42
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH 1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Kelapa Gading A. Keadaan Geografis Kecamatan Kelapa Gading dengan luas 1.633,7 hektar, terdiri atas tiga kelurahan, yaitu Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, dan Pegangsaan Dua. Populasi warga Kelapa Gading sekitar 5% dari jumlah penduduk Jakarta dan 20% penduduk Jakarta Utara. Hampir 65 % penduduknya adalah warga keturunan Tionghoa. Batas wilayah kecamatan Kelapa Gading : a) Sebelah utara : Kali Bendungan Batik Kelurahan Tugu Selatan dan Rawa Badak Kecamatan Koja – JakartaUtara. b) Sebelah selatan : Jl. Raya Bekasi Kecamatan Cakung – Jakarta Timur. c) Sebelah timur : Kali Cakung dan Kali Petukangan Kecamatan Cakung – Jakarta Timur. d) Sebelah barat : Jl. Raya Yos Sudarso Kec. Tanjung Priok – Jakarta Utara. 1

BAB I laporan kedkel

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 1 laporan kedkel

Citation preview

Page 1: BAB I laporan kedkel

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Kelapa Gading

A. Keadaan Geografis

Kecamatan Kelapa Gading dengan luas 1.633,7 hektar, terdiri atas

tiga kelurahan, yaitu Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, dan

Pegangsaan Dua. Populasi warga Kelapa Gading sekitar 5% dari jumlah

penduduk Jakarta dan 20% penduduk Jakarta Utara. Hampir 65 %

penduduknya adalah warga keturunan Tionghoa.

Batas wilayah kecamatan Kelapa Gading :

a) Sebelah utara : Kali Bendungan Batik Kelurahan Tugu Selatan dan

Rawa Badak Kecamatan Koja – JakartaUtara.

b) Sebelah selatan : Jl. Raya Bekasi Kecamatan Cakung – Jakarta

Timur.

c) Sebelah timur : Kali Cakung dan Kali Petukangan Kecamatan

Cakung – Jakarta Timur.

d) Sebelah barat : Jl. Raya Yos Sudarso Kec. Tanjung Priok – Jakarta

Utara.

B. Keadaan Demografi

Menurut data Biro Pusat Statistik Jakarta Utara periode Januari –

Juli 2012, Kecamatan Kelapa Gading mempunyai jumlah penduduk

sebanyak 134.113 jiwa, dengan kepadatan penduduk 67/Ha. Berikut rincian

jumlah penduduk yang ada di kecamatan Kelapa Gading periode Januari –

Desember 2012.

1

Page 2: BAB I laporan kedkel

Tabel 1.1 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk di Wilayah

Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2012

No.

KelurahanLuas Wilayah

(km2)Jumlah

PendudukKepadatan Penduduk

(per km2)

1. Kelapa Gading Timur 355,13 41.053 11.560

2. Kelapa Gading Barat 650,12 38.645 7.681

3. Pegangsaan Dua 628,45 54.415 8.659

Jumlah 1633,70 134.113 27.900

Sumber :Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa

Gading tahun 2012

Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Puskesmas

Kecamatan Kelapa Gading Periode Januari – Desember 2012

No Keterangan Jumlah

1 Laki-laki 67.326

2 Perempuan 66.787

Jumlah 134.113

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan

Kelapa Gading tahun 2012

Tabel.1.3 Jumlah penduduk, Kepala Keluarga (KK), Rukun Warga (RW), dan Rukun

Tetangga (RT) di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading tahun 2012

No.

KelurahanJumlah Penduduk

Jumlah KKJumlah

RWJumlah

RT

1.Kelapa Gading Timur 41.053 13.065 21 241

2. Kelapa Gading Barat 38.645 10.235 21 208

3. Pegangsaan Dua 54.415 13.615 25 231

Jumlah 134.113 34.074 67 680

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa

Gading tahun 2012

2

Page 3: BAB I laporan kedkel

Berikut merupakan data demografi kecamatan Kelapa Gading :

a) Data penduduk menurut Tingkat Pendidikan

Tabel 1.4 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Kecamatan

Kelapa Gading tahun 2012

No Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan

1 Tidak sekolah 10.695 9.802

2 Tidak tamat sekolah 6.869 6.055

3 Tamat SD 10.695 14.093.

4 Tamat SLTP 10.714 12.021

5 Tamat SLTA 18.189 16.347

6 Tamat Akademi / Perguruan tinggi 15.623 14.259

Sumber : Laporan Bulan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa

Gading tahun 2012

b) Data Penduduk Menurut Pekerjaan

Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading

tahun 2012

No Pekerjaan Laki-laki Perempuan

1 Tani 416 342

2 Karyawan swasta/pemerintah/ABRI 23.430 23.140

3 Pedagang 6.867 6.321

4 Nelayan 442 252

5 Buruh tani 284 195

6 Pensiunan 4.793 4.279

7 Pertukangan 643 0

8 Pengangguran 4.449 4.354

9 Fakir miskin 2.406 1.918

10 Lain-lain 10.241 10.613

Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Kelapa

Gading tahun 2012

3

Page 4: BAB I laporan kedkel

c) Data Sarana Peribadatan

Tabel 1.6 Sarana Peribadatan di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2012

