13
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Oksitosik ialah obat yang meransgang kontraksi uterus, banyak obat yang memperlihatkan efek oksitosik, tetapi hanya beberapa saja yang kerjanya cukup selektif dan dapat berguna dalam praktek kebidanan. Obat yang bermanfaat itu ialah oksitosin dan derivatnya, alkaoid ergot dan derivatnya, dan beberapa prostaglandin semisintetik. Obat – obat tersebut memperlihatkan respons bertingkat (graded respone). Pada kehamilan, mulai dari uterus spontan, ritmis sampai kontraksi tetani. Meskipun obat ini mempunyai efek farmakodinamik lain, tetapi manfaat dan bahayanya terutama terhadap uterus. Uterus dipersarafi oleh saraf kolinergik dari saraf pelvik dan saraf adrenergik dari ganglion menesterik interior dan gonglion hipogastrik. Apabila terjadi perangsangan terhadap saraf atau pemberian obat otonom, respons uterus berbeda pada tiap spesis dan berbeda pula pada keadaan hamil dan tidak. Pada manusia, peranan sistem otonom terhadap uterus cukup rumit, karena dipengaruhi oleh siklus lain dan regulasi neurohumor. 1

BAB I jamal

  • Upload
    nunabil

  • View
    1.099

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I jamal

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Oksitosik ialah obat yang meransgang kontraksi uterus, banyak obat yang

memperlihatkan efek oksitosik, tetapi hanya beberapa saja yang kerjanya cukup

selektif dan dapat berguna dalam praktek kebidanan. Obat yang bermanfaat itu

ialah oksitosin dan derivatnya, alkaoid ergot dan derivatnya, dan beberapa

prostaglandin semisintetik. Obat – obat tersebut memperlihatkan respons

bertingkat (graded respone). Pada kehamilan, mulai dari uterus spontan, ritmis

sampai kontraksi tetani. Meskipun obat ini mempunyai efek farmakodinamik lain,

tetapi manfaat dan bahayanya terutama terhadap uterus.

Uterus dipersarafi oleh saraf kolinergik dari saraf pelvik dan saraf

adrenergik dari ganglion menesterik interior dan gonglion hipogastrik. Apabila

terjadi perangsangan terhadap saraf atau pemberian obat otonom, respons uterus

berbeda pada tiap spesis dan berbeda pula pada keadaan hamil dan tidak. Pada

manusia, peranan sistem otonom terhadap uterus cukup rumit, karena dipengaruhi

oleh siklus lain dan regulasi neurohumor.

Mionetrium merupakan alat kontraksi. Kontraksi terjadi spontan dan

teratur sejak masa pubertas. Kontraksi lebih nyata bila uterus sudah berkembang

sempurna, terutama pada masa menstruasi. Sampai sekarang belum diketahui

faktor utama yang mengakibatkan kontraksi

1.2. Tujuan

1.2.1. Tujuan Umum

Untuk memahami tentang oksitosik dan hormon antagonisnya.

1.2.2. Tujuan khusus

Untuk memenuhi salh satu tugas mata kuliah Farmakologi

1

Page 2: BAB I jamal

1.3. Sistematika Penulisan

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan

1.2.1.Tujuan Umum

1.2.2. Tujuan khusus

1.3. Sistematika Penulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

2.2. Farmakologi Oksitosin

2.3. Jenis – Jenis Obat Oksitosin

2.4. Alkaloid Ergot

2.5. Farmakokinetik

2.6. Farmakodinamik

2.7. Efek Samping

2.8. Indikasi

2.9. Kontraindikasi

2.10. Sediaan

2.11. Hormon dan antagonisnya

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

2

Page 3: BAB I jamal

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian

Oksitosik adalah obat yang meransgang kontraksi uterus. Menurut

Caldeyro dan Persiero (1959) menyatakan bahwa untuk respons uterus terhadap

oksitosin meningkat delapan kali pada kehamilan 39 minggu dibandingkan

dengan pada kehamilan 20 minggu.

Oksitosik yang bermanfaat antara lain :

1. Oksitosin dan derivatnya

2. Alkoloid dan derivatnya

3. Prostaglandin semisintetik

2.2. Farmakologi Oksitosin

a) Oksitosin dalam sistem kardiovaskuler

Bila diberikan pada dosis besar akan menyebabkan relaksasi otot polos

pembuluh darah, sehingga terjadi penurunan tekanan darah sistolik dan

diastolik.

