13
BAB 2 LAPORAN KASUS I. IDENTITAS Nama : Tn. N Usia : 26 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Tangerang Pekerjaan :- Pendidikan : SMA Status nikah : Belum menikah Suku bangsa : Jawa Agama : Islam Nomor register : 373027 II. KELUHAN UTAMA Pasien mengiris pergelangan tangan kiri III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Autoanamnesa (Tanggal 03 April 2015 di IGD RSUD Kanjuruhan Malang) T : Selamat pagi pak, saya dr. Nadin. Dengan bapak siapa? J : Bapak N. T : Bisa diceritakan ini kejadiannya bagaimana? J : Saya sudah mengiris tangan saya, kok saya belum mati? T : Kenapa kok bapak ingin mati? 3

BAB 2 SP

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fdsf

Citation preview

RESPONSI

BAB 2LAPORAN KASUS

I. IDENTITAS Nama:Tn. N Usia:26 tahun Jenis kelamin:Laki-laki Alamat:Tangerang Pekerjaan:- Pendidikan:SMA Status nikah:Belum menikah Suku bangsa:Jawa Agama:Islam Nomor register:373027

II. KELUHAN UTAMAPasien mengiris pergelangan tangan kiri

III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANGAutoanamnesa (Tanggal 03 April 2015 di IGD RSUD Kanjuruhan Malang) T: Selamat pagi pak, saya dr. Nadin. Dengan bapak siapa? J: Bapak N.T: Bisa diceritakan ini kejadiannya bagaimana?J: Saya sudah mengiris tangan saya, kok saya belum mati?T: Kenapa kok bapak ingin mati?J: Saya sudah tidak diterima di masyarakat.T: Bagaimana bapak bisa berpikiran seperti itu?J: Ada yang bilang saya pantas mati. Saya sudah tidak pantas hidup di kalangan masyarakat. Dan saya disuruh mengiris pergelangan tangan saya. T: Siapa yang bilang seperti itu pak?J: Ada yang membisiki saya. Saya tidak tahu siapa.T: Apa bapak dan orang lain bisa melihat orang yang membisiki bapak? J: (Pasien terdiam) Tidak bisa.T: Laki-laki atau perempuan pak? Apa orang lain bisa mendengar dan melihat orang yang membisiki bapak?J:Banyak yang membisiki saya. Laki-laki. T:Sejak kapan bapak mendengar suara-suara itu? J:(Pasien terdiam) T:Baik, bapak tahu sekarang sedang dimana? J:Rumah sakit. T: Dengan siapa dan naik apa bapak ke sini? J: Dengan ibu saya, naik mobil. T: Bapak tinggal dimana? J:DI rumah ibu saya. T:Apa pekerjaan bapak? J:Tidak kerja. T:Apa yang biasanya bapak lakukan di rumah? J:Ya begitu itu. (Pasien kemudian terdiam dan menutup mata)T: Baik pak, untuk sementara bapak di rumah sakit dulu ya pak.J: (Pasien hanya terdiam dan tetap menutup matanya)

Heteroanamnesa (Tanggal 03 April 2015 di IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen dengan ibu pasien)Menurut pengakuan ibu pasien, pasien mengalami gejala seperti sering menyendiri, berbicara sendiri sejak 3 bulan yang lalu. Sebelumnya pasien memang pendiam dan tidak banyak bicara, namun tidak menunjukkan gejala seperti ini. Pasien sempat kerja di Jakarta 1 tahun yang lalu kemudian 3 bulan yang lalu kembali ke Malang. Pasien mengaku tidak betah di Jakarta karena sering dipaksa teman-teman tempat kerjanya untuk minum-minuman keras dan memakai narkoba sampai uangnya habis dan apabila tidak menuruti temannya, pasien dihina dan dikucilkan. Saat kembali ke Malang, pasien jadi lebih pendiam dan kadang suka berbicara sendiri. Oleh ibu pasien, pasien dipondokkan. Namun, baru 1 bulan di pndok, pasien pulang dengan alasan ada yang membisikinya untuk pulang karena dia tidak pantas berada di pondok. Gejala pasien kemudian semakin parah, pasien sering diam, menyendir,tidak mau makan dan minum bila tidak dipaksai, dan berbicara sendiri seperti berdebat dengan seseorang yang tidak ada. Sampai akhirnya pagi hari ini, pasien mengiris tangannya di kamar mandi.

