Upload
reza-novianda
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
1/13
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
2/13
II.! Pen"ertian #$del Pembelajaran %$$&erati'
odel pembelajaran adalah suatu peren&anaan atau pola yang dapat kita
gunakan untuk mendesain pola - pola mengajar se&ara tatap muka di dalam kelas atau
mengatur tutorial, dan untuk menentukan materialperangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku - buku, film - film, tipe - tipe, program - program media komputer, dan
kurikulum (/rianto, 200:2).
embelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan
kerjasama antar sis*a untuk men&apai tujuan pembelajaran. embelajaran kooperatif
men&akupi semua kelompok ke&il sis*a yang bekerja sebagai sebuah tim untuk
menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan suatu tugas, atau mengerjakan sesuatu
untuk men&apai tujuan bersama.
II.!.1 iri ) iri #$del Pembelajaran %$$&erati'
$ebanyakan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif
memiliki &iri - &iri sebagai berikut :
1. is*a bekerja dalam kelompok se&ara kooperatif untuk menuntaskan materi
belajarnya.
2. $elompok dibentuk dari sis*a yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan
rendah.
%. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis
kelamin yang berbeda.
II.!.! Lan"ka* ) lan"ka* #$del Pembelajaran %$$&erati'
intak model pembelajaran kooperatif terdiri atas (enam) fase menurut
uprijono (2003: 4) sebagai berikut :
Gambar 2.1. 5angkah - langkah odel embelajaran $ooperatif
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
3/13
II.!.+ %elebi*an dan %elema*an #$del Pembelajaran %$$&erati'
enurut $arli dan 6uliariatiningsih (2002: 2), kelebihan model pembelajaran
kooperatif antara lain sebagai berikut :
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
4/13
1. apat melibatkan sis*a se&ara aktif dalam mengembangkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilannya dalam suasana belajar mengajar yang bersifat terbuka dan
demokratis.2. apat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah dimiliki oleh
sis*a.
%. apat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai, dan keterampilan'
keterampilan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan di masyarakat.
7. is*a tidak hanya sebagai obyek belajar melainkan juga sebagai subyek belajar
karena sis*a dapat menjadi tutor sebaya bagi sis*a lainnya.
4. is*a dilatih untuk bekerjasama, karena bukan materi saja yang dipelajari tetapi
juga tuntutan untuk mengembangkan potensi dirinya se&ara optimal bagi
kesuksesan kelompoknya.
. emberi kesempatan kepada sis*a untuk belajar memperoleh dan memahami
pengetahuan yang dibutuhkan se&ara langsung, sehingga apa yang dipelajarinya
lebih bermakna bagi dirinya.
embelajaran kooperatif regular dinilai kurang memaksimalkan akti!itas sis*a
dalam pembelajaran. al ini dikarenakan oleh beberapa faktor sehingga pembelajaran
model ini kurang efektif. 9aktor'faktor yang menyebabkan pembelajaran ini kurang
efektif antara lain sebagai berikut :
1. is*a yang mampu seringkali mendominasi dalam kerja kelompok
2. trategi ini kadang'kadang menuntut pengaturan tempat duduk berbeda'beda
dan gaya mengajar yang berbeda'beda pula%. $eberhasilan strategi kelompok ini tergantung pada kemampuan sis*a
memimpin kelompok atau bekerja sendiri.
7. odel ini akan gagal apabila sis*a pasif, tidak komunikatif dan sifat egois sis*a
yang tinggi.
