5
5. Penyebab (pelacakan) demam Dengancaramencarietiologinya Anamnesameliputiriwyatdemamyaitumengetahui : a. Onset : 4 haridemam b. Pola :Panasturunsetelahminumobatkemudiannaikkembali. c. Gejala :Demamtinggi, nyerisendi, dua kali muntah. d. Pemeriksaanfisik :Kesadarankompos mentis, lemah, tidakpucat, tidaksesak. Vital sign :Tekanandarah 90/60mmHg ( Hipotensi ), nadi : 112 kali/menit, RR : 24 kali/menit, suhu : 39,4 derajatcelcius. Normal : Suhu 36,5 – 37,5 derajatcelcius, tekanandarah 120/80 mmHg, nadi 60/100 kali/menit, RR 14 – 20 kali/menit. Pemeriksaanfisik: pembesaranhepar 2cm dibawaharcus costae Pemeriksaanpenunjang: negative DBD Cara rumple leed : 1. Buat lingkaran diameter 5cm, dilengan bawah bag. volar 4cm distal dari fossa cubiti 2. Pasang manset spgnomanometer dilengan atas 2 jari dari fossa cubiti 3. Periksa tekanan darah ( sisto / diastol ) 4. Pertahankan tekanan di tengah nilai sistol dan diastol selama 10 menit 5. Turunkan tekan, lepas manset, tunggu 5 menit sampai warna kulit kembali 6. Amati ada / tidaknya petekie (Carpenito,2006) 6. Faktor yang berpangaruhterhadap agent penyebabdemam a. Lingkungan( Environment ) Lingkunganadalahsegalasesuatu yang

BAB I-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sdrfghjkdfghjklfghjkljkl

Citation preview

5. Penyebab (pelacakan) demam

Dengancaramencarietiologinya Anamnesameliputiriwyatdemamyaitumengetahui :

a. Onset : 4 haridemam

b. Pola :Panasturunsetelahminumobatkemudiannaikkembali.

c. Gejala :Demamtinggi, nyerisendi, dua kali muntah.

d. Pemeriksaanfisik :Kesadarankompos mentis, lemah, tidakpucat, tidaksesak.

Vital sign :Tekanandarah 90/60mmHg ( Hipotensi ), nadi : 112 kali/menit, RR : 24 kali/menit, suhu : 39,4 derajatcelcius.

Normal : Suhu 36,5 37,5 derajatcelcius, tekanandarah 120/80 mmHg, nadi 60/100 kali/menit, RR 14 20 kali/menit.

Pemeriksaanfisik: pembesaranhepar 2cm dibawaharcus costae

Pemeriksaanpenunjang: negative DBD

Cara rumple leed :

1. Buat lingkaran diameter 5cm, dilengan bawah bag. volar 4cm distal dari fossa cubiti2. Pasang manset spgnomanometer dilengan atas 2 jari dari fossa cubiti3. Periksa tekanan darah ( sisto / diastol )4. Pertahankan tekanan di tengah nilai sistol dan diastol selama 10 menit5. Turunkan tekan, lepas manset, tunggu 5 menit sampai warna kulit kembali6. Amati ada / tidaknya petekie

(Carpenito,2006)

6. Faktor yang berpangaruhterhadap agent penyebabdemam

a. Lingkungan(Environment) Lingkunganadalahsegalasesuatu yang mengelilingiataukondisidiluarmanusiaatauhewan yang menyebabkanataumemungkinkan penyebaranpenyakit. Faktor-faktorlingkungandapatmencakupaspek biologis, social, budaya, danaspekfisiklingkungan. Sekitartempathidup 23 organism danefekdarilingkunganterhadaporganismeitujugamerupakan bagiandarilingkungan.

b. Pejamu(Host) Pejamuadalahorganisme, biasanyamanusiaatauhewan yang menjaditempatpersinggahanpenyakit. Pejamubisasajaterkenaatautidakterkenapenyakit. Pejamumemberikantempatdanpenghidupankepadasuatu pathogen.

c. Agens adalahpenyebabpenyakit. Bakteri, virus, parasit, jamurataukapangmerupakanberbagaiagens yang ditemukansebagaipenyebab penyakitinfeksius. DalampenyakitDemamBerdarah Dengue (DBD) yang menjadiagensialah virus dengue. Agar agent ataupenyebabpenyakitmenularinitetaphidup ( survive), makaperlupersyaratan-persyaratanyakniberkembangbaik, bergerakataudapatberpindahdariinduksemang, mencapaiinduksemangdanmenginfeksiinduksemangbarutersebut

d. Waktudapatmempengaruhimasainkubasi, harapanhiduppejamuatau pathogen (agens) dandurasiperjalananpenyakitataukondisi. Permasalahan lain yang berkaitandenganwaktumencakupkeparahan penyakit, dalamhalbeberapaseseorangterinfeksiatausampaisuatukondisimenyebabkankematianatausampaimelewatiambangbahayamenujukesembuhan.

