Upload
kimay
View
614
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
Bab I Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
Perkembangan industri di Indonesia, khususnya industri kimia mengalami
perkembangan yang cukup pesat. Perkembangan yang cukup pesat ini dapat dilihat
dari meningkattnya jenis bahan kimia yang diproduksi dan kuantitasnya. Dengan
peningkatan ini, berarti meningkat pula kebutuhan bahan baku dn bahan penunjang
produksinya.
Allyl chloride atau 3-chloropropene, dengan rumus molekul C3H5Cl merupakan
senyawa chlorohidrocarbon yang berupa cairan tak berwarna, berbau tajam dan
menyengat, larut dalam alkohol, chloroform, ether, aseton, benzene, carbon
tetrachloride, heptanes, serta toluene. Dalam industri kimia, allyl chloride merupakan
bahan intermediate. Allyl chloride sangat penting dalampembuatan
epichchlorohydrin, dan glycerin. Allyl chloride merupakan produk yang dihasilkan
dari proses chlorination propylene pada shu tinggi, cukup potensial untuk
dikembangkan di Indonesia mengingat semakin banyak industri yang
menggunakannya. Hingga saat ini di Indonesia belum didirikan pabrik yang
memproduksi allyl chloride, kebutuhan di Indonesia masih belum dipenuhi dari
import.
Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri kimia di Indonesia maka
permintaan akan allyl chloride pada tahun-tahun mendatang diperkirakan juga akan
menagalami peningkatan.
1.2 Maksud dan Tujuan Mendirikan Pabrik
Berdasarkan latar belakang di atas, tujuan didirikannya pabrik allyl chloride ini
adalah sebagai berikut :
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
a. Dapat menghemat devisa Negara, dengan adanya pabrik allyl chloride di
dalam negeri maka impor dapat dikuangi dan jika berlebih bisa untuk ekspor
b. Proses alih teknologi, dengan adanya industri dengan teknologi tiggi
diharapkan tenaga kerja Indonesia dapat meningkatkan pengetahuan.
Kemampuan dan keterampilannya sehingga dapat mengurangi ketergantungan
kepada tenaga kerja asing.
c. Membuka lapangan kerja kepada penduduk di sekitar wilayah industri yang
harus didirikan.
1.3 Penggunaan Allyl Chlorida
Dalam industri kimia, allyl chloride merupaka bahan intermediate, Allyl
chloride sangat penting dalam pembuatan epichlorohydryn, yang digunakan
sebagai dasar pembuatan epoxy resins, dan juga berperan dalam pembuatan
glycerol sintesis. Selain itu allyl chloride juga berperan sebagai starting material
untuk allyl ether dari phenol, bisphenol A, dan novolak phenolic resins, Alllyl
chloride juga digunakan dalam pembuatan sodium allyl sulfonat, poly-allyl
chloride, serta katalis Ziegler.
(Kirk othmer,hal 67)
1.4 Penentuan Kapasitas Perancangan Pabrik
Permintaan allyl chloride di Indonesia dalam empat tahun terakhir relatif tidak
konstan tergantung kebutuhan pabrik Indonesia. Kebutuhan tersebut dapat dilihat
dalam table di bawah ini :
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
(sumber: BPS 2010)
Dari tabel diatas diperoleh persamaan garis lurus antara data tahun sebagai sumbu
x dan data impor sebagai sumbu y yaitu :
y = 117.549x - 235383,089R2 = 0.966
2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 20180
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
Grafik Impor Allyl Chloride di Indonesia
y = 117.549x - 235383,089 R2 = 0.966
Gambar 1.1 Grafik Impor Allyl Chloride di Indonesia
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Tabel 1.1 Impor Allyl ChlorideTahun Jumlah Impor (kg) Jumlah Impor (ton)2005 247890 247.892006 453577 453.5772007 598523 598.5232008 666750 666.752009 729052 729.0522010 890401 890.401
Bab I Pendahuluan
Tabel 1.2 Hasil Estimasi Kebutuhan Impor Allyl Chloride Menggunakan Metode
Grafik
Tahun
Jumlah Impor (kg)
Jumlah Impor (ton)
2005 247890 247.892006 453577 453.5772007 598523 598.5232008 666750 666.752009 729052 729.0522010 890401 890.4012011 1007950 1007.952012 1125499 1125.4992013 1243048 1243.0482014 1360597 1360.5972015 1478146 1478.1462016 1595695 1595.695
Kapasitas pabrik yang akan didirikan harus berada di atas kapasitas atau sama
dengan kebutuhan impor maksimum. Berdasarkan hasil regresi di atas pada tahun
2015 perkiraan kebutuhan Allyl Chloride di Indonesia mencapai 1595,695 Ton/tahun
Pabrik allyl Chloride yang sudah berproduksi salah satunya adalah Beaumont
Texas dengan kapasitas produksi 10.000 Ton/Tahun. Oleh karena itu berdasarkan
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
data di atas maka ditentukan kapasitas pabrik allyl chloride yang didirikan adalah
10.000 ton/tahun.
