70
` 1 BAB I PASAR KEUANGAN A. Pengantar Dalam dunia bisnis terdapat tiga pelaku utama yang memainkan peranan penting hingga terjadinya suatu transaksi bisnis. Ketiga pelaku tersebut terdiri dari pembeli, penjual dan perantara. Proses terjadinya transaksi melibatkan ketiga pelaku tersebut atau paling tidak transaksi bisnis dijalankan minimal oleh dua pelaku yakni pembeli dan penjual. Pasar adalah tempat, wadah atau perantara yang menghubungkan penjual dan pembeli sehingga tercapai transasksi bisnis. Baik pasar yang sifatnya nyata/abstrak/fisik atau pasar yang tidak nyata, fungsinya sama yakni menjual penjual dan pembeli. Selain pasar, broker juga disebut sebagai makelar yang menghubungkan penjual dengan pembeli atau sebaliknya. Baik pasar atau broker menjembatani dua belah pihak yang saling membutuhkan. Produk adalah sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen atau pembeli. Produk bisa berarti produk yang bersifat bersifat barang (berwujud) dan yang bersifat jasa (tidak berwujud). Perbedaan keduanya adalah jika produk yang bersifat barang maka dapat dilihat, diraba, dirasa, dan dinikmati. Adapun jasa, sebaliknya, jasa baru dapat dinikmati apabila sudah dibeli. B. Pengertian Pasar Keuangan Pasar keuangan adalah wadah atau tempat yang mempertemukan pihak yang kelebihan dana (supply) dengan pihak yang kekurangan dana (demand). Pihak yang membutuhkan dana meminjam dana kepada pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus). Kepentingan bagi pihak yang membutuhkan dana, pinjaman dana diperlukan untuk membiayai aktivitas usahanya. Bagi pihak yang meminjami dana, pemberian dana pinjaman diharapkan adanya keuntungan dari dana yang dipinjamkan atau diinvestasikan. Tanpa adanya pasar keuangan ini maka peminjam uang (kreditur) barangkali akan mengalami kesulitan dalam menemukan pihak (investor, debitur) yang bersedia untuk menannamkan dananya atau memberikan pinjaman kepadanya. Definisi lain menyebutkan bahwa pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan produk keuangan baik berupa ativa keuangan, surat berharga atau valuta asing. Pasar keuangan adalah seluruh institusi dan prosedur untuk pihak yang ingin menjual dengan pihak yang ingin membeli produk-produk keuangan dalam bentuk surat-surat berharga atau aktiva keuangan lainnya..

BAB I PASAR KEUANGAN A. Pengantar - ahsan.upy.ac.idahsan.upy.ac.id/wp-content/uploads/2017/10/Bahan-UTS-Teori-dan... · A. Pengantar Dalam dunia bisnis terdapat tiga pelaku utama

Embed Size (px)

Citation preview

`

1

BAB I

PASAR KEUANGAN

A. Pengantar

Dalam dunia bisnis terdapat tiga pelaku utama yang memainkan peranan penting

hingga terjadinya suatu transaksi bisnis. Ketiga pelaku tersebut terdiri dari pembeli, penjual

dan perantara. Proses terjadinya transaksi melibatkan ketiga pelaku tersebut atau paling tidak

transaksi bisnis dijalankan minimal oleh dua pelaku yakni pembeli dan penjual. Pasar adalah

tempat, wadah atau perantara yang menghubungkan penjual dan pembeli sehingga tercapai

transasksi bisnis. Baik pasar yang sifatnya nyata/abstrak/fisik atau pasar yang tidak nyata,

fungsinya sama yakni menjual penjual dan pembeli. Selain pasar, broker juga disebut sebagai

makelar yang menghubungkan penjual dengan pembeli atau sebaliknya.

Baik pasar atau broker menjembatani dua belah pihak yang saling membutuhkan.

Produk adalah sesuatu yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen atau pembeli. Produk

bisa berarti produk yang bersifat bersifat barang (berwujud) dan yang bersifat jasa (tidak

berwujud). Perbedaan keduanya adalah jika produk yang bersifat barang maka dapat dilihat,

diraba, dirasa, dan dinikmati. Adapun jasa, sebaliknya, jasa baru dapat dinikmati apabila

sudah dibeli.

B. Pengertian Pasar Keuangan

Pasar keuangan adalah wadah atau tempat yang mempertemukan pihak yang kelebihan

dana (supply) dengan pihak yang kekurangan dana (demand). Pihak yang membutuhkan dana

meminjam dana kepada pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus). Kepentingan bagi

pihak yang membutuhkan dana, pinjaman dana diperlukan untuk membiayai aktivitas

usahanya. Bagi pihak yang meminjami dana, pemberian dana pinjaman diharapkan adanya

keuntungan dari dana yang dipinjamkan atau diinvestasikan. Tanpa adanya pasar keuangan

ini maka peminjam uang (kreditur) barangkali akan mengalami kesulitan dalam menemukan

pihak (investor, debitur) yang bersedia untuk menannamkan dananya atau memberikan

pinjaman kepadanya.

Definisi lain menyebutkan bahwa pasar keuangan merupakan pasar yang menyediakan

produk keuangan baik berupa ativa keuangan, surat berharga atau valuta asing. Pasar

keuangan adalah seluruh institusi dan prosedur untuk pihak yang ingin menjual dengan pihak

yang ingin membeli produk-produk keuangan dalam bentuk surat-surat berharga atau aktiva

keuangan lainnya..

`

2

C. Jenis-Jenis Pasar Keuangan

Secara umum pasar keuangan merujuk pada jual beli aktiva-aktiva atau instrumen-

instrumen keuangan. Semua jenis pasar keuangan melakukan kegiatan yang berhubungan

dengan penghimpuan dana, penyaluran dana, transaksi tukar menukar. Artinya, pasar

keuangan melibatkan pembiayaan keuangan baik melalui surat berharga maupun pembiayaan

yang bersifat pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang.

Jenis-jenis pasar keuangan antara lain :

1. Pasar Modal (capital market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka

panjang dalam bentuk surat berharga seperti saham dan obligasi. Jangka waktu surat

berharga yang ditawarkan biasanya berumur lebih dari 1 tahun.

2. Pasar Uang (money market), merupakan pasar diperjualbelikannya modal jangka

pendek dalam bentuk surat berharga, seperti deposito berjangka, wesel, atau promes

di mana jangka waktunya kurang dari 1 tahun.

3. Pasar Valuta Asing (foreign exchange market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan

transaksi valuta asing (mata uang asing), baik dengan transaksi spot, forward, futures,

ataupun swap.

4. Pasar Kredit Konsumen (consumer credit market), yaitu pasar yang melayani

pembiayaan pinjaman untuk pembiayaan konsumen atas produk tertentu baik barang

maupun jasa, seperti pembelian mobil, motor, perlengkapan rumah tangga,

pendidikan, atau liburan.

5. Pasar Komoditas (future market), yaitu pasar yang melakukan kegiatan jual beli

komoditas tertentu seperti produk pertanian.

6. Pasar Derivatif, yaitu pasar yang melakukan kegitan jual beli aktiva tertentu dalam

rengka 1) lindung nilai atau untuk mengelola risiko keuangan 2) atau untuk tujuan

spekulasi atau mencari keuntungan. Yang termasuk dalam pasar derivatif adalah pasar

komoditas (futures,forward), pasar valas (futures, forward), opsi dan lain sebagainya.

7. Pasar Hipotek (mortgage market), yaitu pasar yang melayani pinjaman untuk lahan

real estate/perumahan, komersial, industri, dan pertanian.

8. Pasar asuransi, yang memfasilitasi redistribusi dari berbagai risiko.

`

3

D. Lembaga Peranra Keuangan

Lembaga (institusi) atau perantara pasar keuangan antara lain :

1. Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utama nya menghimpun

dana dari masyarakat kemudian menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau

kredit dan menawarkan jasa keuangan lainnya. Bank sebagai lembaga intermediary

menjembatani pihak yang membutuhkan dana (masyarakat atau lembaga) dengan pihak

yang mempunyai kelebihan dana. Pihak yang memiliki kelebihan dana menyimpan

dananya di bank dalam bentuk dana pihak ketiga (tabungan, deposito dan giro) dengan

imbalan bunga. Kemudian dana dari masyarakat disalurkan kembali dalam bentuk

pinjaman.

2. Bursa efek

Bursa efek, merupakan tempat diperjualbelikannya efek-efek jangka panjang

seperti saham dan obligasi yang menjembatani kebutuhan dana dari perusahaan dengan

pemodal (investor). Perusahaan mendapatkan dana dari penerbitan efek/surat berharga

melalui penawaran umum perdana. Sedangkan investor mendapatkan saham

(kepemilikan perusahaan) ataupun obligasi (surat hutang) dengan harapan keuntungan

berupa kupon, deviden atau keuntungan dari jual beli efek tersebut.

3. Asuransi

Asuransi merupakan usaha pertanggungan terhadap suatu risiko yang akan

terjadi. Perusahaan asuransi sebagai penanggung dengan nasabah sebagai tertanggung.

Perusahaan asuransi menerima premi yang dibayarkan oleh tertanggung dan apabila

tertanggung menderita kerugian seperti yang telah diperjanjikan, maka perusahaan

asuransi sebagai penanggung akan menggantikannya.

4. Dana pensiun

Dana pensiun dipersiapkan oleh perusahaan dana pensiun untuk mengatur dana

pensiun para nsabahnya. Perusahaan dana pensiun menghimpun dana dari para karyawan

suatu perusahaan dalam bentuk potongan rutin (dari gaji) dengan jumlah tertentu

kemudian diinvestasikan kembali. Setelah memasuki pensiun, karyawan dapat

mengambil uangnya (setelah diinvestasikan) sesuai perjanjian yang telah dibuat.

`

4

E. Pasar Uang

Pasar uang disebut dengan money market merupakan pasar abstrak yang

mempertemukan pertemuan demand dan supply dalam jangka pendek. Karena produk

dikeluarkan oleh perbankan maka, transaksi biasanya terjadi dalam lingkup perbankan

Ciri-ciri Pasar Uang:

a. Menekankan pada pemenuhan dana jangka pendek.

b. Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak yang mempunyai

kelebihan dana dan yang membutuhkan dana.

c. Tidak terikat pada tempat tertentu seperti halnya Pasar Modal.

Pelaku Pasar Uang :

1. Bank

2. Yayasan

3. Dana pensiun

4. Perusahaan asuransi

5. Perusahaan-perusahaan besar

6. Lembaga pemerintah

7. Lembaga keuangan lain

8. Individu masyarakat

Tujuan Pasar Uang

1. Dari pihak yang membutuhkan dana :

Untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek.

Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas.

Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.

Sedang mengalami kalah keliring.

2. Dari pihak yang menanamkan dana :

Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga tertentu.

Membantu pihak-pihak yang mengalami kesulitan keuangan.

Spekulasi.

`

5

Terdapat berbagai macam produk atau instrumen di pasar uang yakni :

1. SBPU (Surat Berharga Pasar Uang)

Merupakan jenis surat berharga yang diperdagangkan dengan menggunakan cara

diskonto dengan Bank Indonesia ataupun lembaga keuangan lainnya yang sudah

ditunjuk oleh Bank Indonesia.

2. SBI (Sertifikat Bank Indonesia)

Merupakan jenis surat berharga yang bentuknya hutang dalam jangka pendek yang

dikeluarkan oleh pemerintah.

3. Promissory Notes

Merupakan surat pernyataan yang menyatakan kesanggupan untuk membayar

transaksi utang piutang dalam jangka waktu yang pendek, hal ini antara debitur dan

kreditur.

4. Deposito

Merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh bank berdasarkan simpanan

nasabahnya dengan periodenya sudah jatuh tempo serta pada tingkat suku bunga

tertentu.

5. Treasurry Bills

Merupakan instrumen pasar uang yang dikeluarkan oleh Negara dalam jangka waktu

yang tidak lama yaitu di bawah satu tahun.

6. Commercial paper

Merupakan instrument hutang yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang

ditujukan kepada pihak investor dengan tidak adanya jaminan (collateral) yang

digunakan untuk membiayai kewajiban jangka pendek.

7. Call money

Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang

berkaitan dengan transaksi pinjam meminjam dana antar pihak bank pada jangka

waktu yang pendek.

8. Banker’s acceptance

Merupakan instrumen pasar uang yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan impor dan

ekspor barang ataupun digunakan pada transaksi valas (valuta asing).

`

6

F. Pasar Modal

Pasar modal adalah suatu tempat yang terorganisasi di mana efek-efek jangka panjang

diperdagangkan. Efek adalah sebutan untuk surat berharga. Efek efek di pasar modal terdiri

dari saham, obligasi dan reksadana, produk derivatif dan lainnya. Seperti halnya pasar uang,

pasar modal mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang kelebihan

dana. Persamaan antara pasar uang dengan pasar modal adalah keduanya yakni kedua pasar

tersebut menjembatani yang kelebihan dana (supply) dengan pihak yang kekurangan dana

(demand). Hanya saja produk yang diperdagangkan bebeda dan transaksi dilakukan di bursa

efek. Secara sederhana perbedaan pasar uang dan pasar modal dapat dijabarkan dalam tabel

berikut :

Tabel 1 Perbedaan Pasar Uang dan Pasar Modal

Perbedaan Pasar Uang Pasar Modal

Jangka Waktu Jangka pendek Jangka panjang

Tempat Terjadi Bank Bursa Efek

Risiko Kurang berisiko Lebih berisiko

Return Bunga Deviden, capital gain, kupon

Produk SBPU, Deposito, SBI, Interbank

Call Money, Comercial Paper dsb

Saham, obligasi

Fungsi Operasi Pasar Terbuka

Pendanaan Jangka pendek

Pemenuhan likuiditas

Alternatf Pendanaan Jangka

Panjang

Pasar uang mempertemukan pihak yang kelebihan dana (supply) dengan pihak yang

kekurangan dana (demand) pada jangka pendek, sedangkan modal dalam jangka panjang.

Perbedaan keduanya yakni pada jangka waktunya. Jangka waktu pasar uang biasanya jangka

pendek kurang dari satu tahun sedangkan pasar modal pada jangka panjang lebih dari satu

tahun. Selain pada jangka waktu perbedaan antara pasar uang dengan pasar modal pada

tempat dilakukannya transaksi atau perdagangan. Jika pasar uang biasanya dilakukan antar

bank yang melibatkan bank dengan bank atau bank dengan nasabah maka pasar modal

dilakukan di bursa efek Indonesia yang melibatkan perusahaan dengan investor.

`

7

Soal-Soal Latihan

1. Apa yang dimaksud dengan pasar keuangan ?

2. Apa fungsi keberadaan pasar keuangan ?

3. Sebutkan dan jelaskan lembaga-lembaga perantara pasar keuangan !

4. Apa perbedaan bank dan pasar modal dalam perantara keuangan ?

5. Sebutkan jenis-jenis instrumen yang diperdaangakan dalam pasar keuangan pada masing-

masing jenis pasar keuangan ?

6. Mengapa pasar modal dan pasar uang disebut dengan pasar keuangan ?

7. Apa perbedaan pasar modal dengan pasar uang !

8. Apa fungsi pasar derivatif dalam pasar keuangan ?

9. Menurut anda, apa motivasi perusahaan melakukan penawaran umum di pasar modal ?

10. Berdasar risikonya, mana yang lebih berisiko, pasar modal atau pasar uang ? Jelaskan !

`

8

BAB II PASAR MODAL DI INDONESIA

A. Sejarah Pasar Modal di Indonesia

Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den Effectenhandel

pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun dilakukan tanpa

organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak lengkap. Pada tahun 1878

terbentuk perusahaan untuk perdagangan komuitas dan sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal

bakal PT. Perdanas.

Tahun 1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di Batavia

mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden per saham. Empat

tahun berikutnya (1896), harian Het Centrum dari Djoejacarta juga mengeluarkan prospektus

penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan harga perdana 100 gulden per saham. Tetapi,

tidak ada keterangan apakah saham tersebut diperjualbelikan. Menurut perkiraan, yang

diperjualbelikan adalah saham yang terdaftar di bursa Amsterdam tetapi investornya berada

di Batavia, Surabaya dan Semarang. Dapat dikatakan bahwa ini adalah periode permulaan

sejarah pasra modal Indonesia.

Sekitar awal abad ke-19 pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan

secara besar-besaran di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung

yang telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang

Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan

penduduk pribumi.

Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar modal.

Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya Amsterdamse Effectenbueurs mendirikan

cabang yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14 Desember 1912, yang menjadi

penyelenggara adalah Vereniging voor de Effectenhandel dan langsung memulai

perdagangan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini merupakan yang keempat tertua terbentuk

setelah Bombay (1830), Hong Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13

anggota bursa yang aktif (makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa.

Monod & Co.; Fa. Adree Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa.

Jeannette Walen; Fa. Wiekert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden;

Fa. Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa. Gebroeders.

Pada awalnya bursa ini memperjualbelikan saham dan obligasi

perusahaan/perkebunan Belanda yang beroperasi di Indonesia, obligasi yang diterbitkan

`

9

pemerintah (provinsi dan kotapraja), sertifikat saham perusahaan-perusahaan Amerika yang

diterbitkan oleh kantor administrasi di negeri Belanda serta efek perusahaan Belanda lainnya.

Meskipun pada tahun 1914 bursa di Batavia sempat ditutup karena adanya Perang

Dunia I, namun dibuka kembali pada tahun 1918. Perkembangan pasar modal di Batavia

tersebut begitu pesat sehingga menarik masyarakat kota lainnya. Untuk menampung minat

tersebut, pada tanggal 11 Januari 1925 di kota Surabaya dan 1 Agustus 1925 di Semarang

resmi didirikan bursa. Anggota bursa di Surabaya waktu itu adalah: Fa. Dunlop & Koff, Fa.

