11
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Beberapa wilayah di Indonesia memiliki sungai besar maupun kecil yang sebagian besar menguasai kehidupan masyar akat Indonesia seperti halnya petani sebagai basis dasar negara agrasis. Sehingga dapat dikembangkan potensi-potensi tersebut guna meningkatkan hasil produksi pertanian. Dalam hal ini dapat membantu dengan pembangunan bendungan. Bendungan merupakan bangunan air yang dibangun secara melintang sungai, sedemikian rupa agar permukaan air sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-saluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian (Kartasapoetra, 1991: 37). Suatu bendungan dapat dipandang dari beberapa segi yang masing – masing menghasilkan tipe bendungan yang berbeda – beda. Dalam hal ini pembagian dari tipe bendungan dapat dilihat dari 7 keadaan, yaitu : berdasarkan ukurannya, tujuan pembangunannya, pengggunaanya, jalannya air, konstruksi, fungsinya dan menurut ICOLD ( The International Commission on Large Dams). Untuk awal dalam pembuatan konstruksi bendungan, perlu diadakannya perencanan bendungan. Perencanaan atau tahapan proyek pembangunan ini meliputi studi (study), penelitian dan penyelidikan (investigation), perencanaan (design, desain), pelaksanaan konstruksi (construction) serta 1

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

geotek

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Beberapa wilayah di Indonesia memiliki sungai besar maupun kecil yang

sebagian besar menguasai kehidupan masyar akat Indonesia seperti halnya petani

sebagai basis dasar negara agrasis. Sehingga dapat dikembangkan potensi-potensi

tersebut guna meningkatkan hasil produksi pertanian. Dalam hal ini dapat membantu

dengan pembangunan bendungan.

Bendungan merupakan bangunan air yang dibangun secara melintang sungai,

sedemikian rupa agar permukaan air sungai di sekitarnya naik sampai ketinggian

tertentu, sehingga air sungai tadi dapat dialirkan melalui pintu sadap ke saluran-

saluran pembagi kemudian hingga ke lahan-lahan pertanian (Kartasapoetra, 1991:

37). Suatu bendungan dapat dipandang dari beberapa segi yang masing – masing

menghasilkan tipe bendungan yang berbeda – beda. Dalam hal ini pembagian dari

tipe bendungan dapat dilihat dari 7 keadaan, yaitu : berdasarkan ukurannya, tujuan

pembangunannya, pengggunaanya, jalannya air, konstruksi, fungsinya dan menurut

ICOLD ( The International Commission on Large Dams).

Untuk awal dalam pembuatan konstruksi bendungan, perlu diadakannya

perencanan bendungan. Perencanaan atau tahapan proyek pembangunan ini meliputi

studi (study), penelitian dan penyelidikan (investigation), perencanaan (design,

desain), pelaksanaan konstruksi (construction) serta pemeliharaan (operation and

maintenance). Adapun perencanaan bendungan juga merupakan multi disciplinary

approach, yaitu melibatkan tiga puluhan disiplin ilmu, diantaranya civil engineering,

sanitary engineering, hydraulic engineering, structural engineering, construction

method analysis, electrical engineering, landscape architecture, geograbphy,

geology, geomorfology dan lain – lain.

Seperti yang disebutkan diatas bahwa geologi merupakan salah satu disiplin

ilmu yang diperlukan dalam perencanaan bendungan, maka kondisi geologi suatu

daerah secara umum sangat dipengaruhi oleh posisi geografis dan tatanan tektonik

pada daerah tersebut. Hal ini secara fisiografis daerah waduk jatibarang termasuk ke

dalam zona pegunungan Serayu utara dan zona pegunungan Kendeng, daerah ini

sangat menarik untuk dilakukan penelitian geologi bukan saja oleh pengaruh tektonik

atau struktur geologi yang akan mempengaruhi morfologi dan penyebaran litologi

1

Page 2: BAB I

tetapi juga potensi terhadap konstruksi di daerah penelitian. Adapun secara stratigrafi

pada daerah penelitian yaitu waduk Jatibarang, termasuk dalam formasi Damar.