1.5 Gross Profit Margin
Untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan memberikan keuntungan
atau tidak, dilakukan analisa keuntungan kasar (Gross Profit Margin). Diketahui
harga beli bahan baku dan harga jual produk dari data ICIS pricing tahun 2010
sebagai berikut:
1. Asam asetat (99,5 %) = Rp. 3.801/ kg
2. Oksigen (99,5 %) = Rp. 1.032/ kg
3. Etilen (99,9 %) = Rp. 6.896/ kg
4. Vinil asetat (99,9%) = Rp.19.005/ kg
Perhitungan GPM didasarkan pada basis reaksi etilen dengan asam asetat.
Basis perhitungan: 100.000 ton vinil asetat per tahun.
Mol vinil asetat = 100.000.000 kg / (86,09 kg/ kmol)
= 1.161.575, 096 kmol
Mol air = mol etilen = mol asam asetat = 1/1 x 1.161.575, 096 = 1.161.575, 096
kmol
Mol oksigen = ½ x 1.161.575, 096 = 1.161.575, 096 kmol
Konversi hanya dapat dicapai 8-10 % dari sisi etilen. Untuk memperbesar konversi
dilakukan sistem loop, konversi maksimum yang diperoleh adalah 60 % dari sisi
etilen, 99 % dari sisi asam asetat dan 97 % dari sisi oksigen.
Mol etilen yang harus diumpan = (100/ 60) x 1.161.575, 096 kmol = 1.935.958 kmol
Mol asam asetat yang harus diumpan = (100/99) x 1.161.575, 096 kmol =1.173.308
kmol
Mol oksigen yang harus diumpan = (100/ 97) x (1/2 x 1.161.575, 096 kmol )
= 598.750, 0495 kmol
Reaksi :
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
C2H4(g) + CH3COOH(g) + 0,5O2(g) C2H3OOCCH3(g) + H2O(g)
Awal 1.935.958 1.173.308 598.750 - -
Bereaksi 1.161.575 1.161.575 580.787 1.161.575, 096 1.161.575, 096
Setimbang 774.383 11.733 17.962 1.161.575, 096 1.161.575, 096
Neraca Massa
1. Umpan
a. Etilen = 1.935.958 kmol x (28,05 kg/ kmol) = 54.303.621, 9 kg
b. Asam asetat = 1.173.308 kmol x (60,05 kg/ kmol) = 70.457.145, 4 kg
c. Oksigen = 598.750 kmol x (32 kg/ kmol) = 19.160 kg
2. Produk
a. Vinil asetat = 1.161.575, 096 kmol x (86,09 kg/ kmol) = 100.000.000 kg
b. Air = 1.161.575, 096 kmol x (18 kg/ kmol) = 20.908.351, 73 kg
c. Etilen sisa = 774.383 kmol x (28,05 kg/ kmol) = 21.721.443, 15 kg
d. Asam asetat sisa = 11.733 kmol x (60,05 kg/kmol) = 704.566, 65 kg
e. Oksigen sisa = 17.962 kmol x (32 kg/ kmol) = 574.784 kg
Harga Pembelian
= (54.303.621, 9 kg x Rp. 6.896/ kg) + (70.457.145, 4 kg x Rp. 3.801/ kg) + (19.160
kg x Rp. 1.032/ kg)
= Rp. 6,602 x 1012 / tahun
Harga penjualan
= (100.000.000 kg x Rp.19.005/ kg) + (21.721.443, 15 kg x Rp. 6.896/ kg) +
(704.566, 65 kg x Rp. 3.801/ kg) + (574.784 kg x Rp. 1.032/ kg)
= Rp. 1,901 x 1012/ tahun
Keuntungan = Harga penjualan – harga pembelian
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
= Rp. 6,602 x 1012 / tahun - Rp. 1,901 x 1012/ tahun
= Rp. 1,239 x 1012/ tahun
= + 103, 26 milliar Rupiah / bulan
Dari hasil analisa GPM dapat diperoleh harga positif dengan jumlah keuntungan yang
besar sehingga pabrik vinil asetat dengan teknologi USI Chemical layak untuk
didirikan.