Bila diberikan terus menerus secara infus maka penurunan tekanan

darah akan diikuti sedikit peninggian tekanan darah tetapi menetap.

b) Oksitosin pada kelenjar mamae

Karena pada kelenjar mamae banyak dikelilingi oleh otot polos yaitu

mio epitel, maka akan menyebabkan kontraksi sehingga susu mengalir

dari saluran alveolar kedalam sinus yang besar sehingga mudah

dihisap oleh bayi.

c) Fisiologi oksitosin

Oksitosik merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae, fungsi

perangsangan ini bersifat selektif dan cukup kuat.

3

Page 4: BAB I jamal

2.3. Jenis – Jenis Obat Oksitosin

a) Oksitosina

Adalah suatu peptida sembilan asam amino yang terdiri atas satu cincin

disulfida enam asam amino dan satu ekor dengan tiga anggota yang

mengandung ujung karboksil.

b) Ergotamina

Menimbulkan vasoskontriksi perifer dan merusak endotel kapiler, dan

mempunyai efek paling kuat.

c) Prostaglandin

Adalah senayawa aktif yang diperoleh dari kelenjar prostat dan kantung

mani, meransgang otot polos, menurunkan tekanan darah dan

mempengaruhi khasiat hormon – hormon tertentu.

2.4. Alkaloid Ergot

a) Sumber

Clavicep pupurea suatu jamur yang hidup sebagai parasit dalam butir rye

dan gandum. Yang merupakan sumber ergot adalah sklerotium. Zat – zat

dalam ergot yaitu alkaloid ergot dan zat lain :

Zat organik

Karbohidrat

Glisetida

Steroid

Asam amino

Amin dan basa amonium kuaterner

Amin dan basa yang memiliki efek farmakologi :

Histamin

Tiramin

Kolin

Asetilkolin

4

Page 5: BAB I jamal

b) Sejarah

Keracunan pada bangsa Asyiria tahun 600 SM

Tahun 1670 ditemukan penyebab adalah ergot

Tahun 1926 terjadi keracunan di Rusia

1929 terjadi keracunan di Irlandia

Tahun 1953 terjadi keracunan di Prancis

Tahun 1818 penggunaan diklinik kebidanan oleh desgranges.

Alkaloid pertama :

Ergotoksin campuran dari 4 zat

Ergokristin

Ergokormin

Alfa – ergokriptin

Beta – ergokriptin

Ergotamin (paling aktif)

Ergotaminin (tidak aktif)

Ergonovin (ergometrin)

2.5. Farmakokinetik

Ergotamin diabsorpsi lambat dan tidak lengkap melalui saluran

cerna.

Metabolisme tingkat pertama

Kadar puncak plasma 2 jam

90 % metabolit dieksresi melalui empedu

Waktu paruh plasma kira – kra 2 jam

2.6. Farmakodinamik

Alkoloid ergot dibagi :

Alkoloid asam amino : ergotamin

Derivat dihidro alkaloid asam amino : dihidroeergotamin

Alkaloid amin :ergonovin

5

Page 6: BAB I jamal

Uterus meningkatkan kontraksi uterus, efeknya sebanding dengan dosis yang

diberikan. Kepekaan uterus terhadap alkaloid ergot sangat bervariasi

tergantung pada motoritas dan umur kehamilan, sediaan alam yang paling

kuat adalah ergonovin.

Sistem kardiovaskuler. Ergotamin dan alkaloid sejenis menimbulkan

vasoskontriksi perifer dan merusak endotel kapiler. Ergotamin mempunyai

efek yang paling kuat.

Respon vaskuler dan migren. Ergotamin efektif menghilangkan gejala migren.

2.7. Efek Samping

Alkali ergot sangat toksis, dan dapat menimbulkan keracunan akut dan

kronik. Gejala – gejalanya : mual, muntah, diare, gatal, kulit dingin, nadi lemah

dan cepat, bingung dan tidak sadar.

2.8. Indikasi

Sediaan alkaloid ergot digunakan dalam kebidanan yang kan dibicarakan

bersama – sama dengan indikasi oksitosik dan untuk mengobati migran.

Bromokriptin digunakan untuk mengobati penyakit parkinson.

Migren, etiologi migren sangat kompleks dan bila hendak mengobati

migren sebaiknya faktor emosi, stres fisik nonmornal, serta pemberian obat dinilai

dahulu, karena dapat mempengaruhi terjadinya serta beratnya serangat. Tindakan

simfamotik dengan pemberian analgesik untuk mengatasi migren dicoba dulu

sebelum menggunakan egotomin yang relatif lebih toksik.

2.9. Kontraindikasi

Berdasarkan timbulnya gangguan, ergotomin tidak boleh diberikan pada

penderita dengan sepsis : penyakit pembuluh darah, seperti : arteritis sifilitika,

arteriosklerosis, penyakit pembuluh darah koroner, tromboflebitis, dan sindroma

raynaud (buerger) penyakit hati dan ginjal, dan wanita hamil.

