BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

rjfhjshfjks

Citation preview

1

BAB IPENDAHULUANA. Gambaran Umum Gampong Baro

1. Sejarah Gampong Baro

Gampong Baro merupakan salah satu gampong yang terletak antara gampong Lamteh dan Gampong Blang, menurut Abd Jalil Ubat, salah seorang tokoh masyarakat yang berasal dari Gampong Baro. Gampong ini dulunya bernama Gampong Lampante yang terletak di kecamatan Meuraxa, yang pada saat itu dipimpin oleh Geuchik Abd Rahman Batak dengan jumlah penduduk sekitar 700 jiwa.

Pada tahun 1942 seluruh masyarakat Gampong Lampante harus rela meninggalkan gampong halamannya karena pemukiman mereka dilanda bencana alam yaitu abrasi / pengikisan daratan oleh air laut, ketika pasang purnama tiba, yang mengakibatkan gampong itu (lampante) digenangi oleh air laut, akibat robohnya tembok penahan air desa tersebut. Dengan demikian seluruh masyarakat gampong Lampante harus meninggalkan pemukiman itu dan mencari pemukiman baru, yaitu sebagian dari masyarakat ada yang pindah dan menetap di Gampong Blang dan sebagian lagi pindah kepemukiman baru yangterletak antara antara Gampong Lamteh dan Gampong Lam Manyang, yang pada saat itu pemukiman tersebut belum ada namanya. Atas inisiatif Keuchik Abd Rahman Batak dan seluruh masyarakat berdomisili di tempat itu. Maka dibentuklah sebuah Gampong yang diberi nama Gampong Baro yang tunduk dibawah kecamatan Peukan Bada. 2. Latar dan Keadaan Alam

Gampong Baro merupakan gampong yang terletak tidak jauh dari pusat Kecamatan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar. Jarak desa dengan pemerintahan kecamatan hanya 2,5 Km. 60 Km jarak dari pusat pemerintahan Kabupaten Aceh Besar, 6 Km jarak dari pusat Pemerintahan Propinsi Aceh. Adapun batas gampong baro kecamatan peukan bada kabupaten Aceh Besar adalah sebagi berikut :

Sebelah utara berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah selatan berbatasan dengan Gampong Lamteh Sebelah barat berbatasan dengan Gampong Lamteh Sebelah timur berbatasan dengan Gampong LammanyangLuas gampong baro kecamatan peukan bada kabupaten Aceh Besar adalah 28 Ha yang terbagi dalam 3 dusun yaitu :

- Dusun Pante Raja

- Dusun Putro Ijo

- Dusun Aneuk Laot

Beberapa kategori peruntukan lahan tersebut, yaitu penggunaan lahan untuk pemukiman sekitar 16 Ha, perkebunan 3 Ha. Sawah 3 Ha, Ladang 2 Ha dan lainnya 5 Ha.

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa tanah yang paling luas peruntukkannya adalah pemukiman Penduduk, Hanya terdapat sebagian kecil lahan perkebunan, persawan, lahan tambak dan sebagian masih terdapat lahan kosong. Dilihat secara geografis, desa ini terletak dipinggiran pantai dan sangat potensial dijadikan sebagai tempat wisata disebabkan pemandangan pantai yang cukup indah. Meski demikian potensi wisata ini tidak dimanfaatkan dakarenakan masyarakat di desa ini tidak ingin desa mereka dijadikan sebagai lokasi wisata. Masyarakat desa masih beranggapan bahwa dengan dijadikannya desa mereka sebagai desa wisata, maka dampak negatif akan lebih banyak dibandingkan dengan dampak positif yang ditimbulkan.2. Penduduk

Jumlah penduduk Gampong Baro pada akhir tahun 2013 431 Jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki berjumlah 245 jiwa dan 186 Jiwa perempuan, yang secara keseluruhan mencakup dalam ...... Kepala Keluarga (KK) tersebar dalam 3 (tiga) dusun yaitu dusun Pante Raja, Putro Ijo dan Aneuk Laot, tingkat sebaran penduduk di gampong Baro mencapai ......... Jiwa/ km.3. Mata Pencaharian

Meski berada di pinggiran pantai namun tidak semua masyarakat di gampong baro bermata pencaharian sebagai Nelayan. Hanya sekitar 40 persen dari masyarakat yang bermata pencarian sebagai Nelayan tradisional. Mereka hanya menggunakan jala dan sisanya menggunakan pukat darat yang berukuran tidak begitu panjang. Alat yang mereka gunakan tidak tergolong moderen dan lebih terkesan apa adanya. Dengan kondisi demikian, hasil tangkapan mereka juga tidak begitu maksimal. Hasil tangkapan mereka hanya bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari.

