Upload
hadang
View
231
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 27
BAB 5ANALISA DAN IDENTIFIKASI DAMPAK PENAMBAHAN FUNGSIKOMERSIAL PADA KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG
5.1 Analisa dan Identifikasi Dampak Fungsi Komersial terhadapLingkungan Kambang Iwak PalembangKeberadaan Kawasan Kambang Iwak di Palembang pada area yang
sangat strategis memberikan kemudahan akses dari berbagai bagian
daerah kota Palembang, selain itu lingkungan sekitar yang sangat
menunjang, juga menambah nilai kawasan ini.
a. Skala PelayananKambang Iwak merupakan Ruang Terbuka Hijau dengan skala
pelayanan tingkat kotamaya. Kambang Iwak sendiri telah menjadi salah
satu tempat rekreasi yang diminati oleh wisatawan lokal maupun non
lokal.
Gambar 5.1. Skala pelayanan Kawasan Kambang Iwak Palembang
Sumber : www. Google earth.com
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 28
b. Lingkungan sekitarKawasan Kambang Iwak terletak di daerah yang sangat strategis dan
potensial, hal ini dapat dilihat pada lingkungan disekitarnya, yaitu :
Batas wilayahUtara : Permukiman penduduk dan rumah Dinas Walikota
Palembang
Timur : Jln. Dr. Sutomo, Kantor Dinas Perpajakan Sumatera
Selatan
Selatan : Jln Tasik, Hotel dan Gedung Serbaguna Swarna Dwipa
Barat : Permukiman Penduduk, Gereja Siloam
Gambar 5.2. Analisa kesinambungan terhadap lingkungan sekitar kawasan KambangIwak Palembang
Sumber : www. Google earth.com
Kesinambungan dengan lingkungan sekitar dapat terlihat dari berbagai
kemudahan sudut pandang terhadap lingkungan sekitar, serta sebaliknya juga
memberi kemudahan pandangan bagi lingkungan sekitarnya. Selain itu juga,
penduduk di sekitar dapat mengakses dengan leluasa kawasan Kambang Iwak
ini.
Rumah Dinas Walikota Palembang
Gereja Siloam
Kantor Dinas Pajak
Hotel dan Gedung Serbaguna
Permukiman
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 29
Analisa dan identifikasi kualitas dan dampak fungsi komersial pada Kambang
Iwak berdasarkan The Social Life of Small Urban Spaces, William H. Whyte
1. The Life of PlazasKawasan Kambang Iwak Palembang sebagai suatu ruang terbuka dapat
dikategorikan sebagai salah satu plaza kota. Kualitas ruang terbuka
dapat dilihat dari aktivitas yang berlangsung di dalamnya. A good new
space builds a new constituency. It stimulates people into new habits and
provides new paths to and from work, new places to pause. Ruang
terbuka yang baik merupakan ruang yang penuh dengan aktfitas sosial
serta menstimulasi kreatifitas pengunjungnya.
Sebelum adanya penambahan fungsi komersial ke dalam kawasan
Kambang Iwak Palembang, aktifitas di dalam kawasan ini sangat sedikit.
Waktu puncak kegiatan berlangsung adalah pada saat pagi akhir pekan,
dengan dominasi kegiatan olahraga oleh pengunjung remaja dan orang
dewasa.
Adanya penambahan fungsi komersial pada kawasan, menambah serta
meberi banyak variasi kegiatan. Perbandingan kegiatan pada kawasan
Kambang Iwak sebelum dan sesudah penambahan fungsi komersial
dapat dilihat pada tabel berikut:
Kegiatan sebelum adanya fungsi komersialN
o Pelaku Aktifitas
Tem
pat
Weekday Waktu Weekend Waktu
Khus
us
(senin s/d jum'at)
(Sabtu dan
Minggu)
1
Pengunjun
g
Anak-
anak tidak ada - Jalan santai Pagi Ada
bermain Pagi TA
bersantai Pagi TA
berjemur Pagi TA
2 Remaja Parkir
inside
ntial Parkir Pagi TA
Balap Mobil/
Motor
inside
ntial bersantai Pagi TA
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 30
Berkumpul
inside
ntial Olahraga Pagi Ada
Sarapan Pagi TA
Pacaran
Inside
ntial TA
Balap Mobil/
Motor
Inside
ntial TA
3 Dewasa tidak ada - Parkir Pagi TA
bersantai Pagi TA
Olahraga Pagi Ada
Sarapan Pagi TA
Bermain dengan
anak Pagi TA
4 Pedagang PKL tidak ada - Melayani Pembeli Pagi TA
5
Pengec
er tidak ada -
Menjajakan
jualanan Pagi TA
Melayani Pembeli Pagi TA
6
Petugas
Kebersihan
Membersihkan
Kolam
Membersihkan
Kolam Pagi Ada
Membersihkan
Taman
Membersihkan
Taman Pagi Ada
Membersihkan
Jalan
Membersihkan
Jalan Pagi Ada
Mengumpulkan
Sampah
Mengumpulkan
Sampah Pagi Ada
Mengeluarkan
sampah dari
Mengeluarkan
sampah dari Pagi TA
kawasan kawasan
Tabel 5.1. Tabel Kegiatan pada kawasan Kambang Iwak pra penambahan fungsi komersialSumber : Observasi dan Wawancara
N
o Pelaku Aktifitas
Tem
pat
Weekday Waktu Weekend Waktu
Khu
sus
(senin s/d
jum'at)
(Sabtu dan
Minggu)
1 Pengunjung Anak- bermain P Jalan santai P Ada
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 31
anak
bermain P Ada
bersantai P Ada
Makan P
berjemur P Ada
2 Remaja Parkir
P, S,
So, M Parkir
P, S,
So, M TA
Berkumpul
P, S,
So, M bersantai
P, S,
So, M Ada
Bersantai
P, S,
So, M Olahraga
P, S,
So, M Ada
Makan
P, S,
So, M Sarapan
P, S,
So, M Ada
Pacaran