1.6 Penentuan Lokasi Pabrik
Lokasi pabrik dapat mempegaruhi kedudukan pabrik dalam persaingan maupun
penentuan kelangsungan produksinya.
Pemilihan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis dan menguntungkan dipengaruhi
oleh beberapat, yaitu :
1. Faktor primer
a. Letak pabrik terhadap panas
b. Letak pabrik terhadap bahan baku
c. Tranportasi
d. Tersedianya tenagan kerja
e. Tersedianya sumber air dan tenaga
2. Faktor sekunder
a. Harga tanah dan gedung
b. Kemungkinan perluasan pabrik
c. Tersedianya air yang cukup
d. Peraturan daerah setempat
e. Keadaan masyarakat setempat
f. Iklim
g. Keadaan tanah
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Dengan pertimbangan – pertimbangan hal tersebut di atas lokasi pabrik
direncanakan didirikan di daerah Krakatau Industrial Estate Kecamatan Ciwandan-
Cilegon, Propinsi Banten.
Alasan pemilihan lokasi tersebut antara lain :
1. Ketersediaan bahan baku
Bahan baku propylene didapat dari PT Chandra Asri Petrochemical
Centre, Cilegon. Sedangkan bahan baku chlorine didapat dari PT.
Assahimas Subentra Chemical, Cilegon.
2. Daerah Pemasaran
Cilegon merupakan kawasan industri, sebagai bahan intermediate banyak
dibutuhkan pada kawasan industri.
3. Kebutuhan air dapat terpenuhi
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Kebutuhan air dipenuhi oleh industry penyedia air PT. Krakatau Tirta
Indonesia, yang terletak dekat dengan lokasi pabrik.
4. Sumber tenaga
Kebutuhan listrik didapatkan dari PLN unit PLTU Suralaya dan generator
sebagai cadangan apabila listrik dari PLN mengalami gangguan.
5. Kebijaksanaan pemerintah
Pajak, karakter tanah, pengolahan limbah, perlindungan terhadap banjir
dan pengadaan energy telah diperhitungkan dan tersedia. Investasi akan
mendapat dukungan dari pemerintah daerah, karena otonomi daerah dan
Banten sebagai provinsi baru.
6. Keadaan lingkungan masyarakat
Masyaraka sudah terbiasa dengan lingkungan industry sehingga dapat
beradaptasi.
1.7 Diskripsi Proses
1.7.1 Macam – macam proses
Ada 3 proses dalam pembuatan allyl chloride, yaitu:
1. Chlorinasi propylene pada suhu tinggi
Cara ini merupakan cara yang sering digunakan pada pembuatan allyl
chloride secara komersial.
Reaksi yang terjadi adalah substitusi Cl dengan atom H pada propylene.
Reaksi utama
C3H6 + Cl2 C3H5Cl+ HCl
Allyl chloride
Reaksi samping
C3H6 + Cl2 C3H5Cl+ HCl
2 - chloropropene
C3H6 + 2Cl2 C3H4Cl2 + 2HCl
dichloropropene
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Proses ini terjadi pada reactor fixed bed pada suhu 440 – 520 oC tekanan
1000 – 1400 kPa.