IV. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Organik : Pasien tidak pernah menderita penyakit yang berat yang sampai harus membuat dirinya rawat inap. Penyakit yang umumnya sering dialami pasien adalah batuk, pilek, dan demam. Non organik/Psikiatrik : Pasien tidak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya.

V. RIWAYAT PREMORBID1. Riwayat pribadi Riwayat kelahiranPasien lahir secara normal, cukup bulan (9 bulan), dengan berat >3 kg namun panjangnya lupa pada tanggal 22 Oktober 1988 di Bidan Desa setempat. Riwayat tumbuh kembangPada pasien tidak di dapatkan adanya keterlambatan atau gangguan pada proses tumbuh kembang. Tumbuh kemang sesuai dengan anak seusianya. Riwayat pendidikanPasien menempuh pendidikan sampai SMA. Pasien memutuskan kerja di Jakarta 1 tahun yang lalu. Sebelumnya pasien kerja di rumah membantu ibunya yang punya toko. Penggunaan waktu luang Diam menyendiri di kamar dan kadang menonton TV. Riwayat keagamaanSebelumnya pasien taat beribadah, namun kini pasien menjadi jarang beribadah.

2. Riwayat psikososialPasien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara, memiliki 2 kakak perempuan. Menurut pengakuan ibunya, pasien termasuk orang yang pendiam dan tertutup. Hubungan dengan kakak perempuan baik tapi tidak terlalu akrab karena kedua kakaknya sekarang sudah menikah dan tidak tinggal serumah. Hubungan dengan ayah dan ibu baik, namun karena pasien cenderung pendiam dan tertutup, pasien tidak terlalu banyak berinteraksi dengan keluarganya. Pasien termasuk orang yang pendiam sehingga jarang sekali bergaul dengan teman-temannya. 4. Faktor PremorbidKepribadian Premorbid: Pasien sebelumnya berkepribadian tertutup dan pendiam, jarang bercerita kepada keluarga mengenai masalah yang dialami. Riwayat keturunan : Tidak ada riwayat gangguan jiwa di keluarga seperti yang dialami pasien. Faktor pencetus : Psikosial

Time Line Perjalanan PenyakitPRE MORBIDMORBID

A B C D

A:Pasien dilahirkan pada tahun 1988B: Pasien bekerja di jakarta tahun 2013 dan saat itu sering dihina dan dikucilkan oleh teman-temannya. C:Pasien kembali ke Malang.. Gejala pasien mulai muncul. Semakin memberat setelah pasien pulang dari pondok D: Pasien mengiris pergelangan tangannya dan dibawa ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen.

VI. PEMERIKSAAN FISIKStatus internistik Keadaan umum: baik Gizi : cukup Higiene:cukup Tekanan darah: 120/ 80 mmHg Nadi: 84 kali/menit Pernapasan: 20 kali/menit Suhu : 36,5 C Kepala: anemia -/-, ikterus -/-, cyanosis -/-, edema-/- Leher: kaku kuduk -, PKL -, Thorax: Cor Inspeksi : ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus cordis teraba di ICS V MCL SinistraPerkusi : LHM: ICS V MCL sinistraRHM: SL dextraAuskultasi: HR: 88 x/menit, murmur Pulmo Inspeksi : SimetrisPalpasi : SF D=SPerkusi : Sonor di semua lapangan paru kanan dan kiriAuskultasi : Vesikuler di semua lapangan paru Rh (-), Wh (-) Abdomen: Inspeksi : flatPalpasi : dalam batas normal Perkusi : meteorismus Auskultasi : BU (+) N Extremitas: akral hangat, edema -/-Status Lokalis :L : tampak vulnus laceratum regio wrist sinistra, tampak ruptur tendon dan perdarahan yang memancar, susp. ruptur AVN F : tendernes (+) M : ROM (+) Prick test (+), Saturasi Digiti I 78% Digiti II 79% Digiti III 78% Digiti IV 97% Digiti V 98%