P, So,
M TA
3 Dewasa Parkir
P, S,
So, M Parkir
P, S,
So, M TA
Berkumpul
P, S,
So, M bersantai
P, S,
So, M Ada
Bersantai
P, S,
So, M Olahraga
P, S,
So, M Ada
Makan
P, S,
So, M Berkumpul
P, S,
So, M Ada
Sarapan P Ada
Bermain dengan
anak P Ada
4 Pedagang PKL
Melayani
Pembeli
10.00-
11.00
Melayani
Pembeli
10.00-
12.00 Ada
5
Pengec
er
Menjajakan
jualanan
10.00-
11.00
Menjajakan
jualanan
10.00-
12.00 TA
Melayani
Pembeli
10.00-
11.00
Melayani
Pembeli
10.00-
12.00 TA
6 Kios
Makana
n Parkir Pengelola
10.00-
11.00 Parkir Pengelola
10.00-
12.00 TA
Melayani
Pembeli
10.00-
11.00
Melayani
Pembeli
10.00-
12.00 Ada
7 Petugas
Kebersihan
Membersihkan
Kolam
06.00-
17.00
Membersihkan
Kolam
06.00-
17.00 Ada
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 32
Membersihkan
Taman
06.00-
17.00
Membersihkan
Taman
06.00-
17.00 Ada
Membersihkan
Jalan
06.00-
17.00
Membersihkan
Jalan
06.00-
17.00 Ada
Mengumpulkan
Sampah
06.00-
17.00
Mengumpulkan
Sampah
06.00-
17.00 Ada
Mengeluarkan
sampah dari
06.00-
17.00
Mengeluarkan
sampah dari
06.00-
17.00 TA
kawasan kawasan
Ket: P = Pagi, S= Siang, So = Sore, M= Malam ; TA = Tidak Ada
Tabel 5.2. Tabel Kegiatan pada kawasan Kambang Iwak setelah penambahan fungsi
komersial (Sumber : Observasi dan wawancara)
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jam operasional kawasan Kambang
Iwak Besak menjadi lebih panjang setelah adanya penambahan fungsi
komersial. Hal ini menjadikan kawasan Kambang Iwak memiliki peranan
Ruang Terbuka Hijau yang nyata dan mampu menampung aspirasi
kegiatan masyarakat di sekitarnya. Kegiatan tersebut mencapai waktu
puncak pada saat malam hari, terutama pada akhir pekan.
1
2
3
Memberi makan ikan dariMenara Pengawas Restoran di Plaza KIF
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 33
Gambar 5.3. Aktifitas pada kawasan kambang Iwak besak, Setelah penambahan fungsi
komersial
Kambang Iwak menstimulasi para pengunjungnya untuk datang serta
berkreatifitas. Hal ini dapat dilihat dari adanya perubahan aktifitas oleh
remaja di sekitar kawasan. Pada saat kawasan belum memiliki variasi
kegiatan dan pengunjung, para remaja sering mengadakan balap motor
dan mobil yang mengganggu pengguna jalan lain pada jalan Tasik,
namun adanya fungsi komersil membawa aktifitas yang lebih baik seperti
latihan skate board, jogging dan berjalan santai.
M. Ridwan Kamil, salah seorang praktisi Urban Design dan Tenaga
pengajar Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Bandung,
menyatakan, kualitas suatu disain ruang perkotaan yang baik adalah
ruang perkotaan yang memiliki jam operasi yang panjang. Kambang
Iwak Besak sebagai salah satu ruang perkotaan, setelah mengalami
penambahan fungsi komersial, telah memenuhi salah satu syarat ini. Hal
ini dapat dilihat pada perbandingan tabel kegiatan 1 dan 2, dimana pada
saat belum adanya fungsi komersial, jam operasi Kambang Iwak Besak
sebagian besar hanya pada saat pagi hari, sedangkan pada siang hari
dan malam hari tidak memiliki aktifitas yang khusus, sehingga digunakan
untuk aktifitas yang tidak layak oleh anak-anak muda untuk berkumpul
2. Kios Makanan 1. KIF Park
Taman Bermain Anak-anak Jogging
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 34
maupun berpacaran. Pada saat fungsi komersial disuntikan, kawasan ini
memiliki berbagai aktifitas yang berlangsung pada pagi, siang, sore,
terutama pada malam hari, dimana kios-kios yang menjual makanan,
souvenir dan pakaian menjadi sasaran utama. Adanya fungsi komersial
pada kawasan Kambang Iwak Besak meningkatkan kualitas ruang
terbuka hijau dengan menambah kehidupan dan variasi aktifitas dalam
kawasan tersebut.
2. Sitting SpacePada suatu ruang publik, tempat duduk yang terencana dengan baik
akan mengundang pengunjung ke kawasan tersebut secara tidak
langsung. Sehingga terkait dengan kualitas ruang publik yang semakin
banyak pengguna, akan semakin baik, tempat duduk dapat
meningkatkan kualitas ruang publik. People tend to sit most where there
are places to sit. Biasanya tempat duduk dikaitkan juga dengan jalur
pedestrian, dimana orang lebih banyak mengakses kawasan, dengan
cara berjalan, bersepeda, berlari santai, atau cara langsung lainnya
untuk menikmati ruang terbuka.
Kualitas tempat duduk dapat dinilai dari bentuk, jumlah, penempatan
serta kenyamanan. Bentuk yang baik adalah yang menarik dan sesuai
fungsi. Sedangkan penempatan yang tepat adalah pada titik dimana
tempat duduk tersebut dapat mengoptimalkan pemanfaatan fungsi
kawasan, misalnya optimal terhadap pemandangan yang menarik yang
dapat diperoleh dari kawasan tersebut, atau penempatan yang strategis
dalam kawasan sehingga diminati pengunjung, dan lain sebagainya.