(www.che.cemr.wvu.edu)
2. Thermal dehidrochlorination
Cara ini melakukan dengan cara klorinasi 1,2-dicloropropane pada suhu
500 – 600 oC. Hasil samping yang terjadi antara lain 1-chloropropene dan
2-chloropropene. Dari proses ini diperoleh selektivitas allyl chloride yang
rendah yaitu 50-60%.
3. Oxychlorinasi
Yang dimaksud dengan oxychlorinasi yaitu pembuatan allyl chloride dengan
cara mereaksikan propylene dengan HCl dan O2.
(Kirk othmer,hal 59)
Pada perancangan ini dipilih proses pertama yaitu chlorinasi
propylene pada suhu tinggi. Hal ini disebabkan karena selektivitas yang
diperoleh tinggi, proses lebih sederhana, serta sudah banyak berdiri industri
komersial allyl chloride dengan cara ini di luar negeri.
1.7.2 Sifat-sifat fisik dan kimia bahan baku dan produk
A. Bahan baku
1. Propylene
Sifat fisik propylene:
a. Bentuk 25 0C, 1 atm : gas
b. Rumus molekul : C3H6
c. Berat molekul(gr/grmol) : 42,08
d. Titik didih, K : 225,43
e. Temperatur kritis, K : 364,76
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
f. Tekanan kritis, bar : 46,13
g. Densitas 25 0C, gr/ml : 0,5043
h. Impuritis : C3H8 (propana)
2.Chlorine
Sifat fisik chlorine:
a. Bentuk 25 0C, 1 atm : gas
b. Rumus molekul : Cl2
c. Berat molekul(gr/grmol) : 70,905
d. Titik didih, K : 239,12
e. Temperatur kritis, K : 417,15
f. Tekanan kritis, bar : 47,1
g. Densitas 25 0C, gr/ml : 1,3976
h. Impuritis : HCl (asam klorida)
B. Bahan pembantu
1. Ferri chloride (sebagai katalis)
Sifat fisik ferri chloride:
a. bentuk : pellet
b. bulk density,kg/l : 2,0
c. ukuran,,diameter,mm : 3,0
d. umur teknis : 3-5 tahun
C. Produk
1. Allyl chloride
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Sifat fisik allyl chloride:
a. bentuk 25 0C, 1 atm : cair
b. rumus molekul : C3H5Cl
c. berat molekul(gr/grmol) : 76,525
d. titik didih, K : 318,15
e. temperatur kritis, K : 514,15
f. tekanan kritis, bar : 47,1
g. densitas 25 0C, gr/ml : 0,9308
2. Asam klorida
Sifat fisik asam klorida :
a. Bentuk 25 0C, 1 atm : gas
b. Rumus molekul : HCl
c. Berat molekul(gr/grmol) : 36,461
d. Titik didih, K : 188,15
e. Temperatur kritis, K : 324,65
f. Tekanan kritis, bar : 83,09
g. Densitas 25 0C, gr/ml : 0,7961
1.7.3 Tinjauan proses secara umum
Allyl chloride dihasilkan dari proses chlorinasi propylene dengan bantuan
katalis ferri chloride, reaksi ini mempunyai konversi 100% terhadap gas chlorine
sebagai reaktan pembatas, dengan propylene berlebih 100%. Pda reaksi ini juga
terbentuk 2-chloropropene dan dichloropropene, selektivitas reaksi terbentuknya
allyl chloride,2-chloropropene,dan dichloroppropene terhadap chlorine adalah
70,23% , 2,34%, dan 18,43%.
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Reaksi pembantukan allyl chloride berlangsung dalam fasa gas. Reaksi
bersifat eksotermis sehingga memerlukan tambahan pendingin dan beroperasi pada
kondisi non adiabatis isothermal. Reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed
multitube. Produk yang dihasilkan terdiri dari allyl chloride dan hasil samping asam
klorida.
