Upload
trinhliem
View
228
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
`
1
BAB I
PASAR KEUANGAN
A. Pengantar
Dalam dunia bisnis terdapat tiga pelaku utama yang memainkan peranan penting
hingga terjadinya suatu transaksi bisnis. Ketiga pelaku tersebut terdiri dari pembeli, penjual
dan perantara. Proses terjadinya transaksi melibatkan ketiga pelaku tersebut atau paling tidak
transaksi bisnis dijalankan minimal oleh dua pelaku yakni pembeli dan penjual. Pasar adalah
tempat, wadah atau perantara yang menghubungkan penjual dan pembeli sehingga tercapai
transasksi bisnis. Baik pasar yang sifatnya nyata/abstrak/fisik atau pasar yang tidak nyata,
fungsinya sama yakni menjual penjual dan pembeli. Selain pasar, broker juga disebut sebagai
makelar yang menghubungkan penjual dengan pembeli atau sebaliknya.
Baik pasar atau broker menjembatani dua belah pihak yang saling membutuhkan.
Produk adalah sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen atau pembeli. Produk
bisa berarti produk yang bersifat bersifat barang (berwujud) dan yang bersifat jasa (tidak
berwujud). Perbedaan keduanya adalah jika produk yang bersifat barang maka dapat dilihat,
diraba, dirasa, dan dinikmati. Adapun jasa, sebaliknya, jasa baru dapat dinikmati apabila
sudah dibeli.
B. Pengertian Pasar Keuangan
Pasar keuangan adalah wadah atau tempat yang mempertemukan pihak yang kelebihan
dana (supply) dengan pihak yang kekurangan dana (demand). Pihak yang membutuhkan dana
meminjam dana kepada pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus). Kepentingan bagi
pihak yang membutuhkan dana, pinjaman dana diperlukan untuk membiayai aktivitas
usahanya. Bagi pihak yang meminjami dana, pemberian dana pinjaman diharapkan adanya
keuntungan dari dana yang dipinjamkan atau diinvestasikan. Tanpa adanya pasar keuangan
ini maka peminjam uang (kreditur) barangkali akan mengalami kesulitan dalam menemukan
pihak (investor, debitur) yang bersedia untuk menannamkan dananya atau memberikan
pinjaman kepadanya.
Definisi lain menyebutkan bahwa pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan
produk keuangan baik berupa ativa keuangan, surat berharga atau valuta asing. Pasar
keuangan adalah seluruh institusi dan prosedur untuk pihak yang ingin menjual dengan pihak
yang ingin membeli produk-produk keuangan dalam bentuk surat-surat berharga atau aktiva
keuangan lainnya..
`
2
C. Jenis-Jenis Pasar Keuangan
Secara umum pasar keuangan merujuk pada jual beli aktiva-aktiva atau instrumen-
instrumen keuangan. Semua jenis pasar keuangan melakukan kegiatan yang berhubungan
dengan penghimpuan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar. Artinya, pasar
keuangan melibatkan pembiayaan keuangan baik melalui surat berharga maupun pembiayaan
yang bersifat pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang.
Jenis-jenis pasar keuangan antara lain :
1. Pasar Modal (capital market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka
panjang dalam bentuk surat berharga seperti saham dan obligasi. Jangka waktu surat
berharga yang ditawarkan biasanya berumur lebih dari 1 tahun.
2. Pasar Uang (money market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka
pendek dalam bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel, atau promes
di mana jangka waktunya kurang dari 1 tahun.
3. Pasar Valuta Asing (foreign exchange market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan
transaksi valuta asing (mata uang asing), baik dengan transaksi spot, forward, futures,
ataupun swap.
4. Pasar Kredit Konsumen (consumer credit market), yaitu pasar yang melayani
pembiayaan pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas produk tertentu baik barang
maupun jasa, seperti pembelian mobil, motor, perlengkapan rumah tangga,
pendidikan, atau liburan.
5. Pasar Komoditas (future market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli
komoditas tertentu seperti produk pertanian.
6. Pasar Derivatif, yaitu pasar yang melakukan kegitan jual beli aktiva tertentu dalam
rengka 1) lindung nilai atau untuk mengelola risiko keuangan 2) atau untuk tujuan
spekulasi atau mencari keuntungan. Yang termasuk dalam pasar derivatif adalah pasar
komoditas (futures,forward), pasar valas (futures, forward), opsi dan lain sebagainya.
7. Pasar Hipotek (mortgage market), yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan
real estate/perumahan, komersial, industri, dan pertanian.
8. Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.
`
3
D. Lembaga Peranra Keuangan
Lembaga (institusi) atau perantara pasar keuangan antara lain :
1. Bank
Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utama nya menghimpun
dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau
kredit dan menawarkan jasa keuangan lainnya. Bank sebagai lembaga intermediary
menjembatani pihak yang membutuhkan dana (masyarakat atau lembaga) dengan pihak
yang mempunyai kelebihan dana. Pihak yang memiliki kelebihan dana menyimpan
dananya di bank dalam bentuk dana pihak ketiga (tabungan, deposito dan giro) dengan
imbalan bunga. Kemudian dana dari masyarakat disalurkan kembali dalam bentuk
pinjaman.
2. Bursa efek
Bursa efek, merupakan tempat diperjualbelikannya efek-efek jangka panjang
seperti saham dan obligasi yang menjembatani kebutuhan dana dari perusahaan dengan
pemodal (investor). Perusahaan mendapatkan dana dari penerbitan efek/surat berharga
melalui penawaran umum perdana. Sedangkan investor mendapatkan saham
(kepemilikan perusahaan) ataupun obligasi (surat hutang) dengan harapan keuntungan
berupa kupon, deviden atau keuntungan dari jual beli efek tersebut.
3. Asuransi
Asuransi merupakan usaha pertanggungan terhadap suatu risiko yang akan
terjadi. Perusahaan asuransi sebagai penanggung dengan nasabah sebagai tertanggung.
Perusahaan asuransi menerima premi yang dibayarkan oleh tertanggung dan apabila
tertanggung menderita kerugian seperti yang telah diperjanjikan, maka perusahaan
asuransi sebagai penanggung akan menggantikannya.
4. Dana pensiun
Dana pensiun dipersiapkan oleh perusahaan dana pensiun untuk mengatur dana
pensiun para nsabahnya. Perusahaan dana pensiun menghimpun dana dari para karyawan
suatu perusahaan dalam bentuk potongan rutin (dari gaji) dengan jumlah tertentu
kemudian diinvestasikan kembali. Setelah memasuki pensiun, karyawan dapat
mengambil uangnya (setelah diinvestasikan) sesuai perjanjian yang telah dibuat.
`
4
E. Pasar Uang
Pasar uang disebut dengan money market merupakan pasar abstrak yang
mempertemukan pertemuan demand dan supply dalam jangka pendek. Karena produk
dikeluarkan oleh perbankan maka, transaksi biasanya terjadi dalam lingkup perbankan
Ciri-ciri Pasar Uang:
a. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.
b. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai
kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.
c. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya Pasar Modal.
Pelaku Pasar Uang :
1. Bank
2. Yayasan
3. Dana pensiun
4. Perusahaan asuransi
5. Perusahaan-perusahaan besar
6. Lembaga pemerintah
7. Lembaga keuangan lain
8. Individu masyarakat
Tujuan Pasar Uang
1. Dari pihak yang membutuhkan dana :
Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.
Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.
Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Sedang mengalami kalah keliring.
2. Dari pihak yang menanamkan dana :
Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.
Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.
Spekulasi.
`
5
Terdapat berbagai macam produk atau instrumen di pasar uang yakni :
1. SBPU (Surat Berharga Pasar Uang)
Merupakan jenis surat berharga yang diperdagangkan dengan menggunakan cara
diskonto dengan Bank Indonesia ataupun lembaga keuangan lainnya yang sudah
ditunjuk oleh Bank Indonesia.
2. SBI (Sertifikat Bank Indonesia)
Merupakan jenis surat berharga yang bentuknya hutang dalam jangka pendek yang
dikeluarkan oleh pemerintah.
3. Promissory Notes
Merupakan surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan untuk membayar
transaksi utang piutang dalam jangka waktu yang pendek, hal ini antara debitur dan
kreditur.
4. Deposito
Merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh bank berdasarkan simpanan
nasabahnya dengan periodenya sudah jatuh tempo serta pada tingkat suku bunga
tertentu.
5. Treasurry Bills
Merupakan instrumen pasar uang yang dikeluarkan oleh Negara dalam jangka waktu
yang tidak lama yaitu di bawah satu tahun.
6. Commercial paper
Merupakan instrument hutang yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang
ditujukan kepada pihak investor dengan tidak adanya jaminan (collateral) yang
digunakan untuk membiayai kewajiban jangka pendek.
7. Call money
Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan transaksi pinjam meminjam dana antar pihak bank pada jangka
waktu yang pendek.
8. Banker’s acceptance
Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan impor dan
ekspor barang ataupun digunakan pada transaksi valas (valuta asing).
`
6
F. Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-efek jangka panjang
diperdagangkan. Efek adalah sebutan untuk surat berharga. Efek efek di pasar modal terdiri
dari saham, obligasi dan reksadana, produk derivatif dan lainnya. Seperti halnya pasar uang,
pasar modal mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan
dana. Persamaan antara pasar uang dengan pasar modal adalah keduanya yakni kedua pasar
tersebut menjembatani yang kelebihan dana (supply) dengan pihak yang kekurangan dana
(demand). Hanya saja produk yang diperdagangkan bebeda dan transaksi dilakukan di bursa
efek. Secara sederhana perbedaan pasar uang dan pasar modal dapat dijabarkan dalam tabel
berikut :
Tabel 1 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal
Perbedaan Pasar Uang Pasar Modal
Jangka Waktu Jangka pendek Jangka panjang
Tempat Terjadi Bank Bursa Efek
Risiko Kurang berisiko Lebih berisiko
Return Bunga Deviden, capital gain, kupon
Produk SBPU, Deposito, SBI, Interbank
Call Money, Comercial Paper dsb
Saham, obligasi
Fungsi Operasi Pasar Terbuka
Pendanaan Jangka pendek
Pemenuhan likuiditas
Alternatf Pendanaan Jangka
Panjang
Pasar uang mempertemukan pihak yang kelebihan dana (supply) dengan pihak yang
kekurangan dana (demand) pada jangka pendek, sedangkan modal dalam jangka panjang.
Perbedaan keduanya yakni pada jangka waktunya. Jangka waktu pasar uang biasanya jangka
pendek kurang dari satu tahun sedangkan pasar modal pada jangka panjang lebih dari satu
tahun. Selain pada jangka waktu perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal pada
tempat dilakukannya transaksi atau perdagangan. Jika pasar uang biasanya dilakukan antar
bank yang melibatkan bank dengan bank atau bank dengan nasabah maka pasar modal
dilakukan di bursa efek Indonesia yang melibatkan perusahaan dengan investor.
`
7
Soal-Soal Latihan
1. Apa yang dimaksud dengan pasar keuangan ?
2. Apa fungsi keberadaan pasar keuangan ?
3. Sebutkan dan jelaskan lembaga-lembaga perantara pasar keuangan !
4. Apa perbedaan bank dan pasar modal dalam perantara keuangan ?
5. Sebutkan jenis-jenis instrumen yang diperdaangakan dalam pasar keuangan pada masing-
masing jenis pasar keuangan ?
6. Mengapa pasar modal dan pasar uang disebut dengan pasar keuangan ?
7. Apa perbedaan pasar modal dengan pasar uang !
8. Apa fungsi pasar derivatif dalam pasar keuangan ?
9. Menurut anda, apa motivasi perusahaan melakukan penawaran umum di pasar modal ?
10. Berdasar risikonya, mana yang lebih berisiko, pasar modal atau pasar uang ? Jelaskan !
`
8
BAB II PASAR MODAL DI INDONESIA
A. Sejarah Pasar Modal di Indonesia
Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den Effectenhandel
pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa
organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878
terbentuk perusahaan untuk perdagangan komuitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal
bakal PT. Perdanas.
Tahun 1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di Batavia
mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden per saham. Empat
tahun berikutnya (1896), harian Het Centrum dari Djoejacarta juga mengeluarkan prospektus
penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan harga perdana 100 gulden per saham. Tetapi,
tidak ada keterangan apakah saham tersebut diperjualbelikan. Menurut perkiraan, yang
diperjualbelikan adalah saham yang terdaftar di bursa Amsterdam tetapi investornya berada
di Batavia, Surabaya dan Semarang. Dapat dikatakan bahwa ini adalah periode permulaan
sejarah pasra modal Indonesia.
Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan
secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung
yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang
Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan
penduduk pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal.
Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya Amsterdamse Effectenbueurs mendirikan
cabang yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912, yang menjadi
penyelenggara adalah Vereniging voor de Effectenhandel dan langsung memulai
perdagangan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini merupakan yang keempat tertua terbentuk
setelah Bombay (1830), Hong Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13
anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa.
Monod & Co.; Fa. Adree Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa.
Jeannette Walen; Fa. Wiekert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden;
Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa. Gebroeders.
Pada awalnya bursa ini memperjualbelikan saham dan obligasi
perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan
`
9
pemerintah (provinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang
diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.
Meskipun pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adanya Perang
Dunia I, namun dibuka kembali pada tahun 1918. Perkembangan pasar modal di Batavia
tersebut begitu pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat
tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang
resmi didirikan bursa. Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah: Fa. Dunlop & Koff, Fa.
Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Sedangkan
anggota bursa di Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa.
Monad & Co, Fa. Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co. Hal ini dikarenakan
keadaan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang
tercatat yang mencapai NIF 1,4 miliar (jika di indeks dengan harga beras yang disubsidi pada
tahun 1982, nilainya adalah + Rp. 7 triliun) yang berasal dari 250 macam efek.
Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan pada resesi
ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II). Keadaan yang semakin
memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup terlebih dahulu. Kemudian
pada 10 Mei 1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni
1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali. Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh
PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank
swasta dan para pialang efek. Pada tanggal 26 September 1952 dikeluarkan Undang-undang
No 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai
Undang-Undang Bursa.
Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali karena adanya nasionalisasi
perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan Belanda, dan tingginya inflasi pada akhir
pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650%. Hal ini menyebabklan tingkat kepercayaan
masyarakat kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta
tutup kembali.
Baru pada Orde Baru kebijakan ekonomi tidak lagi melancarkan konfrontasi terhadap
modal asing. Pemerintah lebih terbuka terhadap modal luar negeri guna pembangunan
eknomi yang berkelanjutan. Beberapa hal yang dilakukan adalah pertama, mengeluarkan
Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal, membentuk Badan
Pembina Pasar Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Yang
kedua ialah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang penetapan PT
Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan go public dengan penyertaan modal
`
10
negara Republik Indonesia sebanyak Rp. 50 miliar. Yang ketiga adalah memberikan keringan
perpajakan kepada perusahaan yang go public dan kepada pembeli saham atau bukti
penyertaan modal.
Perkembangan pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan
meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang
memanfaatkan dana dari bursa efek. Tersendatnya perkembangan pasar modal selama
periode itu disebabkan oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham
dan obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain sebagainya.
PT. Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang dicatat dalam saham BEJ.
Baru setelah pemerintah melakukan deregulasi pada periode awal 1987, gairah di
pasar modal kembali meningkat. Deregulasi yang pada intinya adalah melakukan
penyederhanaan dan merangsang minat perusahaan untuk masuk ke bursa serta menyediakan
kemudahan-kemudahan bagi investor. Kebijakan ini dikenal dengan tiga paket yakni Paket
Kebijaksanaan Desember 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket
Kebijaksanaan Desember 1988.