Selain bermata pencarian sebagai Nelayan, sebagian besar masyarakat di desa ini juga bermata pencarian sebagai Pedagang, sisanya memanfaatkan lahan perkebunan dan lain-lain.NoMata PencaharianJumlah%

1Petani21,6

2Pegawai Negeri Sipil118,9

3TNI43,23

4Karyawan Swasta64,8

5Pedagang43,2

6Nelayan2520,2

7Pertukangan86,5

8Pensiunan PNS-0

9Pensiunan TNI-0

10Lain-lain6451,6

Jumlah124100

TABEL. 1 Mata pencaharian Penduduk Gampong Baro4. Tingkat Pendidikan

Perkembangan tingkat pendidikan Gampong Baro berjalan dengan pesat, karena tingkat kerawanan pendidikan untuk sementara tidak ada di Gampong Baro. Sebab banyak yang sudah menamatkan pendidikan mereka tetapi tingkat pendidikan yang ada di wilayah Gampong Baro cuma tingkat sekolah dasar saja.

Pemerintahan Gampong akan mengkampanyekan kepada masyarakat untuk dapat melanjutkan pendidikan sampai keperguruan tinggi untuk meningkatkan sumberdaya manusia menuju kemajuan Gampong karena rata-rata tingkat pendidikan hanya SLTA.Berikut tabel tingkat pendidikan di Gampong Baro :

NoDusunTidak Tamat SDSDSLTPSLTAD3S1S2Lain-lainJumlah

1Dsn Pante Raja1117163041176

2Dsn Putro Ijo4438301929140

3Dsn Aneuk Laot40473159121390

Jumlah951027710823405

Tabel. 2 Tabel Tingkat Pendidikan di Gampong Baro.5. Sejarah Kepemimpinan Gampong

5.1 Periode 1942-1970

Pembangunan yang dilakukan selama Pemerintahan Pak Abd. Rahman Batak adalah membangun Gampong yang pada saat itu belum memiliki pemerintahan sehingga sangat sulit untuk menata dan membangun Gampong.5.2 Periode 1970-1978

Pembangunan yang berhasil dilaksanakan pada periode Pak Ismail Harun adalah Pembangunan Meunasah yang berbentuk rumah adat Aceh proses Pembangunannya dilaksanakan secara swadaya masyarakat juga membuka lorong-lorong baru.5.3 Periode 1978-1981

Pembangunan yang berhasil dilaksanakan pada periode Pak Wahab Yunus membangun balai untuk musyawarah, karena sebelumnya musyawarah diadakan di Meunasah dan Beliau berhasil membeli mesin Pembangkit tenaga listrik dengan dana bantuan Pemerintah dan swadaya masyarakat untuk penerangan Gampong, karena pada saat itu belum ada penerangan dari PLN.5.4 Periode 1981-2002

Pak M. Jakfar Ubat, dengan dibantu aparatur Gampong lainnya banyak melakukan pembangunan Gampong dan berhasil membangun Kantor Keuchik Permanent dan merehab Meunasah yang sebelumnya semi permanent menjadi permanent, dan membangun 2 (Dua) tambak Gampong yang dilakukan secara bergotong-royong dan pembangunan Rumah Bidan.5.5 Periode 2002-2003Pada masa pemerintahan Pak Junaidi H. Nago Pembangunan yang beliau lakukan antara lain pembuatan tanggul penahan air asin dan merenovasi Pintu Gerbang Desa (Gapura).5.6 Periode 2003-2004

Pada Periode Ini Keuchik Gampong di Jabat oleh Pak M. Nasir Ubat Beliau melakukan renovasi Meunasah secara keseluruhan dan membangun Lapangan Voly.5.7 Periode 2005-2008

Pembangunan yang dilakukan pada masa Pak Ibrahim Ahmad begitu banyak, karena pada akhir 2004 terjadi Musibah Tsunami banyak NGO asing atau lokal yang ingin memulihkan pembangunan Gampong, antara lain:

Pembangunan Meunasah Permanen oleh NGO Uplink

Pembangunan Balai Pertemuan, Kantor Keuchik, Lapangan Voly dan Balai Nelayan oleh Usaid. Pembangunan Drenase dan Gedung PKK5.8 Periode 2008-2012Selama Pemerintahan Pak Saiful Amrin beliau belum melakukan pembangunan, tetapi Pak Saiful Amrin membuat satu sensaional dengan mengaktifkan kantor Keuchik, untuk menjalankan tugas Pemerintahan Gampong, dan mengaktifkan seluruh Pejabat Aparatur Gampong dengan tugas dan tanggung jawabnya sesuai jabatan masing-masing.6. Kondisi Sosial Gampong Baro