6

Page 7: BAB I jamal

2.10. Sediaan

Ergotomin tartirat, merupakan kristal yang larut dalam air dan alkohol

terdapat dalam bentuk tablet 1 mg, tablet sublingual 2 mg, dan dalam bentuk

larutan obat suntik 0,5 mg/ml.

Ergonovin maleat merupakan kristal yang berwarna putih atau kuning,

tidak berbau, sensitif terhadap cahaya dan mudah larut dalam air. Terdapat dalam

bentuk suntikan ergonovin maleat berisi 0,2 mg/ml dan dalam bentuk tablet berisi

0,2 mg, sebaiknya disimpan pada suhu antara 0-12°c.

Metilergonovin maleat (Methergin) : tablet 0.2 mg, suntukan 0,2 mg/ml

Metisergid maleat : tablet 2 mg.

Ergotamin tartrat : supositoria 1 atau 2 dengan kafein 100 mg Bromo.

Gangguan Fungsi

Hipotiroidisme contoh : cretinisme, miksudem pada anak dan miksudem pada

orang dewasa.

Hipertoroidisme contoh : Penyakit grave dan penyakit Plummer

Hormon Antitiroid : kerjanya menghambat kerja hormon tiroid.

Hormone Paratiroid dan Kalsitonin

Hormon Paratiroid berfungsi mempertahankan kadar Ca dalam plasma

Kalsinitin, kerjanya menghambat kerja hormon paratiroid.

Bromokriptin mesilat tablet 2,5 mg

2.11. Hormon dan antagonisnya

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar endokin yang

masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhijaringan secara spesifik.

a. Sumber Hormon

Cara untuk menghasilkan hormon ialah dengan rekayasa genetik yaitu

DNA mikroba dapat diarahkan untuk memproduksi rangkaian asam

amino yang urutannya sesuai dengan hormon manusia yang

diinginkan.

b. Antagonos Hormon

7

Page 8: BAB I jamal

Yaitu obat atau zat kimia yang menghambat sintesis maupun kerja

hormon pada reseptornya.

c. Mekanisme Kerja Hormon

Mekanisme kerja hormon protein

Reseptor hormon protein bersifat spesifik dan terdapat pada

membran plasma sel target, interaksi hormon dengan reseptornya,

mengakibatkan perangsangan atau penghambatan enzim

adenilsiklase yang terikat pada reseptor tersebut. Dengan demikian

zat-zat yang menghambat enzim fosfodiestarase ini kadang-kadang

dapat menyebabkan timbulnya efek mirip hormon (hormone-like

effects)

Mekanisme kerja hormon steroid

hormon steroid masuk kedalam sitoplasma setiap sel melewati

membran sel terutama sel target hormon steroid itu sendiri. Bila

hormon steroid berkaitan dengan resepor sitoplasma, mala reseptor

hormon tersebut tanpa dimodifikasi akan ditransfortasi ke tempat

kerjanya. Karena hormon ini berupa hormon protein maka sistem

kerjanya sama dengan hormon protein lainnya.

Penggunaan dan Terapi

Indikasi hormon ini adalah untuk terapi penggantian kekurangan

hormon diagnosis penyakit dan pengobatan.

d. Macam-macam Hormon

Hormon Adenohipofisis

Contoh : 1. Hormon Pertumbuhan (GH)

2. Prolaktin

3. Gonadoptrropin terdiri dari FSH dan LH

Hormon tiroid dan hormon antitiroid

Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar toroid

8

Page 9: BAB I jamal

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Oksitosik adalah obat yang merangsang kontraksi uterus

Oksitosik yang bermanfaat antara lain :

1. Oksinosin dan derivatnya

2. Alkaloid ergot dan derivatnya

3. Prostoglandin semisintetik

Jenis-jenis obat oksitosin

a. Oksitosina

b. Ergotomina

c. Progtaglandin

Hormon adalah zat aktif yang dihasilkan oleh kelenjar

endokrin yang masuk ke dalam peredaran darah untuk mempengaruhi

jaringan secara spesifik.

Antagonis hormon adalah obat atau zat kimia yang

menghambat sintesis maupun kerja hormon pada reseptornya.

Macam-macam hormon

Hormon Adenohipofisis - Hormon tiroid dan hormon Antitiroid

- Hormon paratiroid dan kalsitonin

3.2. Saran

Jika dalam penuilisan makalah ini terdapat kekuarangn dan kesalahan,

kami mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya

membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari.

9