Paket Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang lebih dikenal dengan Pakdes 1987
merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham dan obligasi, dihapuskannya
biaya yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek.
Kebijakan ini juga menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan
memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan bagi emiten yang belum memenuhi syarat
untuk memasuki bursa efek.
Kemudian Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 atau disingkat Pakto 88 ditujukan pada
sektor perbankkan, namun mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto
88 berisikan tentang ketentuan 3 L (Legal, Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga
deposito. Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap perkembangan pasar modal. Sebab
dengan keluarnya kebijaksanaan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara
sektor perbankan dan sektor pasar modal.
Yang ketiga adalah Paket Kebijaksanaan Desember 1988 atau Pakdes 88 yang pada
dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang
bagi swasta untuk menyelenggarakan bursa.Hal ini memudahkan investor yang berada di luar
Jakarta.
Di samping ketiga paket kebijakan ini terdapat pula peraturan mengenai dibukanya
izin bagi investor asing untuk membeli saham di bursa Indonesia yang dituangkan dalam
Keputusan Menteri Keuangan No. 1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan
`
11
kesempatan untuk memiliki saham sampai batas maksimum 49% di pasar perdana, maupun
49 % saham yang tercatat di bursa efek dan bursa paralel. Setelah itu disusul dengan
dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 yang diubah lagi
dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1199/KMK.010/1991. Dalam keputusan ini
dijelaskna bahwa tugas Bapepam yang semula juga bertindak sebagai penyelenggara bursa,
maka hanya menjadi badan regulator. Selain itu pemerintah juga membentuk lembaga baru
seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia
(KPEI), reksadana, serta manajer Investasi.
Keadaan setelah kebijakan deregulasi itu dikeluarkan benar-benar berbeda. Pasar
modal menjadi sesuatu yang menggemparkan, karena investasi di bursa efek berkembang
sangat pesat. Banyak perusahaan antri untuk dapat masuk bursa. Para investor domestik juga
ramai-ramai ikut bermain di bursa saham. Selama tahun 1989 tercatat 37 perusahaan go
public dan sahamnya tercatat (listed) di Bursa Efek Jakarta. Sedemikian banyaknya
perusahaan yang mencari dana melalui pasar modal, sehingga masyarakat luas pun
berbondong-bondong untuk menjadi investor. Perkembangan ini berlanjut dengan
swastanisasi bursa, yakni berdirinya PT. Bursa Efek Surabaya, serta pada tanggal 13 Juli
1992 berdiri PT. Bursa Efek Jakarta yang menggantikan peran Bapepam sebagai pelaksana
bursa.
Akibat dari perubahan yang menggembirakan ini adalah semakin tumbuhnya rasa
kepercayaan investor terhadap keberadaan pasar modal Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti oleh
pemerintah dengan mengeluarkan peraturan berupa Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 yang
berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1996. Undang-undang ini dilengkapi dengan peraturan
organiknya, yakni Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan
Kegiatan di Bidang Pasar Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata
Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
Tahun 1995, mulai diberlakukan sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System).
Suatu system perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis me-matchkan antara harga
jual dan beli saham. Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual.
Misalnya dengan menggunakan “papan tulis” sebagai papan untuk memasukkan harga jual
dan beli saham. Perdagangan saham berubah menjadi scripless trading, yaitu perdagangan
saham tanpa warkat (bukti fisik kepemilikkan saham). Lalu dengan seiring kemajuan
teknologi, bursa kini menggunakan sistem Remote Trading, yaitu sistem perdagangan jarak
jauh.
`
12
Pada tanggal 22 Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel Stock Exchange
(IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek: BES dan BEJ.
Pada tanggal 19 September 1996, BES mengeluarkan sistem Surabaya Market
information and Automated Remote Trading (S-MART) yang menjadi Sebuah sistem
perdagangan yang komprehensif, terintegrasi dan luas remote yang menyediakan informasi
real time dari transaksi yang dilakukan melalui BES.
Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara Asia, khususnya Thailand,
Filipina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Cina, termasuk
Indonesia. Akibatnya, terjadi penurunan nilai mata uang asing terhadap nilai dolar.
Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada akhir 2007
dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.
Dari regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai ciri khas yakni, diberikannya
kewenangan yang cukup besar dan luas kepada Bapepam selaku badan pengawas. Amanat
yang diberikan dalam UU Pasar Modal secara tegas menyebutkan bahwa Bapepam dapat
melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan jika terjadi kejahatan di pasar modal.
Sumber : Wikipedia
B. Pasar Modal
Menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995 Pasar modal adalah sebagai
suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,
perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek”. Dengan kata lain, pasar modal merujuk pada pasar yang
dikelola secara terorganisir dengan aktivitas perdagangan surat berharga, seperti ekuitas
(saham), surat utang (obligasi), reksadana, option, warrant, right, dengan menggunakan jasa
perantara, komisioner, dan underwriter. Instrumen keuangan yang diperdagangkan tersebut
merupakan instrumen jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.
Pasar Modal atau disebut dengan capital market bertindak sebagai penghubung antara
para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen
melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Pasar Modal memiliki peran
penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi.
Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan
untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar
modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, proyek baru, ekspansi, penambahan
modal kerja dan lain-lain. Menurut Bruce Lliyd (1976) keberadaan pasar modal sendiri dapat
`
13
meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang yang akan menunjang
pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan
Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument
keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, pasar modal
memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya
dan masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik
keuntungan dan risiko masing-masing instrument sebagai alternatif investasi selain investasi
pada deposito, emas, tanah dan bangunan, dan lain sebagainya.
Secara umum, jika diperluas maka fungsi pasar modal antara lain :
1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha
Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara penawaran umum ke pasar modal
baik dengan menerbitkan saham atau obligasi. Saham-saham ataupun obligasi ini
akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh
pemerintah.
2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan
Setelah jangka waktu tertentu, saham yang telah dibeli akan memberikan deviden
(bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya).
Sedangkan pembelian oobligasi akan memberikan kupon. Oleh karena itu, penjualan
saham/obligasi melalui pasar modal dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.
3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi
Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas
perusahaan akan meningkat.
4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja
Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain
yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.
5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara
Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak
oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan
pendapatan negara.
6. Sebagai indikator perekonomian negara
Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat
(padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan
baik. Begitu pula sebaliknya.
`
14
C. Bursa Efek
Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana
untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek antara mereka. Dengan kata lain bursa efek adalah tempat dimana
jual beli efek-efek pasar modal terjadi.
Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange) adalah sebutan bursa efek di
Indonesia. Sebelum tahun 2007, kita mempuyai dua bursa efek yakni Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya yang kemudian merger menjadi PT. Bursa Efek Indonesia. Anggota
Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan sekuritas perantara pedagang efek yang telah
memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia sehingga mempunyai
hak untuk mempergunakan sistem AIdan atau sarana Bursa Efek Indonesia sesuai dengan
peraturan Bursa Efek Indonesia guna melakukan transaksi bursa.
Tabel 2 Daftar Anggota Bursa
NO KODE NAMA IJIN
1 AD Oso Securities PEE PPE –
2 AF Harita Kencana Securities – PPE –
3 AG Kiwoom Securities Indonesia – PPE –
4 AH Makinta Securities PEE PPE –
5 AI UOB Kay Hian Securities PEE PPE –
6 AK UBS Securities Indonesia PEE PPE –
7 AN Wanteg Securindo PEE PPE –
8 AO Erdikha Elit Sekuritas PEE PPE –
9 AP Pacific Capital PEE – –
10 AR Binaartha Parama PEE PPE –
11 AT Phintraco Securities – PPE –
12 AZ Sucorinvest Central Gani PEE PPE –
13 BD Indomitra Securities PEE PPE –
14 BF Intifikasa Securindo PEE PPE –
15 BJ Inti Kapital Sekuritas PEE PPE –
16 BK J.P Morgan Securities
Indonesia PEE PPE –
17 BM Overseas Securities PEE PPE –
18 BQ Danpac Sekuritas PEE PPE –
19 BR Trust Securities – PPE –
20 BS Equity Securities Indonesia PEE PPE MI
21 BW BNP Paribas Securities
Indonesia PEE PPE –
22 BZ Batavia Prosperindo Sekuritas PEE – –
23 CC Mandiri Sekuritas PEE PPE –
`
15
24 CD Mega Capital Indonesia PEE PPE –
25 CG Citigroup Securities Indonesia PEE – –
26 CM Optima Kharya Capital
Securities PEE PPE –
27 CP Valbury Asia Securities PEE PPE –
28 CS Credit Suisse Securities
Indonesia PEE – –
29 DB Deutsche Securities Indonesia PEE – –
30 DD Makindo Securities PEE – –
31 DH Sinarmas Sekuritas PEE PPE –
32 DM Masindo Artha Securities PEE PPE –
33 DP DBS Vickers Securities
Indonesia PEE PPE –
34 DR RHB Osk Securities Indonesia PEE PPE –
35 DU Redialindo Mandiri – PPE –
36 DX Bahana Securities PEE PPE –
37 EL Evergreen Capital PEE PPE –
38 EP MNC Securities PEE – –
39 ES Ekokapital Sekuritas – PPE –
40 FG Nomura Indonesia PEE PPE –
41 FM Onix Sekuritas PEE PPE –
42 FO Forte Mentari Securities – PPE –
43 FS Yuanta Securities Indonesia PEE PPE –
44 FZ Waterfront Securities
Indonesia PEE PPE –
45 GA Bloom Nusantara Capital – PPE –
46 GI Mahastra Capital – PPE –
47 GR Panin Sekuritas Tbk. PEE PPE –
48 GW HSBC Securities Indonesia PEE PPE –
49 HD HD Capital Tbk PEE PPE –
50 HK Brent Securities PEE PPE –
51 HP Henan Putihrai PEE PPE –
52 ID Anugerah Securindo Indah – PPE –
53 IF Samuel Sekuritas Indonesia PEE PPE –
54 IH Pacific 2000 Securities – PPE –
55 II Danatama Makmur PEE PPE MI
56 IN Investindo Nusantara
Sekuritas PEE PPE –
57 IP Asjaya Indosurya Securities PEE PPE MI
58 IT Intiteladan Arthaswadaya – PPE –
59 IU Inovasi Utama Sekurindo – PPE –
60 KI Ciptadana Securities PEE – –
61 KK Phillip Securities Indonesia PEE PPE –
62 KS Kresna Securities PEE PPE –
63 KW Madani Securities PEE PPE –
`
16
64 KZ CLSA Indonesia PEE PPE –
65 LG Trimegah Securities Tbk. PEE PPE –
66 LH NC Securities PEE PPE –
67 LK Recapital Securities PEE PPE –
68 LS Reliance Securities Tbk. PEE – –
69 MG Semesta Indovest PEE PPE –
70 MI Victoria Securities Indonesia PEE PPE –
71 MK Equator Securities PEE – –
72 ML Merrill Lynch Indonesia PEE – –
73 MS Morgan Stanley Asia
Indonesia PEE PPE –
74 MU Minna Padi Investama PEE PPE –
75 NI BNI Securities PEE PPE –
76 OD Danareksa Sekuritas PEE PPE –
77 OK Net Sekuritas – PPE –
78 PC First Asia Capital – PPE –
79 PD Indo Premier Securities PEE – MI
80 PF Danasakti Securities PEE PPE –
81 PG Panca Global Securities Tbk. PEE PPE –
82 PI Magenta Kapital Indonesia PEE PPE –
83 PK Pratama Capital Indonesia PEE PPE –
84 PO Pilarmas Investindo – PPE –
85 PP Aldiracita Corpotama PEE PPE –
86 PS Paramitra Alfa Sekuritas – PPE MI
87 QA Prime Capital Securities – PPE –
88 RB Nikko Securities Indonesia PEE PPE MI
89 RF Buana Capital PEE PPE –
90 RG Profindo International
Securities PEE PPE –
91 RO NISP Sekuritas PEE PPE –
92 RS Yulie Sekurindo Tbk. PEE PPE –
93 RX Macquarie Capital Securities
Indonesia PEE PPE –
94 SA Bosowa Sekuritas PEE PPE –
95 SC Senni Cahaya – PPE –
96 SH Artha Securities Indonesia PEE PPE –
97 SM Millenium Danatama
Sekuritas – PPE –
98 SQ BCA Sekuritas PEE PPE –
99 SS Supra Securinvest – PPE –
100 TA Magnus Capital PEE PPE –
101 TF Universal Broker Indonesia PEE PPE –
102 TP Ocbc Sekuritas Indonesia PEE PPE –
103 TS Dwidana Sakti Sekurindo – PPE –
104 TX Dhanawibawa PEE PPE MI
`
17
Arthacemerlang
105 WW Jakarta Securities PEE PPE –
106 XA NH Korindo Securities
Indonesia
PEE PPE –
107 XC Primasia Securities – PPE –
108 XL Mahakarya Arthasecurities – PPE –
109 YB Jasa Utama Capital PEE PPE –
110 YJ Lautandhana Securindo PEE PPE –
111 YO Amantara Securities PEE PPE –
112 YP Daewoo Securities Indonesia PEE PPE –
113 YU CIMB Securities Indonesia PEE PPE –
114 ZP Maybank Kim Eng Securities PEE PPE –
115 ZR Bumiputera Sekuritas PEE PPE –
Bursa efek pada saat ini sudah berkembang luas, bursa efek di Amerika bahkan sudah
terbentuk dan beroperasi sejak lebih dari 200 tahun yang lalu. Bahkan di beberapa negara,
terdapat beberapa bursa efek dalam satu negara yang melayani perdagangan efek. Sebagai
contohnya di Amreika terdapat beberapa bursa efek seperti American Stock Exchange, New
York Stock Exchange dan lain sebagainya. New York Stock Exchange disingkat menjadi
NYSE saat ini merupakan bursa efek terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar mencapai
US$19,223 triliun. New York Stock Exchange mulai dirilis pada tanggal 17 Mei 1792 dimana
merupakan bursa efek yang paling berpengaruh di dunia. Lebih dari 2 ribu emiten yang
terdaftar di New York Stock Exchange. Di Indoensia sendiri saat ini, pada tahun 2017 terdapat
lebih dari 500 emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Berikut ini adalah daftar 11
besar bursa efek terbesar di dunia berdasar kapitalisasi pasar. (visualcapitaist.com)
Tabel 3 Daftar Bursa Efek Terbesar di Dunia
No Bursa Efek Asal
Usia
(Tahun)
Jumlah
Perusahaan
1 New York Stock Exchange Amerika Serikat 224 2400
2 Nasdaq Amerika Serikat 45 2058
3 London Stock Exchange Inggris 215 3041
4 Tokyo Stock Exchange Jepang 138 2292
5 Shanghai Stock Exchange China 26 1041
6 Hongkong Stock Exchange Hongkong 125 1866
7 Euronext Eropa 16 1299
8 Totonto Stock Exchange Kanada 155 1524
9 Shenzen Stock Exchange China 29 1420
10 Frankurt Stock Exchange Jerman 431 3769
11 Bombay Stock Exchange India 141 5749
`
18
D. Indeks Saham
Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada
publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik.
Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI
mempunyai beberapa jenis indeks, ditambah dengan sepuluh jenis indeks sektoral.
