Upload
dewantarikriswardani
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam pembelajaran, setiap universitas maupun institut mempunyai
kurikulum pembelajaran yang berbeda-beda untuk mewujudkan mahasiswa
yang kreatif, terampil, dan juga mewujudkan mahasiswa menjadi mandiri.
Mahasiswa diwajibkan untuk mencari informasi sendiri dimanapun untuk
memperlancar pembelajarannya.
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri di Fakultas Kedokteran
Gigi menerapkan metode tutorial untuk sistem pembelajaran mahasiswa agar
dapat lebih berpikir kritis. Dari tutorial itu sendiri yaitu sekelompok kecil
mahasiswa yang terdiri dari ketua, sekretaris, dan anggotanya untuk
mendiskusikan suatu masalah dan mendapatkan solusi atau memecahkan
masalah dengan pemikiran, pengetahuan, dan pendapat masing-masing
dengan proses tutorial yang ideal. Presentasi laporan tutorial dalam diskusi
pleno, pencapaian keterampilan belajar berbasis Evidence Based Learning
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat.
Dewasa ini, penerapan tutorial sebagai sebagai metode pembelajaran
mahasiswa yaitu suatu proses belajar mandiri tanpa bantuan tutor, guru,
ataupun dosen hanya sebagai fasilitator. Mahasiswa wajib berdiskusi dan
mengembangkan diskusi atau skenario sendiri dan kemudian memecahkan
suatu masalah secara bersama-sama. Memanfaatkan untuk mencari informasi
secara tepat melalui text book dan internet.
Penulis merasa tertarik untuk mengetahui proses tutorial, sehingga
kami mengambil judul “Penerapan Tutorial sebagai Metode Pembelajaran
Mahasiswa”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mahasiswa mengembangkan tutorial dan hasil apakah
yang diperoleh dari hasil tersebut?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi mampu berpikir kritis.
2. Agar mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi dapat mengelola informasi.
3. Agar mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi mampu menggunakan
pendekatan Evidence Based Learning.
4. Agar mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi mampu menggunakan
pendekatan Evidence Based Dentistry.
1.4 Hipotesa
Melalui tutorial, kita diajarkan mencari informasi secara benar yang
kemudian dipresentasikan dengan berpikir kritis dan menerapkan Evidence
Based Learning sehingga dapat menerapkan Evidence Based Dentistry atau
berdasarkan ilmu kedokteran gigi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tutorial
Tutorial merupakan bantuan belajar dalam upaya memicu dan memacu
kemandirian, disiplin, dan inisiatif diri mahasiswa dalam belajar dengan
minimalisasi intervensi dari pihak pembelajar/tutor. Prinsip pokok tutorial adalah
“kemandirian mahasiswa”.
2.1.1 Proses Tutorial
Proses tutorial yang ideal adalah proses tutorial yang memberi
penekanan pada pembentukan pengalaman belajar mahasiswa, yang
mengaktifkan mahasiswa untuk berinteraksi dengan sumber-sumber belajar,
serta yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk saling bekerja sama
dalam membangun pengetahuan dan memperoleh makna dari apa yang
dipelajari. .
2.2 Informasi
Dalam proses pembelajaran terhadap suatu bidang, seharusnya kita
menggunakan berbagai sumber dan media, apalagi di jaman modernisasi ini,
semua serba instan dan cepat. Berbeda dengan jaman sebelumnya yang
amatlah sulit dalam memperoleh sebuah informasi.
Di jaman sekarang ini, kemudahan memperoleh informasi seharusnya
dimanfaatkan di dalam hal-hal yang positif, salah satunya anda dapat
menambah ilmu dari jurnal kedokteran.
Tentu saja jurnal kedokteran yang anda baca haruslah merupakan
jurnal yang valid atau sah. Untuk mengetahui masa valid dari sebuah jurnal
kedokteran, yang terpenting adalah masa berlakunya belum melampaui 5
tahun, jadi jika sudah melampaui jangka waktu 5 tahun, anda perlu
mempertanyakan kebenarannya.
2.2.1 Mencari Informasi dari Internet
Bagi anda yang ingin menambah ilmu dari jurnal kesehatan, ada
beberapa referensi yang dianjurkan, yaitu :
a. Pubmed
Pubmed adalah website jurnal kedokteran online yang banyak mengupdate
hal-hal baru di dalam dunia kesehatan.
b. NEJM
Di dalam website ini, terdapat banyak sekali jurnal kedokteran dan video
kesehatan. NEJM ini merupakan sebuah website dari Inggris. Di dalam
website ini, anda juga bisa mendownload sebagian jurnal.
c. BMJ
Website BMJ ini hampir sama dengan NEJM, website ini juga berisi
jurnal-jurnal kedokteran internasional.
d. CDC
Website CDC adalah website yang berisi jurnal-jurnal kedokteran, namun
lebih terpusat kepada penyakit dan infeksi. Jurnal ini merupakan jurnal
buatan Amerika Serikat.
e. WHO bulletin
WHO bulletin adalah website yang berisi tentang buletin-buletin kesehatan
yang ditulis oleh ahli-ahli kesehatan di WHO.
