Upload
andy
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
1/31
BAB I
PENDAHULUAN
1
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
2/31
A. LATAR BELAKANG
Armada perkapalan yang semakin maju dari waktu ke waktu ternyata
juga membawa permasalahan baru, sama seperti semua jenis kemajuan
teknologi mengakibatkan efek samping, termasuk dengan meningkatnya
jumlah armada perkapalan.
Setelah pengoperasian kapal-kapal ternyata membawa permasalahan
baru, fenomena pencemaran minyak mulai muncul. Maka dibutuhkan
peraturan-peraturan yang mengatur pencegahan dan pembatasan hal-hal yang
berkaitan dengan tumpahan minyak.
Setelah terbentuk International Maritime rgani!ation "IM# dalam
badan $nited %ation "&''# pada tahun 1((), usaha membuat peraturan-
peraturan itu muncul tetapi masih ditentang banyak pihak. *ahun 1(+( di
Inggris lahir “oil pollution convention” untuk mencegah pembuangan
campuran minyak dari pengoperasian kapal tanker dan kamar mesin kapal
lainnya, diamandemen tahun 1( dan 1((. adi, sebelum tahun 1(/0
pengaturan permasalahan “marine pollution” baru pada tingkat prosedur
pengoperasian.
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
3/31
'aru kemudian kita disadarkan tentang pentingnya memikirkan bersama
pencegahan pencemaran, dengan adanya pencemaran besar SS.*orey ayon
tahun 1(/ setelah diadakan sidang 2 International Conference on Marine
Pollution” dan lahirlah “International Conference for the Prevention of oil
pollution from ship’s” "dikenal dengan MA3&4# tahun 1(/5 dan
disempurnakan dengan *anker Safety and &ollution &re6ention "*S& dan
dikenal dengan Marpol 1(/571(/8, yang sampai saat ini masih menjadi
peraturan terbesar dibidangnya.
&olusi karena minyak secara umum terjadi disebabkan oleh 9
1. tumpahan minyak akibat kecelakaan
. tumpahan minyak akibat operasional
*umpahan akibat kecelakaan meskipun jumlah yang tertumpuh biasanya
besar dan dampaknya terhadap lingkungan juga besar, tapi relatif jarang
terjadi.
*umpahan minyak yang diakibatkan operasional kapal terjadi karena
adanya akti6itas rutin suatu instalasi. Meskipun umumnya relatif kecil, namun
lebih sering terjadi.
:ikarenakan jumlah armada yang dari waktu ke waktu semakin
bertambah banyak maka otomatis tingkat pencemaran oleh kegiatan
operasional kapal juga meningkat, yang meskipun sedikit-sedikit tetap saja
dikarenakan jumlah armada yang cukup besar menjadi jumlah yang
membahayakan lingkungan.
5
1
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
4/31
Selama penulis melakukan penelitian di atas kapal M*. 'A%:%:A3I
milik perusahaan pelayaran &*. 'erlian 4aju *anker menemukan adanya
permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pencemaran oleh kegiatan
operasional kapal.
8
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
5/31
Atas dasar permasalahan di atas, maka penulis ingin mengangkat
fenomena tersebut ke dalam sebuah skripsi yang berjudul9 “PERANAN OIL
POLLUTION PREVENTATION DRILL DALAM UPAYA
MENANGGULANGI PENCEMARAN MINYAK PADA KEGIATAN
OPERASIOANL KAPAL”.
B. PERUMUSAN MASALAH
&ermasalahan-permasalahan yang timbul disini terjadi selama kegiatan
operasional kapal, yang tentu sebagai operatornya adalah kru M*.
'A%:%:A3I.
;apal ini dapat menjadi cermin juga untuk kapal-kapal lain pada
umumnya karena semua kapal juga melakukan kegiatan operasional yang
sama.
Sehingga permasalahan yang terjadi.
1. Mengapa penanganan tumpahan minyak pada saat kegiatan operasional di
atas kapal M*. 'A%:%:A3I tidak optimal <
. 'agaimana sistem pelatihan penanganan pencegahan tumpahan minyak
yang seharusnya diterapkan di atas kapal M*. 'A%:%:A3I <
C. PEMBATASAN MASALAH
+
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
6/31
:alam hal ini penulis membatasi masalah pada peranan dari latihan
penanganan tumpahan minyak untuk mencegah terjadinya pencemaran
minyak di laut pada saat kegiatan operasional di atas kapal M*.
'A%:%:A3I.
D. TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam skripsi ini.
1. Secara $mum
$ntuk melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan akademika
guna memperoleh gelar Sarjana Sains *erapan di &oliteknik Ilmu
&elayaran Semarang.
. Secara ;husus
a. $ntuk mengetahui mengapa penanganan tumpahan minyak pada saat
kegiatan operasional di atas kapal M*. 'A%:%:A3I tidak optimal
b. $ntuk mengetahui bagaimanakah sistem pelatihan dan penanganan
pencegahan tumpahan minyak yang seharusnya dilakukan, sesuai
dengan prosedur yang ada di atas kapal M*. 'A%:%:A3I.
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
7/31
E. MANFAAT PENELITAIN
Manfaat yang dapat penulis ambil dalam penelitian ini.
1. $ntuk menambah kemampuan dan kesiapan kru kapal dalam menghadapi
keadaan darurat penanganan tumpahan minyak di atas kapal, baik pada
saat latihan maupun saat menghadapi keadaan yang sebenarnya.
. &enulis dapat memperdalam pengetahuan di bidang penanganan
operasional kapal dengan benar, sehingga dapat mencegah terjadinya
tumpahan minyak.
5. $ntuk mengetahui sebab dan akibat yang dapat terjadi karena penanganan
tumpahan minyak di atas kapal yang tidak optimal.
8. Menambah perbendaharaan karya ilmiah di kalangan *aruna &oliteknik
&elayaran Semarang, khususnya jangkar %autika.
+. Memberi sumbangan pemikiran kepada masyarakat pelaut pada umumnya
dan dunia pendidikan pada khususnya.
/
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
8/31
F. RUANG LINGKUP PENELITIAN
1. 4ingkup ;eilmuan
&enelitian ini termasuk dalam ilmu kenautikaan pada khususnya dan
berkaitan dengan penanganan pencemaran lingkungan pada umumnya.
. 4ingkup Masalah
:ibatasi pada kegiatan-kegiatan yang terjadi di atas kapal pada saat
operasional.
5. 4ingkup 4okasi
&elaksanaan penelitian ini dilaksanakan di atas kapal M*.
'A%:%:A3I, milik perusahaan &*. 'erlian 4aju *anker tbk.
8. 4ingkup =aktu
=aktu diadakannya penelitian ini selama penulis melaksanakan
&royek 4aut "&rola#, dari tanggal 50 %o6ember 008 sampai dengan 1
%o6ember 00+.
)
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
9/31
+. 4ingkup Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode praktis
kualitatif dengan jenis deskriptif dan menggunakan pendekatan
obser6asional analitis.
G. HIPOTESA PENELITIAN
'eberapa hipotesis yang penulis ambil untuk dijabarkan nantinya dalam
analisa data hasil penelitian merupakan rangkuman penulis terhadap
permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini.
1. Shipboard il &ollution >mergency &lan "S&> mempunyai peranan
besar dalam pencegahan dan prosedur tata cara penanganan tumpahan
minyak secara benar.
. 4atihan-latihan tumpahan minyak akan meningkatkan keterampilan dan
kesiapan kru dalam menghadapi keadaan sebenarnya.
5. ;ru kapal M*. 'A%:%:A3I yang merupakan operator dalam
menghadapi keadaan-keadaan darurat khususnya tumpahan minyak di
kapal sangat tergantung pada pengalaman dan tingkat kemampuan
indi6idu masing-masing kru.
8. :i atas kapal juga di kapal-kapal lain pada umumnya, penyebab
terjadinya keadaan darurat sebagian besar disebabkan oleh keadaan kapal
itu sendiri yang sudah tua atau peraturan yang kurang memadai lagi.
(
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
10/31
H. SISTEMATIKA PENULISAN
$ntuk Memperjelas gambaran tentang skripsi ini, penulis bagi dalam +
"lima# bab. Secara deskriptif sistematis, tiap bab terdiri dari sub-sub bab yang
menjelaskan komponen permasalahan yang menjadi tema penelitian ini.
'A' I &>%:A?$4$A%
&ada bab ini menjelaskan tentang latar belakang penelitian,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup
penelitian, hipotesis penelitian dan sistematika penelitian,
dilanjutkan dengan.
'A' II 4A%:ASA% *>3I
&ada bab ini menjelaskan tentang 9
A. Maksud dan tujuan diadakan penanganan terhadap tumpahan
minyak di kapal, sumber-sumber pencemaran, bahan-bahan
pencemaran, dan sebab-sebab terjadinya tumpahan minyak di
atas kapal.