Indeks-indeks saham yang ada di Indonesia antara lain adalah :
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks Harga Saham Gabungan menunjukkan rata-rata harga saham semua perusahaan
tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sebagai benchmark, keseluruhan harga saham
dihitung secara tertimbang berdasarkan besarnya kapitalasisasi pasar. Agar IHSG dapat
menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang
mengeluarkan untuk tidak memasukkan satu atau beberapa perusahaan tercatat dari
perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham perusahaan
tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi
pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut
berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.
2. Indeks Sektoral
Indeks Sektoral menunjukkan menunjukkan rata-rata harga saham semua perusahaan
tercatat dalam sektor-sektor tertentu. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu
sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi,
Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.
3. Indeks LQ45
Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah
ditentukan. Review dan penggantian saham LQ45 dilakukan setiap 6 bulan. Jika tidak
memenuhi kreiteria maka pada 6 bulan berikutnya adkan dikeluarkan dari indeks LQ45.
4. Jakarta Islmic Index (JII)
Jakarta Islamic Index adalah indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah) dengan
mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.
5. Indeks Kompas100
Indeks kompas terdiri dari 100 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah
ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.
`
19
6. Indeks BISNIS-27
Indeks ini muncul dari kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis
Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27.
Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria
fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola
perusahaan.
7. Indeks PEFINDO25
Indeks ini muncul dari kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating
PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25.
Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal
khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises
/ SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan
mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal
(Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas,
diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.
8. Indeks SRI-KEHATI
Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan
Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari
Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan
informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki
kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran
terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini
terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan
kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio(PER) dan Free Float.
9. Indeks Papan Utama
Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.
10. Indeks Papan Pengembangan
Mengguanakn saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan
Pengembangan.
11. Indeks Individual
Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.
`
20
E. Struktur Pasar Modal
Struktur tertinggi dalam pasar modal di Indoensia adalah Otoritas Jasa keuangan (OJK).
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur
tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam
pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran
Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen
industri jasa keuangan. Di pasar modal,, otoritas Jasa keuangan mempunyai mewenang dalam
mengawasi keseluruhan aktifitas di Pasar modal.
Self Regulatory Organization (SRO) adalah organisasi yang punya kewenangan untuk
membuat peraturannya sendiri yang berhubungan dengan kegiatan yang terjadi dalam
organisasi tersebut dan peraturan-peraturannya ditaati oleh para anggota yang tergabung.
Terdapat 3 SRO yang menjalankan Pasar Modal yang berada dibawah OJK, antara lain :
Bursa Efek Indonesia;
Kliring Penjaminan Efek Indonesia; dan
Kustodian Sentral Efek Indonesia
Berikut ini adalah gambaran yang menunjukkan struktur pasar modal di Indonesia :
Gambar 1 Struktur Pasar Modal di Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan
Bursa Efek Indonesia Lembaga Kliring dan
Penjamin
(Kliring Penjamin Efek
Indonesia)
Lembaga Penyimpan
dan Penyelesaian
(Kustodian Sentral
Efek Indonesia)
Self Regulatory Organization (SRO)
Perusahaan
Efek
Lembaga
Penunjang
Profesi
Penunjang
Investor Emiten
`
21
Berikut ini adalah lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal :
1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga tinggi negara yang bebas dan
independen yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, non
perbankan pasar modal, dan sektor jasa keuangan non bank seperti asuransi, Dana
pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan
pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank
Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen
industri jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar
keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil,
transparan, dan akuntabel ; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara
berkelanjutan dan stabil; dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan
masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang untuk
menetapkan peraturan peraturan perundang-undangan, pengawasan, keputusan, sanksi
administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan memberikan dan/atau mencabut izin
usaha; izin orang perseorangan; efektifnya pernyataan pendaftaran; surat tanda
terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan usaha; pengesahan; persetujuan atau
penetapan pembubaran; dan penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
2. Lembaga Kliring dan Penjamin (Kliring Penjamin Efek Indonesia)
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia, yang didirikan di Jakarta, pada
tanggal 23 Desember 1997 dan memperoleh izin operasional pada tanggal 11
November 1998. Dalam kelembagaan pasar modal Indonesia, KSEI merupakan salah
satu dari Self Regulatory Organization (SRO), selain Bursa Efek Indonesia (BEI) serta
Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
`
22
Berdasarkan ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di pasar modal Indonesia dengan
menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur,
wajar, dan efisien. Sesuai fungsinya, KSEI memberikan layanan jasa penyimpanan dan
penyelesaian transaksi Efek, meliputi: penyimpanan Efek dalam bentuk elektronik,
penyelesaian transaksi Efek, administrasi Rekening Efek, distribusi hasil Corporate
Action, dan jasa-jasa terkait lainnya.
KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional pada tanggal 9 Januari 1998, yaitu
kegiatan penyelesaian transaksi Efek dengan warkat dengan mengambil alih fungsi
sejenis dari PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) yang sebelumnya merupakan
Lembaga Kliring Penyimpanan dan Penyelesaian (LKPP). Selanjutnya sejak 17 Juli
2000, KSEI bersama BEI (sebelumnya Bursa Efek Jakarta) dan KPEI
mengimplementasikan perdagangan dan penyelesaian saham tanpa warkat (scripless
trading) di pasar modal Indonesia. Saham KSEI dimiliki oleh para pemakai jasanya,
yaitu: SRO (BEI dan KPEI), Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Biro Administrasi
Efek (BAE).
Pemegang Rekening KSEI terdiri dari Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.
Pemegang Rekening menggunakan jasa KSEI, salah satunya untuk
mengadministrasikan portofolio investor yang menjadi nasabah mereka dengan
membuka Sub Rekening Efek di KSEI. Dengan dibukanya Sub Rekening Efek, nasabah
Pemegang Rekening dapat melihat langsung portofolio mereka yang tersimpan di
KSEI.
Emiten yang Efeknya terdaftar di KSEI menggunakan jasa KSEI untuk
mengadminsitrasikan Efek yang telah mereka keluarkan, antara lain untuk memperoleh
data pihak-pihak yang menjadi pemegang Efeknya dan sebagai bagian dari proses
distribusi aksi korporasi.
BAE sebagai pihak yang mengelola Efek Emiten menggunakan jasa KSEI dalam
membantu mereka mengelola Efek Emiten yang tersimpan di KSEI. Jasa KSEI yang
digunakan oleh BAE salah satunya adalah penyediaan informasi mengenai data
kepemilikan Efek Emiten yang dikelolanya.
Jalinan kerja sama antara KSEI dan Bank Pembayaran dilakukan mengingat
KSEI sebagai lembaga non perbankan tidak dapat menjalankan fungsi pemindahbukuan
dana, terutama untuk transaksi yang terkait dengan penerimaan dan pembayaran dana
kepada pemakai jasa. Hal ini terkait juga dengan persyaratan penempatan posisi dana
`
23
pada rekening khusus di bank yang tercantum dalam Peraturan Bapepam-LK No.
III.C.6 tentang Prosedur Operasi dan Pengendalian Interen Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian. Seluruh dana yang tercatat dalam Rekening Efek milik Pemegang
Rekening akan ditempatkan oleh KSEI pada Bank Pembayaran dalam rekening giro
khusus.
3. Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian (Kustodian Sentral Efek Indonesia)
PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan pada tanggal 5 Agustus
1996dan diresmikan sebagai badan hukum sejak 24 September 1996 melalui
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Saat ini, 100% modal disetor
KPEI dimiliki oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan porsi total modal disetor
yang telah ditempatkan sebesar Rp 15 miliar.
KPEI sebagai salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) dibawah
pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diberi kewenangan untuk membuat dan
menerapkan peraturan terkait fungsinya sebagai LKP di pasar modal Indonesia. Hal ini
sesuai dengan amanat UU Pasar Modal No 8 tahun 1995, yang menyebutkan bahwa
tugas LKP adalah untuk menyediakan jasa klriing dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien serta jasa lain berdasarkan ketentuan
yang ditetapkan oleh OJK.
Keberadaan KPEI dalam industri pasar modal Indonesia berfungsi sebagai LKP
yang menjalankan kegiatan kliring dan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Kegiatan kliring dimaksud melalui proses penentuan hak dan kewajiban atas transaksi
bursa, dari setiap Anggota Kliring (AK) yang wajib diselesaikan pada tanggal
penyelesaian. Adapun fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa dilakukan
dengan cara memberikan kepastian secara hukum untuk dipenuhinya hak dan
kewajiban bagi AK yang timbul dari transaksi bursa.
4. Perusahaan Efek
Perusahaan efek Pihak adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :
a. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)
b. Perantara Pedagang Efek
c. Manajer Investasi.
`
24
Penjamin Emisi Efek (Underwriter)
Underwriter adalah penjamin emisi bagi setiap perusahaan yang akan
menerbitkan sahamnya di pasar modal. Dalam pratiknya, underwriter akan membantu
suatu sindikasi penjamin yang terdiri dari beberapa underwriter dengan porsi penjamin
yang berbeda-beda. Pihak dengan porsi penjamin terbesar umumnya adalah para
penjamin pelaksana atas emisi tersebut.
Sebagai contoh, PT X memutuskan untuk go public atau menjual sahamnya
kepada publik. Sekuritas Y yang menjadi emisinya menyatakan bahwa PT X layak
untuk go public. Reputasi sebuah underwriter menjadi hal yang penting dalam
menyatakan sebuah perusahaan layat atu tidak untuk dijadikan go public. Jika
perusahaan memiliki citra baik atau mengalami kesuksesan, reputasi underwriter juga
akan ikut meningkat.
Underwriter mempunyai bentuk sistem penjamin :
a. full commitment
Sifat penjaminan ini mengharuskan/mewajibkan underwriter untuk
bertanggungjawab sepenuhnya atas terjualnya efek yang diperjanjikan dalam
Penawaran Umum. Dengan kata lain, apabila efek yang ditawarkan/ dijual
dalam penawaran umum tersebut tidak ada yang membeli atau tidak terjual
sama sekali, maka underwriter wajib membeli seluruh efek tersebut.
b. Best effort commitment
Sifat penjaminan ini lebih rendah tingkat tanggungjawabnya dengan full
commitment dimana apabila efek yang ditawarkan dalam penawaran umum
tidak diminati oleh para investor, maka penjamin emisi hanya berusaha sekuat
tenaga untuk menawarkan kepada para investor.
c. Stand-by comiitment
Sifat penjaminan ini paling rendah dibandingkan dengan full commitment dan
best effort commitment. dimana penjamin emisi hanya bertindak sebagai
pendamping atau partner untuk menjualkan efek yang ditawarkan dalam
penawaran umum tersebut. Sampai saat ini belum ada Emiten yang melakukan
perjanjian emisi efek dengan underwriter secara stand-by commitment.
`
25
Perantara Perdagangan Efek (Broker/ Pialang)
Perantara Pedagang Efek, seringkali disebut juga Pialang saham atau broker
dealer, adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan
sendiri atau pihak lain. Efek yang diperjualbelikan dapat berupa saham, obligasi,
reksadana atau produk derivatif lainnya. Untuk dapat melakukan perdagangan pada
suatu bursa efek, perantara pedagang efek tersebut umumnya harus terdaftar sebagai
anggota pada bursa efek yang bersangkutan.
Investment Company
Invesment company biasa disebut dengan perusahaan reksadana. Produknya
disebut dengan mutual fund. Reksadana sendiri adalah kumpulan danamasyarakat yang
dikelolaoleh manajer investasi yang diinvestakan pada efek-efek atau surat berharga
tertentu tergantung jenisnya.
5. Lembaga Penunjang Pasar Modal
Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri dari :
a. Biro Administrasi Efek (BAE)
Merupakan pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melakukan pencatatatn
kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.
b. Bank Kustodian
Merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif dan harta lainnya yang
berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-
hak lain, menyelesaikan transaksi efek, mewakili pemegang rekening.
c. Wali Amanat (trustee)
6. Profesi Penunjang
Profesi penunjang pasar modal terdiri dari :
a. Akuntan
Akuntan Publik adalah pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran dalam
semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum
b. Konsultan Hukum
Konsultan hukum bertugas melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi
hukum (legal audit), memberikan pendapat dari segi hukum pada emiten.
`
26
c. Penilai
Merupakan pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan,
kemudian menerbitkan dan menandatangani laporan penilai, yaitu pendapat atas
nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.
d. Notaris
Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta Anggaran Dasar
dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk pembuatan Perjanjian Emisi Efek,
Perjanjian Antar Penjamin Emisi Efek dan Perjanjian Agen Penjual, menyiapkan
Kontrak Investasi Kolektif (KIK) reksa dana serta perubahannya
7. Emiten
Emiten adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga
atau melakukan emisi di bursa. Dengan kata lain perusahaan yang terdaftar di pasar
modal disebut dengan emiten. Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai
tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS), antara lain seperti :
a. Perluasan usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
b. Memperbaiki struktur modal
c. Mengadakan pengalihan pemegang saham.
8. Investor
Investor adalah pihak yang meminjamkan dana atau menanamkan dana untuk
diinvestasikan atau dikelola pihak lain. Jumlah investor di pasar modal Indonesia pada
bulan September 2015 sebanyak 409.042 investor, dimana hanya sebesar 30% yang
aktif.
Jenis investor jika dilihat dari pelakunya dibagi menjadi 2 yakni :
a. Investor ritel
b. Investor institusional.
Sedangkan jika dilihat dari asalnya, investor dibagi menjadi 2 yakni :
a. Investor domestik
Transaksi perdagangan di BEI sebagian besar dilakukan oleh investor domestik.
b. Investor asing (foreign)
Walau transaksi perdagangan di BEI lebih sedikit, tetapi peran investor asing dapat
mempengaruhi pergerakan saham di BEI.
`
27
Tabel 4 Rekapitulasi Nilai Perdagangan Saham Berdasarkan Tipe Investor (Dalam Rp Miliar)
Periode Domestik Asing
Net Beli Asing Kontribusi Investor (%)
Beli Jual Beli Jual Domestik Asing
2011 782,200.16 806,490.52 441,240.34 416,949.99 24,290.35 64.93 35.07
2012 633,327.86 649,209.20 482,785.40 466,904.05 15,881.35 57.46 42.54
2013 892,668.82 872,021.72 629,453.54 650,100.64 (20,647.10) 57.97 42.03
2014 842,376.04 884,973.54 611,016.32 568,418.82 42,597.50 59.42 40.58
2015 810,032.91 787,443.87 596,329.46 618,918.49 (22,589.04) 56.79 43.21
2016 1,156,095.46 1,172,264.96 688,492.11 672,322.62 16,169.49 63.11 36.89
2017 713,551.95 715,513.75 410,567.06 408,605.26 1,961.81 63.56 36.44
Januari 86,102.68 85,135.89 33,188.50 34,155.30 (966.80) 71.77 28.23
Februari 98,669.29 97,864.20 44,680.52 45,485.61 (805.09) 68.55 31.45
Maret 99,391.63 109,510.60 71,671.77 61,552.80 10,118.97 61.06 38.94
April 105,021.24 118,990.32 68,420.22 54,451.14 13,969.08 64.58 35.42
Mei 96,024.46 95,399.89 68,331.16 68,955.73 (624.57) 58.23 41.77
Juni 68,179.19 63,859.40 41,632.46 45,952.25 (4,319.79) 60.12 39.88
Juli 85,323.74 74,683.88 46,539.44 57,179.29 (10,639.85) 60.67 39.33
`
28
Soal-Soal Latihan
1. Menurut sejarahnya kapan pertama kali keberadaan pasar modal di Indonesia ?
2. Jelaskan tujuan dibentuknya pasar modal pertama di Indonesia ?
3. Apa perbedaan kondisi pasar modal pada masa orde baru dengan orde lama ?
4. Sebutkan bursa-bursa yang berpengaruh di Asia dan Amerika !
5. Jelaskan 3 fungsi perusahaan efek !
6. Apa fungsi KPEI ?
7. Apa fungsi KSEI ?
8. Menurut anda apakah keberadaan pasar modal dapat menunjang pertumbuhan riil
ekonomi di Indonesia ! Jelaskan
9. Menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995 Pasar modal adalah sebagai suatu
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum. Apa yang dimaksud dengan
penawaran umum ?