Dimana pada formasi ini memiliki tiga satuan batuan antara lain: batupasir tuffan,

batu breksi dan alluvial. Ketiga satuan batuan tersebut memiliki nilai permeabilitas

yang berbeda, sehingga untuk mengetahui potensi kebocoran yang dimiliki daerah

telitian. Maka perlu dilakukan suatu penelitian mengenai identifikasi potensi

kebocoran tanah pondasi bendungan Jatibarang di daerah desa Talun Kacang,

Kecamatan Gunung Pati, Semarang, dengan judul : Geologi dan Studi Identifikasi

Potensi Kebocoran Tanah Pondasi Waduk Jatibarang, Desa Talun Kacang,

Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang, Provinsi Jawa

Tengah.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dalam hal ini mengetahui potensi kebocoran tanah ponadsi dari waduk

Jatibarang di daerah Semarang (Goa Kreo), Provinsi Jawa Tengah, didapatkan

berdasarkan identifikasi evaluasi pada komponen material daerah tersebut yang

berupa padatan dan cairan. Adapun rumusan masalah dalam menggunakan data-

data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi geologi daerah penelitian, meliputi:

a. Geomorfologi daerah penelitian

- Apa saja bentuklahan daerah penelitian?

- Bagaimana pola pengaliran daerah penelitian?

b. Stratigrafi daerah penelitian

- Apa saja satuan batuan yang ada di daerah penelitian?

- Bagaimana ciri-ciri litologi tiap satuan batuan?

- Bagaimana sebaran tiap satuan batuan di daerah penelitian?

- Bagimana hubungan hubungan stratigrafi antar satuan batuan pada

daerah penelitian?

- Apa umur tiap satuan batuan pada daerah penelitian?

- Apa saja lingkungan pengendapan yang ada pada daerah penelitian?

c. Struktur geologi daerah penelitian

- Apa saja struktur geologi pada daerah penelitian?

d. Sejarah geologi daerah penelitian

2

Page 3: BAB I

- Bagaimana sejarah geologi daerah penelitian?

2. Bagaimana pengaruh kondisi geologi tersebut terhadap pondasi waduk

Jatibarang?

3. Bagaimana potensi kebocoran batuan dasar embung yang dikarenakan

kondisi geologi tersebut?

1.3. Batasan Penelitian

Untuk pembahasan penelitian ini dibatasi pada :

1. Area lapangan daerah telitian memiliki ketinggian tebing elevasi 157

sampai dengan elv 80 = 77 m, dengan kemiringan main Dam 1 : 1 dan 1 :

1,62 juga luasan penelitian 5 x 5 km2.

2. Penelitian ini dibatasi oleh dua formasi yaitu formasi damar / formasi

kaligetas (dengan litologi batupasir tufaan, konglomerat, dan breksi

volkanik) dan formasi kerek (dengan litologi lempung, napal lempungan,

napal, batupasir tufaan gampingan dan batupasir tufaan ).

3. Penelitian dilakukan pengamatan pada daerah di sekitar rencana konstruksi

main dam, spillway, cover dam, as dam dan galery dam untuk mengetahui

litologi, desain dan penampang dam.

1.4. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geomorfologi,

stratigrafi dan struktur geologi daerah penelitian juga potensi kebocoran tanah

pondasi pada waduk jatibarang. Penelitian ini dilakukan di daerah Goa Kreo, Desa

Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang sehingga

hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai informasi bagi masyarakat. Tulisan ini

juga digunakan sebagai salah satu bentuk dari penyusunan skripsi untuk memenuhi

salah satu syarat kurikulum dalam mencapai gelar Sarjana Teknik program Strata-1

pada Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas

Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta.

Tujuan dilakukan penelitian adalah sebagai berikut :

Tujuan dari penelitian ini secara umum merupakan untuk

menyelidiki dan mengetahui secara terperinci dan menyeluruh mengenai

3

Page 4: BAB I

keadaan di Desa Talun Kacang dan sekitarnya. Sedangkan secara khusus

tujuan penelitian adalah untuk :

1. Mengetahui jenis-jenis litologi dan formasi yang menjadi sumber dari

material berdasarkan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya.

2. Mengetahui stratigrafi yang berkembang serta morfologi maupun struktur

geologi pada daerah telitian.