(Notoadmojo,2007)

7. Komplikasidemam

a. DehidrasiDehidrasidapatdisebabkanolehkeringat, penguapan /evaporasi yang dikeluarkanterlalubanyak,sedangkan intake cairankurang. Konvulsi/ Kejang(Kejangbiasanyaterjadipadaawalpenyakit, fenomenainiterbataspadaanak-anakdansangattergantungpadakecepatanpeningkatansuhub. Delirium(Panasdan delirium seringdihubungkan. Delirium biasanyaterjadijikasuhutubuhlebihdari 104 derajatfahrenhait.Delirium tidakhanyatergantungpadatingginyasuhutubuhtetapijugatemperamenseseorang, kondisikesehatan, obat yang diterima, danpenyakit yang mendasari.c. Menggigil(Peningkatan set point olehpirogenmenyebabkanperbedaan set point dengasuhubadan ( kuranglebih 2-3 derajatcelsius). Orang tersebutakanmerasakankedinginandanakanmenggigil. Pada orang yang menggigilkulitakanpucat, sianosisdanbulukudukberdiri. Keadaaniniakanberlangsung 10-40 menit, kemudianberangsur-angsurakanmerasahangat, kulitmenjadimerahmudadanhangat. Padasaatfasemenggigiltubuhsecaracepatakanmenaikkansuhunya 2-7 derajatfahrenhait. Peningkatan yang cepatinidisebabkanolehpeningkatanproduksipanasmeskipunpembuanganpanasnya normal.Penyebab yang paling seringadanya proses menggigilmerupakantandaadanyasubtansiasingatauproduknya yang masukdalamtubuhmisalnyabakteripirogen.

(Notoadmojo, 2007)

8. Bagaimanapatofisiologidemam

Bakteri, virus, jamur, spirochaeta, endotoksinmapun protein merupakankelompokpirogen( pemacudemam) yang disebutpirogeneksogen. Pirogeneksogentersebutjikamasukkedalamtubuhakanmemacumakrofagataunetrofilmaupunlimfositpembuluhbergranulaakanmelepas IL-1( interleukin-1), IL-6, -IFN, -IFN, dan TNF- yang merupakanpirogen endogen. Pirogen endogen iniakanbekerjapada OVL ( organumVasculorum Lamina Terminalis) salahsatubagianorgansirkumventrikel yang akanmemacumelepaskan prostaglandin, selanjutnya prostaglandin akanmenembussawardarahotak yang akanmempengaruhi neuron-neuron termosensitif di regiopreoptikhipotalamusuntukmeningkatkan set-point. Peningkatan set pointemperaturhipotalamusberakibatpadapeningkatanproduksipanas, padaototbersamaandenganpenurunankehilanganpanas( denganvasokontriksi, berdirinyabuluromadanmenggigil). Sehinggatemperaturtubuhakanmeningkatlebihtinggi. Tempperaturdarahakanmenysuaikandengantemperaturhipotalamuspada set point yang baru.

(Guyton, 2007)

9. Hubunganjangkawaktudemamdengankeluhan yang dialamisyamil

Obatanalgetik-antipiretikakanbekerjadengancaramenghambatpembentukan prostaglandin. Analgetik-antipiretikmemilikimasakerjatertentu.Setelahkonsentrasiantipiretiknyturunmakaefekhambatanhambatanpembentukan prostaglandin jugarendah.Padakasusiniinfeksiyang terjadiakanterusmemacupembentukan prostaglandin melaluipembentukanpirogen endogen. Sehinggapanasbadanakanmeningkatlagiselangbeberapasaatkarenapembentukan prostaglandin terusberlangsungselamapenyebabnyabelumteratasi( infeksibakteri,endotoksin, virus dll)

(Hariyanto, 1995)