10. Apa fungsi underwriter dalam penawaran umum ?
11. Apa yang dimaksud dengan oversubcribe dalam emisi saham ?
12. Jelaskan fungsi pasar modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara ?
13. Jelaskan fungsi pasar modal sebagai sebagai indikator perekonomian negara
14. Jelaskan apa fungsi dibentuknya index saham. Sebutkan minimal 4 indeks saham di bursa
efek Indonesia ?
`
29
BAB III
INSTRUMEN PASAR MODAL
A. Pengantar
Menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995 Pasar modal adalah suatu
kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan
publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek”. Dengan kata lain, pasar modal merujuk pada pasar yang dikelola
secara terorganisir dengan aktivitas perdagangan efek-efek jangka panjang dengan jangka
waktu lebih dari 1 tahun seperti
1. Ssaham
2. Obligasi
3. Reksadana
4. Efek derivatif seperti option
5. Lain-lain seperti warrant, right, etf
B. Saham
Saham atau ekuitas disebut juga dengan stock atau istilah lainnya share merupakan
penyertaan terbatas atau bukti kepemilikan perusahaan. Dengan menyertakan modal tersebut,
maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,
dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Emiten melakukan emisi melalui perantara yang dijual melalui penwaran umum
perdana di pasar primer. Dengan penerbitan saham melalui penawaran umum tersebut
memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana yang digunakan untuk membiayai
proyek-proyek tertentu. Yang selanjutnya kemudian dapat diperjual belikan lagi antar
investor melalui atau pasar sekunder. Pemegang saham (shareholder atau stockholder),
adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada
perusahaan.
Secara umum saham dibedakan menjadi 2 yakni :
1. Saham Biasa (common stock.)
Pemegang saham biasa ini mempunyai hak suara proporsional pada berbagai
keputusan penting perusahaan antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat
umum pemegang saham (RUPS).
2. Saham Preferen
`
30
Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan (hybrid)
antara saham biasa dan obligasi. Pemegang saham biasa memiliki hak klaim atas
penghasilan dan aktiva perusahaan.
Selain sebagai media pendanaan, saham merupakan instrument investasi yang banyak
dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.
Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki
saham yakni :
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan
berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah
mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen yang dibagikan
perusahaan dapat berupa dividen tunai atau dapat pula berupa dividen saham (share
deviden)
Deviden yang dibayar perusahaan kepada para pemegang saham berasal dari
laba yang diperoldeh pada tahun terakhir. Dividend Payout Ratio (DPR) adalah Rasio
perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang diperoleh.
Semakin besar nilai DPR maka semakin banyak proporsi laba perusahaan yang
dibagikan dalam deviden kepada para pemegang saham.
Tidak semua perusahaan membagikan deviden. Ada perusahaan yang rutin
membagikan deviden setiap tahunnya atau setiap 6 bulan. Ada juga perusahaan yang
tidak membagikan deviden. Perusahaan yang sudah matang biasanya membagikan
devidennya setiap tahun yang besarnya bervariasi.
Dividen Yield adalah Prosentase keuntungan dari perbandingan dividen yang
dibagikan dengan harga saham perusahaan. Ketika perusahaan memutuskan untuk
membagikan deviden sejumlah Rp 200 per lembar saham sedangkan harga beli saham
investor sebesar Rp 4000 per lembar saham, maka keuntungan dari dividen yield
sebesar 5% (200/4000)
Secara umum terdapat dua tanggal yang perlu diamati dalam pembagian
deviden yakni :
a. Cum-date adalah hari dimana masih terdapat hak untuk mendapatkan dividen
sampai ditutup perdagangan saham tersebut yaitu pada pukul 16.00, jika
`
31
pemegang saham masih memiliki saham tersebut,maka pemegang saham berhak
mendapat dividen.
b. Ex-date adalah hari dimana tidak terdapat hak untuk mendapatkan dividen, jika
pemegang saham menjual sahamnya pada Ex-date maka pemegang saham tetap
berhak mendapatkan dividen, sedangkan investor yang membeli pada saat Ex-date
tidak berhak mendapatkan Dividen
c. Recording – date adalah tanggal pengumuman para pemegang saham yang
mendapatkan dividen
d. Payment date adalah tanggal pembayaran dividen kepada seluruh pemegang
saham yang berhak.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya
Investor membeli saham X dengan harga per saham Rp 1.000 kemudian menjualnya
dengan harga Rp 1.500 per saham yang berarti investor tersebut mendapatkan capital
gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya. Presentase Return (%) yang
diperoleh :
(1500-1000)/1000 = 50%
Selain mempunyai keuntungan, saham juga memiliki risiko. Jika dibandingkan dengan
instrumen lain seperti instrumen di pasar uang, saham memiliki risiko yang lebih besar.
Kerugian dalam investasi saham tidak dijamin bajkan ketika perusahaan mengalami
kebarngkrutan. Risiko berinvestasi saham antara lain :
1. Capital Loss
Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana
investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. X yang di
beli dengan harga Rp 1.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut mengalami
penurunan dan akhirnya dijual pada harga hingga mencapai Rp 400,- per saham.
Maka investor mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.
Presentase Kerugian (%) yang diperoleh :
(1000-400)/1000 = 60%
`
32
2. Risiko likuidasi/ bangkrut / bubar
Risiko terbesar dari investasi saham adalah risiko bangkrutnya perusahaam.
Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti
perkembangan perusahaan. Risiko ini terjadi karena banyak hal, misalnya karena
penjualan usahanya terus menerus mengalami penurunan, utang yang tidak terlunasi
dan lainnya. Perusahaan yang sahamnya dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau
perusahaan tersebut dibubarkan, dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham
adalahprioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari
hasil penjualan kekayaan perusahaan).
Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut,
maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Akan
tetapi jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan
memperoleh hasil dari penjualan aset yang dilikuidasi.
3. Risiko sulit/tidak bisa dijual
Saham tidur adalah saham yang tidak mengalami pergerakan dalam jangka
waktu lama. Dalam kasus saham tidur, investor tidak bisa/sulit untuk menjual
sahamnya. Jika tidak terdapat investor yang ingin membeli saham perusahaan X,
maka seseorang yang mempunyai saham X kesulitan untuk menjual saham karena
terbatasnya pembeli. Padahal saat ini di Bursa Efek Indonesia, jumlah saham yang
tidak ditransaksikan mencapai lebih dari 100 emiten setiap harinya. Selain karena
saham tidur, saham yang terkena suspend juga tidak bisa diperdagangkan sampai
suspend dibuka oleh otoritas bursa. Secara umum terdapat beberapa kemungkinan
saham sulit dijual yakni :
1. Sepi pembeli atau bahkan tidak ada pembeli
2. Tidak ada order match antara penjual dan pembeli pada harga tertentu
3. Saham tersebut sedang disuspend atau dihentikan semntara
perdagangannya oleh otoritas bursa
`
33
C. Obligasi
Obligasi atau disebut dengan bond adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh
perusahaan kepada pemegangnya dengan janji untuk membayar kembali pokok utang beserta
kupon bunganya. Pokok utang dibayar secara pada akhir periode jatuh tempo sedangkan
kupon dibayar secara periodik. pembayaran. Terdapat obligasi yang tidak membayarkan
kupon (zero coupon bond) dan ada juga yang memberikan bunga obligasi mengambang
(floating rate bond). Dalam beberapa situasi, perusahaan yang menerbitkan obligasi
mempunyai hak untuk melunasi obligasi sebelum jatuh tempo jika investor ingin menjualnya.
Penerbit obligasi adalah peminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah
pemberi pinjaman atau kreditur dan kupon dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan
penerbitan obligasi, penerbit obligasi memperoleh dana yang dapat digunakan untuk
pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Penerbit
obligasi antara lain :
1. Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment
Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
2. Pemerintah. Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)
3. Pemerintah daerah
4. Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
Proses penerbitan obligasi dilakukan melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan
istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan
membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan
menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya
melalui proses lelang.
Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :
1. Nilai nominal atau nilai utang pokok, yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh
penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
2. Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat
penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah
dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.
3. Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan di mana pada saat tersebut
penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi.
4. Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.
`
34
5. Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi.
6. Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli
obligasi ataupun penerbit obligasi.
7. Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi
obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai
obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit
untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi
mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya
digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali
persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna
membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas
obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
8. Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk
memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh
tempo; lihat opsi jual.
9. Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat
dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi.
10. Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang
opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian
pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.
11. Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah suatu syarat
dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi
yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu
dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau
pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali
amanat.
12. Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk
menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
13. Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang
memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya
dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan
saham anak perusahaan penerbit.
`
35
Jenis-jenis obligasi
1. Obligasi suku bunga tetap, memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar
secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
2. Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan floating rate, memiliki
kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang
misalnya Bi Rate.
3. Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat
dibawah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh
karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan
suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
4. Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi
yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan
pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh
pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
5. Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), di mana nilai
pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada
obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap. Namun dengan
bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan
obligasi ini akan meningkat pula.
6. Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan
obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan,
nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto.
7. Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin
oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi
jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized
mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs).
8. Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah
dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya
likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hierarki dari para kreditur. Pertama
adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain.
Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki
tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi
maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena
risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit
`
36
lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat
ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset .
Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches". Senior
tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.
9. Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini
yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh
pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated
Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih
diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh
tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang
menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24).
Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut
pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
10. Obligasi atas unjuk adalah sertifikat resmi tanpa nama pemegang di mana siapapun yang
memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang
dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomor urut dan didaftarkan guna
menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai.
Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah
gunakan untuk menghidari pengenaan pajak. Para perusahaan di Amerika menghentikan
penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh
otoritas perpajakan pada tahun 1983.
11. Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan
dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan
pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang
namanya tercatat.
12. Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang
diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-
lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak
dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang
diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
13. Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi
yang tidak memiliki sertifikat, di mana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon
mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik
`
37
terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar
modal.
14. Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu
negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran
bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang
diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu di mana penebusan atau pelunasan
obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada
nilai yang tertera pada obligasi .
15. Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara
guna membiayai perang
Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat
menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya yang tampak lebih
stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta
asing ini juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar
perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai
suatu sarana lindung nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa obligasi ini
dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti terlihat di bawah ini :
1. Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi berdenominasi USD yang diterbitkan
oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika.
2. Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi dalam denominasi mata uang
dolar Australia (AUD) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar
Australia dan diperdagangkan pada pasar Australia.
3. Obligasi Maple atau Maple bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar
Kanada yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Kanada dan
diperdagangkan pada pasar Kanada.
4. Obligasi Samurai atau Samurai bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang yen
yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang dan
diperdagangkan pada pasar Jepang.
5. Obligasi Yankee atau Yankee bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang USD
yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika dan
diperdagangkan pada pasar Amerika.
6. Obligasi Shogun atau Shogun bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar
yen yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang.
`
38
7. Bulldog bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang poundsterling yang
diterbitkan di London oleh suatu lembaga atau pemerintahan asing.
8. Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi dalam denominasi mata uang
yen oleh kreditur asing.
9. Obligasi Formosa atau Formosa bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar
baru Taiwan yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Taiwan dan
diperdagangkan pada pasar Taiwan.
10. Obligasi Panda atau Panda bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang renminbi
(RMB) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar RRT dan
diperdagangkan pada pasar Cina.
Di Indonesia, jika dilihat dari penerbitnya, obligasi dibagi menjadi dua yakni :
1. Obligasi Koorporasi (perusahaan)
Obligasi Korporasi adalah obligasi yang di terbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional
termasuk BUMN dan BUMD
2. Obligasi pemerintah.
Obligasi pemerintah diterbitkan oleh pemerintah sendiri yang terdiri dalam beberapa jenis,
yaitu:
a. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program
Rekapitalisasi Perbankan;
b. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
c. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai
defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
d. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau
"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN
namun berdasarkan prinsip syariah.
`
39
D. Reksadana
Reksa dana disebut juga dengan mutual fund dapat diartikan sebagai wadah yang berisi
sekumpulan surat berharga yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.
Perusahaan yang menjual reksadana adalah perusahaan assets management. Sedangkan bank
juga dapat berperan menjual reksadana tetapi hanya sebagai perantara. Imbal hasil reksadana
biasanya tidak jauh dari imbal hasil dari imbal hasil indeks saham acuan.
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk
menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk
melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu
Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di
pasar modal Indonesia.
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)
didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari
masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga,
dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa
Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak
yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
Investor membeli reksa dana dari sebuah perusahaan investasi (assets management)
pada harga nilai aktiva bersih (NAB) per unit. NAB per unit ini dihitung atau ditentukan
setiap hari. NAB dihitung dari nilai pasar aktiva reksa dana (sekuritas, kas, dan seluruh
pendapatan) dikurangi jumlah kewajiban (fee dll).
NAB per unit = NAB / jumlah saham atau unit beredar
Nilai NAB awal biasanya ditetapkan Rp 1000
Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:
1. Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan
diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai
contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang
tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana,
`
40
maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan
diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya
investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.
2. Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar
modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang
mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua
pemodal memiliki pengetahuan tersebut.
3. Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana
tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-
repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada
manajer investasi tersebut.
Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang
keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:
1. Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.
Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat
berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.
2. Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian
besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang
dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas
redemption tersebut.
3. Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika
perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera
membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait
dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam,
yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
`
41
Jenis-Jenis Reksadana
1. Reksa dana pasar uang, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya
khusus pada berbagai jenis pasar uang (deposito).
2. Reksa dana pendapatan tetap, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya
khusus pada portofolio obligasi.
3. Reksa dana saham, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus
pada portofolio saham-saham perusahaan.
4. Reksadana campuran, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada
sahamdan obligasi
5. Reksa dana pasar syariah, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya
khusus pada instrumen syariah.
6. Reksa dollar, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada
surat berharga berbasis dollar.
