17
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pedidikan selalu bertumpu pada kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestariakn nilai-nilai luhur soSial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut. Pendidikan merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Sebuah kalimat dalam Al-Quran surat An-Nisaa ayat 9 menyatakan "Hendaklah kalian khawatir akan meninggalkan anak keturunan yang lemah, yang hidup sesudah kalian" merupakan suatu landasan yang tepat ketika kita membahas permasalahan tentang perkiraan masyarakat masa depan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari/Muslim Rasulullah SAW bersabda "Didiklah anak mu. Karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu ". Melalui dengan pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari 1

Bab i, II & III _ Halim La Nahiri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

aminudin bab i,ii dan iii

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pedidikan selalu bertumpu pada kesejahteraan, yakni pengalaman-pengalaman masa lampau, kenyataan dan kebutuhan mendesak masa kini, dan aspirasi serta harapan masa depan. Melalui pendidikan setiap masyarakat akan melestariakn nilai-nilai luhur soSial kebudayaannya yang telah terukir dengan indahnya dalam sejarah bangsa tersebut.

Pendidikan merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Sebuah kalimat dalam Al-Quran surat An-Nisaa ayat 9 menyatakan "Hendaklah kalian khawatir akan meninggalkan anak keturunan yang lemah, yang hidup sesudah kalian" merupakan suatu landasan yang tepat ketika kita membahas permasalahan tentang perkiraan masyarakat masa depan. Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari/Muslim Rasulullah SAW bersabda "Didiklah anak mu. Karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk zaman yang berbeda dengan zamanmu ".

Melalui dengan pendidikan juga diharapkan dapat ditumbuhkan kemampuan untuk menghadapi tuntutan objektif masa kini, baik tuntutan dari dalam maupun tuntutan karena pengaruh dari luar masyarakat yang bersangkutan. Dan akhirnya, melalui pendidikan akan ditetapkan langkah-langkah yang akan dipilih masa kini sebagai upaya mewujukan aspirasi dan harapan di masa depan.

B. Tujuan

Memahami beberapa kemungkinan keadaan masyarakat di masa depan, serta peranan faktor-faktor globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), arus komunikasi yang semakin padat dan cepat, serta kebutuhan yang meningkat dalam layanan professional terhadap masyarakat di niasa depan tersebut.

Memahami berbagai upaya pendidikan untuk mengantisipasi masa depan, baik yang berkenan dengan penyiapan manusia maupun yang berkenan dengan perubahan sosio-kultural, serta pengembangan sarana pendidikan untuk mendukung upaya-upaya yang sedang atau akan dilaksanakan.

C. Rumusan Masalah

Perubahan zaman yang kian cepat menuntut untuk mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi zaman baru yang akan datang. Manusia Indonesia masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan di masa depan tersebut. Maka sebagai calon tenaga pendidik kita harus mampu memperkirakan bagaimana keadaan masyarakat masa depan dan bagaimana mengantisipasinya. Beberapa masalah terkait dengan masa depan dalam dunia pendidikan antara lain:

1. Sejauh mana landasan pendidikan di Indonesia dalam mengantisipasi masa depan?

2. Apa arti penting kajian terhadap masyakat masa bagi dunia pendidikan?

3. Bagaimanakah perkiraan kondisi masyakat masa depan?

4. Bagaimana upaya pendidikan dalam mengantisipasi masa depan?

5. Apa peranan pendidikan dalam mengantisipasi masa depan?

BAB II

PEMBAHASAN MASALAH

A. Perkiraan masyararat masa depan

Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa: "Pendidikan nasional adalah pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman."

Kebudayaan yang dimaksudkan dalam arti luas yaitu u keseluruhan gagasan dan karya manusia, yang hams dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu (Koentjaraninggrat,1974:I9). Kebudayaan itu dapat:

1.Berwujud ideal yakni ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.

2.Berwujud kelakuan yakni kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.

3. Berwujud fisik yakni hasil karya manusia. (Koentjaraningrat 1974:15-22).

Kajian masyarakat masa depan itu semakin penting jika diingat bahwa pendidikan selalu merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:

1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.

Menurut Emil Salim terdapat empat bidang kekuatan gelombang globalisasi:

a.Bidang IPTEK, dimana perkembangan dewasa ini begitu cepat.

b.Bidang ekonomi yang persoalan yang sangat prinsip bagi setiap Negara.

c.Bidang lingkungan hidup, dimana menjadi perhatian bangsa-bangsa di dunia Bidang pendidikan, dimana termasuk di dalamnya adalah kebudayaan.

2. Perkembangan IPTEK makin cepat.

Francis Bacon mengatakan "Ilmu adalah kekuasaan" sehingga kita bisa mengatakan bahwa teknologi adalah suatu alat untuk mencapai kekuasaan.

Percepatan perkembangan IPTEK tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologisnya (Filsafat Ilmu, 1981: 9-1 5). Percepatan perkembangan iptek tersebut terkait dengan landasan ontologis, epistemologis, dan aksiologis.

Segi landasan ontologis, objek telaahan ialah berupa pengalaman atau segenap wujud yang dijangkau lewat alat indra.

Segi landasan epistemologis, cara yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu pengetahuan.