Gijselman & Steup, Fa. V. Van Velsen, Fa. Beaukkerk & Cop, dan N. Koster. Sedangkan

anggota bursa di Semarang waktu itu adalah : Fa. Dunlop & Koff, Fa. Gijselman & Steup, Fa.

Monad & Co, Fa. Companien & Co, serta Fa. P.H. Soeters & Co. Hal ini dikarenakan

keadaan pasar modal waktu itu cukup menggembirakan yang terlihat dari nilai efek yang

tercatat yang mencapai NIF 1,4 miliar (jika di indeks dengan harga beras yang disubsidi pada

tahun 1982, nilainya adalah + Rp. 7 triliun) yang berasal dari 250 macam efek.

Periode menggembirakan ini tidak berlangsung lama karena dihadapkan pada resesi

ekonomi tahun 1929 dan pecahnya Perang Dunia II (PD II). Keadaan yang semakin

memburuk membuat Bursa Efek Surabaya dan Semarang ditutup terlebih dahulu. Kemudian

pada 10 Mei 1940 disusul oleh Bursa Efek Jakarta. Selanjutnya baru pada tanggal 3 Juni

1952, Bursa Efek Jakarta dibuka kembali. Operasional bursa pada waktu itu dilakukan oleh

PPUE (Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek) yang beranggotakan bank negara, bank

swasta dan para pialang efek. Pada tanggal 26 September 1952 dikeluarkan Undang-undang

No 15 Tahun 1952 sebagai Undang-Undang Darurat yang kemudian ditetapkan sebagai

Undang-Undang Bursa.

Namun kondisi pasar modal nasional memburuk kembali karena adanya nasionalisasi

perusahaan asing, sengketa Irian Barat dengan Belanda, dan tingginya inflasi pada akhir

pemerintahan Orde Lama yang mencapai 650%. Hal ini menyebabklan tingkat kepercayaan

masyarakat kepada pasar modal merosot tajam, dan dengan sendirinya Bursa Efek Jakarta

tutup kembali.

Baru pada Orde Baru kebijakan ekonomi tidak lagi melancarkan konfrontasi terhadap

modal asing. Pemerintah lebih terbuka terhadap modal luar negeri guna pembangunan

eknomi yang berkelanjutan. Beberapa hal yang dilakukan adalah pertama, mengeluarkan

Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang pendirian Pasar Modal, membentuk Badan

Pembina Pasar Modal, serta membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM). Yang

kedua ialah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No.25 Tahun 1976 tentang penetapan PT

Danareksa sebagai BUMN pertama yang melakukan go public dengan penyertaan modal

`

10

negara Republik Indonesia sebanyak Rp. 50 miliar. Yang ketiga adalah memberikan keringan

perpajakan kepada perusahaan yang go public dan kepada pembeli saham atau bukti

penyertaan modal.

Perkembangan pasar modal selama tahun 1977 s/d 1987 mengalami kelesuan

meskipun pemerintah telah memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan yang

memanfaatkan dana dari bursa efek. Tersendatnya perkembangan pasar modal selama

periode itu disebabkan oleh beberapa masalah antara lain mengenai prosedur emisi saham

dan obligasi yang terlalu ketat, adanya batasan fluktuasi harga saham dan lain sebagainya.

PT. Semen Cibinong merupakan perusahaan pertama yang dicatat dalam saham BEJ.

Baru setelah pemerintah melakukan deregulasi pada periode awal 1987, gairah di

pasar modal kembali meningkat. Deregulasi yang pada intinya adalah melakukan

penyederhanaan dan merangsang minat perusahaan untuk masuk ke bursa serta menyediakan

kemudahan-kemudahan bagi investor. Kebijakan ini dikenal dengan tiga paket yakni Paket

Kebijaksanaan Desember 1987, Paket Kebijaksanaan Oktober 1988, dan Paket

Kebijaksanaan Desember 1988.

Paket Kebijaksanaan Desember 1987 atau yang lebih dikenal dengan Pakdes 1987

merupakan penyederhanaan persyaratan proses emisi saham dan obligasi, dihapuskannya

biaya yang sebelumnya dipungut oleh Bapepam, seperti biaya pendaftaran emisi efek.

Kebijakan ini juga menghapus batasan fluktuasi harga saham di bursa efek dan

memperkenalkan bursa paralel. Sebagai pilihan bagi emiten yang belum memenuhi syarat

untuk memasuki bursa efek.

Kemudian Paket Kebijaksanaan Oktober 1988 atau disingkat Pakto 88 ditujukan pada

sektor perbankkan, namun mempunyai dampak terhadap perkembangan pasar modal. Pakto

88 berisikan tentang ketentuan 3 L (Legal, Lending, Limit), dan pengenaan pajak atas bunga

deposito. Pengenaan pajak ini berdampak positif terhadap perkembangan pasar modal. Sebab

dengan keluarnya kebijaksanaan ini berarti pemerintah memberi perlakuan yang sama antara

sektor perbankan dan sektor pasar modal.

Yang ketiga adalah Paket Kebijaksanaan Desember 1988 atau Pakdes 88 yang pada

dasarnya memberikan dorongan yang lebih jauh pada pasar modal dengan membuka peluang

bagi swasta untuk menyelenggarakan bursa.Hal ini memudahkan investor yang berada di luar

Jakarta.

Di samping ketiga paket kebijakan ini terdapat pula peraturan mengenai dibukanya

izin bagi investor asing untuk membeli saham di bursa Indonesia yang dituangkan dalam

Keputusan Menteri Keuangan No. 1055/KMK.013/1989. Investor asing diberikan

`

11

kesempatan untuk memiliki saham sampai batas maksimum 49% di pasar perdana, maupun

49 % saham yang tercatat di bursa efek dan bursa paralel. Setelah itu disusul dengan

dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan No. 1548/KMK.013/1990 yang diubah lagi

dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1199/KMK.010/1991. Dalam keputusan ini

dijelaskna bahwa tugas Bapepam yang semula juga bertindak sebagai penyelenggara bursa,

maka hanya menjadi badan regulator. Selain itu pemerintah juga membentuk lembaga baru

seperti Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia

(KPEI), reksadana, serta manajer Investasi.

Keadaan setelah kebijakan deregulasi itu dikeluarkan benar-benar berbeda. Pasar

modal menjadi sesuatu yang menggemparkan, karena investasi di bursa efek berkembang

sangat pesat. Banyak perusahaan antri untuk dapat masuk bursa. Para investor domestik juga

ramai-ramai ikut bermain di bursa saham. Selama tahun 1989 tercatat 37 perusahaan go

public dan sahamnya tercatat (listed) di Bursa Efek Jakarta. Sedemikian banyaknya

perusahaan yang mencari dana melalui pasar modal, sehingga masyarakat luas pun

berbondong-bondong untuk menjadi investor. Perkembangan ini berlanjut dengan

swastanisasi bursa, yakni berdirinya PT. Bursa Efek Surabaya, serta pada tanggal 13 Juli

1992 berdiri PT. Bursa Efek Jakarta yang menggantikan peran Bapepam sebagai pelaksana

bursa.

Akibat dari perubahan yang menggembirakan ini adalah semakin tumbuhnya rasa

kepercayaan investor terhadap keberadaan pasar modal Indonesia. Hal ini ditindaklanjuti oleh

pemerintah dengan mengeluarkan peraturan berupa Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 yang

berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 1996. Undang-undang ini dilengkapi dengan peraturan

organiknya, yakni Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan

Kegiatan di Bidang Pasar Modal, serta Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 1995 tentang Tata

Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.

Tahun 1995, mulai diberlakukan sistem JATS (Jakarta Automatic Trading System).

Suatu system perdagangan di lantai bursa yang secara otomatis me-matchkan antara harga

jual dan beli saham. Sebelum diberlakukannya JATS, transaksi dilakukan secara manual.

Misalnya dengan menggunakan “papan tulis” sebagai papan untuk memasukkan harga jual

dan beli saham. Perdagangan saham berubah menjadi scripless trading, yaitu perdagangan

saham tanpa warkat (bukti fisik kepemilikkan saham). Lalu dengan seiring kemajuan

teknologi, bursa kini menggunakan sistem Remote Trading, yaitu sistem perdagangan jarak

jauh.

`

12

Pada tanggal 22 Juli 1995, BES merger dengan Indonesian Parallel Stock Exchange

(IPSX), sehingga sejak itu Indonesia hanya memiliki dua bursa efek: BES dan BEJ.

Pada tanggal 19 September 1996, BES mengeluarkan sistem Surabaya Market

information and Automated Remote Trading (S-MART) yang menjadi Sebuah sistem

perdagangan yang komprehensif, terintegrasi dan luas remote yang menyediakan informasi

real time dari transaksi yang dilakukan melalui BES.

Pada tahun 1997, krisis ekonomi melanda negara-negara Asia, khususnya Thailand,

Filipina, Hong Kong, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, dan Cina, termasuk

Indonesia. Akibatnya, terjadi penurunan nilai mata uang asing terhadap nilai dolar.

Bursa Efek Jakarta melakukan merger dengan Bursa Efek Surabaya pada akhir 2007

dan pada awal 2008 berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia.

Dari regulasi yang dikeluarkan periode ini mempunyai ciri khas yakni, diberikannya

kewenangan yang cukup besar dan luas kepada Bapepam selaku badan pengawas. Amanat

yang diberikan dalam UU Pasar Modal secara tegas menyebutkan bahwa Bapepam dapat

melakukan penyelidikan, pemeriksaan, dan penyidikan jika terjadi kejahatan di pasar modal.

Sumber : Wikipedia

B. Pasar Modal

Menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995 Pasar modal adalah sebagai

suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi

yang berkaitan dengan efek”. Dengan kata lain, pasar modal merujuk pada pasar yang

dikelola secara terorganisir dengan aktivitas perdagangan surat berharga, seperti ekuitas

(saham), surat utang (obligasi), reksadana, option, warrant, right, dengan menggunakan jasa

perantara, komisioner, dan underwriter. Instrumen keuangan yang diperdagangkan tersebut

merupakan instrumen jangka panjang dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.

Pasar Modal atau disebut dengan capital market bertindak sebagai penghubung antara

para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen

melalui jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya. Pasar Modal memiliki peran

penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi.

Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar

modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, proyek baru, ekspansi, penambahan

modal kerja dan lain-lain. Menurut Bruce Lliyd (1976) keberadaan pasar modal sendiri dapat

`

13

meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang yang akan menunjang

pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan

Kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument

keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, pasar modal

memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya

dan masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik

keuntungan dan risiko masing-masing instrument sebagai alternatif investasi selain investasi

pada deposito, emas, tanah dan bangunan, dan lain sebagainya.

Secara umum, jika diperluas maka fungsi pasar modal antara lain :

1. Sebagai sarana penambah modal bagi usaha

Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cara penawaran umum ke pasar modal

baik dengan menerbitkan saham atau obligasi. Saham-saham ataupun obligasi ini

akan dibeli oleh masyarakat umum, perusahaan-perusahaan lain, lembaga, atau oleh

pemerintah.

2. Sebagai sarana pemerataan pendapatan

Setelah jangka waktu tertentu, saham yang telah dibeli akan memberikan deviden

(bagian dari keuntungan perusahaan) kepada para pembelinya (pemiliknya).

Sedangkan pembelian oobligasi akan memberikan kupon. Oleh karena itu, penjualan

saham/obligasi melalui pasar modal dianggap sebagai sarana pemerataan pendapatan.

3. Sebagai sarana peningkatan kapasitas produksi

Dengan adanya tambahan modal yang diperoleh dari pasar modal, maka produktivitas

perusahaan akan meningkat.

4. Sebagai sarana penciptaan tenaga kerja

Keberadaan pasar modal dapat mendorong muncul dan berkembangnya industri lain

yang berdampak pada terciptanya lapangan kerja baru.

5. Sebagai sarana peningkatan pendapatan negara

Setiap deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan dikenakan pajak

oleh pemerintah. Adanya tambahan pemasukan melalui pajak ini akan meningkatkan

pendapatan negara.

6. Sebagai indikator perekonomian negara

Aktivitas dan volume penjualan/pembelian di pasar modal yang semakin meningkat

(padat) memberi indikasi bahwa aktivitas bisnis berbagai perusahaan berjalan dengan

baik. Begitu pula sebaliknya.

`

14

C. Bursa Efek

Bursa efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana

untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan

memperdagangkan efek antara mereka. Dengan kata lain bursa efek adalah tempat dimana

jual beli efek-efek pasar modal terjadi.

Bursa Efek Indonesia (Indonesian Stock Exchange) adalah sebutan bursa efek di

Indonesia. Sebelum tahun 2007, kita mempuyai dua bursa efek yakni Bursa Efek Jakarta dan

Bursa Efek Surabaya yang kemudian merger menjadi PT. Bursa Efek Indonesia. Anggota

Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan sekuritas perantara pedagang efek yang telah

memperoleh izin usaha dari Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia sehingga mempunyai

hak untuk mempergunakan sistem AIdan atau sarana Bursa Efek Indonesia sesuai dengan

peraturan Bursa Efek Indonesia guna melakukan transaksi bursa.

Tabel 2 Daftar Anggota Bursa

NO KODE NAMA IJIN

1 AD Oso Securities PEE PPE –

2 AF Harita Kencana Securities – PPE –

3 AG Kiwoom Securities Indonesia – PPE –

4 AH Makinta Securities PEE PPE –

5 AI UOB Kay Hian Securities PEE PPE –

6 AK UBS Securities Indonesia PEE PPE –

7 AN Wanteg Securindo PEE PPE –

8 AO Erdikha Elit Sekuritas PEE PPE –

9 AP Pacific Capital PEE – –

10 AR Binaartha Parama PEE PPE –

11 AT Phintraco Securities – PPE –

12 AZ Sucorinvest Central Gani PEE PPE –

13 BD Indomitra Securities PEE PPE –

14 BF Intifikasa Securindo PEE PPE –

15 BJ Inti Kapital Sekuritas PEE PPE –

16 BK J.P Morgan Securities

Indonesia PEE PPE –

17 BM Overseas Securities PEE PPE –

18 BQ Danpac Sekuritas PEE PPE –

19 BR Trust Securities – PPE –

20 BS Equity Securities Indonesia PEE PPE MI

21 BW BNP Paribas Securities

Indonesia PEE PPE –

22 BZ Batavia Prosperindo Sekuritas PEE – –

23 CC Mandiri Sekuritas PEE PPE –

`

15

24 CD Mega Capital Indonesia PEE PPE –

25 CG Citigroup Securities Indonesia PEE – –

26 CM Optima Kharya Capital

Securities PEE PPE –

27 CP Valbury Asia Securities PEE PPE –

28 CS Credit Suisse Securities

Indonesia PEE – –

29 DB Deutsche Securities Indonesia PEE – –

30 DD Makindo Securities PEE – –

31 DH Sinarmas Sekuritas PEE PPE –

32 DM Masindo Artha Securities PEE PPE –

33 DP DBS Vickers Securities

Indonesia PEE PPE –

34 DR RHB Osk Securities Indonesia PEE PPE –

35 DU Redialindo Mandiri – PPE –

36 DX Bahana Securities PEE PPE –

37 EL Evergreen Capital PEE PPE –

38 EP MNC Securities PEE – –

39 ES Ekokapital Sekuritas – PPE –

40 FG Nomura Indonesia PEE PPE –

41 FM Onix Sekuritas PEE PPE –

42 FO Forte Mentari Securities – PPE –

43 FS Yuanta Securities Indonesia PEE PPE –

44 FZ Waterfront Securities

Indonesia PEE PPE –

45 GA Bloom Nusantara Capital – PPE –

46 GI Mahastra Capital – PPE –

47 GR Panin Sekuritas Tbk. PEE PPE –

48 GW HSBC Securities Indonesia PEE PPE –

49 HD HD Capital Tbk PEE PPE –

50 HK Brent Securities PEE PPE –

51 HP Henan Putihrai PEE PPE –

52 ID Anugerah Securindo Indah – PPE –

53 IF Samuel Sekuritas Indonesia PEE PPE –

54 IH Pacific 2000 Securities – PPE –

55 II Danatama Makmur PEE PPE MI

56 IN Investindo Nusantara

Sekuritas PEE PPE –

57 IP Asjaya Indosurya Securities PEE PPE MI

58 IT Intiteladan Arthaswadaya – PPE –

59 IU Inovasi Utama Sekurindo – PPE –

60 KI Ciptadana Securities PEE – –

61 KK Phillip Securities Indonesia PEE PPE –

62 KS Kresna Securities PEE PPE –

63 KW Madani Securities PEE PPE –

`

16

64 KZ CLSA Indonesia PEE PPE –

65 LG Trimegah Securities Tbk. PEE PPE –

66 LH NC Securities PEE PPE –

67 LK Recapital Securities PEE PPE –

68 LS Reliance Securities Tbk. PEE – –

69 MG Semesta Indovest PEE PPE –

70 MI Victoria Securities Indonesia PEE PPE –

71 MK Equator Securities PEE – –

72 ML Merrill Lynch Indonesia PEE – –

73 MS Morgan Stanley Asia

Indonesia PEE PPE –

74 MU Minna Padi Investama PEE PPE –

75 NI BNI Securities PEE PPE –

76 OD Danareksa Sekuritas PEE PPE –

77 OK Net Sekuritas – PPE –

78 PC First Asia Capital – PPE –

79 PD Indo Premier Securities PEE – MI

80 PF Danasakti Securities PEE PPE –

81 PG Panca Global Securities Tbk. PEE PPE –

82 PI Magenta Kapital Indonesia PEE PPE –

83 PK Pratama Capital Indonesia PEE PPE –

84 PO Pilarmas Investindo – PPE –

85 PP Aldiracita Corpotama PEE PPE –

86 PS Paramitra Alfa Sekuritas – PPE MI

87 QA Prime Capital Securities – PPE –

88 RB Nikko Securities Indonesia PEE PPE MI

89 RF Buana Capital PEE PPE –

90 RG Profindo International

Securities PEE PPE –

91 RO NISP Sekuritas PEE PPE –

92 RS Yulie Sekurindo Tbk. PEE PPE –

93 RX Macquarie Capital Securities

Indonesia PEE PPE –

94 SA Bosowa Sekuritas PEE PPE –

95 SC Senni Cahaya – PPE –

96 SH Artha Securities Indonesia PEE PPE –

97 SM Millenium Danatama

Sekuritas – PPE –

98 SQ BCA Sekuritas PEE PPE –

99 SS Supra Securinvest – PPE –

100 TA Magnus Capital PEE PPE –

101 TF Universal Broker Indonesia PEE PPE –

102 TP Ocbc Sekuritas Indonesia PEE PPE –

103 TS Dwidana Sakti Sekurindo – PPE –

104 TX Dhanawibawa PEE PPE MI

`

17

Arthacemerlang

105 WW Jakarta Securities PEE PPE –

106 XA NH Korindo Securities

Indonesia

PEE PPE –

107 XC Primasia Securities – PPE –

108 XL Mahakarya Arthasecurities – PPE –

109 YB Jasa Utama Capital PEE PPE –

110 YJ Lautandhana Securindo PEE PPE –

111 YO Amantara Securities PEE PPE –

112 YP Daewoo Securities Indonesia PEE PPE –

113 YU CIMB Securities Indonesia PEE PPE –

114 ZP Maybank Kim Eng Securities PEE PPE –

115 ZR Bumiputera Sekuritas PEE PPE –

Bursa efek pada saat ini sudah berkembang luas, bursa efek di Amerika bahkan sudah

terbentuk dan beroperasi sejak lebih dari 200 tahun yang lalu. Bahkan di beberapa negara,

terdapat beberapa bursa efek dalam satu negara yang melayani perdagangan efek. Sebagai

contohnya di Amreika terdapat beberapa bursa efek seperti American Stock Exchange, New

