17
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan Indonesia memiliki peran penting dalam proses pembangunan, meskipun sering kita ketahui perempuan selalu berada di bawah kekuasaan laki-laki. Peranan perempuan sangatlah besar dalam berbagai bidang. Baik dalam peran pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, bahkan peranan perempuan telah kita rasakan diranah publik, seperti contohnya politik, artinya perempuan Indonesia dapat memajukan bangsa dan negara melalui SDM yang berkualitas. Masyarakat masih berfikir bahwa yang bekerja pada sektor publik adalah laki-laki sedangkan perempuan bekerja di sektor domestik sehingga adanya pandangan tersebut membuat perempuan masih belum bisa memiliki kedudukan yang sama dengan laki-laki. perempuan dikenal lemah lembut, kasih sayang, anggun, cantik, sopan, emosional atau keibuan, dan perlu perlindungan. Sementara laki-laki dianggap kuat, keras, rasional, jantan, perkasa, galak, dan melindungi. Padahal sifat-sifat tersebut merupakan sifat yang dapat dipertukarkan. Berangkat dari pendapat inilah kemudian muncul berbagai ketimpangan diantara laki-laki dan perempuan. Peran perempuan pada era modern saat ini dinilai sangat penting karena haruslah menjadi perempuan yang tangguh, cerdas, pintar, dan tanggung jawab serta peka terhadap lingkungan. Yang itu akan menjadikan suatu perubahan yang diusung dalam jiwa seorang perempuan. Serta perempuan tugasnya harusnya sadar akan sebuah tanggung jawab yang dipikulnya, tidak hanya menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perempuan Indonesia memiliki peran penting dalam proses

pembangunan, meskipun sering kita ketahui perempuan selalu berada di bawah

kekuasaan laki-laki. Peranan perempuan sangatlah besar dalam berbagai bidang.

Baik dalam peran pendidikan, sosial, budaya, ekonomi, bahkan peranan

perempuan telah kita rasakan diranah publik, seperti contohnya politik, artinya

perempuan Indonesia dapat memajukan bangsa dan negara melalui SDM yang

berkualitas.

Masyarakat masih berfikir bahwa yang bekerja pada sektor publik adalah

laki-laki sedangkan perempuan bekerja di sektor domestik sehingga adanya

pandangan tersebut membuat perempuan masih belum bisa memiliki kedudukan

yang sama dengan laki-laki. perempuan dikenal lemah lembut, kasih sayang,

anggun, cantik, sopan, emosional atau keibuan, dan perlu perlindungan.

Sementara laki-laki dianggap kuat, keras, rasional, jantan, perkasa, galak, dan

melindungi. Padahal sifat-sifat tersebut merupakan sifat yang dapat dipertukarkan.

Berangkat dari pendapat inilah kemudian muncul berbagai ketimpangan diantara

laki-laki dan perempuan.

Peran perempuan pada era modern saat ini dinilai sangat penting karena

haruslah menjadi perempuan yang tangguh, cerdas, pintar, dan tanggung jawab

serta peka terhadap lingkungan. Yang itu akan menjadikan suatu perubahan yang

diusung dalam jiwa seorang perempuan. Serta perempuan tugasnya harusnya

sadar akan sebuah tanggung jawab yang dipikulnya, tidak hanya menjadi

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

2

perempuan yang manja, perempuan kantoran yang lupa akan tugas yang dijalani

di rumahnya. Tetapi, perempuan yang masih bisa mengurus keluarganya ketika

memiliki pekerjaan di sektor publik.

Mengikutsertakan perempuan dalam proses pembangunan bukanlah

berarti hanya sebagai suatu tindakan perikemanusiaan yang adil belaka. Tindakan

berupa mengajak, mendorong perempuan untuk berpartisipasi dalam

pembangunan merupakan suatu tindakan yang adil bagi masyarakat. Sering kita

ketahui bahwa perempuan yang tinggal di desa tidak bisa mengakses ruang publik

yang dimiliki oleh kaum laki-laki. Pembangunan yang terjadi di pedesaan tidak

hanya meliputi proses-proses yang sifatnya ekonomis dan teknlogis saja

melainkan mempunyai berbagai dimensi, yaitu, ekologis, sosial dan kebudayaan,

ekonomis dan politis yang mampu membawa perubahan sosial pada masyarakat

pedesaan secara menyeluruh.

