16
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang, sehingga diperlukan peningkatan mutu pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik. Peningkatan mutu pendidikan adalah cara dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Ahli- ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dalam praktek pembelajaran dan merupakan isi mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1 ayat (1) dikemukan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab i

Citation preview

8

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia saat ini masih pada tahap berkembang, sehingga diperlukan peningkatan mutu pendidikan agar pendidikan di Indonesia dapat menjadi lebih baik. Peningkatan mutu pendidikan adalah cara dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran. Ahli-ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung kepada kualitas guru dalam praktek pembelajaran dan merupakan isi mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab 1 Pasal 1 ayat (1) dikemukan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan adalah suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, serta keahlian kepada manusia untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya agar mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat kemajuan zaman serta teknologi yang semakin canggih. Pendidikan juga merupakan proses perubahan individu bisa dengan memberikan pendidikan kepada individu itu sendiri. Proses tersebut akan merubah sedikit demi sedikit dari tidak tahu menjadi tahu dari perilaku brutal menjadi perilaku bermoral atau sebaliknya yang semuanya itu bergantung pada pendidikan yang diberikan. Pendidikan sekolah merupakan pendidikan formal, salah satu penunjang dan tempat dimana terjadi perubahan sikap melalui proses pendidikan yang diberikan atau diajarkan. Pendidikan juga bertujuan untuk membentuk pribadi peserta didik agar menjadi sosok yang matang,dewasa,mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain. Sedangkan pengajaran adalah memberikan ilmu pengetahuan teknologi dan keterampilan agar anak menjadi cerdas secara intelektual dan emosional.Tujuan pendidikan adalah untuk menyiapkan peserta didik agar dapat berperan penting dalam kehidupan di masa yang akan datang. Artinya upaya membimbing, mengajar dan melatih peserta didik itu harus diprioritaskan agar peserta didik memiliki kemampuan, pengetahuan, sikap dan berbagai keterampilan yang dibutuhkan, sehingga kelak ia dapat memainkan peranan yang signifikan dalam kehidupannya baik sebagai pribadi, sebagai warga masyarakat sehingga menjadi seorang yang berkualitas, berkarakter dan memiliki pandangan yang luas sebagai warga dunia.Inovasi dalam dunia pendidikan meminta kreativitas dari tenaga kependidikan untuk dapat lebih mengembangkan inovasi pengajaran khususnya dalam penggunaan media belajar. Teknologi pendidikan merupakan kajian dan praktek untuk membentuk proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai.Teknologi pendidikan merupakan suatu cara yang sistematis dalam mendesain, melaksanakan dan mengevaluasi proses keseluruhan dari belajar dan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran (instructional). Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai proses dimana lingkungan seseorang dengan sengaja dikelola agar memungkinkan orang ter sebut dapat belajar.Teknologi pendidikan merupakan kajian dan praktek untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Istilah tersebut sering dihubungkan dengan teori belajar dan pembelajaran mencakup prosesnya. Bila teori belajar dan pembelajaran mencakup proses dan sistem dalam belajar dan pembelajaran, maka teknologi pendidikan mencakup sistem lain yang digunakan dalam proses. Kemudian teknologi pembelajaran merupakan usaha sistematik dalam merancang, melaksanakan dan menevaluasi keseluruhan proses belajar dan mengajar untuk tujuan khusus, serta didasarkan pada penelitian tentang proses belajar agar belajar dapat berlangsung efektif.Guru merupakan salah satu mediator dari pendidikan yang bertugas memberikan ilmu secara mendidik di sekolah, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan menciptakan figur-figur yang berpendidikan dengan cara mengajar yang tentunya sesuai dengan zamannya. Guru memegang peranan yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan, baik itu tujuan nasional maupun tujuan khusus disini guru harus mendesain pembelajaran dan menggunakan metode sesuai dengan kemajuan zaman.Dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar dapat didefinisikan adanya beberapa faktor yang mempengaruhi, yaitu tujuan pendidik, tujuan peserta didik, materi, metode, alat dan lingkungan. Seorang guru harus selayaknya sudah bisa menggunakan teknologi dalam kegiatan