Click here to load reader
Upload
ezza-septa
View
11
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
hubungan konsimsi rokok dengan derajat hipertensi
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140
mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg.1 Hipertensi juga sering
diartikan sebagai suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.2
Faktor resiko dari Hipertensi dapat dibagi menjadi faktor yang tidak
dapat dimodifikasi atau tidak dapat di ubah antara lain genetik, faktor usia,
jenis kelamin, dan ras/suku, sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi atau
dapat di ubah antara lain merokok, obesitas, stress dan beban mental,
konsumsi garam dan kurang olahraga.3
Merokok adalah salah satu dari faktor hipertensi tersebut, nikotin
yang ada didalam rokok tersebut dapat merangsang pelepasan katekolamin.
Pelepasan katekolamin ini mengakibatkan peningkatan denyut jantung serta
menyebabkan vasokontriksi yang kemudian meningkatkan tekanan darah
hingga pekerjaan jantung menjadi lebih berat, selain itu asap rokok yang
berupa CO juga memberikan efek langsung pada pembuluh darah yang
menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah.2
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, tembakau
membunuh lebih dari 5 juta orang pertahun, dan diproyeksikan akan
membunuh 10 juta orang sampai tahun 2020, dari jumlah itu 70% korban
berasal dari negara berkembang.3
1
2
WHO pada tahun 2005 menunjukan data bahwa di seluruh dunia,
sekitar 1,4 milyar orang atau 39,6% penduduk dunia memiliki hipertensi,
jumlah ini terus meningkat sejak tahun 2000 dimana jumlah penderita
hipertensi yang ditemukan sebanyak 972 juta orang atau 26,4% dengan
jumlah penderita terbanyak adalah pria yaitu sebesar 76,6%.3
Di Indonesia setiap tahunnya terjadi 175.000 kematian akibat
hipertensi dan terdapat 450.000 kasus penyakit hipertensi. Dari kasus
hipertensi tersebut diketahui bahwa 337.500 kasus atau 75% merupakan usia
produktif (15-50 tahun) yang didominasi oleh laki-laki, sisanya 112.500
kasus atau 25% tidak terdiagnosis dan baru sebagian yang tercakup dalam
program penanggulangan penyakit hipertensi sesuai rekomendasi WHO.4
Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Lampung tahun 2004 dan
2005 diketahui bahwa hipertensi merupakan penyakit urutan ke-8 penyakit
terbesar dari 11 penyakit di Provinsi Lampung dengan jumlah 89.204
penderita atau 6,58%. Angka ini meningkat pada tahun 2005 dengan
penderita hipertensi berjumlah 110.622 penderita atau 7,33% kemudian pada
tahun 2006 menduduki urutan ke-3 dari 10 besar penyakit di Provinsi
Lampung. Sedangkan pada tahun 2007 berada di urutan ke-10 dari 10 besar
penyakit di Provinsi Lampung dengan jumlah 8.315 penderita atau 5,49%.5
Berdasarkan hasil pra survey di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung, didapatkan data pada tahun 2012 sebanyak 1228 pasien
yang mengalami Hipertensi dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 671
pasien dan jenis kelamin perempuan sebanyak 557 pasien.
3
Disini penulis tertarik mengadakan penelitian di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung karena dirumah sakit ini belum pernah
dilakukan penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi rokok dengan
derajat hipertensi.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis melakukan
penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Konsumsi Rokok Dengan
Derajat Hipertensi Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah “Apakah terdapat Hubungan Tingkat Konsumsi Rokok Dengan
Derajat Hipertensi Di Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Tingkat
Konsumsi Rokok Dengan Derajat Hipertensi Di Poli Penyakit Dalam
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui distribusi frekuensi derajat Hipertensi di Poli penyakit
Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
4
2. Mengetahui distribusi frekuensi Kebiasaan Merokok di Poli penyakit
dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
3. Mengetahui Hubungan Tingkat Konsumsi Rokok dengan Derajat
Hipertensi di poli penyakit dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Menambah kepustakaan dan menambah pengetahuan dalam
mengembangkan ilmu terutama tentang Merokok dan Hipertensi.
1.4.2 Bagi Pendidik
Menambah kepustakaan serta memberikan pengetahuan terutama
tentang Merokok dan Hipertensi.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Memberikan pengetahuan dan masukan kepada masyarakat dan
instansi kesehatan tentang Merokok dan Hipertensi.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Menambah pengetahuan dalam meneliti variabel lain yang
merupakan faktor resiko hipertensi seperti penyakit Diabetes Melitus,
obesitas, dan stress.
5
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Tempat Penelitian : Poli Penyakit Dalam RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung.
Waktu Penelitian : November – Desember 2013
Subjek Penelitian : Pasien yang sedang berobat saat penelitian
berlangsung di poli penyakit dalam RSUD Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung yang terdiagnosa
hipertensi dan mempunyai kebiasaan merokok
minimal 1 tahun.
Cara Penelitian : Observasi langsung dan dengan kuesioner.