7. Reksa dana penyertaaan terbatas,terbatas hanya pada modal tertentu ( di atas 5
Milyar)
8. ETF, reksadana saham yang dapat diberjualbelikan di Bursa Efek
Terdapat banyak sekali reksadana yang dijual di Indonesia. Berikut ini adalah tabel
produk-produk reksadana yang diambil dari infovesta tanggal 29 September 2017 :
Tabel 5 Reksadana Saham
No Nama NAB 1 Hari 1 Bulan 1 Tahun 3 Tahun
1 AXA Maestrosaham 1,349.47 -0.68 -1.68 4.05 18.01
2 Aberdeen Indonesia Equity Fund 1,992.61 -0.34 0.49 7.43 4.73
3 Archipelago Equity Growth 1,532.40 -0.63 -6.78 -8.95 5.72
4 Asanusa Blue Chip Value Fund 2 1,274.24 0 0 3.85 1.21
5 Asanusa Enhanced Strategy Fund 1,185.86 -0.36 -2.57 -0.64 -2.38
6 Ashmore Dana Ekuitas Nusantara 1,468.97 -0.18 -1.44 3.89 19.11
7 Ashmore Dana Progresif Nusantara 1,542.24 0.32 -2.69 0.27 11
8 Ashmore Dana USD Equity Nusantara 1.1646 -0.57 -2.09 0.9 0
9 Aurora Dana Ekuitas 997.1638 0 -0.15 0 0
10 Avrist Ada Saham Blue Safir 1,010.85 -0.7 -2.9 0 0
11 Avrist Equity - Amar Syariah 934.65 -0.42 -3.98 -10.62 -15.14
12 Avrist Equity - Cross Sectoral 790.66 -0.6 -2.92 -3.15 -6.91
13 Axa Citradinamis 5,169.54 -0.68 -1.8 2.1 11.35
14 BNI - AM Dana Saham Inspiring Equity
Fund 1,133.94 -0.67 -1.57 -2.13 7.37
15 BNI-AM Dana Berkembang 2,443.20 -0.66 -1.42 -2.9 2.36
`
42
16 BNI-AM Dana Saham Bandakala 911.77 0 0 -4.46 0
17 BNI-AM Dana Saham Pasopati 1,014.22 -0.64 -1.15 0 0
18 BNI-AM Dana Saham Syariah
Musahamah 1,240.86 -0.32 -2.71 -8.93 0
19 BNP Paribas Astro 0.9355 -1.18 -2.98 -3.73 -6.63
20 BNP Paribas Ekuitas 18,994.44 -0.61 -1.83 1.79 7.31
21 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3,079.52 -0.36 -1.88 5.75 0.92
22 BNP Paribas Maxi Saham 1,960.08 -0.72 -1.84 1.74 0
23 BNP Paribas Pesona 27,278.31 -0.68 -1.96 1.57 10.76
24 BNP Paribas Pesona Syariah 2,605.46 -0.26 -3.06 -1.37 3.16
25 BNP Paribas STAR 1,488.22 -0.71 -1.89 2.93 7.81
26 BNP Paribas Solaris 2,122.11 -0.39 -3.23 2.25 -5.42
27 Bahana Dana Prima 15,891.09 -0.58 -1.85 2.72 7.65
28 Bahana Icon Syariah 971.41 -0.24 -4.29 -8.41 0
29 Bahana Primavera 99 1,178.40 -0.64 -2.25 3.81 17.49
30 Bahana Trailblazer Fund 1,021.88 -0.58 -1.73 3.83 2.45
31 Batavia Dana Saham 56,942.44 -0.52 -0.79 1.26 9.56
32 Batavia Dana Saham Optimal 2,739.12 -0.5 -0.9 0.4 3.56
33 Batavia Dana Saham Syariah 1,968.78 -0.34 -2.25 -5.05 1.01
34 Batavia Enhanced Equity Strategy 1,129.21 -0.24 -2.3 -1.54 0
35 Batavia Saham Sejahtera 1,018.03 -0.63 -0.28 0 0
36 CIMB Principal Smart Equity Fund 1,087.18 -0.37 -1.03 0.98 0
37 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3,566.98 -0.37 -0.33 5.43 11.55
38 CIMB-Principal Indo Domestic Equity
Fund 956.48 -0.63 -1.39 -1.4 -0.92
39 CIMB-Principal Islamic Equity Growth
Syariah 1,498.24 -0.12 -1.9 -8.48 -9.27
40 Capital Equity Fund 1,119.74 0.01 -2.48 18.76 0
41 Cipta GTWS Equity 1,041.49 -0.35 -0.84 -1.69 0
42 Cipta Ovo Ekuitas 1,099.02 0.24 -0.44 0 0
43 Cipta Prima 1,263.00 -0.41 -1.11 0.49 0
44 Cipta Syariah Equity 2,171.63 -0.35 -2.36 -5.27 2.47
45 Cipta Value Equity 994.03 -0.39 -1.96 0 0
46 Corfina Equity Syariah 984.79 -0.48 -4.48 -10.54 0
47 Corfina Grow-2-Prosper Rotasi Strategis 891.54 0.28 -3.86 -13.44 -21.13
48 Corfina Investa Saham Syariah 965.136 -0.27 -3.3 0 0
49 DMI Dana Bertumbuh 836.245 -0.08 -1.7 0 0
50 DMI Dana Saham Syariah 791.714 -0.6 -3.58 0 0
51 Dana Ekuitas Andalan 4,853.68 -0.48 -2.69 0.9 13.15
52 Dana Ekuitas Prima 4,812.86 -0.37 -3.27 -0.37 7.03
53 Dana Pratama Ekuitas 9,319.91 -0.58 -3.22 -4.73 9.77
54 Danareksa Mawar 9,335.32 -0.51 -1.94 0.64 9.87
55 Danareksa Mawar Ekuitas Plus 1,033.52 -0.49 -1.71 -2.48 0
56 Danareksa Mawar Fokus 10 1,526.28 -0.45 -1.85 0.97 0.5
57 Danareksa Mawar Komoditas 10 785.9782 -0.27 -2.04 1.67 6.73
58 Danareksa Mawar Konsumer 10 1,825.09 -0.51 -1.46 0.24 15.22
`
43
59 Danareksa Mawar Rotasi Sektor Strategis 1,336.45 -0.45 -1.94 -0.1 13.39
60 Danareksa Syariah Saham 942.2638 -0.26 -2.86 -8.54 -5.7
61 Eastspring Investments Alpha Navigator 1,372.62 -0.52 -1.55 4.89 0.67
62 Eastspring Investments Value Discovery 1,242.83 -0.5 -1.51 7.4 7.98
63 Emco Growth Fund 839.3523 -0.74 -6.57 -20.89 -32.97
64 Emco Mantap 5,698.34 0.32 1.33 -5.47 -19.13
65 First State Dividend Yield F 4,615.69 -0.49 -1.49 1.39 10.03
66 First State IndoEquity Peka Fund 1,869.55 -0.56 -1.87 0.78 5.57
67 First State IndoEquity Value Select Fund 1,469.36 -0.23 -2.95 -2.09 -9.02
68 First State Indoequity High Conviction
Fund 1,293.13 -0.48 -1.34 2.9 5.01
69 First State Indoequity Opportunities Fund
- USD 0.9729 -1.19 -2.83 -3.63 -6.23
70 First State Indoequity Sectoral Fund 5,709.74 -0.57 -2.06 0.1 4.41
71 GAP Equity Focus Fund 905.08 0.75 -2.39 -7.6 0
72 GAP Equity Fund 1,230.22 -0.64 -1.92 -5.58 -6.09
73 GAP Syariah Equity Fund 978.998 -0.38 -2.94 0 0
74 Grow-2-Prosper 2,706.00 -0.59 -1.64 -2.58 13.61
75 HPAM Investa Ekuitas Strategis 1,212.19 0.38 -1.87 0 0
76 HPAM Syariah Ekuitas 1,063.39 -0.07 -6.88 -3.76 10.93
77 HPAM Ultima Ekuitas 1 2,405.88 0.3 -2.8 6.75 28.61
78 Hpam Saham Dinamis 983.1085 0.27 -8.28 -10.58 0
79 I AM Equity Fund 953.6868 -0.72 -4.44 -9.1 -14.23
80 Index Harga Saham Gabungan 5,841.05 -0.37 -1.06 7.66 13.8
81 Infovesta Equity Fund Index 8,550.16 -0.32 -2.52 -2.36 -0.68
82 Insight Wealth (I-Wealth) 1,090.57 -0.32 -1.83 0.38 0
83 Jasa Capital Saham Progresif 1,234.66 -0.13 0.86 0 0
84 KAM Kapital Optimal 1,713.76 0.13 2.75 8.19 0
85 KAM Kapital Syariah 1,060.06 -0.24 -4.08 2.13 0
86 Kharisma Ekuitas Bersama 928.2635 -1.06 -5.49 0 0
87 LQ45 969.155 -0.65 -1.6 3.12 11.33
88 Lautandhana Equity Plus 1,138.97 -0.37 -2.17 0.62 0
89 Lautandhana Equity Progresif 1,057.12 -0.54 -3.54 -6.29 4.39
90 Lautandhana Growth Fund 1,103.35 -0.51 -2.4 2.25 11.5
91 Lautandhana Saham Inti 1,382.50 -0.52 -3.32 0.21 1.47
92 Lautandhana Saham Lestari 1,139.29 -0.71 -3.17 -1.55 0
93 Lautandhana Saham Likuid 1,222.96 0 0.01 4.77 9.57
94 Lautandhana Saham Mahadi 1,308.15 -0.6 -2.61 -0.55 0
95 Lautandhana Saham Prima 1,126.23 -0.63 -2.09 1.39 8.76
96 Lautandhana Saham Syariah 1,024.50 -0.6 -4.26 -5.74 -9.58
97 Lautandhana Value Fund 1,261.30 -0.46 -2.75 -1.24 0
98 Lautandhana equity agresif 1,108.05 0 0 -4.2 -7.14
99 Lippo Equity Plus 1,187.67 -0.01 -4.69 -7.88 0
100 MNC Dana Ekuitas 3,892.81 0.33 -3.91 -5.42 8.4
101 MNC Dana Saham 977.9107 -0.09 -6.54 -12.79 0
`
44
102 MNC Dana Saham II 832.7864 -1.03 -6.65 -17.8 0
103 MNC Dana Syariah Ekuitas 1,021.58 -0.55 -3.7 -4.75 0.88
104 MNC Dana Syariah Ekuitas II 1,041.41 0.45 -3.44 0.5 0
105 Majoris Saham Alokasi Dinamik
Indonesia 1,165.27 -0.31 -2.04 -2.34 0
106 Majoris Saham Alpha Recovery Perdana 477.823 0.08 -3.86 0 0
107 Majoris Saham Strategis Indonesia 1,015.77 1.47 1.03 0 0
108 Majoris Saham Syariah Indonesia 928.6578 -0.43 -5.31 0 0
109 Mandiri Dynamic Equity 725.14 -0.48 -3.76 -20.47 -36.57
110 Mandiri Investa Atraktif 4,335.50 -0.74 -1.67 -1.48 3.87
111 Mandiri Investa Atraktif Syariah 1,266.54 -0.56 -2.65 -8.14 -2.65
112 Mandiri Investa Cerdas Bangsa 2,545.35 -0.6 -2.08 -1.06 9.02
113 Mandiri Investa Ekuitas Dinamis 923.49 -0.64 -3.1 -13.32 -32.47
114 Mandiri Investa Ekuitas Syariah 1,174.02 -0.5 -1.99 -6.98 -2.68
115 Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus 1,303.14 -0.64 -1.51 0.75 9.47
116 Mandiri Investa Equity Dynamo Factor 1,230.69 -0.58 -1.9 -1.56 4.78
117 Mandiri Investa Equity Movement 1,052.00 -0.5 -2.28 -1.72 -0.89
118 Mandiri Saham Atraktif 1,441.08 -0.63 -1.8 4.19 14.44
119 Manulife Dana Saham 12,112.53 -0.41 -2.18 0.39 2.89
120 Manulife Dana Saham Utama 1,299.69 -0.27 -1.8 4.52 0
121 Manulife Greater Indonesia Fund 1.0983 -0.74 -3.45 -6.49 -8.19
122 Manulife Institutional Equity Fund 1,271.64 -0.17 -2.15 -0.59 4.98
123 Manulife Saham Andalan 1,886.19 -0.15 -2.3 -3.22 -1.65
124 Manulife Saham SMC Plus 765.91 -0.08 -4.54 -9.21 -18.62
125 Manulife Saham Strategi Unggulan 922.07 -0.44 -3.39 -7.14 -10.85
126 Manulife Saham Syariah Asia Pasifik
Dollar AS 1.2591 -0.41 0.26 8.89 0
127 Manulife Syariah Sektoral Amanah 3,807.76 -0.11 -2.97 -5.28 1.46
128 Maybank Dana Ekuitas 3,534.81 -0.64 -0.18 2.94 5.83
129 Maybank Dana Ekuitas Syariah Saham 964.409 -0.36 -4.31 -6.88 0
130 Maybank Syariah Equity Fund 1,151.11 -0.44 -3.29 -6.58 0
131 Mega Asset Greater Infrastructure 1,211.08 -0.4 -1.67 -6.65 -8.21
132 Mega Asset Maxima 893.939 -0.07 -1.78 -7.38 -4.22
133 Mega Dana Capital Growth 968.9726 0.13 -5.92 -7.87 -3.93
134 Millenium Berkembang 330.5638 0.68 -6.9 -43.9 -66.57
135 Millenium Dynamic Equity Fund 784.069 -0.34 7.59 -12.93 -32.22
136 Millenium Equity 1,058.49 1.5 -5.36 -45.59 -65.01
137 Millenium Equity Growth Fund 456.8275 0.23 -3.62 -44.23 -61.88
138 Millenium Equity Prima Plus 710.277 0.09 -2.82 11.06 -20.11
139 Millenium MCM Equity Sektoral 1,440.07 0.13 -3 -4.71 0
140 Minna Padi Pasopati Saham 1,247.80 0.13 1.24 0 0
141 Narada Saham Indonesia 1,165.88 -1.04 5.71 -6.09 2.46
142 Nikko Indonesia Equity Fund 1,435.56 -0.64 -5.15 2.99 17.3
143 Nikko Saham Pembangunan Indonesia 977.6913 -0.56 -7.15 -6.35 0
144 OSO Andalas Equity Fund 960.32 0.39 -1.52 0 0
`
45
145 OSO Flores Equity Fund 1,141.11 0.37 0.11 0 0
146 OSO Moluccas Equity Fund 547.7195 0.47 -2.39 -19.26 0
147 OSO Sustainability Fund 1,290.59 0.19 -1.23 20.63 26.61
148 OSO Syariah Equity Fund 733.4 -0.23 -7.36 -30.04 -28.83
149 PG Saham Dinamis 1,205.77 -0.09 -5.25 -6.57 0
150 PNM Ekuitas Syariah 1,432.06 -0.54 -2.5 -2.95 -12.71
151 PNM Saham Agresif 792.18 -0.62 -4.12 -5.38 -7.96
152 PNM Saham Unggulan 918.1 -0.71 -4.77 -18.8 0
153 Pacific Equity Flexi Fund 636.4204 0.06 -2.89 -28.01 0
154 Pacific Equity Fund 1,222.32 0.06 -3.62 7.13 13.16
155 Pacific Equity Growth Fund 771.0874 -0.19 -4.49 -9.87 -24.83
156 Pacific Equity Growth Fund III 910.1218 0.07 -2.17 -3.12 0
157 Pacific Equity Growth Fund IV 1,026.44 -0.03 -1.26 0 0
158 Pacific Equity Growth Fund V 1,128.16 0.06 -2.29 0 0
159 Pacific Equity Growth Fund VI 1,122.68 0.03 -2.59 0 0
160 Pacific Equity Optimum Fund 1,072.56 0.07 -1.85 6.56 0
161 Pacific Equity Progresif Fund 849.8197 0.09 -1.98 1.41 0
162 Pacific Equity Progresif Fund II 1,085.91 0.04 -2.55 0 0
163 Pacific Equity Progresif Fund III 1,026.59 0.22 -1.52 0 0
164 Pacific Equity Progresif Fund IV 998.7121 -0.12 0 0 0
165 Pacific Saham Syariah 902.0619 0.22 -2.39 -0.55 0
166 Pacific Saham Syariah II 1,170.03 -0.01 7.54 0 0
167 Panin Beta One 1,029.83 -0.55 -1.42 0 0
168 Panin Dana Berdedikasi 995.9773 -0.7 -1.35 0 0
169 Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh 1,142.68 -0.34 -1.55 -0.79 0
170 Panin Dana Maksima 73,065.99 -0.37 -2.16 -3.86 4.44
171 Panin Dana Prima 3,359.63 -0.56 -0.58 -0.94 0.27
172 Panin Dana Syariah Saham 1,117.32 -0.47 -4.33 -7.66 -3.17
173 Panin Dana Teladan 1,331.98 -0.62 1.32 3.38 0
174 Panin Dana Ultima 1,030.03 -0.34 -2.37 -5 -1.92
175 Phillip Equity Extra 885.2635 -0.25 -6.6 0 0
176 Pinnacle Dana Prima 914.4544 0.78 -5.12 -1.65 0
177 Pinnacle Indonesia Sharia Equity Fund 1,047.64 0.08 1.03 0 0
178 Pinnacle Strategic Equity Fund 1,420.51 0.03 -1.6 9.54 0
179 Pratama Dana Alpha Saham 824.705 -0.67 -3.03 0 0
180 Pratama Dana Andalan Saham 896.315 -0.67 -3.2 -13.08 0
181 Pratama Dana Atraktif Saham 1,095.57 -0.64 -3.1 -4.39 0
182 Pratama Dana Cemerlang Saham 1,121.45 -0.67 -2.91 -4.76 0
183 Pratama Dana Dinamis Saham 1,044.70 -0.56 -3.33 -5.18 0
184 Pratama Dana Gemilang Saham 1,151.02 -0.57 -3.15 -3.99 0
185 Pratama Dana Investasi Saham 814.3924 -0.55 -5.32 -13.72 -8.08
186 Pratama Dana Maksimum Saham 1,053.87 -0.62 -3.32 -5.15 0
187 Pratama Dana Optimum Saham 944.98 -0.72 -1.7 -0.33 0
188 Pratama Dana Prestasi Saham 1,163.78 -0.57 -3.23 -4.8 0
189 Pratama Dana Prima Saham 876.2119 -0.58 -3.37 -3.72 -11.53