mengajarnya. Jika guru hanya menggunakan satu metode saja apalagi hanya menggunakan metode ceramah pada setiap mengajar, hal ini sangat disayangkan karena seorang guru harus menciptakan situasi kelas yang aktif, inovatif, serta kreatif juga menyenangkan.Keberhasilan seorang guru dalam proses pendidikan yaitu dengan mengantarkan anak didik mencapai tujuan pendidikan. Peran guru sangat penting bagi keberhasilan proses pendidikan. Sekitar 50 persen keberhasilan proses pendidikan dan belajar mengajar berasal dari guru. Menurut Surya (2003:119) mengajar adalah merupakan tugas utama bagi seorang guru. Oleh karena itu, keefektifan dalam mengajar akan banyak tergantung pada bagaimana guru mampu melaksanakan aktivitas mengajar secara baik. Banyak faktor yang mempengaruhi bagaimana guru mengajar terutama faktor yang ada dalam diri guru itu sendiri. Cara mengajar yang dipilih dan digunakan guru adalah termasuk faktor yang cukup penting juga. Untuk itu guru diharapkan mengenal berbagai cara mengajar dan dapat memilihnya secara tepat sesuai dengan kemampuan drinya serta keadaan lingkungannya.Dalam setiap kegiatan mengajar, pada dasarnya meliputi tiga kegiatan, yaitu kegiatan sebelum pembelajaran, kegiatan pelaksanaan pembelajaran, dan kegiatan sesudah pembelajaran. Agar kegiatan mengajar dapat berjalan efektif, maka guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling sesuai. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.Kenyataan yang banyak dijumpai di sekolah selama sebagian besar pembelajaran berlangsung secara tradisional yang meletakkan guru sebagai pusat belajar bagi siswa. Karena siswa memiliki kebutuhan belajar, teknik-teknik belajar, dan berperilaku belajar, guru diharapkan menguasai metode dan teknik pembelajaran, memahami materi atau bahan ajar yang cocok dengan kebutuhan belajar, dan berperilaku membelajarkan siswa. Guru diharapkan dapat memilih kegiatan mengajarnya, sehingga siswa terhindar dari kebosanan dan tercipta kondisi belajar yang interaktif, efektif dan efisien. Guru berperan memotivasi, menunjukkan dan membimbing siswa supaya siswa melakukan kegiatan belajar. Sedangkan siswa berperan untuk mempelajari kembali, memecahkan masalah guna meningkatkan taraf hidup dengan berfikir dan berbuat di dalam kehidupan. Untuk memecahkan masalah pembelajaran yang demikian, perlu dilakukan upaya pengembangan pembelajaran. Pengembangan pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran inovatif yang dapat meningkatkan kreativitas siswa, serta memberikan iklim yang kondusif dalam perkembangan daya nalar siswa.Melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, guru harus membangun hubungan baik yaitu dengan menjalin rasa simpati dan saling pengertian. Hubungan baik akan membuat jembatan menuju kesuksesan puncak siswa dalam berbicara dengan bahasa hati siswa. Membina hubungan baik bisa memudahkan guru melibatkan siswa, memudahkan pengelolaan kelas dan memperpanjang waktu fokus.Salah satu hambatan dalam pembelajran adalah bahwa siswa kurang tertarik pada pelajaran yang sedang dipelajarinya, karena banyak siswa mengalami kesulitan bila menghadapi soal-soal yang diberikan guru, sehingga dapat mengakibatkan prestasi belajar rendah. Oleh karena itu kreativitas seorang guru dalam mengajar menjadi faktor penting agar pelajaran menjadi menyenangkan dan menarik di dalam kelas. Kenyataan, banyak guru yang menerapkan metode ekspositori. Sumber utama dalam metode ini adalah penjelasan guru, siswa hanya pasif mendengarkan materi, menerima dan menelaah begitu saja ilmu atau info dari guru. Guru harus berusaha menumbuhkan minat atau rasa cinta siswa pada pelajaran. Pikiran siswa sebaiknya diarahkan untuk dapat terjun dalam melibatkan secara langsung dalam pembelajaran. Sebagai salah satu pemecahan dalam masalah ini dipilih pembelajaran berbasis komputer.Dengan menggunakan multimedia berbasis power point ini diharapkan dapat melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan oleh guru. Selain itu dapat menambahkan rasa percaya diri siswa bahwa belajar itu menyenangkan dan siswa akan menyukai pelajaran sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Power Point Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.(Penelitian terhadap siswa kelas VIII MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmalaya)

B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana pengaruh penggunaan media Power Point terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn Hakikat Demokrasi di MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmlaya.2. Bagaimana pengaruh penggunaan media Power Point terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn Hakikat Demokrasi di MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmlaya.