No Sarana peribadatan Jumlah

1 Masjid 28

2 Mushola 43

3 Gereja 36

4 Wihara 2

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2012

d) Data Sarana Kesehatan

Tabel 1.7 Sarana Kesehatan di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2012

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading tahun 2012

4

No. Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah

1 Rumah Sakit 2

2 Puskesmas 5

3 RB Puskesmas 1

4 Klinik 24 jam 3

5 Praktek Dokter Umum 119

6 Praktek Dokter Gigi 79

7 Praktek Dokter Spesialin 241

8 Praktek Bidan Swasta 9

9 Balai Pengobatan 24

10 Apotik 64

11 Laboratorium Klnik 5

12 Posyandu 42

Page 5: BAB I laporan kedkel

e) Data Sarana Perdagangan dan Hiburan

Tabel 1.8 Sarana Perdagangan dan Hiburan di Wilayah Kecamatan Kelapa Gading

Tahun 2012

No Sarana perdagangan dan hiburan Jumlah

1 Hotel 5

2 Pasar tradisional 7

3 Pasar swalayan 9

4 Rumah makan 72

5 Jasa boga 21

6 Salon 53

7 Konveksi 1

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun 2012

1.1.2. Gambaran Umum Puskesmas

A. Definisi Puskesmas

Puskesmas ialah suatu unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan

kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas merupakan suatu unit

organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang berada di

garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan

kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu

yang telah ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan

namun tidak mencakup aspek pembiayaan.

Seiring dengan semangat otonomi daerah, maka puskesmas dituntut

untuk mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanannya yang akan

dilaksanakan. Tetapi pembiayaannya tetap didukung oleh pemerintah.

Sebagai organisasi pelayanan mandiri, kewenangan yang dimiliki puskesmas

juga meliputi : kewenangan merencanakan kegiatan sesuai masalah

kesehatan di wilayahnya, kewenangan menentukan kegiatan yang termasuk

public goods atau private goods serta kewenangan menentukan target

5

Page 6: BAB I laporan kedkel

kegiatan sesuai kondisi geografi puskesmas. Jumlah kegiatan pokok

puskesmas diserahkan pada tiap puskesmas sesuai kebutuhan masyarakat

dan kemampuan sumber daya yang dimiliki, namun puskesmas tetap

melaksanakan kegiatan pelayanan dasar yang menjadi kesepakatan nasional.

Peran puskesmas adalah sebagai ujung tombak dalam mewujudkan

kesehatan nasional secara komprehensif. Tidak terbatas pada aspek kuratif

dan rehabilitatif saja seperti di Rumah Sakit.

Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat

dirasakan oleh masyarakat umum. Seiring dengan semangat reformasi dan

otonomi daerah maka banyak terjadi perubahan yang mendasar dalam sektor

kesehatan, yaitu terjadinya perubahan paradigma pembangunan kesehatan

menjadi “Paradigma Sehat”. Dengan paradigma baru ini, mendorong

terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar dalam pembangunan

kesehatan, antara lain :

a) Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada

upaya kuratif dan rehabilitatif, menjadi lebih fokus padaupaya

preventif dan kuratif tanpa mengabaikan kuratif-rehabilitatif,

b) Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-

pilah (fragmented) berubah menjadi kegiatan yang terpadu

(integrated),

c) Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari

pemerintah, berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak

dari masyarakat

d) Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang

semula fee for service menjadi pembayaran secara pra-upaya,

e) Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan

konsumtifmenjadi investasi,

f) Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh

pemerintah, akan bergeser lebih banyak dilakukan oleh

masyarakat sebagai “mitra” pemerintah (partnership),

g) Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat

(centralization), menjadi otonomi daerah (decentralization),

h) Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up

seiring dengan era desentralisasi.

6

Page 7: BAB I laporan kedkel

B. Wilayah Kerja

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari

kecamatan. Faktor kepada kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan

geografik, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan pertimbangan

dalam penentuan wilayah kerja puskesmas.Puskesmas merupakan perangkat

Pemerintah Daerah Tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja

puskesmas ditetapkan oleh Walikota/Bupati, dengan saran teknis dari kepala

Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Sasaran penduduk yang dilayani oleh satu

puskesmas adalah sekitar 30.000 penduduk.Untuk jangkauan yang lebih

luas, dibantu oleh Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling. Puskesmas

di ibukota kecamatan dengan jumlah penduduk 150.000 jiwa atau lebih,

merupakan ”Puskesmas Pembina” yang berfungsi sebagai pusat rujukan bagi

puskesmas kelurahan dan juga mempunyai fungsi koordinasi.

C. Pelayanan Kesehatan Menyeluruh

Pelayanan kesehatan menyeluruh yang diberikan puskesmas meliputi :

a) Promotif (peningkatan kesehatan)

b) Preventif (upaya pencegahan)

c) Kuratif (pengobatan)

d) Rehabilitatif (pemulihan kesehatan)

Pelayanan tersebut ditujukan kepada semua penduduk, tidak

membedakan jenis kelamin, umur, sejak pembuahan dalam kandungan

sampai meninggal.

D. Peran Puskesmas

Dalam konteks Otonomi Daerah saat ini, puskesmas mempunyai

peran yang vital sebagai institusi pelaksana teknis, dituntut memiliki

kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan.

Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan

kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang, tatalaksana

kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi dan pemantauan yang

akurat.

