8

Click here to load reader

BAB I

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

A.PENDAHULUAN

Sistem respirasi adalah suatu sistem dalam tubuh manusia yang berkontribusi pada proses

homestasis tubuh sebagai penyedia pertukaran gas antara oksigen dan karbondioksida antara

udara atmosfer, darah dan jaringan. Sistem respirasi juga berperan dalam menjaga keseimbangan

pH dari darah pada tubuh, mengandung reseptor pembau, menyaring udara yang

dihirup,menghasilkan suara.Sistem respirasi terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus

dan paru-paru(Tortora,2009,halaman 874).

Pernapasan adalah suatu proses pengambilan oksigen dari atmosfer menuju ke sel dan keluarnya

karbondioksida dari sel ke udara bebas. Pemakaian oksigen dan pengeluaran karbondioksida

digunakan untuk menjalankan agar sel dalam tubuh dapat menjalankan fungsi

normalnya(Sylvia,2006, halaman 736). Untuk dapat mencapai tujuan ini, pernapasan dapat

dibagi menjadi empay fungsi utama : (1) ventilasi paru, yang berarti masuk keluarnya udara

antara atmosfir dan alveoli paru ; (2) difusi oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah

;(3) Pengangkutan oksigen dan (4) pengaturan ventilasi.

Untuk mengetahui kerja dari paru apakah terjadi gangguan restriksi maupun obstruksi, dapat

dilakukan pengukuran dengan beberapa alat diantaranya adalah spirometer, peak flow meter,

sedangkan untuk memahami saturasi oksigen dalam darah, dapat menggunakan pulse oximetry.

B. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengukur volume dan kapasitas paru menggunakan spirometer dan peak

flow meter.

2. Mahasiswa memahami spirometer stasis.

3. Mahasiswa mampu mengukur saturasi oksigen mempergunakan pulse oksimetri dan dapat

menginterpretasikan hasilnya.

Page 2: BAB I

BAB II

DASAR TEORI

Paru-paru dapat dikembangkan dengan dua cara : (1) dengan gerakan naik turun dari

diafragma untuk memperbesar atau memperkecil rongga dada, dan (2) dengan depresi dan

elevasi tulang iga untuk memperbesar atau memperkecil diameter anteroposterior rongga dada.

Pernapasan secara normal dan tenang dapat dicapai dengan metode pertama, yaitu

gerakan diafragma. Selama inspirasi, kontraksi diafragma menarik paru kearah bawah.

Kemudian, selama ekspirasi, diafragma megadakan relaksasi dan sifat elastic daya lenting paru (

elastic recoil), dinding dada, dan struktur abdomen akan menekan paru-paru dan mengeluarkan

udara. Namun, selama bernapas kuat, daya elastic tidak cukup kuat untuk menghasilkan ekspirasi

cepat yang diperlukan, sehinga diperlukan tenaga ekstra yang terutama diperoleh dari kontraksi

otot abdomen, yang mendorong isi abdomen ke atas melawan dasar diafragma, sehingga

mengkompersi paru(Guyton,2008, halaman 495-496).

Metode kedua untuk mengembangkan paru adalah dengan mengangkat rangka iga.

Pengembangan paru ini dapat terjadi karena pada posisi istirahat, iga miring kebawah, dengan

demikian sternum turun ke belakang kea rah kolumna vertebralis. Otot-otot yang menggerakan

rangka dada dapat di klsifikasikan sebagai otot-otot inspirasi, dan otot-otot ekspirasi. Otot

terpenting dalam inspirasi adalah musculus intercostalis eksterna sedangkan otot-otot yang

membantu dalam ekspirasi adalah musculus rectus abdominis dan musculus intercostalis

interna(Guyton,2008, halaman 495-496).

A. SPIROMETER

Merupakan suatu alat sederhana yang dilengkapi pompa atau bel yang akan bergeser pada

waktu seseorang bernapas ke dalamnya melalui sebuah katup dan tabung

penghubung(Sylvia,2006, halaman 736). Sedangakan hasil dari pengukuran disebut spirogram.

