3
BAB 4 PEMBAHASAN Pada kasus ini, diagnosis DMG ditegakkan berdasarkan anamnesis pasien yang memiliki riwayat DMG pada kehamilan sebelumnya. Pada saat dilakukan pemeriksaan kehamilan sebelumnya, dilakukan pemeriksaan kadar gula darah pada usia kehamilan ±32 minggu. Bayi yang dilahirkan juga Hal ini sesuai kepustakaan, bahwa salah satu faktor risiko DMG adalah memiliki riwayat diabetes gestasional sebelumnya. Pada kasus ini diagnosis DMG ditegakkan berdasarkan pemeriksaan gula darah pada kunjungan pertama di poliklinik saat umur kehamilan 36 minggu 6 hari dan tidak didapatkan riwayat DM sebelum hamil. Adanya riwayat abortus 3 kali dan hidramnion pada pemeriksaan USG mengarahkan pada diagnosis DM gestasi. Hal ini terbukti setelah dilakukan pemeriksaan skrining DM dengan cara WHO ternyata hasilnya positif. Saat dilakukan CST, hasilnya mencurigakan, dan diulangi disertai dengan resusitasi intra uterine hasilnya tetap sama, akhirnya dianjurkan untuk dilakukan seksio sesarea mengingat janin yang kemungkinan makrosomia dan ibu dengan riwayat obstetri yang buruk. Dilakukan kontrol gula darah tiap hari setelah operasi ternyata normal. Hal ini membuktikan bahwa pasien ini DM gestasi. Berdasarkan kriteria penyaringan GDS, kadar gula darah normal apabila GDS < 140, prediabetes apabila GDS 140 mg/dl – 200 mg/dl sedangkan diabetes melitus gestasional apabila GDS > 200 mg/dl (Maryunani, 2008). Prediabetes merupakan suatu tahapan sebelum terjadinya diabetes. Diabetes melitus gestasional terjadi dan diketahui pertama kali saat kehamilan sedang berlangsung. Saat kehamilan, terjadi perubahan hormonal dan metabolik. Perubahan metabolik ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah akibat pemenuhan kebutuhan energi untuk ibu dan janin. Perubahan hormonal ditandai dengan