7

Page 8: BAB I laporan kedkel

E. Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan

berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta mempunyai daya

ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya

kesehatan wajib ini diselenggarakan oleh setiap puskesmas yang ada di

seluruh wilayah Indonesia.

Upaya kesehatan wajib tersebut adalah :

a) Promosi kesehatan masyarakat

b) Kesehatan lingkungan

c) KIA (Kesejahteraan Ibu dan Anak)

d) KB (Keluarga Berencana)

e) Perbaikan gizi masyarakat

f) P2M (Pengendalian Penyakit Menular)

g) Pengobatan dasar

Berikut ini akan ditampilkan upaya kesehatan wajib dalam bentuk tabel,

yaitu :

Tabel 1.9 Program Kesehatan Wajib yang dilakukan di Puskesmas

No Upaya Kesehatan Wajib Kegiatan Indikator

1 Promosi Kesehatan Penyuluhan di Dalam

dan di Luar Gedung,

PHBS

Tatanan sehat

Perbaikan

perilaku sehat

2 Kesehatan Lingkungan Penyehatan

pemukiman

Cakupan air

bersih

Cakupan jamban

keluarga

Cakupan SPAL

Cakupan rumah

sehat

3 Kesejahteraan ibu dan anak ANC Cakupan K1, K4

Pertolongan persalinan Cakupan linakes

MTBS Cakupan MTBS

Imunisasi Cakupan

8

Page 9: BAB I laporan kedkel

imunisasi

4 Keluarga Berencana Pelayanan

Keluarga Berencana

Cakupan MKET

5 Pemberantasan penyakit menular Diare Cakupan kasus

diare

ISPA Cakupan kasus

ISPA

Malaria Cakupan kasus

malaria

Cakupan

kelambunisasi

Tuberkulosis Cakupan

penemuan kasus

Angka

penyembuhan

6 Gizi Distribusi vit A / Fe /

cap yodium

Cakupan vit A /

Fe / cap yodium

PSG % gizi kurang /

buruk, SKDN

Promosi Kesehatan % kadar gizi

7 Pengobatan Medik dasar Cakupan

pelayanan

UGD Jumlah kasus

yang ditangani

Sumber : Trihono. 2005. Manajemen Kesehatan, Arrimes, ed.

F. Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas

Upaya Kesehatan Pengembangan Puskesmas adalah upaya yang

ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di

masyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan puskesmas. Upaya

kesehatan pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok

puskesmas yang telah ada, yaitu :

a) Upaya Kesehatan Sekolah

b) Upaya Kesehatan Olahraga

9

Page 10: BAB I laporan kedkel

c) Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat

d) Upaya Kesehatan Kerja

e) Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut

f) Upaya Kesehatan Jiwa

g) Upaya Kesehatan Mata

h) Upaya Kesehatan Usia Lanjut

i) Upaya Pembinaan Pengobatan Tradisional

Upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula bersifat

upaya inovasi yaitu upaya lain di luar upaya puskesmas tersebut di atas yang

sesuai dengan kebutuhan. Pengembangan dan pelaksanaan upaya inovasi ini

adalah dalam rangka mempercepat tercapainya visi puskesmas.

Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh

puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan

mempertimbangkan masukan dari Konkes/BPKM/BPP.Upaya kesehatan

pengembangan dilakukan apabila upaya kesehatan wajib puskesmas telah

terlaksana secara optimal dalam arti target cakupan serta peningkatan mutu

pelayanan telah tercapai.Penetapan upaya kesehatan pengembangan pilihan

puskesmas ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.Dalam

keadaan tertentu upaya kesehatan pengembangan puskesmas dapat pula

ditetapkan sebagai penugasan oleh dinas kabupaten/kota.

Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya

kesehatan pengembangan, padahal telah menjadi kebutuhan masyarakat,

maka dinas kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib

menyelenggarakannya.Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu

dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.

G. Azas Puskesmas

Penyelenggaraan upaya kesehatan wajib dan upaya pengembangan

harus menerapkan azas penyelenggaraan puskesmas secara terpadu. Azas

penyelenggaraan tersebut dikembangkan dari ketiga fungsi puskesmas.

Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap

fungsi puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya puskesmas, baik

upaya kesehatan wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.

10

Page 11: BAB I laporan kedkel

Azas penyelenggaran puskesmas yang dimaksud adalah :

1. Azas pertanggungjawaban wilayah

Puskesmas bertanggung jawab meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Untuk ini

Puskesmas harus melaksanakan berbagai kegiatan, antara lain sebagai

berikut :

a. Menggerakkan pembangunan berbagai sektor tingkat

kecamatan sehingga berwawasan kesehatan.

b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap

kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya.

c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang

diselenggarakan oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah

kerjanya.

d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama (primer)

secara merata dan terjangkau di wilayah kerjanya.