II.!.,Pembelajaran Berdasarkan #asala* (Problem Based Learning / PBL
II.!.,.1 Pen"ertianProblem Based Learning (PBL
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
5/13
enurut para ahli, B5 didefinisikan sebagai berikut:
a) B5 adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi sis*a untuk belajar tentang &ara berpikir kritis
dan ketrampilan peme&ahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan
konsep yang esensial dari materi pelajaran (urhadi 2007 : 103);
b) B5 adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah a*al
dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
6/13
II./Problem Based Learning Berbasis %$nstr0ktiisme
$onstrukti!isme merupakan 5andasan berpikir yang dipergunakan dalam
pembelajaran kontekstual, yaitu bah*a pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit
demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas. engetahuan
bukanlah seperangkat fakta, konsep kaidah yang siap untuk diambil dan diingat.
anusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memaknai melalui pengalaman
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
7/13
nyata. is*a perlu dibiasakan untuk meme&ahkan masalah, menemukan sesuatu yang
berguna. Guru tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada sis*a. is*a
harus mampu mengkonstruksikan pengetahuan.
=sensi dari teori konstrukti!is adalah ide bah*a sis*a harus menemukan dan
mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, dan apabila dikehendaki,
informasi itu menjadi milik sis*a. >nti dari teori konstrukti!isme adalah bah*a sis*a
harus menemukan dan mentransformasikan informasi kompleks ke dalam diri sendiri.
/eori ini memandang sis*a sebagai indi!idu yang selalu memeriksa informasi baru
yang dapat berla*anan dengan prinsip'prinsip tersebut apabila sudah dianggap tidak
dapat digunakan lagi (?nni, 200:43'0).
engan dasar itu maka pembelajaran harus dikemas menjadi proses
"mengkonstruksi# tidak "menerima# pengetahuan. alam pembelajaran untuk dapat
membangun sendiri pengetahuan pada diri sis*a maka digunakan model B5 dimana
B5 merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia
nyata sebagai suatu konteks bagi sis*a untuk belajar tentang &ara berpikir kritis dan
ketrampilan peme&ahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep
yang esensial dari materi kuliah atau materi pelajaran (sudarman 200).
engan model B5 berbasis konstrukti!isme ini maka sis*a diberikan suatu
permasalahan yang ada dalam kehidupan mereka sehari'hari yang kemudian sis*a
tersebut dibimbing oleh guru supaya dapat mengkonstruksi pengetahuan dalam diri
mereka untuk dapat memahami konsep, menemukan konsep dan meme&ahkan masalah
dari permasalahan yang diberikan dalam pembelajaran.
alam penelitian ini, penerapan model Problem Based Learning berbasis
konstrukti!isme diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep sis*a pokok
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
8/13
bahasan kalor. /ahapan'tahapan pembelajaran Problem Based Learning berbasis
konstrukti!isme di kelas sebagai berikut:
Gambar >>.%. /ahap'tahap pembelajaran Problem Based Learning berbasiskonstrukti!isme.
S0mber2 Ibra*im dkk3 !44421!
II./.1 %elebi*anProblem Based Learning Berbasis %$nstr0ktiisme
enurut urhadi (2007:110) embelajaran berdasarkan masalah sebagai suatu
model pembelajaran memiliki kelebihan, antara lain:
1) endorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
2) endorong pengamatan dan dialog dengan orang lain.
%) elibatkan sis*a dalam penyelidikan yang dipilihnya sendiri.
7) embantu sis*a menjadi pembelajar yang mandiri.
4) is*a aktif dalam pembelajaran.
) is*a membangun pengetahuannya se&ara mandiri
II.5 Pema*aman %$nse& Fisika
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
9/13
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
10/13
1 kalori C 7,18 joule dan dibulatkan menjadi 7,2 joule
1 joule C 0,27 kalori
1 kilokalori C 1000 kalori, kil$ kal$ri sering ditulis kkal
1 kilojoule C 1000 joule, kil$ j$0le sering ditulis kj
atu joule adalah energi yang digunakan ketika gaya 1 memindahkan suatu
benda searah sejauh 1 meter. Bila kalor terus ditambahkan pada suatu @at, maka
temperatur @at itu naik ke&uali ketika terjadi perubahan fase. Besarnya energi kalor yang
diperlukan untuk mengubah suhu benda sebanding dengan massa @at, kenaikkan suhu
dan tergantung pada jenis @at. e&ara matematis dapat ditulis dengan rumus :
$alor jenis yang dimaksud dalam rumus di atas merupakan sifat @at yang
nilainya berbeda untuk @at yang berbeda. $alor jenis @at didefinisikan sebagai
banyaknya kalor yang diperlukan oleh suatu @at untuk menaikkan suhu 1 kg @at itu
sebesar 1oD.