Kenyamanan tempat duduk juga terkait dengan bentuk, tinggi tempat
duduk, lebar, kapasitas maksimum serta keteduhan.
Pada saat belum adanya penambahan fungsi komersial, tempat duduk
hanya bersifat formalitas, dan tidak dipergunakan dengan efektif.
Beberapa titik yang tidak strategis hanya dimanfaatkan oleh pasangan-
pasangan muda-mudi yang berpacaran, dan hanya memberikan nilai
negatif pada kawasan ini.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 35
Adanya fungsi komersial, membantu menghilangkan kesan nilai tersebut.
Tempat duduk yang disediakan oleh taman dimanfaatkan oleh keluarga
untuk menikmati keindahan kawasan ataupun digunakan oleh orang-
orang yang berolahraga untuk beristirahat sejenak.
Gambar 5.4. Lokasi penempatan dan pemanfaatan tempat duduk sesudah
penambahan fungsi komersial.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 36
Gambar 5.5. Bentuk kursi taman di kawasan Kambang Iwak Besak Palembang
Adanya fungsi komersial menyebabkan pengunjung memanfaatkan
ruang-ruang duduk, baik yang tersedia maupun yang tidak disengaja
terbentuk, pada kawasan secara efektif. Tidak hanya berupa kursi-kursi
taman yang sengaja didisain, namun juga memanfaatkan tempat-tempat
lain, seperti garis batas taman dan pedestrian, batas taman yang
rindang, dan lain sebagainya. Hal ini menunjukkan bahwa pengunjung
sangat menikmati suasana di kawasan ini, sehingga ingin memanfaatkan
tiap ruang atau kesempatan ruang yang ada sebagai tempat duduk.
3. Sun, Wind, Trees, Water... in late morning, the plaza was in shadow. Then shortly before noon, a
narrow wedge of sunlight began moving across the plaza and, as it did,
so did the sitter. Where there was a sun, they sat; where there was none,
they didn’t. Konsep ini digunakan pada negara-negara Eropa yang
memiliki empat iklim, dan sangat mengoptimalkan sinar matahari dalam
aktifitasnya. Namun hal ini dapat diadaptasi dengan kondisi iklim tropis di
Indonesia, dimana sinar matahari, angin, pepohonan serta air dapat
menjadi pertimbangan dalam membentuk ruang yang nyaman bagi
pengguna ruang publik, khususnya ruang terbuka hijau
Kawasan Kambang Iwak Besak terletak di tengah kota Palembang yang
memiliki terik matahari yang cukup tinggi. Sinar matahari mulai terasa
kurang nyaman pada saat menjelang siang hari, sekitar pukul 11.00
hingga sore hari pukul 16.00. Hal ini menyebabkan kawasan ini kurang
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 37
disukai pada siang hari1. Sedangkan angin di kawasan ini masih
tergolong nyaman, dikarenakan adanya ruang terbuka yang luas
sehingga memungkinkan pergerakan angin yang bebas ke segala arah.
Ditinjau dari penghijauannya, kawasan Kambang Iwak Besak merupakan
area yang rimbun dengan pepohonan dan taman. Beberapa titik area
memiliki pepohonan yang tinggi dan rindang, sehingga membantu
menghalau sinar matahari pada saat siang hari. Sedangkan air
merupakan hal yang mendominasi di kawasan ini, lebih dari 75% luas
keseluruhan merupakan kolam retensi kawasan disekitarnya, yang
berfungsi juga sebagai peresapan untuk menghindari terjadinya banjir di
daerah tersebut. Dikarenakan efeknya yang menenangkan, kolam ini
menjadi primadona dalam kawasan Kambang Iwak Palembang.
Pada saat belum adanya fungsi komersial, keempat elemen belum
dimanfaatkan secara optimal. Misalnya panas matahari siang yang
dibiarkan apa adanya, menyebabkan kurangnya keinginan pengunjung
bersantai di kawasan pada saat siang hari. Hal lain adalah pepohonan
dan taman yang tidak terawat dengan baik, serta air kolam yang
dibiarkan ditumbuhi bunga teratai yang tidak rapi dan tertata,
memberikan kesan tidak bersahabat pada kawasan terhadap
masyarakat disekitarnya, apalagi untuk menjadi suatu ruang publik yang
berkualitas baik.
Dengan adanya fungsi komersial di kawasan ini, meskipun belum terlalu
baik, namun meningkatkan kualitas pemanfaatan sinar matahari, angin,
pepohonan serta air. Intensitas sinar matahari pagi yang menyehatkan,
telah dimanfaatkan untuk kegiatan olahraga dengan pembuatan jogging
track, peneduh terhadap sinar matahari siang berupa tenda-tenda,
sedangkan taman dan pepohonan juga didisain agar pengunjung dapat
berinteraksi langsung dengan penghijauan yang meneduhkan. Perbaikan
juga dilakukan pada kolam retensi dengan menambah air mancur serta
pencahayaan yang sangat menarik pada saat malam hari.
1 Hasil Questioner yang disebar pada 100 orang pengunjung, 24 orang mengunjungi kawasan pada pagihari, 0 orang pada siang hari, 32 orang pada sore hari, dan 44 orang pada malam hari.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 38
Meskipun demikian, peningkatan kualitas keempat elemen alam tersebut
untuk menunjang fungsi komersial, harus dapat mempertimbangkan
dampak selanjutnya. Misalnya saja kolam retensi, yang merupakan
kolam peresapan untuk mencegah banjir, dikhawatirkan kios-kios
tersebut akan membuang limbah rumah tangganya ke dalam kolam
retensi, akibatnya kolam menjadi kotor dan mengeluarkan bau tidak
sedap. Pembuatan batasan-batasan taman yang diharapkan
mempercantik kawasan, sebaliknya menyebabkan kawasan memberikan
kesan tidak terawat, hal ini dikarenakan sebagian batasan telah rusak,
yang diakibatkan kurangnya kesadaran pengunjung untuk memelihara
fasilitas yang ada.