2. Azas pemberdayaan masyarakat

Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan

masyarakat, agar berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap program

puskesmas.Untuk ini, berbagai potensi masyarakat perlu dihimpun

melalui pembentukan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Beberapa

kegiatan yang harus dilaksanakan oleh puskesmas dalam rangka

pemberdayaan masyarakat antara lain :

a. KIA : Posyandu, Polindes, Bina Keluarga Balita (BKB)

b. Pengobatan : Posyandu, Pos Obat Desa (POD)

c. Perbaikan Gizi : Panti Pemulihan Gizi, Keluarga Sadar Gizi

(Kadarzi)

d. Kesehatan Lingkungan : Kelompok Pemakai Air (Pokmair),

Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL)

e. UKS : Dokter Kecil, Saka Bakti Husada (SBH), Pos Kesehatan

Pesantren (Poskestren)

f. Kesehatan Usia Lanjut : Posyandu Usila, Panti Wreda

g. Kesehatan Kerja : Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK)

11

Page 12: BAB I laporan kedkel

h. Kesehatan Jiwa : Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat

(TPKJM)

i. Pembinaan Pengobatan Tradisional : Tanaman Obat Keluarga

(TOGA), Pembinaan Pengobatan Tradisional (Battra).

3. Azas Keterpaduan

Untuk mengatasi keterbatasan sumber daya serta diperolehnya

hasil yang optimal, penyelenggaraan setiap program puskesmas harus

diselenggarakan secara terpadu.

Ada dua macam keterpaduan yang perlu diperhatikan yaitu :

a. Keterpaduan Lintas Program

Upaya memadukan penyelengaraan berbagai upaya kesehatan

yang menjadi tanggung jawab Puskesmas. Contoh keterpaduan

lintas program antara lain :

1) Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) : keterpaduan

KIA dengan P2M, gizi, promosi kesehatan & pengobatan.

2) UKS : keterpaduan kesehatan lingkungan dengan promosi

kesehatan, pengobatan, kesehatan gigi, kesehatan

reproduksi remaja dan kesehatan jiwa.

3) Puskesmas keliling : keterpaduan pengobatan dengan

KIA/KB, Gizi, promosi kesehatan, & kesehatan gigi.

4) Posyandu : keterpaduan KIA dengan KB, gizi, P2M,

kesehatan jiwa & promosi kesehatan.

b. Keterpaduan Lintas Sektor

Upaya memadukan penyelenggaraan program puskesmas

dengan program dari sektor terkait tingkat kecamatan, termasuk

organisasi kemasyarakatan dan dunia usaha. Contoh

keterpaduan lintas Sektoral antara lain :

1) UKS : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, pendidikan & agama.

2) Promosi Kesehatan : keterpaduan sektor kesehatan dengan

dengan camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama dan

pertanian.

12

Page 13: BAB I laporan kedkel

3) KIA : keterpaduan sektor kesehatan dengan camat,

lurah/kepala desa, organisasi profesi, organisasi

kemasyarakatan, PKK dan PLKB.

4) Perbaikan Gizi : keterpaduan sektor kesehatan dengan

camat, lurah/kepala desa, pendidikan, agama, pertanian,

koperASI, dunia usaha dan organisasi kemasyarakatan.

5) Kesehatan Kerja : keterpaduan sektor kesehatan dengan

dengan camat, lurah, kepala desa, tenaga kerja dan dunia

usaha.

4. Azas Rujukan

Sebagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama,

kemampuan yang dimiliki oleh puskesmas terbatas. Pada hal

puskesmas berhadapan langsung dengan masyarakat dengan berbagai

permasalahan kesehatan. Untuk membantu puskesmas menyelesaikan

berbagai masalah kesehatan tersebut dan juga untuk meningkatkan

efisiensi, maka penyelenggaraan setiap program puskesmas harus

ditopang oleh azas rujukan.

Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab

atas penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara

timbal balik, baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana

pelayanan kesehatan ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya,

maupun secara horizontal dalam arti antar strata sarana pelayanan

kesehatan yang sama.

Ada dua macam rujukan yang dikenal yakni :

a. Rujukan Medis

Apabila suatu puskesmas tidak mampu menangani suatu

penyakit tertentu, maka puskesmas tersebut dapat merujuk ke

sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu (baik vertikal

maupun horizontal). Rujukan upaya kesehatan perorangan

dibedakan atas :

1) Rujukan Kasus untuk keperluan diagnostik, pengobatan

tindakan medis (contoh : operasi) dan lain-lain.

13

Page 14: BAB I laporan kedkel

2) Rujukan Bahan Pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap.

3) Rujukan Ilmu Pengetahuan antara lain mendatangkan

tenaga yang lebih kompeten untuk melakukan bimbingan

tenaga puskesmas dan atau menyelenggarakan pelayanan

medis spesialis di puskesmas.

b. Rujukan Kesehatan

Rujukan kesehatan masyarakat dibedakan atas tiga macam :

1) Rujukan sarana dan logistik, antara lain peminjaman

peralatan fogging, peminjaman alat laboratorium kesehatan,

peminjaman alat audio visual, bantuan obat, vaksin, bahan

habis pakai dan bahan pakaian.

2) Rujukan tenaga, antara lain tenaga ahli untuk penyidikan

kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum

kesehatan, gangguan kesehatan karena bencana alam.

3) Rujukan operasional, yakni menyerahkan sepenuhnya

kewenangan dan tanggung jawab penyelesaian masalah

kesehatan masyarakat dan atau penyelenggaraan kesehatan

masyarakat ke periode dinas kesehatan kabupaten/kota.

Rujukan operasional diselenggarakan apabila puskesmas

tidak mampu.