'. Menjelaskan tentang cara mencegah pencemaran, pembersihan
tumpahan minyak dan peralatan operasional, dilanjutkan dengan.
'A' III M>*:> &>%>4I*IA%
&ada bab ini menjelaskan tentang metode pendekatan, spesifikasi
penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, obyek
penelitian, metode analisa data 7 obyek penelitian, metode analisa
data 7 tahap-tahap penelitian dan metode penarikan kesimpulan,
dilanjutkan dengan.
10
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
11/31
'A' I@ A%A4ISA :A*A :A% ?ASI4 &>%>4I*IA%
:alam bab ini menjelaskan tentang gambaran umum obyek
penelitian, proses penanganan tumpahan minyak di atas kapal, dan
upaya mengatasi permasalahan yang terjadi, dilanjutkan dengan.
'A' @ &>%$*$&
:alam bab ini dikemukan simpulan hasil penelitian dan saran-saran
pemecahan masalah, dilanjutkan pada bagian akhir yang berisi
daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang mendukung penulisan
skripsi ini.
11
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
12/31
BAB II
LANDASAN TEORI
a) KAJIAN PUSTAKA
&emikiran untuk meningkatkan jaminan keselamatan hidup di laut
dimulai sejak 1(18, karena saat itu mulai dirasakan bertambahnya banyak
kecelakaan kapal yang menelan banyak korban jiwa dimana-mana. S4AS
(Safety of Life At Sea# merupakan peraturan yang mengatur keselamatan
paling utama.*ahap awal dari peraturan ini dengan memfokuskan pada
peraturan kelengkapan na6igasi, kekedapan dinding penyekat kapal serta
peralatan komunikasi, kemudian berkembang ke konstruksi dan peralatan
lainya. &eraturan-peraturan di dalam S4AS mengalami penyempurnaan
pada tahun 1(/8, kon6ensi baru S4AS dengan prosedur baru bahwa setiap
amandementdi berlakukan sesuai target yang ditentukan.
Acmad =ahyudiono "1((8 9 1# dijelaskan dalam bukunya tentang
&eraturan ;eselamatan &layaran dan &encegahan &encemaran. enomena
pencemaran laut mulai muncul sejak tiga tahun diluncurkanya kapal
pengangkut minyak pertama 2B4$;A$C pada tahun 1))+ dan
penggunaan mesin diesel sebagai penggerak utama kapal tiga tahun
kemudian. Sebelum perang diunia kedau sudah ada usaha-usaha untuk
membuat peraturan-peraturan mengenai pencegahan dan penaggulangan
pencemaran laut oleh minyak. Akan tetapi baru terpikirkan setelah terbentuk
International Maritime Organitation " IM # dalam 'adan &erserikatan
1
(
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
13/31
'angsa-bangsa "&''# pada tahun 1()8. %amun demikianpada saat itu usaha
untuk membuat peraturan yang dapat dipatuhi oeh semua pihak dalam
organisasi tersebut masih ditentang oleh banyak pihak. 'aru pada tahun
1(+8atas prakarsa dan pengorganisasianyang dilakukan oleh pemerintah
Inggris "$;#, lahirlah 2 Oil Pollution Convention 2 yang mencari cara
untuk mencegah pembuangan minyak daripengoperasian kapal tanker dan
dari kamar mesin. ara tersebut dilakukan dengan.
1. 4okasi tempat pembuangan minyak atau campuran air dan minyak yang
melebihi 100ppm diperluas sejauh 1+ nautical mile dari pantai.
. %egara anggota diharuskan menyediakan fasilitas penampungan di darat
guna menampung campuran air dan minyak.
;emudian disusul amandement 1( dan 1(( untuk
menyempurnakankedua peraturan tersebut. adi sebelum tahun 1(/0masalah
maritime pollutin baru pada tingkat prosedur operasi.
&ada tahun 1(/ terjadi pencemaran terbesar ketika kapal 2*33>D
A%D% C yang kandas di pantai selatan Inggris menumpahkan ,+ juta
gallon crude oil dan telah merubah pandanganmasyarakat internasional,
sejak saat itu mulai dipikirkan bersama pencegahan pencemaran secara
serius. ?asilnya adalah 2 Intenational Convention for the Prevention of
Pollutionof the Ship” tahun 1(/5, yang kemudian disempurnakan dengan
*S& " an!er Safety an" Pollution Prevention # protocol 1(/) dan kon6ensi
ini di kenal dengan nama MA3&4 1(/571(/) yang masih berlaku sampai
sekarang.