Gambar 5.6. Pemanfaatan matahari, angin, penghijauan dan air, setelah penambahan
fungsi komersial.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 39
4. FoodIf you want to seed a place with activity, put out food.
Kenyamanan bagi pengguna ruang publik yang lainnya adalah waktu
makan yang ‘tepat‘. Dengan kata lain, adanya kemudahan untuk
mengakses makanan di ruang publik memberikan nilai tambah bagi
pengunjung. Hal ini akan mengundang makin banyaknya pengunjung
ruang publik dan menstimulasi pengunjung-pengunjung lainnya untuk
turut berpartisipasi.
Sebelum adanya penambahan fungsi komersial, kawasan ini kurang
menarik perhatian pengunjung. Namun setelah dibangun kios-kios
tempat makanan, banyak terdapat pengunjung yang betah untuk
berlama-lama di kawasan ini, mulai dari sekedar mencari angin,
menikmati keindahan kolam dan air mancur dan suasana ruang publik
yang bersahabat, ataupun berolahraga yang kesemuanya diselingi
dengan acara makan di kios-kios tersebut.
Namun selain meningkatkan pengunjung ke area Kambang Iwak
Besak, banyaknya kios-kios yang beroperasi juga berdampak terhadap
meningkatnya kebutuhan akan lahan parkir. Selain parkir pengunjung,
para pengelola kios-kios memerlukan lahan parkir tersendiri di kawasan
tersebut. Tidak adanya lahan parkir yang memadai sedari awal,
membuat jalan didepan kawasan menjadi rawan kemacetan,
dikarenakan para pengunjung sebagian besar menggunakan kendaraan
pribadi untuk menuju kawasan ini2. Dengan waktu yang digunakan
beraktfitas di kawasan sangt bervariasi untuk tiap-tiap pengunjung, maka
kapasitas parkir sangat perlu diperhitungkan. Dampak lainnya terhadap
lingkungan adalah kebersihan lingkungan sekitar, serta mekanisme
pembuangan limbah kios- kios tersebut.
2 Hasil penyebaran kuestioner pada 100 responden, 8 orang menggunakan kendaraan umum, 4 orangberjalan kaki dan 88 orang menggunakan kendaraan pribadi.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 40
Tabel 5.7. Keadaaan penambahan kios dan tempat makan di kawasan Kambang Iwak
Gambar 5.8 Pembuangan limbah rumah tangga dan sampah makanan yang
mencermari kawasan Kambang Iwak Besak
Gambar 5.9 Pemanfaatan tepi jalan sebagai area parkir yang sebagian
mengganggu pengguna jalan lainnya
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 41
Keterangan : Toko dan Kios Hotel dan Gedung
Swarna Dwipa
Gambar 5.11. Penempatan kios di kawasan Kambang Iwak dan
kesinambungannya dengan Hotel Swarna Dwipa
5. The StreetThe area where the street and plaza or open space meet is a key to
success or failure. Ideally, the transition should be such that its hard to
tell where one ends and the other begins. Jalan dan ruang terbuka publik
memiliki hubungan yang terintegrasi, dimana satu sama lain saling
melengkapi. Pembahasan mengenai jalan juga meliputi sirkulasi
pedestrian, kendaraan, pemisahan diantara keduanya, serta kantung-
kantung parkir untuk mendukung aktifitas.
Jalan Tasik adalah jalan satu arah dengan lebar 10 m, jalan ini
membatasi kawasan Kambang Iwak Besak dengan lingkungan
disekitarnya. Sebelum kawasan Kambang Iwak menjadi kawasan yang
komersil, jalan ini sudah sering digunakan sebagai tempat parkir oleh
Gedung Sebaguna Swarnadwipa yang terletak berseberangan dengan
Kambang Iwak Besak. Akibatnya jalan menjadi macet dan ditutup
sementara waktu. Hal ini biasanya terjadi pada akhir pekan dimana
orang sering mengadakan pesta atau suatu acara di gedung tersebut.
Jalan Tasik
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 42
Setelah adanya fungsi komersial di dalam kawasan Kambang Iwak
Besak, jalan ini menjadi sangat rawan kemacetan tidak hanya pada akhir
pekan, namun juga di hari-hari biasa (weekday) yang puncaknya adalah
pada waktu malam hari. Hal ini tentu saja selain mengganggu masyarkat
umum pengguna jalan, juga mengganggu pengguna baik gedung
serbaguna dan kawasan Kambang Iwak Besak. Jika hal ini dibiarkan
tanpa penyelesaian, kedua fungsi ini akan dapat saling menurunkan
jumlah pengunjung yang datang ke daerah mereka masing-masing, dan
berakibat menurunnya kualitas ruang terbuka perkotaan tersebut.
Hal yang sangat penting adalah kurangnya lahan parkir. Para pengelola
kios memerlukan lahan parkir tersendiri, dan juga para pengunjung. Jika
pada saat yang bersamaan ternyata berlangsung acara di gedung
serbaguna Swarna Dwipa, maka keadaaan jalan Tasik akan sangat
padat.
Keterangan : Area Parkir Sirkulasi kendaraan
Batasan Temporer
Gambar 5.12. Pola sirkulasi kendaraan dan kantung parkir di kawasan Kambang Iwak
Besak Palembang
Adanya fungsi komersial di kawasan Kambang Iwak Palembang juga
mengakibatkan perubahan jalur lalu lintas di bundaran jembatan ampera,
seluruh kendaraan pribadi dan bus kota jurusan Bukit Besar tidak dapat
melintas secara langsung menuju Jl Merdeka. Kepala Dinas
Jalan Tasik
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 43
Perhubungan (Kadishub) Kota Palembang, Drs H Syaidina Ali MSi
membeberkan dua alternatif pengaturan arus lalin di seputaran Kambang
Iwak sebagai dampak dibangunnya Kambang Iwak Family (KIF) Park.