Gambar 1.1 Sistem Rujukan Puskesmas

14

Page 15: BAB I laporan kedkel

H. Fungsi Puskesmas

Setiap upaya atau program yang dilakukan oleh puskesmas

memerlukan evaluasi untuk menilai apakah program yang dilaksanakan

berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat indikator keberhasilan sesuai dengan

fungsi puskesmas :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Fungsi pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

dapat dinilai dari seberapa jauh institusi jajaran non-kesehatan

memperhatikan kesehatan bagi institusi dan warganya. Keberhasilan

fungsi ini bisa diukur melalui Indeks Potensi Tatanan Sehat (IPTS).

Ada tiga tatanan yang bisa diukur yaitu :

a. Tatanan sekolah

b. Tatanan tempat kerja

c. Tatanan tempat-tempat umum

2. Pusat pemberdayaan masyarakat

Segala upaya fasilitasi yang bersifat non-instruktif guna

meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu

mengidentifikasi masalah, merencanakan & melakukan pemecahannya

dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada, baik

instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh mayarakat.

Fungsi ini dapat diukur dengan beberapa indikator :

a. Tumbuh kembang, Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat

(UKBM)

b. Tumbuh dan kembangnya LSM di bidang kesehatan

c. Tumbuh dan berfungsinya konsil kesehatan kecamatan atau

15

Page 16: BAB I laporan kedkel

BPKM (Badan Peduli Kesehatan Masyarakat) atau BPP (Badan

Penyantun Puskesmas).

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Indikator keberhasilan fungsi ini dapat dikelompokkan ke

dalam IPMS (Indikator Potensi Masyarakat Sehat), yang terdiri dari

cakupan dan kualitas program puskesmas. IPMS minimal mencakup

seluruh indikator cakupan upaya kesehatan wajib dan kualitas atau

mutu pelayanan kesehatan.

1.1.3. Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Koja

Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading yang terletak di Jalan Pelepah Elok

No.7 berdiri di atas tanah seluas kurang lebih 4000 m². Berupa bangunan empat lantai

didirikan pada tahun 2000 dan siap dipergunakan awal tahun 2001. Puskesmas ini

merupakan pindahan dari Puskesmas Pegangsaan Dua. Puskesmas ini membawahi

empat Puskesmas yang tersebar di 3 (tiga) kelurahan :

Gambar 1.2. Peta Pembagian Wilayah Kerja Puskesmas Kelapa Gading

Keterangan :

1. Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading beralamat di Jalan Pelepah Elok No.7

berlokasi di Kelapa Gading Barat.

16

Page 17: BAB I laporan kedkel

2. Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Barat beralamat di Jalan Merah Jambu

No. 20 berlokasi di Kelurahan Kelapa Gading Barat.

3. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua A beralamat di Jalan Kepu No. 32

berlokasi di Kelurahan Pegangsaan Dua.

4. Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua B beralamat di Jalan Gamelan No. 23

berlokasi di Kelurahan Pegangsaan Dua.

5. Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur beralamat di Jalan Puskesmas No.

1 berlokasi di Kelurahan Kelapa Gading Timur.

Diagram 1.1. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Koja

17

KEPALA PUSKESMAS KECAMATAN

KA. SEKSI PELAYANAN KA. SEKSI PENUNJANG & KESMAS

KA. TATA USAHA

UNIT PELAYANAN

1. Unit Kesehatan Umum2. Unit Kesehatan Gigi &

Mulut3. Unit Kesehatan Ibu &

Anak4. Unit Kesehatan Spesialis5. Unit Rumah Bersalin6. Unit Pelayanan 24 Jam &

Ambulans7. Unit Pelayanan Keluarga

Berencana8. Unit Kamar Operasi

UNIT PENUNJANG1. Unit Farmasi2. Unit Gizi3. Unit Laboratorium4. Unit Radiologi5. Unit Pemeliharaan

Peralatan Kesehatan6. Kesehatan Masyarakat

Penyakit Menular Penyakit Tidak

Menular Penyehatan Lingkungan

& Kesehatan Kerja Gizi & PPSM Kesehatan Jiwa

PUSKESMAS KELURAHAN

KELOMPOK JABATAN FUNGISIONAL

Page 18: BAB I laporan kedkel

Sumber : Laporan Hasil Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Tahun

2013

18

Page 19: BAB I laporan kedkel

A. Visi Puskesmas

a) Terwujudnya masyarakat yang sejahtera, mandiri melalui penyelenggara

pemeliharaan pelayanan kesehatan prima yang profesional dan manusiawi

sejajar dengan kota besar lainnya di dunia.

b) Dalam kaitannya dengan peran puskesmas sebagai suatu unit organisasi

kesehatan yang merupakan pusat pengembangan yamg melaksanakan,

pembinaan dan juga memberikan pelayanan para kesehatan upaya kesehatan

secara menyuluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

B. Misi Puskesmas

a) Membina komitmen dan profesionalisme tenaga kesehatan.

b) Mengembangkan upaya sistem pelayanan kesehatan paripurna yang bermutu

prima dan kompetitif sesuai dengan kebutuhan kemampuan masyarakat DKI

Jakarta.

c) Memberdayakan masyarakat menuju kemandirian dan berprilaku hidup bersih

dan sehat.

d) Menjalin kerukunan dengan organisasi kesehatan yang lain dan non kesehatan,

serta masyarakat.