15
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
14/31
MA3&4 1(/571(/) memuat "enam# anneE.
1. AnneE I - &eraturan tentang pencegahan pencemaran oleh minyak.
. AnneE II - &eraturan tentang pencegahan pencemaran oleh cairan
beracun " %4S #.
5. AnneE III - &eraturan tentang pencegahan pencemaran oleh barang
berbahaya " ?armfull Substances # dalam bentukterbungkus.
8. AnneE I@ - &eraturan tentang pencegahn pencemaran oleh kotoran
manusia7hewan " Sewage #.
+. AnneE @ - &eraturan tentang pencegahan pencemaran oleh sampah.
. AnneE @I - &eraturan tentang pencegahan pencemaran oleh udara.
;on6ensi ini berlaku secara internasional sejak tanggal ktober
1()5, dan menjadi kaharusan (compultory#. Isi dari teks kon6ensi MA3&4
/57/) sangat kompleks dan sulit untuk dipahami bila tidak ada usaha
mempelajari secara intensif. Implikasi langsung terhadap kepentinga
lingkungan maritim dari hasil. &elaksanaannya memerlukan e6aluasi
berkelanjutan baik pemerintah atau industri suatu negara.
;arena dalam pencegahan pencemaran perlu kerja sama yang baik
antara berbagai pihak agar mencapai hasil yang maksimal. :alam hal ini
pemerintah atau pejabat yang berwenang perlu membuat aturan yag tepat
dalam menangani pencegahan pencemaran tersebut. Atas desakan dari
Amerika Serikat sebagai akibat banyaknya kecelakaan kapal tanker yang
mencemari perairan mereka. Maka pada tahun 1(/), IM untuk pertama
18
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
15/31
kalinya membuat peraturan secara global. $ntuk menentukan standar
pengetahuan minimum yang harus dipenuhi oleh semua kapal dan disebut
2International on6ention Standart of *raining ertification and
=atchkeeping forseafererC "S*=#.
?al tersebut didukung adanya laporan penelitian mengenai
kecelakaan yang mengakibatkan pencemaran atas kapal tanker. 2>FF%
@A4:>SC %opember 1((0, bahwa faktor utama yang menyebabkan kapal
kandas di &rince =illiam South Alaska adalah karena Mualim aga yaitu
Mualim II yang sedang tugas jaga pada waktu kejadian tidak dapat
melaksanakan tugasnya dengan baik. ;arena capek terlalu banyak aktifitas
yang dikerjakan sebelumnya.
;omar ;antaatmadja "1()1 9 (# dalam bukunya tentang ganti rugi
international pencemaran minyak. :ijelaskan yaitu pada tanggal 1 anuari
1(/+ telah kanda tanker raksasa "@4# 2Snowa MaruC berbendera epang
milik perusahaan *aiheyo ;acen o. 4td. *okyo dengan bobot mati sebesar
/5.() M* terdampar di sebuah karang dengan nama 'uffalo 3ock di
perairan dangkal Selat Singapura wilayah perairan Indonesia. Adapun posisi
kapal Snowa Maru pada saat kandas adalah 010
0(1
811
4$ 7 1050
8)1
011
'*. ;apal tersebut bertolak dari 3as *anura "*eluk &arsi# dengan membawa
muatan berupa minyak dengan jenis Murben, 'erri dan Arabian 4ight rude
il sebanyak 5.55( M* dengan tujuan epang.
Mahkamah pelayaran dalam keputusannya %o.007 M.&7@I7/+,
tanggal 50 Agustus 1(/ berkesimpulan antara lain bahwa, 2peristiwa
1+
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
16/31
kandasnya kapal tanker Showa Maru sebagai akibat dari rentetan tindakan-
tindakan %akhoda yang kurang bijaksana seperti hal-hal berikut 9
1# ;elalaian untuk memplot posisi kapal secara terus menerus guna
mengetahui apakah kapal sudah berlayar pada trok yang telah
direncanakan semula sesuai rancangan pelayaran.
# ;elalaian untuk memeriksa kembali posisi dengan memakai alat-alat
pedoman yang ada.
5# ;epercayaan untuk terlalu mempercayai terhadap alat bantu na6igasi
elektronik sedangkan pada daerah pelayaran terdapat banyak titik
baringan yang dapat dipakai.
8# ;elalalainnya untuk tidak menyuruh perwira na6igasi lain yang tugas
berada di anjungan untuk mengadakan baringan ulang.