Kondisi Sosial dan Ekonomi masyarakat Gampong Baro ialah: dipandang secara sosial masyarakatnya masih kental dengan adat istiadatnya dan hukum agama. Norma adat istiadat masih terlihat pada acara-acara tertentu karena tokoh adat masih berpengaruh dalam tatanan sosial kemasyarakatan. Ini dapat dilihat dari kedudukan tuha peut Gampong Baro yang sangat berperan dalam setiap pengambilan kebijakan-kebijakan gampong serta dalam hal penyelesaian masalah-masalah kemasyarakatan dan penyelesaian masalah gesekan-gesekan antar warga gampong dalam meredam masalah. Kehidupan keagamaan yang sangat berperan banyak memberi pencerahan dan arahan warga gampong dalam setiap kegiatannya. Ini dapat kita rasakan dari kesadaran masyarakat dalam menghadiri pengajian dan tahlilan pada warga yang melakukan hajatan dan lainnya.

B. Keadaan Pembangunan Gampong

1. Sejarah Pembangunan Gampong BaroBerdasarkan informasi yang dihimpun dari perangkat desa, sejarah pembangunan Gampong Baro telah dilakukan sejak tahun 1980. Bencana tsunami yang melanda Aceh pada 2004 lalu mengakibatkan seluruh infrastruktur di Gampong Baro hancur total. Pasca tsunami lewat bantuan dari berbagai pihak, pembangunan Gampong Baro dilakukan kembali dari berbagai sektor. Secara keseluruhan, berbagai fasilitas infrastruktur telah dibangun di Gampong Baro. Mulai dari rumah, Mushalla, Balai Desa, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan berbagai fasilitas umum lainnya. Tahun 2004 sejarah gampong kembali dimulai atau bisa dikatakan gampong baro terlahir kembali dengan sisa penduduk yang ada denyut nadi desa kembali hidup dan perlahan-perlahan peristiwa kelam musibah Gempa dan Tsunami bias dilupakan oleh segenap penduduk dan penduduk kembali dengan aktivitas rutin masing-masing.Berdasarkan Rumusan Skenario Pembangunan Gampong untuk jangka 5 tahun (2011-2015) dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

NoJenis KegatanLokasiSkenario

1Pemasangan Lampu JalanGampong Baro Pemasangan dari tahap pertama hingga selesai

2Pembangunan Gapura Gampong Baro Pembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

3Pembanguna saluran pembuangan dari rumah-rumah Gampong BaroPembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

4Pembanguan aula PKKGampong BaroPembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

5Rehab drainase dusun aneuk laotGampong BaroPembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

6Perbaikan jalan setapak Gampong BaroPembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

7Pemasangan paving blok meunasang Gampong BaroPembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

8Penambahan jalan setapak Gampong BaroPembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

9 Pengadaan lapangan bola Gampong BaroPembanguan akan dilakukan jika dana telah ada

Tabel. III Pembangunan yang ada di gampong Baro.2. Program Pembangunan Gampong Baro yang sedang berjalan.Mengingat kondisi fisik gampong berupa sarana dan prasarana yang hancur pasca saat tsunami terutama infrastruktur dasar berupa jalan, drainase, air bersih dan lahan pertanian, maka sampai saat ini pembangunan yang sedang berjalan, diantaranya :

1. Pembangunan infrastruktur berupa jalan, drainase, dan monografi Gampong.2. Pemulihan lahan pertanian sawah dan holtikultura.

3. Pemberdayaan ekonomi masyrakat, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Program pembangunan tersebut sesuai dengan hasil aspirasi musyawarah masyarakat dalam forum musrenbang Gampong Baro.

3. Arah Kebijakan Pembangunan GampongKebijakan pembangunan gampong yang sudah dilakukan yaitu dari segi infrastruktur pembangunan prasarana yang masih kurang seperti pembangunan jalan, talud dan sarana lainnya dan dari segi ekonomi pengadaan SPP (Simpan Pinjam Perempuan). Dengan kebijakan yang sudah ada masyarakat Gampong Baro masih belum terarah pembangunan Gampongnya, maka dari itu guna terarahnya pembangunan sesuai dengan perencanaan Gampong Baro yang telah disusun, maka berdasarkan hasil musyawarah gampong dapat dihasilkan beberapa masalah yang dijadikan cita-cita gampong dan prioritas pembangunan gampong dalam rangka mengembangkan Gampong Baro di masa mendatang sesuai dengan bidang perencanaan yang ada, Hal-hal ini menjadi pokok prioritas masalah pembangunan gampong jangka menengah adalah : Bidang Infrastruktur, Ekonomi, Pendidikan, Sosial Budaya, Pelayanan Umum dan Kesehatan. Dengan terealisasinya semua program yang telah diprioritaskan diatas maka diharapkan dapat terwujudnya satu masyarakat yang madani di Gampong Baro ini.109