Perempuan memiliki potensi yang ada di dalam dirinya untuk

dikembangkan dan adanya keinginan untuk mengubah keadaan yang datang dari

diri mereka sendiri. Mereka membutuhkan pemberdayaan dari seseorang yang

memiliki pengetahuan dan keahlian. Dimana pemberdayaan itu sendiri merupakan

upaya pemberian kesempatan dan atau memfasilitasi kelompok miskin agar

mereka memiliki aksebilitas terhadap sumber daya yang berupa: modal, teknologi,

informasi, jaminan pemasaran. Sehingga mereka mampu memajukan dan

mengembangkan usahanya kemudian memperoleh perbaikan pendapatan serta

perluasan kesempatan kerja demi perbaikan kehidupan dan kesejahteraannya.

(Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebiato, 2013:33)

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

3

Penduduk yang tinggal di Lumajang, khususnya ibu rumah tangga masih

belum bisa sepenuhnya memiliki akses untuk bekerja di sektor publik, pada

umumnya mereka hanya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus suami dan

anaknya. Desa Yosowilangun Lor umumnya memiliki penduduk yang bekerja

sebagai petani dan buruh tani sehingga sedikit yang memiliki pekerjaan di instansi

pemerintahan karena tingkat pendidikan yang di dapatkan umumnya hanya

ditingat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Terkait dengan persoalan diatas, peran pemerintah sangat dibutuhkan.

Pemerintah tidak hanya memiliki fungsi membangun wilayahnya tetapi juga

membangun sumber daya manusia-nya juga. Strategi yang digunakan pemerintah

juga harus tepat agar perempuan yang ada di wilayahnya bisa berpartisipasi dalam

proses pembangunan melalui pemberdayaan. Kota Lumajang saat ini sedang aktif

memperkenalkan batik tulis asal Lumajang melalui industri rumah tangga.

Industri rumah tangga batik tulis tersebut rata-rata memiliki pekerja perempuan,

itu artinya pemerintah sudah berhasil mengajak, mendorong perempuan ikut

berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Lumajang memiliki sumber daya yang cukup melimpah dan melalui

batik tulis khas Lumajang diharapkan masyarakat yang berasal dari luar kota

Lumajang mngetahui bahwa Lumajang juga memiliki sumber daya alam yang di

bungkus dengan sebuah batik tulis khas Lumajang. Lumajang memiliki 10 sentra

industri batik tulis Lumajang yang tersebar di beberapa wilayah yang ada di

Lumajang. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lumajang telah

mencatat pada tahun 2015 terdapat 28 industri batik dengan 156 tenaga pekerja.

Pada tahun selanjutnya yaitu 2016 mengalami peningkatan yaitu sebanyak 35

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

4

indutri batik dengan 242 tenaga pekerja (BPS Lumajang, 2016:251). Sehingga

dapat dikatakan bahwa usaha batik di Lumajang mengalami peningkatan baik

jumlah industri maupun jumlah pekerjanya.

Bertahannya suatu produk agar dapat diterima di masyarakat harus

membutuhkan inovasi yang tinggi, agar masyarakat tertarik memiliki produk

tersebut. Setiap Industri batik tulis Lumajang memiliki ciri khas masing-masing

dan selalu berinovasi menciptakan hal baru misalnya, perpaduan motif dan warna

batik yang bervariasi. Inovasi dibutuhkan dalam menciptakan produk baru yang

memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk mengubah

kesempatan menjadi ide yang dapat dipasarkan. Inovasi lebih dari sekedar ide

baik. Suatu gagasan murni memegang peranan penting, dan pikiran yang kreatif

mengembangkannya menjadi gagasan berharga (Mas’ud dan Mahmud, 2004:19).

Pemberdayaan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa dibutuhkan

bukan hanya sebagai menambah ilmu saja tetapi bisa mengasah kreatifitas

sehingga memiliki inovasi bagaimana cara menciptakan peluang usaha dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya. Inovasi merupakan fungsi

utama dalam proses kewirausahaan. Peter F.Drucker dalam bukunya Innovation

and Entrepreneurship mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi

wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumber daya

produksi baru mapun pengolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai

potensi untuk menciptakan modal (Peter Drucker, 1985:20)

Pemerintah Lumajang mulai tahun 2011 sering mengadakan sosialisasi

tentang batik tulis dan beberapa kegiatan yang mengajarkan proses pembuatan

batik tulis hingga menjadi produk yang memiliki nilai jual di masyarakat. Fokus

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

5

dari beberapa kegiatan tersebut ditujukan untuk memandirikan perempuan

Lumajang agar bisa berpartisipasi dalam pembangunan melalui batik tulis

Lumajang. Beberapa kelebihan dari industri batik di Lumajang, sebagai berikut:

a) Antusiasme tinggi dari kaum perempuan

Kegiatan pelatihan membatik yang diadakan selama 4 hari di halaman

perpustakaan Lumajang diikuti oleh 3-4 anggota PKK tiap Kecamatan. Total

peserta pelatihan ada sekitar 84 peserta dari seluruh wilayah di Lumajang.