`
46
190 Pratama Dana Progresif Saham 879.456 -0.62 -3.23 0 0
191 Pratama Dana Saham Unggulan 702.1718 -0.49 -3.45 -5.68 0
192 Pratama Dana Ultima Saham 949.04 -0.53 -3.44 -5.49 0
193 Pratama Equity 2,268.82 -0.67 -3.02 -5.44 9.44
194 Pratama Investa Mandiri Saham 834.99 -0.58 -2.93 -5.3 0
195 Pratama Saham 6,012.92 -0.59 -3.3 -5.61 5.86
196 Pratama Syariah 944.54 -0.46 -1.1 -10.45 0
197 Premier Ekuitas Makro Plus 1,120.71 -0.75 -2.62 -1.38 3.37
198 Prospera BUMN Growth Fund 1,154.76 -0.17 -3.1 2.14 0
199 Prospera Bijak 833.45 -0.6 -3.14 -1.66 11.97
200 Prospera Dana Berkembang 992.7955 0.69 -2.54 1.12 0
201 Prospera Saham SMC 1,155.93 -0.07 0.77 0 0
202 Prospera Syariah Saham 813.1003 -0.17 -1.62 0 0
203 Quant Investa Saham 848.9681 -0.84 -6.32 -12.67 0
204 RHB Alpha Sector Rotation 1,691.45 -0.48 -2.08 1.95 13.22
205 RHB Equity Opportunity Fund 1,087.31 0 0 2.73 0
206 RHB Prime Equity Fund (d/h RHB OSK
Prime Equity Fund) 1,266.17 -0.5 -2.02 2.31 7.82
207 RHB TM Indo Asia Equity Fund 1,102.12 -0.44 -1.98 0 0
208 Recapital Equity 620.7512 -0.04 -6.86 -21.94 0
209 Reksa Dana Capital Optimal Equity 974.52 -0.43 -4.22 0 0
210 Reksa Dana Cipta Beta Equity 889.9 -0.54 -2.91 -2.37 0
211 Reksa Dana Mandiri Saham Utama 1,027.79 -0.57 -2.19 0 0
212 Reksa Dana Syariah Capital Sharia Equity 1,032.34 0.37 -2.31 0 0
213 Reksa Dana Treasure Saham Mantap 665.685 0.42 -3.95 0 0
214 Reliance Dana Saham 1,188.58 -0.47 -2.28 4.12 0
215 Reliance Saham Syariah 1,072.42 -0.25 -2.63 -3.03 0
216 Rencana Cerdas 14,351.57 -0.34 -0.71 -0.82 13.39
217 SAM Beta Plus Equity Fund 1,001.96 -0.17 0 0 0
218 SAM Dana Cerdas 1,299.74 0.63 -3.41 3.21 0
219 SAM Indonesian Equity Fund 2,470.46 0.53 -2.15 14.28 18.35
220 SAM Sharia Equity Fund 1,114.15 -0.68 -5.72 -9.04 -14.41
221 Schroder 90 Plus Equity Fund 2,067.06 -0.56 -1.55 -0.4 17.58
222 Schroder Dana Istimewa 6,885.84 -0.48 -3.08 -6.38 7.64
223 Schroder Dana Prestasi 37,452.72 -0.49 -1.52 -0.33 21.27
224 Schroder Dana Prestasi Plus 31,755.15 -0.53 -1.25 1.05 22.88
225 Schroder Dana Prestasi Prima 1,241.23 -0.54 -0.91 0.1 0
226 Schroder Indo Equity Fund 2,414.55 -0.46 -1.22 0.51 17.96
227 Semesta Dana Saham 1,041.05 -0.88 -7.44 -8.62 -1.12
228 Sentra Dana Ekuitas 1,238.22 -0.16 -1.09 -17.43 0
229 Sequis Equity Indonesia 1,000.34 -0.62 -2.33 0.8 0
230 Sequis Equity Maxima 984.5953 -0.52 -1.93 1.4 0
231 Simas Danamas Saham 1,836.33 -0.13 -2.19 4.3 8.51
232 Simas Saham Andalan 858.5071 0.64 -0.32 -11.83 0
233 Simas Saham Bertumbuh 1,218.31 -0.7 -2.08 1.46 0
`
47
234 Simas Saham Maksima 1,046.28 -0.78 -2.16 4.29 0
235 Simas Saham Prestasi 1,075.27 -0.16 -1.87 0 0
236 Simas Saham Syariah 975.9404 -0.47 -2.48 0 0
237 Simas Saham Ultima 1,190.22 0.99 -1.85 23.94 0
238 Simas Saham Unggulan 1,447.60 0.4 -0.61 1.97 4.75
239 Simas syariah unggulan 820.2359 0.19 -0.84 -16.94 -21.89
240 Star Equity 957.1023 0.66 -3.57 0 0
241 Sucorinvest Equity Fund 1,807.41 -0.61 -3.34 28.49 57.47
242 Sucorinvest Maxi Fund 1,172.65 -0.18 -1.88 28.35 0
243 Sucorinvest Saham Dinamis 924.97 -0.4 -4.12 2.03 0
244 Sucorinvest Sharia Equity Fund 1,217.38 -0.2 -0.95 16.45 10.83
245 Syailendra Dana Ekuitas Dinamis 1,054.09 -0.41 0.39 3.02 0
246 Syailendra Dana Ekuitas Plus 854.6194 -0.08 -1.02 5.47 0
247 Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera 1,151.62 -0.47 -1.41 10.23 0
248 Syailendra Equity Alpha Fund 997.8996 0.34 0.21 8.25 -10.65
249 Syailendra Equity BUMN Plus 1,028.20 -0.56 0.32 0 0
250 Syailendra Equity Momentum Fund 1,024.14 0.1 -2.36 5.94 0
251 Syailendra Equity Opportunity Fund 3,568.52 -0.47 -0.91 5.31 6.76
252 Syailendra Equity Platinum Fund 995.5702 -0.41 0.68 4.49 0
253 Syailendra MidCap Alpha Fund 1,210.08 -0.2 -2.26 11.23 20.78
254 Tram ASA Equity 1,151.81 -0.39 -1.73 0.52 8.08
255 Tram Consumption Plus 1,653.69 -0.63 -1.31 3.63 16.85
256 Tram Infrastructure Plus 1,232.43 -0.31 -3.23 0.19 2.53
257 Treasure Fund Super Maxxi 904.2637 -0.08 -3.45 3.77 -2.65
258 Treasure Saham Berkah Syariah 860.657 -0.42 -3.39 0 0
259 Trim Kapital 9,037.34 -0.42 -2.16 -0.51 5.97
260 Trim Kapital Plus 3,025.55 -0.25 -2.46 -1.56 -2.25
261 Trim Syariah Saham 1,692.16 -0.45 -2.44 -3.68 3.59
262 Trimegah Bhakti Bangsa 1,301.67 -0.52 -1.93 5.12 0
263 Trimegah Syariah Saham Prima 1,016.91 -0.4 -2.86 0 0
264 Valbury Equity I 891.011 -0.39 -3.25 -12.39 -13.08
265 Victoria Equity Maxima 1,069.65 -0.6 -0.39 0 0
266 Victoria Prime Equity Fund 1,222.41 -0.07 -1.98 0 0
`
48
E. Produk Derivatif
Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan
maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun
turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying
assets.
Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2
dua pihak atau lebih guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities
yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan
kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa
mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen
induknya yang ada di spot market.
Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative).
Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang
mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi,
indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrumen-
instrumen keuangan lainnya.
Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan
perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio
yang dimiliki. Beberapa Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI :
1. Kontrak Opsi Saham (KOS)
OPTION adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban)
untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu dalam jangka waktu
tertentu. Option pertama kali secara resmi diperdagangkan melalui Chicago Board
Exchange (CBOE) pada tahun 1973
KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah Efek yang memuat hak beli (call option) atau
hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang menjadi
dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price (harga yang ditetapkan oleh
Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam Exercise) tertentu, serta berlaku dalam
periode tertentu.
Call Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker)
untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak
tersebut. Sebaliknya, Put Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang
`
49
opsi (taker) untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar
kontrak tersebut.
Adapun karakteristik opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah sebagai
berikut :
Tabel 6 Karakteristik Opsi
Tipe KOS Call Option dan Put Option
Satuan Perdagangan 1 Kontrak = 10.000 opsi saham
Masa Berlaku 1,2 dan 3 bulan
Pelaksanaan Hak
(exercise)
Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari
bursa, selama masa berlaku KOS)
Penyelesaian Pelaksanaan
Hak
Secara tunai pada T+1, dengan pedoman:
• call option = WMA – strike price
• put option = strike price – WMA
Margin Awal 10% dari nilai kontrak
WMA (weighted moving
average)
adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama
30 menit dan akan muncul setelah 15 menit berikutnya
Strike Price
adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS
yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7 seri untuk put
option berdasarkan closing price saham acuan opsi saham
Automatic exercise
diberlakukan apabila:
110% dari strike > call option, jika WMA price
90% dari strike price < put option, jika WMA
Jam Perdagangan KOS
• Senin – Kamis : Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB
• Jum’at : Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB
Jam Pelaksanaan Hak • Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15 WIB
• Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB
Premium diperdagangkan secara lelang berkelanjutan
(continuous auction market)
`
50
2. Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)
Kontrak berjangka futures terdiri dari :
a. LQ45 Futures
b. Mini LQ45 Futures
c. LQ45 Futures Periodik
d. Mini LQ45 Futures Periodik
e. Japan (JP) Futures
LQ45 Futures
Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual
suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak
indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks
saham.
LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal
sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah perkembangan
yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif
dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan dari pasar saham di Indonesia.
Tabel 7 Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures
Underlying : Indeks LQ45
Multiplier : Rp. 500.000 per poin indeks
Periode Kontrak : Kontrak Bulanan (Spot Month)
Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)
Jam Trading
: Hari Senin s/d Kamis : Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 – 16. 15 WIB
Hari Jumat : Sesi 1: 09. 15 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16. 15 WIB
Last Trading Day : Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak
Margin Awal : IDR 3.000.000/ kontrak
`
51
Mini LQ45 Futures
Mini LQ45 Futures adalah kontrak yang menggunakan underlying yang sama
dengan LQ45 Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ45 Futures memiliki
multiplier yang lebih kecil (Rp 100 ribu / poin indeks atau 1/5 dari LQ45 Futures)
sehingga nilai transaksi, kebutuhan marjin awal, dan fee transaksinya juga lebih kecil.
Produk Mini LQ45 Futures ditujukan bagi investor pemula dan investor retail
yang ingin melakukan transaksi LQ45 dengan persyaratan yang lebih kecil. Dengan
demikian Mini LQ45 dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran investor retail yang
baru akan mulai melakukan transaksi di indeks LQ45
Tabel 8 Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures
Underlying : Indeks LQ45
Multiplier : Rp. 100.000 per poin indeks
Periode Kontrak : Kontrak Bulanan (Spot Month)
Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)
Jam Perdagangan : Hari Senin s/d
Kamis
: Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 – 16. 15 WIB
Hari Jumat : Sesi 1: 09. 15 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16. 15 WIB
Last Trading Day : Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak
Margin Awal : 4% dari nilai kontrak
`
52
LQ45 Futures Periodik
Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode
Hari Bursa tertentu.
Tabel 9 Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures Periodik
Underlying : Indeks LQ45
Multiplier : Rp.500.000,-
Periode Kontrak : Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)
Jam Perdagangan : Senin-Kamis : sesi I : 09.15-12.00 WIB
sesi II : 13.30-16.15 WIB
Jum'at : sesi I : 09.15-11.30 WIB
sesi II : 14.00-16.15 WIB
Fraksi Harga : 0,05 poin indeks
Margin Awal : IDR 3.000.000/ kontrak
Mini LQ45 Futures Periodik
Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode
Hari Bursa tertentu.
Tabel 10 Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures Periodik
Underlying : Indeks LQ45
Multiplier : Rp.100.000,-
Periode Kontrak : Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)
Jam Perdagangan : Senin-Kamis : sesi I : 09.15-12.00 WIB
sesi II : 13.30-16.15 WIB
Jum'at : sesi I : 09.15-11.30 WIB
sesi II : 14.00-16.15 WIB
Fraksi Harga : 0,05 poin indeks
Margin Awal : 4% dari nilai kontrak
`
53
Japan (JP) Futures
Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk melakukan investasi
secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan produk derivatif BEI ke
produk yang menjadi benchmark dunia. Dengan JP Futures memungkinkan investor
menarik manfaat dari pergerakan pasar jepang sebagai pasar saham paling aktif setelah
pasar AS.