C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah:1. Tujuan TeoritisBerdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan teoritis dari penelitian ini adalah:a. Ingin mengetahui pengaruh penggunaan media Power Point terhadap motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn Hakikat Demokrasi di MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmalaya.b. Ingin mengetahui penggunaan media Power Point terhadap motivasi siswa pada pembelajaran PKn Hakikat Demokrasi di MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmalaya.

2. Tujuan PraktisAdapun tujuan praktis dari penelitian ini adalah:a. Dapat memberikan sumbangan konseptual tentang media pembelajaran yang tepat pada mata pelajaran PKn Hakikat Demokrasi di tingkat MTs/SMP serta menambah khasanah keilmuan kepada pendidik.b. Dapat memberikan sumbangan kajian empirik tentang memilih media pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di sekolah masing-masing khususnya guru MTs/SMP pada mata pelajaran PKn.D. AsumsiPenelitian dilakukan berdasarkan atas beberapa asumsi yang dijadikan sebagai dasar kajian yang mendalam. Penelitian mengenai Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran Power Point Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Belajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa kelas VIII MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmalaya adalah:1. Salah satu faktor yang mempengaruhi siswa dalam belajar adalah memiliki motivasi.2. Media pembelajaran yang modern akan menciptakan suasana belajar yang menarik sehingga siswa tidak bosan.

E. Hipotesis Berdasarkan rumusan di atas, maka hipotesis yang dikemukakan dalam pernyataan Pengaruh penggunaan media Power Point terhadap motivasi dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn Hakikat Demokrasi di kelas VIII MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmalaya signifikan dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.Pedoman pengujian hipotesis dirumuskan dalam pernyataan sebagai berikut ini.Hi. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengembangan multimedia pembelajaran berbasis komputer terhadap peningkatan motivasi belajar PKn pada Siswa MTs Al-Mursalin Kelas VIII.

Ho.Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengembangan multimedia pembelajaran berbasis komputer terhadap peningkatan motivasi belajar PKn pada Siswa MTs Al-Mursalin Kelas VIII.

Hi. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengembangan multimedia pembelajaran berbasis komputer terhadap peningkatan hasil belajar PKn pada Siswa MTs Al-Mursalin Kelas VIII.

Ho. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam pengembangan multimedia berbasis komputer terhadap peningkatan hasil belajar PKn pada Siswa MTs Al-Mursalin Kelas VIII

F. Metodologi Penelitian 1. Metode PenelitianMetodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, dengan pendekatan kuantitatif. Bentuk metode eksperimen yang yang dirancang sedemikian rupa dengan memanipulasi suatu perlakuan terhadap objek penelitian, pengertian ini sesuai dengan pendapat Sanjaya (2013:100) yang menyatakan bahwa Desain eksperimen adalah rancangan sistematis yang disusun terlebih dahulu yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai pedoman dalam melaksanakan eksperimen. Penelitian yang digunakan adalah True Experimental Design karena dalam penelitian ini dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya ekperimen.2. Operasionalisasi Variabela. Variabel bebas (X) yaitu penggunaan multimedia Power Point dalam pembelajaran PKn Hakikat Demokrasi. b. Variabel terikat (dependen) Y1 adalah motivasi belajar. Motivasi belajar adalah suatu keinginan atau kehendak yang timbul dari peserta didik yang dapat menimbulkan keinginan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memeberikan arah pada waktu pelaksanaan proses belajar demi mencapai keberhasilan sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan.c. Variabel terikat (dependen) Y2 adalah hasil belajar. Hasil belajar adalah perubahan perilaku individu yang diperoleh dari hasil pembelajaran yang mencakup aspek kognitif, afektif, konatif dan motorik.

3. Teknik Pengumpulan DataProses untuk mengumpukan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Pre test dan Post tes untuk mengetahui hasil belajar siswa, dan untuk mengukur tingkat motovasi siswa digunakan quesioner pada pelajaran PKn materi tentang Hakikat Demokrasi kelas VIII semester 2 MTs Al-Mursalin.

G. Lokasi dan Sampel PenelitianLokasi penelitian dilaksanakan di MTs Al-Mursalin yang terletak di Kp. Citenggek Desa Kutawaringin Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya Kode Pos 46471, merupakan madrasah swasta yang sangat mengharapkan peningkatan mutu pembelajaran terutama dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Data yang diperoleh berasal dari siswa kelas VIII MTs Al-Mursalin Kab. Tasikmalaya semester 2 tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 56 siswa.