Jika dulunya, Dishub memberikan alternatif penutupan Jl Tasik depan
Hotel Swarna Dwipa menuju Jl Indra, mulai pukul 17.00 WIB hingga pagi
hari sehingga dapat digunakan sebagai lahan parkir.
Alternatif kedua adalah Jl Tasik depan Swarna Dwipa ditutup total 1x24
jam. Kendaraan yang akan melintas di jalan tersebut, harus memutar
dari Jl Supeno, masuk ke Jl Kartini tembus ke simpang lima yang
menghubungkan ke Jl Gajah Mada, Jl Hangtuah, Jl Tasik, dan Jl Indra.
"Saat tembus di simpang lima itu, kendaraan boleh masuk ke Jl Tasik
depan Swarna Dwipa jika memang akan memarkirkan kendaraan di
kawasan KIF Park atau Hotel Swarna Dwipa. Keluarnya, dari Jl dr
Sutomo jelasnya. Penggunaan alternatif pertama ataupun kedua, tetap
saja harus membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang
membongkar taman simpang lima dekat Kambang Iwak. Dari analisa
tersebut, penggunaan jalan Tasik sebagai kantung parkir sangat tidak
sesuai, karena dapat mempengaruhi pola jalan lalu lintas hingga ke area
kawasan lain.
6. The ‘Undesirable‘Undesirable are the most harmless of the city’s marginal people, but a
symbol, perhaps of one might become but for the grace of events. The
best way to handle undesirable is to make a place attractive to everyone
else. Dikarenakan sifatnya yang terbuka untuk publik, maka ruang publik
tidak dapat membatasi diri terhadap orang-orang yang datang ke dalam
lingkungannya. Salah satunya adalah undesirable, yaitu orang dapat
mengurangi kualitas kenyamanan ruang publik dikarenakan
keberadaannya, contohnya orang yang tidak memiliki tempat tinggal,
anak jalanan serta pendatang liar yang menjadikan ruang publik sebagai
tempat tinggal permanen.
Dengan adanya fungsi komersial di kawasan Kambang Iwak Besak,
semakin memperkecil kemungkinan adanya faktor undesirable. Hal ini
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 44
dikarenakan makin banyaknya pengunjung, serta makin panjangnya
waktu operasi kawasan, mempersempit ruang gerak orang-orang yang
dapat mengganggu kenyamanan penggunaaan ruang publik.
Gambar 5.13. Faktor-faktor undesirable di kawasan Kambang Iwak Palembang
7. Effective CapacityEffective capacity : the places that carry the most people are the most
efficient in the use of space as well as the most pleasant.
Kapasitas yang efektif adalah jumlah orang yang dengan bebas akan
duduk di tempatnya selama waktu puncak normal. Dalam satu tempat
atau ruang publik biasanya terdapat spot-spot tersendiri yang memiliki
pola. Hal ini tergantung pada keadaaan cuaca, kenyamanan, serta
kegiatan yang menarik dalam kawasan tersebut.
Sebelum adanya fungsi komersial di kawasan Kambang Iwak Besak,
dengan luasan + 5000 m2, kapasitas ruang menjadi tidak efektif, hal ini
dikarenakan kurangnya aktifitas di kawasan ini. Pada waktu puncak
normal, hanya tempat-tempat duduk yang telah disediakan dengan
sengaja yang tampak digunakan, sedangkan titik-titik lainnya yang dapat
dipergunakan secara kreatif tidak tampak dimanfaatkan.
Namun setelah terdapat fungsi komersial, kawasan ini semakin menarik
dan mengundang banyak pengunjung. Sehingga ruang-ruang yang
terbentuk di dalam kawasan ini, digunakan secara efektif oleh
pengunjung. Hal ini dapat dilihat pada pemanfaatan batas taman, serta
batasan trotoar yang ditinggikan dari jalan, yang dimanfaatkan oleh
pengunjung untuk bersantai ataupun beristirahat.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 45
Gambar 5.14. Foto pemanfaatan ruang secara kreatif oleh pengunjung
8. TriangulationTriangulation is process by which one external stimulus provides a
linkage between people and prompts strangers to talk to each other as
thought they were not. Stimulus ini dapat berupa objek fisik maupun
pandangan. Sesuatu yang dapat menstimulasi komunikasi antar orang
per orang dalam suatu komunitas, dapat berupa komentar atau pendapat
terhadap hal ketiga. Hal ini disebut sebagai triangulation.
Kawasan Kambang Iwak Besak memiliki aspek triangulation yang sangat
bervariasi. View menuju site dan view dari site sangat berpotensi untuk
menarik suatu sosialisasi ke dalam kawasan. Misalnya view dari luar
kawasan Kambang Iwak seperti Rumah Dinas Walikota Palembang yang
khas dengan arsitektur kolonialnya, yang dapat menjadi objek
pembahasan yang menarik, terutama dengan adanya menara pengawas
yang berhadapan langsung dengan banguan tersebut.