York Stock Exchange dan lain sebagainya. New York Stock Exchange disingkat menjadi

NYSE saat ini merupakan bursa efek terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar mencapai

US$19,223 triliun. New York Stock Exchange mulai dirilis pada tanggal 17 Mei 1792 dimana

merupakan bursa efek yang paling berpengaruh di dunia. Lebih dari 2 ribu emiten yang

terdaftar di New York Stock Exchange. Di Indoensia sendiri saat ini, pada tahun 2017 terdapat

lebih dari 500 emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Berikut ini adalah daftar 11

besar bursa efek terbesar di dunia berdasar kapitalisasi pasar. (visualcapitaist.com)

Tabel 3 Daftar Bursa Efek Terbesar di Dunia

No Bursa Efek Asal

Usia

(Tahun)

Jumlah

Perusahaan

1 New York Stock Exchange Amerika Serikat 224 2400

2 Nasdaq Amerika Serikat 45 2058

3 London Stock Exchange Inggris 215 3041

4 Tokyo Stock Exchange Jepang 138 2292

5 Shanghai Stock Exchange China 26 1041

6 Hongkong Stock Exchange Hongkong 125 1866

7 Euronext Eropa 16 1299

8 Totonto Stock Exchange Kanada 155 1524

9 Shenzen Stock Exchange China 29 1420

10 Frankurt Stock Exchange Jerman 431 3769

11 Bombay Stock Exchange India 141 5749

`

18

D. Indeks Saham

Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada

publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik.

Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI

mempunyai beberapa jenis indeks, ditambah dengan sepuluh jenis indeks sektoral.

Indeks-indeks saham yang ada di Indonesia antara lain adalah :

1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Indeks Harga Saham Gabungan menunjukkan rata-rata harga saham semua perusahaan

tercatat di Bursa Efek Indonesia. Sebagai benchmark, keseluruhan harga saham

dihitung secara tertimbang berdasarkan besarnya kapitalasisasi pasar. Agar IHSG dapat

menggambarkan keadaan pasar yang wajar, Bursa Efek Indonesia berwenang

mengeluarkan untuk tidak memasukkan satu atau beberapa perusahaan tercatat dari

perhitungan IHSG. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham perusahaan

tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi

pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut

berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG.

2. Indeks Sektoral

Indeks Sektoral menunjukkan menunjukkan rata-rata harga saham semua perusahaan

tercatat dalam sektor-sektor tertentu. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu

sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi,

Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur.

3. Indeks LQ45

Indeks LQ45 terdiri dari 45 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan

pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah

ditentukan. Review dan penggantian saham LQ45 dilakukan setiap 6 bulan. Jika tidak

memenuhi kreiteria maka pada 6 bulan berikutnya adkan dikeluarkan dari indeks LQ45.

4. Jakarta Islmic Index (JII)

Jakarta Islamic Index adalah indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari

saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah) dengan

mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas.

5. Indeks Kompas100

Indeks kompas terdiri dari 100 saham perusahaan tercatat yang dipilih berdasarkan

pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah

ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan.

`

19

6. Indeks BISNIS-27

Indeks ini muncul dari kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis

Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27.

Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria

fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola

perusahaan.

7. Indeks PEFINDO25

Indeks ini muncul dari kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating

PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25.

Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal

khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises

/ SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan

mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal

(Return on Equity / ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas,

diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik.

8. Indeks SRI-KEHATI

Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan

Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). SRI adalah kependekan dari

Sustainable Responsible Investment. Indeks ini diharapkan memberi tambahan

informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki

kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran

terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini

terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan

kriteri-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio(PER) dan Free Float.

9. Indeks Papan Utama

Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama.

10. Indeks Papan Pengembangan

Mengguanakn saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan

Pengembangan.

11. Indeks Individual

Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat.

`

20

E. Struktur Pasar Modal

Struktur tertinggi dalam pasar modal di Indoensia adalah Otoritas Jasa keuangan (OJK).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur

tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,

pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam

pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran

Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen

industri jasa keuangan. Di pasar modal,, otoritas Jasa keuangan mempunyai mewenang dalam

mengawasi keseluruhan aktifitas di Pasar modal.

Self Regulatory Organization (SRO) adalah organisasi yang punya kewenangan untuk

membuat peraturannya sendiri yang berhubungan dengan kegiatan yang terjadi dalam

organisasi tersebut dan peraturan-peraturannya ditaati oleh para anggota yang tergabung.

Terdapat 3 SRO yang menjalankan Pasar Modal yang berada dibawah OJK, antara lain :

Bursa Efek Indonesia;

Kliring Penjaminan Efek Indonesia; dan

Kustodian Sentral Efek Indonesia

Berikut ini adalah gambaran yang menunjukkan struktur pasar modal di Indonesia :

Gambar 1 Struktur Pasar Modal di Indonesia

Otoritas Jasa Keuangan

Bursa Efek Indonesia Lembaga Kliring dan

Penjamin

(Kliring Penjamin Efek

Indonesia)

Lembaga Penyimpan

dan Penyelesaian

(Kustodian Sentral

Efek Indonesia)

Self Regulatory Organization (SRO)

Perusahaan

Efek

Lembaga

Penunjang

Profesi

Penunjang

Investor Emiten

`

21

Berikut ini adalah lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal :

1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga tinggi negara yang bebas dan

independen yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi

menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap

keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor perbankan, non

perbankan pasar modal, dan sektor jasa keuangan non bank seperti asuransi, Dana

pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.

OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan

pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank

Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen

industri jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar

keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil,

transparan, dan akuntabel ; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara

berkelanjutan dan stabil; dan mampu melindungi kepentingan konsumen dan

masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas pengaturan, OJK mempunyai wewenang untuk

menetapkan peraturan peraturan perundang-undangan, pengawasan, keputusan, sanksi

administratif terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan; dan memberikan dan/atau mencabut izin

usaha; izin orang perseorangan; efektifnya pernyataan pendaftaran; surat tanda

terdaftar; persetujuan melakukan kegiatan usaha; pengesahan; persetujuan atau

penetapan pembubaran; dan penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan

perundang-undangan di sektor jasa keuangan.

2. Lembaga Kliring dan Penjamin (Kliring Penjamin Efek Indonesia)

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) merupakan Lembaga Penyimpanan

dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Indonesia, yang didirikan di Jakarta, pada

tanggal 23 Desember 1997 dan memperoleh izin operasional pada tanggal 11

November 1998. Dalam kelembagaan pasar modal Indonesia, KSEI merupakan salah

satu dari Self Regulatory Organization (SRO), selain Bursa Efek Indonesia (BEI) serta

Lembaga Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

`

22

Berdasarkan ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di pasar modal Indonesia dengan

menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur,

wajar, dan efisien. Sesuai fungsinya, KSEI memberikan layanan jasa penyimpanan dan

penyelesaian transaksi Efek, meliputi: penyimpanan Efek dalam bentuk elektronik,

penyelesaian transaksi Efek, administrasi Rekening Efek, distribusi hasil Corporate

Action, dan jasa-jasa terkait lainnya.

KSEI mulai menjalankan kegiatan operasional pada tanggal 9 Januari 1998, yaitu

kegiatan penyelesaian transaksi Efek dengan warkat dengan mengambil alih fungsi

sejenis dari PT Kliring Deposit Efek Indonesia (KDEI) yang sebelumnya merupakan

Lembaga Kliring Penyimpanan dan Penyelesaian (LKPP). Selanjutnya sejak 17 Juli

2000, KSEI bersama BEI (sebelumnya Bursa Efek Jakarta) dan KPEI

mengimplementasikan perdagangan dan penyelesaian saham tanpa warkat (scripless

trading) di pasar modal Indonesia. Saham KSEI dimiliki oleh para pemakai jasanya,

yaitu: SRO (BEI dan KPEI), Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan Biro Administrasi

Efek (BAE).

Pemegang Rekening KSEI terdiri dari Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Pemegang Rekening menggunakan jasa KSEI, salah satunya untuk

mengadministrasikan portofolio investor yang menjadi nasabah mereka dengan

membuka Sub Rekening Efek di KSEI. Dengan dibukanya Sub Rekening Efek, nasabah

Pemegang Rekening dapat melihat langsung portofolio mereka yang tersimpan di

KSEI.

Emiten yang Efeknya terdaftar di KSEI menggunakan jasa KSEI untuk

mengadminsitrasikan Efek yang telah mereka keluarkan, antara lain untuk memperoleh

data pihak-pihak yang menjadi pemegang Efeknya dan sebagai bagian dari proses

distribusi aksi korporasi.

BAE sebagai pihak yang mengelola Efek Emiten menggunakan jasa KSEI dalam

membantu mereka mengelola Efek Emiten yang tersimpan di KSEI. Jasa KSEI yang

digunakan oleh BAE salah satunya adalah penyediaan informasi mengenai data

kepemilikan Efek Emiten yang dikelolanya.

Jalinan kerja sama antara KSEI dan Bank Pembayaran dilakukan mengingat

KSEI sebagai lembaga non perbankan tidak dapat menjalankan fungsi pemindahbukuan

dana, terutama untuk transaksi yang terkait dengan penerimaan dan pembayaran dana

kepada pemakai jasa. Hal ini terkait juga dengan persyaratan penempatan posisi dana

`

23

pada rekening khusus di bank yang tercantum dalam Peraturan Bapepam-LK No.

III.C.6 tentang Prosedur Operasi dan Pengendalian Interen Lembaga Penyimpanan dan

Penyelesaian. Seluruh dana yang tercatat dalam Rekening Efek milik Pemegang

Rekening akan ditempatkan oleh KSEI pada Bank Pembayaran dalam rekening giro

khusus.

3. Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian (Kustodian Sentral Efek Indonesia)

PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) didirikan pada tanggal 5 Agustus

1996dan diresmikan sebagai badan hukum sejak 24 September 1996 melalui

pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Saat ini, 100% modal disetor

KPEI dimiliki oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan porsi total modal disetor

yang telah ditempatkan sebesar Rp 15 miliar.

KPEI sebagai salah satu Self-Regulatory Organization (SRO) dibawah

pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), diberi kewenangan untuk membuat dan

menerapkan peraturan terkait fungsinya sebagai LKP di pasar modal Indonesia. Hal ini

sesuai dengan amanat UU Pasar Modal No 8 tahun 1995, yang menyebutkan bahwa

tugas LKP adalah untuk menyediakan jasa klriing dan penjaminan penyelesaian

transaksi bursa yang teratur, wajar dan efisien serta jasa lain berdasarkan ketentuan

yang ditetapkan oleh OJK.

Keberadaan KPEI dalam industri pasar modal Indonesia berfungsi sebagai LKP

yang menjalankan kegiatan kliring dan fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa.

Kegiatan kliring dimaksud melalui proses penentuan hak dan kewajiban atas transaksi

bursa, dari setiap Anggota Kliring (AK) yang wajib diselesaikan pada tanggal

penyelesaian. Adapun fungsi penjaminan penyelesaian transaksi bursa dilakukan

dengan cara memberikan kepastian secara hukum untuk dipenuhinya hak dan

kewajiban bagi AK yang timbul dari transaksi bursa.

4. Perusahaan Efek

Perusahaan efek Pihak adalah pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai berikut :

a. Penjamin Emisi Efek (Underwriter)

b. Perantara Pedagang Efek

c. Manajer Investasi.

`

24

Penjamin Emisi Efek (Underwriter)

Underwriter adalah penjamin emisi bagi setiap perusahaan yang akan

menerbitkan sahamnya di pasar modal. Dalam pratiknya, underwriter akan membantu

suatu sindikasi penjamin yang terdiri dari beberapa underwriter dengan porsi penjamin

yang berbeda-beda. Pihak dengan porsi penjamin terbesar umumnya adalah para

penjamin pelaksana atas emisi tersebut.

Sebagai contoh, PT X memutuskan untuk go public atau menjual sahamnya

kepada publik. Sekuritas Y yang menjadi emisinya menyatakan bahwa PT X layak

untuk go public. Reputasi sebuah underwriter menjadi hal yang penting dalam

menyatakan sebuah perusahaan layat atu tidak untuk dijadikan go public. Jika

perusahaan memiliki citra baik atau mengalami kesuksesan, reputasi underwriter juga

akan ikut meningkat.

Underwriter mempunyai bentuk sistem penjamin :

a. full commitment

Sifat penjaminan ini mengharuskan/mewajibkan underwriter untuk

bertanggungjawab sepenuhnya atas terjualnya efek yang diperjanjikan dalam

Penawaran Umum. Dengan kata lain, apabila efek yang ditawarkan/ dijual

dalam penawaran umum tersebut tidak ada yang membeli atau tidak terjual

sama sekali, maka underwriter wajib membeli seluruh efek tersebut.

b. Best effort commitment

Sifat penjaminan ini lebih rendah tingkat tanggungjawabnya dengan full

commitment dimana apabila efek yang ditawarkan dalam penawaran umum

tidak diminati oleh para investor, maka penjamin emisi hanya berusaha sekuat

tenaga untuk menawarkan kepada para investor.

c. Stand-by comiitment

Sifat penjaminan ini paling rendah dibandingkan dengan full commitment dan

best effort commitment. dimana penjamin emisi hanya bertindak sebagai

pendamping atau partner untuk menjualkan efek yang ditawarkan dalam

penawaran umum tersebut. Sampai saat ini belum ada Emiten yang melakukan

perjanjian emisi efek dengan underwriter secara stand-by commitment.

`

25

Perantara Perdagangan Efek (Broker/ Pialang)

Perantara Pedagang Efek, seringkali disebut juga Pialang saham atau broker

dealer, adalah Pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli Efek untuk kepentingan

sendiri atau pihak lain. Efek yang diperjualbelikan dapat berupa saham, obligasi,

reksadana atau produk derivatif lainnya. Untuk dapat melakukan perdagangan pada

suatu bursa efek, perantara pedagang efek tersebut umumnya harus terdaftar sebagai

anggota pada bursa efek yang bersangkutan.

Investment Company

Invesment company biasa disebut dengan perusahaan reksadana. Produknya

disebut dengan mutual fund. Reksadana sendiri adalah kumpulan danamasyarakat yang

dikelolaoleh manajer investasi yang diinvestakan pada efek-efek atau surat berharga

tertentu tergantung jenisnya.

5. Lembaga Penunjang Pasar Modal

Lembaga penunjang Pasar Modal terdiri dari :

a. Biro Administrasi Efek (BAE)

Merupakan pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melakukan pencatatatn

kepemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek.

b. Bank Kustodian

Merupakan pihak yang memberikan jasa penitipan kolektif dan harta lainnya yang

berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga dan hak-

hak lain, menyelesaikan transaksi efek, mewakili pemegang rekening.

c. Wali Amanat (trustee)

6. Profesi Penunjang

Profesi penunjang pasar modal terdiri dari :

a. Akuntan

Akuntan Publik adalah pihak yang memberikan pendapat atas kewajaran dalam

semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, serta arus kas sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum

b. Konsultan Hukum

Konsultan hukum bertugas melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi

hukum (legal audit), memberikan pendapat dari segi hukum pada emiten.