Reaksi berlangsung pada tekanan 10 atm pada suhu 500 oC . Pada suhu tersebut tidak
terjadi reaksi pembentukan karbon yang tidak diinginkan dan katalis aktif secara baik.
( www.che.cemr.wvu.edu )
1.7.4 Dasar Reaksi
Proses pembuatan Allyl chlorida dengan menggunakan katalis ferri chloride
pada fasa gas, berlangsung di dalam reaktor fixed bed multitube pada kondisi suhu
500 oC tekanan 10 atm.
( www.che.cemr.wvu.edu )
Pembentukan allyl chloride mengikuti reaksi elementer yang irreversible dan
eksotermis dan memberikan hasil samping asam klorida.selain itu juga terjadi reaksi
samping membentuk 2-chloropropene, dan dichloropropene.Selektifitas reaksi
membentuk allyl chloride, 2-chloropropene, dan dichloropropene berturut-turut
adalah 79,23%,2.34%, dan 18,43% .
Reaksi utama:
C3H6 + Cl2 C3H5Cl+ HCl
Propylene chlorine Allyl chloride asam klorida
Reaksi samping:
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
C3H6 + Cl2 C3H5Cl+ HCl Propylene
chlorine 2 – chloropropene asam klorida
C3H6 + 2Cl2 C3H4Cl2 + 2HCl
Propylene chlorine dichloropropene asam klorida
1.7.5 Mekanisme Reaksi
Reaksi klorinasi propylene dengan katalis FeCl3 merupakan reksi heterogen
dalam fasa gas (pereaktan) dan fasa padat (katalis). Reaksi yang terjadi pada
permukaan katalis adalaha sebagai berikut:
a. Adsorpsi
Mekanisme adsorpsi propylene dan chlorine
A + s As
B+ s Bs
Adsorpsi pereaktan pada pemukaan katalis dipergunakan oleh difusivitas pereaktan dari dari bulk ke permukaan katalis.
Koefisien perpindahan massa sebanding dengan tekanan total reaktor dan berbanding terbalik dengan suhu.
b. Aktivasi
Reaktan yang telah teradsorbsi akan bersifat aktif dipermukaan katalis karena melibatkan gaya tarik yang lebih tinggi dari adsorbsi.
A + s As*
B+ s Bs*
Reaktan yang telah teradsorpsi di permukaan katalis akan bersifat aktif sehingga digunakan suhu tinggi dalam aktivasi ini,karena dapat memperbanyak tumbukan antara molekul gas yang telah teradsorpsi dan energi yang dimiliki menjadi lebih besar.
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
c. Reaksi Permukaan
Reaktan-reaktan yang telah teraktivasi akan bereaksi membentuk produk dipermukaan aktif katalis.
As* +B s* Cs* + Ds*
Persamaan kecepatan reaksi permukaan:
rB = k (CAS.CBS-(CCS.CDS)/KS)
Kecepatan reaksi permukaan ditentukan oleh suhu reaksi sesuai dengan hukum Archenius.Kenaikan suhu yang tinggi akan mengakibatkan tumbukan semakin besar sehingga kecepatan reaksi pemukaan akan bertambah besar, di mana reaksi akan bergeser kearah produk dan akan memperbesar produk.
d. Deaktivasi
Mekanisme deaktivasi adalah :
Cs* Cs
Ds* Ds
Produk yang telah dihasilkan dari permukaan katalis akan menurunkan energi aktivasi dan melepas situs aktifnya dari katalis. Kecepatan deaktivasi sama seperti dengan aktivasi tetapi melibatkan produk uang teradsorpsi pada pemukaan katalis.
Agar produk dapat terlepas dari situs aktifnya maka langkah ini diperlukan untuk mempercepat deaktivasi produk dipermukaan katalis.
e. Desorpsi
Hasil reaksi yang telah terdeaktivasi kemudian terlepas dari permukaan katalis menuju bulk katalis.
Cs C + s
Ds D + s
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Proses desorpsi juga dipengaruhi oleh defusivitas gas zat hasil reaksi dari permukaan katalis ke bulk gas. Difusivitas zat hasil reaksi ditentukan oleh koefisien perpindahan massa pada proses adsorpsi.