C. Tugas Puskesmas

Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan dengan mengutamakan upaya

penyembuhan (kuratif), pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara terpadu

dengan upaya pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) serta

melaksanakan pemberdayaan puskesmas keluruhan.

D. Fungsi Puskesmas

1. Penyusunan rencana kerja dan anggaran puskesmas kecamatan.

2. Pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan.

3. Pelaksanaan pelayanan kesehatan perorangan.

4. Penyelenggaraan pelayanan medis umum.

5. Penyelenggaraan asuhan keperawatan.

6. Penyelenggaraan pelayanan persalinan.

7. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

8. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan spesialis terbatas kebidanan, kesehatan

anak, penyakit dalam, mata dan telinga, hidung dan tenggorokan.

19

Page 20: BAB I laporan kedkel

9. Penyelenggaraan rawat inap terbatas.

10. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis laboratorium, radiologi, gizi,

farmasi dan optik.

11. Penyelenggaraan pelayanan ambulans rujukan.

12. Penyelenggaraan pelayanan Keluarga Berencana.

13. Penyelenggaraan pelayanan imunisasi.

14. Penyelenggaraan pelayanan 24 jam.

15. Penyelenggaraan pelayanan rujukan.

16. Penyelenggaraan konsultasi kesehatan perorangan.

17. Penyelenggaraan pemberdayaan puskesmas kelurahan.

18. Penyelenggaraan pencatatan medis.

19. Penyelenggaraan pemeliharaan perawatan peralatan kedokteran, peralatan

keperawatan, peralatan perkantoran dan perawatan medis lainnya.

20. Penyelenggaraan peningkatan dan penjaminan mutu pelayanan.

21. Penyusunan Standar Operasional Prosedur.

22. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, surat menyurat dan

kearsipan serta kebersihan, keamanan dan keindahan puskesmas.

23. Pembinaan dan pengembangan kesehatan kerja.

24. Pemeriksaan Jenazah.

25. Pengumpulan dan pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan tugas dan fungsi

yang diselenggarakan oleh puskesmas kelurahan.

26. Pengolahan data seluruh hasil pelaksanaan fungsi puskesmas kecamatan.

27. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi puskesmas

kecamatan secara berkala setiap bulan dan setiap triwulan kepada Kepala

Dinas Kesehatan Propinsi DKI Jakarta melalui Suku Kepala Dinas Kesehatan.

E. Sumber Daya Manusia

Potensi tenaga kesehatan yang ada di Wilayah Puskesmas Kecamatan

Kelapa Gading tahun 2012 berjumlah 105 orang, dapat dilihat dalam tabel berikut:

20

Page 21: BAB I laporan kedkel

Tabel 1.10 Jumlah Pegawai di Wilayah Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

tahun 2012

Puskesmas

Medis Paramedis Umum

Jumla

h

NoPN

S

Non

PNS

PN

S

Non

PNS

PN

S

Non

PN

S

1 Kec. Kelapa Gading 6 1 22 10 9 12 60

2 Kel.Kelapa.Gading Timur 2 0 7 0 1 1 11

3 Kel.Kelapa.Gading Barat 2 0 5 0 0 1 8

4 Kel.Pegangsaan Dua 2 1 12 1 1 2 19

Jumlah 12 2 46 11 11 16 98

Sumber: Laporan Bulanan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading tahun 2012

F. Sarana dan Prasarana

Di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading juga dilengkapi fasilitas

perlengkapan medis dan non medis. Perlengkapan medis dan non medis adalah

perlengkapan dan alat-alat tidak habis pakai yang diberikan kepada puskesmas.

Perlengkapan alat-alat medis diantaranya :

a) Basic Equipment

b) Public Health Nursing and Midwifery kit.

c) Diagnostic and Surgical Equipment.

d) Physician kit.

e) Health Education Equipment.

f) Laboratory Equipment.

g) Nebulizer.

h) Screening kit bagi UKS di Puskesmas.

i) Alat-alat Imunisasi.

j) Alat-alat penyuluhan

k) Perangkat peralatan gigi.

l) Perlengkapan/alat-alat pertolongan persalinan

m) USG

n) EKG

21

Page 22: BAB I laporan kedkel

o) Treadmill

p) Slitlam

q) Optotip snellen/snellen chart

r) Optik kaca mata

s) Alat-alat KB

t) Bangku ginekologi

u) Rontgen

v) Klinik jiwa

w) Test Ishihara

x) Akupunktur

y) Inkubator neonatus

Sedangkan perlengkapan non medis yang dimiliki Puskesmas Kecamatan

Kelapa Gading adalah:

a) Meubel

1. Meja periksa 16 buah

2. Meja rapat 2 buah

3. Meja kerja 40 buah

4. Kursi 60 buah

5. Bangku tunggu 60 buah

b) Kendaraan/transportasi

1. Mobil puskesmas keliling 2 buah

2. Sepeda motor 9 buah

c) Perlengkapan kantor

1. Administrasi (formulir,kertas,map,dll)

2. Mesin ketik (portable, elektronik)

3. Mesin hitung

4. Brankas

5. Personal komputer 3 (tiga) unit

6. LCD 1 buah

d) Alat komunikASI : Telepon, intercom

e) Alat penerangan : PLN dan generator diesel

f) Alat Rumah Tangga Kantor :

1. Televisi

22

Page 23: BAB I laporan kedkel

2. Radio kaset/radio

3. Kulkas

4. Peralatan dapur

5. Kasur, bantal, gorden, taplak

6. Alat-alat kebersihan

G. Program Kesehatan Dasar Di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading

a) Promosi Kesehatan Masyarakat (PKM)

b) Program Kesehatan Lingkungan

c) Program Kesehatan Ibu dan Anak

d) Keluarga Berencana (KB)

e) Program Gizi

f) Pengendalian Penyakit menular (P2M)

g) Program Pengobatan Dasar

Pada laporan Pemecahan Masalah ini dilakukan pembahasan tentang program

Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.