`

26

c. Penilai

Merupakan pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan,

kemudian menerbitkan dan menandatangani laporan penilai, yaitu pendapat atas

nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian penilai.

d. Notaris

Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang membuat Akta Anggaran Dasar

dan Akta Perubahan Anggaran Dasar termasuk pembuatan Perjanjian Emisi Efek,

Perjanjian Antar Penjamin Emisi Efek dan Perjanjian Agen Penjual, menyiapkan

Kontrak Investasi Kolektif (KIK) reksa dana serta perubahannya

7. Emiten

Emiten adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga

atau melakukan emisi di bursa. Dengan kata lain perusahaan yang terdaftar di pasar

modal disebut dengan emiten. Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai

tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham

(RUPS), antara lain seperti :

a. Perluasan usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.

b. Memperbaiki struktur modal

c. Mengadakan pengalihan pemegang saham.

8. Investor

Investor adalah pihak yang meminjamkan dana atau menanamkan dana untuk

diinvestasikan atau dikelola pihak lain. Jumlah investor di pasar modal Indonesia pada

bulan September 2015 sebanyak 409.042 investor, dimana hanya sebesar 30% yang

aktif.

Jenis investor jika dilihat dari pelakunya dibagi menjadi 2 yakni :

a. Investor ritel

b. Investor institusional.

Sedangkan jika dilihat dari asalnya, investor dibagi menjadi 2 yakni :

a. Investor domestik

Transaksi perdagangan di BEI sebagian besar dilakukan oleh investor domestik.

b. Investor asing (foreign)

Walau transaksi perdagangan di BEI lebih sedikit, tetapi peran investor asing dapat

mempengaruhi pergerakan saham di BEI.

`

27

Tabel 4 Rekapitulasi Nilai Perdagangan Saham Berdasarkan Tipe Investor (Dalam Rp Miliar)

Periode Domestik Asing

Net Beli Asing Kontribusi Investor (%)

Beli Jual Beli Jual Domestik Asing

2011 782,200.16 806,490.52 441,240.34 416,949.99 24,290.35 64.93 35.07

2012 633,327.86 649,209.20 482,785.40 466,904.05 15,881.35 57.46 42.54

2013 892,668.82 872,021.72 629,453.54 650,100.64 (20,647.10) 57.97 42.03

2014 842,376.04 884,973.54 611,016.32 568,418.82 42,597.50 59.42 40.58

2015 810,032.91 787,443.87 596,329.46 618,918.49 (22,589.04) 56.79 43.21

2016 1,156,095.46 1,172,264.96 688,492.11 672,322.62 16,169.49 63.11 36.89

2017 713,551.95 715,513.75 410,567.06 408,605.26 1,961.81 63.56 36.44

Januari 86,102.68 85,135.89 33,188.50 34,155.30 (966.80) 71.77 28.23

Februari 98,669.29 97,864.20 44,680.52 45,485.61 (805.09) 68.55 31.45

Maret 99,391.63 109,510.60 71,671.77 61,552.80 10,118.97 61.06 38.94

April 105,021.24 118,990.32 68,420.22 54,451.14 13,969.08 64.58 35.42

Mei 96,024.46 95,399.89 68,331.16 68,955.73 (624.57) 58.23 41.77

Juni 68,179.19 63,859.40 41,632.46 45,952.25 (4,319.79) 60.12 39.88

Juli 85,323.74 74,683.88 46,539.44 57,179.29 (10,639.85) 60.67 39.33

`

28

Soal-Soal Latihan

1. Menurut sejarahnya kapan pertama kali keberadaan pasar modal di Indonesia ?

2. Jelaskan tujuan dibentuknya pasar modal pertama di Indonesia ?

3. Apa perbedaan kondisi pasar modal pada masa orde baru dengan orde lama ?

4. Sebutkan bursa-bursa yang berpengaruh di Asia dan Amerika !

5. Jelaskan 3 fungsi perusahaan efek !

6. Apa fungsi KPEI ?

7. Apa fungsi KSEI ?

8. Menurut anda apakah keberadaan pasar modal dapat menunjang pertumbuhan riil

ekonomi di Indonesia ! Jelaskan

9. Menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995 Pasar modal adalah sebagai suatu

kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum. Apa yang dimaksud dengan

penawaran umum ?

10. Apa fungsi underwriter dalam penawaran umum ?

11. Apa yang dimaksud dengan oversubcribe dalam emisi saham ?

12. Jelaskan fungsi pasar modal sebagai sarana peningkatan pendapatan negara ?

13. Jelaskan fungsi pasar modal sebagai sebagai indikator perekonomian negara

14. Jelaskan apa fungsi dibentuknya index saham. Sebutkan minimal 4 indeks saham di bursa

efek Indonesia ?

`

29

BAB III

INSTRUMEN PASAR MODAL

A. Pengantar

Menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995 Pasar modal adalah suatu

kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan

publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang

berkaitan dengan efek”. Dengan kata lain, pasar modal merujuk pada pasar yang dikelola

secara terorganisir dengan aktivitas perdagangan efek-efek jangka panjang dengan jangka

waktu lebih dari 1 tahun seperti

1. Ssaham

2. Obligasi

3. Reksadana

4. Efek derivatif seperti option

5. Lain-lain seperti warrant, right, etf

B. Saham

Saham atau ekuitas disebut juga dengan stock atau istilah lainnya share merupakan

penyertaan terbatas atau bukti kepemilikan perusahaan. Dengan menyertakan modal tersebut,

maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan,

dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Emiten melakukan emisi melalui perantara yang dijual melalui penwaran umum

perdana di pasar primer. Dengan penerbitan saham melalui penawaran umum tersebut

memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan dana yang digunakan untuk membiayai

proyek-proyek tertentu. Yang selanjutnya kemudian dapat diperjual belikan lagi antar

investor melalui atau pasar sekunder. Pemegang saham (shareholder atau stockholder),

adalah seseorang atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada

perusahaan.

Secara umum saham dibedakan menjadi 2 yakni :

1. Saham Biasa (common stock.)

Pemegang saham biasa ini mempunyai hak suara proporsional pada berbagai

keputusan penting perusahaan antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat

umum pemegang saham (RUPS).

2. Saham Preferen

`

30

Saham preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan (hybrid)

antara saham biasa dan obligasi. Pemegang saham biasa memiliki hak klaim atas

penghasilan dan aktiva perusahaan.

Selain sebagai media pendanaan, saham merupakan instrument investasi yang banyak

dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh investor dengan membeli atau memiliki

saham yakni :

1. Dividen

Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan

berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah

mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Dividen yang dibagikan

perusahaan dapat berupa dividen tunai atau dapat pula berupa dividen saham (share

deviden)

Deviden yang dibayar perusahaan kepada para pemegang saham berasal dari

laba yang diperoldeh pada tahun terakhir. Dividend Payout Ratio (DPR) adalah Rasio

perbandingan antara dividen yang dibagikan dengan laba bersih yang diperoleh.

Semakin besar nilai DPR maka semakin banyak proporsi laba perusahaan yang

dibagikan dalam deviden kepada para pemegang saham.

Tidak semua perusahaan membagikan deviden. Ada perusahaan yang rutin

membagikan deviden setiap tahunnya atau setiap 6 bulan. Ada juga perusahaan yang

tidak membagikan deviden. Perusahaan yang sudah matang biasanya membagikan

devidennya setiap tahun yang besarnya bervariasi.

Dividen Yield adalah Prosentase keuntungan dari perbandingan dividen yang

dibagikan dengan harga saham perusahaan. Ketika perusahaan memutuskan untuk

membagikan deviden sejumlah Rp 200 per lembar saham sedangkan harga beli saham

investor sebesar Rp 4000 per lembar saham, maka keuntungan dari dividen yield

sebesar 5% (200/4000)

Secara umum terdapat dua tanggal yang perlu diamati dalam pembagian

deviden yakni :

a. Cum-date adalah hari dimana masih terdapat hak untuk mendapatkan dividen

sampai ditutup perdagangan saham tersebut yaitu pada pukul 16.00, jika

`

31

pemegang saham masih memiliki saham tersebut,maka pemegang saham berhak

mendapat dividen.

b. Ex-date adalah hari dimana tidak terdapat hak untuk mendapatkan dividen, jika

pemegang saham menjual sahamnya pada Ex-date maka pemegang saham tetap

berhak mendapatkan dividen, sedangkan investor yang membeli pada saat Ex-date

tidak berhak mendapatkan Dividen

c. Recording – date adalah tanggal pengumuman para pemegang saham yang

mendapatkan dividen

d. Payment date adalah tanggal pembayaran dividen kepada seluruh pemegang

saham yang berhak.

2. Capital Gain

Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain

terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya

Investor membeli saham X dengan harga per saham Rp 1.000 kemudian menjualnya

dengan harga Rp 1.500 per saham yang berarti investor tersebut mendapatkan capital

gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya. Presentase Return (%) yang

diperoleh :

(1500-1000)/1000 = 50%

Selain mempunyai keuntungan, saham juga memiliki risiko. Jika dibandingkan dengan

instrumen lain seperti instrumen di pasar uang, saham memiliki risiko yang lebih besar.

Kerugian dalam investasi saham tidak dijamin bajkan ketika perusahaan mengalami

kebarngkrutan. Risiko berinvestasi saham antara lain :

1. Capital Loss

Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu suatu kondisi dimana

investor menjual saham lebih rendah dari harga beli. Misalnya saham PT. X yang di

beli dengan harga Rp 1.000,- per saham, kemudian harga saham tersebut mengalami

penurunan dan akhirnya dijual pada harga hingga mencapai Rp 400,- per saham.

Maka investor mengalami kerugian sebesar Rp 600,- per saham.

Presentase Kerugian (%) yang diperoleh :

(1000-400)/1000 = 60%

`

32

2. Risiko likuidasi/ bangkrut / bubar

Risiko terbesar dari investasi saham adalah risiko bangkrutnya perusahaam.

Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti

perkembangan perusahaan. Risiko ini terjadi karena banyak hal, misalnya karena

penjualan usahanya terus menerus mengalami penurunan, utang yang tidak terlunasi

dan lainnya. Perusahaan yang sahamnya dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau

perusahaan tersebut dibubarkan, dalam hal ini hak klaim dari pemegang saham

adalahprioritas terakhir setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari

hasil penjualan kekayaan perusahaan).

Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan tersebut,

maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh pemegang saham. Akan

tetapi jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka pemegang saham tidak akan

memperoleh hasil dari penjualan aset yang dilikuidasi.

3. Risiko sulit/tidak bisa dijual

Saham tidur adalah saham yang tidak mengalami pergerakan dalam jangka

waktu lama. Dalam kasus saham tidur, investor tidak bisa/sulit untuk menjual

sahamnya. Jika tidak terdapat investor yang ingin membeli saham perusahaan X,

maka seseorang yang mempunyai saham X kesulitan untuk menjual saham karena

terbatasnya pembeli. Padahal saat ini di Bursa Efek Indonesia, jumlah saham yang

tidak ditransaksikan mencapai lebih dari 100 emiten setiap harinya. Selain karena

saham tidur, saham yang terkena suspend juga tidak bisa diperdagangkan sampai

suspend dibuka oleh otoritas bursa. Secara umum terdapat beberapa kemungkinan

saham sulit dijual yakni :

1. Sepi pembeli atau bahkan tidak ada pembeli

2. Tidak ada order match antara penjual dan pembeli pada harga tertentu

3. Saham tersebut sedang disuspend atau dihentikan semntara

perdagangannya oleh otoritas bursa

`

33

C. Obligasi

Obligasi atau disebut dengan bond adalah surat tanda bukti utang yang dikeluarkan oleh

perusahaan kepada pemegangnya dengan janji untuk membayar kembali pokok utang beserta

kupon bunganya. Pokok utang dibayar secara pada akhir periode jatuh tempo sedangkan

kupon dibayar secara periodik. pembayaran. Terdapat obligasi yang tidak membayarkan

kupon (zero coupon bond) dan ada juga yang memberikan bunga obligasi mengambang

(floating rate bond). Dalam beberapa situasi, perusahaan yang menerbitkan obligasi

mempunyai hak untuk melunasi obligasi sebelum jatuh tempo jika investor ingin menjualnya.

Penerbit obligasi adalah peminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah

pemberi pinjaman atau kreditur dan kupon dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan

penerbitan obligasi, penerbit obligasi memperoleh dana yang dapat digunakan untuk

pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan. Penerbit

obligasi antara lain :

1. Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment

Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).

2. Pemerintah. Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)

3. Pemerintah daerah

4. Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.

Proses penerbitan obligasi dilakukan melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan

istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan

membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan

menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya

melalui proses lelang.

Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :

1. Nilai nominal atau nilai utang pokok, yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh

penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.

2. Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat

penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah

dikurangi dengan biaya-biaya penerbitan.

3. Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan di mana pada saat tersebut

penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi.

4. Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi.

`

34

5. Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi.

6. Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli

obligasi ataupun penerbit obligasi.

7. Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi

obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai

obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit

untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi

mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya

digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali

persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna

membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas

obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.

8. Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk

memaksa penerbit melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh

tempo; lihat opsi jual.

9. Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat

dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi.

10. Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang

opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian

pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.

11. Dana jaminan atau yang juga dikenal dengan istilah sinking fund adalah suatu syarat

dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi

yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitu

dengan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau

pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali

amanat.

12. Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk

menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.

13. Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang

memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya

dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan

saham anak perusahaan penerbit.

`

35

Jenis-jenis obligasi

1. Obligasi suku bunga tetap, memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar

secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.

2. Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan floating rate, memiliki

kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang

misalnya Bi Rate.

3. Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat

dibawah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh

karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan

suatu imbal hasil yang lebih tinggi.

4. Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi

yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan

pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh

pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.

5. Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), di mana nilai

pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada

obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap. Namun dengan

bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan

obligasi ini akan meningkat pula.

6. Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan

obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan,

nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto.

7. Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin

oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi

jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized

mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs).

8. Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah

dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya

likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hierarki dari para kreditur. Pertama

adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain.

Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki

tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi

maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena

risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit

`

36

lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat

ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset .

Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches". Senior

tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.

9. Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini

yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh

pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated

Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih

diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh

tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang

menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24).

Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut

pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.

10. Obligasi atas unjuk adalah sertifikat resmi tanpa nama pemegang di mana siapapun yang

memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang

dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomor urut dan didaftarkan guna

menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai.

Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah

gunakan untuk menghidari pengenaan pajak. Para perusahaan di Amerika menghentikan

penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh

otoritas perpajakan pada tahun 1983.

11. Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan

dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan

pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang

namanya tercatat.

12. Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang

diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga-

lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak

dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang

diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.

13. Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi

yang tidak memiliki sertifikat, di mana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon

mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik

`

37

terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar

modal.

14. Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu

negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran

bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang

diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu di mana penebusan atau pelunasan

obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada

nilai yang tertera pada obligasi .

15. Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara

guna membiayai perang

Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat

menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya yang tampak lebih

stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta

asing ini juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar

perdagangan obligasi di luar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai

suatu sarana lindung nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. Beberapa obligasi ini

dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti terlihat di bawah ini :

1. Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi berdenominasi USD yang diterbitkan

oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika.

2. Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi dalam denominasi mata uang

dolar Australia (AUD) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar

Australia dan diperdagangkan pada pasar Australia.

3. Obligasi Maple atau Maple bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar

Kanada yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Kanada dan

diperdagangkan pada pasar Kanada.

4. Obligasi Samurai atau Samurai bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang yen

yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang dan

diperdagangkan pada pasar Jepang.

5. Obligasi Yankee atau Yankee bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang USD

yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Amerika dan

diperdagangkan pada pasar Amerika.

6. Obligasi Shogun atau Shogun bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar

yen yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Jepang.

`

38

7. Bulldog bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang poundsterling yang

diterbitkan di London oleh suatu lembaga atau pemerintahan asing.

8. Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi dalam denominasi mata uang

yen oleh kreditur asing.

9. Obligasi Formosa atau Formosa bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dolar

baru Taiwan yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar Taiwan dan

diperdagangkan pada pasar Taiwan.

10. Obligasi Panda atau Panda bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang renminbi

(RMB) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara di luar RRT dan

diperdagangkan pada pasar Cina.

Di Indonesia, jika dilihat dari penerbitnya, obligasi dibagi menjadi dua yakni :

1. Obligasi Koorporasi (perusahaan)

Obligasi Korporasi adalah obligasi yang di terbitkan oleh Perusahaan Swasta Nasional

termasuk BUMN dan BUMD

2. Obligasi pemerintah.

Obligasi pemerintah diterbitkan oleh pemerintah sendiri yang terdiri dalam beberapa jenis,

yaitu:

a. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program

Rekapitalisasi Perbankan;

b. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;

c. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai

defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;

d. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau

"obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN

namun berdasarkan prinsip syariah.

`

39

D. Reksadana

Reksa dana disebut juga dengan mutual fund dapat diartikan sebagai wadah yang berisi

sekumpulan surat berharga yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli oleh investor.

Perusahaan yang menjual reksadana adalah perusahaan assets management. Sedangkan bank

juga dapat berperan menjual reksadana tetapi hanya sebagai perantara. Imbal hasil reksadana

biasanya tidak jauh dari imbal hasil dari imbal hasil indeks saham acuan.

Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,

khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana untuk

menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk

melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu

Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di

pasar modal Indonesia.

Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

didefinisikan bahwa Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana

dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh

manajer investasi.

Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya dana dari

masyarakat pemodal. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek, dan Ketiga,

dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa

Dana merupakan dana bersama para pemodal, sedangkan manajer investasi adalah pihak

yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.

Investor membeli reksa dana dari sebuah perusahaan investasi (assets management)

pada harga nilai aktiva bersih (NAB) per unit. NAB per unit ini dihitung atau ditentukan

setiap hari. NAB dihitung dari nilai pasar aktiva reksa dana (sekuritas, kas, dan seluruh

pendapatan) dikurangi jumlah kewajiban (fee dll).

NAB per unit = NAB / jumlah saham atau unit beredar

Nilai NAB awal biasanya ditetapkan Rp 1000

Manfaat yang diperoleh pemodal jika melakukan investasi dalam Reksa Dana, antara lain:

1. Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat melakukan

diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko. Sebagai

contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio obligasi, yang

tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan Reksa Dana,

`

40

maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan memudahkan

diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasar uang, artinya

investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito, saham, obligasi.

2. Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar

modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang

mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak semua

pemodal memiliki pengetahuan tersebut.

3. Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana

tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu repot-

repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah dialihkan kepada

manajer investasi tersebut.

Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang

keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:

1. Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat

berharga lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

2. Risiko Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika sebagian

besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas unit-unit yang

dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas

redemption tersebut.

3. Risiko Wanprestasi

Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika

perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak segera

membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi

hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait

dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam,

yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

`

41

Jenis-Jenis Reksadana

1. Reksa dana pasar uang, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya

khusus pada berbagai jenis pasar uang (deposito).

2. Reksa dana pendapatan tetap, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya

khusus pada portofolio obligasi.

3. Reksa dana saham, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus

pada portofolio saham-saham perusahaan.

4. Reksadana campuran, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya pada

sahamdan obligasi

5. Reksa dana pasar syariah, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya

khusus pada instrumen syariah.

6. Reksa dollar, merupakan reksa dana yang menginvestasikan dananya khusus pada

surat berharga berbasis dollar.

7. Reksa dana penyertaaan terbatas,terbatas hanya pada modal tertentu ( di atas 5

Milyar)

8. ETF, reksadana saham yang dapat diberjualbelikan di Bursa Efek

Terdapat banyak sekali reksadana yang dijual di Indonesia. Berikut ini adalah tabel

produk-produk reksadana yang diambil dari infovesta tanggal 29 September 2017 :

Tabel 5 Reksadana Saham

No Nama NAB 1 Hari 1 Bulan 1 Tahun 3 Tahun

1 AXA Maestrosaham 1,349.47 -0.68 -1.68 4.05 18.01

2 Aberdeen Indonesia Equity Fund 1,992.61 -0.34 0.49 7.43 4.73

3 Archipelago Equity Growth 1,532.40 -0.63 -6.78 -8.95 5.72

4 Asanusa Blue Chip Value Fund 2 1,274.24 0 0 3.85 1.21

5 Asanusa Enhanced Strategy Fund 1,185.86 -0.36 -2.57 -0.64 -2.38

6 Ashmore Dana Ekuitas Nusantara 1,468.97 -0.18 -1.44 3.89 19.11

7 Ashmore Dana Progresif Nusantara 1,542.24 0.32 -2.69 0.27 11

8 Ashmore Dana USD Equity Nusantara 1.1646 -0.57 -2.09 0.9 0

9 Aurora Dana Ekuitas 997.1638 0 -0.15 0 0

10 Avrist Ada Saham Blue Safir 1,010.85 -0.7 -2.9 0 0

11 Avrist Equity - Amar Syariah 934.65 -0.42 -3.98 -10.62 -15.14

12 Avrist Equity - Cross Sectoral 790.66 -0.6 -2.92 -3.15 -6.91

13 Axa Citradinamis 5,169.54 -0.68 -1.8 2.1 11.35

14 BNI - AM Dana Saham Inspiring Equity

Fund 1,133.94 -0.67 -1.57 -2.13 7.37

15 BNI-AM Dana Berkembang 2,443.20 -0.66 -1.42 -2.9 2.36

`

42

16 BNI-AM Dana Saham Bandakala 911.77 0 0 -4.46 0

17 BNI-AM Dana Saham Pasopati 1,014.22 -0.64 -1.15 0 0

18 BNI-AM Dana Saham Syariah

Musahamah 1,240.86 -0.32 -2.71 -8.93 0

19 BNP Paribas Astro 0.9355 -1.18 -2.98 -3.73 -6.63

20 BNP Paribas Ekuitas 18,994.44 -0.61 -1.83 1.79 7.31

21 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3,079.52 -0.36 -1.88 5.75 0.92

22 BNP Paribas Maxi Saham 1,960.08 -0.72 -1.84 1.74 0

23 BNP Paribas Pesona 27,278.31 -0.68 -1.96 1.57 10.76

24 BNP Paribas Pesona Syariah 2,605.46 -0.26 -3.06 -1.37 3.16

25 BNP Paribas STAR 1,488.22 -0.71 -1.89 2.93 7.81

26 BNP Paribas Solaris 2,122.11 -0.39 -3.23 2.25 -5.42

27 Bahana Dana Prima 15,891.09 -0.58 -1.85 2.72 7.65

28 Bahana Icon Syariah 971.41 -0.24 -4.29 -8.41 0

29 Bahana Primavera 99 1,178.40 -0.64 -2.25 3.81 17.49

30 Bahana Trailblazer Fund 1,021.88 -0.58 -1.73 3.83 2.45

31 Batavia Dana Saham 56,942.44 -0.52 -0.79 1.26 9.56

32 Batavia Dana Saham Optimal 2,739.12 -0.5 -0.9 0.4 3.56

33 Batavia Dana Saham Syariah 1,968.78 -0.34 -2.25 -5.05 1.01

34 Batavia Enhanced Equity Strategy 1,129.21 -0.24 -2.3 -1.54 0

35 Batavia Saham Sejahtera 1,018.03 -0.63 -0.28 0 0

36 CIMB Principal Smart Equity Fund 1,087.18 -0.37 -1.03 0.98 0

37 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3,566.98 -0.37 -0.33 5.43 11.55