3. Menentukan karakteristik fisik material pada struktur dilihat dari keadaan

secara fisik material yang meliputi kualitas bendungan, batas plastis, batas

cair, ukuran butir, berat jenis serta elastisitas.

4. Mengetahui aliran rembesan yang bekerja pada bendungan untuk

mengurangi terjadinya kebocoran.

1.5. Lokasi dan Waktu Penelitian

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai di daerah telitian kurang lebih 15

menit dari Kota Semarang daerah penelitian yaitu Goa Kreo, Desa Talun Kacang,

Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati , Provinsi Jawa Tengah (Gambar 1.1

dan 1.2) . Yang secara geografis Kecamatan Gunung Pati terletak di 7º1’ 3” – 7º 6’

54” LS dan 110º 20’ 21” – 110º 24’ 22” BT

Kemudian untuk menuju lokasi daerah telitian dapat dilakukan dengan

segala jenis kendaraan baik mobil maupun kendaraan bermotor. Jalur tempat

penelitian sangat dekat dekan kota Semarang sedangkan untuk hubungan antara desa

dapat dilakukan dengan roda dua.

Basecamp kerja penulis terletak di dekat bendungan Goa Kreo, Pemilihan

pangkalan kerja ini karena factor kelancaran dalam pelaksanaan penelitian.

Pangkalan kerja dapat dilakukan dengan segala macam kendaraan bermotor sedang

untuk mencapai lokasi penelitian juga dapat menggunakan segala jenis kendaraan

bermotor.

4

Page 5: BAB I

Gambar 1. 1. Peta Jawa Tengah daerah telitian

Gambar 1. 2. Peta topografi daerah telitian

5

Page 6: BAB I

Penelitian ini membutuhkan waktu 3 bulan dengan jadwal kegiatan terlihat

pada tabel dibawah ini :

Tabel 1.1 Jadwal kegiatan penelitian

Jenis Kegiatan

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3

Minggu

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Studi Literatur                        

Pengumpulan Data                        

Analisa Data                        

Interpretasi dan Diskusi                        

Penyusunan Laporan                        

Presentasi dan Evaluasi                        

1.6. Hasil Penelitian

Analisis yang dilakukan baik dari data geologi dan data Geologi teknik

menghasilkan :

Peta Lintasan dan Lokasi Pengamatan

dimaksudkan untuk :

a. Mengetahui lokasi singkapan litologi yang ada di permukaan.

b. Mengetahui lokasi struktur geologi yang ada di permukaan.

c. Mengetahui luas genangan waduk, lokasi bendungan

Peta Geomorfologi

dimaksudkan untuk :

a. Mengetahui bentuk asal dan bentuklahan daerah penelitian.

b. Mengetahui hubungan bentuklahan dan satuan batuan di daerah penelitian.

c. Mengetahui hubungan bentuklahan dan struktur geologi di daerah

penelitian.

Peta Geologi

dimaksudkan untuk :

a. Mengetahui litologi dan penyebaran dari setiap satuan batuan.

b. Mengetahui hubungan stratigrafi dari setiap satuan batuan.

c. Mengetahui sebaran struktur geologi.

6

Page 7: BAB I

Desain as bendungan

dimaksudkan untuk :

a. Mengetahui klasifikasi tanah pondasi bendungan

b. Mengetahui nilai permeabilitas pada tiap lapisan material bendungan

1.7. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat berupa:

a. Dapat memberikan secara detail mengenai keadaan geologi tersebut untuk

kemajuan pembangunan daerah yang bersangkutan dan pembuatan

bendungan tersebut.

b. Perancanaan penanggulangan dan pemanfaatan bendungan dilihat dari

segi disiplin ilmu geologi.

c. Perencanaan dan pemeliharaan dalam konstruksi bendungan.

1.8. Kendala Penelitian

Adapun kendala dari penelitian ini adalah kesulitan ijin memasuki

lokasi penelitian yang mempengaruhi kelengkapan pengambilan data. Selain

itu, adanya kewaspadaan dalam melakukan pengamatan pada galery (safety

factor) di lapangan karena lokasi ini sedang dilakukannya grouting dan

pengecoran sayap kanan dan kiri.

7