2.2.2 Mencari Informasi dari Textbook
Untuk textbook yang dianjurkan yaitu :
a. Majalah ilmiah (ISSN)
b. Buku yang diterbitkan (ISBN)
c. Skripsi, tesis, laporan penelitian.
2.3 Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah proses intelektual yang dengan aktif dan
terampil mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan
mengevaluasi informasi yang dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi, untuk memandu keyakinan
dan tindakan (Scriven & Paul, 1992).
2.3.1 Cara Berpikir Kritis
a. Interpretasi
Kemampuan untuk memahami dan menjelaskan pengertian dari situasi
pengalaman kejadian.
b. Analisis
Mengidentifikasi hubungan dari beberapa pertanyaan-pertanyaan, konsep,
pandangan, kepercayaan, keputusan, dan alasan.
c. Evaluasi
Kemampuan untuk menguji kebenaran pernyataan digunakan untuk
menyampaikan pemikiran, persepsi dan pandangan.
d. Inferensi
Kemampuan untuk mengidentifikasi dan memilih yang dibutuhkan untuk
menyusun simpulan yang memiliki alasan, menegakkan diagnosis.
e. Eksplanasi / Penjelasan
Kemampuan menyatakan hasil pemikiran, penjelasan alasan berdasarkan
pertimbangan bukti.
f. Self regulation
Kemampuan seseorang untuk mengatur sendiri dalam berpikir.
2.4 Evidence Based Learning
Model pembelajaran evidence based learning merupakan salah satu
model yang menggabungkan aspek metode pembelajaran dan efek
pelaksanaan metode tersebut. Model ini menitik beratkan pada usaha
menanamkan ketrampilan inquiry pada mahasiswa dan mengevaluasi
dampaknya berdasarkan data yang diperoleh maupun fakta yang teramati
selama pembelajaran. Inqury merupakan metode yang sistematis dalam
mengajukan pertanyaan yang menemukan penjelasan. Model ini dimulai
dengan tahap pendefinisian apa yang akan dilakukan, tahap ini merupakan
mengidentifikasi langkah-langkah yang akan dilakukan dalam proses
pembelajaran.
Contoh metode inqury :
1. Membuat observasi/ pengamatan.
2. Mengajukan pertanyaan.
3. Mempelajari buku dan sumber- sumber informasi lain untuk melihat apa
yang sudah diketahui.
Evidence Based Learning menitikberatkan pada proses
pembelajaran yang menggunakan data berupa fenomena alam sebagai
materi pembelajaran. Proses penggalian data dapat dilaksanakan baik di dalam
dan atau pun di luar kelas. Setiap kegiatan dilakukan dengan mengikuti tahap
what, how dan why. Proses ini melibatkan keterampilan proses siswa sesuai
dengan langkah-langkah dalam metode ilmiah.
2.5 Evidence Based Dentistry
Yaitu menggunakan segala pertimbangan bukti ilmiah (evidence) yang
sahih diketahui hingga kini untuk menentukan pengobatan pada penderita
yang sedang kita hadapi.
Proses yang digunakan secara sistematik untuk menemukan,
menelaah/mereview, dan memanfaatkan hasil-hasil studi sebagai dasar dari
pengambilan keputusan klinik. Pemanfaatan bukti ilmiah yang mutakhir yang
sahih dalam tatalaksana proses penyembuhan penyakit.
Suatu pendekatan medis yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah
terkini untuk kepentingan pelayanan kesehatan penderita. Dengan demikian,
dalam praktek, Evidence Based Dentistry memadukan antara kemampuan dan
pengalaman klinik dengan bukti-bukti ilmiah terkini yang paling dapat
dipercaya.
BAB III
CONCEPTUAL MAPPING
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Tutorial sebagai metode pembelajaran.
2. Peta konsep mempermudah dalam pembelajaran.
3. Penyajian informasi dari textbook dan internet, secara evidence based
learnig.
4. Penerapan evidence based dentistry pada saat dokter gigi melakukan
perawatan klinis terhadap pasien.
5.2 Saran
1. Sebagai mahasiswa seharusnya aktif dalam tutorial, sehingga diskusi
berjalan dengan baik.
2. Dalam tutorial, kita sebagai mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis
sehingga dapat muncul berbagai pertanyaan-pertanyaan maupun pendapat-
pendapat.