Sewaktu respirasi sejumlah volume udara dimasukan kedalam paru, hal inilah yang diukur

menggunakan spirometer (Tortora,2009,halaman 895). Adapun Volume tersebut adalah:

No Jenis Nilai Normal Keterangan

1. Volume 500 ml Volume udara yang masuk dan keluar paru-paru pada

Page 3: BAB I

Tidal satu kali pernapasan

2. Volume

cadangan

inspirasi

3000 ml Volume udara yang dapat dihirup secara maksimal,

melebihi volume tidal, yang disebabkan oleh kontraksi

secara maksimal dari diafragma, muscul intercostalis

eksternus dan otot pembantu pernapasan.

3. Volume

cadangan

ekspirasi

1000 ml Volume udara ekstra yang dapat dikeluarkan secara aktif,

dengan mengkontraksikan secara maksimal otot ekspirasi

4. Kapasitas

inspirasi

3500 ml Jumlah udara yang dapat dihirup setelah pernapasan

secara normal, nilainya adalah hasil penjumlahan dari

Volume tidal dan volume cadangan inspirasi ( KI = VT +

VCI )

5. Kapasitas

Vital Paru

4500 ml Jumlah udara maksimal yang dapat di keluarkan secara

maksimal dalam sekali bernapas yang diikuti oleh

inspirasi secara maksimal. ( KV= VT + VCI+ VCE)

6. Kapasitas

total paru

5700 ml Jumlah udara yang dapat dimasukan kedalam paru-paru

(KT= KV + Volume Residu )

(Sumber : Sherwood’s,2010, halaman 480)

B. PEAK FLOW METER

Suatu alat kecil yang dapat digengam oleh tangan yang digunakan untuk mengukur

seberapa cepat volume udara yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru-paru melalui ekspirasi

secara paksa, setelah inspirasi secara maksimal. Pengukuran ini biasa dilakukan pada pasien

asma, yang digunakan untuk memantau perkembangan pengobatan.Nilai normal dari peak flow

meter sangat bervariasi menurut umur, tinggi, dan jenis kelamin( Adeniyi, 2011)

C. PULSE OXIMETRY

Suatu alat untuk mengukur secara cepat saturasi oksigen dalam hemoglobin dalam darah

arteri. Saturasi oksigen adalah suatu indikator untuk mengukur berapa banyak jumlah oksigen

dan hemoglobin yang terlarut dalam darah. Adapun kadar normal dari saturasi oksigen dalam

Page 4: BAB I

darah adalah 97% sampai 99 % pada orang yang sehat, serta nilai saturasi oksigen 95 % pada

individu dengan kadar hemoglobin normal, masih dianggap normal(Sandra L. Schutz,2001).

BAB III

METODOLOGI

A. ALAT dan BAHAN

1. Spirometer

2. Peak Flow Meter

3. Pulse Oximetry

4. Stop Watch

5. Kapas

6. Alkohol

B. CARA KERJA

Page 5: BAB I

BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

A. HASIL

Tanggal praktikum : 23 November 2012

Jam Praktikum : 10.00-12.00 WIB

1. Orang Percobaan ( Probandus )

Nama : Franciscus Buwana

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Pria

Tinggi Badan : 171 cm

Berat badan : 59 kg

2. Keadaan Lingkungan

Suhu Kamar : 26o C

Kelembaban Udara : 60 %

Tekanan udara : 1031 mmHg

3. Posisi tubuh : Duduk

4. Hasil Percobaan

DENGAN SPIROMETER

a. Volume tidal : 625 ml

Page 6: BAB I

b. Volume cadangan inspirasi : 1500 ml

c. Volume cadangan ekspirasi : 1375 ml

d. Kapasitas Inspirasi : 2125 ml

e. Kapasitas Vital : 4500 ml

f. Kapasitas Vital prediksi : 4360 ml

DENGAN PEAK FLOW METER

Hasil 1 : 250 ml

Hasil 2 : 450 ml

Hasil 3 : 500 ml

Kesimpulan : Diambil nilai yang tertinggi yaitu 500 ml

DENGAN PULSE OXIMETRY

Detik 0 10 20 30 40 50 60

SO2(%) 98 95 96 97 97 98 97

HR(x/

min)

86 73 74 75 75 75 70