II.6.! #en"0a&3 #en"emb0n3 dan #endidi*
$alor yang diberikan pada suatu benda dapat menyebabkan terjadinya
perubahan *ujud atau dapat juga menaikan suhu. ada saat terjadi perubahan *ujud
suhu @at tetap, hal ini disebabkan karena kalor yang diberikan tidak untuk menaikkan
suhu tetapi untuk mengubah *ujud dan ketika @at mengalami perubahan suhu, *ujud
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
11/13
@at tetap karena kalor yang diterima tidak untuk mengubah *ujud tetapi untuk
menaikkan suhu.
iagram perubahan *ujud :
$eterangan :
erubahan *ujud yang memerlukan kalor :
1. elebur adalah perubahan *ujud dari padat menjadi &air.
2. enguap adalah perubahan *ujud dari &air ke padat
%. enyublim adalah perubahan *ujud dari padat menjadi gas7. embeku adalah perubahan *ujud dari &air menjadi padat
4. engembun adalah perubahan *ujud dari &air menjadi gas.
. enyublim adalah perubahan *ujud dari gas menjadi padat
eristi*a penguapan pada dasarnya adalah "terserapnya# air oleh udara, karena
masih adanya "ruang kosong# untuk air di udara. $etersediaan "ruang kosong# tersebut
terutama dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban. endidihan terjadi pada @at &air
yang bersentuhan dengan permukaan @at padat yang mempunyai temperatur lebih tinggi
dibanding temperatur jenuh @at &air.
erbedaan menguap dengan mendidih antara lain sebagai berikut : 1) ada
proses penguapan, tekanan uap jenuh lebih ke&il dari tekanan udara luar. edangkan
proses mendidih dapat ter&apai jika tekanan uap jenuh sama dengan tekanan luar. 2)
enguapan adalah suatu proses yang terjadi pada permukaan @at &air saja, sedangkan
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
12/13
mendidih terjadi pada !olume @at &air. %) endidih dapat terjadi pada titik didih
tertentu, sedangkan menguap dapat terjadi pada suhu diba*ah titik didih.
$alor laten adalah merupakan kalor terpendam atau kalor yang tersimpan dalam
suatu @at untuk mengubah *ujudnya dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Eat &air
dikatakan mendidih apabila mun&ul gelembung ' gelembung uap di dalam seluruh @at
&air. $alor yang diperlukan untuk mengubah *ujud 1 kg @at &air menjadi uap pada titik
didihnya disebut kal$r 0a&. Besarnya kalor yang diperlukan oleh suatu @at &air
bergantung pada massa dan besarnya kalor uap suatu @at &air. apat dirumuskan :
!.11.+ #eleb0r dan #embek0
elama proses perubahan *ujud @at, suhu benda tetap meskipun menerima
kalor, karena kalor yang diterima tidak dipakai untuk menaikkan suhu tetapi untuk
mengubah *ujud @at. ada saat melebur, @at memerlukan kalor meskipun tidak
mengalami kenaikan suhu. ebaliknya, untuk membeku, @at melepaskan kalor meskipun
suhu @at tetap. /itik lebur adalah suhu pada *aktu @at melebur. $alor yang diperlukan
untuk mengubah *ujud 1 kg @at padat menjadi &air dinamakan kalor lebur. $alor yang
dilepaskan pada *aktu @at membeku dinamakan kalor beku. Aika banyaknya kalor yang
diperlukan oleh @at yang massanya untuk melebur adalah , maka dapat ditulis :
7/25/2019 BAB 2 PBL KALOR
13/13
alam > , satuan banyak kalor ( Q ) adalah Aoule (A) dan satuan massa adalah
kilogram ($g), sehingga satuan kalor lebur 5 adalah Akg.