38 CIMB-Principal Indo Domestic Equity

Fund 956.48 -0.63 -1.39 -1.4 -0.92

39 CIMB-Principal Islamic Equity Growth

Syariah 1,498.24 -0.12 -1.9 -8.48 -9.27

40 Capital Equity Fund 1,119.74 0.01 -2.48 18.76 0

41 Cipta GTWS Equity 1,041.49 -0.35 -0.84 -1.69 0

42 Cipta Ovo Ekuitas 1,099.02 0.24 -0.44 0 0

43 Cipta Prima 1,263.00 -0.41 -1.11 0.49 0

44 Cipta Syariah Equity 2,171.63 -0.35 -2.36 -5.27 2.47

45 Cipta Value Equity 994.03 -0.39 -1.96 0 0

46 Corfina Equity Syariah 984.79 -0.48 -4.48 -10.54 0

47 Corfina Grow-2-Prosper Rotasi Strategis 891.54 0.28 -3.86 -13.44 -21.13

48 Corfina Investa Saham Syariah 965.136 -0.27 -3.3 0 0

49 DMI Dana Bertumbuh 836.245 -0.08 -1.7 0 0

50 DMI Dana Saham Syariah 791.714 -0.6 -3.58 0 0

51 Dana Ekuitas Andalan 4,853.68 -0.48 -2.69 0.9 13.15

52 Dana Ekuitas Prima 4,812.86 -0.37 -3.27 -0.37 7.03

53 Dana Pratama Ekuitas 9,319.91 -0.58 -3.22 -4.73 9.77

54 Danareksa Mawar 9,335.32 -0.51 -1.94 0.64 9.87

55 Danareksa Mawar Ekuitas Plus 1,033.52 -0.49 -1.71 -2.48 0

56 Danareksa Mawar Fokus 10 1,526.28 -0.45 -1.85 0.97 0.5

57 Danareksa Mawar Komoditas 10 785.9782 -0.27 -2.04 1.67 6.73

58 Danareksa Mawar Konsumer 10 1,825.09 -0.51 -1.46 0.24 15.22

`

43

59 Danareksa Mawar Rotasi Sektor Strategis 1,336.45 -0.45 -1.94 -0.1 13.39

60 Danareksa Syariah Saham 942.2638 -0.26 -2.86 -8.54 -5.7

61 Eastspring Investments Alpha Navigator 1,372.62 -0.52 -1.55 4.89 0.67

62 Eastspring Investments Value Discovery 1,242.83 -0.5 -1.51 7.4 7.98

63 Emco Growth Fund 839.3523 -0.74 -6.57 -20.89 -32.97

64 Emco Mantap 5,698.34 0.32 1.33 -5.47 -19.13

65 First State Dividend Yield F 4,615.69 -0.49 -1.49 1.39 10.03

66 First State IndoEquity Peka Fund 1,869.55 -0.56 -1.87 0.78 5.57

67 First State IndoEquity Value Select Fund 1,469.36 -0.23 -2.95 -2.09 -9.02

68 First State Indoequity High Conviction

Fund 1,293.13 -0.48 -1.34 2.9 5.01

69 First State Indoequity Opportunities Fund

- USD 0.9729 -1.19 -2.83 -3.63 -6.23

70 First State Indoequity Sectoral Fund 5,709.74 -0.57 -2.06 0.1 4.41

71 GAP Equity Focus Fund 905.08 0.75 -2.39 -7.6 0

72 GAP Equity Fund 1,230.22 -0.64 -1.92 -5.58 -6.09

73 GAP Syariah Equity Fund 978.998 -0.38 -2.94 0 0

74 Grow-2-Prosper 2,706.00 -0.59 -1.64 -2.58 13.61

75 HPAM Investa Ekuitas Strategis 1,212.19 0.38 -1.87 0 0

76 HPAM Syariah Ekuitas 1,063.39 -0.07 -6.88 -3.76 10.93

77 HPAM Ultima Ekuitas 1 2,405.88 0.3 -2.8 6.75 28.61

78 Hpam Saham Dinamis 983.1085 0.27 -8.28 -10.58 0

79 I AM Equity Fund 953.6868 -0.72 -4.44 -9.1 -14.23

80 Index Harga Saham Gabungan 5,841.05 -0.37 -1.06 7.66 13.8

81 Infovesta Equity Fund Index 8,550.16 -0.32 -2.52 -2.36 -0.68

82 Insight Wealth (I-Wealth) 1,090.57 -0.32 -1.83 0.38 0

83 Jasa Capital Saham Progresif 1,234.66 -0.13 0.86 0 0

84 KAM Kapital Optimal 1,713.76 0.13 2.75 8.19 0

85 KAM Kapital Syariah 1,060.06 -0.24 -4.08 2.13 0

86 Kharisma Ekuitas Bersama 928.2635 -1.06 -5.49 0 0

87 LQ45 969.155 -0.65 -1.6 3.12 11.33

88 Lautandhana Equity Plus 1,138.97 -0.37 -2.17 0.62 0

89 Lautandhana Equity Progresif 1,057.12 -0.54 -3.54 -6.29 4.39

90 Lautandhana Growth Fund 1,103.35 -0.51 -2.4 2.25 11.5

91 Lautandhana Saham Inti 1,382.50 -0.52 -3.32 0.21 1.47

92 Lautandhana Saham Lestari 1,139.29 -0.71 -3.17 -1.55 0

93 Lautandhana Saham Likuid 1,222.96 0 0.01 4.77 9.57

94 Lautandhana Saham Mahadi 1,308.15 -0.6 -2.61 -0.55 0

95 Lautandhana Saham Prima 1,126.23 -0.63 -2.09 1.39 8.76

96 Lautandhana Saham Syariah 1,024.50 -0.6 -4.26 -5.74 -9.58

97 Lautandhana Value Fund 1,261.30 -0.46 -2.75 -1.24 0

98 Lautandhana equity agresif 1,108.05 0 0 -4.2 -7.14

99 Lippo Equity Plus 1,187.67 -0.01 -4.69 -7.88 0

100 MNC Dana Ekuitas 3,892.81 0.33 -3.91 -5.42 8.4

101 MNC Dana Saham 977.9107 -0.09 -6.54 -12.79 0

`

44

102 MNC Dana Saham II 832.7864 -1.03 -6.65 -17.8 0

103 MNC Dana Syariah Ekuitas 1,021.58 -0.55 -3.7 -4.75 0.88

104 MNC Dana Syariah Ekuitas II 1,041.41 0.45 -3.44 0.5 0

105 Majoris Saham Alokasi Dinamik

Indonesia 1,165.27 -0.31 -2.04 -2.34 0

106 Majoris Saham Alpha Recovery Perdana 477.823 0.08 -3.86 0 0

107 Majoris Saham Strategis Indonesia 1,015.77 1.47 1.03 0 0

108 Majoris Saham Syariah Indonesia 928.6578 -0.43 -5.31 0 0

109 Mandiri Dynamic Equity 725.14 -0.48 -3.76 -20.47 -36.57

110 Mandiri Investa Atraktif 4,335.50 -0.74 -1.67 -1.48 3.87

111 Mandiri Investa Atraktif Syariah 1,266.54 -0.56 -2.65 -8.14 -2.65

112 Mandiri Investa Cerdas Bangsa 2,545.35 -0.6 -2.08 -1.06 9.02

113 Mandiri Investa Ekuitas Dinamis 923.49 -0.64 -3.1 -13.32 -32.47

114 Mandiri Investa Ekuitas Syariah 1,174.02 -0.5 -1.99 -6.98 -2.68

115 Mandiri Investa Equity ASEAN 5 Plus 1,303.14 -0.64 -1.51 0.75 9.47

116 Mandiri Investa Equity Dynamo Factor 1,230.69 -0.58 -1.9 -1.56 4.78

117 Mandiri Investa Equity Movement 1,052.00 -0.5 -2.28 -1.72 -0.89

118 Mandiri Saham Atraktif 1,441.08 -0.63 -1.8 4.19 14.44

119 Manulife Dana Saham 12,112.53 -0.41 -2.18 0.39 2.89

120 Manulife Dana Saham Utama 1,299.69 -0.27 -1.8 4.52 0

121 Manulife Greater Indonesia Fund 1.0983 -0.74 -3.45 -6.49 -8.19

122 Manulife Institutional Equity Fund 1,271.64 -0.17 -2.15 -0.59 4.98

123 Manulife Saham Andalan 1,886.19 -0.15 -2.3 -3.22 -1.65

124 Manulife Saham SMC Plus 765.91 -0.08 -4.54 -9.21 -18.62

125 Manulife Saham Strategi Unggulan 922.07 -0.44 -3.39 -7.14 -10.85

126 Manulife Saham Syariah Asia Pasifik

Dollar AS 1.2591 -0.41 0.26 8.89 0

127 Manulife Syariah Sektoral Amanah 3,807.76 -0.11 -2.97 -5.28 1.46

128 Maybank Dana Ekuitas 3,534.81 -0.64 -0.18 2.94 5.83

129 Maybank Dana Ekuitas Syariah Saham 964.409 -0.36 -4.31 -6.88 0

130 Maybank Syariah Equity Fund 1,151.11 -0.44 -3.29 -6.58 0

131 Mega Asset Greater Infrastructure 1,211.08 -0.4 -1.67 -6.65 -8.21

132 Mega Asset Maxima 893.939 -0.07 -1.78 -7.38 -4.22

133 Mega Dana Capital Growth 968.9726 0.13 -5.92 -7.87 -3.93

134 Millenium Berkembang 330.5638 0.68 -6.9 -43.9 -66.57

135 Millenium Dynamic Equity Fund 784.069 -0.34 7.59 -12.93 -32.22

136 Millenium Equity 1,058.49 1.5 -5.36 -45.59 -65.01

137 Millenium Equity Growth Fund 456.8275 0.23 -3.62 -44.23 -61.88

138 Millenium Equity Prima Plus 710.277 0.09 -2.82 11.06 -20.11

139 Millenium MCM Equity Sektoral 1,440.07 0.13 -3 -4.71 0

140 Minna Padi Pasopati Saham 1,247.80 0.13 1.24 0 0

141 Narada Saham Indonesia 1,165.88 -1.04 5.71 -6.09 2.46

142 Nikko Indonesia Equity Fund 1,435.56 -0.64 -5.15 2.99 17.3

143 Nikko Saham Pembangunan Indonesia 977.6913 -0.56 -7.15 -6.35 0

144 OSO Andalas Equity Fund 960.32 0.39 -1.52 0 0

`

45

145 OSO Flores Equity Fund 1,141.11 0.37 0.11 0 0

146 OSO Moluccas Equity Fund 547.7195 0.47 -2.39 -19.26 0

147 OSO Sustainability Fund 1,290.59 0.19 -1.23 20.63 26.61

148 OSO Syariah Equity Fund 733.4 -0.23 -7.36 -30.04 -28.83

149 PG Saham Dinamis 1,205.77 -0.09 -5.25 -6.57 0

150 PNM Ekuitas Syariah 1,432.06 -0.54 -2.5 -2.95 -12.71

151 PNM Saham Agresif 792.18 -0.62 -4.12 -5.38 -7.96

152 PNM Saham Unggulan 918.1 -0.71 -4.77 -18.8 0

153 Pacific Equity Flexi Fund 636.4204 0.06 -2.89 -28.01 0

154 Pacific Equity Fund 1,222.32 0.06 -3.62 7.13 13.16

155 Pacific Equity Growth Fund 771.0874 -0.19 -4.49 -9.87 -24.83

156 Pacific Equity Growth Fund III 910.1218 0.07 -2.17 -3.12 0

157 Pacific Equity Growth Fund IV 1,026.44 -0.03 -1.26 0 0

158 Pacific Equity Growth Fund V 1,128.16 0.06 -2.29 0 0

159 Pacific Equity Growth Fund VI 1,122.68 0.03 -2.59 0 0

160 Pacific Equity Optimum Fund 1,072.56 0.07 -1.85 6.56 0

161 Pacific Equity Progresif Fund 849.8197 0.09 -1.98 1.41 0

162 Pacific Equity Progresif Fund II 1,085.91 0.04 -2.55 0 0

163 Pacific Equity Progresif Fund III 1,026.59 0.22 -1.52 0 0

164 Pacific Equity Progresif Fund IV 998.7121 -0.12 0 0 0

165 Pacific Saham Syariah 902.0619 0.22 -2.39 -0.55 0

166 Pacific Saham Syariah II 1,170.03 -0.01 7.54 0 0

167 Panin Beta One 1,029.83 -0.55 -1.42 0 0

168 Panin Dana Berdedikasi 995.9773 -0.7 -1.35 0 0

169 Panin Dana Infrastruktur Bertumbuh 1,142.68 -0.34 -1.55 -0.79 0

170 Panin Dana Maksima 73,065.99 -0.37 -2.16 -3.86 4.44

171 Panin Dana Prima 3,359.63 -0.56 -0.58 -0.94 0.27

172 Panin Dana Syariah Saham 1,117.32 -0.47 -4.33 -7.66 -3.17

173 Panin Dana Teladan 1,331.98 -0.62 1.32 3.38 0

174 Panin Dana Ultima 1,030.03 -0.34 -2.37 -5 -1.92

175 Phillip Equity Extra 885.2635 -0.25 -6.6 0 0

176 Pinnacle Dana Prima 914.4544 0.78 -5.12 -1.65 0

177 Pinnacle Indonesia Sharia Equity Fund 1,047.64 0.08 1.03 0 0

178 Pinnacle Strategic Equity Fund 1,420.51 0.03 -1.6 9.54 0

179 Pratama Dana Alpha Saham 824.705 -0.67 -3.03 0 0

180 Pratama Dana Andalan Saham 896.315 -0.67 -3.2 -13.08 0

181 Pratama Dana Atraktif Saham 1,095.57 -0.64 -3.1 -4.39 0

182 Pratama Dana Cemerlang Saham 1,121.45 -0.67 -2.91 -4.76 0

183 Pratama Dana Dinamis Saham 1,044.70 -0.56 -3.33 -5.18 0

184 Pratama Dana Gemilang Saham 1,151.02 -0.57 -3.15 -3.99 0

185 Pratama Dana Investasi Saham 814.3924 -0.55 -5.32 -13.72 -8.08

186 Pratama Dana Maksimum Saham 1,053.87 -0.62 -3.32 -5.15 0

187 Pratama Dana Optimum Saham 944.98 -0.72 -1.7 -0.33 0

188 Pratama Dana Prestasi Saham 1,163.78 -0.57 -3.23 -4.8 0

189 Pratama Dana Prima Saham 876.2119 -0.58 -3.37 -3.72 -11.53

`

46

190 Pratama Dana Progresif Saham 879.456 -0.62 -3.23 0 0

191 Pratama Dana Saham Unggulan 702.1718 -0.49 -3.45 -5.68 0

192 Pratama Dana Ultima Saham 949.04 -0.53 -3.44 -5.49 0

193 Pratama Equity 2,268.82 -0.67 -3.02 -5.44 9.44

194 Pratama Investa Mandiri Saham 834.99 -0.58 -2.93 -5.3 0

195 Pratama Saham 6,012.92 -0.59 -3.3 -5.61 5.86

196 Pratama Syariah 944.54 -0.46 -1.1 -10.45 0

197 Premier Ekuitas Makro Plus 1,120.71 -0.75 -2.62 -1.38 3.37

198 Prospera BUMN Growth Fund 1,154.76 -0.17 -3.1 2.14 0

199 Prospera Bijak 833.45 -0.6 -3.14 -1.66 11.97

200 Prospera Dana Berkembang 992.7955 0.69 -2.54 1.12 0

201 Prospera Saham SMC 1,155.93 -0.07 0.77 0 0

202 Prospera Syariah Saham 813.1003 -0.17 -1.62 0 0

203 Quant Investa Saham 848.9681 -0.84 -6.32 -12.67 0

204 RHB Alpha Sector Rotation 1,691.45 -0.48 -2.08 1.95 13.22

205 RHB Equity Opportunity Fund 1,087.31 0 0 2.73 0

206 RHB Prime Equity Fund (d/h RHB OSK

Prime Equity Fund) 1,266.17 -0.5 -2.02 2.31 7.82

207 RHB TM Indo Asia Equity Fund 1,102.12 -0.44 -1.98 0 0

208 Recapital Equity 620.7512 -0.04 -6.86 -21.94 0

209 Reksa Dana Capital Optimal Equity 974.52 -0.43 -4.22 0 0

210 Reksa Dana Cipta Beta Equity 889.9 -0.54 -2.91 -2.37 0

211 Reksa Dana Mandiri Saham Utama 1,027.79 -0.57 -2.19 0 0

212 Reksa Dana Syariah Capital Sharia Equity 1,032.34 0.37 -2.31 0 0

213 Reksa Dana Treasure Saham Mantap 665.685 0.42 -3.95 0 0

214 Reliance Dana Saham 1,188.58 -0.47 -2.28 4.12 0

215 Reliance Saham Syariah 1,072.42 -0.25 -2.63 -3.03 0

216 Rencana Cerdas 14,351.57 -0.34 -0.71 -0.82 13.39

217 SAM Beta Plus Equity Fund 1,001.96 -0.17 0 0 0

218 SAM Dana Cerdas 1,299.74 0.63 -3.41 3.21 0

219 SAM Indonesian Equity Fund 2,470.46 0.53 -2.15 14.28 18.35

220 SAM Sharia Equity Fund 1,114.15 -0.68 -5.72 -9.04 -14.41

221 Schroder 90 Plus Equity Fund 2,067.06 -0.56 -1.55 -0.4 17.58

222 Schroder Dana Istimewa 6,885.84 -0.48 -3.08 -6.38 7.64

223 Schroder Dana Prestasi 37,452.72 -0.49 -1.52 -0.33 21.27

224 Schroder Dana Prestasi Plus 31,755.15 -0.53 -1.25 1.05 22.88

225 Schroder Dana Prestasi Prima 1,241.23 -0.54 -0.91 0.1 0

226 Schroder Indo Equity Fund 2,414.55 -0.46 -1.22 0.51 17.96

227 Semesta Dana Saham 1,041.05 -0.88 -7.44 -8.62 -1.12

228 Sentra Dana Ekuitas 1,238.22 -0.16 -1.09 -17.43 0

229 Sequis Equity Indonesia 1,000.34 -0.62 -2.33 0.8 0

230 Sequis Equity Maxima 984.5953 -0.52 -1.93 1.4 0

231 Simas Danamas Saham 1,836.33 -0.13 -2.19 4.3 8.51

232 Simas Saham Andalan 858.5071 0.64 -0.32 -11.83 0

233 Simas Saham Bertumbuh 1,218.31 -0.7 -2.08 1.46 0

`

47

234 Simas Saham Maksima 1,046.28 -0.78 -2.16 4.29 0

235 Simas Saham Prestasi 1,075.27 -0.16 -1.87 0 0

236 Simas Saham Syariah 975.9404 -0.47 -2.48 0 0

237 Simas Saham Ultima 1,190.22 0.99 -1.85 23.94 0

238 Simas Saham Unggulan 1,447.60 0.4 -0.61 1.97 4.75

239 Simas syariah unggulan 820.2359 0.19 -0.84 -16.94 -21.89

240 Star Equity 957.1023 0.66 -3.57 0 0

241 Sucorinvest Equity Fund 1,807.41 -0.61 -3.34 28.49 57.47

242 Sucorinvest Maxi Fund 1,172.65 -0.18 -1.88 28.35 0

243 Sucorinvest Saham Dinamis 924.97 -0.4 -4.12 2.03 0

244 Sucorinvest Sharia Equity Fund 1,217.38 -0.2 -0.95 16.45 10.83

245 Syailendra Dana Ekuitas Dinamis 1,054.09 -0.41 0.39 3.02 0

246 Syailendra Dana Ekuitas Plus 854.6194 -0.08 -1.02 5.47 0

247 Syailendra Dana Ekuitas Sejahtera 1,151.62 -0.47 -1.41 10.23 0

248 Syailendra Equity Alpha Fund 997.8996 0.34 0.21 8.25 -10.65

249 Syailendra Equity BUMN Plus 1,028.20 -0.56 0.32 0 0

250 Syailendra Equity Momentum Fund 1,024.14 0.1 -2.36 5.94 0

251 Syailendra Equity Opportunity Fund 3,568.52 -0.47 -0.91 5.31 6.76

252 Syailendra Equity Platinum Fund 995.5702 -0.41 0.68 4.49 0

253 Syailendra MidCap Alpha Fund 1,210.08 -0.2 -2.26 11.23 20.78

254 Tram ASA Equity 1,151.81 -0.39 -1.73 0.52 8.08

255 Tram Consumption Plus 1,653.69 -0.63 -1.31 3.63 16.85

256 Tram Infrastructure Plus 1,232.43 -0.31 -3.23 0.19 2.53

257 Treasure Fund Super Maxxi 904.2637 -0.08 -3.45 3.77 -2.65

258 Treasure Saham Berkah Syariah 860.657 -0.42 -3.39 0 0

259 Trim Kapital 9,037.34 -0.42 -2.16 -0.51 5.97

260 Trim Kapital Plus 3,025.55 -0.25 -2.46 -1.56 -2.25

261 Trim Syariah Saham 1,692.16 -0.45 -2.44 -3.68 3.59

262 Trimegah Bhakti Bangsa 1,301.67 -0.52 -1.93 5.12 0

263 Trimegah Syariah Saham Prima 1,016.91 -0.4 -2.86 0 0

264 Valbury Equity I 891.011 -0.39 -3.25 -12.39 -13.08

265 Victoria Equity Maxima 1,069.65 -0.6 -0.39 0 0

266 Victoria Prime Equity Fund 1,222.41 -0.07 -1.98 0 0

`

48

E. Produk Derivatif

Efek derivatif merupakan Efek turunan dari Efek “utama” baik yang bersifat penyertaan

maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari Efek “utama” maupun

turunan selanjutnya. Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang

keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying

assets.

Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif merupakan kontrak finansial antara 2

dua pihak atau lebih guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities

yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan

kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa

mendatang dari obyek yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen

induknya yang ada di spot market.

Derivatif yang terdapat di Bursa Efek adalah derivatif keuangan (financial derivative).

Derivatif keuangan merupakan instrumen derivatif, di mana variabel-variabel yang

mendasarinya adalah instrumen-instrumen keuangan, yang dapat berupa saham, obligasi,

indeks saham, indeks obligasi, mata uang (currency), tingkat suku bunga dan instrumen-

instrumen keuangan lainnya.

Instrumen-instrumen derivatif sering digunakan oleh para pelaku pasar (pemodal dan

perusahaan efek) sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) atas portofolio

yang dimiliki. Beberapa Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI :

1. Kontrak Opsi Saham (KOS)

OPTION adalah kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban)

untuk membeli atau menjual sebuah asset pada harga tertentu dalam jangka waktu

tertentu. Option pertama kali secara resmi diperdagangkan melalui Chicago Board

Exchange (CBOE) pada tahun 1973

KOS (Kontrak Opsi Saham) adalah Efek yang memuat hak beli (call option) atau

hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang menjadi

dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price (harga yang ditetapkan oleh

Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam Exercise) tertentu, serta berlaku dalam

periode tertentu.

Call Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang opsi (taker)

untuk membeli sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar kontrak

tersebut. Sebaliknya, Put Option memberikan hak (bukan kewajiban) kepada pemegang

`

49

opsi (taker) untuk menjual sejumlah tertentu dari sebuah instrumen yang menjadi dasar

kontrak tersebut.

Adapun karakteristik opsi saham yang diperdagangkan di BEI adalah sebagai

berikut :

Tabel 6 Karakteristik Opsi

Tipe KOS Call Option dan Put Option

Satuan Perdagangan 1 Kontrak = 10.000 opsi saham

Masa Berlaku 1,2 dan 3 bulan

Pelaksanaan Hak

(exercise)

Metode Amerika (Setiap saat dalam jam tertentu di hari

bursa, selama masa berlaku KOS)

Penyelesaian Pelaksanaan

Hak

Secara tunai pada T+1, dengan pedoman:

• call option = WMA – strike price

• put option = strike price – WMA

Margin Awal 10% dari nilai kontrak

WMA (weighted moving

average)

adalah rata-rata tertimbang dari saham acuan opsi selama

30 menit dan akan muncul setelah 15 menit berikutnya

Strike Price

adalah harga tebus (exercise price) untuk setiap seri KOS

yang ditetapkan 7 seri untuk call option dan 7 seri untuk put

option berdasarkan closing price saham acuan opsi saham

Automatic exercise

diberlakukan apabila:

110% dari strike > call option, jika WMA price

90% dari strike price < put option, jika WMA

Jam Perdagangan KOS

• Senin – Kamis : Sesi 1: 09.30 – 12.00 WIB

Sesi 2: 13.30 – 16.00 WIB

• Jum’at : Sesi 1: 09.30 – 11.30 WIB

Sesi 2: 14.00 – 16.00 WIB

Jam Pelaksanaan Hak • Senin – Kamis : 10.01 – 12.15 dan 13.45 – 16.15 WIB

• Jum’at : 10.01 – 11.45 dan 14.15 – 16.15 WIB

Premium diperdagangkan secara lelang berkelanjutan

(continuous auction market)

`

50

2. Kontrak Berjangka Indeks Efek (KBIE)

Kontrak berjangka futures terdiri dari :

a. LQ45 Futures

b. Mini LQ45 Futures

c. LQ45 Futures Periodik

d. Mini LQ45 Futures Periodik

e. Japan (JP) Futures

LQ45 Futures

Kontrak Berjangka atau Futures adalah kontrak untuk membeli atau menjual

suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak

indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks

saham.

LQ45 Futures menggunakan underlying indeks LQ45, LQ45 telah dikenal

sebagai benchmark saham-saham di Pasar Modal Indonesia. Di tengah perkembangan

yang cepat di pasar modal Indonesia, indeks LQ45 dapat menjadi alat yang cukup efektif

dalam rangka melakukan tracking secara keseluruhan dari pasar saham di Indonesia.

Tabel 7 Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures

Underlying : Indeks LQ45

Multiplier : Rp. 500.000 per poin indeks

Periode Kontrak : Kontrak Bulanan (Spot Month)

Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)

Jam Trading

: Hari Senin s/d Kamis : Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB

Sesi 2: 13.30 – 16. 15 WIB

Hari Jumat : Sesi 1: 09. 15 – 11.30 WIB

Sesi 2: 14.00 – 16. 15 WIB

Last Trading Day : Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak

Margin Awal : IDR 3.000.000/ kontrak

`

51

Mini LQ45 Futures

Mini LQ45 Futures adalah kontrak yang menggunakan underlying yang sama

dengan LQ45 Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ45 Futures memiliki

multiplier yang lebih kecil (Rp 100 ribu / poin indeks atau 1/5 dari LQ45 Futures)

sehingga nilai transaksi, kebutuhan marjin awal, dan fee transaksinya juga lebih kecil.

Produk Mini LQ45 Futures ditujukan bagi investor pemula dan investor retail

yang ingin melakukan transaksi LQ45 dengan persyaratan yang lebih kecil. Dengan

demikian Mini LQ45 dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran investor retail yang

baru akan mulai melakukan transaksi di indeks LQ45

Tabel 8 Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures

Underlying : Indeks LQ45

Multiplier : Rp. 100.000 per poin indeks

Periode Kontrak : Kontrak Bulanan (Spot Month)

Kontrak Bulanan Kedua (Second Month)

Jam Perdagangan : Hari Senin s/d

Kamis

: Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB

Sesi 2: 13.30 – 16. 15 WIB

Hari Jumat : Sesi 1: 09. 15 – 11.30 WIB

Sesi 2: 14.00 – 16. 15 WIB

Last Trading Day : Setiap Hari Bursa terakhir setiap bulan kontrak

Margin Awal : 4% dari nilai kontrak

`

52

LQ45 Futures Periodik

Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode

Hari Bursa tertentu.

Tabel 9 Spesifikasi Kontrak LQ45 Futures Periodik

Underlying : Indeks LQ45

Multiplier : Rp.500.000,-

Periode Kontrak : Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)

Jam Perdagangan : Senin-Kamis : sesi I : 09.15-12.00 WIB

sesi II : 13.30-16.15 WIB

Jum'at : sesi I : 09.15-11.30 WIB

sesi II : 14.00-16.15 WIB

Fraksi Harga : 0,05 poin indeks

Margin Awal : IDR 3.000.000/ kontrak

Mini LQ45 Futures Periodik

Kontrak yang diterbitkan pada Hari Bursa tertentu dan jatuh tempo dalam periode

Hari Bursa tertentu.

Tabel 10 Spesifikasi Kontrak Mini LQ45 Futures Periodik

Underlying : Indeks LQ45

Multiplier : Rp.100.000,-

Periode Kontrak : Kontrak Periodik Harian (2 Hari Bursa)

Jam Perdagangan : Senin-Kamis : sesi I : 09.15-12.00 WIB

sesi II : 13.30-16.15 WIB

Jum'at : sesi I : 09.15-11.30 WIB

sesi II : 14.00-16.15 WIB

Fraksi Harga : 0,05 poin indeks

Margin Awal : 4% dari nilai kontrak

`

53

Japan (JP) Futures

Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk melakukan investasi

secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan produk derivatif BEI ke

produk yang menjadi benchmark dunia. Dengan JP Futures memungkinkan investor

menarik manfaat dari pergerakan pasar jepang sebagai pasar saham paling aktif setelah

pasar AS.