Tabel 11 Spesifikasi Kontrak JP Futures
Underlying : Dow Jones Japan Titan 100
Multiplier : Rp 50.000 per poin indeks
Periode Kontrak : 2 kontrak Bulan Kuartal terdekat (Bulan Kuartal adalah Mar, Jun,
Sep dan Des)
Jam Perdagangan : Senin s/d Kamis : Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB
Sesi 2: 13.30 – 16.15 WIB
Jumat : Sesi 1: 09.15 – 11.30 WIB
Sesi 2: 14.00 – 16.15 WIB
Last Trading Day
: Hari Kamis kedua setiap Bulan Kontrak
Margin Awal
: 4% dari nilai kontrak
`
54
F. Right
Di Indonesia right lebih dikenal sebagai HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu. Right issue adalah penerbitan saham kembali dimana terdapat hak yang diberikan
kepada invetor lama untuk memesan saham baru terlebih dahulu. Right issue dilakukan
setelah perusahaan listing di pasar modal. Penerbitan right issue digunakan untuk menambah
permodalan perusahaan atau memperbaiki struktur modal
Karena right merupakan hak dan bukan kewajiban, investor lama tidak wajib untuk
membeli saham baru. Jika investor lama tidak mengambil hak untuk membeli saham, akan
terjadi perubahan presentase kepemilikan di perusahaan (dilusi). Jika right issue tidak diserap
sepenuhnya oleh investor lama maka akan dibeli oleh investor lain atau stand buyer yang
telah disepakati dalam RUPS. Jika pemegang saham lama tidak ingin mengambil hak untuk
membeli saham baru maka pemegang saham lama dapat menjual right nya pada periode
perdagangan right.
Terdapat dua tanggal penting yang perlu diperhatikan oleh investor terkait kepemilikan
HTED yakni :
A. Cum right, merupakan batas waktu terakhir dimana seseorang akan dianggap sebagai
pemegang saham lama dan memiliki hak (right) atas saham baru.
B. Ex right, merupakan batas mulai tidak berlakunya right issue. Jarak waktu antara cum
right dan ex right biasanya mempunyai jeda dalam waktu yang singkat.
G. Warant
Waran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan harga yang sudah
ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan right issue, waran biasanya dijual bersamaan dengan
sekuritas lain misalnya obligasi atau saham. Selain itu, periode perdagangan waran adalah
jangka panjang, umumnya antara 3 sampai dengan 5 tahun.
H. Exchange Traded Fund (ETF)
ETF (Exchange Traded Fund) pada dasarnya merupakan produk reksa dana. Salah satu
perbedaannya adalah tidak seperti reksa dana lain yang diperdagangkan secara OTC (over the
counter), ETF merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek (exchange traded)
seperti layaknya saham. Sehingga meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk
ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek.
`
55
Jika ditinjau lebih jauh, karakteristik saham, reksadana saham dan ETF antara lain :
Tabel 12 Kareakteristik Saham, Reksadana Saham dan ETF
Saham Reksadana Saham ETF
Perdagangan Bursa Efek Manajer Investasi Bursa Efek
Agen Penjual Broker Manajer Investasi
Bank
WAPERD
Broker
Minimum Pembelian 1 lot 1 unit 1 lot
Harga Realtime Akhir hari Realtime
Underlying Tidak ada Saham Indeks Acuan
Jika ETF menggunakan saham sebagai underlying assetnya (equity ETF) dan memiliki
tujuan investasi untuk menyamai kinerja (imbal hasil/return) indeks acuannya, karena saham-
saham yang dijadikan underlying asset sangat mirip dengan saham-saham yang menjadi
konstituen dari indeks acuan yang digunakan (passive management). Hal ini berbeda dengan
reksa dana saham yang secara aktif menggunakan saham-saham pilihan karena tujuan
investasinya adalah mengalahkan kinerja indeks (active management).
Jenis-jenis ETF di pasar modal antara lain :
1. Premier ETF LQ45 (R-LQ45X)
2. ABF Indonesia Bond Index Fund (R-ABFI)
3. Premier ETF IDX30 (XIIT)
4. Premier ETF Syariah JII (XIJII)
5. Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC)
6. Premier ETF Sminfra (XISI)
7. Premier ETF Sri-Kehati (SISR)
8. Premier ETD Indonesia Financial (XIIF)
9. Premier ETF Indonesia State Owned Companies (XISC)
10. Pinnacle Enhanced Liquidity ETF (XPLQ)
`
56
Soal-Soal Latihan
1. Mengapa saham disebut dengan surat kepemilikan ?
2. Apa yang dinamakan perdagangan tanpa warkat ? Manfaat apa yang diperoleh !
3. Saham adalah instrumen investasi yang berisiko. Salah satu risiko investasi saham adalah
tidak bisa / sulitnya menjual saham. Sebutkan 3 alasan mengapa saham tertentu sulit
dijual atau bahkan tidak dapat dijual ?
4. Jelaskan 4 instrumen yang dijual dalam pasar modal indonesia !
5. Jelaskan opsi call dan opsi put pada transaksi derivatif !
6. Apa perbedaan reksadana dengan ETF
7. Menurut anda manakah yang lebih berisiko saham atau obligasi ? Jelaskan mengapa !
8. Apa perbedaan surat utang obligasi dengan utang bank ?
9. Apa yang dimaksud dengan right ? dan apa yang mendasari perusahaan melakukan right
issue ?
10. Mengapa kepememilikan investor bisa mengalami dilusi ketika investor tidak mengambil
right ?
`
57
BAB IV
PENAWARAN UMUM PERDANA DAN MEKANISME PERDAGANGAN
A. Penawaran Umum Perdana di Pasar Perdana (Primer)
Penawaran umum perdana disebut dengan initial public offering (IPO) adalah penjualan
pertama saham sebuah perusahaan (emiten) kepada investor umum (publik) selama waktu
tertentu yang sudah ditetapkan. Perusahaan yang melakukan IPO berarti perusahaan tersebut
melakukan go public yakni kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana
dari masyarakat pemodal dengan cara menjual sekuritas saham atau obligasi.
Penawaran umum perdana dilakukan di pasar perdana (primer). Transaksi bersifat satu
arah yakni antara 1) investor sebagai pembeli, pemesan atau pemodal (stockholder) dengan 2)
emiten selaku penerbit (issuer), melalui penjamin emisi (underwriter) dan agen penjualan,
Jadi transaksi yang terjadi di pasar perdana bukan antara investor dengan investor, melainkan
investor dengan emiten.
Dalam pasar perdana, melalui penawaran umum, perusahaan mendapatkan dana dari
para pemodal. Secara umum, keuntungan yang didapatkan ketika perusahaan melakukan go
public antara lain :
1. Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan memperbaiki
struktur modal, karena dana tersebut diterima langsung tanpa melalui berbagai
tahapan (termin)
2. Dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat, perusahaan dituntut untuk
melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan profesional sehingga memacu
perusahaan tersebut untuk berkembang.
3. Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi dengan jalan
kepemilikan saham.
4. Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas promosi turut
berjalan.
Satuan standar saham yang diperdagangkan di pasar reguler disebut dengan istilah lot.
Satu lot saham mewakili 100 lembar saham Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh
penjamin emisi (underwriter) dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis
fundamental perusahaan.
.
`
58
Secara umum, berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam proses
penawaran umum go public.
1. Tahap persiapan
Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di antara para
pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah sepakat, emiten
menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi
lembaga-lembaga berikut ini.
a. Penjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu emiten dalam
rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain, menyiapkan berbagai dokumen,
membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.
b. Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang bertugas melakukan
audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon emiten.
c. Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan
dan menentukan tingkat kelayakannya.
d. Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan pendapat dari sisi
hukum.
e. Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar, akta-akta
perjanjian, dan notulensi rapat.
2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen
pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan calon emiten
memenuhi persyaratan atau tidak.
3. Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK
Setelah mendapatkan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham dari Bursa
Efek Indonesia, perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen
pendukungnya kepada OJK untuk melakukan penawaran umum saham. Dokumen
pendukung yang diperlukan antara lain adalah prospektus. Dalam melakukan
penelaahan, OJK dapat meminta perubahan atau tambahan informasi kepada
perusahaan untuk memastikan bahwa semua fakta material tentang penawaran saham,
`
59
kondisi keuangan, dan kegiatan usaha perusahaan diungkapkan kepada publik melalui
prospektus.
Sebelum mempublikasikan prospektus ringkas di surat kabar atau melakukan
penawaran awal (bookbuilding), perusahaan harus menunggu izin dari OJK.
Perusahaan juga dapat melakukan public expose jika izin publikasi telah dikeluarkan
OJK. OJK akan memberikan pernyataan efektif setelah perusahaan menyampaikan
informasi mengenai harga penawaran umum saham dan keterbukaan informasi
lainnya. Apabila Pernyataan Pendaftaran perusahaan telah dinyatakan efektif oleh
OJK, perusahaan mempublikasikan perbaikan/tambahan informasi prospektus ringkas
di surat kabar serta menyediakan prospektus bagi publik atau calon pembeli saham,
serta melakukan penawaran umum.
4. Tahap Penawaran Saham
Masa penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari
kerja. Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat investor
melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam hal permintaan saham dari
investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan (over-subscribe), maka perlu
dilakukan penjatahan. Uang pesanan investor yang pesanan sahamnya tidak dipenuhi
harus dikembalikan (refund) kepada investor setelah penjatahan. Distribusi saham
akan dilakukan kepada investor pembeli saham secara elektronik melalui KSEI (tidak
dalam bentuk sertifikat).
5. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa
disertai dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan efektif
oleh OJK, dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham perusahaan.
Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan dan mengumumkan pencatatan
saham perusahaan dan kode saham (ticker code) perusahaan untuk keperluan
perdagangan saham di Bursa. Kode saham ini akan dikenal investor secara luas dalam
melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia.
Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di
Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek tersebut.
Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan
Utama dan Papan Pengembangan dimana penempatan dari Perusahaan Tercatat
`
60
didasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan
pencatatan.
Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar,
khususnya dalam hal nilai Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang
sekurang-kurangnya Rp100 miliar. Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan
untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di
Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum membukukan
keuntungan. Untuk Obligasi, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang
terpisah sebagaimana pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki persyaratan
dan standar yang sama untuk masing-masing jenis instrumen.
Calon emiten dapat mencatatkan sahamnya di bursa, apabila telah memenuhi syarat berikut:
1. Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam.
2. Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik, diregistrasi di Bapepam
dan mendapat pernyataan unqualified opinion untuk tahun fiskal kemarin.
3. Jumlah minimum adalah satu juta lembar saham.
4. Jumlah minimum pemegang saham awal adalah 200 investor dengan masing-masing
memiliki minimum 500 lembar.
5. Mempunyai aktiva minimum sebanyak Rp. 20 Miliar, ekuitas pemegang saham
(stockholder’s equity) minimum sebesar Rp 7.5 miliar dan modal yang sudah disetor
(paid up capital) minimum sebesar Rp 2 miliar.
6. Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke public sebesar Rp. 4 miliar.
7. Khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan (hal
tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri kehutanan
harus memiliki sertifikat ecolabeling (ramah lingkungan).
8. Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat
memengaruhi kelangsungan perusahaan.
9. Khusus calon emiten bidang pertambangan, harus memiliki izin pengelolaan yang
masing berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal satu kontrak karya atau kuasa
penambangan atau surat izin penambangan daerah; minimal salah satu anggota
direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan;
calon meiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven deposit) atau yang setara.
10. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan izin pengelolaan (seperti
jalan tol, penguasa hutan) dan harus memiliki izin tersebut minimal 15 tahun.
`
61
B. Pasar Sekunder (Secondary Market)
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana setelah efek tersebut tercatat di
bursa efek. Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas.
yakni setelah ditawarkan melalui penawaran perdana di pasar primer. Jadi pasar sekunder
merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Pasar yang terbentuk sesaat setelah penawaran
umum perdana seringkali disebut sebagai aftermarket.
Berbeda dengan pasar perdana, dalam pasar sekunder tidak ada istilah penjatahan
permintaan karena kelebihan permintaan (over-subscribe). Dalam pasar sekunder ini, investor
bisa membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan kemampuan keuangannya dan
sesuai dengan jumlah penawaran.
Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor
ke investor lainnya atau yang sudah berada di tangan masyarakat dan sudah melewati pasar
perdana. Jadi, hasil jual beli saham sekunder tidak masuk ke dalam kas perusahaan (emitten),
tetapi ke dalam pemegang saham yang bersangkutan.
Bila dilihat dari kepentingan pemodal dalam membeli dan menjual saham, maka
terdapat beberapa perbedaan antara pasar perdana dengan pasar sekunder yakni :
1. Pada pasar perdana, harga yang telah ditentukan tidak akan berubah, sedangkan pada
pasar sekunder, harga selalu berubah dengan kekuatan demand dan supply.
2. Transaksi perdagangan di pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan pasar
sekunder, ada biaya komisi.
3. Pasar perdana, investor hanya melakukan pembelian saham. Sedangkan di pasar
sekunder, investor melakukan jual beli saham secara umum.
4. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan
pasar sekunder tidak.
C. Bagaimana Menjadi Seorang Investor
Pembukaan akun melalui perusahaan sekuritas. Dalam hal ini, Investor datang ke
perusahaan sekuritas dan mengisi formulir yang telah disediakan yaitu formulir Pembukaan
Sub Rekening Efek dan formulir Rekening Dana Investor (RDI). Setelah itu, memberikan
dokumen yang diperlukan, yaitu foto copy KTP yang berlaku dan (jika ada) NPWP serta
fotocopy bagian depan buku tabungan yang akan didaftarkan dalam formulir Pembukaan Sub
Rekening Efek. Setelah disetujui, selanjutnya kita sudah siap bertransaksi dan melakukan
setoran dana awal ke rekening di bank RDI atas nama calon investor saham
`
62
D. Mekanisme Perdagangan Saham (Pasar Sekunder)
Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana setelah perusahaan melepas
sahamnya dalam IPO. Setelah tercatat di bursa saham, artinya saham perusahaan tersebut bisa
bebas ditransaksikan oleh publik, sesuai banyaknya permintaan dan penawaran. Transaksi
jual beli saham di pasar sekunder dilangsungkan di Bursa Efek Indonesia. Kita dapat
membeli saham melalui sekuritas atau broker, misalnya menggunakan software online
trading saham. Pasar sekunder ini dibagi menjadi tiga yakni :
1. Pasar Reguler (RG)
Pasar reguler merupakan pasar utama tempat di mana para investor ritel
melakukan aktivitas jual beli saham. Secara umum, seluruh aktivitas jual beli saham
terjadi di pasar reguler. Pada pasar reguler penyelesaian transaksi dilakukan pada hari
bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Buras (T+3). Saham-saham di Pasar Reguler
diperdagangkan dalam satuan perdagangan “lot”, dimana 1 lot sekarang adalah 100
lembar. Transaksi saham menggunakan mekanisme tawar menawar yang berlangsung
secara terus menerus ssecara lelang (ontinuous auction) selama periode perdagangan.
2. Pasar Negosiasi (NG)
Pasar negosiasi memiliki kesamaan dengan pasar reguler dalam hal penyelesaian
transaksi (T+3) dan terjadi tawar menawar antara pihak pembeli dengan pihak penjual.
Akan tetapi transaksi pada pasar negosiasi tidak dilakukan di pasar Bursa Efek seperti
pasar reguler, namun kegiatan perdagangan tetap diawasi oleh Bursa dan kegiatan
negosiasi harus mendapat persetujuan dari Bursa.