Adapun beberapa kegiatan tentang membatik, keseluruhannya dihadiri oleh

kaum perempuan.

b) Siswa-siswi ikut berpartisipasi dalam kegiatan

Pelatihan membatik juga ditujukan kepada siswa-siswi sekolah dasar.

Pelatihan tersebut sering diadakan di balai desa atau di industri rumah tangga

tersebut. Cukup dengan membayar 10 ribu rupiah anak-anak bisa memperoleh

ilmu membatik dan membawa batik kreasinya dengan ukuran kecil.

c) Innovasi terus meningkat

Batik Lumajang memiliki banyak variasi warna dan motif, setiap industri

rumah tangga memiliki ciri khas-nya masing-masing dan dari waktu ke waktu

semakin bermunculan karya-karya batik khas Lumajang.

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “Strategi Pemberdayaan Perempuan melalui

Pengembangan Industri Batik Tulis (studi pada usaha batik tulis di Desa

Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang).”

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalahnya adalah :“

Bagaimana strategi pemberdayaan perempuan dalam industri rumah tangga

Batik Tulis di Desa Yosowilangun Lor?”

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan penelitiannya adalah untuk

mengetahui Strategi Pemberdayaan Perempuan melalui Pengembangan

Industri Rumah Tangga Batik Tulis di Desa Yosowilangun Lor.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

pengembangan Sosiologi Pembangunan khususnya konsep Strategi

pemberdayaan perempuan melalui pengembangan industri rumah tangga.

1.4.2 Manfaat Praktis

1) Bagi Jurusan Sosiologi

Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan tambahan referensi

dalam bidang sosiologi khususnya dalam penelitian tentang industri

rumah tangga berkaitan dengan pemberdayaan perempuan.

2) Bagi Pemerintah

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan untuk mengambil

langkah-langkah kebijakan dalam meningkatkan industri rumah

tangga.

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

7

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Strategi Pemberdayaan

Strategi pemberdayaan adalah suatu rencana pemberdayaan dengan

memperhatikan banyak faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan

faktor eksternal (peluang dan ancaman) dengan kurun waktu tertentu

(Martina, 2016:2)

Strategi dalam pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dalam

aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Moeljarto, 1996:141).

1. Pembentukan kelompok Pembentukan kelompok merupakan

fase awal dari pemberdayaan. Artinya masyarakat miskin atau

masyarakat lemah diberi kebebasan untuk membentuk dan

beraktivitas dalam kelompok yang diinginkannya.

Pembentukan kelompok menyediakan suatu dasar bagi

terciptanya kohesi sosial anggota kelompok.

2. Pendampingan

Fungsi pendampingan sangat krusial dalam membina aktivitas

kelompok. Pendamping bertugas menyertai proses

pembentukan dan penyelenggaraan kelompok sebagai

fasilitator (pemandu), komunikator (penghubung), ataupun

dinamisator (penggerak). Melalui pendampingan, kelompok

diharapkan tidak tergantung pada pihak luar namun dapat

dibantuk untuk tumbuh dan berfungsi sebagai suatu kelompok

kegiatan yang mandiri.

3. Perencanaan Kegiatan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

8

Tahap perencanaan kegiatan melengkapi tahap-tahap

sebelumnya yang mementingkan peran aktif anggota kelompok

untuk dapat meningkatkan taraf hidupnya melalui

kemampuanya. Prinsip-prinsip penting dalam tahap

perencanaan kegiatan ini adalah

(1) prinsip keterpaduan, dalam prinsip ini berarti suatu kegiatan

pemberdayaan harus terkait dengan kegiatan-kegiatan lain

dalam lingkup daerah tersebut.

(2) prinsip kepercayaan, merupakan hakekat yang harus ada

dalam partisipasi dan pemberdayaan.

