pemasar yang efektif menggunakan pasar dan informasi pelanggan untuk
memberitahu, dan mengurangi ketidakpastian hubungan dengan
pengelolaan pengambilan keputusan. Informasi pelanggan merupakan
42
kekuatan dan systerm informasi pelanggan membuat perusahaan dapat
meningkatkan kekuatannya.
7. Tahap 7 : Mengevaluasi Program Pemasaran (Evaluating The Marketing
Program)
Dikutip Mohammed et al. (2003, p.684), ukuran evaluasi digunakan
mewakili perfoma sasaran dari perusahaan. Ukuran evaluasi tersebut juga
memberikan umpan balik yang penting terhadap perusahaan yang
memungkinkan perusahaan untuk melakukan konfirmasi yang cepat akan
keberhasilan dan identifikasi segera terhadap tindakan yang harus dilakukan
seperti mengganti proses, strategi dan penawaran produk.