+# ;elalaiannya untuk tidak mempelajari sifat-sifat dan periode dari suar-
suar sebelum dibaring untuk dapat membedakan suar satu dengan yang
lain.
# ;elalaiannya untuk tidak memakai alat 3orem G :oppler Sonar kg.
:ari uraian diatas maka penulis mempunyai gambaran bahwa
penyebab pencemaran di laut disebabkan karena operasional kapal dalam hal
ini dikarenakan karena kurang optimalnya pelaksanaan. 4atihan diatas kapal
sehingga dalam hal ini penulis mengambil judul 2 &eranan il &ollution
&re6ention :rill dalam upaya menanggulangi pencemaran minyak pada saat
kegiatan operasional kapalC.
1
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
17/31
b) KERANGKA PIKIR
1/
&ersonil &rosedur &eralatan
&embekalan semua
awak kapal dengan
pelatihan seperti *,*, *, B* dan lain-
lain sesuai standar
S*=
Melakukan penanganan
sumpahan minyak sesuai
dengan klasifikasitumpahan minyak dalam
MA3&4 /57/)
&engecekan peralatan
yang ada di atas kapal
harus sesuai denganMA3&4 /57/)
Mencari kru kapal
yang benar-benar
memahami dengan
proses seleksi
sebelum naik kapal
Memberikan pengarahan
informasi tentang tata
cara 7 prosedur
penanganan tumpahan
minyak
&engenalan kepada
semua awak kapal
tentang fungsi dan cara
penggunannya
&elatihan pencegahan pencemaran minyak di
atas kapal secara berkesinambungan sesuai
prosedur yang ada sehingga hasil yang
optmal sesuai prosedur penanganan
tumpahan minyak
&encemaran minyak
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
18/31
;erangka pikir yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
dengan menggunakan segitiga unsur penanggulangan minyak.
&3S>:$3 &>3S%I4
&>3A4A*A%
Apabila salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak ada, maka dengan
sendiranya operasi penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak tidak
dapat terlaksana.
*ahap pertama yang harus dilakukan dalam urutan penyusunan skripsi
ini adalah.
1. &ersonil
Memberikan pembekalan kepada semua awak kapal dengan pelatihan-
pelatihan diklat ketrampilan sesuai S*=, seperti 9 * "an!er
$amiliari%ation Certificate#, **& "Oil an!er rainning Program#, *
"Chemi!al an!er #, B* "&as an!er #, dan laenya.
. &rosedur
&rosedur dan cara-cara dalam penanganan tumpahan minyakyang sering
dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ada. &rosedur tetap
"&rotap# penanggulangan tumpahan minyak.
1)
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
19/31
1# ;lasifikasi tumpahan minyak
a# *umpahan kecil adalah tumpahan minyak yang dapat diatasi oleh
sekelompok jaga yang bertugas tanpa bantuan *im perasi
&enanggulangan.
b# *umpahan sedang adalah tumpahan minyak dimana untuk
penanggulanganya diperlukan bantuan *im perasi
&enanggulangan.
c# *umpahan besar adalah tumpahan minyak tidak dapat diatasi
oleh *im perasi &enanggulangan setempat dan diperlukan
bantuan dari luar.
# &ihak kapal
a# ika terjadi tumpahan minyak di dek harus segera dibersihkan
dan diusahakan agar tidak ada yang mengakir ke perairan atau
jatuh kelaut.
b# ika terjadi tumpahan minyak dari kapal ke perairan, mualim jaga
harus segera melaporkan kepada petugas terminal. Sementara itru
mengusahakan mengatasinya dengan sarana yang tersedia.
c# Setiap petugas kapal yang melihat adanya lapisan minyak
disekitar kapalnya harus segera melaporkan secara lisan kepada
petugas terminal atau &ejabat pelabuhan setempat, kemudian
disusul dengan laporan secara tertulis.
1(
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
20/31
5. &eralatan
&eralatan pencegahan pencemaran tumpahan minyak yang ada diatas
kapal harus sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu M3&4
1(/571(/)
*ahap yang kedua adalah melakukan seleksi terhadap kru kapal yang
akan naik ke kapal, dimana mereka benar-benar memahami dengan training
yang telah mereka dapatkan dari diklat-diklat ketrampilan. :an juga
diberikan pengarahan atau informasi lebih lanjut di atas kapal mengenai tata
cara penanganan tumpahan minyak sesuai prosedur yang ada. &engenalan
terhadap alat-alat pencegahan tumpahan minyak yaitu mengenai fungsi dan
cara penggunaanya juga perlu di lakukan kepada semua awak kapal.