(3) prinsip kebersamaan dan kegotongroyongan, kegiatan

pemberdayaan yang dilakukan harus mampu menumbuhkan

semangat kebersamaan, kegotongroyongan, kesetiakawanan

dan kemitraan antar anggota kelompok.

(4) prinsip kemandirian, prinsip ini menekankan bahwa

kegiatan atau program harus dapat menumbuhkan rasa percaya

diri bahwa masyarakat miskin mampu menolong dirinya

sendiri dan bermanfaat dalam meningkatkan taraf hidup

anggota kelompok serta harus dapat berkembang secara

berkesinambungan (Darmayanti, 2015:3).

1.5.2 Pemberdayaan Perempuan

Pengertian pemberdayaan perempuan menurut Prijono, S. Onny

dan Pranarka, A.M.W (1996:55), pemberdayaan adalah proses kepada

masyarakat agar menjadi berdaya, mendorong atau memotivasi individu

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

9

agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan pilihan

hidupnya dan pemberdayaan harus ditujukan pada kelompok atau lapisan

masyarakat yang tertinggal.

Dalam konteks pemberdayaan bagi perempuan, menurut

Nursahbani Katjasungkana dalam diskusi Tim Perumus Strategi

Pembangunan Nasional (Riant Nugroho, 2008) mengemukakan, ada empat

indikator pemberdayaan:

1). Akses, dalam arti kesamaan hak dalam mengakses sumber daya-

sumber daya produktif di dalam lingkungan.

2).Partisipasi, yaitu keikutsertaan dalam mendayagunakan asset atau

sumber daya yang terbatas tersebut.

3). Kontrol, yaitu bahwa lelaki dan perempuan mempunyai kesempatan

yang sama untuk melakukan kontrol atas pemanfaatan sumber daya-

sumber daya tersebut.

4).Manfaat, yaitu bahwa lelaki dan perempuan harus sama-sama

menikmati hasil-hasil pemanfaatan sumber daya atau pembangunan

secara bersama dan setara (Gagan, 2014:5).

1.5.3 Industri Rumah Tangga

Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha

yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau

jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai

catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta

ada seseorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

10

Industri Kecil adalah perusahaan industri yang tenaga kerjanya antara 5-9

orang dan Industri Mikro adalah perusahaan industri yang tenaga kerjanya

antara 1-4 orang (Badan Pusat Statistik).

1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis,

dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang diteliti (Taylor dan

Bogdan, 1985:5). (Bagong Suyanto dan Sutinah,2007:166).

Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena metode ini

tepat digunakan untuk mengetahui suatu pemberdayaan yang terjadi pada

masyarakat yang tinggal di pedesaan. Sehingga nantinya akan muncul

berbagai aktifitas dalam proses pemberdayaan tersebut. Pendekatan

penelitian kualitatif digunakan karena data yang akan dihasilkan dalam

bentuk deskriptif sehingga mampu menguraikan segala aktifitas yang

terdapat dalam usaha batik marem di Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan

Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. Usaha batik marem bukan hanya

sebagai usaha menghasilkan produk tetapi terdapat proses aktifitas

pemberdayaan perempuan di dalamnya sehingga peneliti memilih

pendekatan kualitatif dalam penelitian ini.

1.6.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dalam

bentu penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan mencari

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

11

deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai situasi-situasi atau

kejadian-kejadian (Burhan, 2007:68).

Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi karena

pendekatan ini digunakan untuk memahami makna secara utuh di dalam

diri seseorang maupun kelompok. Fenomenologi merupakan sebuah studi

tetang bagaimana memahami suatu obyek atau peristiwa yang telah terjadi.

Selain itu fenomenologi merupakan gagasan mengenai bagaimana

seharusnya peneliti dalam memandang realitas sosial, fakta sosial atau

fenomena sosial yang menjadi masalah penelitian (Moeloeng, 2004:8).

Fenomenologi menawarkan model pertanyaan yang deskriptif,

reflektif, interpretatif untuk memperoleh esensi pengalaman. Deskriptif

dari fenomenologi berdasarkan Husserl seorang filosofis Jerman dan

Hedegger yang menyatakan bahwa struktur dasar dari dunia kehidupan

tertuju pada pengalaman (lifed experience) pengalaman dianggap sebagai

persepsi individu terhadap kehadirannya di dunia (Donny, 2010:42).