Tabel 11 Spesifikasi Kontrak JP Futures

Underlying : Dow Jones Japan Titan 100

Multiplier : Rp 50.000 per poin indeks

Periode Kontrak : 2 kontrak Bulan Kuartal terdekat (Bulan Kuartal adalah Mar, Jun,

Sep dan Des)

Jam Perdagangan : Senin s/d Kamis : Sesi 1: 09.15 – 12.00 WIB

Sesi 2: 13.30 – 16.15 WIB

Jumat : Sesi 1: 09.15 – 11.30 WIB

Sesi 2: 14.00 – 16.15 WIB

Last Trading Day

: Hari Kamis kedua setiap Bulan Kontrak

Margin Awal

: 4% dari nilai kontrak

`

54

F. Right

Di Indonesia right lebih dikenal sebagai HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih

Dahulu. Right issue adalah penerbitan saham kembali dimana terdapat hak yang diberikan

kepada invetor lama untuk memesan saham baru terlebih dahulu. Right issue dilakukan

setelah perusahaan listing di pasar modal. Penerbitan right issue digunakan untuk menambah

permodalan perusahaan atau memperbaiki struktur modal

Karena right merupakan hak dan bukan kewajiban, investor lama tidak wajib untuk

membeli saham baru. Jika investor lama tidak mengambil hak untuk membeli saham, akan

terjadi perubahan presentase kepemilikan di perusahaan (dilusi). Jika right issue tidak diserap

sepenuhnya oleh investor lama maka akan dibeli oleh investor lain atau stand buyer yang

telah disepakati dalam RUPS. Jika pemegang saham lama tidak ingin mengambil hak untuk

membeli saham baru maka pemegang saham lama dapat menjual right nya pada periode

perdagangan right.

Terdapat dua tanggal penting yang perlu diperhatikan oleh investor terkait kepemilikan

HTED yakni :

A. Cum right, merupakan batas waktu terakhir dimana seseorang akan dianggap sebagai

pemegang saham lama dan memiliki hak (right) atas saham baru.

B. Ex right, merupakan batas mulai tidak berlakunya right issue. Jarak waktu antara cum

right dan ex right biasanya mempunyai jeda dalam waktu yang singkat.

G. Warant

Waran (warrant) adalah hak untuk membeli saham pada waktu dan harga yang sudah

ditentukan sebelumnya. Berbeda dengan right issue, waran biasanya dijual bersamaan dengan

sekuritas lain misalnya obligasi atau saham. Selain itu, periode perdagangan waran adalah

jangka panjang, umumnya antara 3 sampai dengan 5 tahun.

H. Exchange Traded Fund (ETF)

ETF (Exchange Traded Fund) pada dasarnya merupakan produk reksa dana. Salah satu

perbedaannya adalah tidak seperti reksa dana lain yang diperdagangkan secara OTC (over the

counter), ETF merupakan reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek (exchange traded)

seperti layaknya saham. Sehingga meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk

ini diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di bursa efek.

`

55

Jika ditinjau lebih jauh, karakteristik saham, reksadana saham dan ETF antara lain :

Tabel 12 Kareakteristik Saham, Reksadana Saham dan ETF

Saham Reksadana Saham ETF

Perdagangan Bursa Efek Manajer Investasi Bursa Efek

Agen Penjual Broker Manajer Investasi

Bank

WAPERD

Broker

Minimum Pembelian 1 lot 1 unit 1 lot

Harga Realtime Akhir hari Realtime

Underlying Tidak ada Saham Indeks Acuan

Jika ETF menggunakan saham sebagai underlying assetnya (equity ETF) dan memiliki

tujuan investasi untuk menyamai kinerja (imbal hasil/return) indeks acuannya, karena saham-

saham yang dijadikan underlying asset sangat mirip dengan saham-saham yang menjadi

konstituen dari indeks acuan yang digunakan (passive management). Hal ini berbeda dengan

reksa dana saham yang secara aktif menggunakan saham-saham pilihan karena tujuan

investasinya adalah mengalahkan kinerja indeks (active management).

Jenis-jenis ETF di pasar modal antara lain :

1. Premier ETF LQ45 (R-LQ45X)

2. ABF Indonesia Bond Index Fund (R-ABFI)

3. Premier ETF IDX30 (XIIT)

4. Premier ETF Syariah JII (XIJII)

5. Premier ETF Indonesia Consumer (XIIC)

6. Premier ETF Sminfra (XISI)

7. Premier ETF Sri-Kehati (SISR)

8. Premier ETD Indonesia Financial (XIIF)

9. Premier ETF Indonesia State Owned Companies (XISC)

10. Pinnacle Enhanced Liquidity ETF (XPLQ)

`

56

Soal-Soal Latihan

1. Mengapa saham disebut dengan surat kepemilikan ?

2. Apa yang dinamakan perdagangan tanpa warkat ? Manfaat apa yang diperoleh !

3. Saham adalah instrumen investasi yang berisiko. Salah satu risiko investasi saham adalah

tidak bisa / sulitnya menjual saham. Sebutkan 3 alasan mengapa saham tertentu sulit

dijual atau bahkan tidak dapat dijual ?

4. Jelaskan 4 instrumen yang dijual dalam pasar modal indonesia !

5. Jelaskan opsi call dan opsi put pada transaksi derivatif !

6. Apa perbedaan reksadana dengan ETF

7. Menurut anda manakah yang lebih berisiko saham atau obligasi ? Jelaskan mengapa !

8. Apa perbedaan surat utang obligasi dengan utang bank ?

9. Apa yang dimaksud dengan right ? dan apa yang mendasari perusahaan melakukan right

issue ?

10. Mengapa kepememilikan investor bisa mengalami dilusi ketika investor tidak mengambil

right ?

`

57

BAB IV

PENAWARAN UMUM PERDANA DAN MEKANISME PERDAGANGAN

A. Penawaran Umum Perdana di Pasar Perdana (Primer)

Penawaran umum perdana disebut dengan initial public offering (IPO) adalah penjualan

pertama saham sebuah perusahaan (emiten) kepada investor umum (publik) selama waktu

tertentu yang sudah ditetapkan. Perusahaan yang melakukan IPO berarti perusahaan tersebut

melakukan go public yakni kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mendapatkan dana

dari masyarakat pemodal dengan cara menjual sekuritas saham atau obligasi.

Penawaran umum perdana dilakukan di pasar perdana (primer). Transaksi bersifat satu

arah yakni antara 1) investor sebagai pembeli, pemesan atau pemodal (stockholder) dengan 2)

emiten selaku penerbit (issuer), melalui penjamin emisi (underwriter) dan agen penjualan,

Jadi transaksi yang terjadi di pasar perdana bukan antara investor dengan investor, melainkan

investor dengan emiten.

Dalam pasar perdana, melalui penawaran umum, perusahaan mendapatkan dana dari

para pemodal. Secara umum, keuntungan yang didapatkan ketika perusahaan melakukan go

public antara lain :

1. Mendapatkan dana yang cukup besar bagi pengembangan usaha dan memperbaiki

struktur modal, karena dana tersebut diterima langsung tanpa melalui berbagai

tahapan (termin)

2. Dengan kepemilikan saham yang tersebar di masyarakat, perusahaan dituntut untuk

melakukan kegiatan usahanya dengan transparan dan profesional sehingga memacu

perusahaan tersebut untuk berkembang.

3. Membuka kesempatan bagi masyarakat untuk melakukan investasi dengan jalan

kepemilikan saham.

4. Lebih dikenal oleh masyarakat sehingga secara tidak langsung aktivitas promosi turut

berjalan.

Satuan standar saham yang diperdagangkan di pasar reguler disebut dengan istilah lot.

Satu lot saham mewakili 100 lembar saham Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh

penjamin emisi (underwriter) dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis

fundamental perusahaan.

.

`

58

Secara umum, berikut merupakan tahapan yang harus dilakukan perusahaan dalam proses

penawaran umum go public.

1. Tahap persiapan

Perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat

Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk membentuk kesepakatan di antara para

pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham. Setelah sepakat, emiten

menentukan penjamin emisi serta lembaga dan penunjang pasar yang meliputi

lembaga-lembaga berikut ini.

a. Penjamin emisi (under writer), merupakan pihak yang membantu emiten dalam

rangka penerbitan saham. Tugasnya antara lain, menyiapkan berbagai dokumen,

membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan.

b. Akuntan publik (auditor independen), merupakan pihak yang bertugas melakukan

audit dan pemeriksaan laporan keuangan calon emiten.

c. Penilai, yaitu pihak yang melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan

dan menentukan tingkat kelayakannya.

d. Konsultan hukum (legal opinion) membantu dan memberikan pendapat dari sisi

hukum.

e. Notaris bertugas membuat angka-angka perubahan anggaran dasar, akta-akta

perjanjian, dan notulensi rapat.

2. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Calon emiten melakukan pendaftaran dengan dilengkapi dokumen-dokumen

pendukung kepada Bapepam. Kemudian bapepam memutuskan calon emiten

memenuhi persyaratan atau tidak.

3. Penyampaian Pernyataan Pendaftaran ke OJK

Setelah mendapatkan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Saham dari Bursa

Efek Indonesia, perusahaan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran dan dokumen

pendukungnya kepada OJK untuk melakukan penawaran umum saham. Dokumen

pendukung yang diperlukan antara lain adalah prospektus. Dalam melakukan

penelaahan, OJK dapat meminta perubahan atau tambahan informasi kepada

perusahaan untuk memastikan bahwa semua fakta material tentang penawaran saham,

`

59

kondisi keuangan, dan kegiatan usaha perusahaan diungkapkan kepada publik melalui

prospektus.

Sebelum mempublikasikan prospektus ringkas di surat kabar atau melakukan

penawaran awal (bookbuilding), perusahaan harus menunggu izin dari OJK.

Perusahaan juga dapat melakukan public expose jika izin publikasi telah dikeluarkan

OJK. OJK akan memberikan pernyataan efektif setelah perusahaan menyampaikan

informasi mengenai harga penawaran umum saham dan keterbukaan informasi

lainnya. Apabila Pernyataan Pendaftaran perusahaan telah dinyatakan efektif oleh

OJK, perusahaan mempublikasikan perbaikan/tambahan informasi prospektus ringkas

di surat kabar serta menyediakan prospektus bagi publik atau calon pembeli saham,

serta melakukan penawaran umum.

4. Tahap Penawaran Saham

Masa penawaran umum saham kepada publik dapat dilakukan selama 1-5 hari

kerja. Pada tahapan inilah emiten menawarkan sahamnya kepada masyarakat investor

melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Dalam hal permintaan saham dari

investor melebihi jumlah saham yang ditawarkan (over-subscribe), maka perlu

dilakukan penjatahan. Uang pesanan investor yang pesanan sahamnya tidak dipenuhi

harus dikembalikan (refund) kepada investor setelah penjatahan. Distribusi saham

akan dilakukan kepada investor pembeli saham secara elektronik melalui KSEI (tidak

dalam bentuk sertifikat).

5. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

Perusahaan menyampaikan permohonan pencatatan saham kepada Bursa

disertai dengan bukti surat bahwa Pernyataan Pendaftaran telah dinyatakan efektif

oleh OJK, dokumen prospektus, dan laporan komposisi pemegang saham perusahaan.

Bursa Efek Indonesia akan memberikan persetujuan dan mengumumkan pencatatan

saham perusahaan dan kode saham (ticker code) perusahaan untuk keperluan

perdagangan saham di Bursa. Kode saham ini akan dikenal investor secara luas dalam

melakukan transaksi saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia.

Setelah saham ditawarkan di pasar perdana, selanjutnya saham dicatatkan di

Bursa Efek Indonesia. Pencatatan saham dapat dilakukan di bursa efek tersebut.

Saham yang dicatatkan di BEI dibagi atas dua papan pencatatan yaitu Papan

Utama dan Papan Pengembangan dimana penempatan dari Perusahaan Tercatat

`

60

didasarkan pada pemenuhan persyaratan pencatatan awal pada masing-masing papan

pencatatan.

Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar,

khususnya dalam hal nilai Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang

sekurang-kurangnya Rp100 miliar. Sementara Papan Pengembangan dimaksudkan

untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di

Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum membukukan

keuntungan. Untuk Obligasi, Sukuk dan EBA tidak memiliki papan pencatatan yang

terpisah sebagaimana pada Saham. Semua efek yang dicatatkan memiliki persyaratan

dan standar yang sama untuk masing-masing jenis instrumen.

Calon emiten dapat mencatatkan sahamnya di bursa, apabila telah memenuhi syarat berikut:

1. Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam.

2. Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik, diregistrasi di Bapepam

dan mendapat pernyataan unqualified opinion untuk tahun fiskal kemarin.

3. Jumlah minimum adalah satu juta lembar saham.

4. Jumlah minimum pemegang saham awal adalah 200 investor dengan masing-masing

memiliki minimum 500 lembar.

5. Mempunyai aktiva minimum sebanyak Rp. 20 Miliar, ekuitas pemegang saham

(stockholder’s equity) minimum sebesar Rp 7.5 miliar dan modal yang sudah disetor

(paid up capital) minimum sebesar Rp 2 miliar.

6. Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke public sebesar Rp. 4 miliar.

7. Khusus calon emiten pabrik, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan (hal

tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri kehutanan

harus memiliki sertifikat ecolabeling (ramah lingkungan).

8. Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat

memengaruhi kelangsungan perusahaan.

9. Khusus calon emiten bidang pertambangan, harus memiliki izin pengelolaan yang

masing berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal satu kontrak karya atau kuasa

penambangan atau surat izin penambangan daerah; minimal salah satu anggota

direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan;

calon meiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven deposit) atau yang setara.

10. Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan izin pengelolaan (seperti

jalan tol, penguasa hutan) dan harus memiliki izin tersebut minimal 15 tahun.

`

61

B. Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor

setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana setelah efek tersebut tercatat di

bursa efek. Arti lain dari "pasar sekunder" ialah pasar perdagangan barang-barang bekas.

yakni setelah ditawarkan melalui penawaran perdana di pasar primer. Jadi pasar sekunder

merupakan kelanjutan dari pasar perdana. Pasar yang terbentuk sesaat setelah penawaran

umum perdana seringkali disebut sebagai aftermarket.

Berbeda dengan pasar perdana, dalam pasar sekunder tidak ada istilah penjatahan

permintaan karena kelebihan permintaan (over-subscribe). Dalam pasar sekunder ini, investor

bisa membeli saham dengan volume berapa saja sesuai dengan kemampuan keuangannya dan

sesuai dengan jumlah penawaran.

Pada pasar sekunder, efek diperjual belikan dan berpindah tangan dari seorang investor

ke investor lainnya atau yang sudah berada di tangan masyarakat dan sudah melewati pasar

perdana. Jadi, hasil jual beli saham sekunder tidak masuk ke dalam kas perusahaan (emitten),

tetapi ke dalam pemegang saham yang bersangkutan.

Bila dilihat dari kepentingan pemodal dalam membeli dan menjual saham, maka

terdapat beberapa perbedaan antara pasar perdana dengan pasar sekunder yakni :

1. Pada pasar perdana, harga yang telah ditentukan tidak akan berubah, sedangkan pada

pasar sekunder, harga selalu berubah dengan kekuatan demand dan supply.

2. Transaksi perdagangan di pasar perdana tidak dikenakan komisi, sedangkan pasar

sekunder, ada biaya komisi.

3. Pasar perdana, investor hanya melakukan pembelian saham. Sedangkan di pasar

sekunder, investor melakukan jual beli saham secara umum.

4. Dari sudut pandang jangka waktu, pasar perdana memiliki batas waktu, sedangkan

pasar sekunder tidak.

C. Bagaimana Menjadi Seorang Investor

Pembukaan akun melalui perusahaan sekuritas. Dalam hal ini, Investor datang ke

perusahaan sekuritas dan mengisi formulir yang telah disediakan yaitu formulir Pembukaan

Sub Rekening Efek dan formulir Rekening Dana Investor (RDI). Setelah itu, memberikan

dokumen yang diperlukan, yaitu foto copy KTP yang berlaku dan (jika ada) NPWP serta

fotocopy bagian depan buku tabungan yang akan didaftarkan dalam formulir Pembukaan Sub

Rekening Efek. Setelah disetujui, selanjutnya kita sudah siap bertransaksi dan melakukan

setoran dana awal ke rekening di bank RDI atas nama calon investor saham

`

62

D. Mekanisme Perdagangan Saham (Pasar Sekunder)

Pasar sekunder adalah kelanjutan dari pasar perdana setelah perusahaan melepas

sahamnya dalam IPO. Setelah tercatat di bursa saham, artinya saham perusahaan tersebut bisa

bebas ditransaksikan oleh publik, sesuai banyaknya permintaan dan penawaran. Transaksi

jual beli saham di pasar sekunder dilangsungkan di Bursa Efek Indonesia. Kita dapat

membeli saham melalui sekuritas atau broker, misalnya menggunakan software online

trading saham. Pasar sekunder ini dibagi menjadi tiga yakni :

1. Pasar Reguler (RG)

Pasar reguler merupakan pasar utama tempat di mana para investor ritel

melakukan aktivitas jual beli saham. Secara umum, seluruh aktivitas jual beli saham

terjadi di pasar reguler. Pada pasar reguler penyelesaian transaksi dilakukan pada hari

bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Buras (T+3). Saham-saham di Pasar Reguler

diperdagangkan dalam satuan perdagangan “lot”, dimana 1 lot sekarang adalah 100

lembar. Transaksi saham menggunakan mekanisme tawar menawar yang berlangsung

secara terus menerus ssecara lelang (ontinuous auction) selama periode perdagangan.