Pasar negosiasi tidak mengharuskan adanya aturan 1 lot = 100 lembar, dan tidak
mengikuti aturan fraksi harga layaknya di pasar reguler. Di pasar negosiasi
dimungkinkan adanya perdagangan saham yang kurang dari satu lot. Istilah untuk saham
pecahan ini biasa disebut odd lot. Trading di pasar negosiasi adalah kesepakatan dua
belah pihak untuk membeli saham di harga tertentu (tidak mengikuti pasar reguler).
3. Pasar Tunai (TN)
Pasar Tunai. Sama persis seperti di pasar reguler, yang berbeda hanya sistem
pembayarannya. Di pasar reguler penyelesaian transaksi adalah T+3 (3 hari setelah
transaksi), sistem pembayaran di pasar tunai T+0 jadi dilakukan hari itu juga. Contoh
perdagangan di pasar tunai adalah perdagangan right issue. Pasar tunai juga tersedia
untuk menyelesaikan kegagalan anggota Bursa dalam memenuhi kewajibannya di Pasar
Reguler dan Pasar Negosiasi. Misalnya pada transaksi short selling.
`
63
Perdagangan di psar reguler, negosiasi dan tunai dilakukan pada hari kerja bursa. Hari
sabtu, minggu dan hari libur nasional tidak terdapat perdagangan. Perdagangan saham pada
pasar reguler dan negosiasi dilakukan dalam dua sesi pada satu hari yakni sesi pertama dan
sesi kedua yang dipisahkan dengan jam istirahat. Sedangkan pada perdagangan tunai hanya
dilakukan pada sesi pertama. Berikut ini tabel yang menunjukkan jam perdagangan pada
masing-masing pasar :
Tabel 13 Jam Perdagangan Pasar Reguler
Hari Sesi I Sesi II
Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 13:30:00 s/d 15:49:59
Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Pukul 14:00:00 s/d 15:49:59
Tabel 14 Jam Perdagangan Pasar Negoisasi
Hari Sesi I Sesi II
Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 13:30:00 s/d 16:15:00
Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Pukul 14:00:00 s/d 16:15:00
Tabel 15 Jam Perdagangan Pasar Tunai
Hari Sesi I Sesi II
Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00
Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00
Khusus untuk pasar reguler menggunakan sesi Pra-pembukaan, Pra-penutupan dan
Pasca Penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel 16 Pra Pembukaan Perdagangan Pada Pasar Reguler
Waktu Agenda
08:45:00 - 08:55:00 WIB Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan atau
permintaan beli
08:55:01 - 08:59:59 WIB JATS melakukan proses pembentukan Harga Pembukaan
dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan
beli pada Harga Pembukaan berdasarkan price dan time
priority
`
64
Tabel 17 Pra Penutupan dan Pasca Penutupan Perdagangan Pada Pasar Reguler
Sesi Waktu Aktivitas
Pra-penutupan 15:50:00 s.d.
16:00:00
Anggota Bursa Efek memasukan
penawaran Jual dan atau permintaan beli
16:00:01 s.d.
16:04:59
JATS melakukan proses pembentukan
Harga Penutupan dan memperjumpakan
penawaran jual dengan permintaan beli
pada Harga Penutupan berdasarkan price
dan time priority
Pasca Penutupan 16:05:00 s.d.
16:15:00
Anggota Bursa Efek untuk memasukkan
penawaran jual dan atau permintaan beli
pada Harga Penutupan, dan JATS
memperjumpakan secara berkelanjutan
(continuous auction) atas penawaran jual
dengan permintaan beli untuk Efek yang
sama secara keseluruhan maupun
sebagian pada Harga Penutupan
berdasarkan time priority
Perdagangan Tanpa Warkat
Perdagangan tanpa warkat (scripless trading) berarti perdagangan efek dilakukan tanpa
adanya fisik efek berupa sertifikat. Tanda bukti kepemilikan efek nya tidak lagi berbentuk
sertifikat efek, tetapi diwujudkan dalam rekening efek pada lembaga kustodian. Perdagangan
saham dilakukan secara elektronik dengan penyelesaian transaksi secara pemindahbukuan
(book entry settlement) melalui mekanisme debit kredit atas suatu rekening efek. Tujuan
perdagangan tanpa warkat sendiri adalah untuk meningkatkan efisiensi dan likuidas di pasar
modal.
Perdagangan tanpa warkat dimulai sejak tanggal 10 juli 2000. Sebelumnya perdagangan
dilakukan secara manual di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sebelum menjadi Bursa Efek
Indonesia dimanna masih terjadi interaksi sosial antar dealer yang melakukan input
perdagangan saham di papan bursa dan menggunakan sertifikat (warkat) sebagai bukti
kepemilikan.
`
65
Perdagangan tanpa warkat dipersiapkan sejak diberlakukan sistem JATS (Jakarta
Automatic Trading System) shun 1995 . JATS Adalah sistem perdagangan Efek yang berlaku
di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana
komputer. Sebelum JATS, transaksi dilakukan secara manual. Misalnya dengan
menggunakan “papan tulis” sebagai papan untuk memasukkan harga jual dan beli saham..
Kelebihan perdagangan tanpa warkat antara lain :
1. Kelebihan bagi Emiten
a. Tidak perlu mencetak sertifikat saham.(pencetakan jutaan/milyar lembar saham pada
saat IPO) memakan biaya yang sangat besar.
b. Corporate Action dapat berjalan dengan aman dan lancar
2. Kelebihan bagi Perusahaan Efek dan / atau Bank Kustodian
a. Kecil risiko terjadi kekeliruan pencatatan (karena efek tidak bergerak secara fisik).
b. Tidak memerlukan ruangan khusus untuk penyimpanan saham.
c. Tidak memerlukan persiapan khusus untuk penyelesaian transaksi.
d. Tidak memerlukan pengangkutan saham ke KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).
3. Kelebihan bagi Investor
a. Tidak perlu mengambil Efek ke Perusahaan Efek
b. Tidak perlu menyimpan Efek atau menyewa ‘Safety Box’ di Bank.
c. Efek tetap tersimpan di Tempat Penyimpanan Harta sehingga tidak dapat dipalsukan.
d. Adanya jaminan penyelesaian transaksi tepat waktu karena digantikan elektronik.
e. Tidak perlu melakukan registrasi (balik nama) ata saham yang dimiliki.
f. Menghilangkan biaya administrasi yang biasanya dibayarkan kepada BAE)
g. Dana menjadi lebih likuid.
h. Meningkatkan kepastisn transaksi di bursa
4. Kelebihan bagi Bursa atau Industri
a. Memberi kepastian hak atas transaksi di bursa.
b. Meningkatkan perdagangan sehingga pasar menjadi lebih likuid.
c. Proses penyelesaian transaksi sederhana dan cepat dan efisiensi
d. Meningkatkan faktor keamanan khususnya dalam penyelesaian transaksi.
e. Prasyarat bagi penerapan teknologi Remote Trading maupun Online Trading.
f. Meningkatkan image pasar modal Indonesia di mata investor global.
`
66
Spesifikasi Perdagangan
Perdagangan di pasar reguler dan tunai dilakukan dalam satuan lot. Minimal pembelian
adalah 1 lot dimana 1 lot = 100 lembar. Khusus pada perdagangan di pasar negosiasi, proses
penaaran tidak dilakukan dalam satuan lot tetapi dalam satuan lembar.
Jika investor memutuskan melakukan pembelian pada saham X dan Y pada pasar reguler
sebesar masing-masing pada harga Rp 50 dan Rp 10.000 maka jumlah dana yang diperlukan :
1 lot x 100 lembar x Rp 50 = Rp 5.000
1 lot x 100 lembar x Rp 10.000 = Rp 1.000.000
Mekanisme tawar-menawar berlangsung secara lelang yang berkesinambungan
(continuous auction market). Tawar menawar yang terjadi di pasar reguler, dilakukan dengan
pemasangan harga beli (bid), dan harga jual (offer) oleh para pialang. Pemasangan ini
ditayangkan di papan elektronik BEI dan masing-masing sekuritas dan dapat dilihat secara
umum dan transparan. Bid dan Offer ini akan bergerak sesuai dengan dinamika pasar sampai
bertemu harga yang sama barulah terjadi transaksi. Transaksi dinyatakan berhasil bila terjadi
matched antara penawaran jual dan beli.
Sebagai contoh ketika harga saham BUMI pada saat itu sebesar Rp 208, harga bid 206,
harga offer 208. Jika investor melakukan order pada harga 208 maka investor akan langsung
mendapatkan saham tersebut. Jika melakukan order pada harga Rp 206, investor akan
mendapatkan saham tersebut jika harga offer saham menjadi Rp 206. Demikian juga investor
yang melakukan order pada harga Rp 200, transaksi akan match jika harga saham turun dan
harga offer berubah menjadi Rp 200.
`
67
Fraksi Saham
Fraksi harga saham adalah batasan perubahan atau kelipatan harga yang
diperbolehkan dalam melakukan transaksi jual beli saham. Fraksi menunjukkan batasan
rentang antrian bid dan offer saham pada level harga tertentu.
Fraksi saham menunjukkan satuan harga atau rentang harga yang diperbolehkan. Pada
tahun 2016, terjadi perubahan fraksi sesuai Peraturan II-A Kep-00023/BEI/04-2016 sebagai
berikut :
Tabel 18 Fraksi Harga Pada Pasar Reguler
Kelompok Harga Fraksi Harga Maksimum Perubahan
Kurang dari Rp200 Rp1,- Rp10,-
Rp 200 sampai Rp 500 Rp2,- Rp20,-
Rp 500 sampai Rp2.000 Rp5 Rp50,-
Rp 2.000 sampai Rp5.000 Rp10,- Rp100,-
Lebih dari Rp5.000 Rp25,- Rp250,-
Sebagai contoh saham X yang berharga Rp 10.000 masuk dalam kelompok harga di
atas Rp 5.000. Order antrian dalam saruan kelipatan 25 dan maksimum 250. Kita tidak bisa
memasukkan order pada harga RP 10.010 karena satuan harga yang dipakai adalah kelipatan
Rp 25. Jika terjadikenaikan atau penurunan harga, harga akan bertahap dari kelipatan Rp 25
sampai maksimal Rp 250 sebelum ke level selanjutnya.
Demikian juga jika sahan Y yang berharga Rp 70 masuk dalam kelompok harga kurang
dari Rp 200. Order antrian dalam saruan kelipatan 1 dan maksimum 10. Harga akan bergerak
dalam selisih 1 point dan berjenjang maksimal Rp 10.
Auto Rejection
Agar tidak terjadi spekulasi harga yang berlebihan oleh pasar, bursa efek menetapkan
batas atas dan batas bawah. Auto Rejection dibuat dengan tujuan menjaga agar harga saham
tidak berubah terlalu tinggi atau terlalu rendah agar perdagangan tetap berjalan secara wajar.
Batas auto rejection tersebut dapat dilihat di tabel berikut.
Auto Rejection menunjukkan penolakan bursa secara otomatis atas pergerakan saham
atau order pada level tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga
`
68
tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh sistem. Batasan auto rejection di pasar
reguler yang berlaku saat ini sesuai SK Direksi Nomor Kep-00113/BEI/12-2016 yakni :
1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima puluh
rupiah);
2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);
3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp
200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);
4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh
perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga di
atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).
Pada pasar perdana, penerapan auto rejection ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari
persentase batasan auto rejection harga sebagaimana dimaksud dalam butir di atas. Jika
saham X pada harga Rp 100 mengalami kenaikan/penurunan maksimal sebesar 35% menjadi
Rp, maka batasan di pasar perdana yakni 70%.
Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau
terendah dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai
berikut:
1. Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-
Pembukaan; atau
2. Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa
sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.
E. Mekanisme Perdagangan Obligasi dan Sukuk
Perdagangan Obligasi (Korporasi & Negara) serta SUKUK melalui Bursa dilakukan
dengan menggunakan sistem Fixed Income Trading System (FITS). Pengguna sistem FITS
adalah Perusahaan Efek yang sudah menjadi Anggota Bursa (AB), juga menjadi Anggota
Kliring KPEI. Dalam kegiatan transaksi melalui FITS Anggota Bursa (AB)
bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi baik untuk kepentingan nasabah maupun
kepentingan sendiri.
`
69
Fixed Income Trading System (FITS) adalah sarana perdagangan obligasi dan sukuk
yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Obligasi dan Sukuk yang dapat ditransaksikan
melalui sistem FITS ini adalah Obligasi dan Sukuk yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
Mekanisme perdagangan Obligasi Dan Sukuk melalui sistem FITS merupakan transaksi yang
terintergrasi antara sistem perdagangan, kliring dan penyelesaian, seperti halnya dalam bagan
di atas ada tiga mekanisme yang berbeda yaitu : perdagangan, kliring dan penyelesaian.
Kegiatan perdagangan Obligasi dan Sukuk melalui sistem FITS ini didukung oleh
peraturan perdagangan yang dibuat oleh BEI dengan persetujuan Bapepam&LK, salah satu
yang diatur adalah Satuan Perdagangan (Lot Size), dimana satuan perdagangan (Lot Size)
adalah 1 Lot sama dengan nilai lima juta rupiah (1 Lot = 5 Juta) hal ini didasarkan dalam
rangka pemerataan investor agar investor individu dapat memiliki Obligasi ataupun SUKUK
yang diterbitkan baik oleh Perusahaan Swasta Nasional maupun oleh Negara.
Sistem FITS menggunakan metode remote acsess dari masing-masing kantor Anggota
Bursa, sehingga AB tersebut dapat memberikan pelayanan order (Jual ataupun Beli) kepada
para Nasabahnya secara efektif dan efisien.
Perdagangan melalui sistem FITS terdiri dari dua papan perdagangan yaitu :
1. Pasar Reguler Outright, merupakan mekanisme perdagangan secara lelang
berkesinambungan secara anonym (anonymous continuous auction) dengan metode
pembentukan harga yang didasarkan atas prioritas harga dan waktu (price and time
priority).
2. Pasar Negosiasi, merupakan fasilitas yang memungkinkan para Anggota Bursa
melakukan pelaporan hasil kesepakatan transaksi yang telah terjadi sesama Anggota
Bursa atau dengan pihak lain
Perdagangan Efek di Pasar Reguler Outright dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam
perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu FITS.
Tabel 19 Jam Perdagangan Obligasi
Hari Sesi I Sesi II
Senin - Kamis 09.30 – 12.00 WIB 13.30 – 16.00 WIB
Jumat 09.30 – 11.30 WIB 14.00 – 16.00 WIB
`
70
Soal-Soal Latihan
1. Jelaskan bagaimana cara berinvestasi di pasar modal ?
2. Apa yang dimaksud dengan over-subscribe terkait permintaan pada pasar perdana ?
3. Apa perbedaan pasar primer dan sekunder ? Jelaskan 3 perbedaan !
4. Jika seseorang ingin membeli saham X pada harga Rp 12,000 sejumlah 7 lot, berapa
dana yang dibutuhkan ?
5. Menurut anda apa dasar pemberlakukan auto rejection ? Jelaskan dalam contoh !
6. Jelaskan teknis jam perdagangan saham (buka tutup) pasar dan hari libur di bursa efek
Indonesia !
7. Saham X dibuka pada harga 50, menurut anda di perdagangan pasar reguler, berapa
harga saham maksimal dan minimal yang diijinkan pada satu hari tersebut ? Jelaskan !
8. Apa yang dimaksud dengan match dalam pedagangan saham. Jelaskan dengan contoh !
9. Apa yang membedakan perdagangan saham di pasar reguler dengan negosisasi !
10. Bagaimana mekanisme perdagangan obligasi ?