Penelitian dengan berlandaskan fenomenologi melihat objek

penelitian dalam suatu konteks naturalnya. Artinya seorang peneliti

kualitatif yang menggunakan dasar fenomenologi melihat suatu peristiwa

tidak secara parsial, lepas dari konteks sosialnya karena suatu fenomena

yang sama dalam situasi yang berbeda akan pula memiliki makna yang

berbeda pula. Untuk itu, dalam mengobservasi data di lapangan, seorang

peneliti tidak dapat melepas konteks atau situasi yang menyertainya.

Dengan kalimat lain, Muhajir (1990) mengungkapkan bahwa penelitian

dengan model fenomenologi menuntut bersatunya subjek penelitian

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

12

dengan subjek pendukung objek penelitian. Dengan demikian, metode

penelitia berlandaskan fenomenologi mengakui adanya empat kebenaran,

yaitu: kebenaran empiris yang terindra, kebenaran empiris logis,

kebenaran empiris etik, dan kebenaran transendental (Idrus, 2009: 59).

1.6.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada usaha batik tulis yang berada di Desa

Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang,

Jawa Timur. Hal ini dikarenakan terdapat pemberdayaan perempuan yang

sukses dan memiliki tempat yang strategis dalam memperoleh informasi

sesuai judul penelitian ini.

1.6.4 Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian ini menggunakan purposive sampling.

Purposive sampling adalah teknik sampling yang digunakan oleh peneliti

jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan

sampelnya. Purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu (Arikunto, 2010:183).

Beberapa subjek penelitian yang dipilih dengan menggunakan

teknik purposive sampling dalam penelitian ini adalah:

1. Tokoh yang memberdayakan perempuan yakni ketua

dari kelompok industri tersebut. Pemilihan subjek

tersebut dikarenakan karena beliau yang menjadi ketua

paguyuban batik Lumajang dan sebagai salah satu

penggagas keikutsertaan kaum perempuan dalam usaha

batik tulis di Desa Yosowilangun Lor.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

13

2. Ibu rumah tangga yang bekerja dalam kelompok usaha

tersebut. Pemilihan ini dipilih karena keseluruhan

anggota dari kelompok tersebut adalah ibu rumah

tangga yang memiliki keahlian dalam membatik.

3. Pemilik usaha batik tulis yang gulung tikar di

Lumajang. Pemilihan ini dipilih karena tidak

sepenuhnya usaha batik tulis berhasil, terdapat satu

usaha batik tulis yang gulung tikar.

Alasan dipilihnya subjek tersebut karena subjek tersebut memiliki

informasi data penelitian secara komprehensif yang berkaitan dengan

penelitian yang diangkat, yaitu strategi pemberdayaan perempuan melalui

usaha batik tulis.

1.6.5 Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis

terhadap gejala yang diteliti. Observasi tenik penelitian yang sesuai

dengan tujuan penelitian, direncanakan, dan dicatat secara

sistematis.(Husaini,Usman dan Purnomo, 2000:53) Mereka yang

diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktivitas

penelitian. Penulis memperhatikan bagaimana pemberdayaan

perempuan yang ada di Desa Yosowilangun Lor.

Dalam melaksanakan observasi, ada empat pola yang dapat

dilaukan, yaitu pola:

1. Pengamatan Secara Lengkap

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

14

Maksudnya adalah pengamat (observer) menjadi anggota

masyarakat yang diamati secara penuh.

2. Pemeran Serta Sebagai Pengamat

Pada proses pengamatan ini peneliti tidak sepenuhnya

sebagai pemeran serta (tidak menjadi anggota), namun masih

tetap melaksanakan proses pengamatan.

3. Pengamatan Sebagai Pemeran Serta

Peranan pengamat secara terbuka diketahui oleh seluruh

subjek, bahan mungkin pula pengamat diduung oleh subjek.