Segi landasan aksiologis yaitu landasan yang mempersoalkan tentang penggunaan iptek secara moral.Terdapat serangkaian kegiatan pengembangan dan pemanfaatan IPTEK, yakni:

a. Penelitian Dasar (basic research)

b. Penelitian Terapan (applied research)

c. Pengembangan teknologi (technological development)

d. Penerapan teknologi

3. Perkembangan arus komunikasi.

Berbagai macam kemajuan yang terjadi selama ini mendorong perubahan masyarakat dari masyarakat agraris ke masyarakat industri dan dari masyarakat industri kemasyarakat informasi. Kebijakan-kebijakan yang harus cepat diambil bisa segera dilaksanakan dengan adanya informasi yang cepat diterima. Oleh karenanya pekerjaan dimasa yang akan datang menuntut seseorang untuk bisa menguasai IPTEK.

4. Adanya kebutuhan peningkatan layanan profesional.

Salah satu ciri penting masyarakat masa depan adalah meningkatnya kebutuhan layanan profesional dalam bidang kehidupan manusia. Karena perkembangan iptek yang makin cepat serta perkembangan arus infomiasi yang semakin padat dan cepat, maka anggota masyarakat masa depan semakin luas wawasan dan pengetahuannya serta daya kritis yang semakin tinggi.

Me Cully (1969, dari T. Raka Joni, 1981: 5-8) mengemukakan enam tahap dalam proses profesionalisasi:

a. Penetapan dan pemantapan.

Penyepakatan antara kelompok profesi dan lembaga pendidikan.

b. Akreditasi: pengakuan kelayakan suatu program pendidikan pra jabatan

c. Mekanisme sertifikasi dan pemberian izin praktek

d. Bertanggungjawab.

e. Memiliki kode etik.

B. Upaya Pendidikan Dalam Mengantisipasi Masa Depan

Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistematik, untuk itu diperlukan:

1. Tuntutan Bagi Manusia Masa Depan

Setiap upaya manusia untuk menyesuaikan diri terhadap konstelasi dunia pada masanya (pada masa lampau,kini,akan datang) adalah proses modemisasi sebagai perkiraan masyarakat masa depan. Tuntutan manusia Indonesia di masa depan diarahkan kepada pembekalan kemampuan yang sangat diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan dimasa depan tersebut. Beberapa diantaranya seperti:

a.Ketanggapan terhadap berbagai masalah social, politik, cultural, dan lingkungan.

b.Kreativitas didalam menemukan alternative pemecahannya.

c. Efisiensi dan etos kerja yang tinggi.

2. Upaya Mengantisipasi Masa Depan.

a. Perubahan Nilai dan Sikap.

Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma, acuan yang seharusnya, dan atau kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku. Dalam sikap dapat dibedakan atas tiga aspek, yaitu: aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek konatif (psikomotorik). Nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian dan kebudayaan Indonesia seyogyanya akan tetap dilestarikan, agar terhindar dari krisis identitas.

b. Pengembangan Kebudayaan.

Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas, termasuk hal-hal yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia. Kebudayaan mencakup unsur-unsur mulai dari sistem religi, kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, sistem teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat, 1 974: 1 2).

Manusia Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh budaya setempat (sesuai etnis yang ada di nusantara) dan budaya Indonesia (yang berkembang dari puncak budaya -budaya nusantara tersebut), tetapi juga menerima berbagai pengaruh "budaya dunia" (Refleksi, 1990: 3-4)

c.Pengembangan Sarana Pendidikan

Untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung, terdapat beberapa hal yang secara khusus memerlukan perhatian dalam bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo (1990:33) mengemukakan lima strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yakni:

1.Pendidikan untuk pengembangan IPTEK.

2.Pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen.

3.Pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, dan keluarga.

4.Pendidikan untuk pengembangan system nilai, filsafat,dan agama.

5.Pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan kepelatihan.

3.Peranan pendidikan dalam mengantisipasi masa depan adalah:

a.Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang.

b.Pendidikan harus dilaksanakan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis dan sistematik.

c.Pembangunan manusia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan merupakan penyiapan peserta didik bagi peranan di masa yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan seharusnya selalu mengantisipasi keadaan masyarakat masa depan. Perubahan keadaan masyarakat masa depan yang berlangsung dengan cepat mempunyai beberapa karateristik umum yang dapat dijadikan petunjuk sebagai ciri masyarakat di masa depan yaitu:

1. Kecenderungan globalisasi yang makin kuat.

2. Perkembangan iptek yang makin cepat.

3. Perkembangan arus informasi yang makin padat dan cepat.

4. Kebutuhan/tuntutan peningkatan layanan profesional dalam berbagai segi kehidupan manusia.

Keseluruhan hal itu telah mulai tampak pengaruhnya masa kini, serta diperkirakan akan makin penting peranannya di masa depan. Masyarakat masa depan dengan ciri globalisasi, kemajuan iptek, dan kesempatan menerima arus informasi yang padat dan cepat, dan sebagainya,telah memerlukan warga yang mau dan rnampu menghadapi segala permasalahan serta siap menyesuaikan diri dengan situasi baru tersebut.

Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang. Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematis-sistematik. Pembanguna manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci keberhasilan bangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang akan datang untuk itu diperlukan:

1. Tuntutan bagi manusia masa depan.

Upaya mengantisipasi masa depan, utamanya yang berhubungan dengan perubahan nilai dan sikap sebagai manusia modern, pengembangan kehidupan dan kebudayaan, serta pengembangan sarana pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Bornstein, David. 2006. Mengubah Dunia. Jakarta: Nurani Dunia.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta.

Redaksi. 2007. Kiat Sukses Menghadap Tantangan Masa Depan.

www.pelitanews.comSalim, Emil. 1995. Tantangan Pendidikan di Masa Depan.

SKKWarta UINo.66 THXVIISeptember 1995. www.rani-gracias.blogspot.com

Sitao Communiti. 2008. Hidup dalam Persaingan. www.Sitao.com

11