*ahap yang terakhir adalah mengadakan latihan pencegahan pencemaran
minyak di atas kapal secara berkesinambungan, sehingga diharapkan
latihan-latihan tersebut akan lebih optimal hasilnya dan sesuai dengan apa
yang seharusnya ada dalam prosedur penanganan pencemaran minyak di
laut.
0
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
21/31
c) DEFINISI
1. &encemaran 4ingkungan
:alam $ndang-undang %o. 8 tahun 1() dinyatakan batasan dari
&encemaran lingkungan yaitu maksudnya atau dimasukannya makhluk
hidup, !at, energi atau komponen lain ke dalam lingkungan dan atau
perubahan tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam,
sehingga kualitas lingkungan sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi
sesuai peruntukannya.
'atas tersebut mencakup pencemaran lingkungan darat, lingkungan laut
dan lingkungan udara.
. &encemaran laut
&engertian pencemaran laut disini adalah masuknya atau
dimasukannya makhluk hidup, !at, energi dan atau komponen lain ke
dalam laut oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga
menyebabkan lingkungan laut menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukannya.1
Menurut :imyati ?artono "1((/ 9 8# yaitu pencemaran laut oleh
minyak mempunyai sifat 9 yaitu disengaja "'oluntary "ischarge# dan yang
bersifat terpaksa "nvoluntary "ischarge#. Sifat yang pertama terjadi
misalnya apabila dengan sengaja dilakukan. &embuangan bahan-bahan
1
apt. ?. *uriman mijaya, Pencegahan "an Penanggulangan Pencemaran Ling!ungan Laut ,&oliteknik Ilmu &elayaran Semarang, tahun 008, ?al. 1
1
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
22/31
bekas pakai yang relatif tidak banyak seperti misalnya pencucian tanki
"burker tank washing# atau yang lebih serius, pembersihan secara
menyeluruh atau sebagian lantai muatan dari kapal-kapal tanki tersebut.
Sifat kedua yaitu pencemaran laut yang terpaksa, disebabkan antara lain oleh
peristiwa tabrakan kapal, terdampar dan karena kebocoran-kebocoran pada
instalasi di tempat eEploitasi G sumber kekayaan alam dipantai oleh daerah
lepas pantai.
Menurut IM "1()/ 9 (/# pencemaran laut diberikan batasan
sebagai berikut 9 2 Marine &ollution has been defined as the introduction by
man, directly or indirectly of substance or energi into the marine
en6ironment "including estuaries# resulting in such dileterious effect to
marine acti6ities, including fishing, inpairment Hualilty of sea water and
reduction of a menitiesC.
'erdasarkan MA3&4 /57/) dan *uriman Mijaya "008 9 (#
sebagai berikut 9
b# 2MinyakC "il# adalah minyak tanah, dalam segala bentuk termasuk
minyak mentah, bahan bakar minyak, endapan, minyak sisa dan produk
sulingan dan selain petrokimia tertentu.
c# 2Minyak mentahC "rude il# adalah setiap campuran hidrokarbon cair
yang terjadi secara alamiah didalam bumi apakah diberikan pengolahan
atau tidak yang sesuai untuk diangkut.
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
23/31
d# 2'ahan 'akar MinyakC "uel il# adalah setiap minyak yang digunakan
sebagai bahan bakar tenaga penggerak atau permesinan bantu dari kapal
dimana minyak seperti itu di angkut.
5
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
24/31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
. Wa!"# P$%$&'"'a%
=aktu penelitian adalah pada saat penulis melakukan praktek laut
selama satu tahun diatas kapal M*. 'andondari dari tanggal 50
%o6ember 008 sampai dengan 1 %o6ember 00+ sebagai kadet dek.
:alam kurun waktu tersebut kegiatan yang dilakukan tidak hanya
meneliti permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini, melainkan juga
harus mengerjakan tugas-tugas dari sekolah " &oliteknik Ilmu &elayaran
Semarang #, maupun dari para mualim dalam memperlancar
pengoperasian kapal yang mana membatasi waktu dalam perlaksanaan
penelitian.
(. T$*a" P$%$&'"'a%
4okasi penelitian ini dilaksanakan di atas kapal M*. 'andondari,
milik perusahaan &*. 'erlian 4aju *anker, yaitu tempat dimana penulis
melakukan penelitian selama melaksanakan praktek berlayar.
