Bab 9 ( Departementalisasi Biaya Overhead Pabrik )

Embed Size (px)

DESCRIPTION

winda

Citation preview

AKUNTANSI BIAYADEPARTEMENTALISASI BIAYA OVERHEAD PABRIK

OLEH:PUTU WINDA ARINI11810331190194 (38)AK REGULER C

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR2015

1.1 METODE ALOKASI ALJABARMetode alokasi aljabar seperti halnya dengan metode alokasi kontinyu,merupakan metode alokasi bertimbal balik.Jumlah biaya departemenpembantu yang di alokasikan adalah biaya departemen pembantu yang bersangkutan setelah menerima alokasi biaya dari departemen pembantu lainya yang diperhitungkan secara timbal balik,untuk menentukan jumlah biaya tersebut digunakan persamaan aljabar.Dalam metode ini tidak perlu ditentukan urutan alokasinya.Sebagai gambaran penggunaan metode alokasi aljabar digunakan budget biaya pada PT UTAMI dapat di susun persamaan aljabar sebagai berikut :-Biaya departemen A sebelum alokasi Rp.100.000,00-Biaya Departemen B sebelum alokasi Rp. 88.000,00-Biaya Departemen A di alokasikan Departemen I,Departemen II dan Departemen B atas jumlah dasar karyawan.-Biaya Departemen B dialokasikan ke Departemen I,Departemen II dan Departemen A,atas dasar jam tenaga listrik (JTL)Proporsi alokasi biaya setiap departemen pembantu adalah :Departemen yang menerima alokasiPerbandingan pemakaian jasa departemen pembantu

A (Jumlah karyawan)B (Jumlah karyawan)

Jumlah%Jumlah%

Departemen I45455.00050

Departemen II45453.00030

Departemen A--2.00020

Departemen B1010--

jumlah10010010.000100

Maka biaya setiap departemen pembantu setelah menrima alokasi dari departemen lainya adalah :A = Rp.100.000,00 + 0,2 (B)B = Rp.88.000,00 + 0,1 (A)Persamaan B disubstitusikan ke persamaan A,maka:A = Rp 100.000,00 + 0,2 ( Rp.88.000,00 + 0.1 A)B = Rp 100.000,00+ Rp 17.600,00 +0,2 A.0,98A =Rp.117.600,00A = = Rp 120.000,00B =Rp 88.000,00 =0,1 A =Rp.88.000,00 + 0,1 (rp 120.000,00) =Rp.100.000,00Maka alokasi biaya Departemen A sebesar Rp.120.000,00 adalah :Ke Departemen I = 45% x 120.000 = Rp.54.000,00, ke Departemen II = 45% x Rp 120.000,00 = Rp.54.000,00, ke Departemen B = 10 % x Rp.120.000,00 = Rp.12.000,00Atau dapat pula dihitung tarif per karyawan dengan rumus :Tarip alokasi biaya departemen pembantu== = Rp 120.000,00 per karyawan=Alokasi biaya Departemen B sebesar Rp.100.000,00,yaitu ke Departemen I =50% x Rp. 100.000,00 = Rp.50.000,00,ke Departemen II = 30% x Rp.100.000,00 = Rp.30.000,00, ke Departemen A = 20% x Rp.200.000,00 = Rp.20.000,00Atau dapat dihitung tariff alokasi per jam tenaga listrik sebagai berikut :Tarip alokasi Departemen B = Maka alokasinya ke Departemen I = 5000 x Rp,10,00 =Rp 50.000,00 ke Departemen II = 3.000,00 x Rp 10,00 = Rp.30.000,00, ke Departemen A = 2.000,00 x Rp. 10,00 = Rp.20.000,00PT.UtamiAlokasi Budget Biaya Overhaad PabrikTahun 1983 Metode Alokasi Aljabar

keteranganJumlah biayaDepartemen produksiDepartemen pembantu

IIIAB

Budget biaya sebelum ada alokasi departemen lainRp. 500.000,-Rp.139.000,-Rp.173.000,-Rp.100.000,-Rp.88.000,-

Alokasi Departemen A (dasar jumlah karyawan)54.000,-54.000,-Rp.120.000,-12.000,-

Alokasi Departemen B (dasar jam listrik)50.000,-30.000,-20.000100.000,-

Jumlah alokasi dari departemen pembantu kedepartemen produksiRp.104.000,-Rp.84.000,-

Jumlah budget biaya departemen produksi setelah alokasiRp. 500.000,-Rp.243.000,-Rp.257.000,-