H. Program Kesehatan Lingkungan

Keadaan lingkungan baik fisik dan biologis pemukiman penduduk

Indonesia belum baik, baru sebagian kecil penduduk yang menikmati air bersih

dari fasilitas penyehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka

kesakitan dan kematian karena berbagai penyakit. Peningkatan kesehatan

lingkungan dimaksudkan untuk perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat

menjamin kesehatan, melalui kegiatan peningkatan sanitasi dasar serta

pencegahan dan penanggulangan kondisi fisik dan biologis yang tidak baik,

termasuk berbagai akibat sampingan pembangunan. Semua kegiatan penyehatan

lingkungan dan pemukiman yang dilakukan oleh staf puskesmas, sebaiknya

dilaksanakan dengan mengikutsertakan masyarakat secara bergotong-royong.

Upaya penyehatan lingkungan pemukiman adalah upaya untuk

meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,

pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian

pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dan

keterpaduan pengelolaan lingkungan melalui analisis dampak lingkungan.

23

Page 24: BAB I laporan kedkel

Secara umum, kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan dan

pemukiman bertujuan untuk mengendalikan semua unsur fisik dan lingkungan

yang terdapat di masyarakat, yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap

kesehatan mereka. Secara khusus, program ini bertujuan untuk meningkatkan

mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat

kesehatan masyarakat yang optimal serta mencapai terwujudnya kesadaran dan

keikutsertaan masyarakat, dan sektor lain yang berkaitan serta bertanggung jawab

atas upaya peningkatan dan pelestarian lingkungan hidup.

1.1.4 Program Kesehatan Lingkungan di Puskesmas Kecamatan Koja

Kesehatan lingkungan masuk ke dalam program dasar puskesmas atau yang

dikenal dengan basic seven dikarenakan kesehatan lingkungan mempunyai daya

ungkit yang tinggi terhadap penyelesaian masalah-masalah kesehatan masyarakat.

Dan juga masih terdapat penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.

Pengendalian faktor lingkungan yang baik sangat berguna dalam upaya penurunan

angka kesakitan (morbidity rate) maupun menurunkan angka kematian (mortality

rate) yang berhubungan dengan penyakit-penyakit yang berbasis lingkungan.

Puskesmas Kecamatan Koja merupakan salah satu Puskesmas yang

memasukkan kesehatan lingkungan ke dalam program wajib puskesmas dan

melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif masalah

kesehatan lingkungan yang terdapat di wilayah kerjanya.

Program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2014

meliputi:

a. Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.

b. Pembinaan Tempat Tempat Umum (TTU).

c. Pemantauan dan Pemeriksaan Kepemilikan Sanitasi Dasar.

d. Pemeriksaan Instalasi Pengelolaan Makanan.

e. Pemeriksaan Sarana Pendidikan

Dari lima program kegiatan tersebut, empat program yaitu program pembinaan

tempat-tempat umum, pemantauan dan pemeriksaan kepemilikan sanitasi dasar,

pemeriksaan instalasi pengelolaan makanan, pemeriksaan sarana pendidikan

adalah program-program yang telah dijalankan oleh puskesmas kecamatan koja,

namun karena ketidaktersediaan data akibat keterlambatan pengumpulan data oleh

24

Page 25: BAB I laporan kedkel

masing-masing puskesmas kelurahan di kecamatan Koja selama periode Januari –

Arpil 2014, sehingga keempat program tersebut tidak dapat dievaluasi. Satu-

satunya program yang dievaluasi dari program kesehatan lingkungan puskesmas

kecamatan Koja pada periode Januari 2014 – Arpil 2014 adalah program

Pengendalian Vektor dan Binatang Pengganggu.

Pengendalian vektor dapat dilakukan melalui Pemeriksaan Jentik Berkala

(jumantik) dan PSN (pemberantasan sarang nyamuk). Kegiatan program

Pengendalian Vektor ini meliputi Pemeriksaan Jentik Berkala ke rumah-rumah

warga serta pemberian abatisasi ke Puskesmas Kelurahan di wilayah

kecamatan meliputi Puskesmas, dilaksanakan oleh tim jumantik. Indikator

Puskesmas Kecamatan Koja untuk Angka Bebas Jentik (ABJ) yaitu > 95 %.

1. Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)

Pemberantasan sarang nyamuk ke pemukiman penduduk kecamatan

Jum’at setiap hari jumat selama 30 menit.

2. Pemeriksaan jentik berkala/abatisasi

a) Target kegiatan

Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasi, dengan pemeriksaan

jentik berkala setiap Jumat pukul 09.00 WIB sampai dengan 09.30

WIB.

b) Pembahasan hasil kegiatan.