Dengan adanya fungsi komersial, kawasan Kambang Iwak Besak
menjadi lebih menarik, beberapa daya tarik diciptakan di dalam
kawasan, seperti plaza yang menyatukan area bermain anak-anak dan
tempat makan, serta keadaan kolam yang memiliki sebuah air mancur
yang tampak indah di malam hari, karena adanya permainan cahaya di
air mancur tersebut maupun di tepian kolam.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 46
1
2
3
45
6
1 2
2 3
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 47
Keterangan:
Hotel Swarna Dwipa 3. Gereja Siloam 5. Menara Pengawas
KIF Park dan Plaza 4. Kolam Retensi 6. Rumah Dinas Walikota
Palembang
Gambar 5.15. Pola triangulation di kawasan Kambang Iwak Besak a. Sebelum
penambahan fungsi komersial, b. Setelah penambahan fungsi komersial
Sumber : google earth dan koleksi pribadi
Delapan elemen diatas dapat menjadi variabel penilai terhadap kualitas suatu
ruang publik khususnya ruang terbuka hijau. Penilaian terhadap ruang terbuka
serta dampaknya terhadap lingkungan sekitar dapat ditarik kesimpulan pada
tabel berikut ini
No Kategori Penilaian Keterangan
Baik Cukup Kurang Baik
1 The Life of Plazas
Kegiatan meningkat dan jamoperasi kawasan menjadipanjang
2 Sitting Place
Pengunjung mulaimemanfaatkan tempat dudukdengan optimal,namun disaindan penempatan belum baik
3 Sun, Wind, Trees, Water
Elemen alam mulaidimanfaatkan, namun terdapatbeberapa dampak lingkungan
4 FoodTerdapat kios-kios penujangkegiatan dalam kawasan
5 The StreetTidak adanya parkir khusus danmengakibatkan kemacetan
6 The Undesirable
Terdapat beberapa faktor yangtidak diinginkan, sepertigelandangan, dan tuna wisma.
7 Effective Capacity
Pengunjung mulaimemanfaatkan ruang-ruangpositif secara efektif dan
4
5 6
4
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 48
optimal
8 Triangulation
Banyak terdapat potensi alammaupun kegiatan yang dapatmenjadi faktor penarik kedalam kawasan.
Tabel 5.3 Kesimpulan penilaian kualitas ruang publik berdasarkan The Social Life of Small
Urban Spaces, William H. Whyte
Dari pembacaan tabel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa elemen
kehidupan sosial dari sebuah kawasan Kambang Iwak setelah penambahan
fungsi komersial menjadi semakin berkualitas, meningkatkan efektifitas
fungsinya sebagai suatu ruang publik serta memberikan dampak yang baik
pada lingkungan sekitarnya. Namun selain itu juga terdapat beberapa
persoalan yang timbul akibat penambahan komersil yang perlu distrukturkan
untuk mengetahui persoalan pokok di kawasan tersebut.
5.2 Identifikasi Persoalan di kawasan Kambang Iwak Besak PalembangUntuk mengidentifikasi persoalan di kawasan Kambang Iwak Palembang
digunakan metode pengamatan visual (visual observation) dan wawancara.
Pengamatan dilakukan pada beberapa waktu, yaitu pada hari minggu dan
sabtu pukul 07.00 – 10.00 dan hari kerja biasa pada pukul 10.00 – 11.30. Dari
pembahasan di atas dapat disimpulkan persoalan yang ada pada kawasan
Kambang Iwak Besak adalah:
1. Tidak adanya tempat parkir khusus bagi pengunjung menimbulkan
kemacetan pada jalan Tasik sebagai akses menuju Kambang Iwak
2. Pemanfaatan Jalan Tasik oleh Gedung Serbaguna Swarnadwipa
sebagai tempat parkir mengakibatkan kemacetan
3. Beberapa PKL yang tidak tertib berjualan di tepi jalan
4. Pengunjung yang menyeberang jalan sembarangan
5. Pemanfaatan beberapa titik tempat duduk dan taman oleh
gelandangan yang mengganggu kenyamanan
6. Bentuk dan penempatan tempat duduk yang kurang efektif dan
menarik
7. Limbah rumah tangga yang mencemarkan kolam retensi
8. Pemeliharaan Sarana toilet umum yang kurang baik
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 49
5.2.1 Klasifikasi Persoalan
1. Design problem dan Non design problemLang membagi persoalan menjadi 2 kategori yaitu persoalan
perancangan (design problem dan persoalan bukan perancangan (non
design problem). Berdasarkan kategori ini persoalan dalam kawasan
Kambang Iwak Besak dapat dikelompokan menjadi:
12
3
4
6
5
8 7
Gambar 5.16. Persoalan di kawasan Kambang Iwak
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 50
No. PersoalanDesign
Problem
Non
Design
Problem
Alasan
1 Tidak adanya tempat
parkir khusus bagi
pengunjung
menimbulkan
kemacetan pada jalan
Tasik sebagai akses
menuju kambang Iwak
√ DP : Kawasan KIB
memiliki luasan yang
terbatas, sehingga tidak
memungkinkan disain
khusus parkir. Akibatnya
pengunjung menggunakan
badan jalan sebagai
tempat parkir
2 Pemanfaatan Jalan
Tasik oleh Gedung
Serbaguna
Swarnadwipa sebagai
tempat parkir
mengakibatkan
kemacetan
√ √ DP : Gedung Serbaguna
tidak memiliki tempat
parkir dengan kapasitas
yang cukup.
NDP: Perilaku pengelola
hotel yang menutup jalan
untuk digunakan sebagai
sarana parkirnya
3 Beberapa PKL yang
tidak tertib berjualan di
tepi jalan
√ NDP: Keinginan penjual
dan PKL untuk menjual
produknya pada tempat
yang ramai (potensial)
4 Pengunjung yang
menyeberang jalan
sembarangan
√ √ DP : Tidak disediakan
zebra cross atau sarana
penyeberangan di sekitar
kawasan
NDP : perilaku masyarakat
yang ingin mencapai
tujuan dengan cepat tanpa
memperhatikan
keselamatan.
5 Pemanfaatan
beberapa titik tempat
duduk dan taman oleh
√ NDP : perilaku
gelandangan yang tidak
memiliki tempat tinggal
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 51
gelandangan yang
mengganggu
kenyamanan
tetap, sehingga mencari
ruang publik yang
dianggap nyaman
6 Bentuk dan
penempatan tempat
duduk yang kurang
efektif dan menarik
√ √ DP : bentuk kursi taman
serta penempatan yang
terkesan seadanya.