B. METODE PENELITIAN
Metode yang dilaksanakan oleh penulis dalam penelitian ini
merupakan studi penelitian bersifat kualitatif dengan pendekatan masalah
a)servational analitis, dimana dilakukan obser6asi yang terjadi selama
8
1
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
25/31
kegiatan operasional kapal yang menjadi objek penelitian, pendekatan ini
dimulai dengan mengadakan analisa terhadap aturan-aturan yang baik dalam
penanganan tumpahan minyak dan prosedur-prosedur yang sesuai dengan
peraturan dalam penangganannya .
Selain itu penulisan skripsi ini juga menggunakan metode pendekatan
lain yang studi perbandingan yang membandingkan antara kinerja akti6itas
kru kapal dalam operasional kapal, antara lain ketika kapal mengisi bahan
bakar "bunkering# dan pada saat pencucian tanki muatan setelah kapal
selesai bongkar-bongkar upaya penyediaan ruang muat-muatan diisi muatan
selanjutnya.
'erdasarkan jenis penelitian tersebut, maka jenis penelitian ini
digolongkan ke dalam penelitian deskriptif. :imana tujuan dari penelitian
deskriptif adalah menggambarkan secara sistematis atau suatu kenyataan
dalam proses operasional kapal yang berhubungan dengan adanya tumpahan
minyak.
&enelitian ini kami khususkan dalam hal permasalahan yang ditemui
penulis yaitu adanya tumpahan minyak di kapal. :engan permasalahan-
permasalahan yang ditemui dalam penelitian kami menggunakan metode
deskriptif supaya mempunyai makna yang sama dan alami seperti data
diteliti.
+
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
26/31
C. OBJEK PENELITIAN
:alam penulisan skripsi ini, penulis mengambil objek penelitian antara
lain dari.
. NAHKODA DAN CHIEF OFFICER
%ahkoda adalah sebagai pemimpin tertinggi di atas kapal pada
umumnya dan deck department pada khususnya dan juga sebagai
penanggungjawab manajemen di atas kapal. Selain itu segala sesuatu
yang harus dikerjakan di atas kapal harus melalui persetujuan dari
nahkoda. &enulis juga banyak mendapat pengetahuan yang berkenaan
dengan objek penelitian darinya.
+. ENGINEER
hief >ngineer sebagai kepala kerja untuk bagian mesin antara lain
membimbing dan mengkoordinir kerja harian dari anak buah kapal.
:isampisang tanggungjawab dalam penanganan pengisian bahan bakar.
(. ANAK BUAH KAPAL
:alam hal ini adalah anak buah kapal bagian mesin oleh karena itu
setiap indi6idu harus mempunyai kesadaran dan kedisiplinan serta
tanggungjawab yang tinggi dalam melaksanakan pekerjaannya masing-
masing.
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
27/31
,. KRU KAPAL BUNKER -BUNKER BARGES)
Daitu mereka yang melaksanakan kegiatan pengisian bahan bakar
ke kapal, dimana kegiatan dari bunker barges sampai manifold kapal
ditangani sepenuhnya oleh mereka. Sedangkan dari manifold pengisian
dan pengaturan tanki dilakukan oleh kru kapal.
D. SUMBER DATA
'erdasarkan cara memperolehnya, data yang diperoleh selama
penelitian sebagai pendukung tersusunnya penulisan sklripsi ini.
. DATA PRIMER
:ata primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh
peneliti langsung dari responden atau objek penelitian. Daitu hasil
obser6asi langsung terhadap kegiatan operasional kapal selama kapal di
pelabuhan maupun pada saat kapal berlayar. uga dilakukan wawancara-
wawancara dimana pernyataan dilengkapi dengan bentuk 6ariasi dan
disesuaikan dengan situasi saat pengamatan dan kondisi yang ada.
+ DATA SEKUNDER
:ata sekunder yang diperoleh melalui studi dalam tata peraturan
dan prosedur yang sesuai dengan peraturan. :ata sekunder dalam
penelitian ini diperoleh melalui buku-buku dan arsip peraturan baik
internasional maupun nasional yang menunjang serta dari manual-manual
di atas kapal yang berkaitan. :alam hal ini manual dari
/
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
28/31
&*. 'erlian 4aju *anker .Singgapore selaku pihak manajemen yang
mengoperasikan kapal M*. 'andondari
E METODE PENGUMPULAN DATA
&enggumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan
yang rele6an, alurat dan nyata. $ntuk memperoleh data-data tersebut,
antara lain wawancara, obser6asi dan kepustakaan. Masing-masing data
memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri. ;arena itu lebih baik
mempergunakan suatu pengumpulan data lebih dari satu, sehingga dapat
saling melengkapi satu sama lain untuk menuju kesempurnaan skripsi.