BAB 4

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vmgnlkbgj

Citation preview

BAB 4PEMBAHASANPada kasus ini, diagnosis DMG ditegakkan berdasarkan anamnesis pasien yang memiliki riwayat DMG pada keamilan sebelumnya! Pada saat dilakukan pemeriksaan keamilan sebelumnya, dilakukan pemeriksaan kadar gula dara pada usia keamilan "#$ minggu! Bayi yang dilairkan %ugaHal ini sesuai kepustakaan, bawa sala satu &aktor risiko DMG adala memiliki riwayat diabetes gestasional sebelumnya! Pada kasus ini diagnosis DMG ditegakkan berdasarkan pemeriksaan gula darah pada kunjungan pertama di poliklinik saat umur kehamilan 36 minggu 6 hari dan tidak didapatkan riwayat DM sebelum hamil. Adanya riwayat abortus 3 kali dan hidramnion pada pemeriksaan USG mengarahkan pada diagnosis DM gestasi. al ini terbukti setelah dilakukan pemeriksaan skrining DM dengan !ara "# ternyata hasilnya positi$. Saat dilakukan %S&' hasilnya men!urigakan' dan diulangi disertai dengan resusitasi intra uterine hasilnya tetap sama' akhirnya dianjurkan untuk dilakukan seksio sesarea mengingat janin yang kemungkinan makrosomia dan ibu dengan riwayat obstetri yang buruk. Dilakukan kontrol gula darah tiap hari setelah operasi ternyata normal. al ini membuktikan bahwa pasien ini DM gestasi.Berdasarkan kriteria penyaringan GDS, kadar gula dara normal apabila GDS' (4), prediabetes apabila GDS (4) mg*dl + $)) mg*dl sedangkan diabetes melitus gestasional apabila GDS , $)) mg*dl -Maryunani, $))./! Prediabetes merupakan suatu taapan sebelum ter%adinya diabetes! Diabetes melitus gestasional ter%adi dan diketaui pertama kali saat keamilan sedang berlangsung! Saat keamilan, ter%adi perubaan ormonal dan metabolik! Perubaan metabolik ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam dara akibat pemenuan kebutuanenergi untuk ibu dan %anin! Perubaan ormonal ditandai dengan meningkatnya ormon esterogen dan ormon progestin! Peningkatan ormon esterogen dan ormon progestin mengakibatkan keadaan %umla* &ungsi insulin ibu tidak optimal dan ter%adi perubaan kinetika insulin dan resistensi teradap e&ek insulin! E&ek dari resistensi insulin ini mengakibatkan kadar gula dara ibu amil tinggi seingga ter%adila diabetes gestasional! 0eadaan ini dapat berdampak pada %anin, sebab kadar gula daraibu akan mempengarui gula dara %anin seingga gula dara %anin %uga meningkat -Maryunani, $))./! 1mur ibu merupakan sala satu &aktor yang dapat berkontribusi se2ara tidak langsungpada ke%adian prediabetes* diabetes mellitus gestasional! Hasil u%i statistik pada penelitian ini didapatkan nilai 34 #,456! Hal ini menun%ukkan bawa umur ibu amilmerupakan &aktor risiko teradap ke%adian prediabetes* diabetes mellitus gestasional! Hasil peneltian ini se%alan dengan asil yang didapatkan ole Hosler et al -$)((/, didapatkan asil bawa umur ibu amil 7 #8 taun berisiko 4,)8 kali untuk menderitadiabetes melitus gestasional dibandingkan dengan umur ibu amil ' #8 taun! Menurut Park et al -$))$/ dalam 9atamal dkk -$))5/, diabetes melitus merupakan penyakit yang ter%adi akibat penurunan &ungsi organ tubu -degenerati&/ terutama gangguan organ pangkreas dalam mengasilkan ormon insulin, seingga DM akan meningkat kasusnya se%alan dengan pertambaan usia! 9atamal dkk -$))5/ menambakan, pada usia lan%ut ter%adi perubaan gaya idup, mulai dari pola makan*%enis makanan yang dikonsumsi sampai berkurangnya kegiatan %asmani! Hal ini ter%adi terutama pada kelompok usia dewasa ke atas pada seluru status sosial ekonomi! Semakin tinggi usia maka semakin berisiko untuk menderita prediabetes* diabetes mellitus gestasional ole karena itu, ibu perlu mengindari keamilan pada usia risiko tinggi -:u et al, $))5/ 4iwayat overweight %uga merupakan sala satu &aktor yang dapat berkontribusi se2aratidak langsung pada ke%adian prediabetes* diabetes mellitus gestasional! Hasil u%i statistik pada penelitian ini menun%ukkan bawa ibu amil yang memiliki riwayat overweight berisiko 6,;8$ kali menderita prediabetes* diabetes mellitus gestasional diabandingkan dengan ibu amil yang tidak memiliki riwayat overweight dimana nilai besar risiko tersebut bermakna se2ara statistik! Hasil penelitian ini se%alan dengan asil penelitian ole Hosler et al -$)((/ dimana didapatkan asil bawa, ibu yang memiliki riwayat overweight berisiko (,8# kali untuk menderita diabetes mellitus gestasional sedangkan ibu yang memiliki risiko obesitas berisiko $,8; kali untuk menderita diabetes mellitus gestasional dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki riwayat overweight! Penelitian lain yang berubungan yaitu, :u et al -$))5/, didapatkan asil bawa ibu yang memiliki riwayat obesitas memiliki risiko #,86 kali untuk menderita diabetes melitus gestasional dibandingkan dengan ibu yang tidak memiliki riwayat obesitas! Menurut Doshani dan (onje )*++,-' overweight merupakan $aktor risiko pada gangguan toleransi glukosa )prediabetes- baik sebelum atau dalam kehamilan. Overweight merupakan mani.estasi dari obesitas dengan kata lain overweight merupakan suatu tahap sebelum terjadi obesitas. al ini dapat dijelaskan dengan mekanisme dimana saat terjadi obesitas maka sel/sel lemak yang menggemuk akan menghasilkan beberapa 0at yang digolongkan sebagai adipositokin yang jumlahnya lebih banyak daripada keadaaan tidak gemuk. 1at/0at itulah yang menyebabkan resistensi insulin. Akibat resistensi insulin inilah glukosa sulit masuk ke dalam sel keadaan ini membuat glukosa darah tetap tinggi )hiperglikemi- dan terjadilah diabetes. Selain itu' saat hamil biasanya terjadi penambahan berat badan dan peningkatan konsumsi makanan sehingga keadaan ini dapat berdampak pada meningkatnya gula darah di atas normal )Maryunani' *++2-. #leh (arena itu' sebelum hamil ibu perlu menjaga pola makan sebelum terjadi peningkatan berat badan berlebih saat kehamilan.