NDP : perilaku pengguna
yang tidak ikut merasa
memiliki fasilitas umum
sehingga memperlakukan
dengan sesukannya
7 Limbah rumah tangga
yang mencemarkan
kolam retensi
√ √ DP : penataan sanitasi
kawasan yang kurang
jelas
NDP : perilaku
pengunjung yang
membuang sampah
sembarangan
8 Pemeliharaan sarana
toilet umum yang
kurang baik
√ NDP : perilaku pengguna
yang tidak turut
memelihara fasilitas umum
untuk kepentingan
bersama serta kurang
sigapnya petugas
kebersihan
Tabel 5.4. Persoalan Perancangan dan Persoalan Bukan Perancangan
2. Metode End-MeansPersoalan perancangan terbagi ke dalam tiga struktur (Rowe, 1992)
yaitu persoalan yang terdefinisi dengan baik (well defined problem),
persoalan yang kurang tepat didefinisikan (ill defined problem) dan
persoalan yang sulit didefinisikan (wicked problem). Klasifikasi ini
berdasarkan pada kemudahan merumuskan persoalan, kejelasan solusi
dan caranya. Berdasarkan metode End-means, persoalan di kawasan
Kambang Iwak Besak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 52
No.Persoalan
KlasifikasiSaran Solusi
WELL ILL WICKED
1 Tidak adanya tempat
parkir khusus bagi
pengunjung kawasan
Kambang Iwak
menimbulkan kemacetan
pada jalan Tasik sebagai
akses menuju kambang
Iwak
√
Pembuatan tempat parkir
bersama pada daerah di
luar kawasan Kambang
Iwak, namun tetap masih
dapat dijangkau dengan
berjalan kaki oleh
pengunjung.
2 Pemanfaatan Jalan Tasik
oleh Gedung Serbaguna
Swarnadwipa sebagai
tempat parkir
mengakibatkan
kemacetan
√Penataan atau renovasi
bangunan Swarna Dwipa
agar memiliki tempat
parkir tersendiri tanpa
mengganggu jalan umum.
3 Pengunjung yang
menyeberang jalan
sembarangan
√ Pembuatan sarana
penyeberangan jalan
seperti zebra cross bagi
pedestrian di sekitar
Kambang Iwak Besak
5 Bentuk dan penempatan
tempat duduk yang
kurang efektif dan
menarik
√
Redisain bentuk tempat
duduk dan tata letaknya
6 Limbah rumah tangga
yang mencemarkan
kolam retensi
√ Pembuatan sarana
utilitas yang tidak
mengganggu dan tidak
menyalurkan limbah
buangan yang dapat
mencemarkan
lingkungan ke dalam
kolam retensi
Tabel 5.5 Persoalan perancangan berdasarkan metode End-Means
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 53
3. Analisa struktur persoalan berdasarkan Interaksi Matriks,Interaksi Net dan Metode Classificational Analysis
Untuk menstrukturkan persoalan di kawasan Kambang Iwak ini,
digunakan metode Interaksi Matriks dan Interaksi Net untuk mengetahui
hubungan di antara persoalan, sedangkan Classificational Analysis
bertujuan untuk menjelaskan konsep persoalan yang ada dalam
kawasan Kambang Iwak Besak. Dengan mengetahui konsep persoalan,
akan lebih mudah menstrukturkan persoalan sehingga diketahui
persoalan utama dalam kawasan ini.
Persoalan A B C D E F G H
Tidak adanya tempat parkir khusus bagi
pengunjung menimbulkan kemacetan pada
jalan Tasik sebagai akses menuju
kambang Iwak
A 2 1 1 0 0 0 0
Pemanfaatan Jalan Tasik oleh Gedung
Serbaguna Swarnadwipa sebagai tempat
parkir mengakibatkan kemacetanB 2 1 1 0 0 0 0
Beberapa PKL yang tidak tertib berjualan
di tepi jalanC 1 1 1 0 1 0 0
Pengunjung yang menyeberang jalan
sembarangan D 1 1 1 0 0 0 0
Pemanfaatan beberapa titik tempat duduk
dan taman oleh gelandangan yang
mengganggu kenyamananE 0 0 0 0 1 1 1
Bentuk dan penempatan tempat duduk
yang kurang efektif dan menarikF 0 0 1 0 1 0 0
Limbah rumah tangga yang mencemarkan
kolam retensiG 0 0 0 0 1 0 0
Pemeliharaan sarana toilet umum yang
kurang baikH 0 0 0 0 0 0 0
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 54
Keterangan :
0 = Tidak ada hubungan 1 = Hubungan tidak Langsung 2 = Hubungan Langsung
Tabel 5.6 Struktur persoalan berdasarkan Interkasi Matriks
Dari tabel di atas dapat diketahui beberapa persoalan yang saling
berhubungan secara langsung dan tak langsung ataupun yang tidak
berhubungan sama sekali. Dapat dilihat PKL memiliki keterkaitan
secara tidak langsung dengan empat persoalan lainnya, sedangkan
pemanfaatan jalan Tasik oleh gedung serbaguna Swarnadwipa memiliki
keterkaitan langsung dengan tidak adanya lahan parkir di Kawasan
Kambang Iwak, karena jalan Tasik juga merupakan jalan yang
dimanfaatkan juga oleh pengunjung Kambang Iwak. Sebagai tempat
parkir. Persoalan-persoalan ini dapat dikelompokkan menggunakan
metode interaksi net sebagai berikut :
Ket: = Hubungan tidak Langsung = Hubungan Langsung
Tidak adanya tempat parkirkhusus bagi pengunjungmenimbulkan kemacetanpada jalan Tasik
Pemanfaatan Jalan Tasikoleh Gedung SerbagunaSwarnadwipa sebagaitempat parkir
Pemeliharaan saranatoilet umum yangkurang baik
Beberapa PKL yangtidak tertib berjualandi tepi jalan
Pengunjung yangmenyeberang jalansembarangan
Pemanfaatan beberapa titiktempat duduk dan tamanoleh gelandangan yangmengganggu kenyamanan
Limbah rumah tanggayang mencemarkankolam retensi
Bentuk dan penempatantempat duduk yangkurang efektif danmenarik
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 55
Gambar 5.17. Diagram Interaction Net untuk menggambarkan pengelompokan
persoalan
Kemudian persoalan-persoalan ini diklasifikasikan berdasarkan metode
classificational analysis, dimana metode ini mengklasifikasikan konsep
persoalan menjadi dua buah berdasarkan lingkup pengaruhnya yaitu,
skala kota dan skala kawasan. Lingkup pengaruh skala kota artinya
persoalan yang ada menimbulkan dampak yang luas hingga skala
perkotaan, sedangkan pada skala kawasan artinya persoalan berdampak
di skala yang lebih kecil, yaitu pada kawasan yang menjadi objek.