:i dalam penelitian ini penulis menggunakan beberasa teknik pengumpulan
data antara lain9
. RISET LAPANGAN
*eknik pengumpulan data dengan mengadakan obser6asi langsung
ke objek penelitian yaitu dengan melaksanakan prola "proyek laut#
selama 1 bulan di atas kapal M*.'andondari, sehingga data-data
yang dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada pada saat
penelitian berlangsung.
:engan demikian akan didapatkan data yang diyakini kebenarannya,
obser6asi yang kami jalankan pada penelitian ini dilakukan dengan
cara.
)
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
29/31
a. Metode =awancara
=awancara merupakan proses *anya jawab secara lisan yang
dilakukan seseorng saling berhubungan dan saling menerima serta
memberikan informasi. =awancara sebagai alat pengumpulan data
menghendaki adanya komunikasi langsung antara penelitian dengan
sasaran penelitian. :alam hal ini penulis melakukan wawancara
dengan mualim I, boatswain, pump man serta kru kapal yang lain.
b. Metode bser6asi
*eknik obser6asi digunakan dengan maksud untuk
mendapatkan atau mengumpulkan data secara langsung selama
melaksanakan prola "proyek laut# di atas kapal M*. 'andondari
mengenai proses operasional kapal terutama pada saat penanganan
tumpahan minyak.
+. STUDI DOKUMENTASI DAN KEPUSTAKAAN
ara mendapat atau mengumpulkan data sekunder dengan jalan
mempelajari teori-teori dari buku-buku, dokumen-dokumen kapal serta
prosedur-prosedur yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti.
$ntuk buku-buku dan peraturan-peraturan yang berlaku, dalam ruang
lingkup baik nasional maupun internasional.
(
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
30/31
F TEKNIK ANALISA DATA
Analisa data yang digunakan pada penelitian secara obser6asi adalah
dengan menggunakan metode- deskriptif berupa data tertulis atau lisan objek
yang diamati, yaitu dengan memberikan gambaran tentang fakta-fakta yang
terjadi dilapangan kemudian dibandingkan dengan teori yang ada sehingga
bisa diberikan solusi untuk masalah tersebut.
4ngkah-langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut9
1. menganalisa proses pengisian bahan bakar "bunkering#.
. memaparkan tahap proses pengisian bahan bakar "bunkering#.
5. faktor-faktor penyebab adanya tumpahan minyak.
8 kesesuaian prosedur dengan peraturan yang ada dan langkah-langkah
untuk mengantisipasi serta menanggulanginya.
G. TAHAPTAHAP PENELITIAN
TAHAP ORIENTASI
&enulis mencari gambaran penelitian secara umum, dengan melalui
sumber bacaan sebanyak-banyaknya misalnya melalui peraturan-
peraturan, dokumen-dokumen manual kapal dan lain sebagainya. &enulis
melakukan pra-surey di lapangan mengenai kegiatan dan prosedur
penanganan bunkering, penanganan tumpahan minyak dan kegiatan
operasional kapal pada umumnya. &ada wawancara di lapangan, penulis
50
8/19/2019 BAB I, II, III SKRIPSI.doc
31/31
mengadakan pengenalan dengan pertanyaan yang sesuai dengan situasi
dan kondisi saat itu.
+. TAHAP EKSPLORASI
bser6asi dilakukan terhadap hal-hal yang dianggap ada kaitannya
dengan fokus, wawancara yang mendalam dan terstruktur untuk
memperoleh informasi-informasi yang penting. :i sini penulis mencari
pihak yang berkompeten dalam menunjang penelitian.
( TAHAP MEMBER CHECK
?asil penelitian dan wawancara terkumpul, penulis tuangkan dalam
laporan. :ari hasil tersebut dibandingkan dengan kesesuaian yang ada
dengan peraturan-peraturan dan prosedur yang ada.
H. METODE PENARIKAN KESIMPULAN
:alam skripsi ini metode penarikan kesimpulan yang penulis gunakan
adalah dengan membandingkan antara kegiatan yang ada di atas kapal
sebenarnya dengan peraturan-peraturan dan prosedur yang benar.
51