4. Pengamatan Penuh

Dalam proses ini peneliti dengan bebas melaksanakan

proses pengamatan tanpa diketahui oleh subjek yang sedang

diamatinya. Peneliti akan menjaga jarak agar identitas dirinya

sebagai peneliti tidak diketahui oleh subek yang sedangan

diamatinya (Idrus, 2009:103).

b. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dari

kutipan langsung dari orang-orang tentang pengalaman, pendapat,

perasaan dan pengetahuannya. (Bagong, Suyanto dan

Sutimah,2005:186) Wawancara yang dilakukan adalah wawancara

yang bebas dengan metode wawancara yang mendalam kepada

anggota yang tergabung dalam industri rumah tangga batik tulis

dengan teknik wawancara yang tidak terstruktur dan pertanyaan

mengalir sesuai dengan topik pembicaraan yang dilakukan.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

15

Model wawancara yang dapat dilakukan meliputi wawancara tak

berencana yang berfokus dan wawancara sambil lalu. Wawancara tak

berencana berfokus adalah pertanyaan yang diajukan secara tidak

terstruktur, namun selalu berpusat pada satu pokok masalah tertentu.

Wawancara sambil lalu adalah wawancara yang tertuju kepada orang-

orang yang dipilih tanpa melalui seleksi terlebih dahulu secara diteliti,

tetapi dijumpai secara kebetulan (Koenjaraningrat, 1986; Danandjaja,

1988).

Adapun jenis wawancara dalam penelitian, yaitu: (a)

Wawancara Terstruktur, (b) Wawancara tidak Terstruktur, (c)

Wawancara Kelompok, (d) Wawancara Bergender, (e) Wawancara

Berbingkai (Framing), (f) Wawancara Interpreting (Idrus Muhammad,

2009:107-109). Penelitian yang dilakukan pada Usaha Batik Tulis di

Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten

Lumajang menggunakan wawancara tidak terstruktur. Jenis

wawancara ini memberi peluang kepada peneliti untuk

mengembangkan pertanyaan-pertanyaan penelitian. Meski disebut

wawancara tidak terstruktur, bukan berarti dialog-dialog yang ada

lepas begitu saja dari konteks.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, catatan harian, gambar foto dan

sejarah kehidupan (Sugiyono, 2012:193). Dalam penelitian

dokumentasi diperoleh dari hasil berupa foto interview dan rekaman

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

16

suara yang didapatkan dari penelitian indutri rumah tangga batik tulis

di Desa Yosowilangun Lor.

1.6.6 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini teknik analisa data yang di gunakan peneliti

adalah teknik analisa data secara kualitatif, yaitu dengan cara

mengumpulkan berbagai sumber informasi dalam data kemudian

dibuktikan dengan kesimpulan. Menurut Miles dan Huberman, terdapat

empat teknik analisisi data kualitatif yaitu pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-

menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar

terkumpul.

a. Pengumpulan Data

Kegiatan yang dilakukan untuk mengumpulkan data yang

diperoleh dari subyek penelitian yang ada relevansinya dengan

perumusan masalah dan tujuan penelitian. Dalam pengumpulan data

ini peneliti mengumpulkan data yang terkait dengan judul penelitian.

Pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak memiliki segmen

atau waktu tersendiri, melainkan sepanjang penelitian yang dilakukan

proses pengumpulan data dapat dilakukan.

b. Reduksi Data

Diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan, keabstrakan dan transformasi data awal yang muncul

dari catatan dilapangan (Sugiyono, 2010:30). Peneliti mengedit data

dengan cara memilih bagian data untuk dikode, dipakai dan yang

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangeprints.umm.ac.id/44317/2/jiptummpp-gdl-renihadiek-50796... · 2019. 2. 16. · memiliki nilai jual ekonomi. Inovasi adalah suatu proses untuk

17

diringkas serta dimasukkan dalam kategori yang diteliti. Reduksi data

dilakukan secara terus menerus selama penelitian dilakukan.

c. Data Display / Penyajian Data

Sekumpulan data yang terorganisir sehingga dapat memberi

deskripsi menuji penarikan kesimpulan. Penyajian data harus

mempunyai relevansi yang kuat dengan perumusan masalah secara

keseluruhan dan disajikan secara sistematis.

d. Kesimpulan / Verifikasi

Proses penarikan kesimpulan adalah bagian dari kegiatan

penelitian karena merupakan kesimpulan dari penelitian tersebut.

Proses penarikan kesimpulan ini bermaksud untuk proses analisa data

dan mencari makna dari data yang ada yang sudah terkumpul sehingga

dapat ditemukan permasalahan apa yang ada dalam penelitian yang

telah dilakukan.

Gambar 1.Komponen-komponen Analisis Data Interaktif Miles dan Huberman

Sumber: Miles dan Huberman, 1992, (Muhammad Idrus, 2009:148)

Pengumpulan Data Penyajian Data /

Display Data

Penarikan

Kesimpulan Reduksi Data