2. Pasar Negosiasi (NG)

Pasar negosiasi memiliki kesamaan dengan pasar reguler dalam hal penyelesaian

transaksi (T+3) dan terjadi tawar menawar antara pihak pembeli dengan pihak penjual.

Akan tetapi transaksi pada pasar negosiasi tidak dilakukan di pasar Bursa Efek seperti

pasar reguler, namun kegiatan perdagangan tetap diawasi oleh Bursa dan kegiatan

negosiasi harus mendapat persetujuan dari Bursa.

Pasar negosiasi tidak mengharuskan adanya aturan 1 lot = 100 lembar, dan tidak

mengikuti aturan fraksi harga layaknya di pasar reguler. Di pasar negosiasi

dimungkinkan adanya perdagangan saham yang kurang dari satu lot. Istilah untuk saham

pecahan ini biasa disebut odd lot. Trading di pasar negosiasi adalah kesepakatan dua

belah pihak untuk membeli saham di harga tertentu (tidak mengikuti pasar reguler).

3. Pasar Tunai (TN)

Pasar Tunai. Sama persis seperti di pasar reguler, yang berbeda hanya sistem

pembayarannya. Di pasar reguler penyelesaian transaksi adalah T+3 (3 hari setelah

transaksi), sistem pembayaran di pasar tunai T+0 jadi dilakukan hari itu juga. Contoh

perdagangan di pasar tunai adalah perdagangan right issue. Pasar tunai juga tersedia

untuk menyelesaikan kegagalan anggota Bursa dalam memenuhi kewajibannya di Pasar

Reguler dan Pasar Negosiasi. Misalnya pada transaksi short selling.

`

63

Perdagangan di psar reguler, negosiasi dan tunai dilakukan pada hari kerja bursa. Hari

sabtu, minggu dan hari libur nasional tidak terdapat perdagangan. Perdagangan saham pada

pasar reguler dan negosiasi dilakukan dalam dua sesi pada satu hari yakni sesi pertama dan

sesi kedua yang dipisahkan dengan jam istirahat. Sedangkan pada perdagangan tunai hanya

dilakukan pada sesi pertama. Berikut ini tabel yang menunjukkan jam perdagangan pada

masing-masing pasar :

Tabel 13 Jam Perdagangan Pasar Reguler

Hari Sesi I Sesi II

Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 13:30:00 s/d 15:49:59

Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Pukul 14:00:00 s/d 15:49:59

Tabel 14 Jam Perdagangan Pasar Negoisasi

Hari Sesi I Sesi II

Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 13:30:00 s/d 16:15:00

Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Pukul 14:00:00 s/d 16:15:00

Tabel 15 Jam Perdagangan Pasar Tunai

Hari Sesi I Sesi II

Senin – Kamis Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00

Jumat Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00

Khusus untuk pasar reguler menggunakan sesi Pra-pembukaan, Pra-penutupan dan

Pasca Penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 16 Pra Pembukaan Perdagangan Pada Pasar Reguler

Waktu Agenda

08:45:00 - 08:55:00 WIB Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan atau

permintaan beli

08:55:01 - 08:59:59 WIB JATS melakukan proses pembentukan Harga Pembukaan

dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan

beli pada Harga Pembukaan berdasarkan price dan time

priority

`

64

Tabel 17 Pra Penutupan dan Pasca Penutupan Perdagangan Pada Pasar Reguler

Sesi Waktu Aktivitas

Pra-penutupan 15:50:00 s.d.

16:00:00

Anggota Bursa Efek memasukan

penawaran Jual dan atau permintaan beli

16:00:01 s.d.

16:04:59

JATS melakukan proses pembentukan

Harga Penutupan dan memperjumpakan

penawaran jual dengan permintaan beli

pada Harga Penutupan berdasarkan price

dan time priority

Pasca Penutupan 16:05:00 s.d.

16:15:00

Anggota Bursa Efek untuk memasukkan

penawaran jual dan atau permintaan beli

pada Harga Penutupan, dan JATS

memperjumpakan secara berkelanjutan

(continuous auction) atas penawaran jual

dengan permintaan beli untuk Efek yang

sama secara keseluruhan maupun

sebagian pada Harga Penutupan

berdasarkan time priority

Perdagangan Tanpa Warkat

Perdagangan tanpa warkat (scripless trading) berarti perdagangan efek dilakukan tanpa

adanya fisik efek berupa sertifikat. Tanda bukti kepemilikan efek nya tidak lagi berbentuk

sertifikat efek, tetapi diwujudkan dalam rekening efek pada lembaga kustodian. Perdagangan

saham dilakukan secara elektronik dengan penyelesaian transaksi secara pemindahbukuan

(book entry settlement) melalui mekanisme debit kredit atas suatu rekening efek. Tujuan

perdagangan tanpa warkat sendiri adalah untuk meningkatkan efisiensi dan likuidas di pasar

modal.

Perdagangan tanpa warkat dimulai sejak tanggal 10 juli 2000. Sebelumnya perdagangan

dilakukan secara manual di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sebelum menjadi Bursa Efek

Indonesia dimanna masih terjadi interaksi sosial antar dealer yang melakukan input

perdagangan saham di papan bursa dan menggunakan sertifikat (warkat) sebagai bukti

kepemilikan.

`

65

Perdagangan tanpa warkat dipersiapkan sejak diberlakukan sistem JATS (Jakarta

Automatic Trading System) shun 1995 . JATS Adalah sistem perdagangan Efek yang berlaku

di Bursa untuk perdagangan yang dilakukan secara otomasi dengan menggunakan sarana

komputer. Sebelum JATS, transaksi dilakukan secara manual. Misalnya dengan

menggunakan “papan tulis” sebagai papan untuk memasukkan harga jual dan beli saham..

Kelebihan perdagangan tanpa warkat antara lain :

1. Kelebihan bagi Emiten

a. Tidak perlu mencetak sertifikat saham.(pencetakan jutaan/milyar lembar saham pada

saat IPO) memakan biaya yang sangat besar.

b. Corporate Action dapat berjalan dengan aman dan lancar

2. Kelebihan bagi Perusahaan Efek dan / atau Bank Kustodian

a. Kecil risiko terjadi kekeliruan pencatatan (karena efek tidak bergerak secara fisik).

b. Tidak memerlukan ruangan khusus untuk penyimpanan saham.

c. Tidak memerlukan persiapan khusus untuk penyelesaian transaksi.

d. Tidak memerlukan pengangkutan saham ke KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia).

3. Kelebihan bagi Investor

a. Tidak perlu mengambil Efek ke Perusahaan Efek

b. Tidak perlu menyimpan Efek atau menyewa ‘Safety Box’ di Bank.

c. Efek tetap tersimpan di Tempat Penyimpanan Harta sehingga tidak dapat dipalsukan.

d. Adanya jaminan penyelesaian transaksi tepat waktu karena digantikan elektronik.

e. Tidak perlu melakukan registrasi (balik nama) ata saham yang dimiliki.

f. Menghilangkan biaya administrasi yang biasanya dibayarkan kepada BAE)

g. Dana menjadi lebih likuid.

h. Meningkatkan kepastisn transaksi di bursa

4. Kelebihan bagi Bursa atau Industri

a. Memberi kepastian hak atas transaksi di bursa.

b. Meningkatkan perdagangan sehingga pasar menjadi lebih likuid.

c. Proses penyelesaian transaksi sederhana dan cepat dan efisiensi

d. Meningkatkan faktor keamanan khususnya dalam penyelesaian transaksi.

e. Prasyarat bagi penerapan teknologi Remote Trading maupun Online Trading.

f. Meningkatkan image pasar modal Indonesia di mata investor global.

`

66

Spesifikasi Perdagangan

Perdagangan di pasar reguler dan tunai dilakukan dalam satuan lot. Minimal pembelian

adalah 1 lot dimana 1 lot = 100 lembar. Khusus pada perdagangan di pasar negosiasi, proses

penaaran tidak dilakukan dalam satuan lot tetapi dalam satuan lembar.

Jika investor memutuskan melakukan pembelian pada saham X dan Y pada pasar reguler

sebesar masing-masing pada harga Rp 50 dan Rp 10.000 maka jumlah dana yang diperlukan :

1 lot x 100 lembar x Rp 50 = Rp 5.000

1 lot x 100 lembar x Rp 10.000 = Rp 1.000.000

Mekanisme tawar-menawar berlangsung secara lelang yang berkesinambungan

(continuous auction market). Tawar menawar yang terjadi di pasar reguler, dilakukan dengan

pemasangan harga beli (bid), dan harga jual (offer) oleh para pialang. Pemasangan ini

ditayangkan di papan elektronik BEI dan masing-masing sekuritas dan dapat dilihat secara

umum dan transparan. Bid dan Offer ini akan bergerak sesuai dengan dinamika pasar sampai

bertemu harga yang sama barulah terjadi transaksi. Transaksi dinyatakan berhasil bila terjadi

matched antara penawaran jual dan beli.

Sebagai contoh ketika harga saham BUMI pada saat itu sebesar Rp 208, harga bid 206,

harga offer 208. Jika investor melakukan order pada harga 208 maka investor akan langsung

mendapatkan saham tersebut. Jika melakukan order pada harga Rp 206, investor akan

mendapatkan saham tersebut jika harga offer saham menjadi Rp 206. Demikian juga investor

yang melakukan order pada harga Rp 200, transaksi akan match jika harga saham turun dan

harga offer berubah menjadi Rp 200.

`

67

Fraksi Saham

Fraksi harga saham adalah batasan perubahan atau kelipatan harga yang

diperbolehkan dalam melakukan transaksi jual beli saham. Fraksi menunjukkan batasan

rentang antrian bid dan offer saham pada level harga tertentu.

Fraksi saham menunjukkan satuan harga atau rentang harga yang diperbolehkan. Pada

tahun 2016, terjadi perubahan fraksi sesuai Peraturan II-A Kep-00023/BEI/04-2016 sebagai

berikut :

Tabel 18 Fraksi Harga Pada Pasar Reguler

Kelompok Harga Fraksi Harga Maksimum Perubahan

Kurang dari Rp200 Rp1,- Rp10,-

Rp 200 sampai Rp 500 Rp2,- Rp20,-

Rp 500 sampai Rp2.000 Rp5 Rp50,-

Rp 2.000 sampai Rp5.000 Rp10,- Rp100,-

Lebih dari Rp5.000 Rp25,- Rp250,-

Sebagai contoh saham X yang berharga Rp 10.000 masuk dalam kelompok harga di

atas Rp 5.000. Order antrian dalam saruan kelipatan 25 dan maksimum 250. Kita tidak bisa

memasukkan order pada harga RP 10.010 karena satuan harga yang dipakai adalah kelipatan

Rp 25. Jika terjadikenaikan atau penurunan harga, harga akan bertahap dari kelipatan Rp 25

sampai maksimal Rp 250 sebelum ke level selanjutnya.

Demikian juga jika sahan Y yang berharga Rp 70 masuk dalam kelompok harga kurang

dari Rp 200. Order antrian dalam saruan kelipatan 1 dan maksimum 10. Harga akan bergerak

dalam selisih 1 point dan berjenjang maksimal Rp 10.

Auto Rejection

Agar tidak terjadi spekulasi harga yang berlebihan oleh pasar, bursa efek menetapkan

batas atas dan batas bawah. Auto Rejection dibuat dengan tujuan menjaga agar harga saham

tidak berubah terlalu tinggi atau terlalu rendah agar perdagangan tetap berjalan secara wajar.

Batas auto rejection tersebut dapat dilihat di tabel berikut.

Auto Rejection menunjukkan penolakan bursa secara otomatis atas pergerakan saham

atau order pada level tertentu. Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang harga

`

68

tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh sistem. Batasan auto rejection di pasar

reguler yang berlaku saat ini sesuai SK Direksi Nomor Kep-00113/BEI/12-2016 yakni :

1. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih kecil dari Rp 50,- (lima puluh

rupiah);

2. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 35% (tiga puluh lima

perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp

50,- (lima puluh rupiah) sampai dengan dari Rp 200,- (dua ratus rupiah);

3. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 25% (dua puluh lima

perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga Rp

200,- (dua ratus rupiah) sampai dengan dari Rp 5.000,- (lima ribu rupiah);

4. Harga penawaran jual atau penawaran beli saham lebih dari 20% (dua puluh

perseratus) di atas atau di bawah Acuan Harga untuk Saham dengan rentang harga di

atas Rp 5.000,- (lima ribu rupiah).

Pada pasar perdana, penerapan auto rejection ditetapkan sebesar 2 (dua) kali dari

persentase batasan auto rejection harga sebagaimana dimaksud dalam butir di atas. Jika

saham X pada harga Rp 100 mengalami kenaikan/penurunan maksimal sebesar 35% menjadi

Rp, maka batasan di pasar perdana yakni 70%.

Acuan Harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau

terendah dalam perdagangan saham di Pasar Reguler dan Pasar Tunai ditentukan sebagai

berikut:

1. Menggunakan harga pembukaan (Opening Price) yang terbentuk pada sesi Pra-

Pembukaan; atau

2. Menggunakan harga penutupan (Closing Price) di Pasar Reguler pada Hari Bursa

sebelumnya (Previous Price) apabila Opening Price tidak terbentuk.

E. Mekanisme Perdagangan Obligasi dan Sukuk

Perdagangan Obligasi (Korporasi & Negara) serta SUKUK melalui Bursa dilakukan

dengan menggunakan sistem Fixed Income Trading System (FITS). Pengguna sistem FITS

adalah Perusahaan Efek yang sudah menjadi Anggota Bursa (AB), juga menjadi Anggota

Kliring KPEI. Dalam kegiatan transaksi melalui FITS Anggota Bursa (AB)

bertanggungjawab terhadap seluruh transaksi baik untuk kepentingan nasabah maupun

kepentingan sendiri.

`

69

Fixed Income Trading System (FITS) adalah sarana perdagangan obligasi dan sukuk

yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia. Obligasi dan Sukuk yang dapat ditransaksikan

melalui sistem FITS ini adalah Obligasi dan Sukuk yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Mekanisme perdagangan Obligasi Dan Sukuk melalui sistem FITS merupakan transaksi yang

terintergrasi antara sistem perdagangan, kliring dan penyelesaian, seperti halnya dalam bagan

di atas ada tiga mekanisme yang berbeda yaitu : perdagangan, kliring dan penyelesaian.

Kegiatan perdagangan Obligasi dan Sukuk melalui sistem FITS ini didukung oleh

peraturan perdagangan yang dibuat oleh BEI dengan persetujuan Bapepam&LK, salah satu

yang diatur adalah Satuan Perdagangan (Lot Size), dimana satuan perdagangan (Lot Size)

adalah 1 Lot sama dengan nilai lima juta rupiah (1 Lot = 5 Juta) hal ini didasarkan dalam

rangka pemerataan investor agar investor individu dapat memiliki Obligasi ataupun SUKUK

yang diterbitkan baik oleh Perusahaan Swasta Nasional maupun oleh Negara.

Sistem FITS menggunakan metode remote acsess dari masing-masing kantor Anggota

Bursa, sehingga AB tersebut dapat memberikan pelayanan order (Jual ataupun Beli) kepada

para Nasabahnya secara efektif dan efisien.

Perdagangan melalui sistem FITS terdiri dari dua papan perdagangan yaitu :

1. Pasar Reguler Outright, merupakan mekanisme perdagangan secara lelang

berkesinambungan secara anonym (anonymous continuous auction) dengan metode

pembentukan harga yang didasarkan atas prioritas harga dan waktu (price and time

priority).

2. Pasar Negosiasi, merupakan fasilitas yang memungkinkan para Anggota Bursa

melakukan pelaporan hasil kesepakatan transaksi yang telah terjadi sesama Anggota

Bursa atau dengan pihak lain

Perdagangan Efek di Pasar Reguler Outright dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam

perdagangan pada setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada Waktu FITS.

Tabel 19 Jam Perdagangan Obligasi

Hari Sesi I Sesi II

Senin - Kamis 09.30 – 12.00 WIB 13.30 – 16.00 WIB

Jumat 09.30 – 11.30 WIB 14.00 – 16.00 WIB

`

70

Soal-Soal Latihan

1. Jelaskan bagaimana cara berinvestasi di pasar modal ?

2. Apa yang dimaksud dengan over-subscribe terkait permintaan pada pasar perdana ?

3. Apa perbedaan pasar primer dan sekunder ? Jelaskan 3 perbedaan !

4. Jika seseorang ingin membeli saham X pada harga Rp 12,000 sejumlah 7 lot, berapa

dana yang dibutuhkan ?

5. Menurut anda apa dasar pemberlakukan auto rejection ? Jelaskan dalam contoh !

6. Jelaskan teknis jam perdagangan saham (buka tutup) pasar dan hari libur di bursa efek

Indonesia !

7. Saham X dibuka pada harga 50, menurut anda di perdagangan pasar reguler, berapa

harga saham maksimal dan minimal yang diijinkan pada satu hari tersebut ? Jelaskan !

8. Apa yang dimaksud dengan match dalam pedagangan saham. Jelaskan dengan contoh !

9. Apa yang membedakan perdagangan saham di pasar reguler dengan negosisasi !

10. Bagaimana mekanisme perdagangan obligasi ?