Reaksi akan dipengaruhi oleh reaksi permukaan. Karena itu reaksi dilakukan pada tekanan tinggi untuk memperbesar konstanta kecepatan reaksi permukaan. Suhu reaksi harus berada pada daerah suhu aktivasi katalis.
1.7.6 Tinjauan Kinetika
Ditinjau dari segi kinetika, reaksi klorinasi propylene akan bertambah cepat dengan naiknya temperatur. Berdasarkan persamaan Arhenius :
K= A. E –E/RT
Dimana :
K = konstanta kecepatan reaksi
A = faktor frekuensi tumbukan
E = energi aktivasi
R = konstanta gas (1,987 kal/ mol K)
T = temperatur operasi ( K )
Harga konstanta kecepatan reaksi kimia diperoleh dari www.che.cemr.wvu.edu adalah sebagai berikut :
Reaksi utama :
C3H6 + Cl2 k1 C3H5Cl + HCl ( 1 )
Propylene chlorine allyl chloride asam klorida
Reaksi samping :
C3H6 + Cl2 k2 C3H5Cl + HCl ( 2 )
Propylene chlorine 2-chloropropene asam klorida
C3H6 + Cl2 k3 C3H4Cl2 + HCl ( 3 )
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Propylene chlorine dichloropropene asam klorida
Konstanta kecepatan reaksi :
k1 = 0,322exp(-63.200/(R.T)) kmol/kg cat s kPa2
k2 = 1,83x10-5exp(-16.000/(R.T)) kmol/kg cat s kPa2
k3 = 1,27x10-3exp(-72.100/(R.T)) kmol/kg cat s kPa2
1.7.7 Tinjauan Termodinamika
Reaksi utama:
C3H6 + Cl2 C3H5Cl+ HCl (1)
Propylene chlorine Allyl chloride asam klorida
Reaksi samping
C3H6 + Cl2 C3H5Cl+ HCl (2)
Propylene chlorine 2 – chloropropene asam klorida
C3H6 + 2Cl2 C3H4Cl2 + 2HCl (3)
Propylene chlorine dichloropropene asam klorida
Melalui tinjauan trmodinamika dapat diketahui apakah reaksi dapat
berlangsung atau tidak. Reaksi dapat berlangsung jika ∆Gof ≤0. Harga ∆Gof masing –
masing komponen pada suhu 289,15 K dapat dilihatpada table 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Harga ∆Gof masing – masing komponen
Komponen Harga ∆Gof (kJ/kmol)
Propylene 62,5019
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Chlorine 0
Allyl chloride 43,6307
2 – Chloropropene 24,5472
Dichloropropene 1,2785
HCl -95.3
(Yaws, 1999)
∆Gof = ∆Gof produk - ∆Gof reaktan
A. Pada reaksi (1)
∆Gof = (∆Gof allyl chloride + ∆Gof HCl) – (∆Gof chlorine + ∆Gof
propylene)
= (43,6307 + (-95,3)) – (0 + 62,5019)
= -114,1712 kJ/kmol
Ln Ko =[−∆ Go fRT ]
=[ 114,1712kJ /kmol
8,314kJ
kmol. K x298,15 K ]
= 46,0587
Ko = 1,007.1020 kJ/kmol
lnKKo
= ∆ H o
R [ 1T
−1¿ ] (Smith & VanNess,
1987)
Dengan, K = konstanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
∆Hof = panas reaksi standar pada 298,15 K
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Sedangkan harga ∆Hof ntuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -112 kJ/kmol
propylene.
Pada suhu 500oC (773,15) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai
berikut :
Ln KKo
= ∆ H o
R [ 1T
−1¿ ]
Ln K
1,007.1020 = 112000kJ /kmol
8,314kJ
kmol.K
[ 1773,15 K
− 1298,15 K ]
K = 9,6731.107 kJ/kmol
Karena harga K = k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan harga k1, sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan
satu arah (irreversible).