Gambar 3.1 Luka iris di pergelangan tangan kiri pasien

Status neurologis : GCS :456 ANS : dalam batas normal

Status psikiatri : Kesan umum : pria, usia 26 tahun, dengan pakaian rapi dan bersih, wajah sesuai usia Kesadaran : compos mentis, kuantitas (GCS 456), kualitas (insight: terganggu, judgement : terganggu) Kontak : verbal (+, kurang) relevan, non verbal (+, kurang) Proses berpikir : Bentuk : nonrealistis Arus : koheren Isi : pikiran isolasi sosial Persepsi : riwayat halusinasi auditorik (+), pria, banyak, menyuruh. Psikomotor : hipokinesia Orientasi- Tempat : baik- Waktu: baik- Orang: baik Daya ingat : baik Afek / Emosi: tidak wajar Intelegensi : cukup Kemauan: ADL menurun

Pemeriksaan PenunjangRo Antebrachii (S) AP/Lat, DL GOPUC CT/BT, HbsAg

VIII. RESUMETn.N/26 tahun/Anamnesa tanggal 03 April 2015Keluhan utama: pasien mengiris pergelangan tangan kiriAnamnesa: Pasien datang ke IGD RSUD Kanjuruhan Kepanjen diantar oleh ibu pasien karena mengiris pergelangan tangan kirinya pagi ini. Pasien menyatakan alasannya memotong tangannya adalah karena pasien dibisiki oleh suara yang mengatakan bahwa pasien pantas mati karena tidak diterima oleh masyarakat. Dari heteroanamnesis di dapatkan bahwa pasien memiliki kepribadian yang tertutup. Dan gejala muncul 3 bulan yang lalu saat pasien pulang dari Jakarta. Ibu pasien mengatakan bahwa pasien sering dihina dan dikucilkan teman-temannya apabila pasien tidak mau diajak minum minuman keras dan menggunakan narkoba. Ibu pasien menyatakan bahwa uang pasien selama bekerja sampai habis karena paksaan teman-teman kerjanya. Riwayat Penyakit Dahulu Organik : - Non organik : -Riwayat psikososialPasien merupakan anak ketiga dari 3 bersaudara, memiliki 2 kakak perempuan. Menurut pengakuan ibunya, pasien termasuk orang yang pendiam dan tertutup. Hubungan dengan kakak perempuan baik tapi tidak terlalu akrab karena kedua kakaknya sekarang sudah menikah dan tidak tinggal serumah. Hubungan dengan ayah dan ibu baik, namun karena pasien cenderung pendiam dan tertutup, pasien tidak terlalu banyak berinteraksi dengan keluarganya. Pasien termasuk orang yang pendiam sehingga jarang sekali bergaul dengan teman-temannya.

PEMERIKSAAN FISIKStatus internistik : dalam batas normalStatus Lokalis : L : tampak vulnus laceratum regio wrist sinistra, tampak ruptur tendon dan perdarahan yang memancar, susp. ruptur AVN F : tendernes (+) M : ROM (+) Prick test (+), Saturasi Digiti I 78% Digiti II 79% Digiti III 78% Digiti IV 97% Digiti V 98%

Status neurologis : dalam batas normalStatus psikiatri : Kesan umum : pria, usia 26 tahun, dengan pakaian rapi dan bersih, wajah sesuai usia Kesadaran : compos mentis, kuantitas (GCS 456), kualitas (insight: terganggu, judgement : terganggu) Kontak : verbal (+, kurang) relevan, non verbal (+, kurang) Proses berpikir : Bentuk : nonrealistis Arus : koheren Isi : pikiran isolasi sosial Persepsi : riwayat halusinasi auditorik (+), pria, banyak, menyuruh. Psikomotor : hipokinesia Orientasi- Tempat : baik- Waktu: baik- Orang: baik Daya ingat : baik Afek / Emosi: tidak wajar Intelegensi : cukup Kemauan: ADL menurun

IX. DIAGNOSIS MULTIAXIAL Axis I : Gangguan Skizofrenia Paranoid (F 20.0) Axis II : Ciri kepribadian tertutup Axis III : Susp. Ruptur AVN wrist (S) Axis IV : Masalah psikososial Axis V : GAF Scale 20-11

X. PENATALAKSANAAN Bebat tekan IVFD RL 20 tpm Inj. Ketorolac 1 amp Inj. Ranitidin 1 amp Rujuk RS Saiful Anwar Malang(tidak ada dokter ahli jiwa di RSUD Kanjuruhan Kepanjen) KIE kondisi pasien

3

11