Jika terjadi peningkatan jumlah kasus, maka hal tersebut merupakan

tanggung jawab tujuh tatanan, yaitu :

1) Fasilitas kesehatan

2) Institusi pendidikan

3) Pemukiman

4) Industri dan perkantoran

5) Tempat-tempat umum (TTU)

6) Tempat pengelolaan makanan (TPM), Fasilitas olahraga.

Hasil kegiatan program-program ini diarahkan kepada upaya pelaksanaan

Dokumen Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) pada program

pemantauan jentik berkala, dan program Non DPA-SKPD dengan Pemberantasan

Sarang Nyamuk 30 menit.

Kegiatan program pengendalian vektor telah dilaksanakan oleh puskesmas

kecamatan, namun karena tidak adanya pelaporan kegiatan kesehatan lainnya

25

Page 26: BAB I laporan kedkel

akibat dari pergantian kepengurusan puskesmas sehingga kegiatan yang telah

direncanankan banyak yang belum terlaksana. Selain itu, adanya pelimpahan

beberapa program puskesmas ke masing-masing kelurahan mengakibatkan

pelaporan data di puskesmas tidak lengkap. Oleh karena itu, hanya data dari

program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di pemukiman pada periode

Januari 2014 – Februari 2014 yang dapat disajikan.

Tabel 1.11 Angka Bebas Jentik di Pemukiman Kecamatan Koja Bulan

Januari 2014 – Februari 2014

Kelurahan Januari Februari Rata-

RataYang

diperiksa

+ - % Yang

diperiksa

+ - %

Koja 18 3 15 84,21 87 4 83 95,45 89,86 %

Lagoa 6129 555 5574 91,11 5232 441 4791 91,67 91,39 %

Rawabadak

Selatan

144 0 144 100 144 0 144 100 100 %

Rawabadak

Utara

2644 45 2599 98,30 2743 42 2701 98,47 98,38 %

Tugu utara 14 4 10 75,00 23 4 19 84,00 79,5 %

Tugu

Selatan

2276 32 2244 98,59 2275 23 2252 98,99 98,79 %

Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode Januari 2014 –

Februari 2014

26

Page 27: BAB I laporan kedkel

Tabel 1.12 Hasil Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) Triwulan Puskesmas Kecamatan

Koja

NO

KELURAHAN

HASIL PEMERIKSAAN

ABJJUMLAH BANGUNAN DIPERIKSA

JUMLAH BANGUNAN

POSITIF JENTIK

JUMLAH BANGUNAN

NEGATIF JENTIK

1 Koja 100 11 89 89.00

2 Lagoa 100 9 91 91.00

3 Rawabadak Utara 100 7 93 93.00

4 Rawabadak Selatan 100 6 94 94.00

5 Tugu Utara 100 12 88 88.00

6 Tugu Selatan 100 6 94 94.00

JUMLAH 600 51 549 91.50

Dari tabel 1.11 pada laporan periode Januari 2013 – Juli 2013, diketahui

nilai rata-rata Angka Bebas Jentik (ABJ) Kelurahan lagoa adalah 91,9%, ABJ

Pegangsaan Dua 94,83%, dan ABJ Kelapa Gading Timur adalah 94,9 %.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari berbagai laporan program kegiatan kesehatan lingkungan yang dievaluasi di

Puskesmas Kecamatan Koja Periode Januari 2014 – Februari 2014, dari program

pemeriksaan jentik berkala dijalankan di Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading ternyata

di ketiga kelurahan yang diperiksa, angka bebas jentiknya masih belum mencapai target

yaitu > 95%. Program tersebut dievaluasi karena adanya masalah pada program tersebut

yaitu belum mencapai target yang sudah ditetapkan, adanya kemudahan dalam

mengakses data serta pencatatan dan pelaporan yang cukup lengkap.

27

Page 28: BAB I laporan kedkel

Adapun identifikasi masalah yang didapatkan antara lain :

1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di

Wilayah Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Barat Periode Januari 2013 – Juli

2013 sebesar 91,9%.

2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di

Wilayah Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua Periode Januari 2013 – Juli

2013 sebesar 94,83%.

3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di

Wilayah Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur Periode Januari 2013 –

Juli 2013 sebesar 94,9%.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Setelah identifikasi masalah dari program pemeriksaan jentik berkala (PJB) pada

tatanan pemukiman di puskesmas kecamatan Kelapa Gading periode Januari 2013 – Juli

2013 terdapat tiga kelurahan yang belum mencapai target. Kemudian dilakukan

perhitungan dan pembandingan nilai kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected)

dengan apa yang telah terjadi (observed), dilakukan perumusan masalah untuk membuat

perencanaan yang baik sehingga masalah yang ada dapat diselesaikan.

Rumusan masalah dari program kesehatan lingkungan di puskesmas kecamatan

Kelapa Gading adalah sebagai berikut :

1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di

Wilayah Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Barat Periode Januari 2013 – Juli

2013 sebesar 91,9% kurang dari target sebesar 95%.

2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di

Wilayah Puskesmas Kelurahan Pegangsaan Dua Periode Januari 2013 – Juli

2013 sebesar 94,83% kurang dari target sebesar 95%.

3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk Aedes Pada Tatanan Pemukiman di

Wilayah Puskesmas Kelurahan Kelapa Gading Timur Periode Januari 2013 – Juli

2013 sebesar 94,9% kurang dari target sebesar 95%.

28