B. Pada reaksi (2)
∆Gof = (∆Gof 2 – Chloropropene + ∆Gof HCl) – (∆Gof chlorine + ∆Gof
propylene)
= (24,5472 + (-95,3)) – (0 + 62,5019)
= -133,2547 kJ/kmol
Ln Ko =[−∆ Go fRT ]
=[ 133254,7 kJ /kmol
8,314kJ
kmol. K x298,15 K ]
=53,7573
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Ko = 2,2208.1023 kJ/kmol
lnKKo
= ∆ H o
R [ 1T
−1¿ ] (Smith & VanNess, 1987)
Dengan, K = konstanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
∆Hof = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ∆Hof ntuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -121 kJ/kmol
propylene
Pada suhu 500oC (773,15) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung
sebagai berikut :
Ln KKo
= ∆ H o
R [ 1T
−1¿ ]
Ln K
1,007.1020 = 121000 kJ /kmol
8,314kJ
kmol. K
[ 1773,15 K
− 1298,15 K ]
K = 2,0999.1010 kJ/kmol
Karena harga K = k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan harga k1, sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan
satu arah (irreversible).
C. Pada reaksi (1)
∆Gof = (∆Gof Dichloropropene + ∆Gof HCl) – (∆Gof chlorine + ∆Gof
propylene)
= (1,2785 + (-95,3)) – (0 + 62,5019)
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
= -156,5234 kJ/kmol
Ln Ko =[−∆ Go fRT ]
=[ 156523,4 kJ /kmol
8,314kJ
kmol. K x298,15 K ]
= 63,1443
Ko = 2,6499.10 27kJ/kmol
lnKKo
= −∆ H o
R [ 1T
−1¿ ] (Smith & VanNess, 1987)
Dengan K = konstanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T = suhu tertentu
∆Hof = panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ∆Hof ntuk reaksi (1) pada suhu 298,15 K adalah -222 kJ/kmol
propylene.
Pada suhu 500oC (773,15) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai
berikut :
Ln KKo
= −∆ H o
R [ 1T
−1¿ ]
Ln K
1,007.1020 = 222000 kJ /kmol
8,314kJ
kmol. K
[ 1773,15 K
− 1298,15 K ]
K = 3368,1351 kJ/kmol
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
Karena harga K = k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan harga k1, sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu
arah (irreversible).
1.8 Diagram Alir Proses
1.8.1 Diagram alir proses
1.8.2 Langkah Proses
Proses pembuatan allyl chloride dengan menggunakan bahan baku propylene
secara garis besar dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
1. Tahap penyiapan bahan baku
Bahan baku dalam pembuatan allyl chloride ini terdiri dari propylene dan
chlorine. Propylene disimpan dalam bentuk silinder horizontal. Komposisi
propylene adalah 99,5 % wt dengan impuritas propana 0,5 % wt. Sedangkan
chlorine disimpan dalam bentuk cair pada temperatur 30oC
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa
Bab I Pendahuluan
2. Tahap pembentukan Allyl Chloride
Bahan baku propylene dan chlorine yang telah dipanaskan kemudian
diumpankan ke dalam reaktor yang berisi katalis padat ferri chloride (FeCl3).
Rektor yang digunakan adalah reaktor jenis Fixed Bed (multi tube) dengan
kondisi isothermal non adiabatik.
3. Tahap pemurnian
a. Tahap destilasi
Hasil keluar reaktor yang telah di dinginkan di umpankan ke kondensor
parsial sehingga didapatkan campuran dua fase. Hasil bawah berupa
cairan dipompa ke menara destilasi. Hasil atas berupa gas akan bercampur
dengan gas lainnya. Umpan masuk menara destilasi awal dalam kondisi
cair jenuh, kemudian dilakukan kembali pemisahan di destilasi kedua bil
sebagian hidrokarbon masih terbawa pada produk.
b. Tahap Absorbsi
Absorbsi dilakukan di menara absorber dengan tujuan untuk menyerap
HCl menggunakan air.
Pra Rancangan Pabrik Ally Chloride dari Propylene dengan Kapasitas 10.000 Ton/Tahun Jurusan Teknik Kimia – Fakultas TeknikUniversitas Sultan Ageng Tirtayasa