Kebaikan dari metode aljabar adalah sebagai berikut :1. Mencerminkan alokasi jasa antar departemen pembantu secara penuh atau timbal balik.2. Lebih teliti dan adil dibandingkan metodr alokasi langsung maupun metode alokasi bertahap tidak bertimbal balik.3. Dapat menghindari tahapan putaran-putaran metode alokasi kontinyu,jadi waktu dan biaya alokasi dapat ditekan.Kelemahan metode alokasi aljabar yaitu pada perusahaan yang memiliki banyak departemen pembantu,misalnya lebih dari tiga apartemen,seringkali ada persamaan tersamar pada metode aljabar yang tidak dapat dipecahkan atau diselesaikan.1.2 PERHITUNGAN,ANALISA,dan PERLAKUAN SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIKDari alokasi biaya overhead pabrik sesunggguhnya diketahui besarnya elemen biaya overhead pabrik sesungguhnya untuk setiap departemen produksi.Untuk menghitung dan menganalisa selisih,maka biaya sesungguhnya tersebut dibandingkan dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada setiap departemen produksi.Langkah dalam menghitung dan menganalisa selisih sebagai berikut:a.Menghitung selisih biaya overhead pabrikSelisih biaya overhead pabrik pada PT Utami tersebut di atas dapat di hitung sebagai berikut :PT UtamiPerhitungan Selisih Biaya overhead PabrikTahun 1983

KeteranganDepartemen IDepartemen IIJumlah

Biaya overhead pabrik sesungguhnyaRp. 243.500,-Rp. 271.500,-Rp.515.000,-

Biaya overhead pabrik dibebankan= 20.500 x Rp. 12,2 == 9.800 x p. 25,6 =250.100,-

250.880,-

500.980,-

Selisih biaya overhead pabrikRp. 6.600,-labaRp. 20.620,-rugiRp. 14.020,-rugi

Jurnal untuk menutup biaya overhead pabrik dibebankan dan untuk menghitung selisih biaya overhead pabrik setiap departemen produksi adalah sebagai berikut :Biaya overhead pabrik dibebankan-departemen IBiaya overhead pabrik dibebankan departemen IIRp. 250.100,- 250.880,-

Biaya overhead pabrik sesungguhnya-departemen IRp. 250.100,-

Biaya overhead pabrik sesungguhnya-departemen II 250.880,-

Menutup rekening biaya overhead pabrik dibebankan ke rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Selisih biaya overhead pabrik departemen IIBiaya overhead pabrik sesungguhnya departemen II 20.620,-

6.600,-

Biaya overhead pabrik sesungguhnya departemen IISelisih biaya overhead pabrik departemen IIRp. 20.620,-

6.600,-

Menutup rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya dan mencatat selisih biaya overhead pabrik setiap departemen.

b.Analisa selisih biaya overhead pabrikSelisih biay overhead pabrik yang timbul,di analisa ke dalam selisih anggaran dan selisih kapasitas untuk setiap departemen produksi .Analisa selisih biaya overhead pabrik untuk PT Utami dapat dilihat pada tabel berikut :

PT UtamiPerhitungan Selisih Biaya overhead PabrikTahun 1983

KeteranganDepartemen IDepartemen IIJumlah

Biaya overhead pabrik sesungguhnya budget fleksibel pada kapasitas sesungguhnya= Rp. 70.000,- + 20.500 (Rp 8,7)= Rp. 80.000,- + 9.800 (Rp 17,6)Rp. 243.500,-

248.350,-Rp. 271.500,-

252.480,-Rp. 515.000,-

500.830,-

Selisih anggaranRp.4.850,-LRp. 19.020,-RRp. 14.170,-R

budget fleksibel pada kapasitas sesungguhnya

Rp.248.350,-Rp. 252.480,-Rp. 500.830,-

Biaya overhead pabrik dibebankan250.100,-250.880,-500.000,-

Selisih KapasitasRp. 1.750,-Rp. 1.600,- RRp. 150,00 L

c.Perlakuan selisih biaya overhead pabrikSebagai contoh misalnya selisih biaya overhead pabrik pada PT Utami diperlakukan ke dalam elemen rugi laba,maka jurnal untuk menutup selisih biaya overhead pabrik adalah sebagai berikut :Rugi-Laba Rp.14.020,-Selisih Biaya Overhead Pabrik Departemen I 6.600,-Selisih Biaya Overhead Pabrik Departemen II Rp. 20.620,-Menutup rekeneinhg selisih biaya overhead pabrik ke dalam rekening rugi laba.