Sehingga didapat klasifikasi persoalan pada diagram venn dibawah ini.
Diagram 5.7. Diagram venn persoalan berdasarkan classificational Analysis.
Persoalan
Klasifikasi
AlasanSkala
Kota
Skala
Kawasan
Tidak adanya tempat parkir khusus
bagi pengunjung menimbulkan
kemacetan pada jalan Tasik
sebagai akses menuju kambang
Iwak
A √
Jalan Tasik
sebagai Jalan
Arteri
Sekunder kota
merupakan
hak umum,
tidak dapat
dipergunakan
hanya untuk
sebagian
kepentingan
saja.
AB
S = Persoalan dalam Kawasan Kambang Iwak
Skala KawasanSkala Kota
E
F
G
H
CD
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 56
Pemanfaatan Jalan Tasik oleh
Gedung Serbaguna Swarnadwipa
sebagai tempat parkir
mengakibatkan kemacetan
B √
Penutupan
Jalan Tasik
oleh Gedung
Serbaguna,
akan
mempengaruhi
sirkulasi
kendaraan
skala
perkotaan
Beberapa PKL yang tidak tertib
berjualan di tepi jalan
C √
Pengaruh
adanya PKL
pada
ketertiban
kawasan
Pengunjung yang menyeberang
jalan sembarangan
D √
Pelanggaran
berdampak
pada keadaan
di kawasan
dan individu
pelaku
Pemanfaatan beberapa titik tempat
duduk dan taman oleh gelandangan
yang mengganggu kenyamanan
E √
Persoalan
mempengaruhi
kenyamanan
individu
pengunjung
dalam
kawasan
Bentuk dan penempatan tempat
duduk yang kurang efektif dan
menarik
F √
Pengaruh
terhadap fisik
kawasan
Limbah rumah tangga yang
mencemarkan kolam retensi
G √
Limbah
berdampak
pada
lingkungan lain
di sekitar
kawasan.
Pemeliharaan sarana toilet umum
yang kurang baikH √
Sarana toilet
yang baik
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 57
merupakan
pendukung
kegiatan
dalam
kawasan
Tabel 5.8 Tabel klasifikasi persoalan berdasarkan metode classificational Analysis
Dari klasifikasi lingkup pengaruh persoalannya, persoalan yang memiliki
dampak yang paling luas adalah persoalan penggunaan jalan Tasik
sebagai tempat parkir untuk acara yang diselenggarakan oleh gedung
serbaguna Swarnadwipa menyebabkan tidak adanya tempat parkir bagi
pengunjung kawasan Kambang Iwak, karena Kawasan Kambang Iwak
juga memanfaatkan jalan Tasik sebagai area parkir. Selain itu fungsi
jalan Tasik sebagai jalan Arteri Sekunder kota, akan mempengaruhi pola
sirkulasi dalam skala kota Palembang.
Tidak adanya lahan parkir kawasan Kambang Iwak merupakan
persoalan kedua yang dapat mempengaruhi keberadaan persoalan-
persoalan lain. Misalnya dengan penempatan parkir yang tertata, akan
diketahui titik atau area yang paling sering digunakan untuk
menyeberang, sehingga dapat dibuat suatu sarana penyeberangan yang
efisien. Kemudian PKL dapat menempatkan dirinya pada lahan parkir
(pada area yang telah disediakan), sehingga tidak mengganggu tepi
jalan kawasan.
Untuk persoalan yang memiliki lingkup pengaruh skala kawasan, dapat
melihat lagi hubungan antar persoalan pada interaksi net, dimana
persoalan PKL yang tidak tertib dapat mempengaruhi beberapa
persoalan yang lain.
Bab V. Analisa dan Identifikasi Dampak Penambahan Fungsi KomersialPada Kawasan Kambang Iwak Palembang
Laporan PenelitianDampak Penambahan Fungsi Komersial Pada Kawasan Kambang Iwak Palemang 58
Gambar 5.18. Diagram Interaction Net setelah penyelesaian persoalan skala perkotaan
Sehingga persoalan dalam kawasan Kambang Iwak dapat distrukturkan
menjadi:
Pemeliharaan saranatoilet umum yangkurang baik
Beberapa PKL yangtidak tertib berjualandi tepi jalan
Pengunjung yangmenyeberang jalansembarangan
Pemanfaatan beberapa titiktempat duduk dan tamanoleh gelandangan yangmengganggu kenyamanan
Limbah rumahtanggaa yangmencemarkan kolamretensi
Bentuk dan penempatantempat duduk yangkurang efektif danmenarik
Tidak adanya tempat parkirkhusus bagi pengunjungmenimbulkan kemacetan padajalan Tasik
Pemanfaatan Jalan Tasik olehGedung SerbagunaSwarnadwipa sebagai tempatparkir
Pemeliharaan sarana toiletumum yang kurang baik
Beberapa PKL yangtidak tertib berjualandi tepi jalan
Pengunjung yangmenyeberang jalansembarangan
Pemanfaatanbeberapa titiktempat duduk dantaman olehgelandangan yangmengganggukenyamanan
Limbah rumahtangga yangmencemarkankolam retensi
Bentuk danpenempatan tempatduduk yang kurangefektif dan menarik
1
2
3